EKOLOGI PERTANIAN
“Pengaruh Lingkungan Terhadap Pertumbuhan
Tananaman Dan Kompetisi Antar Anaman”
Oleh:
RIAN FAUZI
D1B120093
I.2. Tujuan
Tujuan dari pelaksaanaan praktikum ini adalah untuk mengetahui bentuk
hubungan (faktor biotik dan abiotik) penyusun suatu ekosistem pada tempat yang
bersangkutan dan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh keragaman biotik dan
abiotik sebagai penyusun ekosistem
Kegunaan dari pelaksaan praktikum ini adalah praktikan dapat
mengetahui bentuk hubungan Faktor biotik dan abiotik penyusun suatu ekosistem
di Suatu Lahan dan juga dapat mengetahui sejauh mana pengaruh keragaman
biotik dan abiotik sebagai penyusun ekosistem.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
4.1. Hasil
Hasil pengamatan pada praktikum ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
4.1.1. Tumbuhan dan hewan
No Plot Tumbuhan Makrofauna
1.
5m x 5m
Rumput Teki
(Cyperus Rotondus)
5.
Harendong Bulu
(Melastoma affine)
6.
Alang-alang
(Imperata cylindrica)
7.
3x1
4.2. Pembahasan
Adapun pembahasan dari hasil praktikum dari pengaruh lingkungan
terhadap pertumbuhan tanaman dan kompetisi antar tanaman sebagi berikut:
4.2.1. Pengaruh Lingkungan Terhadap Pertumbuhan Tanaman
Faktor lingkungan sangat mendominasi perannya dalam keragaman
pertumbuhan tanaman. Ada beberapa perbedaan pertumbuhan tanaman
diantaranya perbedaan kesuburan tanah (nutrisi mineral berbeda-beda) perbedaan
ketersediaan air maupun perbedaan lingungan lainnya. Nutrisi terhadap
pertumbuhan tanaman dengan hasil menunjukkan bahwa perbedaan input nutrisi
akan berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman, mengenai ketidak seimbangan
nutrisi terhadap respon pertumbuhan. Perbedaan kesuburan tanah akan
mempengaruhi terhadap pertumbuhan tanaman melalui metabolisme dan beragai
proses fisiologis yang terkait dengan pertumbuhan tanaman.
4.2.2. Kompetisi Antar Tanaman
Dengan adanya perbedaann nyata hasil rerata tinggi tanaman tersebut
menunjukkan adanya kompetisi atau persaingan antar jenis tanaman yang berbeda
dalam satu lahan. Semakin banyak jumlah tanaman yang berada dalam satu lahan
persaingannya akan semakin ketat untuk mendapatkan ruang, unsur hara yang
terkandung. Sehingga menghambat pertumbuhan tanaman. Dan pertumbuhan
tanaman yang tinggi dengan pendek.
Data pada plot 5m x 5m terdapat tanaman tahunan dan musiman yaitu
pisang, nanas dan jeruk nipis. Jeruk nipis memiliki peluang yang lebih besar
dibandingkan dengan pisang dan nanas dalam proses memperoleh ketersediaan
cahaya matahari untuk memenuhi kebutuhan dalam proses pertumbuhannya. Pada
plot 5m x 5m kondisi tanahnya lembab dan memiliki kandungan air yang
tercukupi disebabkan oleh musim penghujan yang terjadi, Namun, unsur hara
kurang tercukupi karena tidak ada proses pemupukan pada plot tersebut.
Terdapat beberapa OPT yang berupa rumput liar, alang-alang, babandotan,
komba-komba, semut dan lalat buah. Keberadaan OPT tersebut dapat menganggu
produktivitas tanaman yang ada, dalam memenuhi kebutuhan komponen biotik
maupun abiotik.
Data pada plot 3,5m x 1,5m terdapat tanaman musiman yaitu kangkung.
Kangkung memiliki ketersediaan cahaya matahari yang cukup dan merata karena
terdapat pada lahan terbuka dengan jarak tanam yang teratur. Pada plot 3,5m x
1,5m kondisi tanahnya lembab dan gembur, karena kandungan air dalam tanah
tercukupi dengan adanya sumur. Adanya proses pemupukan pada plot tersebut
yang dapat memenuhi kebutuhan unsur hara pada tanah. Terdapat beberapa OPT
yang berupa alang-alang, rumput liar dan semut. Keberadaan OPT tersebut dapat
menganggu produktivitas tanaman yang ada, dalam memenuhi kebutuhan
komponen biotik maupun abiotik.
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang saya dapt setalh mlakukan praktikum ini yaitu
dimana Kompetisi atau persaingan tanaman dapat didefenisikan sebagai salah satu
bentuk interaksi antar tanaman yang saling memperebutkan sumber daya alam
yang tersedia terbatas pada lahan dan waktu. Persaingan dapat terjadi antar
tanaman sejenis (intraspesifik) dan antar tanaman berbeda jenis (interspesifik),
Kompetisi intraspesifik adalah persaingan yang terjadi antara organisme yang
berasal dari satu spesies, sedangkan kompetisi interspesifik adalah persaingan
antara organisme yang berasal dari spesies berbeda.
5.2. Saran
Saran saya yaitu dalam menjaga kelancaran proses praktikum sebaiknya
praktikan menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan demi kelancaran
praktikum yang di lakukan.
DAFTAR PUSTAKA
Evizal R, dan Prasmatiwi FE. 2021. Pilar dan Model Pertanaman Berkelanjutan di
Indonesia. Jurnal Galung Tropika. 10(1): 126-137.
Tri Intan RM, Cholil A, dan Sulistyowati L. 2015. Potensi Antagonis Jamur
Endofit Dan Khamir pada Tanaman Pisang (Musa accumunata) terhadap
Jamur Mycosphaerella Musicola Penyebab Penyakit Bercak Kuning
Sigatoka. Jurnal Hama dan Penyakit Tumbuhan. 2(4): 110-118.
LAMPIRAN