ASOSIASI INTERSPESIFIK
3415143703
A. Latar Belakang
Di alam organisme tidak hidup sendirian tetapi berdampingan dan saling
berinteraksi dengan organisme yang lainnya. Begitupun yang terjadi terhadap
tumbuhan, interaksi ini bisa terjadi antara tumbuhan yang sejenis ataupun tidak
sejenis. Demikian juga interaksi yang terjadi antar setiap organisme dengan
lingkungannya merupakan proses yang tidak sederhana melainkan suatu proses
yang kompleks. Karena didalam lingkungan hidup terdapat banyak komponen
yang disebut komponen lingkungan (Soemarwoto, 1983). Interaksi yang terjadi
antara organisme-organisme tersebut dapat bersifat positif-positif, positif-netral,
positif-negatif, netral-netral, dan negatif- negatif. Namun dalam praktikum ini
yang diteliti adalah kompetisi yang terjadi antara jenis rerumputan sp 1dan sp 2.
Kompetisi tersebut dapat berbentuk perebutan sumber daya yang terbatas
(resource competition) atau saling menyakiti antar individu yang sejenis dengan
kekuatan fisik (interference competition). Kompetisi yang terjadi antara individu
sejenis disebut sebagai kompetisi intraspesifik sedangakan interaksi antara
individu yang tidak sejenis disebut interaksi interspesifik
Begitu pula yang terjadi terhadap tumbuhan, interaksi ini bisa terjadi
antara tumbuhan yang sejenis ataupun tidak sejenis. Interaksi yang positif
merupakan interaksi yang menguntungkan, namun interaksi ini dapat
menguntungkan bagi kedua individu tersebut atau hanya salah satu individu
tergantung dari interaksi yang terjadi. Begitu pula dengan interaksi negatif yang
merupakan interaksi yang merugikan. Interaksi ini juga dapat terjadi pada satu
jenis individu yang sama atau satu jenis individu yang berbeda. Bahkan terkadang
antar individu tidak terjadi interaksi sama sekali.
Persaingan antar tumbuhan yang sejenis ini mempengaruhi
pertumbuhannya karena pada umumnya bersifat merugikan. Kompetisi antara
tanaman tersebut terjadi karena faktor tumbuh yang terbatas. Faktor yang
dikompetisikan antara lain hara, cahaya, CO2, cahaya dan ruang tumbuh.
Besarnya daya kompetisi tumbuhan kompetitor tergantung pada beberapa faktor
antara lain jumlah individu dan berat tanaman kompetitor, siklus hidup tanaman
kompetitor, periode tanaman, dan jenis tanaman.
Dengan demikian antara tumbuhan yang satu dengan yang lainnya
biasanya terdapat suatu keterkaitan (Interaksi) . Ini merupakan kecenderungan
yang terjadi di alam.Interaksi tersebut bisa positif (menguntungkan kedua pihak)
atau negatif (merugikan bagi salah satu). Untuk mengetahui tingkat kedekatan
antar organisme tumbuhan tersebut diperlukan suatu pengukuran. Untuk itulah
pada praktikum ini bertujuan untuk mengetahui tingkat asosiasi Axonopus
compressus dan Cynodon dactylon dengan metode pengukuran, dengan
pengukuran ini akan diketahui batas hubungan asosiasi interspesifik Axonopus
compressus dengan Cynodon dactylon.
B. Tujuan
1. Mengamati asosiasi interspesifik di habitatnya.
2. Untuk mempelajari asosiasi interspesifik pada tumbuhan
3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi asosiasi
interspesifik pada tumbuhan
4. Mengetahui derajat asosiasi interspesifik antara dua jenis tumbuhan
dengan tumbuhan lain dengan menggunakan tabel kontingensi 2x2.
C. Teori
Suatu komunitas yang terbentuk atas banyak spesies, sebagian diantaranya
akan dipengaruhi oleh kehadiran atau ketidakhadiran anggota spesies lain dari
komunitas tersebut. Makhluk hidup termasuk tumbuhan tidak bisa hidup sendiri
dihabitatnya. Untuk melangsungkan kehidupannya tumbuhan perlu berinteraksi
satu sama lain. Salah satu bentuk interaksi tersebut adalah asosiasi interspesifik.
Seringkali dua atau lebih spesies berinteraksi. Interaksi tersebut bisa positif
(menguntungkan kedua pihak) atau negative (merugikan bagi salah satu).
Persaingan akan terjadi apabila sejumlah organisme bergantung pada sumber yang
sama. Persaingan dapat terjadi antara anggota-anggota spesies yang berbeda
(interspesifik) atau antara anggota spesies yangsama (intraspesifik). Interaksi
adalah hubungan antara makhluk hidup yang satu dengan yang lainnya. Ada dua
macam interaksi berdasarkan jenis organisme yaitu intraspesies dan interspesies.
Interaksi intraspesies adalah hubungan antara organisme yang berasal dari satu
spesies, sedangkan interaksi interspesies adalah hubungan yang terjadi antara
organisme yang berasal dari spesies yang berbeda. Secara garis besar interaksi
intraspesies dan interspesies dapat dikelompokkan menjadi beberapa bentuk dasar
hubungan, yaitu :
D. Metode
1. Waktu dan tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Selasa, 23 Mei 2017 pukul 08.00 di
Velodrome
2. Alat : kuadarat ukuran 50 x 50 cm, alat hitung dan alat tulis
3. Cara kerja
a. Ditentukan lokasi yang akan diamati tingkat asosiasi jenis tumbuhan
(tempat pengamatan di Velodrome)
b. Ditentukan dua jenis tumbuhan yang berbeda untuk ditentukan derajat
asosiasinya
c. Menempatkan kuadrat pada plot pertama dan seterusnya hingga plot
100
d. Dicatat kehadiran jenis tumbuhan yang diamati pada setiap kuadrat.
Misalnya Mimosa dengan imperata, jika ada keduanya (a), jika hanya
Mimosa (b), jika hanya Imperata (c), dan jika keduanya tiada (d).
e. Diuji data dengan Khi Kuadrat pada taraf 5 % dengan df =1 adalah 3,83
E. Hasil dan Pembahasan
Tabel.1 Data Pengamatan Asosiasi Interspesifik spesies Axonopus compressus dan
dan spesies Cynodon dactylon
.
PL PL PL PL PL PL PL PL PL PL
OT OT OT OT OT OT OT OT OT OT
1.a 11.c 21.a 31.c 41.a 51.c 61.c 71.c 81.c 91.d
2.a 12.c 22.a 32.c 42.c 52.c 62.c 72.c 82.c 92.d
3.a 13.c 23.a 33.c 43.c 53.c 63.c 73.c 83.c 93.c
4.a 14.c 24.c 34.c 44.c 54.c 64.c 74.c 84.c 94.c
5.a 15.c 25.c 35.c 45.c 55.c 65.c 75.c 85.c 95.c
6.a 16.a 26.c 36.a 46.c 56.c 66.c 76.c 86.c 96.c
7.a 17.a 27.c 37.c 47.c 57.c 67.c 77.c 87.c 97.c
8.a 18.a 28.c 38.a 48.c 58.c 68.c 78.c 88.c 98.c
9.a 19.a 29.c 39.a 49.c 59.c 69.c 79.c 89.c 99.c
10.a 20.a 30.c 40.a 50.c 60.c 70.c 80.c 90.c 100.c
Keterangan :
a. Keduanya ada d. Keduanya tidak ada
b. Sp 2. Sp 1 : Axonopus compressus
c. Sp 1. Sp 2 : Cynodon dactylon
Total : a = 23 b=0 c = 75 d =2
Analisis Data
Untuk menentukan terdapat atau tidaknya asosiasi antara spesies 1 dan spesies.2
maka terlebih dahulu ditentukan hipotesisnya sebagai berikut:
Ho : tidak ada asosiasi antara sp 1 dan sp 2
H1 : terdapat asosiasi antara sp 1 dan sp 2
Frekuensi harapan untuk tiap tipe pengamatan diperoleh dengan rumus sebagai
(a+c)
berikut:
F harapan A = F harapan C =
X2 = 0,01
X2 adalah pernyataan untuk probalilitas
T atau n adalah jumlah titik sampel = a+b+c+d
X2 tabel pada taraf uji = 5% X2 tabel = 3,83
Kriteria : X2hitung< X2tabel yaitu 0,01 < 3.83 maka terima Ho.
Artinya: tidak terdapat asosiasi interspesifik antara sp 1 dan sp 2.
Asosiasi interpesifik merupakan hubungan antara dua atau lebih spesies
dalam satu habitat tertentu. Dalam pengamatan di lapangan dilakukan pengamatan
antara sp 1 (Axonopus compressus) dengan sp 2 (Cynodon dactylon) di
Velodrome. Pada tempat pengamatan dilakukan pengambilan data dengan
mengunakan metode petak berukuran 50x50 cm dan berjumlah 100 plot. Pada
setiap plot dilihat keberadaan dari rumput jenis 1 dengan rumput jenis 2, bila
dalam plot terdapat kedua jenis tanaman maka diberi kode a, bila hanya sp 1
diberi kode b, bila hanya terdapat sp 2 diberi kode c sedangkan bila tidak
ditemukan kedua jenis maka diberi kode d.
Berdasarkan data hasil pengamatan yang diperoleh dari 100 plot tersebut,
diketahui bahwa :
A.
(Axonopus compressus) (Cynodon dactylon)
Klasifikasi
Kingdom: Plantae
Subkingdom: Tracheobionta
Superdivisi: Spermatophyta
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Liliopsida
Subkelas: Commelinidae
Ordo: Poales
Famili: Poaceae
Genus: Axonopus
Spesies: Axonopus compressus (Sw.) Beauv.
Klasifikasi
Kingdom: Plantae
Subkingdom: Tracheobionta
Superdivisi: Spermatophyta
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Liliopsida
Subkelas: Commelinidae
Ordo: Poales
Famili: Poaceae
Genus: Cynodon
Spesies: Cynodon dactylon (L.) Pers
B. Kesimpulan
1. Interaksi tersebut bisa positif (menguntungkan kedua pihak) atau negative
(merugikan bagi salah satu). Persaingan akan terjadi apabila sejumlah
organisme bergantung pada sumber yang sama. Persaingan dapat terjadi
antara anggota-anggota spesies yang berbeda (interspesifik)
2. Bentuk interkasi itu dapat dibagi menjadi beberapa tipe, yaitu neutralisme,
kompetisi, amensalisme, parasitime, predasi (pemangsaan), komensalisme,
protokooperasi, dan mutualisme.
3. Nilai X2 hitung lebih kecil dari X2 tabel maka terima Ho yang berarti
tidak ada asosiasi interspesifik antara (Axonopus compressus) dengan sp 2
(Cynodon dactylon)
4. Asosiasi negatif disebabkan antara kedua spesies tersebut memiliki
perbedaan daur hidup dan peranan ekologis yang berbeda, sebab
organisme yang terdapat hubungan kompetisi memiliki peranan ekologis
yang tumpang tindih.
5. Faktor lain yang menyebabkan asosiasi negatif adalah karena faktor
lingkungan seperti pH tanah, kandungan hara pada tanah dan suhu
maksimum-minimum pada lingkungan tersebut yang akan menyeleleksi
spesies-spesies apa saja yang dapat tumbuh dengan subur ditempat
tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Ewusie. 1990. Pengantar Ekologi Tropika . Bandung: ITB.
Hardjosuwarno, Sunarto. 1990. Dasar-Dasar Ekologi Tumbuuhan. Yogyakarta:
Fakultas Biologi Universitas Gajah Mada.
Kartawinata. 1986. Pengantar Ekologi. Bandung: Remadja karya CV.
Kastono. 2005. Ilmu Gulma. Yogyakarta: Jurusan Budidaya Pertanian. UGM.
Michael. 1994. Metode Ekologi untuk Penyelidikan Lapangan dan Laboratorium.
Jakarta: UI Press.
Mueller-Dombois, D. and H. Ellenberg. 1974. Aims and Methods of Vegetation
Ecology. New York. London. Sydney. Toronto: John Wiley & Sons.
Naughton. 1998. Ekologi Umum. edisi kedua. Yogyakarta: UGM Press.
Wirakusumah, S. 1003. Dasar-dasar Ekologi bagi populasi dan Komunitas. UI-
Press: Jakarta
http://www.plantamor.com (diakses pada tanggal 29/05/2017)