Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM

EKOLOGI TUMBUHAN
Kompetisi Tumbuhan

Nama : Putri Arisya

NIM : H1041191032

Tanggal : 24 September 2021

Asisten : 1. Agnes Megawati 7. Natasya Adelia Harun


2. Anggi Dwi Bahari 8. Nabila Luna
3. Brillian Andarisko 9. Rezky Akbar
4. Ega Meydiyawati 10. Rizma Muhardini
5. Febri Aini 11. Sartina A.Ir
6. Mikael Repormanto 12. Thalia Taranadia
Lamaya

Program Studi Biologi


Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Tanjungpura
2021
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kompetisi merupakan suatu peristiwa yang sangat umum dan sering terjadi dalam
kehidupan sehari-hari tanaman. Kondisi lapangan, kompetisi biasanya mulai terjadi
setelah tanaman mencapai pertumbuhan tingkat tertentu dan kemudian semakin keras
dengan pertambahan ukuran tanaman dan umur. Dengan makin lanjut pertumbuhan
tanaman, tajuknya semakin rimbun dan sistem perakarannya semakin padat sehingga
tanaman-tanaman yang tumbuh berdekatan terjadi kompetisi (Mimbar, 1999).
Organisme hidup di dalam suatu ekosistem yang didalamnya saling berinteraksi
antar satu spesies dengan spesies lain. Interaksi tersebut dapat berupa interaksi positif
yang saling menguntungkan dapat juga interaksi negatif seperti kompetisi. Kompetisi
tumbuhan dalam suatu spesies mampu di liat pada jarak antar tumbuhan, di mana
sebenarnya persaingan yang paling keras terjadi antara tumbuhan yang sama
spesiesnya, sehingga tegakan besar dari sepesies tunggal sangat jarang di temukan di
alam. Persaingan antar tumbuhan yang sejenis ini mempengaruhi pertumbuhannya
karena pada umumnya bersifat merugikan (Wirakusumah, 2003).
Di alam organisme tidak hidup sendirian tetapi berdampingan dan saling
berinteraksi dengan organisme yang lainnya. Begitupun yang terjadi terhadap
tumbuhan, interaksi ini bisa terjadi antara tumbuhan yang sejenis ataupun tidak
sejenis. Interaksi yang terjadi antara organisme-organisme tersebut dapat bersifat
positif-positif, positif-netral, positif-negatif, netral-netral, dan negatif-negatif.
Praktikum ini yang diteliti adalah kompetisi yang terjadi antara tanaman Allium cepa
dan Cyperus. Kompetisi tersebut dapat berbentuk perebutan sumber daya yang
terbatas (resource competition) atau saling menyakiti antar indifidu yang sejenis
dengan kekuatan fisik (interference competition). Kompetisi yang terjadi antara
individu sejenis disebut sebagai kompetisi intraspesifik sedangakan interaksi antara
individu yang tidak sejenis disebut interaksi interspesifik (Wirakusumah, 2003).
1.2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang terdapat pada praktikum ekologi tumbuhan acara
Kompetisi Tumbuhan ini adalah sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan kompetisi dalam tumbuhan?
2. Apa saja interaksi yang dapat terjadi pada tumbuhan?
3. Apa pengaruh Cyperus sp. terhadap pertumbuhan Allium cepa?
1.3. Tujuan
Tujuan dari praktikum ekologi tumbuhan acara kompetisi tumbuhan adalah :
1. Praktikan akan mengetahui jenis-jenis kompetisi yang dapat terjadi pada suatu
tumbuhan.
2. Praktikan mengetahui pengaruh suatu tanaman terhadap tanaman lainnya.
1.4. Manfaat
Manfaat dari praktikum acara Kompetisi Tumbuhan ini adalah :
1. Mengetahui fungsi dari suatu kompetisi tumbuhan.
2. Mengetahui pengaruh kepadatan Cyperus sp. Terhadap pertumbuhan Allium cepa.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kompetisi Tumbuhan
Kompetisi adalah interaksi antar individu yang muncul akibat kesamaan
kebutuhan akan sumberdaya yang bersifat terbatas, sehingga membatasi
kemampuan bertahan (survival), pertumbuhan dan reproduksi individu penyaing
(Begon et al .1990), sedangkan Molles (2002) kompetisi didefinisikan sebagai
interaksi antar individu yang berakibat pada pengurangan kemampuan hidup
mereka. Kompetisi dapat terjadi antar individu (intraspesifik) dan antar individu
pada satu spesies yang sama atau interspesifik. Kompetisi dapat didefenisikan
sebagai salah satu bentuk interaksi antar tumbuhan yang saling memperebutkan
sumber daya alam yang tersedia terbatas pada lahan dan waktu sama yang
menimbulkan dampak negatif terhadap pertumbuhan dan hasil salah satu jenis
tumbuhan atau lebih. Sumber daya alam tersebut, contohnya air, hara, cahaya,
CO2, dan ruang tumbuh (Kastono,2005).
Definisi kompetisi sebagai interaksi antara dua atau banyak individu apabila (1)
suplai sumber yang diperlukan terbatas, dalam hubungannya dengan permintaan
organisme atau kualitas sumber bervariasi dan permintaan terhadap sumber yang
berkualitas tinggi lebih banyak.organisme mungkin bersaing jika masing-masing
berusaha untuk mencapai sumber yang paling baik di sepanjang gradien kualitas
atau apabila dua individu mencoba menempati tempat yang sama secara simultan.
Sumber yang dipersaingkan oleh individu adalah untuk hidup dan bereproduksi,
contohnya makanan, oksigen, dan cahaya (Noughton,1990).
Secara teoritis ,apabila dalam suatu populasi yang terdiri dari dua spesies ,
maka akan terjadi interaksi diantara keduanya. Bentuk interaksi tersebut dapat
bermacam-macam,salah satunya adalah kompetisi. Kompetisi dalam arti yang
luas ditujukan pada interaksi antara dua organisme yang memperebutkan sesuatu
yang sama. Kompetisi antar spesies merupakan suatu interaksi antar dua atau
lebih populasi spesies yang mempengaruhi pertumbuhannya dan hidupnya secar
merugikan.Bentuk dari kompetisi dapat bermacam-macam. Kecenderungan dalam
kompetisi menimbulkan adanya pemisahan secara ekologi, spesies yang
berdekatan atau yang serupa dan hal tersebut di kenal sebagai azaz pengecualian
kompetitif ( competitive exclusion principles ). Kompetisi dalam suatu komunitas
dibagi menjadi dua, yaitu kompetisi sumber daya (resources competition atau
scramble atau exploitative competition ), yaitu kompetisi dalam memanfaatkan
secara bersama-sama sumber daya yang terbatas Inferensi (inference competition
atau contest competition), yaitu usaha pencarian sumber daya yang menyebabkan
kerugian pada individu lain, meskipun sumber daya tersebut tersedia secara tidak
terbatas. Biasanya proses ini diiringai dengan pengeluaran senyawa kimia
(allelochemical) yang berpengaruh negatif pada individu lain (Noughton,1990).
2.2. Persaingan dalam Komunitas
Artian yang luas persaingan ditunjukan pada interaksi antara dua organisme
yang memperebutkan sesuatu yang sama. Persaingan ini dapat terjadi antara
indifidu yang sejenis ataupun antara individu yang berbeda jenis. Persaingan yang
terjadi antara individu yang sejenis disebut dengan persaingan intraspesifik
sedangkan persaingan yang terjadi antara individu yang berbeda jenisnya disebut
sebagai persaingan interspesifik. Persaingan yang terjadi antara organisme-
organisme tersebut mempengaruhi pertumbuhan dan hidupnya, dalam hal ini
bersifat merugikan (Odum, 1971).
Setiap organisme yang berinteraksi akan di rugikan jika sumber daya alam
menjadi terbatas jumlahnya. Yang jadi penyebab terjadinya persaingan antara lain
makanan atau zat hara, sinar matahari, dan lain – lain (Setiadi, 1989). Faktor-fator
intraspesifik merupakan mekanisme interaksi dari dalam individu organisme yang
turut mengendalikan kelimpahan populasi. Pada hakikatnya mekanisme
intraspesifik yang di maksud merupakan perubahan biologi yang berlangsung dari
waktu ke waktu (Wirakusumah, 2003).
Harter (1961), mengatakan bahwa persaingan intraspesifik di gunakan untuk
menggambarkan adanya persaingan antar individu-individu tanaman yang sejenis.
Persaingan intraspesifik terdiri atas : 1 Persaingan aktivitas 2 Persaingan sumber
daya alam Dua jenis populasi tumbuhan dapat bertahan bersama bila individu-
individunya secara bebas di kendalikan oleh hal – hal sebagai berikut: 1.
Perbedaan unsur hara 2. Perbedaan sebab – sebab kematian 3. Kepekaan terhadap
berbagai senyawa racun 4. Kepekaan terhadap faktor – faktor yang
mengendalikan sama dan pada waktu yang berbeda. Beberapa faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap persaingan intraspesifik dan interspesifik pada tumbuhan,
yaitu : 1. Jenis tanaman Faktor ini meliputi sifat biologi tumbuhan, system
perakaran, bentuk pertumbuhan secara fisiologis. Misalnya adalah pada tanaman
ilalang yang memiliki system perakaran yang menyebar luas sehingga
menyebabkan persaingan dalam memperebutkan unsure hara. Bentuk daun yang
lebar pada daun talas menyebabkan laju transpirasi yang tinggi sehingga
menimbulkan persaingan dalam memperebutkan air. 2. Kepadatan tumbuhan
Jarak yang sempit antar tanaman pada suatu lahan dapat menyebabkan persaingan
terhadap zat-zat makanan hal ini karena zat hara yang tersedia tidak mencukupi
bagi pertumbuhan tanaman. 3. Penyebaran tanaman Untuk menyebarkan tanaman
dapat dilakukan dengan penyebaran biji atau melalui rimpang (akar tunas).
Tanaman yang penyebarannya dengan biji mempunyai kemampuan bersaing yang
lebih tinggi daripada tanaman yang menyebar dengan rimpang. Namun persaingan
yang terjadi karena factor penyebaran tanaman sangat dipengaruhi factor-faktor
lingkungan lain seperti suhu, cahaya, oksigen, dan air. 4. Waktu Lamanya periode
tanaman sejenis hidup bersama dapat memberikan tanggapan tertentu yang
mempengaruhi kegiatan fisiologis tanaman. Periode 25-30 % pertama dari daur
tanaman merupakan periode yang paling peka terhadap kerugian yang disebabkan
oleh kompetisi.
2.3. Hubungan dan Interaksi terhadap Tumbuhan
Faktor-faktor lingkungan akan mempengaruhi fungsi fisiologis tanaman.
Respons tanaman sebagai akibat faktor lingkungan akan terlihat pada penampilan
tanaman. Tumbuhan menyesuaikan diri dengan lingkungannya, disini terlihat
bahwa tumbuhan saling mempengaruhi dengan lingkungannya. Begitu pula
biasanya vegetasi yang tumbuh disekitar ekosistem tersebut juga spesifik atau
tertentu. Karena hanya tumbuhan yang sesuai dan cocok saja yang dapat hidup
berdampingan (Irwan, 2007).
Tumbuhan pun mempunyai sifat menolak terhadap tumbuhan yang tidak
disukainya, yaitu dengan mengeluarkan zat kimia yang dapat bersifat bagi jenis
tertentu. Sifat tersebut dinamakan allelopati. Dalam usaha mengkomposisikan
jenis-jenis tanaman misalnya untuk keperluan estetika, perlu diketahui bahwa
hubungan sesama tanaman tertentu memerlukan bantuan tanaman tertentu pula,
misalnya untuk perlindungan. Tumbuh-tumbuhan dapat mengahasilkan zat-zat
yang dapat merangsang atau meracuni jenis tumbuhan lain (Irwan,2007).
Senyawa-senyawa ini dapat meracuni biji-biji tanaman yang ada disekitarnya
(Irwan, 2007). Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya hubungan
sesama tanaman yaitu: Adanya kompetisi yang disebabkan kekurangan sumber
energy atau sumber daya lainnya yang terbatas seperti sinar matahari, unsur hara,
dan air. Kompetisi ini disebut juga alelospoli. Tumbuhan tertentu baik masih
hidup atau sudah mati menghasilkan senyawa kimia yang dapat mempengaruhi
tumbuhan lain. Senyawa kimia tersebut disebut allelopati. Adanya pengaruh
baik fisik maupun maupun biologis lingkungan yang dap[at mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan jenis-jenis tumbuhan yang bertindak sebagai
tuan rumah atau inang (Irwan, 2007).
BAB III
METODE PRAKTIKUM

3.1. Waktu danTempat


Praktikum Ekologi Tumbuhan acara Kompetisi Tumbuhan ini dilaksanakan
pada hari Rabu, 24 September 2021 pukul 13.30 WIB sampai selesai.
Bertempatkan di rumah, Jl. Tabrani Ahmad. Komp. Palestin Indah Permai 2, B.18.
3.2. Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan pada praktikum acara ini yaitu, cangkul/sekop,
penggaris dan polibek ukuran diameter 30 cm (4 buah). Bahan-bahan yang
digunakan pada praktikum acara ini adalah Allium cepa yang sudah ditumbuhkan
akarnya (4 buah), anakan Cyperus sp. (12 buah), dan tanah bakar.
3.3. Cara Kerja
Tanah bakar dimasukan kedalam 4 buah polibek sebanyak kurang lebih
sebanyak 3/4, kemudian ditanam anakan bawang merah (Allium cepa) kedalam
setiap polibek, pada polibek kedua ditambahkan 2 anakan Cyperus sp. dengan
jarak yang sama, pada polibek ketiga ditambahkan 4 anakan Cyperus sp. dan pada
polibek keempat ditambahkan 6 anakan Cyperus sp., tiap-tiap polibek disiram
dengan air setiap hari, kemudian dilakukan pengamatan selama 4 minggu, hasil
pengamatan dicatat pada tabel pengamatan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil
Berdasarkan pengamatan yang sudah dilakukan maka didapatkan data
pengamatan sebagai berikut:

4.1.1 Tinggi Tanaman Allium cepa

Mingg Pot 1 Pot Pot Pot 4


u 2 3
0 0 0 0 0
1 5 cm 14 cm 9 cm 3 cm
2 8 cm 14 cm 9.5 cm 3.5 cm
3 9 cm 15 cm 10 cm 4.5 cm
4 9 cm 15 cm 10 cm 6 cm

4.1.2 Panjang daun Allium cepa

Mingg Pot 1 Pot 2 Pot Pot 4


u 3
0 0 0 0 0
1 4.2 cm 12 cm 5.5 cm 3 cm
2 7.8 cm 12.5 cm 6 cm 3.5 cm
3 8 cm 12.5 cm 7 cm 4 cm
4 8.5 cm 13 cm 7 cm 4 cm

4.1.3 Jumlah Daun Allium cepa

Mingg Pot 1 Pot 2 Pot Pot 4


u 3
0 0 0 0 0
1 3 10 5 0
2 5 11 6 1
3 7 12 7 2
4 9 12 7 3

4.1.4 Jumlah Anakan Allium cepa

Mingg Pot 1 Pot 2 Pot Pot 4


u 3
0 - - - -
1 1 - - -
2 1 - - -
3 1 - - -
4 1 - - -

4.1.5 Tinggi Tanaman Cyperus sp.

Mingg Pot 1 Pot 2 Pot Pot


u 3 4
0 - - - -
1 - 7 cm 8 cm 10 cm
2 - 7 cm 8.5 cm 10 cm
3 - 7.2 cm 8.7 cm 10.3 cm
4 - 7.5 cm 9 cm 10. 5 cm

4.1.6 Panjang daun Cyperus sp.

Mingg Pot Pot Pot Pot 4


u 1 2 3
0 - - - -
1 - 7 cm 8 cm 10 cm
2 - 7 cm 8.5 cm 10 cm
3 - 7.2 cm 8.7 cm 10.3cm
4 - 7.5 cm 9 cm 10.5 cm

4.1.7 Jumlah Daun Cyperus sp.

Mingg Pot 1 Pot 2 Pot Pot 4


u 3
0 - - - -
1 - 12 8 4
2 - 12 8 5
3 - 13 8 6
4 - 13 7 4

4.1.8 Jumlah Anakan Cyperus sp.

Mingg Pot 1 Pot 2 Pot Pot 4


u 3
0 - - - -
1 - - - -
2 - - - -
3 - - - -
4 - - - -

4.2. Pembahasan
Kompetisi atau persaingan tanaman dapat didefenisikan sebagai salah satu
bentuk interaksi antar tanaman yang saling memperebutkan sumber daya alam
yang tersedia terbatas pada lahan dan waktu. Persaingan dapat terjadi antar
tanaman sejenis (intraspesifik) dan antar tanaman berbeda jenis (interspesifik).
Jagung dan kacang hijau merupakan jenis tumbuhan dengan habitat yang berbeda.
Akan tetapi, jika keduanya ditanam pada satu media bukan tidak mungkin akan
terjadi suatu interaksi. Interaksi tersebut tentu saja berupa kompetisi dimana
keduanya tidak hanya memperebutkan tempat tumbuh, tetapi juga saling
memperebutkan unsur hara, air dan cahaya matahari untuk berfotosintesis
(Kusumawati, 2018).
Makhluk hidup yang ada dalam suatu ekosistem dapat mengalami adanya
interaksi antar satu spesies dengan spesies yang lainnya. Interaksi tersebut dapat
berupa interaksi positif yang saling menguntungkan dapat juga interaksi negatif
seperti kompetisi atau persaingan. Persaingan tumbuhan dalam suatu spesies dapat
dilihat dari jarak antar tumbuhan, di mana sebenarnya persaingan yang paling
keras terjadi antara tumbuhan yang sama spesiesnya, sehingga tegakan besar dari
sepesies tunggal sangat jarang ditemukan di alam. Persaingan antar tumbuhan
yang sejenis ini mempengaruhi pertumbuhannya karena pada umumnya bersifat
merugikan (Kusumawati, 2018).
Interaksi yang terjadi antarspesies anggota populasi akan mempengaruhi
teerhadap kondisi populasi mengingat keaktifan atau tindakan individu
mempengaruhi kecepatan pertimbuhan ataupun kehidupan populasi. Menurut
Odum (1993), setiap anggota populasi dapat memakan anggota populasi yang
lainnya, bersaing terhadap makanan, mengeluarkan kotoran yang merugikan
lainnya, dapat saling membunuh, dan interaksi tersebut dapat searah ataupun dua
arah (timbal balik). Oleh karena itu, dari segi pertumbuhan atau kehidupan
populasi, interaksi antarspesies anggota populasi dapat merupakan interaksi yang
positip, negatif, atau nol (Jumin, 1992).
Persaingan terjadi ketika organisme baik dari spesies yang sama maupun dari
spesies yang berbeda menggunakan sumber daya alam. Di dalam menggunakan
sumber daya alam, tiap-tiap organisme yang bersaing akan memperebutkan
sesuatu yang diperlukan untuk hidup dan pertumbuhannya. Menurut Gopal dan
Bhardwaj (1979), persaingan yang dilakukan organisme-organisme dapat
memperebutkan kebutuhan ruang (tempat), makanan, unsure hara, air, sinar, udara,
agen penyerbukan, agen dispersal, atau faktor- faktor ekologi lainnya sebagai
sumber daya yang dibutuhkan oleh tiap-tiap organisme untuk hidup dan
pertumbuhannya.
Secara fisik Cyperus sp. bersaing dengan tanaman untuk mendapatkan ruang
tumbuh dan cahaya. Secara kimiawi Cyperus sp. bersaing untuk mendapatkan air,
nutrisi dan gas-gas yang diperlukan. Persaingan dapat terjadi ketika komponen
yang dibutuhkan oleh Cyperus sp. untuk tumbuh masih berada pada jumlah yang
kurang (Moenandir, 1990). Kepadatan Cyperus sp. terhadap Allium cepa (bawang
merah) sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan bawang merah itu sendiri.
Cyperus sp. sangat sulit untuk diberantas karena pertumbuhan umbi yang sangat
cepat. Cyperus sp. juga mengeluarkan senyawa alelopati yang dilepaskan ke
lingkungan skitarnya. Senyawa tersebut dapat menurunkan berat kering tanaman,
tinggi tanaman dan jumlah daun tanaman lain yang berada disekitarnya
(Mangonsoekardjo, 1982).
Kehadiran Cyperus sp. pada lokasi tumbuh Allium cepa sangat mempengaruhi
pertumbuhan dari Allium cepa itu sendiri. Berdasarkan pengamatan yang
dilakukan, yaitu dilakukan penanaman Allium cepa pada empat pot dengan jumlah
kepadatan Cyperus sp. yang berbeda-beda untuk setiap potnya. Pot 1 tidak
ditambahkan Cyperus sp., pot 2 ditambah 2 Cyperus sp., pot 3 ditambah 4
Cyperus sp., dan yang terakhir yaitu pot 4 ditambahkan sebanyak 6 Cyperus sp.
Hasil yang didapat untuk minggu pertama adalah semua pot ditumbuhi dengan
Allium cepa yang tingginya 5-14 cm. Pada minggu ke-2 sampai minggu ke empat
pengamatan pada pot 1 sampai pot 4 selalu bertambah tingginya. Jarak tinggi
Allium cepa antara pot 1 dan pot 4 sangat jauh, hal itu karena pada pot 4 terdapat
Cyperus sp. yang cukup padat yaitu enam anakan Cyperus sp., sedangkan pada
pot 1 tidak terdapat anakan Cyperus sp. sama sekali. Berkurangnya kepadatan
Cyperus tersebut sangat berpengaruh dengan pertumbuhan Allium cepa pada pot
ke-4, hal itu dapat terjadi karena kompetisi yang terjadi tidak sekuat kompetisi
yang terjadi saat kepadatan Cyperus sp. masih tinggi, dengan berkurangnya
kepadatan Cyperus sp. membuat Allium cepa dapat menyerap unsur hara lebih
banyak karena berkurangnya pesaing yang ada dalam menyerap unsur hara
(Abdillah et al., 2016).
BAB V
PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang sudah dilakukan maka dapat ditarik beberapa
kesimpulan sebagai berikut:
1. Kompetisi adalah interaksi antar individu yang muncul akibat kesamaan kebutuhan
akan sumberdaya yang bersifat terbatas, sehingga membatasi kemampuan bertahan
(survival), pertumbuhan dan reproduksi individu penyaing, sedangkan kompetisi
didefinisikan sebagai interaksi antar individu yang berakibat pada pengurangan
kemampuan hidup mereka. Kompetisi dapat terjadi antar individu (intraspesifik) dan
antar individu pada satu spesies yang sama atau interspesifik. Kompetisi dapat
didefenisikan sebagai salah satu bentuk interaksi antar tumbuhan yang saling
memperebutkan sumber daya alam yang tersedia terbatas pada lahan dan waktu sama
yang menimbulkan dampak negatif terhadap pertumbuhan dan hasil salah satu jenis
tumbuhan atau lebih. Sumber daya alam tersebut, contohnya air, hara, cahaya, CO2,
dan ruang tumbuh.
5.2. Saran
Saran untuk praktikum Ekologi Tumbuhan acara Kompetisi Tumbuhan
kedepannya yaitu dapat menggunakan jenis tumbuhan lain dalam melihat interaksi
kompetisi tersebut, misalnya menggunakan tumbuhan kacang hijau.
DAFTAR PUSTAKA
Abdillah, MG, Purnawatno, AM & Budi, GP, 2016, ‘Periode Kritis Tanaman Bawang
Merah Varietas Bima (Allium ascalonicum L.) Terhadap Persaingan Gulma’,
Agritech, vol. 18, no. 1, hal. 30-38.

Gopal, B. Dan N. Bhardwaj. 1979. Elements of Ecology. Departement of Botany.


Rajasthan University Jaipur, India.

Irwan, Z.D.. 2007. Prinsip-Prinsip Ekologi. Jakarta: Bumi Aksara.

Kastono. 2005. Ilmu Gulma, Jurusan Pengantar Budidaya Pertanian. UGM.


Yogyakarta.

Kusunawati, DE, 2018, ‘Pengaruh Kompetisi Intraspesifik dan Interspesifik Terhadap


Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea mays) dan Kacang Hijau (Vigna radiata)’,
Agroradix, vol. 1, no. 2, hal. 28-33.

Mangonsoekardjo, S, 1982, Penelitian Pengaruh Persaingan Teki (Cyperus rotondus


L.) Terhadap Tanaman. Balai Penelitian Perkebunan, Medan.

Moenandir, J, 1990, Pengantar Ilmu dan Pengendalian Gulma, Rajawali Press,


Jakarta.

Noughton, 1973, Ekologi Umum Edisi Ke 2, UGM Press, Yogyakarta.

Odum, E. P. 1993. Dasar-Dasar Ekologi : Edisi Ke Tiga. Gajah Mada University


Press. 694 hlm. Yogyakarta.

Wirakusumah, S. 1003. Dasar-dasar Ekologi bagi populasi dan Komunitas. UI-Press:


Jakarta
LAMPIRAN

Tinggi Panjang Daun Jumlah Daun Jumlah


N Pengamat Tanaman (cm) (cm) Anakan
o an Alliu Cype Alliu Cype Alliu Cype Alliu Cype
m r us m r us m r us m r us
cep cep cep cep
a sp. a sp. a sp. a sp.
Allium
1. cepa 5 cm - - - -
Allium 14 cm 7 7cm 10 3
2. cepa dan cm
2 7c 7 cm 5 0
Cyperus m
sp.
Allium 3 cm 11cm 5.5 cm 11cm 3 -
cepa dan
10cm 10 cm 5 -
4
3. Cyperus 12cm 12cm
sp. 10 -
10cm 10cm 7 -

Allium 9 cm 12 12 4 1. 0
cepa dan
6 8 8 5 2. 0
Cyperus
sp. 12 12 8 3. 0

4. 12 12 7 4. 0

8 8 7 5. 0

11 11 5 6. 0

Tabel 1. Pengamatan minggu pertama

Anda mungkin juga menyukai