Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH ANATOMI TUMBUHAN

“JARINGAN KAMBIUM”

DOSEN PENGAMPU

Tri Mustika Sarjani, S.Pd.M.Pd

Disusun Oleh :

Syasya Salbila (220402007)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KUGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SAMUDRA

2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat-Nya sehingga tugas makalah tentang “Jaringan Kambium”
terselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini juga sebagai tugas yang harus
dikerjakan untuk sarana pembelajaran bagi kita.

Makalah ini saya buat berdasarkan apa yang telah saya terima dan juga
saya ambil dari berbagi sumber baik dari buku maupun dari media internet.
Semoga isi dari makalah ini dapat berguna bagi kita dan dapat menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai apa saja yang ada di dalam materi
Jaringan Parenkim.

Selayaknya manusia biasa yang tidak pernah lepas dari kesalahan, maka
dalam pembuatan makalah ini masih banyak yang harus di koreksi dan jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat dianjurkan guna
memperbaiki kesalahan dalam makalah ini. Demikian, apabila ada kesalahan dan
kekurangan dalam isi makalah ini, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Langsa 15 September 2023

Penulis

DAFTAR ISI

ii
KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

A. Latar Belakang......................................................................................1

B. Rumusan Masalah.................................................................................2

C. Tujuan....................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3

A. Pengertian Jaringan Kambium..........................................................3

1. . Jenis-jenis kambium....................................................................4

2. Struktur Kambium........................................................................7

3. Floem.............................................................................................11

4. Floem Primer dan Floem Sukunder...........................................13

5. Tipe Jaringan Pengangkut..........................................................14

BAB III PENUTUP.............................................................................................17

A. Kesimpulan.........................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................18

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tubuh tumbuhan yang ada di bumi tersusun atas banyak sel. Sel-sel
ituterdapat pada tempat tertentu dan membentuk jaringan. Jaringan
adalahsekelompok sel yang mempunyai struktur dan fungsi yang sama dan
terikatoleh bahan antar sel dan membentuk suatu kesatuan. Berdasarkan tahap
perkembangannya jaringan penyusun tubuh tumbuhan dapat
dibedakanmenjadi beberapa macam, diantaranya adalah jaringan
pengangkut.Tumbuh-tumbuhan memerlukan kekuatan agar dapat melakukan
perimbangan-perimbangan bagi pertumbuhannya. Seperti yang kita ketahui
bersama bahwa jaringan pengangkut pada tumbuhan terbagi manjadi dua,yaitu
xilem dan floem. xilem atau pembuluh kayu dan floem atau pembuluhtapis
adalah bagian-bagian dari jaringan pengangkut yang terdapat padatumbuhan.
Jaringan pengangkut terbentuk dari sel-selyang kedudukan atauletaknya
membentang menurut arah pengangkutan.Kedudukan atau letak yang
demikian tampak bagaikan untaian ataurangkaian sel, seakan-akan adanya
pembuluh-pembuluh di dalam organtumbuhan. Jadi, terwujudnya suatu sistem
jaringan ini merupakan gabungandari berbagai pembuluh. pipa-pipa atau
sistem jaringan tersebut ada yangtelah sempurna dan ada pula yang belum
sempurna, ada yang bersifat primer dan ada pula yang bersifat sekunder.

B. Rumusan Masalah

1. Apa definisi dari Kambium Pembuluh?


2. Bagaimana struktur Kambium?
3. Apa defini dari Floem?
4. Apa saja jenis sel pada Floem?
5. Apa saja definisi dari floem Primer dan Floem Sukunder?
6. Bagaimana jenis tipe jaringan pengangkut?

1
C. Tujuan

1. Mengetahui dan memahami pengertian dari Jaringan kambium


2. Mengetahui dan memahami truktur jaringan Kambium
3. Mengetahui dan memahami defines Floem
4. Mengetahui dan memahami jenis sel pada Floem
5. Mengetahui dan memahami perbedaan Floem Primer dan Floem sukunder
6. Mengetahui dan memahami jenis tipe jaringan pengangkut

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Jaringan Kambium

Kambium pembuluh adalah meristem yang menghasilkan jaringan pembuluh


sekunder. Ditinjau dari posisinya pada tubuh tumbuhan , kambium pembuluh
dikenal sebagai meristem lateral. Pada tumbuhan paku dan sejumlah besar
tumbuhan monokotil tidak terdapat kambium pembuluh . pada dikotil basah,
kegiatan kambium pembuluh berkurang atau tidak tampak.Kambium pembuluh
membelah tangensial menghasilkan dua sel. Salah satu anak sel akan
berdeferensiasi menjadi sel xilem dan floem ke arah dalam, sedangkan anak sel
lainnya membelah lagi membentuk turunan ke arah floem. Akan tetapi , jumlah
turunan yand dibentuk ke arah xilem jauh lebih besar dari pada ke arah floem.
Yang akan menyebabkan lapisan kayu sekunder lebih tebal dari pada floem. Jadi,
pembentukan xilem dan floem tidak perlu terjadi secara bergantian. kambium
adalah sebuah lapisan meristematik yang terdapat pada tumbuhan dimana sel-sel
padakambium tersebut aktif membelah dan bertanggungjawab atas pertumbuhan
sekunder tanaman. Kambium ini bisa diamati pada bagian batang dan juga akar
tumbuhan. Adapun bentuk dari kambium ini berupa lendir yang terdapat pada
kulit dan kayu batang. Secara umum, kambium dijumpai pada tanaman dikotil
dengan batang keras dan berumur panjang.

3
Pada batang berkayu tersebut, fungsi kambium adalah sebagai medium atau
jalur lintas zat hara bergerak dari tanah menuju ke daun. Selainitu, kambium juga
berperan sebagai penyalur makanan yang dihasilkan dari proses fotosintesis.
Xylem dan Floem kambium itu bertumbuh dan menghasilkan dua jaringan yang
berbeda. Apabila kambium tumbuh kearah dalam maka ia akan membentuk xylem
atau yang dikenal juga dengan nama pembuluh kayu.Sementara itu, apabila
kambium tumbuh ke arah luar maka ia akan membentuk kulit kayu atau floem
atau yang kita kenal juga dengan nama pembuluh tapis. Pembentukan kedua
pembuluh ini,baik floem maupun xylem dimaksudkan sebagai sarana transportasi
zat. Pembuluh xylem sendiriberperan sebagai pengangkut air juga mineral.
Adapun floem secara spesifik berfungsi sebagaipenganngkut hasil proses
fotosintesis

1. Jenis-jenis kambium

Pada dasarnya kabium merupakan jaringan yang bersifat meristem. Ia


memiliki kelebihan untukmembelah dan menjadi jaringan meristem sekunder.
Pada mulanya kambium hanya dijumpai padabagian ikatan pembulu yang kita
kenal dengan nama kambium vasis/kambium intravasikuler. Fungsikambium ini
adalah untuk membentuk pembuluh xylem dan floem primer.Di sisi lain,
kambium yang berada di akar atau batang tepatnya di antara ikatan pembuluh
dikenaldengan nama kambium intervasikuler. Kedua jeis kambium ini kemudian
mmebentuk lingkarantahunan pada pohon.Pembagian jenis kambium lainnya bisa
didasarkan pada proses terbentuknya, antara lain:

a. Kambium Vaskuler ( Kambium Primer )


Kambium pembuluh atau vaskular adalah bagian yang biasa disebut orang
kambium saju. Kambium hiasanya membatasi bagian pepugan (kulit kayu)
dari kolom kayu pada batang pohon Ke dalam, kambium akan membentuk
pembuluh kayu (xilem) dan ke luar kambium membentuk pembuluh tapis
(floem, phloem), Kambium pembuluh membelah tangensial menghasilkan dan
set Salah satu anak sel akan berdi ferensi menjadi sel xylem dan floem keu ruh

4
dalum, sedangkan anak sel lainnya membelah lagi membentuk turunan kea rah
floem.

Akan tetapi, jumlah turunan yang dibentuk ke arah xilem jauh lebih besar
daripada ken rah floem. Yang akan menyebabkan lapisan kayu sekunder lebih
tebal daripada floem Jadi pembentukan xylem dan floem tidak perlu terjadi
secara bergantian.
b. Kambium sukunder ( Kambium Gabus )
Kambium gabus adalah bagian dari korteks. Aktivitasnya menghasilkan
jaringan gabus (felem, phellem atau cork ) ke arah luar. Jaringan gabus
berfungsi untuk mengendalikan masuk dan keluarnya air, mencegah serangan
hama, dan beberapa fungsi mekanik lainnya. Ke arah dalam, kambium gabus
pada beberapa spesies tumbuhan menghasilkan lapisan kulit bergabus yang
disebut feloderm ( phelloderm). Kambium gabus atau felogen/phellogen
merupakan bagian tak terpisahkan darikorteks. Fungsi kambium ini
menghasilkan jaringan gabus (ke arah luar) yang berperan sebagai pengendali
masuknya air, pencegah serangan hama, dan fungsi yang bersifat mekanis
lainnya. Sementara itu ke arah dalam, kambium ini membentuk lapisan kulit
bergabus yang dikenal dengan istilah phelloderm. Kambium gabus merupakan
kelmpok dari korteks. Aktivitasnya yang dapat menghasilkan jaringan gabus
(phellem atau cork, dan felem) ke arah luar.

5
Jaringan gabus memiliki fungsi untuk mengendalikan keluar dan masuknya
air, mencegah darihama, serta fungsi mekanik lainnya. Ke arah dalam,
kambium gabus pada spesiestumbuhan yang menghasilkan lapisan kulit yang
memiliki gabus disebut denganfeloderm (phelloderm). Pertumbuhan primer
pada tanaman menghasilkan lapisan luar yang dikenal sebagai epidermis. Pada
tanaman yang tidak memiliki pertumbuhan lateral, lapisan inisudah cukup
untuk membantu melindungi jaringan dalam tanaman. Ketika batangtanaman
akan lebih tebal, namun, ini epidermis membelah dan jatuh. Tanaman
akanrentan terhadap penyakit dan air berkurang apabila bukan karena gabus
kambium. Penampang pohon tarbantin muda. Gabus dan gabus kambium
adalah lapisan sangat bagian luar batang berkayu. Sel-sel kambium gabus
dapat membagi satu dari dua cara. Sel-sel pertahanan khusus yang diproduksi
menuju bagian dalam lapisan ini disebut sel phelloderm, yang dibuat di
luarlapisan sel-sel gabus. Sel Gabus mengandung zat lilin yang disebut
suberin. Pengembangan mereka, sel-sel gabus ini mati, membentuk lapisan
luar pelindung mengeras di sekitar batang kayu, dan memaksa pertukaran gas
terjadi melalui daerah khusus yang disebut lentisel. Kambium gabus,
phelloderma, dan gabus sel bersama-sama membentuk disebut periderma.
Periderma ditambah floem sekunder batang yang membentuk kulit tanaman.

6
2. Struktur Kambium
Kambium merupakan meristem lateral kama berada di daerah lateral akar
dan batang. Pada kebanyakan pohon dan semak, daerah kambium berupa
silinder yang berlapis banyak dan padu penampang melintang membentuk
cincin yang kontinu. Pada saat aktif, kabium terdiri dari banyak lapisan sel,
namun pada saat istirahat (dorman) hanya ada satu lapisan sel. Lapisan sel itu
dianggap lapisan bermuka dua karena dapat membuat turunan kedua arah.
Setelah membelah secara periklinal, sel yang ada di sebelah dalam
berkembang menjadi sel xilem dan sel yang berada di luar tetap aktif sebagai
kambium; atau, sel luar berkembang menjadi sel floem dan sel dalam tetap
berlaku sebagai sel kambium. Inilah tafsiran yang di anut secara luas. Bukti
yang paling meyakinkan adalah bahwa floem sekunder dan xilem
sekunderseakan-akan merupakan gambar cermin dari sesamanya. Pada saat
tertentu kambium membentuk jari-jari empuler baru yang kemudian
ditemukan baik di xilem maupun di floem. Selanjutnya, sementara kambium
terdorong ke luar seiring dengan menebalnya silinder xilem di sebelah
dalamnya, sel kambium membelah dengan bidang pembelahan antiklinal
sehingga dapat menambah luas tangensial. Dengan demikian, luus kambium
mengimbangi perluasan silinder xilem yang di klilinginya.

Diatas disebutkan bahwa kambium berbentuk silinder penuh. Namun pada


sejumlah tanaman seperti kaktus sukulen, beberapa Euphorbiaaceae, dan
kebanyakan dikotil, termasuk papaya, hanya sedikit kayu yang terbentuk
sehingga tumbuhan tampak seperti tumbuhan herba. Disini kambium tampak
seperti sejumlah pita ramping yang berbatas dengan berkas ikatan pembuluh
asal. Aktifitas yang terbatas dari kambium mengakibatkan berkas tersebut
berbentuk tiang yang berkayu atau jala berkayu

7
Gambar 2.1 Kambium pembuluh dengan jaringan yang diturunkannya
A.bagian pemula fusiform. B.pemula jari-jari empulur. CDE,sayatan batang
Robina, C.sayatan melintang D.sayatan radial (menunjukan hanya sistem
aksial) Esayatan (hanya melalui jari-jari empulur)
a. Jenis sel pada Kambium
Dari segi morfologi dapat dibedakan menjadi dua macam pemula sebagai
berikut:
 pemula yang meruncing di kedua ujungnya sehingga berbentuk
kumparan, di sebut pemula kumparan atau pemula fusiform,
menghasilkan unsure yang memanjang atau aksial (vertical) pada kayu
(xilem) dan bagian dalam kulit kayu (floem)
 pemula jari-jari empudur yang menghasilkan jari-jari empulur yang
tumbuh kearah radial.

1) Pemula Fusiform
Sel yang berbentuk kumparan ini panjangnya berkisar 140-462 um
pada dikotil dan 700-4500 um pada pimus. Panjang sel dapat beragam
dalam setahun, buergantung pada keseimbangan antara pembelahan sel
dan ekspansi sel. Pada sayatan radial, dinding ujung tampak datar,
namun pada sayatan tangensial berbentuk lancip, atau meruncing
secara bertahap atau langsung Pada sayatan melintang sel ini tampak

8
seperti segi empat atau agak pipih. Panjang pemula fusiform adalah
penting kama sedikit banyak mempengaruhi panjang turunannya.
Namun pengukuran xilem tidak menunjukan pajang yang sama dengan
sel kambium karna terjadi pemanjangn sel sewaktu xilem tumbuh
menjadi dewasa. Pada ginkgo dan coniferne, panjang trakeid melebihi
pemula fusiformnya sekitar 5-10%. Pada dikotil, panjang pembuluh
tipis dapat sama dengan pemula fusiformnya, namun serat menjadi
jauh jauh lebih panjang. serat dikotil sampai 10-950% lebih panjang
dari pemula ybs. Pada Gymnospermae, pemula fusiform lebih panjang
dibandingkan dengan dikotil, dan pertambahan panjang dengan
meningkatnya usia pohon.

Pembelahan dalam sel pemula fusiform menghasilkan dinding


periklinal yang memanjang. Pembelahan seperti itu dikenal dengan
pembelahan proliferatif. Sebagian besar hasil selnya berdifrensiasi
menjadi folem. Turunan sel itu sendiri dapat membelah sehingga
berfungsi sebagai sel induk. Sel kadang-kadang membelah lebih cepat
daripada pemula asalnya, menghasilkan sampai 20 sel. Pada saat xilem
mendewasa di sebelah dalam dari kmbium pembuluh, maka sumbu
xilem tersebut menjadi ebih luas. Kambium terdorong keluar dan
kelilig prmukaannya harus senantiasa bertambah. Untuk mengimbangi
penambahan itu, Sel kambium membelah antiklinallongitudina
sehingga terbetuk lebih pemula dibandingkan dengan sel turunan yang

9
ada di sebelah dalam. Pembelahan ini dinamakan pembelahan
multiplikatif (aditif),

Ditinjau dari segi pemula fusiformnya ada dua jenis kambium


pembuluh. Yang lebih primitife serta umum di temukan adalah
kambium tak-bertingkat, sedangkan kambium bertingkat langka
diketemukan dah hanya terdapat di beberapa dikotil maju seperti
Aeschynomene, Robina, dan Scleroxylon, Pada kambium bertigkat, sel
pemula fusiform sama panjangnya sehingga tampak membentuk
lapisan atau tingkatan. Pada kambium takbertingkat tidak ada lapisan
seperti itu karna panjang sel kambium kurang seragam.
2) Pemula Jari-jari Empulur
Pemula jari-jari empulur lebih kecil daripada pemula fusirorm,
yakni pendek dan isodiametris, atau 2 -3 kali lebih tinggi dri pada
lebarnya. Pada coniferae, pemula jari-jari empulur senantiasa tersusun
sebagai deretan sel kea rah vertical yang terdiri dari satu baris sel,
dinamakan berseri satu atau unisertiat. Kelompok pemula jari-jari
empulur dapat menjadi lebih panjang dengan hilangnya pemula
fusiform diantara dua kelompok pemula jari-jari empulur, sehingga
keduanya dapat menyatu. Atau pemula fusiform mengubah dirinya
dengan membelah melintang beberapa kali menjadi sederetan pemula
jari-jari empulur. Jika salah satu mekanisme tersebut mengakibatkan
jari-jari empulur menjadi berseri banyak atau multiseriat, maka pemula
segera hilang sehingga kondisi uniseriat diperoleh kembali. Pada
dikotil sering terdapat jari-jari empuluruniseriat maupun multiseriat
dan hal itu tercermin dalam pemula jari-jari empulurnya. Pada setiap
jenis, kelompok pemula dapat hanya mengandung pemula panjang
saja, isodiametris saja, atau campuran keduanya. Jika keduanya
ditemukan, maka pemula panjang hamper selalu bertempat di bagian
paling atas atau paling bawah jari-jari empulur atau di kedua tempat
itu; selebihnya terdiri dari pemula berbentuk isodiametris.

10
3. Floem

Floem merupakan jaringan pengangkut yang berfungsi mengangkut zat-zat


makanan hasil fotosintesis dan mendistribusikannya dari daun ke bagian lain
tanaman. Floem tersusun dari berbagai macam bentuk sel, baik sel hidup maupun
mati. Unsur-unsur pada floem meliputi unsure tapis, sel pengiring, sel albumin,
serat-serat floem dan parenkim floem (Nugroho, 2006).

Floem juga merupakan jaringan kompleks, terdiri dari beberapa unsur dengan
tipe yang berbeda, yaitu pembuluh, sel pengiring, parenkim, serabut dan sklereid.
Kadang-kadang ada sel atau jaringan sekretori yang bergabung di dalamnya,
misalnya kelenjar getah Fungsi floem sebagai jaringan translokasi bahan organik
(asimilat) yang terutama berisi karbohidrat. Dalam jumlah kecil ditemukan juga
asam amino dan hormon. Floem mempunyai fungsi utama yaitu menyalurkan
bahan makanan jadi baik protein maupun karbohidrat. Unsur tapis mempunyai
kaitan dengan penyaluran ini (Suwasono, 1989). Serta Floem primer, sama
dengan Xilem primer berasal dari prokambium. Flocm primer terdiri dari
protoflocm dan metafloem. Floem juga dapat dibedakan menjadi floem primer
dan floem sekunder. Harus diperhatikan di sini bahwa floem dan xilem yang
struktur dan fungsinya berbeda itu pada pertumbuhan sekundernya berasal dari sel
yang sama. Meskipun pada mulanya jaringan-jaringan floem letaknya terpisah,
tetapi pada perkembangan selanjutnya akan membentuk kesatuan sistem karena
saling beranastomisis (membentuk anyaman).

11
Jaringan Floem terdapat pada bagian kulit kayu. Jaringan Floem terdiri atas
unsur-unsur sebagai berikut :

1) Unsur-unsur tapis mempunyai ciri yang beda dari elemen filter adalah terdapat
area elemen filter di dindingnya, dan protoplas tidak memiliki inti. Area filter
didefinisikan sebagai area titik-titik yang dimodifikasi dan ditampilkan
sebagai area tersembunyi di dinding berpori. Lubang ini melewati nematoda
yang menghubungkan dua elemen filter yang berdekatan. Tangki filter adalah
tangki yang memanjang, yang ujungnya meruncing pada bidang tangensial
dan bulat di bidang radialnya. Dinding samping berisi, area filtrasi yang
banyak berpori. Di antara komponen rambut saringan, dinding antara ujung
saling berdekatan dangan dinding ujung sel, baik di bawah maupun di atasnya,
sehingga membentuk wadah penyaring dengan sederet sel memanjang
(Nugroho, 2012)
2) Sel pengiring merupakan wadah fitter, terkait erat dengan sel yang
menyertainya. Sel yang menyertai biasanya berupa rantai atau baris yang
mirip dengan sel parenkim dan sel hidup. Sel-sel pendamping diyakini
berperan dalam masuk dan keluarnya zat makanan melalui wadah penyaring
(Nugroho, 2012)
3) Sel albumin adalah sel jari-jari myeloid dan sel parenkim filter buluh, yang
mengandung putih telur dalam jumlah besar, dan terletak di dekat sel filter
gimnosperma. Diduga sel albumin memiliki fungsi yang mirip dengan sel
pendamping (Nugroho, 2012)
4) Serat-serat floem, posisi serabut floem pada bundel floem bervariasi. Pada
floem primer serabut terletak di luar jaringan, awalnya bergerombol
membentuk cluster, atau menjadi homogen pada perkembangan selanjutnya,
sedangkan pada floem sekunder posisi serabut mengikuti berbagai pola. Serat
dewasa mungkin masih hidup atau mati. Serat hidup juga dapat digunakan
sebagai tempat menyimpan makanan (Nugroho, 2012)

12
5) Parenkim floem umumnya terdapat pada filter buluh, merupakan sel hidup
yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan lemak, pati dan zat organik
lainnya (Nugroho, 2012)

4. Floem Primer dan Floem Sukunder

Floem primer dibentuk oleh meristem apikal (zona produksisel baru ) pada
ujung akar dan pucuk; dapat berupa protofloem, yang sel-selnya matang sebelum
pemanjangan (selama pertumbuhan) dari area tempatnya berada, atau metafloem,
yang sel-selnya matang setelah pemanjangan. Tabung saringan protofloem tidak
dapat disatukan dengan jaringan yang memanjang dan robek serta hancur seiring
bertambahnya usia tanaman. Jenis sel lain di floem dapat diubah menjadi serat.
Metafloem yang matang kemudian tidak hancur dan dapat berfungsi selama sisa
hidup tumbuhan pada tumbuhan seperti palem tetapi digantikan olehfloem
sekunder pada tumbuhan yang mempunyai kambium

Floem sekunder merupakan salah satu jenis floem, dan sklereid dibandingkan
floem primer .yang terbentuk dari kambium pembuluh darah selama pertumbuhan
sekunder. Pertumbuhan sekunder bertanggung jawab atas pertumbuhan lingkar
tanaman, terutama pohon. Kambium pembuluh darah adalah jaringan
meristematik yang terlibat dalam jenis pertumbuhan ini. Beberapa sel yang
dihasilkan oleh kambium pembuluh darah dapat berdiferensiasi menjadi floem
sekunder (sel lainnya sebagai xilem sekunder ).

13
Floem sekunder terletak di batang dan akar . Ini terbentuk di bagian dalam
floem primer . Sistem sinar radial floem terdapat pada floem sekunder.Dari segi
komponen seluler, floem sekunder mempunyai lebih banyak serabut floem
(terdapat dalam bentuk pita atau bercak, dan disebut sebagai serabut kulit pohon),
tabung ayakan , parenkim floem.Tabung ayakan floem sekunder lebih pendek
namun lebih lebar. Dengan demikian, terdapat aliran fotosintat yang lebih cepat
melintasi tabung saringan floem sekunder dibandingkan dengan floem primer.

5. Tipe Jaringan Pengangkut

Floem dan Xilem merupakan pasangan yang tidak pernah terpisah, selalu
berkumpul bersama merupakan suatu jaringan dan arena fungsinya adalah sebagai
pengangkut, maka jaringannya disebut barkas pengangkut. Jaringan pengangkut
ini merupakan suatu sistem jaringan di dalam tumbuhan yang keaadannya
tergantung pada tingkat pertumbuhan tumbuhannya. Akan tetapi mengenai jalan
yang ditempuhnya yang umum adalah mengikuti poros bujur tumbuhan. Sistem
jaringan ini disebut sistem jaringan berkas pengangkut.

Di dalam jaringan pengangkut, jaringan pengangkut hasil-hasil fotosintesis


(floem) selalu dapat berdampingan dengan unsur-unsur pengangkut air dan
garam-garam tanah (Xilem) atau salah satu diantaranya terletak mengelilingi
unsur yang satunya lagi. Jaringan pengangkut umumnya mempunyai tiga tipe,
yaitu:

a. Jaringan Pengangkut Kollateral

Adalah jaringan pengangkut dimana letak pembuluh kayu (Xilem) dan


floem berdampingan. Ada 3 jaringan pengangkut kolateral, yaitu:

14
1) Kollateral Tertutup
Adalah diantara pembuluh kayu (Xilem) dan pembuluh tapis (floem) tidak
terdapat kambium.
2) Kollateral Terbuka
Adalah terdapatnya kambium dalam jaringan ini yang berfungsi sebagai
jaringan penghubung antara floem dan Xilem
3) Bikollateral
Adalah terdapatnya dua kelompok, dan diantara dua kelompok itu terdapat
satu strand Xilem. Kambium hanya terdapat diantara floem luar dengan
Xilem sedang diantara Xilem dan floem tidak terdapat kambium
b. Jaringan Pengangkut Konsentris

Adalah jaringan pengangkut yang mempunyai kekhususan, bahwa salah-satu


dari unsur jaringan pengangkut yang ada terletak di tengah-tengah, sedangkan
unsur jaringan pengangkut lainnya mengelilingi unsur yang ditengah itu. Ada
2 jaringan pengangkut konsentris, yaitu:
1) Konsentris amphikribal
Dalam hal ini strand xilemnya berada di tengah-tengah, sedangkan strand
floemnya mengelilingi strand Xilem tersebut.
2) Konsentris amphivasal
Merupakan kebalikan dari konsentris amphikribal. Disini strand floem
terdapat di bagian tengah, sedangkan strand Xilem mengelilinginya.
c. Jaringan pengangkut radial

15
Ini adalah tipe jaringan pengangkut ketiga yang banyak ditemukan pada akar
tumbuhan monokotil dan akar primer tumbuhan dikotil. Disebut sebagai tipe
jaringan pengangkut radial karena letak xilem dan floem bergantian
berdasarkan arah jari jari lingkaran. Dapat anda lihat pada gambar dibawah
ini. Susunan xilem dan floem terseling seling, mengikuti titik utama lingkaran.

BAB III

16
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Di dalam tubuh tumbuhan terdapat banyak jaringan yang menyusun tiap
organyang memilki fungsi dan karakteristik yang berbeda-beda. Salah satu dari
jaringan itu berupa jaringan pengangkut, dimana jaringan pengangkut merupakan
jaringan yang ada pada tiap organ penting tumbuhan seperti akar, batang, dan
daun. Jaringan pengangkut yang dimiliki oleh tumbuhan terdiri dari jaringan
xilem dan floem. Jaringan yang bertugas mengangkut air dan garam mineral
diperankan oleh xilem, sedangkan jaringan yang bertugas mendistribusikan hasil
fotosintesis adalah floem. Xilem maupun floem, kedua jaringan itu mempunyai
peran yang berbeda-beda. Kedua jaringan tersebut melakukan perannya dengan
baik hingga tumbuhan dapat tumbuh dan berkembang seperti yang seharusnya.

DAFTAR PUSTAKA

17
Campbell (2008) Biologis 8th edn. Jakarta: Erlangga Jakarta s
Campbell NA, Reece JB, Mitchell LG (2002) Biologi, Edisi Kelima, Jilid I.
Jakarta: Erlangga.
Campbell, N. A & Jane B. Reece. (2012). Biology Edisi 8 Jilid 2. Penerbit
Erlangga, Jakarta
https://devisofiah23.blogspot.com/2016/10/contoh-makalah-jaringan-
pengangkut-pada.html
https://www.academia.edu/40719179/KAMBIUM PEMBULUH

18

Anda mungkin juga menyukai