Anda di halaman 1dari 48

PEMERINTAH KABUPATEN GARUT

DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG


Jl. Raya Samarang No. 117 Kode Pos 44151 Tlp (0262) 233730 Fax (0262) 544184

Spesifikasi Teknis
Pekerjaan Konstruksi

Pengguna Anggaran : Kepala Bidang Sumber Daya Air


SKPD : Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Nama PPK : Milka Fradesy, ST
Kegiatan : Pengembangan dan Pengelolaan Sistem Irigasi Primer
dan Sekunder pada Daerah Irigasi yang Luasnya dibawah
1000 Ha dalam 1 (satu) Daerah Kabupaten/Kota
Sub Kegiatan : Rehabilitasi Jaringan Irigasi Permukaan
Paket Pekerjaan : Jaringan Irigasi Citespong Ds. Cilawu
Kec. Cilawu
Jenis Pekerjaan : Pembuatan Bangunan Talang 1 Bh
Kode RUP : 33865035

Tahun Anggaran 2022


Spesifikasi Teknis Pekerjaan Konstruksi

Spesifikasi Teknis Pekerjaan Konstruksi

Paket Pekerjaan
Jaringan Irigasi Citespong Ds. Cilawu
Kec. Cilawu

1. Latar belakang : Landasan Hukum:


a. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa
Konstruksi;
b. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2020 tentang
Penyelenggaraan Jasa Konstruksi;
c. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 12
Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Peraturan
Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah;
d. Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Tahun 2022
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kabupaten Garut;
e. Rencana Umum Pengadaan (RUP) Tahun 2021 Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten
Garut.

Pembangunan infrastruktur merupakan salah satu aspek


penting dan vital untuk mempercepat proses
pembangunan nasional. Infrastruktur juga memegang
peranan penting sebagai salah satu roda penggerak
pertumbuhan ekonomi dan kegiatan sosial. Ini
dikarenakan kemajuan dan pertumbuhan ekonomi suatu
daerah tidak dapat dipisahkan dengan ketersediaan
infrastruktur. Oleh karena itu, pembangunan sektor ini
menjadi dasar yang kuat dalam pembangunan ekonomi
selanjutnya.

Infrastruktur yang biasa sering disebut sebagai sarana dan


prasarana fisik ini, memiliki keterkaitan yang kuat dengan
laju pertumbuhan ekonomi suatu wilayah. Hal tersebut
ditandai dengan wilayah yang memiliki kelengkapan
sistem infrastruktur yang berfungsi lebih baik akan
berdampak pada tingkat kesejahteraan sosial dan
pertumbuhan ekonomi masyaraktanya.

Bidang SDA Dinas PUPR Kabupaten Garut


Spesifikasi Teknis Pekerjaan Konstruksi

Sebaliknya, keberadaan infrastruktur yang kurang


berfungsi dengan baik mengakibatkan timbulnya
permasalahan sosial seperti penolakan dari masyarakat
terhadap infrastruktur yang telah terbangun.

Aspek penanganan sumber daya air terdiri dari aspek


pendayagunaan sumber daya air, aspek konservasi
sumber daya air dan aspek pengendalian daya rusak air
merupakan upaya pengelolaan sumber daya air yang
dilaksanakan melalui kegiatan yang bisa memberikan
dampak positif terhadap pembangunan. Potensi sumber
daya air yang besar di Kabupaten Garut tetapi belum
dapat dimanfaatkan secara optimal untuk menunjang
kegiatan pertanian, industri, dan kebutuhan domestik.

Berdasarkan permasalahan, potensi dan kondisi tersebut


di atas, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kabupaten Garut berupaya untuk mewujudkan
infrastruktur yang lebih memadai melalui rehabilitasi
jaringan irigasi.

2. Maksud dan tujuan : a. Maksud


Melakukan rehabilitasi jaringan irigasi melalui
perbaikan dan atau pembangunan infrastruktur baik
bangunan utama, bangunan pelengkap serta saluran
irigasi.

b. Tujuan
Mengembalikan dan meningkatkan fungsi jaringan
irigasi dengan rehabilitasi maupun peningkatan
sehingga dapat terpenuhinya kebutuhan air baku
untuk pertanian.

3. Target/sasaran : Infrastruktur jaringan irigasi yang mengalami kerusakan


atau yang memerlukan perbaikan, untuk meningkatkan
kemantapan jaringan irigasi dan luas areal yang terlayani.

4. Nama organisasi : Nama organisasi yang menyelenggarakan/ melaksanakan


pengadaan konstruksi pengadaan:
a. K/L/D/I :
Pemerintah Kabupaten Garut
b. Satker/SKPD :
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
c. PPK :
Milka Fradesy, ST

Bidang SDA Dinas PUPR Kabupaten Garut


Spesifikasi Teknis Pekerjaan Konstruksi

5. Sumber dana dan : 1. Pekerjaan ini dibiayai dari sumber pendanaan APBD
perkiraan biaya Kabupaten Garut Tahun Anggaran 2022;

2. Pagu Anggaran Rp970.710.000,00 (Sembilan ratus


tujuh puluh juta tujuh ratus sepuluh ribu rupiah);

3. Harga Perkiraan Sendiri (HPS) Rp969.998.768,27


(Sembilan ratus enam puluh sembilan juta sembilan
ratus sembilan puluh delapan ribu tujuh ratus enam
puluh delapan koma dua puluh tujuh rupiah).

6. Ruang lingkup : Lingkup Pekerjaan:


a. Nama paket pekerjaan
Jaringan Irigasi Citespong Ds. Cilawu Kec. Cilawu

b. Uraian singkat dan lingkup pekerjaan


Melaksanakan rehabilitasi jaringan irigasi melalui
perbaikan dan atau pembuatan infrastruktur irigasi
baik bangunan utama, bangunan pelengkap maupun
saluran irigasi.

c. Lokasi pekerjaan
Kec. Cilawu

7. Jangka waktu : Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan selama 120 (seratus


pelaksanaan pekerjaan dua puluh) hari kalender terhitung sejak sejak tanggal
diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).

8. Jangka waktu : Jangka waktu pemeliharaan pekerjaan selama 180


pemeliharaan pekerjaan (seratus delapan puluh) hari kalender terhitung sejak
tanggal Berita Acara Serah Terima Pekerjaan Pertama
(PHO).

9. Keluaran/produk : Keluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan:


Yang dihasilkan a. Pembuatan Bangunan Talang 1 Bh;

10. Spesifikasi teknis : Spesifikasi teknis ini berisi penjelasan dan ketentuan-
Pekerjaan konstruksi ketentuan atau pekerjaan konstruksi. Kualitas dari hasil
pekerjaan yang dilaksanakan harus baik dan memenuhi
persyaratan yang ditentukan. Bahan yang digunakan
memenuhi ketentuan Standar Nasional Indonesia (SNI).
Standar untuk analisa harga satuan pekerjaan mengacu

Bidang SDA Dinas PUPR Kabupaten Garut


Spesifikasi Teknis Pekerjaan Konstruksi

kepada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan


Perumahan Rakyat Nomor : 28/PRT/M/2016 tentang
Analisis Harga Satuan Pekerjaan Bidang Pekerjaan Umum
Bidang Sumber Daya Air.
a. Bahan/material:
1) Semen portland/Pc
Semen pabrikan yang memenuhi standar SNI,
masih dalam keadaan baik (lama dan membatu
tidak boleh digunakan). Semen yang digunakan
sekelas Tiga Roda.

2) Batu belah
Batu yang digunakan adalah batu belah yang
keras/tidak rapuh, tidak keropos, tidak berpori,
bersih dari benda asing, tidak boleh memiliki
cacat yang lainnya, harus merupakan batu belah,
tidak boleh batu bulat dan berkulit dan
mempunyai ketebalan berkisar antara 20-30 cm.

3) Pasir pasang
Pasir pasang yang digunakan adalah pasir yang
diambil dari sungai/ tambang pasir atau yang
dihasilkan dari pemecah batu/stone crusher,
bersih dari benda asing (sampah, lumpur, akar)
bersih dari bahan organik yang dapat merusak/
menurunkan kualitas pasangan, kekerasan cukup
keras dan tajam, kadar lumpur maksimum 10%
volume atau 5% berat kering, mempunyai
gradasi/butiran yang beraneka ragam dan
mempunyai modulus kehalusan butir antara 2-3
mm.

4) Agregat halus (pasir beton)


Agregat halus harus lolos ayakan 2 mm, tidak
boleh mengandung debu 5% dari berat kering atau
10% volume, gradasi beraneka ragam, tajam
dan keras dan tidak boleh mengandung bahan
organik yang dapat merusak/menurunkan
kualitas beton.

5) Agregat kasar (koral/split/batu pecah /kerikil)


Agregat kasar harus lebih dari 5 mm, keras dan
tajam, tidak berpori dan tidak boleh
mengandung butir-butir pipih 20% dari berat

Bidang SDA Dinas PUPR Kabupaten Garut


Spesifikasi Teknis Pekerjaan Konstruksi

seluruh, tidak boleh mengandung lumpur 1% dari


berat kering, tidak boleh mengandung zat yang
dapat merusak dan menurunkan kualitas beton,
besar butiran maksimum 1/5 (seperlima) dari
ukuran bagian beton yang tidak diberi tulangan
dan 1/3 (sepertiga) tebal plat beton serta tiga
perempat dari jarak bersih minimum antara
tulangan dan kayu cetakan.

6) Besi tulangan (besi beton)


Batang-batang tulangan yang digunakan harus
sesuai dengan mutu yang telah ditentukan dalam
desain, tidak bengkok dan bebas dari gemuk/
pelumas dan karat. Baja tulangan tidak boleh
potong atau bengkok dan korosi yang dapat
merusak tulangan.

7) Kayu
Semua kayu yang digunakan harus dari jenis kayu
yang sesuai dengan persyaratan utama dari
pekerjaan kayu dan bebas dari getah tumbuh-
tumbuhan, gesekan, melengkung, terputar, sisi
yang terpisah dan lain-lain akibat yang merusak
kayu oleh jamur dan serangga.

Kayu yang digunakan untuk pintu mitre gate, balok


kayu penahan (stop lg) dan lain-lain umunya
dari jenis kayu merbau, atau yang lainnya
dengan nilai kekerasan kayu yang disetujui. Semua
kayu harus kayu kelas satu dimana hanya
heartwood (kayu bagian tengahnya) yang dipakai
dan nilai kadar air tidak melebihi 15%.

8) Pipa
Bahan yang digunakan untuk pekerjaan pipa
adalah pipa besi dan atau pipa PVC yang
memenuhi standar mutu, minimal standar mutu
SNI. Bahan yang didatangkan harus tercantum
dalam cap pabrik/trademark, nomilan diameter,
kode standar yang diminta dan dibuat oleh suatu
pabrik yang sama. Semua bahan pipa dan
accessories yang didatangkan harus dapat
digunakan didaerah tropis dengan temperatur air
yang mengalir antara 15 oC dan PH antara 6-8.

Bidang SDA Dinas PUPR Kabupaten Garut


Spesifikasi Teknis Pekerjaan Konstruksi

Pipa yang disimpan dilapangan harus disusun


sedemikian rupa yaitu dengan membuat
bantalan kayu terlebih dahulu dibagian tanah
dasar.

9) Kawat bronjong
Kawat yang dipakai adalah kawat bronjong
dengan diameter 2,7 mm atau sesuai dengan
kebutuhan, memenuhi standar mutu SII/SNI.

b. Tenaga kerja
Tenaga kerja harus menggunakan pekerja setempat,
kecuali untuk pekerjaan tertentu yang memerlukan
penanganan khusus, maka tenaga untuk pekerjaan
tersebut dapat didatangkan tenaga kerja dari luar
lokasi pekerjaan. Semua pekerjaan galian agar
dilaksanakan secara padat kerja dan secara
partisipatif.

c. Metode kerja/prosedur pelaksanaan pekerjaan


1) Pekerjaan persiapan
a) Gudang bahan dan los kerja
Dalam pelaksanaan pekerjaan, diwajibkan
menyediakan ruangan atau menyewa
rumah penduduk. Luasnya disesuaikan
dengan situasi/keadaan lapangan
setempat, untuk digunakan sebagai
gudang bahan, peralatan atau los pekerja.
Penyedia pekerjaan diwajibkan
menyediakan perlengkapan/peralatan jika
menurut anggapan Pengawas Pekerjaan
harus ada tempat kerja dimana pekerja-
pekerja melaksanakan pekerjaannya
dalam los yang terhindar dari panas,
hujan atau angin.

b) Rapat prakonstruksi
(Pre Construction Meeting)
Sebelum pelaksanaan pekerjaan
dilapangan, diadakan rapat pra konstruksi
bersama dengan Pengguna Jasa dan
Pengawas Pekerjaan. Rapat menjelaskan/
memberikan informasi yang dianggap

Bidang SDA Dinas PUPR Kabupaten Garut


Spesifikasi Teknis Pekerjaan Konstruksi

belum jelas dalam kontrak dan


mensosialisasikan kepada masyarakat
bahwa di daerahnya akan ada kegiatan
pelaksanaan pekerjaan, dimana diharapkan
peran serta yang positif dalam kegiatan
tersebut.

Hasil rapat tersebut harus dituangkan


dalam Berita Acara Pra Konstruksi dan berita
acara tersebut ditandatangani bersama oleh
perwakilan yang hadir dan dilampiri daftar
hadir.

c) Mutual Check (MC)


Pelaksanaan Mutual Check (MC) minimal
dilaksanakan dua kali, yaitu MC0% dan
MC100%. Pada awal (sebelum)
pelaksanaan dilakukan mutual check awal
(MC 0%) dilaksanakan berdasarkan gambar
desain yang telah disiapkan. Uraian
pekerjaan Mutual Check 0% yang
dilaksanakan adalah pengukuran kembali
semua rencana pelaksanaan pekerjaan
dengan mencocokan kembali rencana pada
kontrak dengan kondisi real lapangan.

Membuat gambar-gambar hasil


pengukuran kembali, profil memanjang
dan profil melitang dengan mengikuti
standar penggambaran gambar konstruksi
yang baku (termasuk gambar-gambar
detail), standar kriteria perencanaan.

Membuat perhitungan volume dan RAB


dengan adanya perubahan volume tambah
kurang. Semua produk mutual check 0%
(data-data ukur, gambar, daftar kuantitas
dan harga, RAB pekerjaan tambah kurang)
disampaikan kepada Pengguna Jasa untuk
selanjutnya diteliti/diperiksa
kebenarannya.

Setelah disetujui kedua belah pihak maka


hasil MC 0% digunakan sebagai dasar untuk

Bidang SDA Dinas PUPR Kabupaten Garut


Spesifikasi Teknis Pekerjaan Konstruksi

melaksanakan pekerjaan dan pembuatan


addendum kontrak. Nilai kontrak akan
berubah atau tetap akibat pekerjaan
tambah kurang.

d) Mobilisasi
Selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari setelah
diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja
(SPMK) oleh Pengguna Jasa, harus sudah
melaksanakan mobilisasi baik bahan,
peralatan yang digunakan maupun tenaga
kerja.

e) Papan nama pekerjaan


Papan nama pekerjaan dibuat dari bahan
multiplek 12 mm atau yang ditentukan.
Ukuran papan nama sesuai dengan
ketentuan dan petunjuk Pengawas
Pekerjaan. Isi papan nama pekerjaan
memuat diantaranya nama instansi, nama
paket pekerjaan, jenis pekerjaan, nomor dan
tanggal kontrak, nilai kontrak, jangka waktu
pelaksanaan pekerjaan dan nama
perusahaan pelaksana pekerjaan.

Papan nama pekerjaan ditempatkan


sedemikian rupa atau sesuai petunjuk
Pengawas Pekerjaan sehingga dapat
terlihat oleh masyarakat umum dan
memberikan informasi yang jelas terhadap
pekerjaan yang sedang dilaksanakan.

2) Pekerjaan galian tanah


Galian untuk saluran dilakukan per luas saluran.
Panjang setiap ruas 100 meter, dapat dikerjakan
oleh 10-15 orang tergantung besarnya profil
saluran dan waktu penyelesaian yang diinginkan.
Pada tikungan panjang ruas dibuat setiap 5-10
meter tergantung besar kecilnya radius tikungan.

Setiap galian saluran dengan lereng atau tebing


yang berjarak vertikal (tinggi) lebih dari 3 meter
harus dilengkapi dengan brem lebar minimum 1
meter setiap jarak vertikal maksimum 3 meter.

Bidang SDA Dinas PUPR Kabupaten Garut


Spesifikasi Teknis Pekerjaan Konstruksi

Pekerjaan galian saluran maupun bangunan


dilakukan sesuai dengan gambar pelaksanaan
pekerjaan.

3) Pekerjaan penimbunan dan pemadatan tanah


Tanah yang akan digunakan untuk penimbunan
diperoleh dari tempat yang telah ditunjuk
Pengawas Pekerjaan, dengan menghilangkan
terlebih dahulu lapisan-lapisan yang dianggap
tidak baik untuk penimbunan. Tanah yang akan
digunakan untuk penimbunan dihancurkan
terlebih dahulu dan tidak boleh berbentuk
gumpalan-gumpalan dan harus bersih dari
kotoran yang dapat membusuk.

Untuk mendapatkan hasil yang sempurna,


penimbunan dan pemadatan dilakukan secara
lapis demi lapis dan harus mendapat persetujuan
dari Pengawas Pekerjaan.

4) Pekerjaan pasangan batu


Bahan-bahan yang dipergunakan untuk pasangan
batu adalah batu belah, pasir pasang semen
portland/PC dan air. Syarat-syarat untuk bahan
yang akan digunakan sebagaimana tersebut di
atas. Adukan/perekat pasangan batu dibuat dalam
kotak pengadukan, diaduk dengan cangkul (untuk
volume pekerjaan kecil) atau dengan mesin
pengaduk/molen.

Perbandingan volume semen dan pasir adalah


1:4 atau sesuai dengan mix desain atau yang
tertera dalam kontrak. Semen dan pasir ditakar
dalam kotak-kotak dari kayu yang berukuran
sama. Pengadukan harus benar-benar homogen.
Dalam waktu paling lama 30 menit setelah
pengadukan, adukan harus sudah dipasangkan.

Prosedur penempatan pasangan batu:


Sebelum batu dipasangkan, batu harus bersih
dari lumpur atau tanah yang melekat serta
dibasahi dengan air agar ikatan dengan adukan

Bidang SDA Dinas PUPR Kabupaten Garut


Spesifikasi Teknis Pekerjaan Konstruksi

menjadi kuat.
Rongga diantara batu-batu diisi dengan adukan
hingga penuh (dirojok dengan sendok adukan).
Dalam pemasangan batu, batu tidak boleh saling
bersentuhan, harus ada adukan setebal 5 cm
sesuai dengan gambar desain/gambar
pelaksanaan atau sesuai dengan petunjuk
Pengawas Pekerjaan.

Bila memerlukan suling-suling resapan sesuai


dengan kontrak maka suling-suling dari pipa
paralon yang dibungkus ijuk diujung pipa bagian
dalam dipasang bersamaan dengan pasangan
batu. Letak suling-suling resapan merupakan
barisan bawah arah horizontal dengan jarak
tertentu sesuai dengan gambar desain/gambar
pelaksanaan atau petunjuk Pengawas Pekerjaan.
Pipa suling-suling berikutnya (diatasnya)
dipasang selang-seling atau pada arah vertikal
dipasang tidak tepat diatas pipa barisan
sebelumnya.

Pada permukaan bagian depan atau yang akan


tampak, dipasang batu muka agar pasangan batu
terlihat rata. Batu muka dipilih dari batu belah
atau batu kali yang dibelah dan memiliki
permukaan yang rata serta berukuran luas
permukaan yang sama/hampir sama berkisar
antara 15-20 cm dengan ketebalan minimal 15 cm.
Untuk bagian dalam (daerah yang akan ditimbun)
harus diratakan dengan adukan yang
sama/dibrape setebal 2 cm, sedangkan
timbunan dilakukan secara lapis demi lapis setebal
15 cm dan dipadatkan dengan stampler sampai
didapatkan tingkat kepadatan sesuai dengan
kontrak atau sesuai dengan petunjuk Pengawas
Pekerjaan.

Apabila hujan setelah pekerjaan selesai,


pasangan ditutup plastik agar pasangan yang
masih baru tidak rusak terkena air hujan.
Pengukuran volume dalam meter kubik untuk
pembayaran yang diperhitungkan sesuai gambar
desain/gambar pelaksanaan atau yang disetujui
oleh Pengawas Pekerjaan.

10

Bidang SDA Dinas PUPR Kabupaten Garut


Spesifikasi Teknis Pekerjaan Konstruksi

Harga satuan sudah termasuk semua pekerjaan


yang dijelaskan diatas sampai dengan perapihan
medan (bekas pengadukan dan lain-lain) setelah
pekerjaan selesai.

5) Pekerjaan plesteran
Bagian tertentu dari pasangan batu sesuai
dengan gambar desain harus diplester.
Persyaratan bahan untuk pekerjaan plesteran
sama dengan yang dipersyaratkan untuk
pekerjaan pasangan batu, diameter butir pasir
pasang < 0.50 mm.

Adukan plesteran menggunakan perbandingan


volume semen dan pasir pasang 1:3, tebal
plesteran berkisar antara 1,5 cm-2 cm dari
permukaan pasangan batu.

Sebelum plesteran dipasang, adukan pasangan


antara batu-batu harus dikorek sampai kedalaman
1-2 cm dibawah permukaan batu, kemudian
dibersihkan dan disiram dengan air agar terjadi
ikatan kuat antara pasangan dengan plesteran.

Perhitungan volume pekerjaan plesteran untuk


pembayaran diukur dalam meter persegi dan
luas plesteran sesuai dengan gambar
pelaksanaan atau yang disetujui oleh Pengawas
Pekerjaan.

6) Pekerjaan acian
Semen yang digunakan untuk pekerjaan acian
sesuai dengan yang dipersyaratkan sebagaimana
di atas. Tebal acian ± 0,5 cm, dinding atau bagian
yang akan diaci dirapihkan/dibersihkan/
diratakan dahulu agar hasil acian rata. Sebelum
pekerjaan dilaksanakan bagian yang akan diaci
disiram dengan air. Bahan acian semen
dilaburkan dengan menggunakan cetok. Acian
dihaluskan dengan mempergunakan kertas
semen atau busa sehingga permukaanya benar-

11

Bidang SDA Dinas PUPR Kabupaten Garut


Spesifikasi Teknis Pekerjaan Konstruksi

benar halus dan rata.


Agar hasil acian tidak cepat kering yang
menyebabkan retak, maka dilakukan perawatan
acian dengan cara menyiramkan air.

7) Pekerjaan Siaran
Bagian-bagian pasangan batu yang telah selesai
akan terlihat, sesuai gambar desain/gambar
pelaksanaan atau sesuai dengan petunjuk
Pengawas Pekerjaan harus disiar. Persyaratan
bahan untuk pekerjaan siaran sama dengan yang
dipersyaratkan untuk pekerjaan plesteran.
Adukan untuk siaran adalah menggunakan
perbandingan volume semen dan pasir pasang
adalah 1:2.

Tebal batu muka yang digunakan minimal 15 cm


dengan ukuran batu muka yang batu-batunya
harus dikorek sampai dengan kedalaman 1-2 cm,
dibersihkan dan disiram dengan air kemudian
baru disiar. Siaran berkisar 1-2 cm untuk siar rata
dan timbul, sedangkan untuk siar tenggelam 2-3
cm. Perhitungan volume pekerjaan siaran untuk
pembayaran diukur dalam meter persegi dari
luas siaran sesuai dengan gambar desain/
gambar pelaksanaan atau sesuai dengan
petunjuk Pengawas Pekerjaan.

8) Pekerjaan pasangan beton


Pekerjaan beton digunakan campuran dengan
perbandingan 1:2:3 beton menggunakan mutu K-
175. Sedangkan untuk pekerjaan struktur
(kolom/tiang, jembatan, talang, pelindung
bendung) beton menggunakan mutu K-225
(perbandingan berat) atau berdasarkan mix desain
sesuai gambar desain. Penyedia pekerjaan harus
membuat rencana campuran (desain mix) di
laboratorium atas biaya sendiri. Rencana
campuran ini untuk memenuhi kekuatan
karakteristik yang dipersyaratkan.

Yang termasuk pekerjaan beton adalah sebagai


berikut:

12

Bidang SDA Dinas PUPR Kabupaten Garut


Spesifikasi Teknis Pekerjaan Konstruksi

a. Pekerjaan perancah (bila ada);


b. Pekerjaan cetakan/form/bekisting (untuk
beton tulang);
c. Pekerjaan tulangan (untuk beton tulang);
d. Pekerjaan pencampuran/pengadukan;
e. Pekerjaan penempatan beton; dan
f. Pekerjaan finishing.

9) Pekerjaan perancah
Sebelum pelaksanaan pekerjaan harus
menyerahkan gambar rencana perancah yang
akan dilaksanakan untuk mendapatkan
persetujuan Pengawas Pekerjaan. Perancah
dapat dibuat dari konstruksi kayu/dolken atau
menyewa perancah dari konstruksi baja.

10) Pekerjaan cetakan/form/bekisting


Sebelum pelaksanaan pekerjaan harus
menyerahkan gambar rencana pekerjaan
cetakan/form/bekisting yang akan dilaksanakan
untuk mendapatkan persetujuan Pengawas
Pekerjaan. Untuk bagian beton yang nantinya
akan terlihat, maka bagian tersebut harus diberi
lapisan kayu yang halus atau dilapisi dengan
seng/kayu lapis. cetakan/form/bekisting harus
ditopang dan disokong sehingga tidak akan
melendut selama dan sesudah pengecoran/
penempatan beton.

11) Pekerjaan tulangan/pembesian


Mengangkut/mendatangkan besi tulangan
ketempat kerja dalam ikatan, diberi label yang
dapat menunjukan ukuran diameter dan ukuran
panjang batang. Batang-batang tulangan yang
digunakan harus sesuai dengan mutu yang telah
ditentukan dalam desain, tidak bengkok dan
bebas dari gemuk/pelumas dan karat.

Penyedia pekerjaan harus menangani serta


menyimpan seluruh tulangan sedemikian rupa
sehingga tidak distorsi, pengotoran atau

13

Bidang SDA Dinas PUPR Kabupaten Garut


Spesifikasi Teknis Pekerjaan Konstruksi

kerusakan lainnya. Sebelum memulai pekerjaan


tulangan, penyedia pekerjaan harus menunjukan
kepada Pengawas Pekerjaan daftar yang
disahkan oleh pabrik pembuat baja yang dapat
memberikan berat satuan nominal dalam
kilogram dalam setiap ukuran dan kelas dari baja
tulangan tersebut.

Ditempat kerja, penyedia pekerjaan harus


menyediakan fasilitas/alat untuk pemotongan
dan pembengkokan tulangan.

Baja tulangan tidak boleh dipotong atau


dibengkokan dengan cara yang dapat merusak
tulangan, pembengkokan harus berada dalam
keadaan dingin, bila perlu pembengkokan
dengan pemanasan harus mendapat persetujuan
dari Pengawas Pekerjaan.

Batang tulangan harus diikat keras dengan kawat


pengikat (kawat beton) sehingga tidak bergeser
sewaktu penempatan beton/pengecoran. Untuk
selimut pada tulangan dilapisan bawah dari
lantai dan sisi-sisi dinding dipasang paku beton
yang tebalnya sesuai dengan tebal selimut beton.

12) Pekerjaan pencampuran/pengadukan beton


Bila volume beton cukup besar atau diatas 5 M3,
maka proses pencampuran menggunakan alat
atau mesin pencampur beton/beton molen dari
tipe dan ukuran yang disetujui Pengawas
Pekerjaan.

Penggunaan air untuk campuran harus


sedemkian rupa sehingga mudah dikerjakan
tetapi tidak merusak kekuatan struktur beton,
yaitu didapat dari slump test. Dalam
pengoperasian mesin pencampur, pertama-tama
diisi dengan pasir, agregat dan semen yang telah
ditakar berdasarkan rancangan pencampuran
(desain mix) dan selanjutnya ditambah air sesuai
kebutuhan.

Waktu pencampuran diukur sejak air dimasukan

14

Bidang SDA Dinas PUPR Kabupaten Garut


Spesifikasi Teknis Pekerjaan Konstruksi

dalam campuran material kering, waktu


pencampuran dengan kapasitas dibawah 0.75
m3 adalah 1,50 menit. Apabila tidak
memungkinkan menggunakan mesin, Pengawas
Pekerjaan dapat menyetujui pencampuran beton
dengan cara manual tetapi harus dibatasi pada
beton non struktural dan volumenya kecil.
Campuran beton yang melebihi waktu 30 menit
dari saat pencampuran, tidak boleh digunakan
lagi.

Untuk volume diatas 5 M3 pada setiap lokasi


pekerjaan dan merupakan pekerjaan khusus,
perlu dibuat kubus beton ukuran 15x15x15 cm
untuk keperluan pengujian kuat tekan di
laboratorium (pada kubus tersebut diberi
catatan tanggal dibuat dan lokasi pekerjaan).

13) Pekerjaan penempatan beton


Sebelum penempatan beton, cetakan dan
tulangan diperiksa dan dibersihkan.

Selama penempatan/pengecoran beton


berlangsung, dilarang menggunakan beton yang
telah diaduk lebih dari 30 menit. dilarang ada
tanah, sampah atau benda asing masuk dalam
adukan, begitu pula ditempat yang akan dicor
harus bersih.

Sejak pengecoran harus dilanjutkan tanpa henti


atau mencapai bagian konstruksi yang
ditetapkan. Penempatan beton tidak boleh
dijatuhkan dari ketinggian 1 meter tanpa
memasang corong atau talang miring atau
persetujuan dari Pengawas Pekerjaan.

Beton harus ditempatkan dari titik tempat paling


bawah ketempat lebih tinggi. Selama
pengecoran, adukan tidak boleh berjatuhan
ketempat yang akan dicor karena akan
menimbulkan pemisahan adukan atau tidak
homogen. Pengecoran beton tidak boleh
dilakukan pada saat hujan deras maupun saat terik
matahari, kecuali dilengkapi dengan alat

15

Bidang SDA Dinas PUPR Kabupaten Garut


Spesifikasi Teknis Pekerjaan Konstruksi

pelindung.
14) Pembongkaran cetakan/form/bekisting
Cetakan/form/bekisting, baru boleh dibongkar
apabila konstruksi telah mencapai kekuatan yang
cukup untuk memikul beban sendiri atau beban-
beban yang bekerja.

Kekuatan ini harus ditunjukan dengan hasil


pemeriksaan benda uji, cetakan boleh dibongkar
setelah beton berumur 21 hari. Jika tidak
ditentukan lain cetakan samping dari balok,
kolom atau dinding boleh dibongkar setelah
berumur 3 hari. Dalam pembongkaran beton
harus dijamin agar tidak merusak bidang beton.

Selain bidang permukaan beton yang dapat


terlihat perlu ada penyelesaian kerusakan-
kerusakan sebenarnya dari beton seperti sarang-
sarang kerikil, keropos, lekukan-lekukan yang
disebabkan oleh kurangnya pemadatan. Daerah
yang jelek ini harus segera diperbaiki setelah
dilakukan pembongkaran cetakan.

15) Perawatan beton


Sejak permulaan setelah pengecoran, beton
harus dilindungi dari pengeringan dini, suhu yang
terlalu panas dan gangguan mekanis. Beton
harus dijaga kelembabannya dengan mencegah
kehilangan air dalam beton yang disebabkan
oleh penguapan atau hal yang lain pada saat
pengerasan awal, permukaan yang terbuka harus
dilindungi dari sinar matahari dan tidak boleh
menerima beban/dipakai jalan lalu lintas. Setelah
beton mengeras, beton harus selalu dijaga agar
tetap dalam keadaan basah sekurang-kurangnya
14 hari.

Cara pembasahan tersebut berupa memenuhi


bidang dengan lembaran-lembaran yang dapat
menyerap air (bidang vertikal/horizontal),
menyemprot dengan air setiap periode tertentu
(bidang vertikal/horizontal), mengenakan lantai
dengan air atau air dan pasir (bidang horizontal),
menutupi dengan plastik agar air yang menguap

16

Bidang SDA Dinas PUPR Kabupaten Garut


Spesifikasi Teknis Pekerjaan Konstruksi

dari beton tertahan dan mencair kembali.


16) Pekerjaan pasangan beton tumbuk
Pekerjaan beton digunakan campuran dengan
perbandingan 1:2:3 beton menggunakan mutu K-
175 atau yang ditentukan. Sebelum pelaksanaan
pekerjaan harus membuat rencana campuran
(desain mix) di laboratorium atas biaya sendiri.
Rencana campuran ini untuk memenuhi
kekuatan karakteristik yang dipersyaratkan.

17) Pekerjaan bronjong


Kawat yang dipakai adalah kawat bronjong
dengan diameter 2,7 mm atau sesuai dengan
kebutuhan. Lobang-lobang anyaman bronjong
harus berbentuk segi enam beraturan yang
besarnya adalah sedemikian rupa sehingga
lingkaran dalam segi enam itu lebih kecil dari
ukuran rata-rata batu yang digunakan untuk
mengisi bronjong.

Sisi segi enam diambil 11 cm sehingga diameter


lingkaran dalamnya 17,50 cm. Batu pengisi
bronjong adalah batu kali atau batu belah
dengan sudut tidak tajam yang ukurannya harus
> dari 13 cm.

Ukuran batu yang < dari 13 cm yang digunakan


untuk mengisi bronjong jumlahnya tidak boleh
lebih dari 5% dari seluruh volume bronjong. Bahan
yang dipergunakan harus memenuhi syarat-syarat
yang ditentukan.

18) Pekerjaan pintu air


Sumber material bahan pintu bila lokasinya
ditunjukan dalam dokumen atau atas informasi
Pengguna Jasa hanyalah sebagai petunjuk yang
tidak mengikat. Penyedia pekerjaan dapat
memilih sendiri atas persetujuan Pengawas
Pekerjaan.

Harus menyediakan peralatan serta usaha yang


diperlukan untuk pekerjaan pintu yang
memenuhi syarat. Pengawas Pekerjaan dapat

17

Bidang SDA Dinas PUPR Kabupaten Garut


Spesifikasi Teknis Pekerjaan Konstruksi

menolak ataupun menerima material bahan


pintu dari sumber bahan didasarkan atas
persyaratan mutu yang disyaratkan. Pembuatan/
perbaikan/pemasangan pintu dilakukan setelah
Pengawas Pekerjaan memberi persetujuan atas
pemakaian material bahan pintu.

Bila mutu bahan pintu yang akan digunakan tidak


sesuai dengan mutu yang telah ditetapkan, maka
Pengguna Jasa/Pengawas Pekerjaan dapat
menolak bahan tersebut. Penyimpanan pintu
harus dilakukan sedemikian rupa sehingga mutu
pintu tidak rusak dan selalu siap pakai serta
mudah diamati oleh Pengawas Pekerjaan.

Pengangkutan pintu harus mengirimkan pintu ke


lokasi dimana pintu tersebut akan digunakan.
Pintu yang akan digunakan tidak boleh rusak
karena pengangkutan. Penyedia pekerjaan harus
menyediakan sarana untuk pengangkutannya.
Bila pintu yang akan digunakan rusak akibat
pengangkutan, maka kerusakan tersebut
menjadi tanggung jawab Penyedia Pekerjaan.

Ukuran dan ketebalan pintu harus sesuai dengan


rencana seperti yang tertera pada gambar
rencana. Seandainya ada perubahan harus ada
persetujuan dari Pengguna Jasa/Pengawas
Pekerjaan. Pintu yang mempergunakan bahan
besi, agar dipakai bahan yang masih baru, tidak
berkarat dan bersih dari segala kotoran.

Baik stang maupun ulir yang dipergunakan untuk


menggerakan pintu harus benar-benar baik,
sehingga pintu dapat dipergunakan dengan
mudah. Semua pintu harus dilengkapi dengan
kunci.

Semua pekerjaan pintu yang mempergunakan


bahan kayu, harus dipakai/ dipilih kayu kelas I,
ukuran dan ketebalan kayu harus sesuai dengan
gambar rencana. Pada bagian komponen yang
bergerak, harus ada tempat atau lobang untuk
pemasukan pelumas.

18

Bidang SDA Dinas PUPR Kabupaten Garut


Spesifikasi Teknis Pekerjaan Konstruksi

Pengawas Pekerjaan berwenang untuk meminta


keterangan mengenai asal, mutu bahan dan bila
perlu mengirim ke laboratorium resmi yang
ditunjuk. Segala biaya yang berkaitan dengan hal
tersebut diatas menjadi tanggungan Penyedia
Pekerjaan.

d. Pengikutsertaan/Pemberdayaan Masyarakat (P3A)


Sebelum melaksanakan pekerjaan, Penyedia
pekerjaan diharuskan mengadakan sosialisasi kepada
masyarakat (P3A Mitra Cai) dimana pekerjaan
tersebut berada. Penyedia pekerjaan harus
mengikutsertakan P3A Mitra Cai dalam pelaksanaan
pekerjaan. Keterlibatan P3A Mitra Cai harus didukung
dengan data administrasi dan sepengetahuan Kepala
UPT setempat.

e. Mutual Check 100% (MC100%)


Pada akhir (sesudah) pelaksanaan dilakukan Mutual
Check akhir (MC 100%) diadakan berdasarkan
gambar pelaksanaan. MC100% ditujukan untuk
mengukur dan menghitung kembali pekerjaan yang
telah benar-benar dilaksanakan dilapangan.

Hasil pengukuran dan perhitungan dilaporkan untuk


diteliti dan disetujui Pengawas Pekerjaan, gambar
dan volume pekerjaan disetujui, maka akan
dibuatkan gambar as-built drawingnya.

MC100% ditujukan untuk dasar dalam pembuatan


Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan, Pemeriksaan
Pekerjaan, Serah Terima Pekerjaan (PHO) dan Berita
Acara Pembayaran Pekerjaan.

f. Spesifikasi teknis khusus


Setelah menerima Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)
maka penyedia pekerjaan harus segera melakukan
pengukuran Mutual Check Awal (MC 0%) dan harus
menyediakan peralatan, pekerja dan juru ukur yang
profesional.

19

Bidang SDA Dinas PUPR Kabupaten Garut


Spesifikasi Teknis Pekerjaan Konstruksi

Untuk pekerjaan galian dibuat profile saluran sesuai


dengan hasil pengukuran, penyedia pekerjaan dapat
melakukan pekerjaan galian tanah, jenis galian tanah
dapat terdiri dari galian tanah biasa, galian tanah
keras/cadas, galian tanah berbatu/galian batu.

Semua pekerjaan galian agar dilaksanakan secara


padat kerja dan secara partisipatif dengan Petani
Pemakai Air (P3A), penggunaan alat harus mendapat
persetujuan dari Pengawas Pekerjaan.

Pekerjaan galian harus dilakukan secara teliti


sehingga memenuhi elevasi rencana dan untuk
pengukuran elevasi harus dilaksanakan secara
berkesinambungan dan secara periodik.

Bahan perancah harus menggunakan kayu yang kuat


dan kokoh, sambungan untuk tiang perancah hanya
diperbolehkan satu sambungan dan pada bagian
bawah harus pada tanah keras dan harus diberi
pengikat antara tiang yang satu dengan tiang yang lain.
Bahan bambu tidak boleh digunakan untuk tiang
perancah. Gambar rencana perancah harus
mendapat persetujuan dari Pengawas Pekerjaan.

Pada bagian pasangan batu (sayap/tembok penahan),


pada tempat-tempat tertentu dipasang suling-suling.
Suling-suling harus dari pipa paralon diameter 2 inchi,
dan untuk bagian dalam (yang tertanam) diberi filter
dari ijuk yang dilapisi dengan kerikil dan pasir.

Pekerjaan gorong-gorong jalan dilaksanakan dengan


ketentuan tidak boleh memutus lalu lintas secara total,
sehingga harus dilaksanakan sebagian- sebagian.
Gorong-gorong jalan yang sudah diperbaiki/dibuat
baru dapat dilalui/diinjak kendaraan setelah 21 (dua
puluh satu) hari.

Setelah pekerjaan selesai, medan/lapangan dan jalan


yang digunakan harus bersih dan diarapihkan, biaya
untuk pembersihan dan perapihan menjadi tanggung
jawab penyedia pekerjaan.

20

Bidang SDA Dinas PUPR Kabupaten Garut


Spesifikasi Teknis Pekerjaan Konstruksi

g. Gambar-gambar
1) Gambar pelaksanaan
Semua gambar yang disediakan oleh penyedia
pekerjaan harus gambar yang telah
ditandatangani oleh Pengawas Pekerjaan, dan
apabila ada perubahan harus diserahkan kepada
Pengawas Pekerjaan untuk mendapatkan
persetujuan sebelum program pelaksanaan
dimulai.

2) Gambar pekerjaan sementara


Semua gambar pekerjaan sementara dibuat/
disiapkan oleh penyedia pekerjaan dan dibuat
secara detail/rinci. Pekerjaan sementara
termaksud antara lain pekerjaan kistdam/
pengeringan, tanggul sementara, perancah,
pengalihan aliran air dan sebagainya, gambar
tersebut harus sudah mendapat persetujuan
Pengawas Pekerjaan. Dalam pembuatan gambar
harus diperhitungkan kekuatan, keamanan dan
kenyamanan kerja.

3) Gambar kerja
Penyedia pekerjaan harus menggunakan
gambar desain sebagai dasar untuk
mempersiapkan gambar pelaksanaan. Gambar
ini dibuat lebih rinci untuk pekerjaan tetap.
Untuk pekerjaan khusus seperti pekerjaan
beton, gambar harus memperlihatkan
penampang melintang dan penampang
memanjang beton.

Pengaturan batang pembesian termasuk


rencana pembengkokan, pemotongan dan
daftar besi beton, type bahan yang digunakan,
mutu, tempat dan ukuran yang tepat. Apabila
terjadi perubahan gambar desain, harus tampak
jelas dalam gambar kerja ini.

4) Gambar purna bangun/As Built Drawing


Selama pelaksanaan, penyedia pekerjaan harus
menyiapkan dan menyimpan 1 (satu) set gambar
yang dilaksanakan paling akhir untuk tiap
pekerjaan.

21

Bidang SDA Dinas PUPR Kabupaten Garut


Spesifikasi Teknis Pekerjaan Konstruksi

Pada gambar yang diperlihatkan perubahan yang


sudah dikerjakan sesuai kontrak sejauh gambar
tersebut telah dilaksanakan dengan benar.

Gambar yang dilaksanakan akan diperiksa tiap


bulan oleh Pengawas Pekerjaan, apabila
ditemukan hal tidak memuaskan dan tidak
dilaksanakan, maka gambar harus diperbaiki
kembali selambat-lambatnya 6 (enam) hari kerja.

Setelah pelaksanaan selesai, penyedia pekerjaan


harus menyerahkan gambar pelaksanaan dalam
3 (tiga) set cetakan yang dijilid.

h. Perhitungan prestasi kerja untuk pembayaran


Pembayaran prestasi pekerjaan dilakukan dengan
cara termijn. Pembayaran berdasarkan cara tersebut
di atas dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:

1) Pembayaran dilakukan sesuai dengan prosentase


pelaksanaan pekerjaan di lapangan dikurangi 5%,
dibayarkan kepada penyedia yang dinyatakan
dengan Berita Acara Laporan Kemajuan
Pekerjaan yang dibuat oleh Pengawas Pekerjaan
Lapangan;

2) Pembayaran dapat diberikan sebesar 95 % dari


biaya pelaksanaan dibayarkan kepada penyedia
setelah prestasi pekerjaan mencapai nilai 100 %
dan diterima oleh Pengguna Jasa yang
dituangkan dalam berita acara serah terima
pertama pekerjaan (PHO), atau dibayarkan
sebesar 100 % dari biaya pelaksanaan setelah
Penyedia menyerahkan Jaminan Pemeliharaan
sebesar 5 % (lima prosen) dari nilai kontrak yang
dikeluarkan oleh Bank Umum atau Perusahaan
Penjamin/Perusahaan Asuransi sesuai ketentuan
dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia
Nomor 12 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas
Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018
tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan
perubahannya beserta petunjuk teknisnya.

22

Bidang SDA Dinas PUPR Kabupaten Garut


Spesifikasi Teknis Pekerjaan Konstruksi

3) Jaminan tersebut akan dikembalikan kepada


Penyedia setelah masa pemeliharaan berakhir
yaitu selama 180 (seratus delapan puluh) hari
kalender yang dituangkan dalam berita acara
serah terima akhir (FHO);

4) Dokumen penunjang yang disyaratkan untuk


mengajukan tagihan pembayaran prestasi
pekerjaan diantaranya Berita Acara Laporan
Kemajuan Pekerjaan yang dibuat oleh penyedia
dan Pengawas Pekerjaan.

i. Laporan dan dokumentasi


Penyedia pekerjaan harus melaksanakan program
pelaksanaan sesuai yang disyaratkan dengan
menggunakan program kerja/bagan waktu
pelaksanaan. Program tersebut dibuat dalam bentuk
bar chart dan daftar yang memperlihatkan setiap
kegiatan antara lain mulai tanggal paling awal, mulai
tanggal paling akhir, waktu yang diperlukan, jumlah
tenaga kerja, peralatan dan bahan yang diperlukan.

Aktifitas yang diperlihatkan pada program tersebut


harus sudah termasuk pelaksanaan. Pekerjaan
sementara dan tetap, kelonggaran waktu yang
diperlukan untuk persiapan dan persetujuan gambar,
pengiriman peralatan dan bahan ke lapangan, juga
kelonggaran dengan adanya hari libur umum maupun
hari libur keagamaan.

Untuk memantau kemajuan pelaksanaan dilapangan,


maka setiap tanggal awal bulan dan tengah bulan
atau pada suatu waktu yang ditentukan oleh Pengawas
Pekerjaan, penyedia pekerjaan harus menyerahkan
salinan laporan kemajuan bulanan atau tengah
bulanan dalam bentuk yang bisa dimengerti oleh
Pengawas Pekerjaan, yang menggambarkan secara
detail kemajuan pekerjaan selama bulan atau tengah
bulan terdahulu.

Laporan tersebut berisi antara lain prosentase


kemajuan pekerjaan berdasarkan kenyataan yang
dicapai pada bulan laporan dan prosentase rencana

23

Bidang SDA Dinas PUPR Kabupaten Garut


Spesifikasi Teknis Pekerjaan Konstruksi

yang diprogramkan pada bulan berikutnya, rencana


kegiatan bulan selanjutnya dengan ramalan tanggal
permulaan dan tanggal akhir penyelesaian, daftar
perlengkapan konstruksi, peralatan, bahan
dilapangan yang digunakan untuk pelaksanaan
pekerjaan termasuk yang sudah datang dan
dipindahkan dari lapangan, daftar tenaga kerja,
uraian pokok pekerjaan sementara yang dilakukan
selama masa laporan, jumlah volume pekerjaan.
Penyedia pekerjaan harus menyerahkan laporan
photo/dokumentasi pelaksanaan pekerjaan setiap
lokasi pekerjaan dan pada setiap titik lokasi.
Pengambilan titik lokasi harus sama, photo diambil tiga
yang menggambarkan keadaan sebelum dimulai (0%),
keadaan dalam tahap pelaksanaan (50%) dan setelah
pekerjaan selesai (100%).

Disamping itu pada keadaan tertentu misalnya pada


saat pemasangan pondasi atau bagian yang nantinya
terendam air/pasangan harus dibuat photonya. Pada
akhir pekerjaan selesai (tanggal penyelesaian) atau
saat penyerahan pertama pekerjaan, penyedia
pekerjaan harus menyerahkan album photo sebanyak
tiga cetakan.

j. Manajemen K3 konstruksi
1) Ruang lingkup
Ruang lingkup dapat dijelaskan sebagai berikut:
a) Kesehatan dan keselamatan kerja
diterapkan di semua tempat kerja yang di
dalamnya melibatkan aspek manusia
sebagai tenaga kerja, bahaya akibat kerja
dan usaha yang dikerjakan.
b) Aspek perlindungan dalam K3 meliputi:
1. tenaga kerja dari semua jenis dan
jenjang keahlian;
2. peralatan dan bahan yang
dipergunakan;
3. faktor-faktor lingkungan fisik, biologi,
kimiawi, maupun sosial;
4. proses pekerjaan;
5. karakteristik dan sifat pekerjaan; dan
6. teknologi dan metodologi kerja.

24

Bidang SDA Dinas PUPR Kabupaten Garut


Spesifikasi Teknis Pekerjaan Konstruksi

c) Penerapan K3 dilaksanakan secara holistik


sejak perencanaan hingga perolehan hasil
dari kegiatan Konstruksi baik barang
maupun jasa.
d) Semua pihak yang terlibat dalam proses
industri/perusahaan ikut bertanggung
jawab atas keberhasilan usaha K3.

2) Informasi umum
Ketentuan umum berlaku bagi seluruh tenaga
kerja, umum maupun tamu pada tempat
kegiatan konstruksi pekerjaan:
a) Semua pekerja dan semua orang wajib
mematuhi semua tanda-tanda/rambu-
rambu;
b) Pekerja harus memperhatikan dan
mengindahkan petunjuk-petunjuk yang
diberikan oleh atasan dan harus berhati
hati terhadap semua orang yang berada
dalam ruang kerjanya;
c) Sebelum memulai pelaksanaan suatu
pekerjaan, harus dipastikan bahwa pekerja
telah mendapatkan pengenalan/sosialisasi
mengenai peraturan umum keselamatan
dari petugas K3 di tempat kegiatan kerja;
d) Pekerja, tamu dan umum selama berada
dalam proyek tidak diijinkan mengadakan
permainan judi dan/atau perjudian lainnya,
mabuk dan mengkonsumsi narkoba yang
membuat situasi cenderung membuat
keonaran sehingga mengganggu
ketentraman dan ketertiban bekerja;
e) Pelanggaran terhadap ketentuan (d) di
atas, akan diserahkan dan berurusan
dengan pihak yang berwajib;
f) Semua kecelakaan dan kejadian harus
dilaporkan pada Petugas K3 di tempat
kegiatan kerja. Dalam hal terjadi luka pada
seseorang, harus segera menghubungi
petugas K3. Petugas ini akan mengurus
pengangkutan orang yang terluka ke
rumah sakit;

25

Bidang SDA Dinas PUPR Kabupaten Garut


Spesifikasi Teknis Pekerjaan Konstruksi

g) Pertolongan pertama pada kecelakaan


(P3K) harus segera diberikan sesaat setelah
kejadian kecelakaan;
h) Semua peralatan dan alat bantu kerja harus
telah dipastikan keamanannya untuk
digunakan;
i) Setiap pekerja wajib memelihara daerah
kerja masing-masing agar selalu dalam
kondisi yang bersih dan sehat, jangan
membuang air kecil atau besar di sembarang
tempat, serta dilarang mandi di tempat yang
terbuka;
j) Setiap pekerja dilarang meninggalkan
tempat bekerja tanpa ijin;
k) Setiap pekerja wajib memakai alat
pelindung diri/ keselamatan kerja, seperti:
1. Helm pengaman;
2. Sepatu kerja;
3. Kaos tangan;
4. Pelindung pendengaran;
5. Kaca mata debu;
6. Pelindung pernafasan;
7. Senter dan jaket; dan
8. Sabuk pengaman dan tali/ tambang
sesuai dengan kebutuhan dan keadaan
kerja.
l) Pekerja diwajibkan memelihara dan
merawat alat-alat pelindung diri/
keselamatan kerja anda dengan baik dan
digunakan dengan benar serta
menyimpannya di tempat yang aman
setelah selesai bekerja;
m) Setiap pekerja harus memeriksa alat
pengaman, misalnya sabuk pengaman
sebelum dipakai. Jangan memakai alat
pengaman yang rusak, dan harus
melaporkan segera alat pengaman yang
rusak untuk diganti;
n) Hati-hati sebelum bertindak:
1. Dilarang berlari-lari dan melompat-
lompat;
2. Harus memperhatikan dan selalu
berhati-hati bila anda melangkah;
3. Perhatikan kepala anda jangan sampai

26

Bidang SDA Dinas PUPR Kabupaten Garut


Spesifikasi Teknis Pekerjaan Konstruksi

terbentur; dan
4. Dilarang berjalan mundur tanpa
melihat/menoleh ke belakang.
o) Setiap pekerja diwajibkan untuk mengenal
dan mengetahui lokasi pintu dan tangga
darurat, pemadam api, alarm tanda bahaya
dan kebakaran, tempat berkumpul serta
rute dan cara evakuasi;
p) Jika terjadi kebakaran atau kondisi yang
darurat, pekerja agar dapat menenangkan
diri dan mengikuti petunjuk penyelamatan
yang diberikan oleh petugas;
q) Apabila terjadi kebakaran tanda bahaya
(sirine) harus dibunyikan. Semua orang
harus diminta menyingkir dari tempat
kebakaran dan semua orang yang
berkepentingan harus diberitahu;
r) Pelaksana Konstruksi harus menyediakan
tabung pemadam kebakaran di kantor-
kantor, asrama-asrama, bengkel dan
gudang-gudang;
s) Apabila terjadi kebakaran di tempat/di
daerah tersebut di atas, harus segera
bertindak memadamkan secara tuntas;
t) Bila menghadapi benda yang panas atau
cahaya yang menyilaukan harus melindungi
mata terhadap cahaya alat pengelas baik
pada saat mengelas dengan alat pengelas
listrik maupun pada saat memotong
dengan alat pengelas gas, dilarang
memegang benda panas tanpa memakai
sarung tangan yang sesuai dan disiram air
pada benda panas tersebut terlebih dulu;
u) Apabila mengendarai kendaraan, jarak
kendaraan dengan alat berat yang sedang
bekerja harus selalu dijaga, dan
pengendara harus berhati-hati terhadap
kemungkinan alat berat tersebut bergerak
atau berputar tanpa aba-aba;
v) Pekerja dan siapapun dilarang beristirahat
di bawah crane, cable crane, boom, bucket,
loader atau tempat-tempat dimana ada
barang yang tergantung;
w) Dilarang memasuki ruangan yang tanpa
ventilasi;

27

Bidang SDA Dinas PUPR Kabupaten Garut


Spesifikasi Teknis Pekerjaan Konstruksi

x) Hal-hal berikut ini harus diperhatikan:


1. Memasang bendera atau tanda-tanda
bahaya pada batas "daerah yang
berbahaya/dilarang masuk";
2. Dilarang sekali-kali masuk ke daerah
yang sudah dipasang tanda-tanda
"dilarang masuk";
3. Pekerja dan siapapun harus mematuhi
petugas yang memberikan tanda-
tanda dengan bendera.
y) Tanda-tanda "dilarang masuk" harus
diambil kembali apabila kondisi sudah aman;
z) Buanglah sampah di tempat yang telah
disediakan, dilarang membuang sesuatu di
sembarang tempat;
aa) Dilarang melempar atau membuang
sesuatu bila tidak bisa melihat tempat
membuang tersebut dengan jelas;
bb) Dilarang mempergunakan baju atau celana
yang terlalu longgar, dan rambut panjang
(gondrong) terurai sebab bisa tersangkut
pada besi beton dan sebagainya dan
berbahaya terhadap pesawat/mesin yang
berputar;
cc) Semua barang-barang dan perkakas harus
diletakkan dengan rapi dan stabil sehingga
tidak mudah runtuh atau jatuh;
dd) Bila semen atau cairan beton kena mata
anda: Mata yang terkena semen atau
cairan beton harus segera dicuci dengan air
yang jernih dan jangan berhenti sebelum
betul-betul bersih. Menghubungi petugas
pertolongan pertama untuk mendapatkan
pertolongan pertama. Petugas akan
membawa anda ke rumah sakit bila
kondisinya berbahaya;
ee) Semua cairan beton yang menempel pada
tubuh dan pada pakaian harus secepatnya
dicuci dengan air hingga bersih;
ff) Setiap pekerja dilarang mengoperasikan
peralatan tanpa ijin sipenanggung jawab
peralatan tersebut dan/ atau yang
diberikan kuasa atasnya.

28

Bidang SDA Dinas PUPR Kabupaten Garut


Spesifikasi Teknis Pekerjaan Konstruksi

3) K3 prosedur pengerukan dengan alat berat


Tujuan dari prosedur ini adalah memastikan
lokasi yang akan dikeruk sesuai dengan rencana
dengan tingkat efesiensi dan efektifitas yang
tinggi tanpa menimbulkan kecelakaan bagi
pekerja. Rincian prosedur kerja:

a) Alat Pelindung Diri


Pengawas Pekerjaan (penyedia pekerjaan
maupun dari pemilik jasa) harus senantiasa
memastikan semua pekerja telah
menggunakan pelindung diri seperti sepatu
safety, helm, kacamata pelindung dan
masker. Menggunakan penutup telinga
(Ear plug) jika berada dekat mesin.

b) Inspeksi peralatan
Sebelum memulai pekerjaan pekerja
(Operator/Teknisi) senantiasa melakukan
pengecekan terhadap alat berat yang
dipakainya sehingga dipastikan alat dalam
keadaan baik dan siap dioperasikan.
Melakukan pengecekan alat muat (Dump
truck) sehingga dapat dipastikan berada
dalam kondisi baik dan siap dioperasikan.

c) Komunikasi
Untuk melakukan komunikasi antara
Pengawas Pekerjaan maka harus digunakan
radio dengan frekuensi yang telah
disesuaikan dan tidak mengganggu
frekuensi gelombag radio yang sudah ada.

d) Excavator
Excavator harus dijalankan sedemikian
rupa sehingga tidak kehilangan kestabilan.
Apabila perlu untuk mencegah kecelakaan
selama pemeriksaan, atau perbaikan,
lengan penopang jib power shovels harus
dilengkapi dengan tangga yang dilindungi
oleh pengangan pengaman dan plat
pengaman kaki (toe-board). Pedal rem untuk
setiap gerakan dari power shovels harus
mempunyai dua alat pengunci yang

29

Bidang SDA Dinas PUPR Kabupaten Garut


Spesifikasi Teknis Pekerjaan Konstruksi

tidak tergantung satu sama lain. Excavator


harus dilengkapi dengan alat penyetop
darurat yang dapat bekerja cepat dan tidak
ada hubungannya dengan alat-alat
pengontrol.

Excavator yang dilengkapi dengan unit


untuk panggilan yang dalam harus dirancang
sedemikian rupa sehingga gigi pengeruknya
tidak dapat mendekati lengannya sampai
sejarak 40 (empat puluh) cm atau harus
dilengkapi dengan suatu alat penyetop yang
dapat dipercaya yang dapat mencegah
kejadian ini.

Excavator yang digunakan untuk pekerjaan


angkat dengan gigi pengangkat harus
dilengkapi dengan suatu plaat petunjuk
pada lengannya yang memuat keterangan
secara jelas dan tahan lama yang
menyatakan beban maksimal yang diijinkan
dari gigi pengangkat.

Beban maksimal yang dimaksud harus


berlaku untuk keadaan yang paling tidak
menguntungkan dalam hubungannya
dengan stabilitas dimana excavator
tersebut dapat digunakan untuk pekerjaan
angkat apabila berdiri pada landasan
horizontal yang mantap.

Excavator yang dilengkapi untuk digunakan


sebagai kran-kran yang bergerak harus
diadakan pemeriksaan dan pengujian
sebagaiman disyaratkan bagi alat-alat
pengangkat.

e) Cara penggunaan excavator


1. Operator excavator harus Sedikitnya
berumur 18 tahun;
2. Sudah terbiasa menjalankan dan
memelihara mesin yang bersangkutan;
3. Excavator harus ditempatkan pada
tempat yang aman;
4. Terdapat ruangan yang cukup untuk

30

Bidang SDA Dinas PUPR Kabupaten Garut


Spesifikasi Teknis Pekerjaan Konstruksi

menjalankan;
5. Operator harus mempunyai
pandangan yang jelas terhadap daerah
tempat bekerjanya;
6. Tidak ada bahaya untuk terjungkal,
selip atau terbalik;
7. Selama Ecavator sedang bekerja Tidak
seorangpun diperkenankan memasuki
daerah kerja tanpa terlebih dahulu
memberitahukan operator;
8. Tidak seorangpun diperkenankan
bekerja, melewati atau berdiri
dibawah pengeruk yang sedang
diangkat atau sedang mencengkeram;
9. Orang-orang yang tidak
berkepentingan dilarang naik plat-form
pada waktu Ecavator sedang bekerja;
10. Lengan harus dicegah terhadap ayunan
yang terjadi sewaktu selama alat
beroperasi atau sedang dalam
pengangkutan;
11. Pengeruk atau alat pencengkram
power shovels harus dicegah terhadap
kemungkinan anjlok (dipping),
terjungkal atau terayun selama alat
bekerja;
12. Sebelum meninggalkan power shovels,
operator harus menetralkan gigi
utama dan menurunkan pengeruk atau
alat penceng-kram ke tanah;
13. Mematikan mesin;
14. Pengeruk atau alat pencengkram
Ecavator harus dimatikan untuk
mencegah gerakan sewaktu diperbaiki
atau sewaktu mengganti gigi;
15. Apabila sebuah excavator sedang
bekerja dekat sebuah dinding atau
konstruksi semacamnya, maka orang-
orang harus dicegah untuk memasuki
daerah berbahaya, yang
memungkinkan mereka terbentur
apabila mesin berayun;
16. Truck-truck tidak dibenarkan dimuati
di sembarang tempat dimana ada
kemungkinan bahaya dan benda-

31

Bidang SDA Dinas PUPR Kabupaten Garut


Spesifikasi Teknis Pekerjaan Konstruksi

benda seperti batu yang jatuh dari


pengeruk, yang lewat di atas kepala,
dimana hal ini tidak dapat dihindari,
maka tak seorangpun diperkenankan
berada dalam kabin selama proses
pemuatan;
17. Truck-truck harus diparkir jauhnya dari
excavator sehingga jarak bersih antara
truck dan bagian atas (superstructure)
excavator sedikitnya 60 (enam puluh)
cm, meskipun alat tersebut sedang
berputar;
18. Selama pekerjaan sedang dilaksanakan
dengan menggunakan bucket,
hydraulics pistonnya harus ditarik
masuk dalam silinder hidraulicsnya.

4) K3 pekerjaan cofferdam, pengalihan aliran


sungai, dan pengeringan (dewatering)
Pekerjaan Cofferdam bertujuan melindungi
daerah pekerjaan dan mengalihkan aliran air
sungai menuju terowongan atau saluran
pengelak. Daerah pekerjaan harus terlindung
selama pekerjaan pondasi sampai dengan
pekerjaan timbunan mencapai elevasi di atas
cofferdam. Untuk dapat melaksanakan pekerjaan
maka tapak dan tempat galian bendungan harus
dikeringkan (dewatering) dengan dipompa
keluar.

a) Pekerjaan Cofferdam
1. Rencana kerja pembuatan cofferdam/
penutupan sungai harus dibuat dengan
rinci baik menyangkut penyediaan
material, peralatan yang digunakan,
dan dukungan logistik yang diperlukan
sehingga pekerjaan penutupan sungai
dapat dikerjakan sekali jadi tanpa
terhenti;
2. Jalur angkutan antara tapak
cofferdam, puncak cofferdam dan
tempat kerja harus dinyatakan daerah
terlarang bagi orang yang tidak
berkepentingan dengan memasang
rambu larangan masuk, dan dilakukan

32

Bidang SDA Dinas PUPR Kabupaten Garut


Spesifikasi Teknis Pekerjaan Konstruksi

penjagaan;
3. Pekerja dan kendaraan lain harus
dijauhkan dari daerah pengaruh kerja
alat-alat yang digunakan baik truk
pengangkut material maupun
Excavator;
4. Di arah hulu dan arah hilir cofferdam
dipasang alat duga tinggi muka air untuk
memonitor tinggi muka air banjir;
5. Pengamatan kenaikan muka air sungai
harus dilakukan selama pekerjaan
penutupan sungai berlangsung, juga
pengamatan terhadap cuaca di daerah
hulu tangkapan air sehingga
peringatan dini diberikan apabila
kenaikan muka sungai meningkat
cepat;
6. Tinggi muka air banjir harus selalu
diamati selama musim banjir dan
dilaporkan kepada Komandan Piket
dan Pemimpin Proyek;
7. Pengamatan disepanjang Cofferdam
dilaksanakan dan dibuat laporan
mengenai kondisi Cofferdam tentang
kemungkinan adanya gerusan air,
longsoran dsb;
8. Apabila pekerjaan dilakukan pada
malam hari maka harus dipasang
lampu penerangan dengan jumlah dan
intensitas yang cukup di seluruh
tempat kerja dan jalur lalulintas yang
digunakan;
9. Rencana tindak kondisi darurat dan
rencana evakuasi harus disusun dan
diberitahukan kepada semua pekerja;
10. Peralatan keselamatan, tangga naik,
dan jalur evakuasi harus disiapkan dan
selalu siaga digunakan setiap saat;
11. Tanda bahaya harus dibunyikan
apabila terjadi kondisi darurat yang
membahayakan pekerja maupun
peralatan misalnya terjadi peluapan
karena debit sungai meningkat cepat.

33

Bidang SDA Dinas PUPR Kabupaten Garut


Spesifikasi Teknis Pekerjaan Konstruksi

b) Pengalihan aliran sungai ke saluran


pengelak
1. Sebelum aliran sungai dipindahkan
harus dilakukan prosedur 'clearance'
untuk menjamin bahwa saluran
pengelak/ terowongan telah siap
digunakan;
2. Saluran pengelak/ terowongan harus
dibebaskan dari semua pekerja dan
petugas, peralatan, sisa bahan dan
material, dan bahan lain yang dapat
mengganggu arus aliran air sungai;
3. Petugas yang ditunjuk harus
memeriksa kondisi saluran
pengelak/terowongan dan
memastikan bahwa saluran pengelak/
terowongan sudah siap dioperasikan,
dan mengeluarkan "Ijin Melaksanakan"
atau 'clearance' pengalihan aliran
sungai;
4. Pada waktu pemeriksaan kondisi
saluran pengelak dan terowongan
dilakukan penguncian (lock-out) pintu
air saluran pengelak pada titik
pengendalinya (control point) harus
dilakukan sehingga tidak dapat dibuka
dan dipasang kunci serta pernyataan
tertulis; SEMENTARA DITUTUP -
JANGAN DIOPERASIKAN;
5. Apabila Petugas pemeriksa telah
memberikan pernyataan bahwa
saluran pengelak/terowongan telah
bebas dan siap dioperasikan Petugas
akan mengeluarkan "Ijin
Melaksanakan" dan pernyataan
tertulis tersebut dicabut dan kunci
dapat dibuka;
6. Sebelum pengalihan sungai
dilaksanakan, Peluit/Sirine atau tanda
bahaya lain yang dikenal masyarakat,
pekerja dan petugas dibunyikan secara
bertahap, tanda persiapan, dan tanda
pelaksanaan dengan tenggang waktu
sekurangkurangnya 10 menit untuk

34

Bidang SDA Dinas PUPR Kabupaten Garut


Spesifikasi Teknis Pekerjaan Konstruksi

memberi kesempatan pekerja dan


petugas meninggalkan daerah yang
mempunyai potensi bahaya;
7. Harus dilakukan penjagaan pada titik-
titik jalan masuk untuk memastikan
tidak ada pekerja, petugas, alat
kendaraan memasuki terowongan atau
saluran pengelak menjelang dan waktu
aliran dipindahkan;
8. Alat komunikasi harus terpasang dan
dioperasikan antara bagian hilir,
tengah ke bagian pengendalian di hulu,
dan komunikasi selalu dilakukan
dengan pusat pengendali sebelum dan
sesudah pengalihan aliran sungai;
9. Jalannya proses pengalihan aliran
sungai harus dilakukan pengamatan
sehingga tindakan dapat dilakukan
apabila terjadi perkembangan yang
menyimpang dari rencana yang dapat
membahayakan orang dan pekerja,
peralatan, maupun bangunan atau
tempat lain yang tidak dikehendaki.

c) Pengeringan (Dewatering)
1. Daerah kerja pengeringan harus
dinyatakan sebagai daerah larangan
bagi yang tidak berkepentingan untuk
mencegah pengunjung jatuh ke lereng,
atau ke dasar sungai;
2. Pada tempat-tempat yang mempunyai
potensi bahaya , lubang atau cekungan
yang dalam, lereng yang terjal dan
licin, atau tempat yang labil harus
diberi pagar pengaman dan dipasang
tanda bahaya;
3. Pagar pengaman dan rambu larangan
memasuki daerah kerja harus dipasang
terutama di tempat yang mudah
dicapai oleh orang;
4. Harus dipastikan bahwa air buangan
dialirkan ke hilir sungai dan tidak
menggenagi daerah atau fasilitas lain.

35

Bidang SDA Dinas PUPR Kabupaten Garut


Spesifikasi Teknis Pekerjaan Konstruksi

5) K3 pekerjaan beton dan pasangan batu


a) Alat Pelindung Diri
Pengawas Pekerjaan (penyedia pekerjaan
maupun dari pemilik jasa) harus senantiasa
memastikan semua pekerja telah
menggunakan pelindung diri seperti Sepatu
safety, Helm, Kacamata Pelindung dan
Masker;

b) Pekerjaan cetakan beton


1. Jalan keluar masuk yang aman harus
disediakan pada tiap dari bangunan;
2. Bagian-bagian bentuk perancah dari
pada pendukung rangkanya bekisting
yang menyebabkan tergelincir harus
tertutup rapat dengan papan;
3. Bentuk sambungan rangka bekisting
menara harus direncanakan mampu
menerima beban eksternal dan faktor
keselamatan harus diperhitungkan,
termasuk angka keamanannya;
4. Titik-titik penjangkaran perancah
gantung yang mendukung bekisting
harus terpancang dan mempunyai
daya tahan yang kuat;
5. Perancah gantung yang digunakan
pada bagian luar bangunan yang
berbentuk cerobong harus
dijangkarkan untuk menahan kekuatan
angin;
6. Pelindung bahan material yang hendak
jatuh harus dipasang pada bagian dalam
dan luar dari dasar cerobong selama
pemasangan atau reparasi.

c) Pekerjaan pembesian
1. Pemasangan besi beton yang panjang
harus dikerjakan oleh pekerja yang
cukup jumlahnya, terutama pada
tempat yang tinggi, untuk mencegah
besi beton tersebut meliuk/
melengkung dan jatuh;
2. Pada waktu memasang besi beton
yang vertikal pekerja harus berhati-

36

Bidang SDA Dinas PUPR Kabupaten Garut


Spesifikasi Teknis Pekerjaan Konstruksi

hati agar besi beton tidak melengkung


misalnya dengan cara mengikatkan
bambu atau kayu sementara;
3. Memasang besi beton di tempat tinggi
harus memakai perancah; dilarang
keras menaiki/menuruni besi beton
yang sudah terpasang;
4. Ujung-ujung besi beton yang sudah
tertanam harus ditutup dengan
potongan bambu dan sebagainya baik
secara individual (setiap batang besi)
atau secara kelompok batang besi
untuk mencegah kecelakaan fatal;
5. Semua pekerja yang mengerjakan
pekerjaan tersebut di atas (bekerja di
tempat tinggi) harus dilengkapi dengan
sabuk pengaman dan selalu memakai
sarung tangan, helm dan sepatu
pengaman.

d) Pekerjaan beton
1. Pemeriksaan semua peralatan dan
mesin yang akan digunakan;
2. Pemeriksanaan semua perancah yang
digunakan;
3. Memeriksa dan memastikan bahwa
semua pipa yang digunakan adalah
kuat dengan yang lain;
4. Mencegah kemungkinan pergerakan
pipa arah horizontal dan beberapa
tempat diikat dengan kuat, namun
demikian pipa tidak boleh diikatkan
pada bekisting atau besi beton yang
pengecorannya sedang berjalan;
5. Pekerja dan yang tidak berkepentingan
dilarang berada tepat di ujung pipa
pada saat pompa sedang bekerja;
6. Pekerja dan siapapun berdiri di dekat
boom concrete pump pada saat pompa
bekerja;
7. Peralatan harus selalu dirawat oleh
petugas yang berpengalaman sebelum
dan sesudah penuangan beton;
8. Menara atau tiang yang dipergunakan
untuk mengangkat adukan beton

37

Bidang SDA Dinas PUPR Kabupaten Garut


Spesifikasi Teknis Pekerjaan Konstruksi

harus dibangun dan diperkuat


sedemikian rupa sehingga terjamin
kestabilannya;
9. Usaha pencegahan yang praktis harus
dilakukan untuk menghindarkan
terjadinya kecelakaan tenaga kerja
selama melakukan pekerjaan
persiapan dan pembangunan
konstruksi beton, antara lain bahaya
singgungan langsung kulit terhadap
semen dan kapur, kejatuhan benda-
benda dan bahan-bahan yang diangkut
dengan ember adukan beton (concrete
buckets);
10. Sewaktu pembekuan adukan (setting
concrete) harus terhindar dari
goncangan dan bahan kimia yang
dapat mengurangi kekuatan;
11. Sewaktu lempengan (panel) atau
lembaran beton (slab) dipasang
kedalam dudukannya harus digerakkan
dengan hati – hati;
12. Terhadap melecutnya ujung besi beton
yang mencuat sewaktu ditekan atau
direnggang sewaktu diangkat atau
diangkut;
13. Setiap ujung-ujung (besi, kayu, bambu,
dll.) yang mencuat, yang
membahayakan harus dilengkungkan
atau dilindungi;
14. Beton harus dikerjakan dengan hati-
hati untuk menjamin agar bekisting
dan penguatnya dapat memikul atau
menahan seluruh beban sampai beton
menjadi keras;
15. Untuk melindungi tenaga kerja
sewaktu melakukan pekerjaan
konstruksi, harus dibuatkan lantai
kerja sementara yang kuat;
16. Tenaga kerja harus dilindungi terhadap
bahaya paparan/ singgungan langsung
kulit dengan semen atau adukan beton
dan bahaya-bahaya singgung lainnya
terhadap bahan pengawet kayu;
17. Apabila bahan-bahan yang mudah

38

Bidang SDA Dinas PUPR Kabupaten Garut


Spesifikasi Teknis Pekerjaan Konstruksi

terbakar digunakan untuk keperluan


lantai, permukaan dinding dan
pekerjaan-pekerjaan lainnya, harus
dilakukan tindakan pencegahan
terhadap kemungkinan adanya api
yang terbuka timbulnya bunga api,
misalnya dari pekerjaan pengelasan;
18. Sumber-sumber api lainnya yang dapat
menyulut uap yang mudah terbakar
yang timbul ditempat kerja atau
daerah sekitarnya.

6) K3 tata letak bahan/material


Rencana tata letak material harus disusun
berdasarkan tata letak bangunan dengan
memperhatikan alur arus material, efisiensi
waktu kerja dan biaya dengan cara penyimpanan
material diusahakan sedekat mungkin dengan
tempat material digunakan; cukup ruangan
penanganan material baik angkat dan transport
material. Pisahkan bila mungkin jalur untuk
material dengan jalur jalan kaki. Bila mungkin
gunakan jalan satu arah.

Tempat pekerjaan yang rapih akan memungkinkan


pekerja dapat membemberikan sumbangan
dalam menciptakan kondisi kerja yang aman.
Banyak kecelakaan yang terjadi terhadap para
pekerja berupa kesandung, terpeleset atau jatuh
karena bahan dan peralatan yang tertinggal
disekitarnya. Bersihkan sampah dan kotoran bila
anda meninggalkan tempat pekerjaan, jangan
tinggalkan sampah dan potongan sisa untuk
dibersihkan oleh pekerja berikutnya. Peliharalah
kebersihan jalan/lorong, tempat kerja, anjungan
dan tangga dari peralatan dan material.
Bersihkan tumpahan minyak dan lemak.
Simpanlah sisa-sisa material pada tempat
tertentu.

Tanda peringatan direncanakan di tempat


strategis hingga mudah dilihat dan dibaca
dengan warna standard dari aturan tanda
peringatan.

39

Bidang SDA Dinas PUPR Kabupaten Garut


Spesifikasi Teknis Pekerjaan Konstruksi

7) Organisasi dan penanganan keadaan darurat


Untuk mengatasi keadaan darurat berupa
kecelakaan kerja baik ringan atau berat serta
kesehatan para pekerja, perusahaan telah
menyiapkan organisasi atau personil yang
bertugas untuk menaggulangi keadaan darurat
tersebut.

Organisasi ini dipimpin oleh seorang manager


lapangan yang diimplementasikan dilapangan
oleh mandor lapangan. Penanggung Jawab
Mengenai K3 di lingkungan kerja adalah Site
Manajer yang dibantu oleh tim pelaksana yang
sebelumnya telah diberikan diklat/pelatihan
mengenai K3 baik untuk Evakuasi, Penanganan
Kebakaran maupun mengenai Perlengkapan K3
termasuk obat obatan.

a) Penanganan Keadaan Darurat (Sistem


Tanggap Darurat)
Suatu rencana evakuasi untuk keadaan
darurat dan pertolongan pertama sudah
disiapkan untuk setiap daerah tempat
bekerja meliputi seluruh pegawai/petugas,
pertolongan pertama pada kecelakaan
(P3K) dan peralatan, alat-alat komunikasi,
alat-alat jalur transportasi harus telah
dipersiapkan dan tersedia. Setiap tenaga
kerja harus diberitahu akan hal-hal yang
berhubungan dengan keadaan diatas.
1. Tempat yang terdekat dengan kotak
obat-obatan, alat alat P3K, ruang P3K,
ambulans, kereta untuk orang sakit
dan tempat dimana dapat dicari orang
yang bertugas untuk urusan kecelakaan;
2. Tempat telpon terdekat untuk
menelpon/memanggil ambulans,
nomor telpon dan nama orang yang
bertugas dan lain-lain;
3. Nama, alamat, nomor telpon dokter,
rumah sakit dan tempat penolong
yang dapat segera dihubungi dalam

40

Bidang SDA Dinas PUPR Kabupaten Garut


Spesifikasi Teknis Pekerjaan Konstruksi

keadaan darurat/emergency.
b) Pertolongan Pertama pada Kecelakaan
Semua mandor di tempat kerja dilatih P3K.
Sejumlah karyawan yang memenuhi syarat
dilatih P3K. Fasilitas P3K dilaksanakan pada
tempat yang nyaman pada tiap tempat
kerja.

Pusat P3K harus disimpan pada tiap tempat


kerja yang cukup luas/besar dengan
peralatan yang memadai dan harus mudah
diidentifikasikan, dijaga kebersihannya,
dicatat yang baik, dan penerangan dan
ventilasi yang mencukupi/cocok.
Penyediaan medis yang cukup untuk
pengobatan, tandu dan obat-obatan harus
disediakan. Perlengkapan keadaan darurat
misalnya tandu/usungan, dan telephone
tersedia di Pusat P3K. Kotak P3K yang
mencukupi berisi perlengkapan dan
persediaan obat-obatan harus disediakan
di tempat kerja di bawah Pengawas
Pekerjaan dan mandor.

Cara-cara harus ditentukan dan


dipublikasikan untuk keadaan darurat dari
pada karyawan yang cedera dari tempat
kerja, persiapan P3K dan dimana perlu,
untuk medis atau pengobatan rumah sakit/
dokter setempat. Pertolongan pertama jika
terjadi kecelakaan atau penyakit yang tiba-
tiba, harus dilakukan oleh dokter, juru
rawat atau seorang yang terdidik dalam
pertolongan pertama pada kecelakaan
(P3K). Perlengkapan P3K:
1. Alat P3K atau kotak obat-obatan yang
memadai harus disediakan ditempat
kerja dan di jaga agar tidak dikotori
oleh debu, kelembaban udara dan lain-
lain;
2. Alat-alat P3K dan kotak obat-obatan
harus berisi paling sedikit dengan obat
untuk kompres, perban, gauze yang
steril, antiseptik, plester, forniquet,
gunting, splint dan perlengkapan

41

Bidang SDA Dinas PUPR Kabupaten Garut


Spesifikasi Teknis Pekerjaan Konstruksi

gigitan ular;
3. Alat-alat P3K dan kotak obat-obatan
tidak boleh berisi benda lain selain
alat-alat P3K yang diperlukan dalam
keadaan darurat;
4. Alat-alat P3K dan kotak obat-obatan
harus berisi keterangan/instruksi yang
mudah dan jelas sehingga mudah
dimengerti;
5. Isi dari kotak obat-obatan dan alat P3K
harus diperiksa secara teratur dan harus
dijaga supaya tetap berisi (tidak boleh
kosong);
6. Kereta untuk mengangkat orang sakit
(carrying basket) harus selalu tersedia.
Jika tenaga kerja diperkerjakan
dibawah tanah atau pada keadaan lain,
alat penyelamat harus selalu tersedia
didekat tempat mereka bekerja;
7. Jika tenaga kerja diperkerjakan
ditempat-tempat yang menyebabkan
adanya risiko tenggelam atau
keracunan gas alat penyelamat harus
selalu tersedia di dekat tempat mereka
bekerja.

8) Proses penanggulangan kebakaran


Jika terjadi kebakaran di tempat kerja:
a) Tetap tenang saat menghadapi kebakaran;
b) Jika kebakaran kecil dan masih bisa diatasi,
segera padamkan dengan alat pemadam
yang ada seperti APAR (Alat Pemadam Api
Ringan) atau dengan karung goni yang
dibasahi air;
c) Jika kebakaran disebabkan oleh korsleting
listrik segera matikan listrik;
d) Jauhkan benda/material yang mudah
meledak seperti bahan bakar.

9) Proses penanggulangan terhadap keadaan


darurat lainnya
Prosedur menghadapi gempa bumi:
a) Bersikap tenang serta utamakan

42

Bidang SDA Dinas PUPR Kabupaten Garut


Spesifikasi Teknis Pekerjaan Konstruksi

keselamatan terlebih dahulu;


b) Matikan api dan matikan juga alat-alat
yang dapat menyebabkan timbulnya api.
Jika timbul kebakaran, maka padamkan api
dengan menggunakan alat pemadam api
terdekat;
c) Jika di dalam ruangan segeralah membuka
pintu dan mencari jalan keluar;
d) Sedapat mungkin mempunyai informasi
mengenai gempa bumi yang bisa
didapatkan melalui TV, radio, ataupun
telepon;
e) Mengeluarkan kotak P3K dan keluar
menuju ke tanah kosong sambil melindungi
kepala dengan menggunakan helm atau
penutup kepala yang lain;
f) Ketika gempa terjadi pada saat sedang
menyetir kendaraan, jangan langsung
menggunakan rem darurat. Dekatkan
kendaraan anda menuju ke sebelah kiri bahu
jalan sambil perlahan-lahan mengurangi
kecepatan kendaraan;
g) Jangan berhenti di dekat pompa bensin,
fasilitas gas yang mempunyai tegangan
tinggi ataupun di bawah jembatan
penyeberangan;
h) Berjalan di tengah-tengah jalan yang luas.
Berhati-hatilah terhadap papan reklame,
barang-barang yang berjatuhan, tiang
listrik rubuh dan juga terhadap serpihan
kaca yang pecah.

10) Prosedur menghadapi banjir


a) Waspadalah jika muka air sungai
meningkat secara drastis;
b) Hati-hati jika terjadi hujan di bagian hulu
sungai;
c) Berhentilah bekerja jika terjadi hujan lebat
dan ada kenaikan muka air sungai secara
drastis;
d) Pergilah ke tempat yang lebih tinggi dan
aman;
e) Amankan peralatan pindahkan ke tempat
yang lebih tinggi dan tidak akan terkena

43

Bidang SDA Dinas PUPR Kabupaten Garut


Spesifikasi Teknis Pekerjaan Konstruksi

banjir.
11. Uji mutu/teknis/ : Uji mutu/teknis fungsi:
fungsi tidak ada/tidak dilakukan.

12. Jenis kontrak : a. Kontrak berdasarkan cara pembayaran : Kontrak


Harga Satuan.
b. Kontrak berdasarkan pembebanan tahun anggaran :
Kontrak Tahun Tunggal.
c. Kontrak berdasarkan sumber pendanaan : Kontrak
Pengadaan Tunggal.
d. Kontrak berdasarkan jenis pekerjaan : Kontrak
Pengadaan Pekerjaan Tunggal.

13. Peninjauan lapangan : Peninjauan lapangan dapat dilakukan dengan waktu dan
jadwal ditentukan terlebih dahulu dan disesuaikan dengan
jadwal pengadaan.

14. Cara pembayaran : Pembayaran prestasi pekerjaan dapat diberikan dalam


bentuk termin.

15. Jaminan penawaran : Tidak ada jaminan penawaran

16. Jaminan pelaksanaan : a. Jaminan pelaksanaan selama 148 (seratus empat


puluh delapan) hari kalender sejak penandatanganan
kontrak;
b. Jaminan pelaksanaan ditujukan kepada Pengguna
Jasa Jaringan Irigasi Citespong Ds. Cilawu Kec. Cilawu;
c. Jaminan pelaksanaan dicairkan dan disetorkan pada
kas daerah;
d. Jaminan pelaksanaan diterbitkan dari bank umum;
e. Nilai jaminan pelaksanaan sebesar 5% (lima persen)
dari nilai kontrak atau jika nilai penawaran/kontrak
dibawah 80% (delapan puluh persen) HPS, maka
jaminan pelaksanaan sebesar 5% (lima persen) dari
nilai HPS.

17. Jaminan uang muka : a. Besaran nilai jaminan uang muka senilai uang muka
yang diberikan, uang muka diberikan paling tinggi
sebesar 30% (tiga puluh persen) dari nilai kontrak;
b. Jaminan uang muka ditujukan kepada Pengguna Jasa
Jaringan Irigasi Citespong Ds. Cilawu Kec. Cilawu;
c. Jaminan uang muka dicairkan dan disetorkan pada
kas daerah;
d. Jaminan uang muka diterbitkan dari bank umum;
18. Syarat teknis : 1. Memiliki kemampuan menyediakan peralatan utama

44

Bidang SDA Dinas PUPR Kabupaten Garut


Spesifikasi Teknis Pekerjaan Konstruksi

penyedia untuk pelaksanaan pekerjaan:

No Jenis Kapsitas Jumlah


Dumptruk/
1 3-4M3 1 unit
Ordinarytruk
2 Pompa Air 3” 1 unit
3 Beton Molen 350 Ltr 1 unit

2. Memiliki kemampuan menyediakan personel


manajerial untuk pelaksanaan pekerjaan:

Jabatan dalam
Sertifikat
pekerjaan yang Pengalaman
No Kompetensi
akan Kerja (tahun)
Kerja
dilaksanakan

SKT Pelaksana
Lapangan
1 Pelaksana 2
Pekerjaan
Jaringan Irigasi

Sertifikat
Petugas
Petugas
2 Keselamatan 0
Keselamatan
Konstruksi
Konstruksi

3. Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK)


Menyampaikan rencana keselamatan konstruksi
sesuai tabel jenis pekerjaan dan identifikasi bahaya di
bawah ini:

Uraian Identifikasi
No Nilai Risiko
Pekerjaan Bahaya

Pasangan Tangan/kaki
1 3
batu tertimpa batu

19. Syarat kualifikasi : 1. Memiliki perizinan berusaha dibidang jasa konstruksi


penyedia yang masih berlaku dan berstatus efektif dengan
kode KBLI 42211 (Konstruksi Jaringan Irigasi);

2. Memiliki Sertifikat Badan Usaha (SBU) dengan


kualifikasi Usaha Kecil dengan sub klasifikasi Jasa
Pelaksanaan Konstruksi Saluran Air, Pelabuhan, Dam
dan Prasarana Sumber Daya Air Lainnya (SI001);
3. Memiliki pengalaman paling kurang 1 (satu)

45

Bidang SDA Dinas PUPR Kabupaten Garut


Spesifikasi Teknis Pekerjaan Konstruksi

Pekerjaan Konstruksi dalam kurun waktu 4 (empat)


tahun terakhir, baik di lingkungan pemerintah atau
swasta termasuk pengalaman subkontrak kecuali
bagi perusahaan yang baru berdiri kurang dari 3 (tiga)
tahun;

4. Memenuhi Sisa Kemampuan Paket (SKP), dengan


ketentuan:
SKP = KP – P
KP = nilai Kemampuan Paket ditentukan
sebanyak 5 (lima) paket pekerjaan
P = paket pekerjaan konstruksi yang sedang
dikerjakan

5. Memiliki NPWP dengan status keterangan Wajib


Pajak berdasarkan hasil Konfirmasi Status Wajib Pajak
valid;

6. Memiliki akta pendirian perusahaan dan akta


perubahan perusahaan (apabila ada perubahan);

7. Tidak masuk dalam Daftar Hitam, keikutsertaannya


tidak menimbulkan pertentangan kepentingan pihak
yang terkait, tidak dalam pengawasan pengadilan,
tidak pailit, kegiatan usahanya tidak sedang
dihentikan dan/atau yang bertindak untuk dan atas
nama Badan Usaha tidak sedang dalam menjalani
sanksi pidana, dan pengurus/pegawai tidak berstatus
Aparatur Sipil Negara, kecuali yang bersangkutan
mengambil cuti diluar tanggungan Negara;

20. Protokol pencegahan : 1. Pengguna dan penyedia jasa membentuk Satuan


Covid-19 Tugas (Satgas) Pencegahan Covid-19;
2. Penyedia jasa menyediakan fasilitas pencegahan
Covid-19;
3. Satuan Tugas mengedukasi semua orang untuk
menjaga diri dari Covid-19;
4. Penyedia jasa mengukur suhu tubuh semua orang
pada waktu pagi, siang dan sore;
5. Penyedia jasa membuat kerja sama penanganan
suspect Covid-19 dengan rumah sakit atau puskesmas
setempat;

6. Pengguna dan/atau penyedia jasa menghentikan

46

Bidang SDA Dinas PUPR Kabupaten Garut


Spesifikasi Teknis Pekerjaan Konstruksi

sementara pekerjaan jika terindikasi ada tenaga kerja


yang terpapar Covid-19;
7. Penyedia jasa melakukan tindakan isolasi dan
penyemprotan disinfektan sarana dan prasarana
kantor dan lapangan;
8. Jika harus dilakukan penghentian sementara
penyelenggaraan pekerjaan, maka mekanisme yang
dilakukan yaitu Satuan Tugas (Satgas) Pencegahan
Covid-19 melakukan identifikasi potensi bahaya,
kemudian memberikan rekomendasi penghentian
sementara pekerjaan.

21. Penutup : Demikian Spesifikasi Teknis ini dibuat sebagai acuan untuk
pelaksanaan pengadaan pekerjaan konstruksi paket
pekerjaan Jaringan Irigasi Citespong Ds. Cilawu Kec.
Cilawu pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kabupaten Garut Tahun Anggaran 2022.

Garut, Februari 2022


Pejabat Pembuat Komitmen

Milka Fradesy, ST
NIP. 19941209 201903 2 012

47

Bidang SDA Dinas PUPR Kabupaten Garut

Anda mungkin juga menyukai