DISUSUN
OLEH:
Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
karunia dan lindungan-Nya. Begitu besar rasa syukur yang kami rasakan, karena berkat Ridho-
Nyalah kami dapat menyelesaikan Laporan Mini Riset.Laporan ini dibuat untuk memenuhi
salah satu tugas mata kuliah “filsafat pendidikan
Laporan ini merupakan hasil dari observasi dan informasi yang kami lakukan.Selama
penulisan laporan ini, kami banyak mendapatkan kesulitan.Tetapi dengan kerja keras kami dapat
menyelesaikan laporan ini dengan baik dan benar. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada
Dosen yang telah membimbing kami.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih banyak kekurangan, baik dari
segi penyajian, penulisan, dan penggunaan bahasa. Untuk itu saran dan kritik yang bersifat
membangun dari berbagai pihak sangat membantu kami sebagai proses perbaikan untuk
pembuatan laporan selanjutnya hingga menjadi lebih baik.
Tim penyusun
Kelompok 2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................2
DAFTAR ISI....................................................................................................................3
A .Latar Belakang............................................................................................................5
B. Tujuan Penelitian..........................................................................................................6
C. Manfaat Penelitian...................................................................................................6
1.Kesimpulan.........................................................................................17
2. Saran..................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………….18
LAMPIRAN FOTO……………………………………………………………………20
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Sebagai dasar dan pandangan hidup bangsa Indonesia, Pancasila kembali diuji
ketahanannya dalam era reformasi sekarang.Merekahnya matahari bulan Juni 1945, 67 tahun
yang lalu disambut dengan lahirnya sebuah peristiwa yang sangat bersejarah bagi bangsa
Indonesia, yaitu lahirnya Pancasila.Sebagai filsafat negara, tentu Pancasila ada yang
merumuskannya. Pancasila memang merupakan karunia terbesar dari Allah SWT dan ternyata
merupakan pedoman bagi segenap bangsa Indonesia di masa-masa selanjutnya, baik sebagai
pedoman dalam memperjuangkan kemerdekaan, juga sebagai alat pemersatu dalam hidup
kerukunan berbangsa, serta sebagai pandangan hidup untuk kehidupan manusia Indonesia sehari-
hari, serta menjadi dasar sekaligus filsafat negara Republik Indonesia. Pancasila telah ada dalam
segala bentuk kehidupan rakyat Indonesia.Pancasila lahir 1 Juni 1945, ditetapkan pada 18
Agustus 1945 bersama-sama dengan UUD 1945.Bunyi dan ucapan Pancasila yang benar
berdasarkan Inpres Nomor 12 tahun 1968 adalah satu, Ketuhanan Yang Maha Esa.Dua,
Kemanusiaan yang adil dan beradab. Tiga, Persatuan Indonesia. Empat, Kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.Dan kelima, Keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.Sejarah Indonesia telah mencatat bahwa di antara tokoh
perumus Pancasila itu ialah, Mr. Mohammad Yamin, Prof. Mr. Soepomo, dan Ir. Soekarno.
Dapat dikemukakan mengapa Pancasila itu sakti dan selalu dapat bertahan dari guncangan krisis
politik di negara ini, yaitu pertama ialah karena secara intrinsik dalam Pancasila itu mengandung
toleransi, dan siapa yang menantang Pancasila berarti dia menentang toleransi. Kedua, Pancasila
merupakan wadah yang cukup fleksibel, yang dapat mencakup faham-faham positif yang dianut
oleh bangsa Indonesia, dan faham lain yang positif tersebut mempunyai keleluasaan yang cukup
untuk memperkembangkan diri. Yang ketiga, karena sila-sila dari Pancasila itu terdiri dari nilai-
nilai dan norma-norma yang positif sesuai dengan pandangan hidup bangsa Indonesia, selain itu,
ideologi kediktatoran juga ditolak, karena bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa yang
berprikemanusiaan dan berusaha untuk berbudi luhur. Dengan demikian bahwa filsafat Pancasila
sebagai dasar filsafat negara Indonesia yang harus diketahui oleh seluruh warga negara Indonesia
agar menghormati, menghargai, menjaga dan menjalankan apa-apa yang telah dilakukan oleh
para pahlawan khususnya pahlawan proklamasi yang telah berjuang untuk kemerdekaan negara
Indonesia ini.
B.Tujuan Penelitian
1. Memberikan pemahaman tentang nilai nilai pancasila kepada siswa sd 106161 kelas IV B
2. Mengarah kan siswa kelas IV B untuk selalu aktif dalam pembelajaran dan aktif dalam
diskusi kelompok
C.Manfaat penelitian
Bagi mahasiswa, hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan pengalaman bagi mahasiswa
untuk menambah wawasan dan mengaplikasikan teori-teori yang diperoleh di bangku kuliah
dengan kenyataan yang ada di lapangan. Serta diharapkan dari hasil penelitian ini dapat dipakai
sebagai referensi atau bahan bacaan bagi mahasiswa guna memperkaya khasanah pengembangan
nilai nilai Pancasila dan keaktipan dalam belajar di kelas maupun dalam diskusi kelompok
BAB II
KERANGKA PEMIKIRAN
Kerangka awal atau acuan yang akan memandu cara-cara berpikir di dalam suatu
penelitian baik usaha untuk melihat kedudukan suatu masalah. Oleh karena itu, asumsi tentang
suatu masalah dapat di nyatakan sebagai suatu keharusan dalam pelaksanaan penelitian, yang
dapat membawa pemikiran dalam persepektif keilmuan (teori) yang berkembang. Namun
demikian, sebelum mengajukan asumsi sehubungan dengan hakekat masalah yang dijadikan
bahan penelitian ini, maka terlebih dahulu dikemukakan batasan asumsi itu sendiri sebagai tolak
ukur untuk melangkah lebih lanjut. Asumsi dapat diartikan sebagai suatu yang diyakini
kebenarannya oleh peneliti (Arikunto, 2002).Dengan demikian, sesuatu masalah yang diyakini
kebenarannya merupakan suatu asumsi bagi seorang peneliti sebelum dikukuhkan dengan hasil
penelitian. Dilain pihak, asumsi juga diartikan sebagai “Hasil abstraksi pemikiran yangoleh
peneliti dianggab benar dan dijadikan sebagai pijakan untuk mengkaji satu atau beberapa gejala”
(Danim,1997). Berdasarkan kedua pendapat tersebut dapat dikatakan bahwa asumsi adalah suatu
pemikiran yang diyakini oleh peneliti tentang kebenaran suatu fakta sebagai dasar untuk
mengkaji suatu gejala.Sementara itu, kebenaran suatu fakta yang ada tidak perlu dibuktikan
lagi.Dengan demikian, asumsi merupakan pijakan awal bagi seorang peneliti untuk melakukan
penelitian lebih lanjut dan lebih jauh.Adapun asumsi yang dirumuskan dalam penelitian ini
adalah memberikan pemahaman penanaman nilai nilai Pancasila dan keaktipan siswa dalam
belajar di kelas maupun dalam diskusi kelompok.
BAB III
KAJIAN PUSTAKA
Pengertian Pancasila
Pancasila merupakan salah satu filsafat yang merupakan hasil dari pencerminan nilai-
nilai luhur dan budaya bangsa indonesia yang terkandung 5 isi di dalamnya, yaitu satu,
ketuhanan yang maha esa. Dua, kemanusiaan yang adil dan beradab. Tiga, persatuan indonesia.
Empat, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebikjasanaan dan permusayawaratan/perwakilan.
Lima, keadilan bagi seluruh rakyat indonesia. Secara historis pancasila muncul pada tanggal 01
Juni 1945 yang pada saat itu presiden Ir. Soekarno berpidato tanpa teks mengenai rumusan
Pancasila sebagai Dasar Negara. Kemudian, Pada tanggal 17 Agustus 1945 Indonesia
memproklamasikan kemerdekaan, keesokan harinya 18 Agustus 1945 disahkanlah UUD 1945
termasuk Pembukaannya dimana didalamnya terdapat rumusan lima Prinsip sebagai Dasar
Negara yang kemudian dikenal dengan nama Pancasila. Sejak saat itulah Pancasila menjadi
Bahasa Indonesia yang umum. Jadi walaupun pada Alinea 4 Pembukaan UUD 45 tidak termuat
istilah Pancasila namun yang dimaksud dasar Negara RI adalah disebut istilah Pancasila hal ini
didasarkan pada interprestasi (penjabaran) historis terutama dalam rangka pembentukan
Rumusan Dasar Negara.filsafat Pancasila secara umum adalah hasil berpikir/pemikiran yang
sedalam-dalamnya dari bangsa Indonesia yang dianggap, dipercaya dan diyakinisebagai sesuatu
(kenyataan, norma-norma, nilai-nilai) yang paling benar, paling adil, paling bijaksana, paling
baik dan paling sesuai bagi bangsa Indonesia. Filsafat pancasila mempunyai tujuan yang sesuai
dengan dasar filsafat tersebut.Pancasila dengan dasar sebagai pandangan hidup bangsa dan dasar
filsafat negara, maka tujuan filsafat pancasila secara umum adalah untuk menandingi filsafat
komunis dan filsafat liberalis, tujuan ini berhasil atau tidaknya tergantung dari ketangguhan
pancasila yang di dukung oleh penalaran kefilsafatan. Tujuan khusus filsafat Pancasila yaitu
untuk memahami dan menjelaskan lima prinsip kehidupan manusia dalam bermasyarakat dan
bernegara, mengajukan kritik dan menilai prinsip tersebut, menemukan hakikatnya secara
manusiawi serta mengatur semuanya itu dalam bentuk yang sistematik sebagai pandangan dunia.
Pengertian Pancasila Sebagai Sistem Filsafat
Pancasila yang terdiri dari atas lima sila pada hakikatnya merupakan sistem filsafat. Yang
dimaksud dengan sistem adalah suatu kesatuan bagian-bagian yang saling bekerja sama untuk
satu tujuan tertentu dan secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan yang utuh. Pancasila yang
terdiri atas bagian-bagian yaitu sila-sila pancasila setiap sila pada hakikatnya merupakan suatu
asa sendiri. Dasar filsafat Negara Indonesia terdiri atas lima sila yang masing-masing merupakan
suatu asas peradaban. Silasila pancasila yang merupakan sistem filsafat pada hakikatnya
merupakan suatu kesatuan organis.Antara sila-sila pancasila itu saling berkaitan, saling
berhubungan bahkan saling mengkualifikasi.Secara demikian ini maka pancasila pada
hakikatnya merupakan sistem, dalam pengertian bahwa bagian sila-silanya saling berhubungan
secara erat hingga membentuk suatu struktur yang menyeluruh. Pancasila sebagai suatu sistem
juga dapat dipahami dari pemikiran dasar yang terkandung dalam pancasila, yaitu pemikiran
tentang manusia dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa dengan dirinya sendiri,
dengan sesama manusia, dengan masyarakat bangsa yang nilai-nilainya telah dimiliki oleh
bangsa Indonesia. Dengan demikian Pancasila merupakan suatu sistem dalam pengertian
kefilsafatan sebagaimana sistem filsafat lainnya antara lain matrealisme, idealisme, rasioanlisme,
liberalisme, sosialisme dan sebagainya.
Pengertian Pendidikan
Filsafat memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia.Setidaknya ada
tiga peran utama yang dimiliki yaitu sebagai pendobrak, pembebas, dan pembimbing. Pendidikan
adalah upaya mengembangkan potensi-potensi manusiawi peserta didik baik potensi fisik potensi
cipta, rasa, maupun karsanya, agar potensi itu menjadi nyata dan dapat berfungsi dalam
perjalanan hidupnya.Dasar pendidikan adalah cita-cita kemanusiaan universal.Pendidikan
bertujuan menyiapkan pribadi dalam keseimbangan, kesatuan.organis, harmonis, dinamis. guna
mencapai tujuan hidup kemanusiaan. Filsafat pendidikan adalah filsafat yang digunakan dalam
studi mengenai masalah-masalah pendidikan.Sistem filsafat pendidikan adalah kata sistem
barasal dari bahasa Yunani yaitu systema yang berarti “cara, strategi”. Dalam bahasa Inggris
system berarti “system, susunan, jaringan, cara”. System juga diartikan “suatu strategi, cara
berpikir atau model berpikir”.Sedangkan pendidikan pada hakikatnya merupakan suatu kegiatan
yang secara sadar dan disengaja serta penuh tanggung jawab yang dilakukan orang dewasa
kepada anak sehingga timbul interaksi dari keduanya agar anak tersebut mencapai
kedewasaan.Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak
serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokraris serta bertanggung jawab.Untuk
mengembangkan fungsi tersebut pemerintah menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional
sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional. Kehidupan bangsa mencakup seluruh bangsa; warga Negara tua-muda, kaya-miskin, di
kota–di desa, tanpa memandang latar belakang dan cerdas dalam hidup dan kehidupan,kognitif,
piskomotor, dan afektif, totalitas dan integratif.
Pendidikan terujud dengan menarik garis linier, antara filsafat dan pendidikan.Dalam hal
ini filsafat seolah-olah dijabarkan secara langsung dalam pendidikan dengan maksud untuk
menghasilkan konsep pendidikan yang berasal dari satu cabang atau aliran filsafat, misalnya
dengan idealisme. Bila konsep dasar tentang kenyataan yang pada hakikatnya, menurut
idealisme, adalah sama dengan hal-hal bersifat kerohanian ataupun yang lain yang sejenis
dengan itu, maka pendidikan itu adalam mengutamakan perkembangan aspek aspek spritual dan
kerohanian pada peserta didik.Pendekatan lain yang akan dikembangkan adalah ketika
pendidikan itu menghadapi masalah atau keadaan yang tidak seperti yang diharapkan, pasti
memerlukan jawabn yang tidak semata-mata berada dalam ruang lingkup pendidikan. Misalnya
tentang manusia seutuhnya, untuk memperjelas konsep ini memerlukan penjelesan dari filsafat.
Bila hal ini akan dijawab dengan menggunakan ilmu pengetahuan yang lain, jawaban itu tidak
dapat seketika secara spekulatif seperti halnya dalam filsafat. Kemungkinan-kemungkinan
tersebut dengan mengingat tujuan pendidikan bila dikembangkan secara proporsional akan
sangat memadai dalam mengisi fundasi-fundasi ilmu pendidikan, sebagai bagian utama dalam
ilmu pendidikan umumnya.
BAB IV
METODE PELAKSANAAN
Metode yang dipergunakan untuk memecahkan masalah ini adalah metode penelitian
deskriftif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian deskriftif itu sendiri merupakan penelitian
yang diarahkan untuk memberikan gejala-gejala, fakta-fakta atau kejadian-kejadian secara
sistematis dan akurat, mengenai sifat-sifat populasi atau daerah tertentu” (Riyanto, 2001 : 23).
Sedangkan rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu suatu proses
menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angket sebagai alat menemukan
keterangan mengenai apa yang ingin kita ketahui.
merupakan suatu proses pengadaan data untuk keperluan penelitian. data adalah bahan mentah
yang perlu diolah sehingga menghasilkan informasi atau keterangan, baik kualitatif maupun
kuantitatif yang menunjukkan fakta (Rinduwan, 2003: 31). Data utama yang diperlukan dalam
penelitian ini adalah data yang menggambarkan tentang tutor sebaya dan prestasi belajar siswa
yang bersifat kuantitatif dalam wujud angkaangka. Untuk memperoleh data seperti yang
dimaksud, maka teknik atau metode yang akan dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode
kuesioner, interview dan dokumentasi, sebagai berikut:
1. Kuesioner: digunakan untuk mengumpulkan data tentang perbedaan keaktifan belajar siswa
2. Interview: digunakan untuk mengkonfirmasikan data hasil pengumpulan data dari koesioner
atau memperoleh tambahan data yang belum terjaring melalui penyebaran kuisioner.
3. Dokumentasi: digunakan dalam pengambilan data pada kuisioner dan interview yang akan
ditampilkan berupa gambar/poto sebagai data pendukung.
BAB V
A.HASIL PENELITIAN
1. LOKASI PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di sekolah dasar negeri 106161 Jl.Pasar IV Timur, Desa Laut Dendang
Kec.Percut Sei Tuan
Penelitian dilakukan dengan penyebaran angket di kelas IV B.Dari penelitian yang kami lakukan,
kami menyebarkan angket kepada seluruh siswa kelas IV B yang berjumlah 31 siswa.Masing
masing siswa mendapatkan satu angket penanaman nilai Pancasila dan satu lagi angket ilmu
pendidikan keaktipan belajar di kelas maupun dalam diskusi kelompok .Angket yang kami
sebarkan kemudian di jawab oleh seluruh siswa dengan waktu yang kami tetapkan dalam
pengisian ,yaitu 30 menit.Kemudian angket yang sudah di isi oleh siswa,kami kumpulkan
kembali untyuk menarik kesimpulan dari penelitian kami mengenai penanaman nilai pancasila
dan ilmu pendidikan keaktipan belajar di kelas maupun dalam kelompok siswa di sekolah dasar
106161 JL.pasar IV timur,desa laut dendang kecamatan precut sei tuan .
Dari penelitian yang kami lakukan dengan metode penyebaran angket dapat kami simpulkan
bahwa dari 31 siswa yang di ajukan di angket sebagai berikut:
N PERNYATAAN YA TIDAK
O
1 Saya selalu melakukan ibadah sesuai dengan 31
agama yang saya anut. Siswa
2 Saya selalu mengikuti upacara bendera di sekolah. 31
Siswa
3 Di dalam kelas saya menghargai teman saya yang berbeda agama 31
dengan saya. Siswa
4 Apabila saya berjanji kepada teman saya, maka saya akan 30 1 siswa
menepatinya. siswa
5 Saat orang lain mengemukakan pendapat, maka saya akan 31
menghargainya atau menghormatinya. siswa
6 Saya berdoa setiap mengawali dan mengakhiri pelajaran di kelas. 26 5 siswa
siswa
7 Saya tidak memaksakan kehendak saya kepada orang lain 22 9 siswa
siswa
8 Dalam bergaul saya tidak membeda –bedakan dalam memilih teman 25 6 siswa
25 siswa 6 siswa siswa
9 9 Apabila ada teman saya kesulitan belajar maka saya akan 29 2 siswa
membantunya. siswa
10 10 Saya berkata dan bertindak secara benar sesuai fakta atau tidak 27 4 siswa
berbohong siswa
11 11 Dalam kehidupan sehari–hari saya mengakui dan memperlakukan 31
manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan siswa
Yang Maha Esa
12 Saya tidak bersikap semena mena terhadap orang lain. 24 7 siswa
siswa
13 Dalam setiap ulangan saya tidak mencontek. 28 3 siswa
siswa
14 Saya mengikuti kegiatan bersih-bersih di lingkungan sekolah. 30 1 siswa
siswa
15 Jika ada teman yang sakit maka saya akan mendoakannya agar lekas 27 4 siswa
sembuh siswa
16 Apabila saya bersalah kepada orang lain maka saya meminta maaf dan 27 4 siswa
tidak mengulangi lagi perbuatan tersebut. siswa
17 Saya bangga menjadi bangsa Indonesia 31
siswa
18 Saya pantang menyerah dan bekerja keras dalam melakukan suatu 28 3 siswa
kegiatan. siswa
19 Saya menghormati setiap keputusan yang sudah dimusyawarahkan. 30 1 siswa
siswa
20 Saya melaksanakan hak dan kewajiban saya secara seimbang. 30 siwa 1 siswa
N PERNYATAAN YA TIDAK
O
1 Setiap ada jam pelajaran ,saya mendengarkan dengan serius 31
siswa
BAB VI
PENUTUP
1.KESIMPULAN
Pancasila sebagai suatu kesatuan sistem filsafat tidak hanya kesatuan yang menyangkut
sila-silanya saja melainkan juga meliputi hakikat dasar dari sila-sila pancasila atau secara
filosofis. Pancasila yang terdiri atas lima sila setiap sila bukanlah merupakan asas yang berdiri
sendiri, melainkan memiliki satu kesatuan. Filsafat pancasila adalah hasil berpikir/pemikiran
yang sedalam-dalamnya dari bangsa indonesia yang dianggap,dipercaya, dan diyakini sebagai
sesuatu (kenyataan, norma-norma, nilai-nilai) yang paling benar,paling baik, paling adil,paling
bijaksana, dan paling sesuai bagi bangsa indonesia. Subjek pendukung pokok sila-sila pancasila
adalah manusia hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut, bahwa : Ketuhanan yang maha esa,
kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan inonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan perwakilan, keadilan sosial bagi seluruh rakyat
indonesia. Demikian juga jikalau kita pahami dari segi filsafat negara bahwa pancasila adalah
dasar filsafat negara, adapun pendukung pokok negara adalah rakyat dan unsur rakyat adalah
manusia itu sendiri.
2.SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka
Cipta.
Dirawat, 1993.Sistem Pembinaan Profesional dan Cara Belajar Siswa Aktif.Jakarta : PT.
Gramedia Widiasarana Indonesia.
Djamarah, Syaiful Bahri, 1994. Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru. Surabaya: Usaha
Nasional.
Fajar, Arnie, 2004. Portopolio Dalam Pembelajaran IPS. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Hamalik, Oemar, 2001. Pendekatan Baru Strategi Belajar Mengajar Berdasarkan CBSA.
Bandung : Sinar Baru Algensindo.
LAMPIRAN FOTO