Spesifikasi Teknis
Pekerjaan Konstruksi
Paket Pekerjaan
Jaringan Irigasi Citespong Ds. Cilawu
Kec. Cilawu
b. Tujuan
Mengembalikan dan meningkatkan fungsi jaringan
irigasi dengan rehabilitasi maupun peningkatan
sehingga dapat terpenuhinya kebutuhan air baku
untuk pertanian.
5. Sumber dana dan : 1. Pekerjaan ini dibiayai dari sumber pendanaan APBD
perkiraan biaya Kabupaten Garut Tahun Anggaran 2022;
c. Lokasi pekerjaan
Kec. Cilawu
10. Spesifikasi teknis : Spesifikasi teknis ini berisi penjelasan dan ketentuan-
Pekerjaan konstruksi ketentuan atau pekerjaan konstruksi. Kualitas dari hasil
pekerjaan yang dilaksanakan harus baik dan memenuhi
persyaratan yang ditentukan. Bahan yang digunakan
memenuhi ketentuan Standar Nasional Indonesia (SNI).
Standar untuk analisa harga satuan pekerjaan mengacu
2) Batu belah
Batu yang digunakan adalah batu belah yang
keras/tidak rapuh, tidak keropos, tidak berpori,
bersih dari benda asing, tidak boleh memiliki
cacat yang lainnya, harus merupakan batu belah,
tidak boleh batu bulat dan berkulit dan
mempunyai ketebalan berkisar antara 20-30 cm.
3) Pasir pasang
Pasir pasang yang digunakan adalah pasir yang
diambil dari sungai/ tambang pasir atau yang
dihasilkan dari pemecah batu/stone crusher,
bersih dari benda asing (sampah, lumpur, akar)
bersih dari bahan organik yang dapat merusak/
menurunkan kualitas pasangan, kekerasan cukup
keras dan tajam, kadar lumpur maksimum 10%
volume atau 5% berat kering, mempunyai
gradasi/butiran yang beraneka ragam dan
mempunyai modulus kehalusan butir antara 2-3
mm.
7) Kayu
Semua kayu yang digunakan harus dari jenis kayu
yang sesuai dengan persyaratan utama dari
pekerjaan kayu dan bebas dari getah tumbuh-
tumbuhan, gesekan, melengkung, terputar, sisi
yang terpisah dan lain-lain akibat yang merusak
kayu oleh jamur dan serangga.
8) Pipa
Bahan yang digunakan untuk pekerjaan pipa
adalah pipa besi dan atau pipa PVC yang
memenuhi standar mutu, minimal standar mutu
SNI. Bahan yang didatangkan harus tercantum
dalam cap pabrik/trademark, nomilan diameter,
kode standar yang diminta dan dibuat oleh suatu
pabrik yang sama. Semua bahan pipa dan
accessories yang didatangkan harus dapat
digunakan didaerah tropis dengan temperatur air
yang mengalir antara 15 oC dan PH antara 6-8.
9) Kawat bronjong
Kawat yang dipakai adalah kawat bronjong
dengan diameter 2,7 mm atau sesuai dengan
kebutuhan, memenuhi standar mutu SII/SNI.
b. Tenaga kerja
Tenaga kerja harus menggunakan pekerja setempat,
kecuali untuk pekerjaan tertentu yang memerlukan
penanganan khusus, maka tenaga untuk pekerjaan
tersebut dapat didatangkan tenaga kerja dari luar
lokasi pekerjaan. Semua pekerjaan galian agar
dilaksanakan secara padat kerja dan secara
partisipatif.
b) Rapat prakonstruksi
(Pre Construction Meeting)
Sebelum pelaksanaan pekerjaan
dilapangan, diadakan rapat pra konstruksi
bersama dengan Pengguna Jasa dan
Pengawas Pekerjaan. Rapat menjelaskan/
memberikan informasi yang dianggap
d) Mobilisasi
Selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari setelah
diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja
(SPMK) oleh Pengguna Jasa, harus sudah
melaksanakan mobilisasi baik bahan,
peralatan yang digunakan maupun tenaga
kerja.
menjadi kuat.
Rongga diantara batu-batu diisi dengan adukan
hingga penuh (dirojok dengan sendok adukan).
Dalam pemasangan batu, batu tidak boleh saling
bersentuhan, harus ada adukan setebal 5 cm
sesuai dengan gambar desain/gambar
pelaksanaan atau sesuai dengan petunjuk
Pengawas Pekerjaan.
10
5) Pekerjaan plesteran
Bagian tertentu dari pasangan batu sesuai
dengan gambar desain harus diplester.
Persyaratan bahan untuk pekerjaan plesteran
sama dengan yang dipersyaratkan untuk
pekerjaan pasangan batu, diameter butir pasir
pasang < 0.50 mm.
6) Pekerjaan acian
Semen yang digunakan untuk pekerjaan acian
sesuai dengan yang dipersyaratkan sebagaimana
di atas. Tebal acian ± 0,5 cm, dinding atau bagian
yang akan diaci dirapihkan/dibersihkan/
diratakan dahulu agar hasil acian rata. Sebelum
pekerjaan dilaksanakan bagian yang akan diaci
disiram dengan air. Bahan acian semen
dilaburkan dengan menggunakan cetok. Acian
dihaluskan dengan mempergunakan kertas
semen atau busa sehingga permukaanya benar-
11
7) Pekerjaan Siaran
Bagian-bagian pasangan batu yang telah selesai
akan terlihat, sesuai gambar desain/gambar
pelaksanaan atau sesuai dengan petunjuk
Pengawas Pekerjaan harus disiar. Persyaratan
bahan untuk pekerjaan siaran sama dengan yang
dipersyaratkan untuk pekerjaan plesteran.
Adukan untuk siaran adalah menggunakan
perbandingan volume semen dan pasir pasang
adalah 1:2.
12
9) Pekerjaan perancah
Sebelum pelaksanaan pekerjaan harus
menyerahkan gambar rencana perancah yang
akan dilaksanakan untuk mendapatkan
persetujuan Pengawas Pekerjaan. Perancah
dapat dibuat dari konstruksi kayu/dolken atau
menyewa perancah dari konstruksi baja.
13
14
15
pelindung.
14) Pembongkaran cetakan/form/bekisting
Cetakan/form/bekisting, baru boleh dibongkar
apabila konstruksi telah mencapai kekuatan yang
cukup untuk memikul beban sendiri atau beban-
beban yang bekerja.
16
17
18
19
20
g. Gambar-gambar
1) Gambar pelaksanaan
Semua gambar yang disediakan oleh penyedia
pekerjaan harus gambar yang telah
ditandatangani oleh Pengawas Pekerjaan, dan
apabila ada perubahan harus diserahkan kepada
Pengawas Pekerjaan untuk mendapatkan
persetujuan sebelum program pelaksanaan
dimulai.
3) Gambar kerja
Penyedia pekerjaan harus menggunakan
gambar desain sebagai dasar untuk
mempersiapkan gambar pelaksanaan. Gambar
ini dibuat lebih rinci untuk pekerjaan tetap.
Untuk pekerjaan khusus seperti pekerjaan
beton, gambar harus memperlihatkan
penampang melintang dan penampang
memanjang beton.
21
22
23
j. Manajemen K3 konstruksi
1) Ruang lingkup
Ruang lingkup dapat dijelaskan sebagai berikut:
a) Kesehatan dan keselamatan kerja
diterapkan di semua tempat kerja yang di
dalamnya melibatkan aspek manusia
sebagai tenaga kerja, bahaya akibat kerja
dan usaha yang dikerjakan.
b) Aspek perlindungan dalam K3 meliputi:
1. tenaga kerja dari semua jenis dan
jenjang keahlian;
2. peralatan dan bahan yang
dipergunakan;
3. faktor-faktor lingkungan fisik, biologi,
kimiawi, maupun sosial;
4. proses pekerjaan;
5. karakteristik dan sifat pekerjaan; dan
6. teknologi dan metodologi kerja.
24
2) Informasi umum
Ketentuan umum berlaku bagi seluruh tenaga
kerja, umum maupun tamu pada tempat
kegiatan konstruksi pekerjaan:
a) Semua pekerja dan semua orang wajib
mematuhi semua tanda-tanda/rambu-
rambu;
b) Pekerja harus memperhatikan dan
mengindahkan petunjuk-petunjuk yang
diberikan oleh atasan dan harus berhati
hati terhadap semua orang yang berada
dalam ruang kerjanya;
c) Sebelum memulai pelaksanaan suatu
pekerjaan, harus dipastikan bahwa pekerja
telah mendapatkan pengenalan/sosialisasi
mengenai peraturan umum keselamatan
dari petugas K3 di tempat kegiatan kerja;
d) Pekerja, tamu dan umum selama berada
dalam proyek tidak diijinkan mengadakan
permainan judi dan/atau perjudian lainnya,
mabuk dan mengkonsumsi narkoba yang
membuat situasi cenderung membuat
keonaran sehingga mengganggu
ketentraman dan ketertiban bekerja;
e) Pelanggaran terhadap ketentuan (d) di
atas, akan diserahkan dan berurusan
dengan pihak yang berwajib;
f) Semua kecelakaan dan kejadian harus
dilaporkan pada Petugas K3 di tempat
kegiatan kerja. Dalam hal terjadi luka pada
seseorang, harus segera menghubungi
petugas K3. Petugas ini akan mengurus
pengangkutan orang yang terluka ke
rumah sakit;
25
26
terbentur; dan
4. Dilarang berjalan mundur tanpa
melihat/menoleh ke belakang.
o) Setiap pekerja diwajibkan untuk mengenal
dan mengetahui lokasi pintu dan tangga
darurat, pemadam api, alarm tanda bahaya
dan kebakaran, tempat berkumpul serta
rute dan cara evakuasi;
p) Jika terjadi kebakaran atau kondisi yang
darurat, pekerja agar dapat menenangkan
diri dan mengikuti petunjuk penyelamatan
yang diberikan oleh petugas;
q) Apabila terjadi kebakaran tanda bahaya
(sirine) harus dibunyikan. Semua orang
harus diminta menyingkir dari tempat
kebakaran dan semua orang yang
berkepentingan harus diberitahu;
r) Pelaksana Konstruksi harus menyediakan
tabung pemadam kebakaran di kantor-
kantor, asrama-asrama, bengkel dan
gudang-gudang;
s) Apabila terjadi kebakaran di tempat/di
daerah tersebut di atas, harus segera
bertindak memadamkan secara tuntas;
t) Bila menghadapi benda yang panas atau
cahaya yang menyilaukan harus melindungi
mata terhadap cahaya alat pengelas baik
pada saat mengelas dengan alat pengelas
listrik maupun pada saat memotong
dengan alat pengelas gas, dilarang
memegang benda panas tanpa memakai
sarung tangan yang sesuai dan disiram air
pada benda panas tersebut terlebih dulu;
u) Apabila mengendarai kendaraan, jarak
kendaraan dengan alat berat yang sedang
bekerja harus selalu dijaga, dan
pengendara harus berhati-hati terhadap
kemungkinan alat berat tersebut bergerak
atau berputar tanpa aba-aba;
v) Pekerja dan siapapun dilarang beristirahat
di bawah crane, cable crane, boom, bucket,
loader atau tempat-tempat dimana ada
barang yang tergantung;
w) Dilarang memasuki ruangan yang tanpa
ventilasi;
27
28
b) Inspeksi peralatan
Sebelum memulai pekerjaan pekerja
(Operator/Teknisi) senantiasa melakukan
pengecekan terhadap alat berat yang
dipakainya sehingga dipastikan alat dalam
keadaan baik dan siap dioperasikan.
Melakukan pengecekan alat muat (Dump
truck) sehingga dapat dipastikan berada
dalam kondisi baik dan siap dioperasikan.
c) Komunikasi
Untuk melakukan komunikasi antara
Pengawas Pekerjaan maka harus digunakan
radio dengan frekuensi yang telah
disesuaikan dan tidak mengganggu
frekuensi gelombag radio yang sudah ada.
d) Excavator
Excavator harus dijalankan sedemikian
rupa sehingga tidak kehilangan kestabilan.
Apabila perlu untuk mencegah kecelakaan
selama pemeriksaan, atau perbaikan,
lengan penopang jib power shovels harus
dilengkapi dengan tangga yang dilindungi
oleh pengangan pengaman dan plat
pengaman kaki (toe-board). Pedal rem untuk
setiap gerakan dari power shovels harus
mempunyai dua alat pengunci yang
29
30
menjalankan;
5. Operator harus mempunyai
pandangan yang jelas terhadap daerah
tempat bekerjanya;
6. Tidak ada bahaya untuk terjungkal,
selip atau terbalik;
7. Selama Ecavator sedang bekerja Tidak
seorangpun diperkenankan memasuki
daerah kerja tanpa terlebih dahulu
memberitahukan operator;
8. Tidak seorangpun diperkenankan
bekerja, melewati atau berdiri
dibawah pengeruk yang sedang
diangkat atau sedang mencengkeram;
9. Orang-orang yang tidak
berkepentingan dilarang naik plat-form
pada waktu Ecavator sedang bekerja;
10. Lengan harus dicegah terhadap ayunan
yang terjadi sewaktu selama alat
beroperasi atau sedang dalam
pengangkutan;
11. Pengeruk atau alat pencengkram
power shovels harus dicegah terhadap
kemungkinan anjlok (dipping),
terjungkal atau terayun selama alat
bekerja;
12. Sebelum meninggalkan power shovels,
operator harus menetralkan gigi
utama dan menurunkan pengeruk atau
alat penceng-kram ke tanah;
13. Mematikan mesin;
14. Pengeruk atau alat pencengkram
Ecavator harus dimatikan untuk
mencegah gerakan sewaktu diperbaiki
atau sewaktu mengganti gigi;
15. Apabila sebuah excavator sedang
bekerja dekat sebuah dinding atau
konstruksi semacamnya, maka orang-
orang harus dicegah untuk memasuki
daerah berbahaya, yang
memungkinkan mereka terbentur
apabila mesin berayun;
16. Truck-truck tidak dibenarkan dimuati
di sembarang tempat dimana ada
kemungkinan bahaya dan benda-
31
a) Pekerjaan Cofferdam
1. Rencana kerja pembuatan cofferdam/
penutupan sungai harus dibuat dengan
rinci baik menyangkut penyediaan
material, peralatan yang digunakan,
dan dukungan logistik yang diperlukan
sehingga pekerjaan penutupan sungai
dapat dikerjakan sekali jadi tanpa
terhenti;
2. Jalur angkutan antara tapak
cofferdam, puncak cofferdam dan
tempat kerja harus dinyatakan daerah
terlarang bagi orang yang tidak
berkepentingan dengan memasang
rambu larangan masuk, dan dilakukan
32
penjagaan;
3. Pekerja dan kendaraan lain harus
dijauhkan dari daerah pengaruh kerja
alat-alat yang digunakan baik truk
pengangkut material maupun
Excavator;
4. Di arah hulu dan arah hilir cofferdam
dipasang alat duga tinggi muka air untuk
memonitor tinggi muka air banjir;
5. Pengamatan kenaikan muka air sungai
harus dilakukan selama pekerjaan
penutupan sungai berlangsung, juga
pengamatan terhadap cuaca di daerah
hulu tangkapan air sehingga
peringatan dini diberikan apabila
kenaikan muka sungai meningkat
cepat;
6. Tinggi muka air banjir harus selalu
diamati selama musim banjir dan
dilaporkan kepada Komandan Piket
dan Pemimpin Proyek;
7. Pengamatan disepanjang Cofferdam
dilaksanakan dan dibuat laporan
mengenai kondisi Cofferdam tentang
kemungkinan adanya gerusan air,
longsoran dsb;
8. Apabila pekerjaan dilakukan pada
malam hari maka harus dipasang
lampu penerangan dengan jumlah dan
intensitas yang cukup di seluruh
tempat kerja dan jalur lalulintas yang
digunakan;
9. Rencana tindak kondisi darurat dan
rencana evakuasi harus disusun dan
diberitahukan kepada semua pekerja;
10. Peralatan keselamatan, tangga naik,
dan jalur evakuasi harus disiapkan dan
selalu siaga digunakan setiap saat;
11. Tanda bahaya harus dibunyikan
apabila terjadi kondisi darurat yang
membahayakan pekerja maupun
peralatan misalnya terjadi peluapan
karena debit sungai meningkat cepat.
33
34
c) Pengeringan (Dewatering)
1. Daerah kerja pengeringan harus
dinyatakan sebagai daerah larangan
bagi yang tidak berkepentingan untuk
mencegah pengunjung jatuh ke lereng,
atau ke dasar sungai;
2. Pada tempat-tempat yang mempunyai
potensi bahaya , lubang atau cekungan
yang dalam, lereng yang terjal dan
licin, atau tempat yang labil harus
diberi pagar pengaman dan dipasang
tanda bahaya;
3. Pagar pengaman dan rambu larangan
memasuki daerah kerja harus dipasang
terutama di tempat yang mudah
dicapai oleh orang;
4. Harus dipastikan bahwa air buangan
dialirkan ke hilir sungai dan tidak
menggenagi daerah atau fasilitas lain.
35
c) Pekerjaan pembesian
1. Pemasangan besi beton yang panjang
harus dikerjakan oleh pekerja yang
cukup jumlahnya, terutama pada
tempat yang tinggi, untuk mencegah
besi beton tersebut meliuk/
melengkung dan jatuh;
2. Pada waktu memasang besi beton
yang vertikal pekerja harus berhati-
36
d) Pekerjaan beton
1. Pemeriksaan semua peralatan dan
mesin yang akan digunakan;
2. Pemeriksanaan semua perancah yang
digunakan;
3. Memeriksa dan memastikan bahwa
semua pipa yang digunakan adalah
kuat dengan yang lain;
4. Mencegah kemungkinan pergerakan
pipa arah horizontal dan beberapa
tempat diikat dengan kuat, namun
demikian pipa tidak boleh diikatkan
pada bekisting atau besi beton yang
pengecorannya sedang berjalan;
5. Pekerja dan yang tidak berkepentingan
dilarang berada tepat di ujung pipa
pada saat pompa sedang bekerja;
6. Pekerja dan siapapun berdiri di dekat
boom concrete pump pada saat pompa
bekerja;
7. Peralatan harus selalu dirawat oleh
petugas yang berpengalaman sebelum
dan sesudah penuangan beton;
8. Menara atau tiang yang dipergunakan
untuk mengangkat adukan beton
37
38
39
40
keadaan darurat/emergency.
b) Pertolongan Pertama pada Kecelakaan
Semua mandor di tempat kerja dilatih P3K.
Sejumlah karyawan yang memenuhi syarat
dilatih P3K. Fasilitas P3K dilaksanakan pada
tempat yang nyaman pada tiap tempat
kerja.
41
gigitan ular;
3. Alat-alat P3K dan kotak obat-obatan
tidak boleh berisi benda lain selain
alat-alat P3K yang diperlukan dalam
keadaan darurat;
4. Alat-alat P3K dan kotak obat-obatan
harus berisi keterangan/instruksi yang
mudah dan jelas sehingga mudah
dimengerti;
5. Isi dari kotak obat-obatan dan alat P3K
harus diperiksa secara teratur dan harus
dijaga supaya tetap berisi (tidak boleh
kosong);
6. Kereta untuk mengangkat orang sakit
(carrying basket) harus selalu tersedia.
Jika tenaga kerja diperkerjakan
dibawah tanah atau pada keadaan lain,
alat penyelamat harus selalu tersedia
didekat tempat mereka bekerja;
7. Jika tenaga kerja diperkerjakan
ditempat-tempat yang menyebabkan
adanya risiko tenggelam atau
keracunan gas alat penyelamat harus
selalu tersedia di dekat tempat mereka
bekerja.
42
43
banjir.
11. Uji mutu/teknis/ : Uji mutu/teknis fungsi:
fungsi tidak ada/tidak dilakukan.
13. Peninjauan lapangan : Peninjauan lapangan dapat dilakukan dengan waktu dan
jadwal ditentukan terlebih dahulu dan disesuaikan dengan
jadwal pengadaan.
17. Jaminan uang muka : a. Besaran nilai jaminan uang muka senilai uang muka
yang diberikan, uang muka diberikan paling tinggi
sebesar 30% (tiga puluh persen) dari nilai kontrak;
b. Jaminan uang muka ditujukan kepada Pengguna Jasa
Jaringan Irigasi Citespong Ds. Cilawu Kec. Cilawu;
c. Jaminan uang muka dicairkan dan disetorkan pada
kas daerah;
d. Jaminan uang muka diterbitkan dari bank umum;
18. Syarat teknis : 1. Memiliki kemampuan menyediakan peralatan utama
44
Jabatan dalam
Sertifikat
pekerjaan yang Pengalaman
No Kompetensi
akan Kerja (tahun)
Kerja
dilaksanakan
SKT Pelaksana
Lapangan
1 Pelaksana 2
Pekerjaan
Jaringan Irigasi
Sertifikat
Petugas
Petugas
2 Keselamatan 0
Keselamatan
Konstruksi
Konstruksi
Uraian Identifikasi
No Nilai Risiko
Pekerjaan Bahaya
Pasangan Tangan/kaki
1 3
batu tertimpa batu
45
46
21. Penutup : Demikian Spesifikasi Teknis ini dibuat sebagai acuan untuk
pelaksanaan pengadaan pekerjaan konstruksi paket
pekerjaan Jaringan Irigasi Citespong Ds. Cilawu Kec.
Cilawu pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kabupaten Garut Tahun Anggaran 2022.
Milka Fradesy, ST
NIP. 19941209 201903 2 012
47