EKOLOGI TUMBUHAN
Kompetisi Tumbuhan
NIM : H1041191032
4.1. Hasil
Berdasarkan pengamatan yang sudah dilakukan maka didapatkan data
pengamatan sebagai berikut:
4.2. Pembahasan
Kompetisi atau persaingan tanaman dapat didefenisikan sebagai salah satu
bentuk interaksi antar tanaman yang saling memperebutkan sumber daya alam
yang tersedia terbatas pada lahan dan waktu. Persaingan dapat terjadi antar
tanaman sejenis (intraspesifik) dan antar tanaman berbeda jenis (interspesifik).
Jagung dan kacang hijau merupakan jenis tumbuhan dengan habitat yang berbeda.
Akan tetapi, jika keduanya ditanam pada satu media bukan tidak mungkin akan
terjadi suatu interaksi. Interaksi tersebut tentu saja berupa kompetisi dimana
keduanya tidak hanya memperebutkan tempat tumbuh, tetapi juga saling
memperebutkan unsur hara, air dan cahaya matahari untuk berfotosintesis
(Kusumawati, 2018).
Makhluk hidup yang ada dalam suatu ekosistem dapat mengalami adanya
interaksi antar satu spesies dengan spesies yang lainnya. Interaksi tersebut dapat
berupa interaksi positif yang saling menguntungkan dapat juga interaksi negatif
seperti kompetisi atau persaingan. Persaingan tumbuhan dalam suatu spesies dapat
dilihat dari jarak antar tumbuhan, di mana sebenarnya persaingan yang paling
keras terjadi antara tumbuhan yang sama spesiesnya, sehingga tegakan besar dari
sepesies tunggal sangat jarang ditemukan di alam. Persaingan antar tumbuhan
yang sejenis ini mempengaruhi pertumbuhannya karena pada umumnya bersifat
merugikan (Kusumawati, 2018).
Interaksi yang terjadi antarspesies anggota populasi akan mempengaruhi
teerhadap kondisi populasi mengingat keaktifan atau tindakan individu
mempengaruhi kecepatan pertimbuhan ataupun kehidupan populasi. Menurut
Odum (1993), setiap anggota populasi dapat memakan anggota populasi yang
lainnya, bersaing terhadap makanan, mengeluarkan kotoran yang merugikan
lainnya, dapat saling membunuh, dan interaksi tersebut dapat searah ataupun dua
arah (timbal balik). Oleh karena itu, dari segi pertumbuhan atau kehidupan
populasi, interaksi antarspesies anggota populasi dapat merupakan interaksi yang
positip, negatif, atau nol (Jumin, 1992).
Persaingan terjadi ketika organisme baik dari spesies yang sama maupun dari
spesies yang berbeda menggunakan sumber daya alam. Di dalam menggunakan
sumber daya alam, tiap-tiap organisme yang bersaing akan memperebutkan
sesuatu yang diperlukan untuk hidup dan pertumbuhannya. Menurut Gopal dan
Bhardwaj (1979), persaingan yang dilakukan organisme-organisme dapat
memperebutkan kebutuhan ruang (tempat), makanan, unsure hara, air, sinar, udara,
agen penyerbukan, agen dispersal, atau faktor- faktor ekologi lainnya sebagai
sumber daya yang dibutuhkan oleh tiap-tiap organisme untuk hidup dan
pertumbuhannya.
Secara fisik Cyperus sp. bersaing dengan tanaman untuk mendapatkan ruang
tumbuh dan cahaya. Secara kimiawi Cyperus sp. bersaing untuk mendapatkan air,
nutrisi dan gas-gas yang diperlukan. Persaingan dapat terjadi ketika komponen
yang dibutuhkan oleh Cyperus sp. untuk tumbuh masih berada pada jumlah yang
kurang (Moenandir, 1990). Kepadatan Cyperus sp. terhadap Allium cepa (bawang
merah) sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan bawang merah itu sendiri.
Cyperus sp. sangat sulit untuk diberantas karena pertumbuhan umbi yang sangat
cepat. Cyperus sp. juga mengeluarkan senyawa alelopati yang dilepaskan ke
lingkungan skitarnya. Senyawa tersebut dapat menurunkan berat kering tanaman,
tinggi tanaman dan jumlah daun tanaman lain yang berada disekitarnya
(Mangonsoekardjo, 1982).
Kehadiran Cyperus sp. pada lokasi tumbuh Allium cepa sangat mempengaruhi
pertumbuhan dari Allium cepa itu sendiri. Berdasarkan pengamatan yang
dilakukan, yaitu dilakukan penanaman Allium cepa pada empat pot dengan jumlah
kepadatan Cyperus sp. yang berbeda-beda untuk setiap potnya. Pot 1 tidak
ditambahkan Cyperus sp., pot 2 ditambah 2 Cyperus sp., pot 3 ditambah 4
Cyperus sp., dan yang terakhir yaitu pot 4 ditambahkan sebanyak 6 Cyperus sp.
Hasil yang didapat untuk minggu pertama adalah semua pot ditumbuhi dengan
Allium cepa yang tingginya 5-14 cm. Pada minggu ke-2 sampai minggu ke empat
pengamatan pada pot 1 sampai pot 4 selalu bertambah tingginya. Jarak tinggi
Allium cepa antara pot 1 dan pot 4 sangat jauh, hal itu karena pada pot 4 terdapat
Cyperus sp. yang cukup padat yaitu enam anakan Cyperus sp., sedangkan pada
pot 1 tidak terdapat anakan Cyperus sp. sama sekali. Berkurangnya kepadatan
Cyperus tersebut sangat berpengaruh dengan pertumbuhan Allium cepa pada pot
ke-4, hal itu dapat terjadi karena kompetisi yang terjadi tidak sekuat kompetisi
yang terjadi saat kepadatan Cyperus sp. masih tinggi, dengan berkurangnya
kepadatan Cyperus sp. membuat Allium cepa dapat menyerap unsur hara lebih
banyak karena berkurangnya pesaing yang ada dalam menyerap unsur hara
(Abdillah et al., 2016).
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang sudah dilakukan maka dapat ditarik beberapa
kesimpulan sebagai berikut:
1. Kompetisi adalah interaksi antar individu yang muncul akibat kesamaan kebutuhan
akan sumberdaya yang bersifat terbatas, sehingga membatasi kemampuan bertahan
(survival), pertumbuhan dan reproduksi individu penyaing, sedangkan kompetisi
didefinisikan sebagai interaksi antar individu yang berakibat pada pengurangan
kemampuan hidup mereka. Kompetisi dapat terjadi antar individu (intraspesifik) dan
antar individu pada satu spesies yang sama atau interspesifik. Kompetisi dapat
didefenisikan sebagai salah satu bentuk interaksi antar tumbuhan yang saling
memperebutkan sumber daya alam yang tersedia terbatas pada lahan dan waktu sama
yang menimbulkan dampak negatif terhadap pertumbuhan dan hasil salah satu jenis
tumbuhan atau lebih. Sumber daya alam tersebut, contohnya air, hara, cahaya, CO2,
dan ruang tumbuh.
5.2. Saran
Saran untuk praktikum Ekologi Tumbuhan acara Kompetisi Tumbuhan
kedepannya yaitu dapat menggunakan jenis tumbuhan lain dalam melihat interaksi
kompetisi tersebut, misalnya menggunakan tumbuhan kacang hijau.
DAFTAR PUSTAKA
Abdillah, MG, Purnawatno, AM & Budi, GP, 2016, ‘Periode Kritis Tanaman Bawang
Merah Varietas Bima (Allium ascalonicum L.) Terhadap Persaingan Gulma’,
Agritech, vol. 18, no. 1, hal. 30-38.
Allium 9 cm 12 12 4 1. 0
cepa dan
6 8 8 5 2. 0
Cyperus
sp. 12 12 8 3. 0
4. 12 12 7 4. 0
8 8 7 5. 0
11 11 5 6. 0