Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

STRUKTUR JARINGAN TUMBUHAN


Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Biokimia yang di bina oleh
Imam Bukhori Muslim, M.Pd.

Disusun Oleh Kelompok 4

Nehta Fadhila Zulaiha : 1903402081005


Abdullah Fahmi : 1903402081013
Nilna Alfi Siroja : 1903402081040
Anisa Tria Amalia : 1903402081053
Zumrotin Nuriah : 1903402081058

UNIVERSITAS ISLAM JEMBER


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
MARET 2021

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan makalah tentang “JARINGAN
TUMBUHAN 2” ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga saya
mengucapkan terima kasih kepada Bapak Imam Bukhori Muslim, M.Pd. selaku dosen mata
kuliah Anatomi Tumbuhan yang telah memberikan tugas ini kepada saya.
Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai Jaringan Tumbuhan. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di
dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya
berharap adanya kritik, saran dan usulan yang membangun dari pembaca yang budiman demi
perbaikan makalah ini di masa yang akan datang.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan saya memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Penyusun
Kamis, 31 Maret 2021

ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul......................................................................................................................i
Kata Pengantar.....................................................................................................................ii
Daftar Isi.............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
1.1..................................................................................................................Latar Belakang1
1.2.............................................................................................................Rumusan Masalah1
1.3..............................................................................................................................Tujuan 1
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................2
2.1. Jaringan Penutup/Epidermis.........................................................................................2
2.2.Struktur Jaringan Penutup.............................................................................................2
2.3.Derivat Jaringan Penutup...............................................................................................4
2.4.Jaringan Pengangkut......................................................................................................5
2.5.Struktur Jaringan Pengangkut........................................................................................6
2.6.Macam-Macam Jaringan Pengangkut............................................................................8
2.7.Duktus secret dan Getah Pembuluh...............................................................................9
BAB III PENUTP............................................................................................................11
3.1.Kesimpulan..................................................................................................................11
3.2.Saran............................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Tumbuhan terdiri atas banyak lapisan sel dan di bedakan atas berbagai fungsi kegiatan
hidup. Sel-sel yang memiliki bentuk , susunan dan fungsi yang sama di sebut dengan
jaringan. Secara umum jaringan adalah gabungan atau koordinasi antar beberapa sel yang
mempunyai fungsi yang sama. Terkhusus untuk jaringan tumbuhan. Berdasarkan aktivitas
pembelahanya, ada dua macam jaringan yaitu jaringan meristem dan jaringan dewassa. Pada
jaringan dewasa didalamnya terdapat jaringan penguat, jaringan parenkim , jaringan
epidermis, jaringan pengangkut dan jaringan gabus.
Jaringan epidermis merupakan jaringan tubuh tumbuhan yang terletak paling luar.
Jaringan epidermis menutupi seluruh tubuh tumbuhan mulai dari akar, batang, hingga
daun.Biasanya epidermis hanya terdiri dari selapis sel yang berbentuk pipih dan rapat.
Jaringan pengangkut merupakan suatu jaringan dimana berperan dalam pengangkutan
senyawa kimia terhadap tubuh tumbuhan. Kemudian bekerja untuk mengangkut senyawa
atas hasil fotosintesis yang berlangsung di daun serta membawa air ataupun hara mineral dari
dalam tanah. Pengertian jaringan epidermis dan jaringan pengangkut secara khusus meliputi
strukturnya, fungsi serta anatominya akan dibahas didalam makalah ini.
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud jaringan penutup ?
2. Bagaimana struktur jaringan penutup ?
3. Apa saja derivate jaringan penutup ?
4. Apa yang dimaksud jaringan pengangkut ?
5. Bagaimana struktur jaringan pengangkut ?
6. Apa saja macam-macam jaringan pengangkut ?
7. Apa yang dimaksud duktus sekret dan pembuluh getah ?
1.3. Tujuan
1. Mengetahui pengertian jaringan penutup
2. Menetahui struktur jaringan penutup
3. Mengetahui derivate jaringan penutup
4. Mengetahui pengertian jaringan pengangkut
5. Mengetahui struktur jaringan pengangkut
6. Mengetahui macam-macam jaringan pengangkut
7. Mengetahui duktus secret dan pembuluh getah

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1.Jaringan Penutup/Jaringan Epidermis

Ditinjau dari asal katanya, yaitu dari Bahasa Yunani, epi berarti diatas, dan derma berarti
kulit, maka epidermis adalah lapisan-lapisan sel yang berada paling luar pada alat-alat tumbuhan
primer. Jaringan penutup atau jaringan epidermis merupakan jaringan tubuh tumbuhan yang
terletak dibagian paling luar. Jaringan epidermis menutupi seluruh tubuh tumbuhan mulai dari
akar, batang, hingga daun. Jaringan epidermis hanya terdiri dari atas selapis sel yang berbentuk
pipih dan rapat. Tetapi pada beberapa tumbuhan sel protoderm pada daun membelah dengan
bidang pembelahan sejajar dengan permukaan (periklinal), dan turunannya membelah lagi
sehingga terjadi epidermis yang berlapis banyak seperti misalnya, velamen pada akar anggrek.
Jaringan epidermis memiliki bentuk dan ukuran susunan sel yang berbeda-beda pada berbagai
jenis tumbuhan. Tetapi semuanya rapat satu sama lain.

Jaringan epidermis dapat juga berkembang dan mengalami modifikasi, sepperti menjadi
sel rambut akar, sel penutup pada stomata, dan spina. Pada permukaan atas daun, dinding luar
epidermis ada yang membentuk lapisan tebal yang disebut lapisan kutikula misalnya daun
keladi dan daun pisang. Stomata atau mulut daun merupakan modifikasi epidermis yang
berfungsi untuk pertukaran gas. Jaringan epidermis pada batang ada yang membentuk lapisan
tebal (lapisan kutikula) atau membentuk rambut (trikoma) sebagai alat perlindungan. Jaringan
epidermis pada akar ada yang menjadi rambut akar. Rambut akar berfungsi menyerap air dan
garam mineral. Fungsi jaringan penutup adalah sebagai pelindung atau menutup seluruh organ
tumbuhan, selain itu jaringan epidermis berfungsi untuk membatasi penguapan, menyokong,
penyerapan dan penyimpanan air.

2.2.Struktur Jaringan Penutup/Epidermis

1. Struktur Jaringan Epidermis pada Daun

Epidermis merupakan lapisan terluar daun, terdapat epidermis atas dan epidermis bawah.
Pada permukaan daun bagian bawah biasa ditemukan bentuk modifikasi dari sel – sel

2
epidermis, yaitu berupa sel penutup pada stomata. Stomata/ mulut daun merupakan lubang
kecil atau pori yang diapit oleh dua sel penjaga. Epidermis pada daun umumnya terdiri dari
selapis sel, tetapi pada tumbuhan lain ada yang beberapa lapis sel seperti pada tumbuhan
Ficus dan Piper sebagai hasil pembelahan periklinal (pembelahan sejajar dengan permukaan)
protoderm. Dinding selnya mengalami penebalan tidak merata, dinding sel yang menghadap
keluar umumnya lebih tebal, terdiri dari lignin tapi umumnya dari kutin. Penebalan dari kutin
ini membentuk suatu lapisan kutikula yang tebal tipisnya tergantung pada habitat. Pada
beberapa jenis tumbuhan, selain kutin masih terdapat lapisan lilin di atasnya. Lapisan lilin
kutikula epidermis dapat mencegah atau meminimalisasi hilangnya air dari tumbuhan.Sel –
sel epidermis tidak mengandung kloroplas kecuali pada sel penutup, tetapi pada tumbuhan
tenggelam dalam air epidermisnya mengandung kloroplas.

2. Struktur Jaringan Epidermis pada Batang


a. Batang Dikotil
Jaringan epidermis pada batang dikotil terdiri atas selapis sel yang tersusun rapat, tidak
mempunyai ruang antar sel. Epidermis pada batang dikotil mempunyai kutikula serta
dinding sel berkutin, yang terdapat pada bagian paling luar.Fungsi epidermis untuk
melindungi jaringan di bawahnya. Pada batang yang mengalami pertumbuhan sekunder,
lapisan epidermis digantikan oleh lapisan gabus yang dibentuk dari kambium
gabus.Lapisan gabus pada tumbuhan berguna untuk memperbesar daya perlindungan
batang dan mengurangi penguapan air.
b. Batang Monokotil
Pada batang Monokotil, epidermis terdiri dari satu lapis sel, batas antara korteks dan stele
umumnya tidak jelas. Pada stele monokotil terdapat ikatan pembuluh yang menyebar dan
bertipe kolateral tertutup yang artinya di antara xilem dan floem tidak ditemukan
kambium. Tidak adanya kambium pada Monokotil menyebabkan batang monokotil tidak
dapat tumbuh membesar, dengan kata lain tidak terjadi pertumbuhan menebal sekunder.
Epidermis pada batang umumnya juga terdapat stomata dan trikomata.

3
3. Struktu Jaringan Epidermis pada Akar
Epidermis pada akar terdiri dari sel-sel yang rapat tanpa ruang antar sel, berdinding tipis,
memanjang sejajar sumbu akar, pada penampang melintang berbentuk membulat. Dinding
sel disusun oleh selulosa dan pektin yang menyerap air. apabila epidermis terkelupas pada
saat akar menua, dinding selnya akan mengalami penebalan dengan kutin dan suberin.
Penyerapan terjadi pada bagian ujung akar. Permukaan sel epidermis sebelah luar
membentuk tonjolan, yaitu rambut akar atau bulu akar. Bulu akar berfungsi dalam proses
penyerapan air dan mineral-mineral dari dalam tanah. Air dan mineral akan masukke dalam
tumbuhan melewati sel epidermis. Oleh karena itu, susunan sel-sel epidermis akar biasanya
tidak serapat pada sel-sel epidermis daun. Selain itu, rambut akar juga dapat membantu
tumbuhan menancap atau menempel dengan kokoh.

2.3.Derivat Jaringan Epidermis.


Sel-sel jaringan epidermis dapat berkembang menjadi suatu alat tambahan lain yang berbeda
bentuk dan fungsinya. Alat tambahan ini disebut dengan derivate epidermis. Macam-macam
derivat epidermis antara lain:
1. Stomata adalah derivat (penutup atau pelindung) jaringan epidermis pada daun. Stomata
berupa lubang-lubang yang pada masing-masing lubangnya dibatasi oleh sel penutup,
yaitu sel-sel epidermis yang telah mengalami perubahan bentuk dan fungsi. Dalam proses
bernapas pada tanaman atau tumbuhan, stomata berfungsi sebagai pertukaran gas. Bentuk
dari stomata tidak dapat terlihat secara kasat mata karena detailnya yang berukuran
mikroskopis. Berikut adalah bagian-bagian dari stomata :

4
a. Sel Penutup (Guard Cell), Sel penutup ini terdiri dari sepasang membran sel yang
terlihat simetris dan umumnya berbentuk seperti ginjal. Sel-sel penutup merupakan
sel-sel yang aktif. Pada sel-sel penutup terdapat organel sel kloroplas.
b. Celah (Aperture = porus), Di antara kedua sel penutup, terdapat celah (porus) yang
berupa sebuah lubang berukuran kecil. Sel penutup ini dapat mengatur proses
menutup dan membukanya porus berdasarkan perubahan osmosisnya.
c. Sel Tetangga (Subsidiary Cell), Sel tetangga merupakan sel-sel yang saling
berdampingan atau yang letaknya berada di sekitar sel-sel penutup. Sel-sel tetangga
ini dapat berjumlah dua buah ataupun lebih yang secara khusus bekerja dengan cara
berasosiasi dengan sel-sel penutup.
d. Ruang Udara Dalam (Substomata Chamber), Ruang udara adalah suatu ruang antarsel
yang berukuran besar dan berfungsi dalam memproses terjadinya fotosintesis,
transpirasi, dan juga respirasi.
2. Trikomata merupakan derivat (pelindung) epidermis yang membentuk struktur
bermacam-macam seperti rambut, sisik, rambut kelenjar, tonjolan, dan lainnya.
Trikomata terdapat hampir pada semua organ tumbuhan. Terkadang trikomata berbentuk
pendek dan nampak berupa tonjolan-tonjolan pada permukaan epidermis.
3. Sel Silika dan Sel Gabus, pada gramineae, di antara sel-sel epidermis yang memanjang,
di sebelah atas tulang daun, terdapat sel pendek yang terdiri dari dua tipe sel, yaitu sel
silika dan sel gabus. Sel silika dan sel gabus sering kali secara berturut-turut dibentuk
dalam pasangan di sepanjang daun.
4. Sel-sel ini berukuran lebih besar dibandingkan dengan sel epidermis, berbentuk seperti
kipas, berdinding tipis dan mempunyai vakuola yang besar. Dindingnya terdiri dari
bahan-bahan selulosa dan pektin, dinding paling luar mengandung kutin dan diselubungi
kutikula. Plasma sel berupa selaput yang melekat pada dinding sel dan berfungsi
menyimpan air. Jika udara panas, air dalam sel kipas akan menguap, sel kipas akan
mengerut sehingga luas permukaan atas daun akan lebih kecil dari luas permukaan
bawah. Oleh karenanya daun akan menggulung dan akan mengurangi penguapan lebih
lanjut.
2.4. Jaringan Pengangkut
Jaringan pengangkut merupakan jaringan yang khusus, yang berperan sebagai
jaringan untuk mengangkut zat-zat mineral (za-zat hara dan air) yang diserap oleh akar dari
tanah atau zat-zat makanan yang telah dihasilkan pada daun untuk disalurkan ke bagian-
bagian lain untuk hidup dan berkembangnya tumbuhan. Jaringan pengangkut pada umumnya
hanya terdapat pada tumbuhan tingkat tinggi, karena pada tumbuhan tingkat ini
pengangkutan air dan zat-zat makanan cukup dilangsungkan dari sel ke sel. Ada dua jaringan
pada jaringan pengangkut, yaitu jaringan Xilem dan jaringan floem. Jaringan Xilem adalah
jaringan pengangkut air, sedangkan floem sebagai jaringan pengangkut bahan organik
(bahan-bahan makanan).
Jaringan pengangkut pada tumbuhan terdiri atas jaringan xilem dan jaringan floem.
Xilem berperan mengangkut air dan mineral dari dalam tanah ke daun, sedangkan floem
5
berfungsi mengedarkan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan. Tumbuhan
yang mempunyai jaringan pengangkut disebut tumbuhan vaskular, termasuk didalamnya
Pteridophyta dan Spermatophyta. Dari kedua bagian jaringan pengangkut itu, xilem
mempunyai struktur yang lebih tegar sehingga dapat utuh sewaktu berubah menjadi fosil dan
dapat dipakai sebagai bahan identifikasi bagi tumbuhan jenis vaskular. Jaringan pengangkut
atau jaringan vaskuler juga merupakan jaringan yang berperan untuk mengangkut air dan
unsur hara dari akar sampai daun, serta mengangkut hasil fotosintesis dari daun keseluruh
bagian tubuh tumbuhan.

Gambar : Jaringan Pengangkut

2.5. Struktur Jaringan Pengangkut pada Tumbuhan


Jaringan angkut pada tumbuhan terdiri atas xilem dan floem. Pada xilem terdapat unsur-
unsur xilem yang berupa trakeid, trakeida dan unsur-unsur lain seperti serabut dan parenkim.
Sedangkan pada floem meliputi unsur pembuluh tapis, sel pengiring, serat-serat floem dan
parenkim floem.
1. Xilem
Xilem merupakan jaringan kompleks karena terdiri dari beberapa tipe sel yang berbeda,
baik yang hidup maupun tidak hidup. Penyusun utamanya adalah trakeid dan trakea
sebagai saluran transpor dan penyokong. Xilem juga dapat mempunyai serabut
sklerenkim sebagai jaringan penguat, serta sel-sel parenkim yang hidup dan berfungsi
dalam berbagai kegiatan metabolisme. Pada awalnya xilem merupakan hasil aktivitas
meristem apikal lewat pembentukan prokambium. Xilem yang terbentuk dari
prokambium dinamakan xilem primer. Bila tumbuhan ini setelah pertumbuhan primernya
lengkap, kemudian membentuk jaringan sekunder sebagai hasil aktivitas kambium, maka
xilem yang terbentuk itu dinamakan xilem sekunder. Meskipun xilem primer dan xilem
sekunder itu tidak berbeda bentuknya, tetapi keduanya akan berbaur pada pertumbuhan
selanjutnya. Fungsi Xilem adalah melangsungkan pengangkutan air dan zat-zat mineral
(hara) dari bagian bawah (akar) ke bagian atas (daun-daunan). Jaringan Xilem terdapat
pada bagian kayu tanaman. Xilem terdiri atas unsur-unsur sebagai berikut :

6
a. Trakeid dan Trakea
Trakeid merupakan komponen penyusun xylem yang tersusun atas sel-sel berbentuk
lancip dan panjang dengan dinding sel yang berlubang-lubang. Sel-sel trakeid sebagian
besar mengalami penebalan sekunder. Trakeid berfungsi sebagai unsur penopang dan
penghantar air. Trakea tersusun atas tabung-tabung yang berdinding tebal. Hal ini
dikarrenakan adanya lapisan selulosa sekunder yang diperkuat lignin sebagai bahan
pengikat. Dinding trakea berlubang-lubang karena sebagai tempat lewatnya air dengan
bebas dari satu sel ke sel lainnya, sehingga berbentuk suatu tabung yang strukturnya
mirip sebuah talang. Trakea memiliki kekhususan, diantaranya ukuranyya lebih besar
daripada sel-sel trakeid dan membentuk untaian sel-sel longitudinal yang panjang,
penebalanya terdiri atas zat lignin yang tipis disbanding trakeid.
b. Parenkim Xilem
Sel-sel parenkim merupakan komponen dari xilem. sel-sel ini merupakan sel hidup,
terdapat baik pada xilem primer maupun sekunder. Sel-sel parenkim xilem bisa
berdinding tipis atau berdinding tebal. Ada dua macam parenkim sekunder pada xylem,
parenkim kayu dan parenkim jari-jari empulur. Parenkim kayu disusun oleh sel-sel
pembentuk unsur-unsur trakea yang mengalami penebalan sekunder pada dindingnya.
Sedangkan parenkim jari-jari empulur tersusun dari sel-sel yang dua bentuk dasar, yakni
yang bersumbu panjang kearah radial dan sel-sel bersumbu panjang kearah vertical.
Parenkim xylem berfungsi sebagai cadangan makanan berupa zat tepung.
c. Serabut xylem
Serat dalam xilem adalah sel-sel yang panjang dengan dinding sekunder yang
umumnya berlignin. Terdapat dua macam serat yakni serat trakeid dan serat libriform.
Serat libriform lebih panjang dan dindingnya lebih tebal dibandingkan serat trakeid.
Pasangan noktah pada serat trakeid memiliki ruang noktah yang lebih kecil.
Sedangkan pada serat libriform, noktah memiliki lubang noktah dalam berbentuk
celah dan salurannya menyerupai corong pipih serta tidak mempunyai ruang noktah.
Serat tersebut memiliki sekat.
2. Floem
Floem merupakan jaringan pengangkut yang berfungsi mengangkut zat-zat makanan
hasil fotosintesis dan mendistribusikannya dari daun ke bagian lain tanaman. Floem
tersusun dari berbagai macam bentuk sel, baik sel hidup maupun mati. Unsur- unsur pada
floem meliputi unsure pembuluh tapis, sel pengiring, serat-serat floem dan parenkim

7
floem. Floem mempunyai fungsi utama yaitu menyalurkan bahan makanan jadi baik
protein maupun karbohidrat.

Gambar : Floem
a. Pembuluh tapis, tersusun atas sel-sel yang berbentuk tabung dengan ujung
berlubang. Sel-sel pembuluh tapis saling berhubungan membentuk saluran tempat
pengangkutan zat-zat hasil fotosintesis.
b. Sel pengiring, tersusun atas sel-sel yang masih hidup dan bersifat meristematis.
Sel ini berfungsi memberi makanan dan mengatur aktivitas pembuluh tapis.
c. Parenkim floem, merupakan sel sel hidup dengan vokuola yang melebar.
Berfungsi untuk menyimpan zat tepung, lemak dan zat organic lainnya.
d. Serat-serat floem, memiliki bentuk memanjang dengan ujung yang saling
berhimpit. Serat floem memiliki dinding yang menebal dan berfungsi untuk
monopang floem.
2.6. Macam-Macam Jaringan Pengangkut
Berdasarkan atas posisi xylem dan floem, maka jaringan pengangkut dapat dibedakan
menjadi tipe kolateral, tipe konsentris, dan tipe radial.
1. Tipe Kolateral merupakan pembuluh angkut yang terbentuk dari xylem dan floem yang
letaknya bersebelahan dalam satu jari-jari yang sama. Xylem berada dibagian dalam dan
floem dibagian luar. Tipe kolateral ini dibedakan menjadi tiga, yaitu kolateral terbuka,
kolateral tertutup dan bikolateral. Kolateral terbuka, artinya jika diantara xylem dan
floem terdapat kambium, sebaliknya kolateral tertutup, artinya jika antara xylem dan
floem tidak ditemui atau dijumpai kambium. Sedangkan bikolateral ialah tipe dimana
xylem diapit oleh floem luar dan floem dalam.

Gambar : Tipe Kolateral


2. Tipe Konsentris merupakan tipe pembuluh angkut yang terdiri dari xylem dan floem yang
membentuk cincin silindris. Tipe ini dibedakan menjadi dua yaitu konsentris amfikibral

8
dan amfivasal. Konsentris amfikibral, artinya apabila xylem berada ditengah serta floem
yang mengelilingi xylem, sebaliknya konsentris amfivasal, artinya apabila floem berada
ditengah dan xylem yang mengelilingi floem.

Gambar : Tipe Konsentris


3. Tipe radial, merupakan jaringan pengangkut dimana di dalam jaringan itu floem dan
Xilem letaknya bergantian menurut susunan jari-jari lingkaran.

Gambar : Tipe Radial


2.7. Duktus Sekret dan Getah Pembuluh
Sekresi dalam tumbuhan adalah fenomena yang biasa. proses pembentukan dinding
sel dan kutikula, penggabusan, penimbunan lilin, dan pemindahan senyawa khusus dari
sitoplasma ke vokuola merupakan proses sekresi. Beberapa tipe sekresi umumnya pada
beberapa jaringan tertentu tumbuhan dan beberapa terjadi pada semua sel tumbuhan. Pada
tumbuhan ada tiga proses pengeluaran senyawa dari tubuh tumbuhan, yaitu eksresi,
merupakan pembuangan hasil akhir metabolisme. Sekresi, merupakan pengeluaran senyawa
yang masih dipakai dalam proses metabolisme. Rekresi, yaitu pengeluaran garam, suatu
proses yang mengatur ion dalam tubuh. Anatara sekresi dan ekskresi sering tidak dibedakan,
oleh karena itu, istilah yang digunakan untuk semua tiipe pengeluaran dari bagian aktif sel
adalah sekresi. Senyawa yang disekresikan akan dikumpulkan dalam ruang antar sel khusus
yang bentuk dan asalnya berbeda. Pada citrus dan eucalyptus, bentunya membulat dan
disebut ruang sekret. Pada compositae, anacardiaceae dan umbeliferae, bentuknya
memanjang dan disebut duktus. Ruang secret maupun duktus dapat terjadi dalam berbagai
organ dan jaringan.
Fenomena yang disebut penggetahan(gummosis) merupakan hasil utama dari
metamorphosis organisasi bahan dinding sel ke senyawa terbentuk yang tidak
diorganisasikan, misalnya getah atau resin. Getah dihasilkan dalam kulit kayu, misalnya
gom-arab(gum-arabic) dari acacia Senegal dan spesies acacia lainnya. Pada citrus getah

9
dihasilkan oleh sel epitel, tepatnya diktiosom. Penggetahan sering kali disebabkan oleh
penyakit, serangga atau luka secara mekanis dan kerusakan fisiologi pada tumbuhan.

10
BAB III

PENUTUP

3.1.Kesimpulan

Jaringan epidermis merupakan jaringan tubuh tumbuhan yang terletak paling luar.
Jaringan epidermis menutupi seluruh tubuh tumbuhan mulai dari akar, batang, hingga
daun.Biasanya epidermis hanya terdiri dari selapis sel yang berbentuk pipih dan rapat. Jaringan
pengangkut merupakan suatu jaringan dimana berperan dalam pengangkutan senyawa kimia
terhadap tubuh tumbuhan. Kemudian bekerja untuk mengangkut senyawa atas hasil fotosintesis
yang berlangsung di daun serta membawa air ataupun hara mineral dari dalam tanah.

3.2.Saran

Penulis tentu menyadari jika masih banyak makalah diatas yang terdapat banyak kesalahan dan
jauh dari kata sempurna. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut denngan berpedoman pada
banyak sumber. Oleh karena itu penulis meminta saran dan kritik yang membangun dari
pembaca yang budiman.

11
DAFTAR PUSTAKA

1. https://www.dosenpendidikan.co.id/jaringan-epidermis/. Diakses tanggal 29 maret 2021


2. https://rumusrumus.com/jaringan-pengangkut. Diakses tanggal 29 maret 2021
3. https://www.gurupendidikan.co.id/jaringan-tumbuhan/. Diakses tanggal 31 maret 2021
4. https://duniapendidikan.co.id/xilem-dan-floem/. Diakses tanggal 31 maret 2021

12

Anda mungkin juga menyukai