Anda di halaman 1dari 3

Jaringan Xilem dan Floem, Beserta

fungsinya.
https://www.biologi.co.id/jaringan-xilem-dan-floem/

Pengertian Jaringan Xilem dan Floem

jaringan epidermis, jaringan parenkim, dan jaringan pengangkut adalah jaringan pokok yang dimiliki dan
ada pada setiap bagian di tumbuhan. Namun, jaringan parenkim berkembang menjadi jaringan penguat
dibeberapa bagian tumbuhan. Jaringan lainnya yang terdapat pada tumbuhan adalah jaringan maristem.

Xilem

Xilem berasal dari bahasa Yunani, xylos yang berarti kayu, oleh karena itu, xilem juga disebut pembuluh
kayu. Xilem merupakan jaringan pengangkut, yang tersusun dari jaringan yang sangat komplek dan
terdiri dari beberapa tipe sel. trakea dan trakeid adalah jaringan penyusun utama yang dimiliki xylem. Sel
sel ini berfungsi sebagai pengangkut air dan zat zat yang terlarut didalamnya dari akar menuju daun.
Trakeid merupakan sel-sel tabung berdinding tebal. Berbeda dengan trakea ada pada ukurannya, yang
mana sel-sel trakea lebih pendek dan memiliki bentuk lebih lebar daripada trakeid, sehingga air lebih
banyak yang melewati trakeid. Trakea juga memiliki ujung yang rata. Ujung dinding sel trakea akan larut,
sehingga menyebabkan isi dari sitoplasma juga akan ikut mati saat matang. Sehingga jika pembuluh mati
saling terhubung, akan menjadi tempat bagi mengalirnya air ataupun mineral.

Floem

Floem merupakan jaringan pengangkut yang berfungsi mengantarkan kasil fotosintesis keseluruh bagian
tumbuhan. Floem juga biasa disebut dengan pembuluh tapis, karena didalam floem terdapat sel sel tapis
yang mirip dengan bentuk dan fungsi saringan. Di batang tumbuhan dikotil, floem berada di sebelah luar
dari xylem. Floem terdiri atas unsur-unsur sebagai berikut :

Serabut floem, berbentuk panjang, yang ujung-ujungnya berhimpit dan dindingnya tebal.

Buluh tapis bentuknya seperti tabung dengan bagian ujung berlubang-lubang.

Sel pengiring berbentuk silinder-silinder yang lebih besar daripada sel-sel tapis, serta plasmanya pekat.

Parenkim floem, selnya hidup, memiliki dinding primer dan terdapat lubang kecil yang disebut noktah
halaman. Parenkim floem isinya berupa tepung, dammar, atau Kristal.

Proses Transfortasi Air Pada Xilem dan Floem


Akar melakukan penyerapan air dan mineral dari dalam tanah, lalu masuk melalui epidermis akar secara
difusi osmosis. Kemudian xylem membawa air dan mineral yang telah diserap ke daun. Dalam proses
pengangkutan air dan mineral yang dilakukan, terdapat dua tahapan, yaitu tahapan transfortasi
ekstravaskuler dan intravaskuler.

Transfortasi Ekstravaskuler

Transfortasi ekstravaskuler merupakan pengangkutan air dan mineral yang berbentuk horizontal,
pengangkutan ini berjalan dari sel ke sel dengan arah mendatar tanpa melalui xylem. Dalam akar,
pengangkutan air dan mineral berawal dari bulu akar ke epidermis,korteks, endodermis, silinder pusat
(stele) dan berakhir di xylem. Pengangkutan ekstravaskuler terjadi secara apoplas dan simplas. Apoplas
adalah pergerakan air dan mineral melewati ruang antar sel, sedangkan pergerakan air dan mineral
secara simplas dengan melewati sel-sel akar yang melewati plasmodesmata. Air serta garam mineral
yang terangkut melewati jalur simplas, dapat mencapai silinder pusat dan kemudian masuk kedalam
xylem, Namun, pengangkutan air melewati sistem apoplas, tidak dapat masuk kedalam pusat silinder.
Hal ini dikarenakan, endodermis akar diselubungi oleh pita kaspari sehingga menghalangi air dan mineral
masuk ke silinder pusat. Dengan demikian pengangkutan air dan garam mineral yang semula melalui jalui
apoplas, akan beralih ke jalur siplas agar dapat melewati endodermis.

Transfortasi Intravaskuler

Setelah air dan garam mineral di angkut secara ektravaskuler hingga mencapai xilem, maka
pengangkutan air dan mineral selanjutnya dengan menggunakan pengangkutan intravaskuler oleh xylem.
Terdapat beberapa factor yang menyebabkan terjadinya proses pengangkutan air dan mineral dari akar
sampai kedaun. Factor tersebut adalah tekanan akar, kapilaritas, dan daya isap daun. Berikut adalah
penjelasan .

Tekanan akar

Daya tekan akar ialah pergerakan air serta mineral yang terjadi secara osmosis, kemudian menimbulkan
daya dorong. daya dorong ini sehingga menyebabkan air terdorong masuk ke dalam xylem.

Kapilaritas

Air mampu mengalir naik sampai ke daun karena adanya daya kapilatitas xylem. Xilem tersusun atas
deretan sel-sel mati yang membentuk pipa-pipa kapiler.

Daya isap daun

Pada daun terjadi penguapan air atau transpirasi, hal ini yang membuat daun memiliki daya tarik.
Transpirasi terjadi sehingga menarik air yang terdapat pada batang dan juga akar, Jadi air yang ditarik
bisa sampai ke daun. Daya tarik yang diakibatkan oleh transpirasi ini biasa disebut dengan daya isap
daun. Hal ini sangat membantu saat tekanan akar serta kapilaritas xilem belum mampu atau cukup
untuk mengalirkan air ke daun. Dan Semakin besar penguapan di daun, maka semakin besar juga daya
isap daun, sehingga semakin banyak air yang naik dari akar ke daun.

Air dan garam mineral yang telah diserap akar dan kemudian diangkut menuju daun untuk digunakan
sebagai bahan fotosintesis. Kemudian hasil fotosintesis bertranslokasi melalui floem ke seluruh bagian
tumbuhan dengan cara vaskuler. Hasil foro sintesis ini berupa larutan sehingga mudah ber translokasi.
Dalam proses pencangkokan dapat dilihat saat malekukan proses pencangkokan. Saat terjadi proses
pencangkokan, batang akan dikupas lalu dibuang lapisan kulit yang terdapat floem didalamnya. Dibagian
tersebut akan terjadi penumpukan atau timbunan makanan akibat adanya hambatan dalam proses
pengangkutan. Hal ini memicu muncunya akar ketika batang yang terkelupas tertutup tanah yang selalu
basah. Selain itu terdapat beberapa tanaman yang menyimpan hasil fotosintesis didalam akar atau
batangnya.

Anda mungkin juga menyukai