Anda di halaman 1dari 12

KAMBIUM

DOSEN PENGAMPU:
Ir. MEIRIANI, M.P
NIDN: 0018056505

Disusun Oleh:
Aini Mutiara Pratiwi (230301019)

MATA KULIAH BOTANI


PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2023
Pengertian kambium
Pada suatu tumbuhan, terdapat sebuah jaringan yang dapat membelah
yang berfungsi dalam hal pertumbuhan tumbuhan tersebut. jaringan tersebut
dinamakan jaringan meristem. Jaringan meristem merupakan suatu jaringan yang
dimana masih memiliki kemampuan dalam hal pembelahan sel. Jaringan
meristem sendiri terbagi kedalam beberapa bagian, yaitu seperti jaringan meristem
berdasarkan letaknya, dan jaringan meristem berdasarkan asalnya. Jaringan
meristem ini terletak pada bagian-bagian tumbuhan. Seperti pada ujung batang,
ujung akar, serta ujung daun. Dan didalam jaringan meristem ini, terdapat lapisan-
lapisan lagi, salah satu diantara lapisan tersebut, terdapat satu lapisan yang disebut
juga dengan kambium.
Kambium merupakan suatu jaringan yang terdapat hanya pada bagian akar
dan batang yang dimana sel-sel pada jaringan kambium ini masih sangat aktif
membelah serta memiliki tanggung jawab atas pertumbuhan sekunder pada suatu
tumbuhan. Kambium ini termasuk kedalam jaringan meristem lateral, hal ini
disebabkan oleh kambium sendiri terletak di daerah lateral pada akar dan juga
batang suatu tumbuhan.
Bentuk dari kambium ini juga biasanya seperti silinder yang memiliki
lapisan yang cukup banyak dan di bagian penampang yang melintang juga
membentuk cincin yang kontinu. Lapisan sel yang banyak pada cambium ini hanya
dapat terjadi jika kambiumyang terdapat pada suatu batang tumbuhan aktif, tetapi
jika cambium yang terdapat pada suatu tumbuhan tersebut dalam kondisi tidak
aktif, maka lapisan cambium yang adapun hanya terdiri dari satu buah sel saja.
Lapisan sel itu dapat dianggap seperti lapisan bermuka dua. Karena
ternyata lapian sel ini dapat membuat turunan kedua arah. Setelah membelah
secara periklinal, sel yang ada di sebelah dalam berkembang menjadi sel xilem dan
sel yang berada di luar tetap aktif sebagai cambium. Atau, sel luar dapat
berkembang menjadi sel floem dan sel yang terdapat pada bagian dalam tetap
dapat berlaku sebagai sel ambium.

2
Kambium dapat membentuk jari-jari empuler baru yang kemudian
ditemukan baik, di xilem maupun di floem yang dimana hal ini dapat terjadi dalam
waktu tertentu pada sebuah kambium yang ada. Proses yang terjadi selanjutnya
dalam pembentukan kambium ialah, sementara kambium terdorong ke luar seiring
dengan terjadinya penebalan silinder xilem pada bagian dalamnya, sel kambium
dapat membelah dengan bidang pembelahan antiklinal sehingga dapat menambah
luas tangensial. Dengan demikian, luas kambium bisa mengimbangi perluasan
silinder xilem yang di kelilingi.
Akan tetapi, pada beberapa tumbuhan yang ada, misalnya kaktus sukulen,
dan kebanyakan tumbuhan dikotil, kayu yang terbentuk hanya sedikit, sehingga
tumbuhan tersebut, bisa dibilang mirip seperti tumbuhan herba, padahal
sebenarnya tumbuhan-tumbuhan tadi, tidak termasuk kedalam jenis tumbuhan
herba. Kambium yang terdapat pada tumbuhan yang seperti tumbuhan herba
tersebut memiliki bentuk seperti beberapa pita ramping yang dimana berbatasan
dengan berkas ikatan pembuluh asal. Dikarenakan aktivitas yang terbatas, berkas
yang dihasilkanpun bisa menjadi sepeti berbentuk tiang berkayu ataupun jala yang
berkayu. Berikut merupakan gambar beserta bagian-bagian dari kambium yang
terdapat pada batang tumbuhan.

3
Fungsi kambium
Kambium yang terdapat pada suatu tumbuhan memiliki fungsi-fungsi yang
sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi pada
suatu tumbuhan yang memiliki kambium. Berikut mrupakan fungsi dari adanya
kambium pada suatu tumbuhan, yaitu :
1. Sebagai perantara atau jalur bagi zat-zat hara yang terdapat di dalam tanah
ataupun air.
Fungsi kambium yang pertama ialah sebagai medium ataupun sebagai jalur
yang bisa digunakan untuk tempat yang bisa dilewati oleh zat-zat hara dan air
agar dapat tersalurkan ketempat tujuannya, yaitu daun. Dengan adanya
kambium ini, zat-zat yang diperlukan oleh tumbuhan agar dapat berfotosintesis
dan agar tumbuhan dapat tumbuh dan berkembang dengan semakin subur.
2. Sebagai pengangkut hasil fotosintesis
Fungsi yang kedua dari kambium ialah sebagai pengangkut hasil fotosintesis
yang telah diproses atau diolah oleh suatu tumbuhan pada bagian daun. Proses
fotosintesis yang dihasilkan oleh tumbuhan tersebut, khususnya pada bagian
daun, ialah berupa glukosa yang dimana zat ini sangat diperlukan, terutama bagi
proses pertumbuhan suatu tumbuhan. Serta oksigen, yang dimana zat ini juga
merupakan hal yang sangat penting bagi makhluk hidup untuk dapat bernafas.
Dimana oksigen yang digunakan untuk bernafas ini, nantinya akan dikeluarkan
kembali, tetapi dalam bentuk gas karbon dioksida. Karbon dioksida ini adalah
zat yang digunakan oleh tumbuhan untuk dapat berfotosintesis dengan baik.
3. Sebagai pembentuk xilem dan floem
Fungsi ketiga dari kambium ialah, selain menjadi sarana pengangut bagi
tumbuhan, kambium juga dapat menjadi pembentuk xilem dan floem.
Pembentukan xilem dan floem oleh kambium ini dapat terjadi dikarenakan pada
aktivitas kambium vaskuler, apabila terjadi suatu pembelahan sel kedalam,
maka akan terbentuk xilem. Sedangkan kebalikannya, apabila kambium
melakukan pembelahan kedalam, maka akan terbentuk floem. Dan diameter
batang akan semakin membesar dari tahun ke tahun.

4
Pengertian kambium gabus
Kambium gabus ialah suatu bagian yang termasuk ke dalam korteks, yang
dimana aktivitas yang dimiliki oleh kambium ini, ialah dapat menghasilkan
jaringan gabus yang diaman arah jaringan ini mengarah keluar. Jaringan gabus ini
sendiri memiliki fungsi yaitu berupa dapat mengatur air yang masuk kedalam
tumbuhan yang ada, ataupun air yang keluar. Fungsi yang kedua ialah dapat
mencegah terjadinya penyerangan yang dilakukan oleh hama yang ada, serta
beberapa fungsi lainnya.
Kambium yang terdapat pada beberapa spesies tumbuhan memiliki lapisan
kulit yang bergabus, yang disebut juga dengan nama feloderm. Kambium gabus
merupakan suatu bagian yang sangat berkaitan dengan korteks. Kambium gabus
ini memiliki fungsi, yaitu dapat menghasilkan jaringan gabus, jaringan gabus
sendiri (dimana hal ini terjadi pada kambium gabus arah luar). Sedangkan pada
arah ke dalam, kambium gabus dapat menghasilkan kulit bergabus yang biasa
disebut dengan istilah phelloderm.

Kulit-kulit gabus atau yang biasa disebut sebagai periderm, dapat terbagi
menjadi tiga bagian, yaitu :
• Felogen (kambium gabus)
Merupakan bagian yang terdiri dari lapisan sel meristematis. Dimana jaringan
ini dapat terbentuk melalui berbagai jaringan yang hidup, misalnya seperti
epidermis, parenkim, korteks yang dimana sel-sel jaringan ini dapat berubah
menjadi meristematik. Felogen yang tumbuh ke arah luar akan membentuk
gabus, sedangkan felogen yang tumbuh ke arah dalam, maka akan dapat
membentuk parenkim.

5
• Felem (Gabus)
Merupakan bagian yang terdiri atas lapisan gabus, yang dimana juga
merupakan produk ataupun hasil dari felogen yang terbentuk ke arah luar pada
felogen.
• Feloderm (Parenkim Gabus)
Merupakan suatu jaringan yang dapat dikatakan jika jaringan ini hampir
homogen dengan parenkim yang terdapat pada jaringan korteks, dimana
terbentuknya jaringan ini mengarah pada arah dalam, sehingga jaringan ini
hanya bisa terdapat pada lapisan yang paling dalam.

Jenis-jenis jaringan kambium


Kambium pada suatu tumbuhan memiliki jenis-jenis yang fungsi pada
jenis-jenis ini berbeda-beda. Kambium berdasarkan proses terbentuknya
kambium:
1. Kambium primer
Merupakan kambium yang dimana letaknya terdapat diantara xilem dan
floem pada tumbuhan yang termasuk kedalam jenis dikotil serta
gymnospermae. Dan khusus pada tumbuhan yang berjenis monokotil,
tumbuhan yang memiliki kambium ini hanya ada dua jenis, yaitu terdapat pada
batang agave dan juga batang pleomele. Berikut merupakan gambar dari
penampang batang tumbuhan yang memiliki kambium primer.

2. Kambium sekunder

6
2. Kambium sekunder

Merupakan kambium yang dimana letak kambium ini terdapat pada permukaan
batang ataupun akar yang kondisinya pecah karena adanya aktivitas pertumbuhan
sekunder pada batang ataupun akar. Kambium gabus ini tumbuh kea rah luar yang
dimana pertumbuhan ini membentuk sel gabus pengganti epidermis dan ke arah dalam
membentuk sel feloderm hidup. Lingkaran tahun pada batang tumbuhan dapat terjadi
karena adanya aktivitas sekunder yang terjadi pada batang ataupun akar suatu
tumbuhan yang termasuk memiliki kambium sekunder.

Dan jenis-jenis kambium yang kedua, yaitu berdasarkan pada kemampuan


pembentukan jaringan kambium dibagi menjadi :

1. Kambium vaskuler
Kambium vaskuler merupakan kambium yang letaknya terdapat di dalam
berkas pengangkutan, dan kambium vaskuler ini arah sel-selnya yang dimiliki
ke dalam dengan membentuk xylem serta floem, sedangkan pada pertumbuhan
floem, sel-sel yang dimiliki oleh kambium ini tumbuh ke arah luar. Dan pada
jaringan meristem, sel-sel yang dimiliki oleh kambium tumbuh ke arah
samping.

7
Berikut merupakan gambar penapang dari tumbuhan yang memiliki kambium
vaskuler.

2. Kambium intervaskuler
Kambium intervaskuler ini merupakan kambium yang letaknya terdapat
diantara dua berkas pengangkutan ataupun di luar berkas pengangkutan. Yang
dimana kambium ini sendiri memiliki fungsi sebagai pembentuk dari jari-jari
empulur yang terdapat pada tumbuhan yang memiliki kambium ini. Berikut
merupakan gambar penampang tumbuhan yang memiliki kambium
intervaskuler.

8
Jenis-jenis jaringan yang terdapat pada kambium
Kambium terdiri atas dua jenis jaringan yang membentuk kambium.
Diantaranya, yaitu :
• Jaringan gabus
Terdiri atas tiga bagian yang membentuknya agar menjadi jaringan gabus,
yaitu:
• Eksodermis
Jaringan ini terletak di luar serta mengandung suberin yang berfungsi
sebagai pengganti epidermis.
• Endodermis
Jaringan ini terletak pada bagian dalam. Endodermis yang masih muda,
dinding sel yang dimilikinya terdiri dari selulosa juga memiliki sifat elastis.
Sedangkan pada endodermis yang sudah tua, ataupun dewasa, dinding sel
yang dimiliki telah mengalami penebalan-penebalan berupa titik-titik ataupun
pita yang berasal dari zat kayu serta mengandung suberin serta kutin.
• Jaringan sekresi
Jaringan yang dimana terletak pada permukaan tubuh serta juga terdapat
pada trikoma terdapat kelenjar yang hanya dimiliki oleh tumbuhan, yaitu :
• Kelenjar madu, umumnya terdapat pada bagian bunga, merupakan kelenjar di
bagian pangkal dan tonjolan yang terdiri dari banyak sel di atasnya di mana
sel tersebut memiliki plasma yang kental.
• Osmofora
adalah kelenjar yang dapat menghasilkan minyak yang akan menguap pada
bagian-bagian bunga. Sekresi adalah fenomena umum pembentukan dinding
sel dan kutikula, lapisan suberin dan perpindahan senyawa tertentu antar
sitoplasma sel yang berdekatan merupakan proses sekresi.

9
Pada suatu tumbuhan terdapat struktur sekresi khusus yang dimana
bentuknya berupa sel ataupun sekelompok sel yang mampu untuk mensekresikan
senyawa-senyawa tertentu.
Berdasarkan tempat penyimpanan materi yang akan disekresikan dibagi
menjadi dua, yaitu:
• Sekresi intraseluler
Sekresi intraseluler adalah materi yang akan di sekresikan disimpan di dalam
sel.
• Sekresi extraseluler
Sekresi extraseluler adalah proses sekresi yang terjadi keti,a zat yang akan
disekresikan disimpan diluar sel.

10
DAFTAR PUSTAKA

Bria Emilia Juliyanti. 2018. Analisis Struktur Anatomi Batang Anyelir (Dianthus
caryophyllus L.) dan Kontribusinya Terhadap Sistematik Ordo Caryophyllales.
Jurnal Saintek Lahan Kering, 1(1), 8-9.

Gusmalawati, dkk. 2014. Struktur Anatomi Batang Ulin (Eusideroxylon zwageri


Teijsm. & Binnend) Varietas Tando Dan Tembaga Di Kalimantan Barat. Jurnal
Saintifika. 16(2), 49–56.

Hidayat Wahyu, dkk. 2020. Pertumbuhan Tanaman Nyamplung (Callophyllum


innophylum L.) Dalam Blok Organil Dari Limbah Serat Buah Sawit Dengan
Pemupukan Di Lahan Pantai. Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumberdaya Alam
dan Lingkungan, 9(2), 109-118.

Jayanti Ervina Titi. 2017. Profil Anatomi Batang Kacang Komak (Lablab purpureus
(L.) Sweet) Lokal Pulau Lombok Stem Anatomical Investigation of Local
Hyacinth Bean (Lablab purpureus (L.) Sweet) in Lombok Island. Jurnal Biologi
dan Pendidikan Biologi, 10(2), 151-164.

Junaidi. 2019. Penghambatan Pertumbuhan Batang Bawah Karet Melalui Metode


Pemangkasan Tajuk (Growth Inhibition of Rubber Rootstock Seedlings Through
Shoot Pruning Method). Jurnal Penelitian Karet, 37(2), 173–184.

Kumala Farida Nur. 2019. Konsep Tumbuhan. Malang: Ediide Infografika.

Nurcahyani Endang dan Lindawati. 2014. Analisis Lignin Dan Struktur Anatomi
Planlet Tomat (Lycopersicum esculentum Mill) Hasil Seleksi Asam Salisilat
Secara In Vitro Analysis Of Lignin And Anatomy Structure Of Tomato Plantlet
(Lycopersicum esculentum Mill) Result In Vitro Salylic Acid Selection. Jurnal
Ilmiah: Biologi Eksperimen dan Keanekaragaman Hayati, 2(2), 77-81.

11
Syahputra M, Ramdan, dkk. 2021. Anatomic Characteristics Of The Stem Of Mango
(Mangifera spp.) In Bandar Lampung. Jurnal Ilmiah Biologi Eksperimen dan
Keanekaragaman Hayati. 8(1),70-76.

Wahyudi Eko, dkk. 2018. Keberhasilan Okulasi Beberapa Jenis Batang Bawah
Dengan Entres Jeruk Siam Madu (Citrus microcarpa) Yang Berbeda Lama
Penyimpanan The Success Of Budding With Different Type Of Rootstock With
Buds Siam Madu Citrus (Citrus microcarpa) And Storage Period. Jurnal Agrotek
Indonesia. 3(2), 89-96.

Ziraluo Yan Piter dan Markus Duha. 2020. Diversity Study Of Fruit Producer Plant In
Nias Islands. Jurnal Inovasi Penelitian. 1(4), 683-694.

12

Anda mungkin juga menyukai