LAPORAN PRAKTIKUM
Oleh :
Kelompok 1
1. Havsari Mega Ramadhani (141510501115)
2. Annisatul Choiriyah (141510501126)
3. Muji Sayekti Sukarno (141510501131)
4. Aris Susanto (141510501132)
5. Siti Juli Isnaeni (141510501133)
6. Nur Aini Puspitasari (141510501134)
7. Dhanu Triyoso (141510501136)
2.1 Tujuan
Untuk mengetahui bentuk kompetisi antar komponen penyusun dalam suatu
ekosistem.
BAB2. TINJAUAN PUSTAKA
3.2.2 Alat
1. Alat tulis
1
2. Botol ukuran 1 L
2
Perlakuan Waktu
Keterang- Parameter
Kelompok Tanaman Tanaman Pengamat-
an Pengamat-an
Utama Lain an
1 Jagung 1 - Ditaruh di a. Tinggi a. Tiap
benih/pot tempat tanaman minggu
terbuka b. Jumlah b. Tiap
dan daun minggu
ternaung. c. Diameter c. Tiap
Ditaruh di batang minggu
tempat d. Berat segar d. Akhir
Jagung 3
2 - terbuka tanaman pengamat
benih/pot
dan e. Berat kering an
ternaung. tanaman e. Akhir
Ditaruh di f. Ratio pengamat
tempat pucuk/akar an
Jagung 6
3 - terbuka f. Akhir
benih/pot
dan pengamat
ternaung. an
Ditaruh di
tempat
terbuka
Bayam duri dan
Jagung 1
4 (10 ternaung.
benih/pot
tanaman) Tanam 1
minggu
sebelum
jagung.
5 Jagung 1 Bayam duri Ditaruh di
benih/pot (10 tempat
tanaman) terbuka
dan
ternaung.
Tanam
bersamaa
n.
Ditaruh di
tempat
terbuka
Bayam duri dan
Jagung 1
6 (10 ternaung.
benih/pot
tanaman) Tanam 1
minggu
setelah
jagung.
35
30
25
Tinggi Tanaman (cm)
20
Jumlah Daun
15 Diameter Batang (cm)
10
0
Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4
Tidak ternaung
40
35
30
25
Tinggi Tanaman (cm)
20
Jumlah Daun
15 Diameter Batang (cm)
10
5
0
Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4
Kompetisi yang terjadi adalah, kompetesi dalam hal perebutan unsur hara tanaman,
dan cahaya matahari. Sebakin banyak jumlah populasi tanaman dalam satu lokasi
(polybag), maka persainagan pertumbuhan semakin tinggi. Tanaman akan bersaing
satu sama lainnya, dan akan melahirkan satu atau beberapa jenis tanaman yang tahan
dan berhasil hidup dalam cekaman lingkungan tersebut. Penggunaaan jarak tanam
yang terlalu rapat antara daun sesama tanaman saling menutupi akibatnya
pertumbuhan akan tinggi tanaman memanjang karena dalam bersaing dalam
mendapatkan cahaya sehingga akan menghambat proses fotosintesis dan produksi
tanaman tidak optimal.
Persaingan atau kompetesi merupkan perjuangan dua organisme atau lebih
untuk merbut obyek yang sama, kemampuan tanaman bersaing dengan gulma
ditentukan oleh spesies gulma, kepadatan gulma, saat persaingan, lama persaingan,
cara budidaya, varietas yang ditanam dan tingkat kesuburan tanah. Kondisi tanaman
yang ada dalam lingkungan yang ternaung adalah bagus, karena tanamannya bersaing
dengan faktor intensitas cahaya yang sama-sama berkurang (ternaungi) dan kondisi
lingkungan yang sesuai. Sehingga pertumbuhan dan perkembangan tanaman jagung
ternaungi adalah bagus, dan hampir keseluruhan tanaman dapat hidup dengan baik.
Kondisi tanaman yang ada dalam lingkungan tidak ternaungi adalah, kondisi
tanaman yang berhasil mengalahkan cekaman lingkungan, artinya tanaman yang
dapat hidup merupakan tanaman yang mampu beradapatasi dengan lingkungannya
dan tahan terhadap persaingan yang sedemikian rupa. Tanaman jagung yang tidak
ternaungi, kondisi tanamannya kurang baik, sebab dengan kondisi iklim yang kurang
air, populasi tanaman yang banyak, dan ruang tumbuh yang sempit. Ketiga kondisi
inilah yang menyebabkan tanaman mengalami kondisi yang kurang optimal
pertumbuhan dan perkembangannya.
3. Terdapat perbedaan pertumbuhan serta perkembangan dalam perlakuan
ternaung dan tidak ternaung (terbuka). Berdasarkan parameter dalam praktikum yang
terdiri dari tinggi tanaman, jumlah daun dan diameter batang melalui perlakuan
ternaung dan tidak ternaung memiliki beberapa perbedaan dalam hasilnya. Parameter
tinggi tanaman dalam perlakuan ternaung umumnya lebih besar dibandingkan tinggi
tanaman dalam perlakuan tidak terlanung. Parameter jumlah daun dalam perlakuan
ternaung umumnya lebih besar dibandingkan dengan jumlah daun dalam perlakuan
yang tidak ternaung. Parameter diameter batang dalam perlakuan ternaung lebih kecil
dibandingkan dengan perlakuan yang tidak ternaung.
Perlakuan yang ternaung (green house) memiliki kompetisi paling tinggi dari
masing-masing memperebutkan faktor eksternal dalam proses pertumbuhan dan
perkembangan tanaman jagung. Adapun faktor eksternalnya adalah perebutan dalam
memperoleh sinar cahaya, dalam memperoleh air, dalam memperoleh unsur hara, dll.
Alasan mengapa terjadi kompetisi yakni karena dalam satu media yakni polybag
terdapat 6 (enam) tanaman yang berhasil dalam proses perkecambahan, sehingga
dalam proses selanjutnya keenam tanaman tersebut saling berebut cahaya, air dan
unsur hara guna memenuhi kebutuhan tanaman dalam proses fotosintesis. Perlakuan
tidak ternaung (tempat terbuka) disana terjadi kompetisi yang rendah dalam
memperoleh faktor eksternal guna pertumbuhan dan perkembangan tanaman itu
sendiri. Hal tersebut disebabkan sedikitnya jumlah tanaman yang berhasil dalam
proses perkecambahan yakni 2 (dua) tanaman dari 6 (enam) tanaman yang ditanam.
Penyebab lainnya yakni perlakuan tidak ternaung pda tanaman jagung menyebabkan
tanaman tersebut memperoleh kecukupan faktor eksternal berupa cahaya, sehingga
tanaman dalam ekologi tersebut tidak terjadi kompetisi yang tinggi.
4. Perbedaan yang terjadi pada perlakuan ternaung dan tidak ternaung adalah
tinggi, diameter batang dan jumlah daun jagung. Tanaman jagung yang diperlakukan
ternaung memiliki panjang batang lebih tinggi, jumlah daun lebih banyak dan
diameter batang yang lebih kecil dari pada tanaman yang tidak ternaung. Faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan tersebut adalah intensitas cahaya, kualitas cahaya, lama
penyinaran yang diterima serta adaptasi tanaman terhadap lingkungannya. Diameter
batang tanaman jagung yang diperlakukan tidak ternaung memiliki diameter batang
yang lebih besar dipengaruhi oleh intensitas cahaya yang diterima. Intensitas cahaya
berpengaruh pada pembesaran batang dan deferensiasi sel. Intensitas cahaya yang
rendah juga membuat tanaman memiliki daun berukuran lebih besar, lebih tipis,
ukuran stomata lebih besar, lapisan sel epidermis tipis, jumlah daun lebih banyak dan
ruang antar sel lebih banyak (Treshow dalam Pantilu dkk., 2012).
Menurut Cruz dalam Pantilu dkk (2012), menyatakan bahwa naungan pada
tanaman dapat mengurangi enzim fotosintetik. Enzim tersebut berfungsi sebagai
katalisator dalam fiksasi CO2. Katalisator merupakan zat yang dapat mempercepat
suatu reaksi. Naungan juga menyebabkan adanya penurunan cahaya matahari yang
diterima. Intensitas cahaya matahari yang rendah menyebabkan tanaman serealia
menyebabkan penurunan hasil produksi.
5. Lingkungan yang mempengaruhi penyesuaian distribusi (penyebaran) dan
tingkah laku meliputi cuaca, tanah, tumbuhan, binatang, dan manusia. Jika selama
proses siklus hidup terjadi tekanan dan mampu mengatasi dapat dikatakan
mempunyai kualitas persisten dalam suatu wilayah namun populasi ini tidak dapat
naik hingga tidak terbatas.
Faktor Lingkungan Yang Memengaruhi Tanaman Ternaung dan tidak Ternaung
adalah :
1. Suhu
Tinggi rendah suhu menjadi salah satu faktor yang menentukan pertumbuhan,
perkembangan, reproduksi dan juga kelangsungan hidup dari suatu tumbuhan. Suhu
yang baik bagi tumbuhan adalah antara 22oC sampai dengan 37oC. Temperatur yang
lebih atau kurang dari batas normal tersebut dapat mengakibatkan pertumbuhan yang
lambat atau berhenti.
2. Kelembaban
Kadar air dalam udara maupun dalam tanah dapat mempengaruhi pertumbuhan
serta perkembangan tumbuhan. Tempat yang lembab menguntungkan bagi tumbuhan
di mana tumbuhan dapat mendapatkan air lebih mudah serta berkurangnya penguapan
yang akan berdampak pada pembentukan sel yang lebih cepat.
3. Cahaya
Sinar matahari sangat dibutuhkan oleh tumbuhan untuk dapat melakukan
fotosintesis (khususnya tumbuhan hijau). Jika suatu tumbuhan kekurangan cahaya
matahari, maka tumbuhan itu bisa tampak pucat dan warna tanaman itu kekuning-
kuningan (etiolasi). Pada kecambah, sinar mentari justru dapat menghambat proses
pertumbuhan.
4. Tanah
Tekstur dan komposisi kimia tanah merupakan faktor utama yang menentukan
jenis tumbuhan apa yang dapat tumbuh dengan baik pada suatu lokasi tertentu,
apakah itu suatu ekosistem alam ataupun daerah pertanian. Tumbuhan yang tumbuh
secara alamiah pada jenis tanah tertentu dapat beradaptasi terhadap kandungan
mineral dan tekstur tanah tersebut dan mampu menyerap air dan mengekstraksi
nutrien esensial dari tanah tersebut.
5. Air
Peran air yang sangat penting tersebut menimbulkan konsekuensi bahwa
langsung atau tidak langsung kekurangan air pada tumbuhan akan mempengaruhi
semua proses metaboliknya sehingga dapat menurunkan pertumbuhan tumbuhan.
Kekurangan air atau kekeringan menyebabkan stomata menutup, menghambat
penyerapan karbon dioksida sehingga mengurangi laju fotosintesis. Apabila laju
fotosintesis berkurang maka pertumbuhan dan perkembangan akan terhambat.
Pertumbuhan dan perkembangan suatu tanaman sangat ditentukan oleh ada tidaknya
air. Pertumbuhan dan perkembangan akan optimal apabila air untuk keperluan
fotosintesis tersedia.
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
pertumbuhan dan perkembangan tanaman jagung pada perlakuan ternaung
memilki morfologi batang dengan diameter yang relative lebih kecil. Hal tersebut
disebabkan oleh kurangnya cahaya matahari yang masuk dalam ruangan. Persaingan
antar organisme sangat ketat dikarenakan spesiesnya sama, sehingga perebutan unsur
hara yang dilakukan setiap tanaman memiliki usaha yang cukup besar. Pertumbuhan
dan perkembangan tanaman jagung pada perlakuan tidak ternaung cenderung
memiliki morfologi batang dengan diameter yang lebih besar daripada perlakuan
ternaung. Hal ini disebabkan oleh cahaya matahari yang dibutuhkan cukup. Maka dari
itu, unsur abiotik dan perlakuan yang digunakan sangat mempengaruhi proses
pertumbuhan dan perkembangan tanaman serta penanaman spesies yang sejenis juga
menimbulkan kompetisi yang cukup berat, karena nutrien yang dibutuhkan oleh
tanaman adalah sama.
5.2 SARAN
Sebaiknya dalam memilih benih lebih spesifik, agar tidak terjadi kegagalan
dalam pertumbuhan tanaman jagung, selain itu perawatan tanaman harus dilakukan
scararutin terutama penyiraman baik di tempat ternaung maupun tidak ternaung.
Prsktikan juga harus lebih teliti dalam mengamati hasil data pengamatanagar tidak
terjadi kesalahan dalam melakukan pengukuran tanaman.
DAFTAR PUSTAKA
Abadi, J. I., Husni T. M dan Eko. W. 2013. Pengaruh Jarak Tanam dan Teknik
Pengendalian Gulma Pada Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Ubi Jalar
(Ipomoea Batatas L.) Jurnal Produksi Tanaman 1(2): 8-16.
Sudarma, M. I., I Ketut. S., Ketut A. Y. Dan Ni Made. P. 2012. Hubungan Antara
Keragaman Gulma dengan Penyakit Bulai pada Jagung (Zea maysL.)
Stadium Pertumbuhan Vegetatif. AGROTROP 2(1): 91-99
Sudarmadji. 2004. Pengantar Ilmu Lingkungan. Jember: Universitas Jember
Sudomo, A. 2009. Pengaruh Naungan Terhadappertumbuhan dan Mutu Bibit
Manglid (Manglieta Glauca Bi). Tekno Hutan Tanaman 2(2): 59 – 66
LAMPIRAN FOTO