Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

UJI FLORA DAN FAUNA

Disusun Oleh
Kelompok : 6 ( ENAM )

NAMA : DAUD YONATHAN PANGGABEAN


NIM : 4203540004
KELAS : FISIKA NONDIK-A 2020

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2021
DAFTAR ISI

BAB 1 : PENDAHULUAN...................................................................................... 1
BAB 2 : TINJAUAN TEORITIS ........................................................................... 2
BAB 3 : METODE PRAKTIKUM ......................................................................... 3
ALAT DAN BAHAN............................................................................................... 3
PROSEDUR KERJA .............................................................................................. 3
BAB 4 : HASIL PENGAMATAN .......................................................................... 6
BAB 5 : PEMBAHASAN ....................................................................................... 7
BAB 6 : KESIMPULAN ......................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 9
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Secara sederhana flora ialah tanaman dan fauna ialah hewan. Yang sementara pengertian
flora secara umum ialah segala jenis rumbuhan serta tanaman yang ada dimuka bumi dan fauna
ialah segala jenis hewan yang hidup di muka bumi.Di wilayah Indonesia tumbuh ribuan jenis
pohon (flora) dan hidup bermacam-macam hewan atau binatang (fauna). Flora dan fauna Indonesia
dibedakan menjadi tiga, yaitu flora dan fauna asiatis, peralihan (asli), dan australis. Flora dan fauna
asiatis ditemukan di Indonesia bagian barat. Flora dan fauna australis ditemukan di Indonesia
bagian timur. Flora dan fauna di Indonesia bagian tengah merupakan flora dan fauna asli Indonesia.
Pembagian ini didasarkan hasil penelitian penelitian Alfred Russel Walace dan Max Wilhelm Carl
Weber.

Tumbuh-tumbuhan yang hidup di suatu tempat ada yang tumbuh secara alami dan ada juga yang
dibudidayakan oleh manusia. Flora ataua dunia tumbuhan di berbagai tempat di dunia pasti
berbeda-beda, hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain iklim, jenis tanah, relief atau
tinggi rendah permukaan bumi, biotik (pengaruh makhluk hidup).

Adanya faktor-faktor tesebut, Indonesia memeliki keanekara- gaman jenis tumbuh-


tumbuhan. Iklim memiliki pengaruh yang sangat besar terutama suhu udara dan curah hujan.
Daerah yang curah hujannya tinggi memiliki hutan yang lebat dan jenis tanaman lebih bervariasi,
misalnya: di Pulau Sumatera dan Kalimantan.

1.2 Tujuan

Untuk mendapatkan data flora dan fauna yang terdapat di sekitar rumah.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS

2.1 Tinjauan Teoritis


Secara sederhana flora ialah tanaman dan fauna ialah hewan. Yang sementara pengertian
flora secara umum ialah segala jenis rumbuhan serta tanaman yang ada dimuka bumi dan fauna
ialah segala jenis hewan yang hidup di muka bumi. Tumbuh-tumbuhan yang hidup di suatu tempat
ada yang tumbuh secara alami dan ada juga yang dibudidayakan oleh manusia.

Keragaman merupakan sifat komunitas yang menunjukkan tingkat keanekaragaman jenis


organisme yang ada di dalamnya. Menurut Krebs (1978) dalam Darmawan (2006)
keanekaragaman (diversity) yaitu banyaknya jenis yang biasanya diberi istilah kekayaan jenis
(species richnes). Odum (1993) dalam Darmawan (2006) mengatakan bahwa keragaman jenis
tidak hanya berarti kekayaan atau banyaknya jenis, tetapi juga kemerataan (evenness) dari
kelimpahan individu tiap jenis.

Keanekaragaman hayati adalah keanekaragaman diantara makhluk hidup dari semua


sumber termasuk diantaranya daratan, lautan, dan sistem akuatik lainnya serta kompleks-kompleks
ekologi yang merupakan bagian dari keanekaragamannya, mencakup keanekaragaman di dalam
spesies, antar spesies, dan ekosistem (Sujatnika, Joseph, Soehartono, Crosby, dan Mardiastuti
1995 dalam Utama, Dewi, dan Darmawan 2011). Keanekaragaman hayati disebut juga
“Biodiversitas”. Keanekaragaman atau keberagaman dari makhluk hidup dapat terjadi karena
akibat adanya perbedaan warna, ukuran, bentuk, jumlah, tekstur, penampilan dan sifat-sifat lainnya
(Mustahib, 2012).

Sumber daya alam hayati dengan segenap keanekaannya adalah kekayaan alam yang
mengemban fungsi produksi/ekonomi sekaligus fungsi ekologi, sosial, dan budaya, yang harus
dimanfaatkan untuk kepentingan bangsa dan negara secara lestari (Departemen Kehutanan, 2005
dalam Utama dkk., 2011).
Sumber daya hutan adalah aset yang harus dikelola secara maksimal dan lestari sesuai
dengan fungsinya (Darusman, 1992). Sumber daya alam hayati yang meliputi keanekaragaman
flora dan fauna mempunyai fungsi dan manfaat sebagai unsur pembentuk lingkungan hidup yang
kehadirannya tidak dapat diganti (Anonimous, 2010).

Keanekaragaman memiliki nilai-nilai lingkungan,budaya, dan sosial yang penting.


Kenekaragaman hayati adalah semua kehidupan di atas bumi ini baik tumbuhan, hewan,
jamur,mikroorganisme serta berbagai materi genetik yang dikandungnya dan kenekaragaman
sistem ekologi dimana mereka hidup (Baiquni, 2007 dalam Utama dkk., 2011).

Secara geografis, Indonesia termasuk ke dalam dua rumpun bioeografi, yaitu Indo-Melayu
dan Australasia dan diantara keduanya terdapat zona transisi Wallacea. Kondisi geografis tersebut
menyebabkan Indonesia memiliki keaneka- ragaman hayati tinggi (KLH dan KONPHALINDO,
1994 dalam Setiawan, Alikodra, Gunawan, dan Darnaedi, 2006).

Sampai dengan akhir tahun 2007, Departemen Kehutanan telah menetapkan spesies flora
dan fauna yang dilindungi adalah : mamalia (127 spesies), burung (382 spesies), reptilia (31
spesies), ikan (9 spesies), serangga (20 spesies), krustasea (2 spesies), anthozoa (1 spesies) dan
bivalvia (12 spesies) (Departemen Kehutanan, 2008).

Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang memiliki keanekaragaman hayati
yang sangat besar menduduki posisi yang penting dalam peta keanekaragaman hayati dunia.
Secara global Indonesia termasuk dalam tiga besar negara dengan keanekaragaman hayati terbesar
(mega diversity countries), bersama dengan Brazil dan Zaire. 17% dari total jenis burung di dunia
dapat dijumpai di Indonesia (1531 jenis), dengan jumlah 381 jenis diantaranya merupakan jenis
burung endemic. 358 jenis tercatat mendiami pulau Sumatera, dengan 438 jenis (75%) merupakan
jenis yang berbiak di Sumatera (Novarini danSalsabila, 2005).

Van Helvort (1981) mengatakan bahwa keanekaragaman berhubungan dengan banyaknya


jenis dan jumlah individu tiap jenis sebagai penyusun komunitas. Keanekaragaman juga
berhubungan dengan keseimbangan jenis dalam komunitas (Pielou, 1975), artinya apabila nilai
keanekaragaman tinggi, maka keseimbangan dalam komunitas tersebut juga tinggi, begitu juga
sebaliknya.
BAB 3.
METODE PRAKTIKUM

3.1 Alat dan Bahan


 Alat
No Nama Alat Jumlah
1 Buku
2 Alat tulis
3 Hp

3.2 Prosedur Percobaan


 Untuk mengumpulkan data flora berupa rumput-rumputan.
Dengan menggunakan patok dan tali rafia bentuk suatu kuadrat berukuran 1x1 m pada
masing-masing lapangan rumput yang ada disekitar rumah. Catatlah jenis-jenis rumput
yang ada pada kuadrat tersebut dan masukkan pada lembar data yang telah disediakan.
Ulangi pengumpulan data tersebut sebanyak lima kali dan catatkan datanya.

 Untuk mengumpulkan data pohon


Lakukan kegiatan seperti pada bagian b di atas dengan luas kuadrat 10x10 m. Catatkan
data-data pohon pada tabel data yang telah tersedia.

 Untuk Fauna
Lakukan pengamatan pada bagian daun tumbuhan/tanaman ataupun pada bagian
permukaan tanah dan catatkanlah jenis fauna yang ditemukan. Jika memungkinkan dengar
juga kicauan burung yang dapat di dengaar di lokasi pengamatan dan dapatkan data
jenis/spesies burungnya itu.
BAB 4. HASIL PENGAMATAN

4.1 Hasil pengamatan flora


No Nama Flora Gambar

Rumput jepang
1.
(Hakonechloa macra)

Rumput teki (Cyperus


2
rotundus L)
Rumput meniran
3
(Phyllanthus urinaria)

4.2 Hasil pengamatan flora


No Nama Flora Gambar

Jahe (Zingiber
1
officinale)

Pohon Jambu biji


2
(Psidium guajava)
Pohon Kelengkeng
3
(Dimocarpus longan)

Pohon Mangga
4
(Mangifera indica)

Pohon jeruk nipis


5
(Citrus X aurantifolia)

4.3 Hasil pengamatan fauna


No Nama Fauna Gambar
Pohon Matoa (Pometia
6
pinnata)

Pohon Kelapa (Cocos


7
nucifera)

Pohon Belimbing
8
(Averrhoa carambola)
Pohon Terong (solanum
9
melongena)

Pohon Durian (Durio


10
zibethinus)

Pohon Alpukat (Persea


11
americana)

Kunyit (Curcuma
12
longa)
Serai (Cymbopogon
13
citratus)

Pohon Sembung
14
(Blumea balsamifera)

15 Pohon Pisang (Musa)


Anjing Anjing (Canis
1
lupus familiaris)

2 Kucing (Felis catus)

Ayam (Gallus gallus


3
domesticus)
Kupu-kupu raja
4
(Danaus plexippus)

Ulat (Malacosoma
5
americanum)

Lalat (Musca
6
domestica)

Semut (Oecophylla
7
smaragdina)
BAB 5. PEMBAHASAN

Dari hasil pratikum yang kami lakukan, kami menemukan keberadaan keanekaragaman
hayati ekosistem di sekitar rumah, yaitu flora dan fauna. Namun, lebih banyak flora dari pada
fauna . flora berjumlah 18 dan fauna berjumlah 7.
Tumbuhan, hewan dan mikroorganisme penghuni bumi ini, saling berinteraksi didalam
lingkungan fisik suatuekosistem, merupakan fondasi bagi pembangunan berkelanjutan. Sumber
daya hayati dari kekayaan kehidupan ini mendukung kehidupan manusia dan memperkaya aspirasi
serta memungkinkan manusia untuk beradaptasi dengan peningkatan kebutuhan hidupnya serta
perubahan lingkunganya.Pada saat manusia memasuki revolusi industri, ada kurang lebih 850 juta
jenis flora-fauna yang bersama-sama menghuni bumi. Pada saat ini, dengan populasi manusia
sekitar enam kali, dan dengan tingkat konsumsi sumber daya yang berlipat jauh lebih besar,
peningkatan kapasitas alam melalui upaya budi daya dan pengelolaan sumber daya tidak mampu
mengikuti peningkatan pertumbuhan populasi dan kebutuhan hidupnya.Dari komponen-
komponen keanekaragaman hayati, baik diperoleh langsung dari alam maupun melalui budi-daya,
umat manusia memperoleh semua bahan pangan dan sejumlah besar obat-obatan, serat bahan baku
industi.
Refleksi
1.Mengapa dan untuk apa kita perlu mempelajari topik biodiversitas dan degradasi lingkungan?
karena agar mampu mengkasifikasikan , membedakan ragam makhluk hidup yang tersebar di
alam ,karena dri mempelajari itu kita dapat tahu cara mengklasifikasi mahluk hidup , cara
penangulangan masalah dalam kehdupan di alam dan tahu dampak dari kerusakan alam yang
terjadi di bumi. karena dengan adanya keberanekaragaman maka keseimbangan ekosistem dapat
terjaga: seperti siklus kehidupan adanya rantai makanan, kemudian daur ulang nutrisi dari zat-zat
sisa hewan atau tumbuhan. Degradasi tersebut menyebabkan kerugian bagi kehidupan manusia.
Untuk mengetahui dasar-dasar kemampuan untuk melakukan analisis mengenai
permasalahan lingkungan aktual baik yang terjadi di tingkat lokal, regional ataupun global; 3.
Untuk memahami contoh-contoh solusi alternatif tentang bagaimana mengatasi
permasalahan lingkungan melalui pendekatan ekologis dan penerapan teknologis

2.Manfaat apa yang dapat kamu peroleh bagi dirimu,masyarakat dan Negara setelah mempelajari
topik ini?
Manfaat bagi saya,masyarakat dan Negara mempelajari topik adalah :

1.Sumber kehidupan : manfaat yang pertama adalah sebagai sumber kehidupan


manusia. Hal ini meliputi kebutuhan sandang, pangan, papan, hingga obat-obatan.

2.Sumber ekonomi : sektor industri merupakan salah satu sektor pendukung


berkembangnya perekonomian negara. Tentunya, sektor industri ini tidak akan bisa
berjalan tanpa adanya bahan baku. Misalnya, tanpa adanya hewan yang dapat
menghasilkan susu, telur, atau daging, maka industri makanan maupun minuman tidak
akan bisa berjalan.

3.Membantu menjaga keseimbangan ekosistem : keanekaragaman makhluk hidup


berfungsi untuk membantu dalam menyeimbangkan ekosistem.

4.Membantu mencegah terjadinya kerusakan lahan : Keanekaragaman makhluk


hidup dapat bermanfaat untuk mencegah terjadinya kerusakan lahan. Banyaknya jenis
tanaman yang tumbuh di suatu lahan akan melindungi lahan tersebut dari terjadinya erosi
(pengikisan tanah) yang disebabkan oleh air hujan.

5.Kemajuan ilmu pengetahuan dan transportasi : ternyata, keanekaragaman makhluk


hidup dapat digunakan sebagai objek penelitian nih, Squad. Tentunya, hal ini akan
sangat bermanfaat untuk perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
(IPTEK). Selain itu, beberapa hewan seperti kuda, unta, dan kerbau masih dimanfaatkan
tenaganya sebagai alat transportasi sampai sekarang

6.Agen daur materi : dengan adanya keanekaragaman makhluk hidup berupa hewan-
hewan detritivor (pengurai), sampah-sampah tersebut dapat diuraikan menjadi bahan
yang mudah diserap oleh tanah maupun tumbuhan.

BAB VI
KESIMPULAN
Secara sederhana flora ialah tanaman dan fauna ialah hewan. Yang sementara pengertian flora
secara umum ialah segala jenis rumbuhan serta tanaman yang ada dimuka bumi dan fauna ialah
segala jenis hewan yang hidup di muka bumi.Di wilayah Indonesia tumbuh ribuan jenis pohon
(flora) dan hidup bermacam-macam hewan atau binatang (fauna).
Flora dan fauna Indonesia dibedakan menjadi tiga, yaitu flora dan fauna asiatis, peralihan (asli),
dan australis. Flora dan fauna asiatis ditemukan di Indonesia bagian barat. Flora dan fauna australis
ditemukan di Indonesia bagian timur. Flora dan fauna di Indonesia bagian tengah merupakan flora
dan fauna asli Indonesia. Pembagian ini didasarkan hasil penelitian penelitian Alfred Russel
Walace dan Max Wilhelm Carl Weber.

DAFTAR PUSTAKA
https://www.dosenpendidikan.co.id/flora-dan-fauna/
http://eprints.umm.ac.id/51653/2/BAB%20II.pdf

Anda mungkin juga menyukai