Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan penulisan makalah biologi ini. Terima kasih kami ucapkan kepada Ibu selaku guru
pembimbing yang telah meluangkan waktu dan kesempatan membimbing dan mengarahkan dalam
penulisan makalah ini. Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih sangat jauh dari
kesempurnaan.Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan makalah kami selanjutnya. Akhirnya, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua,khususnya kami sendiri, Amin.

Kotabaru, Juli 2022

Penulis
DAFTAR ISI

Kata pengantar .........................................................................................................................................

Daftar isi ....................................................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..................................................................................................................................

B. Rumusan Masalah ............................................................................................................................

C. Tujuan Penulisan ..............................................................................................................................

BAB II ISI

A. Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan ......................................................................................

B. Jaringan Penyusun Organ Tumbuhan .............................................................................................

C. Kultur Jaringan Tumbuhan ..............................................................................................................

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................................................................................

B. Saran ..................................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Struktur dan fungsi jaringan tumbuhan diklasifikasikan kedalam dua kelompok yaitu jaringan
meristematik dan jaringan permanen. Jaringan penyusun organ tumbuhan terdiri atas akar, Batang dan
daun. Organ-organ tersebut tersusun dari berbagai jaringan yang melakukan fungsi tertentu. Sedangkan
kultur jaringan tumbuhan adalah perbanyakan tumbuhan secara in vitro dengan cara mengisolasi
bagian-bagian tanaman seperti sel, jaringan, atau organ tumbuhan serta menumbuhkannya pada
medium buatan secara aseptis (bebas hama) agar bagian-bagian tanaman tersebut dapat
memperbanyak diri dan beregenerasi menjadi tanaman lengkap kembali.

B. Rumusan masalah

1. Bagaimana saja struktur dan fungsi jaringan tumbuhan

2. Bagaimana jaringan penyusun organ tumbuhan

3. Bagaimana kultur jaringan tumbuhan

C. Tujuan penulisan

Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini yaitu untuk memahami tentang sistem jaringan pada
tumbuhan. Disamping itu juga untuk menambah wawasan kita tentang berbagai jaringan pada
tumbuhan. Sehingga kita lebih mengerti bagaimana tumbuhan itu hidup di alam.

BAB II
PEMBAHASAN

A. STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN

Jaringan merupakan sekelompok sel yang mempunyai asal, struktur, dan fungsi yang sama. Ilmu yang
mempelajari tentang jaringan disebut Histologi. Apabila sel-sel yang berkumpul tersebut adalah sel-sel
tumbuhan maka disebut jaringan tumbuhan (Nugroho, Purnomo, dan Sumardi: 2006). Berdasarkan tipe
struktur dan fungsi sel, jaringan tumbuhan diklasifikasikan ke dalam dua kelompok, yaitu jaringan
meristematik (embrional) dan jaringan permanen (dewasa).

1. Jaringan Meristem (Embrional)

Jaringan meristem merupakan jaringan yang masih aktif membelah dan belum mengalami diferensiasi.

Berdasarkan asalnya, jaringan meristem dibedakan menjadi dua macam, yaitu meristem primer dan
meristem sekunder.

a. Meristem primer, merupakan jaringan muda yang berasal dari perkembangan sel-sel embrionik.
Jaringan meristem primer terdapat di ujung akar dan ujung batang.

b. Meristem sekunder, berasal dari jaringan dewasa yang telah terhenti pertumbuhannya, tetapi
menjadi embrional kembali. Meristem sekunder meliputi kambium dan kambium gabus.

Berdasarkan letaknya, jaringan meristem dibedakan menjadi tiga, yaitu:

a. Meristem apikal atau meristem ujung

b. Meristem interkalar atau meristem antara

c. Meristem lateral atau meristem samping

2. Jaringan Dewasa

Jaringan dewasa terdiri atas sel-sel yang sudah berhenti membelah dan telah mengalami diferensiasi.

Berdasarkan fungsinya, jaringan dewasa dapat dibedakan menjadi jaringan pelindung, jaringan dasar,
jaringan penguat, dan jaringan pengangkut.

a. Jaringan pelindung

Jaringan pelindung pada tumbuhan berupa jaringan epidermis dan jaringan gabus. Jaringan ini berfungsi
melindungi tumbuhan dari pengaruh luar yang merugikan.
b. Jaringan Dasar (parenkim)

Parenkim disebut jaringan dasar karena terletak hampir di semua bagian tumbuhan. Jaringan parenkim
memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

1) Sel-sel penyusunnya renggang sehingga mempunyai banyak ruang antarsel. Ruang antarsel ini
digunakan untuk pertukaran gas.

2) Dinding sel tipis dan mempunyai vakuola besar untuk menyimpan makanan cadangan.

3) Sel-selnya berbentuk polihedral (segi banyak).

Berdasarkan fungsinya, jaringan parenkim dibedakan menjadi lima macam, yaitu parenkim asimilasi,
parenkim pengangkut, parenkim penimbun, parenkim air, dan parenkim udara.

c. Jaringan Penguat (mekanik)

Jaringan penguat pada tumbuhan digunakan untuk memperkukuh tubuh tumbuhan. Berdasarkan
bentuk dan sifatnya, jaringan penguat dibedakan menjadi jaringan kolenkim dan jaringan sklerenkim.

d. Jaringan pengangkut

Berdasarkan bentuk dan sifatnya, jaringan pengangkut dibedakan menjadi jaringan xilem dan jaringan
floem.Xilem berfungsi mengangkut air dan unsur hara dari akar ke daun.Xilem terdiri atas unsur trakeal
(trakea dan trakeid), serabut xilem, dan parenkim xilem.Floem berfungsi mengangkut dan mengedarkan
zatzat makanan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan. Floem terdiri atas berbagai
macam bentuk sel hidup dan mati yaitu meliputi unsur-unsur kibral (sel-sel tapis dan komponen buluh
tapis), sel pengiring, sel albumin, parenkim floem, dan serabut floem.

B. Jaringan Penyusun Organ Tumbuhan

Organ pokok tumbuhan terdiri atas akar, batang, dan daun. Organ-organ tersebut tersusun dari berbagai
jaringan yang melakukan fungsi tertentu.
1. Akar (Radix)

Akar merupakan organ tumbuhan yang biasanya berada di bawah tanah, meskipun ada juga yang
berada di permukaan tanah. Akar berasal dari akar lembaga (radikula). Akar tumbuhan tersusun oleh
beberapa jaringan yaitu epidermis, korteks, endodermis, stele(silinder pusat).

Berdasarkan struktur jaringan penyusunnya, akar mempunyai beberapa fungsi berikut.

a. Menyerap air dan unsur hara.

b. Menambatkan tubuh tumbuhan pada tanah atau media.

C. Pada beberapa tanaman digunakan sebagai tempat penyimpanan makanan cadangan.

2. Batang (caulis)

Pada umumnya, batang terletak di atas tanah dan tumbuh ke atas menuju cahaya matahari. Batang
biasanya berbentuk bulat dan mempunyai buku atau ruas. Batang tersusun dari epidermis, korteks, dan
stele.

Berdasarkan struktur jaringan penyusunnya, batang mempunyai beberapa fungsi berikut.

a. Penghubung dalam pengangkutan air dan unsur hara dari akar menuju daun dan pengangkutan hasil
fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh.

b. Tempat tumbuhnya daun dan organ-organ generatif seperti bunga dan buah.

c. Sebagai tempat penyimpanan makanan cadangan, misal batang tebu dan sagu.

3. Daun (folium)

Daun merupakan bagian tumbuhan yang mengandung klorofil paling banyak. Daun umumnya berupa
lembaran dan berwarna hijau. Daun melekat pada bukubuku batang tumbuhan. Daun tersusun dari
jaringan epidermis, mesofil, berkas pengangkut, dan jaringan tambahan.

Berdasarkan struktur jaringan penyusunnya, daun mempunyai beberapa fungsi berikut.

a. Sebagai tempat fotosintesis.

b. Sebagai tempat terjadinya respirasi.

c. Sebagai tempat pengeluaran air melalui transpirasi dan gutasi.


C. Kultur Jaringan Tumbuhan

Kultur jaringan adalah cara perbanyakan tumbuhan secara in vitro dengan cara mengisolasi bagian-
bagian tanaman seperti sel, jaringan, atau organ tumbuhan serta menumbuhkannya pada medium
buatan secara aseptis (bebas hama) agar bagian-bagian tanaman tersebut dapat memperbanyak diri dan
beregenerasi menjadi tanaman lengkap kembali.Perbanyakan tanaman secara kultur jaringan memiliki
beberapa kelebihan kekurangan. Kelebihan teknik kultur jaringan sebagai berikut.

1. Merupakan cara untuk menghasilkan bibit tanaman dalam jumlah banyak dengan waktu singkat.

2. Tidak memerlukan tempat luas.

3. Tidak bergantung pada musim sehingga bisa dilaksanakan sepanjang tahun.

4. Bibit yang dihasilkan lebih sehat dan seragam.

5. Memungkinkan untuk dilakukan rekayasa genetika.

Adapun kekurangan teknik kultur jaringan sebagai berikut.

1. Memerlukan biaya besar karena harus dilakukan di dalam laboratorium yang steril menggunakan
bahan-bahan kimia.

2. Memerlukan keahlian khusus.

3. Memerlukan aklimatisasi ke lingkungan luar karena tanaman hasil kultur berukuran kecil dan bersifat
aseptik.

Pelaksanaan teknik kultur jaringan mempunyai beberapa tujuan berikut.

1. Menghasilkan tanaman dalam jumlah besar dengan lahan yang tidak terlalu luas dan waktu singkat.

2. Menghasilkan tanaman yang bebas penyakit.

3. Melestarikan jenis tanaman yang sudah langka.

4. Mempertahankan sifat-sifat tanaman induk.

5. Menghasilkan varietas tanaman baru dengan teknik kultur fusi protoplas.

Keberhasilan kultur jaringan ditentukan oleh beberapa faktor berikut.


1. Eksplan yang digunakan, misal umur eksplan, ukuran eksplan, kondisi tanaman induk, dan genetik
eksplan.

2. Perbandingan komposisi senyawa kimia dalam medium tanam.

3. Kondisi lingkungan, misal cahaya, suhu, kelembapan, pH, dan kepadatan media.

4. Kondisi kultur dan lingkungan yang steril.

Beberapa teknik kultur jaringan berdasarkan eksplan yang digunakan sebagai berikut.

1. Kultur meristem, eksplan yang digunakan berupa jaringan meristem.

2. Kultur kloroplas, eksplan berupa kloroplas dan biasanya digunakan untuk fusi protoplasma.

3. Kultur pollen atau kultur anther, eksplan yang digunakan berupa putik atau benang sari.

4. Kultur fusi protoplas, eksplan berupa protoplas.

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Organ pokok tumbuhan terdiri atas akar, batang, dan daun. Yang mana organ-organ tersebut tersusun
atas jaringan-jaringan, yaitu jaringan meristem dan jaringan dewasa. Jaringan mersitem adalah jaringan
yang selalu mengalami pembelahan sel membentuk jaringan lain pada tubuh tidak tumbuhan. Jaringan
dewasa adalah jaringan yang sudah tidak mengalami pembelahan sel, dan sudah mengalami diferensiasi
dan fungsi tertentu pada tubuh tumbuhan. Jaringan dewasa terbagi menjadi empat, yaitu jaringan
pelindung, jaringan Dasar (parenkim), jaringan penguat (mekanik), dan jaringan pengangkut.

B. SARAN

Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini,
tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan
kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini. Kami banyak
berharap para pembaca yang budiman memberikan kritik dan saran yang membangun kepada kami
demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah di kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini
berguna bagi kami khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.

DAFTAR PUSTAKA

Buku biologi kelas XI kurikulum 2013 edisi revisi 2016 Bab II Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan
pada Tumbuhan

Anda mungkin juga menyukai