Kelas : PSPF 21 C
PRODI : PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN MEDAN
2022
Case Method Psikologi Pendidikan
Abstrak
Pembelajaran daring atau online sudah tidak asing didalam kehidupan masyarakat saat
ini . dimana penerapan Pembelajaran daring merupakan salah satu solusi yang digunakan
untuk mengatasi permasalahan proses pembelajaran selama pandemic Covid19. Pembelajaran
daring merupakan jenis pembelajaran yang memberikan keamanan yang lebih selama
pandemic covid 19, karena perosesnya dilakukan secara tatap muka online atau tidak bertemu
langsung melainkan secara tatap maya (virtual).
Media online berupa aplikasi sosial media merupakan media yang digunakan dalam
pembelajaran daring,Kegiatan pembelajaran daring dilakukan dengan berbagai aplikasi.
Aplikasi yangdigunakan diantaranya adalah whatsapp, Google Classroom, Edmodo, Zoom,
Google meet,webex, Loom, Quizizz, dan Duolingo.Aplikasi-aplikasi tersebut dimanfaatkan
guru untuk mengatasi keterbatasan tatap muka bersama siswa , namun tetap membantu guru
mengawasi dan mengajar siswa secara jarak jauh. adanya pengunaan aplikasi diatas sangatlah
membantu siswa dan guru dalam proses belajar mengajar selama daring.
pelayanan pendidikan bagi peserta didik. Permasalahan yang terjadi bukan hanya pada
ketersediaan fasilitaspembelajaran, melainkan ketiadaan kuota (pulsa) yang membutuhkan
biaya cukup tinggi,guna memfasilitasi kebutuhan pembelajaran daring, terutama orangtua
peserta didik darikalangan ekonomi menengah ke bawah, tidak memiliki anggaran dalam
menyediakanjaringan internet. Tidak berhenti sampai di situ, meskipun jaringan internet
dalam genggamantangan, peserta didik menghadapi kesulitan akses jaringan internet karena
tempat tinggalnyadi daerah pedesaan, terpencil dan tertinggal. Kalaupun ada yang
menggunakan jaringanseluler terkadang jaringan yang tidak stabil, karena letak geografis
yang masih jauh darijangkauan sinyal seluler. Hal ini juga menjadi permasalahan yang
banyak terjadi pada pesertadidik yang mengikuti pembelajaran daring, sehingga
METODE
Metode penelitian ini menggunakan Metode Observasi, adalah teknik pengumpulan data
yang dilakukaan melalui sesuatu pengamatan, dengan disertai pencatatan-pencatatan terhadap
keadaan atau prilaku objek sasaran.. Subyek penelitian adalah 16 siswa dan 1 guru di SMP
Negeri 2 Berastagi. Metode pengumpulan data dengan wawancara menggunakan pertanyaan
terbuka terhadap 16 siswa. Data yang diperoleh dari wawancara secara langsung dengan
mematuhi protocol kesehatan yang berlaku untuk menghindari kontak fisik selama masa
pandemi Covid-19.Sumber data lain yaitu dari jurnal-jurnal yang berjaitan dengan dampak
dan solusi pembelajaran daring bagi kesejahteraan Psikologi siswa. Wawancara tidak
terstruktur digunakan untuk memperoleh data mendalam terkait kesejahteraan sekolah siswa
pada masa pandemi Covid-19. Fokus pertanyaan terkait dengan penilaian secara emosioal
dan koginitif terkait dengan kesejahteraan sekolah selama daring pada masa pandemi Covid-
19. Data yang diperoleh melalui wawancara dianalisis menggunakan analisis fenomenologi,
yaitu mengorganisasikan, membuat kode, mengelompokkan, mendeskripsikan, menarasikan,
dan melaporkan pengalaman dari setiap subyek penelitian dan gabungan dari semua subyek.
pandemi ini. Pembelajaran daring identik dengan pemanfaatan fitur teknologi berbasis
internet, yang sangat bergantung pada ketersediaan teknologi informasi.
Dari faktor peserta didik, ditemukan permasalahan peserta didik dari hasil wawancara
langsung yang kami lakukan yaitu dalam penggunaan aplikasi diatas diperlukanya pengunaan
teknologi , contohnya pengunaan smartphone atau handphone , laptop , notbook , kouta
internet, jaringan yang stabil dan lain sebagainnya. dalam pemenuhan hal-hal diatas
didapatkan fakta di masyarakat saat ini, sebagian orang tua peserta ada yang tidak memiliki
perangkat handphone (android) atau komputer untuk menunjang pembelajarandaring, terlebih
bagi peserta didik sendiri. Kondisi demikian membuat mereka kebingungan menghadapi
kenyataan yang ada. Satu sisi dihadapkan pada ketiadaan fasilitas penunjang, sisilain adanya
tuntutan terpenuhinya pelayanan pendidikan bagi peserta didik.
dengan leluasa dan tidak bisa melakukan praktek di laboratorium. Selain itu juga aktivitas
anakanak menjadi terganggu sehingga dapat merenggut kesempatan bereksplorasi dengan
lingkungan. Anak-anak tidak sama dengan orang dewasa, fungsi kognitif atau pemikiran anak
belum sesempurna orang dewasa dan memiliki keterbatasan. Bila orang dewasa dihadapkan
dalam situasi harus berdiam diri di dalam rumah dalam jangka waktu lama, mereka bisa lebih
memahami karena sudah berpikir tentang dampak di masa sekarang dan masa depan.Pada
masa pandemic sekarang ini juga ada beberapa anak juga mengalami kekerasan oleh orang
tua selama belajar di rumah yang dapat menyebabkan tekanan psikologis bagi anak.
Kekerasan itu dapat berupa kekerasan fisik atau kekerasan secara verbal. Kekerasan secara
verbal yang dilakukan seperti menjelek-menjelekkan atau merendahkan kemampuan anak.
Sedangkan bentuk dari kekerasan fisik yaitu mencubit, menjewer ataupun memukul anak
(Tabi, 2020).
1. Malas Belajar
2. Kurang mengerti pelajaran karena sebagian media pembelajaranyang digunakan
hanya melaui WA
3. Media belajar hanya WA,selain IPA
4. Segan sama guru
5. Tidak ada kartu paket yang dari peerintah dan susahnya dalam mendapatakan kuota
internet
6. Jaringan kurang memadai
Mata pelajaran yang bisa ditangkap IPA .Karena guru mata pelajaran menggunakan aplikasi
zoom dalam proses pembelajaran daring meskipun hanya sesekali.Tapi siswa mengatakan itu
mempunyai dampak terhadap pengetahuan mereka terhadap memahamimateri yang
ada.Sehingga dari hasil wawancara kami secara tatap muka terahadap 16 siswa ditemukan:8
Orang siswa yang bisa menangkap 8 Orang tidak bisa menangkap pelajaran IPA meskipun
sudah dibantu dengan aplikasi zoom.
Dalam suatu wawancara seorang guru di sekolah mengakui bahwa pembelajaran daring ini
kurang efektif apabila dibandingkan dengan pembelajaran tatap muka langsung, karena
beberapa alas an dan untuk mendapatkan hasil kami mebuat beberapa pertanyaan seperti
berikut:
1. Masalah apa yang dirasakan guru dalam pross pembelajaran secara daring?
Pemantauan terhadap murid lebih susah karena Tidaka da interaksi langsung antara guru dan
siswa .Sehingga banyak siswa yang kurang minat nya dalam belahar untuk lebih rajin lagi.
Aplikasi wa dan sebagian kecil ada guru yang menggunakan zoom.class room tidak
digunakan sebagai media pembelajaran karena sinyal tadi sehingga banyak siswa yang tidak
bisa untuk join dan mengakses classroom .oleh karena itu makanya classromm tidak
dipergunakan sebagai media pembelajaran.
Dilihat dari hasil belajar siswa pembelajaran secara daring ini kurang berjalan dengan baik
dikarenakan kondisi tadi baik itu sinyal.kurang interaksi dengan siswa sehingga susah untuk
dipantau .Jika dibandingkan dengan luring berbeda jauh tingkat keberhasilan hasil belahar
siswa .DImana kelancaran masih tercapai dibawah 50% mungkin dikarenakan baru diterpkan
dalam sistem pembelajaran di sekolah SMP tersebut.
4 Dalam mengatasi masalah ini apa cara yang dilakukan oleh guru?
Siswa yang terkendala jaringan dan susah mengakses internet di berlakukan luring untuk
pemberian tugas dan penjelasan materi sedikit.
diberi Banyak siswa yang tidak bertanggung jawab terhadap tugas yang diberi.
6. Menurut ibu mana pembelajaran yang lebih efektif anatara pembelajaran daring atau
luring? Bagaimana perbandingannya!
Tentu saja pembelajaran luring atau tatap muka karena proses belajar lebih terorganisir dan
antara siswa dan guru terjadi pembicaraan dua arah atau interaksi langsung.Namun karena
situasi covid maka tetap pembelajaran daring yang diterapkan dan itu harus bisa kita terapkan
semaksimal supaya guru dan siswa bisa belajar lebih lagi dalam menggunakan ilmu teknologi
yang berkembang sekarang.
Ya tentu terutama dikalangan guru karena sudah banyak guru yang sudah berumur ataupun
tua jadi sudah susah untuk belajar IT .
8. Dari yang kami lihat sudah mulai diterapkan pembelajaran hybrid atau setengah luring dan
daring apakah sudah mengalami peningkatan Bu?
Setelah diterapkan pembelajaran hybrid ini guru dan siswa sudah mulai mengalami
peningkatan baik itu dari segi interaksi dan pengenalan,karena selama daring banyak guru
yang tidak mengenal siawanya lebih dekat lagi.
Harapan ibu yakni semoga pandemi cepat berlalu dan walaupun nqntinya pembelajaran sudah
100 % luring tetap juga diterapkan penggunaan media sosial dan media pembelajaran
berbasis IT supaya pengetahuan siswa dan guru itu semakin berkembang dan luas.dwngan
mengkombinasikan antara teknologi dan tatap muka
Case Method Psikologi Pendidikan
Potret lainnya dari proses belajar daring adalah ketidaksiapan guru terhadap
pembelajaran daring juga menjadi masalah. Perpindahan sistem belajar konvensional ke
sistem daringsecara tiba-tiba (karena pandemi covid-19) tanpa persiapan yang matang juga
berdampak terhadap pribadi guru. Akibatnya, sejumlah guru tidak mampu mengikuti
perubahan dengan pembelajaran berbasis teknologi daninformasi terkhususnya pada guru
yang sudah tau. Padahal sebuah keniscayaan guru itu memanfaatkan teknologi untuk
mendukung pembelajarannya, lebih-lebih di masa pandemi Covid-19. Mau tidak mau, siap
tidak siap,semua ini harus tetap dilaksanakan agar proses pembelajaran dapat berjalan dan
terpenuhinyahak peserta didik dalam memperoleh pendidikan walaupun dalam kondisi
pandemi Covid-19.
A. Bagi guru
telepon/video call) peserta didik dan orang tuanya secara personal, apabila tidak
memungkinkan untuk melakukan home visit. Solusi lain, guru mata pelajaran bersama guru
BK berusaha mencari tahu apakah kendalanya dengan menghubungi orang tuanya. Bila
kendala memang anaknya malas, maka guru BK akan meminta pada orangtuanya agar dapat
mendampingi pelaksanaan BDR anaknya (Arianty dalam Kemdikbud, 2020).
B. Peserta didik
Bagi peserta didik yang tidak memiliki perangkat atau bergiliran menggunakannya
dengan orangtua, atau yang tidak memiliki akses jaringan internet, peserta didik dapat
mengerjakan tugas secara manual, terpenting tetap belajar dan berada di rumah. Pengalaman
Susani (dalam Kemdikbud, 2020) peserta didik yang mengalami permasalahan koneksi
internet dapat diatasi dengan thethering ke anggota keluarga lainnya atau menghemat dengan
cara connect saat dibutuhkan saja. Penulis berpendapat bahwa dapat juga diatasi dengan BDR
bagi peserta didik dengan mengikuti program pendidikan lewat siaran televisi yang
Case Method Psikologi
C. Orangtua
Solusi permasalahan dari faktor orang tua yakni dengan melakukan komunikasi (via
handphone/whatsapp) dengan para orangtua untuk meluangkan waktu untuk segera kembali
ke rumah dari tempat kerja agar handphone/gadget segera digunakan oleh anaknya
untukbelajar daring; memberi kelonggaran waktu mengerjakan tugas agar peserta didik yang
bergantian handphone/gadget dengan orang tuanya dapat terlayani; meminta bantuan wali
kelas untuk menginformasikan kemajuan belajar peserta didik melalui whatsapp grup
paguyuban orang tua sehingga orang tua diharapkan mampu memotivasi dan mendampingi
anaknya yang kurang memperhatikan tugas dari guru; pengampu mata pelajaran meminta
oleh peserta yang kurang peduli; pengampu mata pelajaran menghubungi langsung nomor
handphone peserta didik untuk menanyakan sebab-sebab tidak mengerjakan tugas yang
diberikan; meminta bantuan kepada guru BK untuk memotivasi peserta didik dalam belajar
(Susilowati dalam Kemdikbud, 2020).
Kesimpulan
Pelaksanaan pembelajaran daring yang merupakan pembelajaran jarak jauh di masa pandemi
covid-19 memiliki beragam problematika yang dialami guru, peserta didik, dan orangtua.
Permasalahan dari guru berupa lemahnya penguasaan IT dan terbatasnya akses pengawasan
peserta didik, dari peserta didik berupa kekurangaktifan mengikuti pembelajaran,
keterbatasan fasilitas pendukung dan akses jaringan internet, sementara dari orangtua berupa
keterbatasan waktu dalam mendampingi anaknya di saat pembelajaran daring. Beragam
permasalahan tersebut dapat diatasi dengan meningkatkan kompetensi penguasaan IT,
Case Method Psikologi
pengawasan intensif dengan melibatkan peran orangtua, dan memberikan penugasan secara
manual.
Saran
Dari hasil studi kepustakaan dalam penelitian ini, saran yang dapat diberikan yaitu, (1) hasil
penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi bagi guru dan peserta didik dalam
melaksanakan pembelajaran daring dan bagi orangtua dalam mendukung pembelajaran
daring, dan (2) pembelajaran daring di saat pandemi covid-19 hendaknya guru mencari solusi
yang inovatif dan berpikir secara kreatif agar proses pembelajaran di sekolah tetap berjalan
walaupun tidak dapat bertatap muka langsung
Daftar Pustaka
Erastus Mosha, & Ruíz, A. A. B. (2010). Title. Theoretical and Applied Genetics, 7(2), 1–
7...2941
Hidayat, M. T., Hasim, W., & Hamzah, A. (2020). Pembelajaran Daring Selama
Pandemi Covid-19: Solusi atau Masalah Baru dalam Pembelajaran? Journal Civics
& Social Studies, 4(2), 47–56. https://doi.org/10.31980/civicos.v4i2.918
Noor, T., Suharto, E. D., & Astuti, K. (2021). Kesejahteraan siswa SMP pada masa pandemi
Covid-19. Prosiding Seminar Nasional 2021 Fakultas Psikologi UMBY, 138–147.
LAMPIRAN