Dosen pengampuh :
Rosmini S. Si, M.Pd
Disusun oleh :
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar perbuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat
memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
maupun inspirasi terhadap pembaca. Atas perhatiannya kami ucapkan banyak
terimakasih.
Penyusun
DAFTAR ISI
Cover................................................................................................................i
Kata Pengantar...............................................................................................ii
Daftar Isi..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................2
C. Tujuan .................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................3
A. Jaringan Pengangkut Floem..............................................................3
B. Pengertian Translokasi......................................................................4
C. Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Proses Translokasi ............11
B. Pengertian Translokasi
Translokasi adalah proses di dalam tumbuhan yang berfungsi mengantarkan
nutrisi dan molekul lain dalam jarak jauh ke seluruh organisme. Translokasi terjadi
dalam serangkaian sel yang dikenal sebagai jalur floem, atau sistem transportasi
floem, dengan floem menjadi jaringan penghantar makanan utama pada tumbuhan
berpembuluh. Nutrisi ditranslokasi di floem sebagai zat terlarut dalam larutan yang
disebut getah floem. Proses pengangkutan bahan-bahan organik seperti asam amino
dan gula di dalam floem dari daun ke bahagian-bahagian tumbuhan lain seperti akar
dan batang atau perpindahan bahan terlarut yang dapat terjadi di seluruh bagian
tumbuhan. Translokasi ini membahas yang terjadi pada Floem.
1. Proses pengisian floem
Proses peningkatan konsentrasi gula pada sel-sel floem yang berada
dekat dengan sel-sel fotosintetik pada daun disebut proses pengisian floem
(floem loading). Berdasarkan pengukuran pada berbagai spesies, terlihat
bahwa potensi osmotik sel-sel mesofil (sekitar -0,8 MPa sampai -1,8 MPa)
lebih tinggi dibandingkan pada pembuluh floem (antara -2,0 MPa sampai -
3,0 MPa). Karena bahan terlarut (sukrosa) pada pembuluh floem lebih tinggi
dibandingkan pada sel-sel mesofil.
Serapan sukrosa oleh sel peneman floem ini yang disebabkan oleh sel
peneman ini lebih besar dan lebih aktif dibandingkan sel-sel lain pada
jaringan floem dan juga adanya penumbuhan ke dalam (ingrowth) yang
menyebabkan luas permukaan membran sel ini menjadi 3 kali lebih luas.
Menyebabkan potensi osmotik sitoplasma sel ini menjadi turun (lebih
negatif) dan ini akan merangsang udara untuk masuk secara osmosis ke
dalam sel ini dari sel-sel mesofil disekitarnya. Akibatnya tekanan internal
pada sel peneman akan meningkat dan mengakibatkan sukrosa bergerak
masuk ke pembuluh darah floem secara simplastik melalui plasmodesmata.
Masuknya larutan yang mengandung sukrosa ke pembuluh darah floem dari
sel-sel peneman ini yang mengakibatkan tekanan internal pada pembuluh
floem pada daun lebih tinggi, yang kemudian menjadi faktor pendorong dari
aliran larutan floem,
Proses pengisian floem ini bersifat pemilahan. Jenis bahan yang di
translokasi seperti gula rafinosa : glukosa, rafinosa, dan stakiosa juga ada
pada gula alkohol: manitol, sorbitol, galaktitol, serta mio-inositol. Fruktosa
jarang diangkut ke dalam pembuluh darah. Demikian juga dengan asam
amino dan mineral.sifat memetik ini memperkuat argumentasi bahwa
senyawa – senyawa yang akan dimuat ke dalam pembuluh floem diserap
dari apoplas oleh sel – sel peneman floem. Sifat pemancaran ini berkaitan
dengan peranan senyawa pembawa pada membran, yang meliputi senyawa
– senyawa tertentu.
Kompetisi antara organ atau jaringan limbung ditentukan oleh laju
pengeluaran bahan dari pembuluh floem (floem unloading). Limbung yang
dapat memanfaatkan hasil terlarut (sukrosa) dari pembuluh floem dan akan
berpeluang besar untuk memperoleh lebih banyak lagi bahan terlarut dari
organ sumber. Hal ini disebabkan sukrosa diserap sel – sel organ limbung
dari pembuluh floem, maka potensi air sel – sel limbung tersebut turun.
Mengakibatkan udara akan bergerak keluar dari pembuluh floem dan
tekanan internal pembuluh floem pada organ atau jaringan limbung akan
turun. Hal ini akan lebih memacu laju pengangkutan dari sumber ke
limbung karena perbedaan tekanan internal yang lebih besar antara kedua
ujung pembuluh darah tersebut.
2. Proses pengangkutan bahan organik dalam floem (Proses Translokasi
pada floem)
Berbagai zat bergerak sepanjang protoplasma floem, tetapi yang paling
banyak biasanya adalah sukrosa. Tidak seperti xilem, sel-sel floem tetap
hidup saat menjalankan fungsi transpornya. Pada dasarnya, ada dua tipe sel
floem, yaitu sel tapis (sel saringan) dan sel tetangga atau sel penyerta ( sel
pendamping) . Sebuah kolom panjang sel- sel tapis. Kadang-kadang disebut
tabung tapis (tabung saringan) , dibentuk oleh sel-sel tapis yang ujung-
ujungnya saling terhubung. Dinding- dinding sel ujungnya berpori- pori,
sehingga ada hubungan protoplasma dari satu sel tapis dengan sel tapis lain
yang terletak vertikal di atas atau di bawah. Dinding yang berlubang-lubang
itu disebut lempeng tapis (pelat saringan). Terdapat pula pori-pori di bagian
samping sel-sel tapis. Susunan sel-sel tapis menjadi tabung tapis yang
panjang menyebabkan adanya jaringan protoplasma yang sambung-
menyambung dalam floem.
Sukrosa, fruktosa, dan asam amino, biasanya bergerak dari daun
menuju batang dan akar tumbuhan melalui tabung tapis floem dalam suatu
proses yang dikenal sebagai translokasi . Mekanisme-mekanisme yang
terlibat dalam transportasi belum sepenuhnya dipahami. Pada bagian
tertentu dari tumbuhan, arah aliran translokasi pun tak selalu sama.
Bagian-bagian tumbuhan yang mengandung nutrisi organik berkadar
tinggi cenderung mengekspor zat-zat tersebut, dan dianggap sebagai
sumber zat-zat itu. Organ-organ tumbuhan yang miskin akan unsur hara
organik cenderung menyerap zat-zat tersebut, dan dianggap sebagai wadah
pembuangan (sink) baik zat-zat tersebut. Salah satu interpretasi translokasi
dengan perspektif source-to-sink memusatkan perhatian pada teori aliran
tekanan (pressure flow theory). Menurut pandangan ini, konsentrasi yang
tinggi dari gula atau zat terlarut lainnya dalam suatu kompartemen sumber
pergerakan menyebabkan udara menuju kompartemen tersebut melalui
osmosis. Hal itu meninggikan tekanan kompartemen tersebut, dan
mendorong zat cair beserta zat terlarut menuju kompartemen bersebelahan
yang tidak mengandung zat terlarut dalam konsentrasi tinggi. Saat zat
terlarut memasuki kompartemen kedua, zat terlarut pun akan menarik udara
dari daerah-daerah disekitar sel. Oleh karena itu, terjadi peningkatan
tekanan hidrostatik, yang akan mendorong udara dan zat terlarut menuju
kompartemen ketiga.
Dengan demikian, zat terlarut terus menginduksi peningkatan tekanan
yang akan mendorong zat cair dan zat terlarut dari sumber awal menuju
pembuangan wadah. Terdapat suatu tingkatan sukrosa di sepanjang floem,
dan udara menggerakkan zat terlarut di sepanjang tabung tapis yang
menyambung menyambung. Keseluruhan proses itu sebenarnya sangat
kompleks, dan dalam beberapa kasus, mungkin transport aktif melalui
membran sel tapi juga ikut serta. Terdapat suatu tingkatan sukrosa di
sepanjang floem, dan udara menggerakkan zat terlarut di sepanjang tabung
tapis yang menyambung menyambung. Keseluruhan proses itu sebenarnya
sangat kompleks, dan dalam beberapa kasus, mungkin transport aktif
melalui membran sel tapi juga ikut serta. Terdapat suatu tingkatan sukrosa
di sepanjang floem, dan udara menggerakkan zat terlarut di sepanjang
tabung tapis yang menyambung menyambung. Keseluruhan proses itu
sebenarnya sangat kompleks, dan dalam beberapa kasus, mungkin transport
aktif melalui membran sel tapi juga ikut serta.
Proses translokasi di floem melibatkan dua mekanisme utama :
a) Hipotesis Aliran Tekanan
Menurut hipotesis aliran tekanan, senyawa organik secara
aktif dimuat ke dalam elemen tabung saringan di jaringan
sumber (biasanya daun) dan menciptakan gradien konsentrasi
yang tinggi.
Gradien ini menghasilkan gradien tekanan yang mendorong
aliran senyawa organik dari jaringan sumber ke jaringan
pembuang (biasanya akar, bunga dan buah).
Pada jaringan wastafel, senyawa organik secara aktif
dikeluarkan dari tabung saringan dan dimanfaatkan atau
disimpan.
b) Jalur Simplastik
Jalur simplastik melibatkan pengangkutan senyawa organik
melalui plasmodesmata, saluran sitoplasma yang
menghubungkan sel-sel yang berdekatan.
Pada jalur ini, senyawa organik bergerak melalui sitoplasma
sel parenkim floem dan elemen tabung ayakan tanpa
melintasi membran sel.
Translokasi pada tumbuhan adalah perpindahan karbohidrat dan
senyawa organik lainnya dari jaringan sumber ke jaringan penampung.
Proses translokasi melibatkan beberapa langkah sebagai berikut :
a) Pemuatan karbohidrat
Proses translokasi dimulai dengan memasukkan karbohidrat ke
dalam tabung saringan floem, yang merupakan sel khusus yang
mengangkut gula ke seluruh tanaman. Proses ini terjadi pada
jaringan sumber seperti daun, dimana fotosintesis menghasilkan gula
yang kemudian diangkut ke floem.
b) Aliran tekanan
Setelah dimuat, karbohidrat menciptakan gradien konsentrasi tinggi
di tabung saringan floem. Gradien konsentrasi yang tinggi ini
menyebabkan air berpindah ke floem, menciptakan gradien tekanan
yang mendorong aliran karbohidrat dari jaringan sumber ke jaringan
penampung.
c) Bongkar
Di jaringan wastafel, karbohidrat dikeluarkan dari tabung saringan
floem dan diangkut ke tujuan akhir. Proses ini memerlukan transpor
aktif gula dari floem ke dalam sel wastafel.
d) Penyimpan
Begitu berada di jaringan pembuangan, karbohidrat dapat digunakan
untuk pertumbuhan, produksi energi, atau penyimpanan. Misalnya,
di jaringan akar, karbohidrat dapat disimpan sebagai pati untuk
digunakan nanti.
e) Mendaur ulang
Akhirnya, sebagian karbohidrat dapat didaur ulang kembali ke
jaringan sumbernya untuk digunakan lebih lanjut. Hal ini terjadi
melalui proses retranslokasi, dimana karbohidrat diangkut kembali
ke jaringan sumber untuk digunakan kembali atau disimpan.
3. Struktur dan Fungsi Floem dalam Translokasi
Floem adalah jaringan pembuluh darah khusus pada tumbuhan yang
mengangkut senyawa organik seperti gula, asam amino dan hormon dari
tempat produksi, biasanya keluar ke tempat pemanfaatan atau penyimpanan
di bagian lain tumbuhan.
B. Saran
Saran kami dari pemakalah, semoga dengan adanya makalah ini dapat
membantu memahami dari bagaimana proses pengangkutan bahan organic dalam
floem.
DAFTAR PUSTAKA
Jaisheree Gorane. 2022. Transkolasi pada tumbuhan. Wab catatan kelas cbse online
Pujangsari Y.T. 2022. Jaringan pengangkut tanaman papaya (Carica papaya L.) yang
tumbuhan pada tnha tinggi aluminiun. Jurnal variael pertanian. Vol 16. No
1.