NIP: 196101191986012001
OLEH:
NIM : 4193111037
2019
1
II. TUJUAN :
1. Mengenal aneka jeni flora dan fauna yang ada dilingkungan UNIMED
3. Mengetahui keanekaragaman hayati berdasarkan flora dan fauna yang telah diamati
Krisis biodiversitas yang terjadi secara global merupakan fakta yang tidak bisa
dipungkiri. Seperti telah dipaparkan sebelumnya, krisis yang dihadapi saat ini
disebabkan faktor antropogenik. Solusi untuk mengatasi krisis biodiversitas dengan
menggabungan kajian ilmiah dan mengkomunikasikan penyebab krisis biodiversitas,
mengembangkan teknologi,menguatkan intrumen hukum, menyusun insentif dan
perencanaan ekonomi, dan melakukan intervensi sosial. Terkait dengan perlindugan
2
V. PROSEDUR KERJA
No Prosedur
1 Sediakan tongkat pacak untuk menancapkannya pada tanah
2 Sediakan tali sepanjang 4 meter untuk diikatkan pada tongkat yang telah
ditancapkan
3 Pilihlah lahan tanah 1x1 meter persegi yang terdapat macam-macam flora
dan fauna
4 Amatilah hewan dan tumbuhan yang ada dilahan tersebut
VI. PEMBAHASAN
Lokasi Keterangan(Jumlah
Daftar
Pengamatan Spesies)
No Daftar spesies Flora Spesies
Fauna
Pinang Merah ( Bekicot 2|1
Fakultas Areca Vestiaria) (Achatina
Ilmu Sosial Fulica)
1
3
Banyak jumlah spesies flora yang kami amati di sekitar halaman Fakultas Ilmu Sosial
berjumlah 7 macam yaitu pinang merah, pinus, palem kuning, meniran, teki, sisik naga,
dan pegangan. Adapun jumlah fauna yang kami temui di sekitar halaman Fakultas Ilmu
Sosial yaitu berjumlah 6 macam yaitu bekicot, kadal kebun, belalang hijau, semut
rangrang, nyamuk dan kupu-kupu. Kekayaan spesies flora dan fauna pada lokasi berbeda
di UNIMED memiliki spesies yang berbeda disebabkan beberapa faktor yaitu: (1) Faktor
klimatik yaitu kondisi alam tempat dimana flora dan fauna itu tumbuh. Faktor iklim
tebagi menjadi beberapa bagian yaitu suhu yang mempengaruhi pertumbuhan dan
4
persebaran flora dan fauna, sinar matahari sebagai sumber makanan, kelembapan udara
sebagai zat hara tumbuhan, curah hujan sebagai tempat berlangsungnya hidup flora dan
fauna,dan angin; (2) Faktor edafik yaitu faktor tanah yaang ditempati oleh flora dan
fauna.Faktor-faktor edafik yang mempengaruhi jenis flora dan fauna yaitu keasaman
tanah, tekstur tanah, kandungan air tanah, struktuur tanah, kandungan udara di dalam
tanah; (3) Faktor topografi sebagai tingkat kemiringan dan ketinggian suatu tempat;(4)
Faktor biotik yaitu peranan manusia hewan dan tumbuhan terhadap flora dan fauna itu
sendiri. Nilai dan manfaat yaang dapa diperoleh dari flora dan fauna yang ditemukan di
UNIMED tentu saja yang utama adalah setelaah mengamati flora dan fauna di UNIMED
tepatnya di sekitaran lingkungan FIS menjadi menambah wawasan saya terhadap flora
dan faunaa yang sebelumnya belum saya kenali dan ketahui.
Klasifikasi Ilmiah
Kingdom Plantae
Divisi Pteridophyta
Kelas Polypodiopsida/Pteridopsida
Ordo Polypodiales
Famili Polypodiaceae
Genus Pyrrosia
Spesies P. piloselloides
(L.) M.G. Price
Gambar
5
Deskripsi
Pyrrosia piloselloides adalah salah satu dari beberapa jenis paku epifit yang
dikenal sebagai sisik naga, duduitan, atau daun picisan. Tumbuhan ini biasa dijumpai
di tempat-tempat berelevasi rendah sampai tiggi, merambat pada batang pohon atau
dinding rumah yang tak terawat. P. piloselloides memiliki sistem fotosintesis yang
khas dimiliki oleh banyak tumbuhan epifit dan tahan kering. Morfologi dari sisik
nagatumbuh di batang dan dahan pohon, akar rimpang panjang, kecil,
merayap,bersisik, panjang5-22 cm, dan akar melekat kuat. Daun yang satu dengan
yang lainnya tumbuh dengan jarak yang pendek. Daun bertangkai pendek, tebal
berdaging, berbentuk jorong atau jorong memanjang, ujung tumpul atau membundar,
pangkal runcing, tepi rata, permukaan daun tua gundul atau berambut jarang pada
permukaan bawah, dan berwarna hijau sampai hijau kecoklatan. Daunnya ada yang
mandul dan ada yang membawa spora. Daun fertil bertangkai pendek atau duduk,
oval memanjang, panjang 1-5 cm, lebar 1-2 cm. Ukuran daun yang berbentuk bulat
sampai jorong hampir sama dengan uang logam picisan sehingga tanaman ini
dinamakan picisan. Sisik naga dapat diperbanyak dengan spora dan pemisahan akar.
Klasifikasi Ilmiah
Kingdom Plantae
Divisi Pinophyta
Kelas Pinopsida
Ordo Pinales
Famili Pinaceae
Genus Pinus
Species: P. merkusii
Gambar
6
Deskripsi
Gambar
Deskripsi
Pegagan(Centella asiatica) merupakan tanaman liar yang banyak tumbuh di
perkebunan, tepi jalan, di daerah persawahan, di sela-sela rumput, di tanah yang agak
lembab ataupun agak ternaungi,dan dapat ditemukan di dataran rendah sampai dataran
7
Deskripsi
Achatina merupakan hewan bertubuh lunak (Moluska) yang tidak memiliki
tulang belakang. tubuhnya dilindungi oleh cangkang dari bahan kapur yang kuat dan
didalmnya mengandung lapisan mutiara . Cangkang bekicot terpilin Spiral (Body
whorl) dengan jumlah putaran tujuh ,bentuk cangkang Fusiform , tidak memiliki
tutup cangkang (Operculu). warna cangkang coklat dengan pola-pola garis gelap di
permukaan nya.
5. Belalang hijau (Oxya chinensis)
Klasifikasi Ilmiah
Kingdom Animalia
Filum Arthropoda
Kelas Insecta
Ordo Orthoptera
Famili Acrididae
Genus Oxya
Spesies O. chinensis
8
Gambar
Deskripsi
Tubuh belalang terdiri dari 3 bagian utama, yaitu kepala, dada (thorax) dan
perut (abdomen). Belalang juga memiliki 6 enam kaki bersendi, 2 pasang sayap, dan
2 antena. Kaki belakang yang panjang digunakan untuk melompat sedangkan kaki
depan yang pendek digunakan untuk berjalan. Meskipun tidak memiliki telinga,
belalang dapat mendengar. Alat pendengar pada belalang disebut dengan tympanum
dan terletak pada abdomen dekat sayap. Tympanum berbentuk menyerupai disk
bulat besar yang terdiri dari beberapa prosesor dan saraf yang digunakan untuk
memantau getaran di udara, secara fungsional mirip dengan gendang telinga
manusia. Belalang bernafas dengan trakea. Belalang punya 5 mata (2 compound eye,
dan 3 ocelli). Belalang termasuk dalam kelompok hewan berkerangka luar
(exoskeleton). Contoh lain hewan dengan exoskeleton adalah kepiting dan lobster.
Belalang betina dewasa berukuran lebih besar daripada belalang jantan dewasa,
yaitu 58-71 mm sedangkan belalang jantan 49-63 mm dengan berat tubuh sekitar 2-3
gram.
6. Nyamuk (Culicidae)
Klasifikasi Ilmiah
Kingdom: Animalia
Filum: Arthropoda
Kelas: Insecta
Ordo: Diptera
Famili: Culicidae
9
Gambar
Deskripsi
Nyamuk adalah salah satu komponen lingkungan manusia. Di lingkungan
permukiman merupakan tempat perindukan nyamuk. Banyak penyakit khususnya
penyakit menular seperti demam berdarah, Japanese encephalitis, malaria. Nyamuk
berukuran kecil (4-13 mm). Kepalanya mempunyai probosis halus dan panjang yang
melebihi panjang kepala. Pada nyamuk betina probosis dipakai sebagai alat untuk
mengisap darah, sedangkan pada nyamuk jantan digunakan untuk mengisap bahan
bahan cair seperti cairan tumbuh-tumbuhan, buah-buahan dan juga keringat. Di kiri
kanan probosis terdapat palpus yang terdiri atas 5 ruas dan sepasang antena yang
terdiri atas 15 ruas. Antenna pada nyamuk jantan berambut lebat (plumose) dan pada
nyamuk betina jarang (pilose). Sebagian besar toraks yang tampak (mesonotum),
diliputi bulu halus. Bulu tersebut berwarna putih/ kuning dan membentuk gambaran
yang khas untuk masing masing spesies. Nyamuk mempunyai tiga pasang kaki
(heksapoda) yang melekat pada toraks dan setiap kaki terdiri atas satu ruas femur,
satu ruas tibia dan lima ruas tarsus.
10
VII. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA