NIM :190304073
FAKULTAS/JURUSAN :PERTANIAN/AGRIBISNIS
KELAS :AGRIBISNIS 2
MATA KULIAH :BOTANI
DOSEN :IR MEIRIANI MP
KAMBIUM
I. Pengertian Kambium
Kambium adalah lapisan jaringan meristematik pada tumbuhan yang sel-
selnya aktif membelah dan bertanggung jawab atas pertumbuhan sekunder
tumbuhan. Kambium ini bisa diamati pada bagian batang dan juga akar
tumbuhan. Adapun bentuk dari kambium ini berupa lendir yang terdapat pada
kulit dan kayu batang.
Kambium hanya ditemukan pada tumbuhan gymnospermae serta
tumbuhan dikotil. Karena tidak adanya kambium pada tumbuhan monokotil maka
hal ini menyebabkan batang tumbuhan monokotil tidak bisa tumbuh membesar
atau tidak mengalami pertumbuhan menebal sekunder.
Jika secara teoritis, kambium ada satu lapisan sel yang disebut sel awal;
praktis, cukup sulit untuk membedakan inisial dari sel anak mereka yang masih
berdiferensiasi, dan beberapa lapisan sel secara kolektif disebut kambium, atau
zona cambial.
Kambium Primer
Kambium Primer: Kambium ini terdapat di antara Xilem dan floem pada
tumbuhan dikotil dan Gymnospermae. Khusus pada tumbuhan monokotil, kambium
hanya terdapat pada batang tumbuhan Agave dan Pleomele
Kambium sekunder
Kambium Sekunder (kambium gabus/ kambium felogen), kambium ini terdapat
pada permukaan batang atau akar yang pecah akibat pertumbuhan sekunder.
Kambium gabus kearah luar membentuk sel gabus pengganti epidermis dan ke arah
dalam membentuk sel feloderm hidup. Kambium inilah yang menyebabkan terjadinya
lingkar tahun pada tumbuhan.
Dari uraian perkembangan letak Xylem dan Floem pada berkas pengangkut
maka type berkas pengangkut meliputi :Xilem dan floem bersatu membentuk suatu
ikatan pembuluh angkut. Macan-macam ikatan pembuluh angkut.
1. Ikatan pembuluh kolateral, xilem dan floem yang letaknya bersebelahan di dalam
suatu jari-jari (xilem di sebelah dalam dan floem di sebelah luar).
a) Kolateral terbuka, antara xilem dan floem terdapat kambium. Misalnya pada
batang tumbuhan dikotil.
b) Kolateral tertutup, antara xilem dan floem tidak terdapat kambium. Misalnya
pada batang tumbuhan monokotil.
2. Ikatan pembuluh bikolateral, xilem diapit floem, terletak pada radius yang sama.
3. Ikatan pembuluh radial, xilem dan floem letaknva bersebelahan, tetapi tidak
berada di dalam jari-jari yang sama, misalnya pada akar.
4. Ikatan pembuluh konsentris, xilem dan floem beibentukdncin silindris.
a)Amfikribal, letak xilem di tengah dan dikelilingi floem.
b) Amfivasal, letak floem di tengah dan dikelilingi xilem.
Kambium pembuluh atau vaskular adalah bagian yang biasa disebut orang kambium
saja. Kambium biasanya membatasi bagian pepagan (kulit kayu) dari kolom kayu pada
batang pohon.
Kambium vaskuler
Kambium intervaskuler
Kambium adalah sebagai medium atau jalur lintas zat hara bergerak dari tanah
menuju ke daun.Selain itu, kambium juga berperan sebagai penyalur makanan yang
dihasilkan dari proses fotosistesis
Adapun fungsi kambium pada batang dan daun tumbuhan, diantaranya yaitu:
Jaringan meristem sekunder adalah jaringan meristem yang berasal dari jaringan
meristem primer yang melakukan defrensiasi dan spesialisasi
kambium merupakan jaringan dewasa namun mempunyai kemampuan
totipotensi lagi
jaringan ini berada di bagian tengah dari organ untuk melakukan pembentukan
jaringan yang berbeda dari yang sebelumnya
Pertumbuhan jaringan meristem sekunder disebut pertumbuhan sekunder.
Pertumbuhannya kearah membesar sehingga menimbulkan pertambahan besar
tubuh tumbuhan.
kambium merupan lapisan sel-sel tumbuhan yang sebenarnya merupakan
jaringan dewasa seperti ( epidermis , parenkim , kolenkim , sklerenkim ) namun
sel selnya mempunyai kemampuan totipotensi
karena kambium sel selnya bisa mersifat meristem lagi sehingga terjadi
pembentukan meristem yang ke dua yang kemudian disebut jaringan meristem
sekunder.
Aktivitas kambium yang merupakan jaringan meristem sekunder ini membelah
terus menerus , membesar dan berdefrensiasi membentuk xilem dan floem
sebagai jaringan pengangkut .
membelah keluar membentuk Floem ( jaringan pembuluh tapis / kulit ) dan
membelah kedalam membentuk Xylem ( pembuluh kayu) sehingga bayang
tanaman membesar
pembentukan Xylem / Floem ditujukan untuk proses transportasi zat
Xylem yaitu pembuluh untuk sarana mengangkut air dan mineral sedang Floem
pembuluh untuk sarana pengangkutan hasil Fotosintesis
Perlu diketahui pembentukan Xylem dan Floem oleh kambium itu ditentukan oleh
faktor lingkungan misalnya air dan mineral , maka kambium membentuk X/F
pada musim penghujan dan kemarau juga pasti berbeda maka terbentuklah
lingkaran tahun
musim kemarau X/F hanya terbentuk garis karena sulitnya mendapatkan air
sehingga pembelahannya terhambat sedang di musim hujan kebutuhan
terpenuhi maka pembentukan X/F menjadi lebih cepat pembelahan selnya
akibatnya menjadi lebih tebal , tentu hitungan batang dengan melihat garis garis
itulah bisa diukur umurnya OK
Pada masa pertumbuhan, pertumbuhan kambium kearah dalam lebih aktif
dibandingkan pertumbuhan kambium kearah luar, sehingga menyebabkan kulit
batang lebih tipis dibandingkan kayu.
Mula-mula kambium hanya terdapat pada ikatan pembuluh, yang
disebut kambium vasis atau kambium intravasikuler. Fungsinya adalah
membentuk xilem dan floem primer.
Selanjutnya parenkim akar/batang yang terletak di antara ikatan pembuluh,
menjadi kambium yang disebut kambium intervasis.
Kambium intravasis dan intervasis membentuk lingkaran tahun Þ bentuk
konsentris.
Kambium yang berada di sebelah dalam jaringan kulit yang berfungsi sebagai
pelindung. Terbentuk akibat ketidakseimbangan antara permbentukan xilem dan
floem yang lebih cepat dari pertumbuhan kulit.
ke dalam membentuk feloderm : sel-sel hidup
ke luar membentuk felem : sel-sel mati
DAFTAR PUSTAKA
1. https://id.wikipedia.org/wiki/Kambium
2. https://id.wikipedia.org/wiki/Kambium
3. http://jurnalapapun.blogspot.com/2014/03/jenis-jenis-kambium.html
4. http://kelasbiologiku.blogspot.com/2013/09/pengertian-dan-fungsi-kambium.html
5. Khoirunnisah, nining.2014.biologi histologi tumbuhan.jakarta:universitas islam negeri
syarif hidayattullah Jakarta.
6. B.hidayat,estiti. 2010.anatomi tumbuhan berbiji.bandung:itb bandung
7. Mulyani, sri. 2006. Anatomi tumbuhan. Yogyakarta:kanisius