Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH EKOLOGI

BERBAGAI HAL MENGENAI EKOLOGI

DOSEN PENGAMPU :

Dr. LAODE ALI SYUKUR, ST., M. Sc

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK III

MUHAMAD FATHUN CANSERINO TUANI (21376GEO0188)

PUTRI CHINTYA (21376GEO0190)

WA ODE PUTRI (21376GEO0191)

WA ODE SUNARTI (21376GEO0192)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PELITA NUSANTARA BUTON

STKIP

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan Rahmat dan Karunia – Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini guna memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Ekologi, dengan judul
“Berbagai Hal Mengenai Ekologi”.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak lepas dari bantuan
banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik sehingga makalah
ini dapat terselesaikan dengan baik.

Kami menyadari pula bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena
itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan yang membangun dari
berbagai pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi pembaca.

Baubau, 19 Juni 2022

penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………………………….. i

DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………………………... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang…………………………………………………………………………… 1

B. Rumusan Masalah …………………………………………………………………….. 1

C. Tujuan Penulisan……………………………………………………………………….. 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Interaksi Antar Spesies.……………………………………………………………… 2

B. Individu Dalam Spesies Berfungsi Sebagai Pupulasi…………..………. 4

1. Individu …………………………..………………………………………….…. 4

2. Populasi…………………………………………………………………………. 5

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan…………………………………………………………………………..….. 7

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Ekologi tumbuhan sebagai salah satu cabang disiplin ilmu ekologi adalah ilmu
pengetahuan yang mempelajari secara spesifik interaksi tumbuhan dangan lingkungan
hidupnya, yang berhubungan dengan berbagai proses dan fenomena alam yang telah
lama dikenal. Misalnya bagaimana tumbuhan untuk kehidupannya memerlukan sinar
matahari, air, oksigen, tanah atau lahan sebagai tempat tumbuh atau habitatnya.
Bagaimana peranan energi dan nutrisi untuk proses metabolisme tubuh, tumbuhan
dalam ekosistem sebagai komponen produsen menjadi sumber pakan dan sumber
energi untuk makhluk hidup lainnya yang diperoleh melalui rangkaian rantai dan
jaringjaring makanan, dan proses dekomposisi oleh mikrobiota. Dalam ekologi
tumbuhan juga dijelaskan tentang perkembangan kehidupan tumbuhan melalui masa
reproduksi, perkecambahan, pertumbuhan dan masa dewasa, tua dan mati. Kelompok
atau komunitas tumbuhan tertentu hilang atau musnah, kemudian akan muncul,
tumbuh dan berkembang kembali melalui serangkaian proses suksesi. Proses kehidupan
akan berlangsung terusmenerus berkesinambungan mengikuti hukum alam. Elton pada
tahun 1927 (dalam Brewer, 1994), menyatakan bahwa ekologi tumbuhan yang mulai
berkembang sejak akhir abad ke 19 pada dasarnya adalah ilmu pengetahuan tentang
sejarah alam.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana suatu spesies berinteraksi dengan spesies lainnya ?
2. Bagaimana individu - individu dalam spesies itu diatur dan berfungsi sebagai
populasi ?

C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui bagaimana suatu spesies berinteraksi dengan spesies
lainnya
2. Untuk mengetahui bagaimana individu - individu dalam spesies itu diatur dan
berfungsi sebagai populasi
BAB II
PEMBAHASAN

A. INTERAKSI ANTAR SPESIES

Semua makhluk hidup selalu bergantung kepada makhluk hidup yang lain, tiap
individu akan selalu berhubungan dengan individu lain yang sejenis atau lain jenis, baik
individu dalam satu populasinya atau individu-individu dari populasi lain. Jadi interaksi
spesies merupakan, hubungan timbal balik antar organisme baik dari spesies yang sama
maupun dari spesies yang berbeda. Interaksi demikian banyak kita lihat di sekitar kita.
Persaingan terjadi ketika organisme baik dari spesies yang sama maupun dari spesies
yang berbeda menggunakan sumber daya alam. Di dalam menggunakan sumber daya
alam, tiap-tiap organisme yang bersaing akan memperebutkan sesuatu yang diperlukan
untuk hidup dan pertumbuhannya (Tyara, 2012).

Interaksi antarpopulasi dapat dikelompokkan berdasarkan mekanisme interaksi


atau efek interaksi. Ekologiawan menggunakan kedua klasifikasi ini dan sering
menggabungkan keduanya. Menurut Leksono (2007) berdasarkan mekanisme, interaksi
dibagi menjadi enam jenis, yaitu sebagai berikut.

1. Kompetisi
Bila dua spesies tergantung pada sumber daya tertentu di lingkungannya
maka mereka saling bersaing untuk mendapatkan sumber daya tersebut.
Biasanya sumber daya yang diperebutkan adalah makanan, selain itu bisa 14
juga tempat berlindung, tempat bersarang, sumber air, cahaya matahari,
dan sebagainya.
Secara klasik, kompetisi dibagi menjadi dua. Kompetisi eksploitataif
/scramble, yaitu kompetisi yang terjadi bekerja secara tidak langsung
dengan pengurangan sumber daya, dan kompetisi interferensi. Kontes,
kompetisi yang melibatkan interaksi langsung antarspesies seperti
teritorialitas dan interferensi kimia.
2. Predasi
Predasi cukup sulit didefinisikan dengan tegas karena kisaran organisme
yang luas dalam mengkonsumsi makanannya.beberapa ekologiawan
mendefinisikan predasi sebagai semua kegiatan mengkonsumsi termasuk
herbivora, detrivori, parasitisme dan karnivora. Jika predasi dibatasi pada
pengertian konsumsi satu organisme oleh organisme lain pada saat
mangsanya dalam keadaan hidup maka detrivori tidak termasuk predasi.
Kita mengenal istilah heterptrof sebagai organisme yang mendapatkan
energi dari organisme lain. Dengan demikian semua predator adalah
heterotrof namun tidak semua heterotrof adalah predator.
Menurut Tyara (2012), predasi merupakan interaksi antara dua atau lebih
spesies yang salah satu pihak (prey, organisme yang dimangsa), sedangkan
pihak lainnya (predator, organisme yang memangsa) beruntung. Hubungan
ini sangat erat sebab tanpa mangsa, predator tak dapat hidup. Sebaliknya,
predator juga berfungsi sebagai pengontrol populasi mangsa.
3. Herbivora
Herbivora merupakan proses interaksi utama antara hewan dan tumbuhan
. secara umum herbivora bersifat menguntungkan herbivor dan merugikan
tumbuhan.

4. Parasitisme

Parasitisme adalah hubungan antarorganisme yang berbeda spesies, bila


salah satu organisme hidup pada organisme lain dan mengambil makanan
dari hospes/inangnya sehingga bersifat merugikan inangnya. Biasanya
interaksi parasitisme ini dilakukan oleh tumbuhan atau hewan tingkat
rendah dengan cara menumpang dan menghisap sari makanan dari hewan
atau tumbuhan yang ditumpanginya. Hewan atau tumbuhan yang
ditumpangi biasa disebut inang. Pada tumbuhan seperti tumbuhan benalu
yang menempel pada pohon (Tyara, 2012).
5. Penyakit
Penyakit merupakan asosiasi antara mikroorganisme patogen dengan
inangnya yang menyebabkan inang menderita secara fisiologis.
6. Mutualisme
Mutualisme adalah hubungan antara dua organisme yang berbeda spesies
yang saling menguntungkan kedua belah pihak oleh adanya asosiasi dan
masing-masing spesies memang saling membutuhkan dan merupakan suatu
keharusan untuk berasosiasi. Contoh, bakteri Rhizobium yang hidup pada
bintil akar kacang-kacangan, bunga dan lebah (Tyara, 2012).

Mendeteksi asosiasi spesies mempunyai implikasi ekologi yang penting.


Beberapa proses ekologis mungkin saja menghasilkan asosiasi positif atau negatif antar
dua spesies (Soegianto, 1994).

Adapun beberapa macam bentuk interaksi yang terjadi antar makhluk hidup
yaitu :

Tabel 2.1: Beberapa Macam Bentuk Interaksi Antar Spesies

Contoh proses
Interaksi Negative Positif
Tidak ada interaksi Spesies mempunyai Spesies mempunyai respon
kebutuhan sumberdaya yang sama terhadap suplay
yang berbeda sumberdaya yang terbatas
Mutualisme Sumberdaya diperebutkan Spesies satu dengan lainnya
dan dipergunakan secara saling mempertinggi daya
eksklusif oleh spesies survivalnya
Predasi Kepadatan predator yang Predator berfluktuasi
tinggi menurunkan selaras dengan kepadatan
kepadatan mangsanya. mangsanya
(Sumber: Soegianto, 1994)

B. INDIVIDU DALAM SPESIES BERFUNGSI SEBAGAI POPULASI


1. Individu

Individu berasal dari bahasa latin yaitu in (tidak) dan dividuus (dapat dibagi) jadi
individu merupakan bagian organisasi kehidupan yang tidak dapat dibagi lagi. Masing-
masing unit yang disebut individu tersebut dapat melakukan proses hidup yang masing-
masing terpisah. Setiap individu seperti pohon pisang dalam rumpunnya akan dapat
hidup apabila dipisahkan dari rumpunnya tersebut. Lalu bagaimana dengan porifera ?.
Individu dalam ekologi memiliki makna yang sangat penting, karena dari individu dapat
dikumpulkan bermacam-macam data untuk mempelajari tentang kehidupan dalam
hubungannya dengan lingkungannya.

2. Populasi

Dalam ekologi, populasi diartikan sekelompok idividu sejenis yang menempati


ruang dan waktu tertentu. Misalnya populasi pohon cengkeh tahun 2005 di Kulon Progo
Yogyakarta, Populasi Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga tahun 1999, atau populasi pohon
Salak Pondoh tahun 2005 di Kabupaten Sleman Yogyakarta dan seterusnya. Jadi,
populasi adalah kelompok kolektif organisme dari jenis yang sama yang menempati
ruang atau tempat tertentu dan memiliki berbagai ciri atau sifat yang unik dari kelompok
dan bukan merupakan sifat milik individu di dalam kelompok tersebut. Populsi memiliki
sejarah hidup, tumbuh dan berkembang seperti apa yang dimiliki oleh individu. Populasi
memiliki organisasi dan struktur yang pasti dan jelas.

Penentuan atau penggolongan species dalam populasi dapat dilakukan dengan


dua cara:

1. Secara taksonomi, yaitu species ditentukan berdasarkan hubungan


kekeluargaan baik secara evolusi, maupun sejarah nenek moyangnya

2. Berdasarkan peran atau fungsi, yaitu penentuan species didasarkan pada


kesamaan perannya di dalam lingkungan

Berdasarkan sifatnya yang unik dan berbeda dengan sifat masing-masing


individu, populasi memiliki ciri-ciri antara lain sebagai berikut:

1. Densitas atau kerapatan atau kepadatan

2. Angka kelahiran (natalitas)

3. Angka kematian (mortalitas)

4. Genetik

5. Struktur Umur

6. Potensi biotik

7. Bentuk pertumbuhan
Dari penjelasan mengenai individu dan populasi dapat disimpulkan bahwa,
bagaimana individu - individu dalam spesies itu diatur dan berfungsi sebagai populasi
yaitu :

Populasi didefinisikan sebagai sekelompok organisme dari spesies yang sama


yang secara kolektif menempati ruang/tempat tertentu dan dalam waktu tertentu. Nah
spesies ini dapat di ukur mulai dari hubungan timbal balik, kepadatan, jumlah yang
datang dan pergi. Ketika terdapat spesies yang sama dan menempati tempat tertentu
maka spesies itu dapat dikatakan berfungsi sebagai populasi
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Interaksi antar populasi dapat dikelompokkan berdasarkan mekanisme interaksi


atau efek interaksi. Ekologiawan menggunakan kedua klasifikasi ini dan sering
menggabungkan keduanya. Menurut Leksono (2007) berdasarkan mekanisme, interaksi
dibagi menjadi enam jenis, yaitu sebagai berikut :

1. Kompetisi
2. Predasi
3. Herbivora
4. Parasitisme
5. Penyakit
6. Mutualisme

Populasi didefinisikan sebagai sekelompok organisme dari spesies yang sama


yang secara kolektif menempati ruang/tempat tertentu dan dalam waktu tertentu. Nah
spesies ini dapat di ukur mulai dari hubungan timbal balik, kepadatan, jumlah yang
datang dan pergi. Ketika terdapat spesies yang sama dan menempati tempat tertentu
maka spesies itu dapat dikatakan berfungsi sebagai populasi.
DAFTAR PUSTAKA

Arief, A. 2001.Hutan dan Kehutanan. Jakarta. Kanisius.

Arief, 2003.Hutan Mangrove Fungsi dan Manfaatnya.Yogyakarta. Knisius

Al-Jazairi, S.A.B.J. 2007.Tafsir Al-Qur’an Al-Aisar Jilid 2 dan 4. Jakarta: Darus Sunnah.

Dahuri, R. Jacub, R. Sapta, P.G. M.J. Sitepu. 2004. Pengelolaan Sumber Daya Wilayah
Pesisir dan Laut Secara Terpadu.Jakarta : PT Pradnya paramita.

Fauziah, Y. Nursal dan Supriyanti. 2004.Struktur dan Penyebaran Vegetasi Strata


Sapling Di Kawasan Hutan Mangrove Pulau Bengkalis Provinsi Riau. Laboratorium
Botani Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau, Pekanbaru 28293.

Fachrul, M.F. 2007. Metode sampling Bioekologi.Jakarta : Bumi Aksara.

Gunarto.2004. Konservasi Mangrove Sebagai Pendukung Sumber Hayati Perikanan


Pantai. Sulawesi Selatan : Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau.

Harahab, N. 2010.Penilaian Ekonomi Ekosistem Hutan Mangrove dan Aplikasinya


Dalam Perencanaan Wilayah Pesisir.Yogyakarta : Graha Ilmu.

Indriyanto. 2006. Ekologi Hutan. Jakarta : PT Bumi Aksara

Irwan, Z.D. 2003.Prinsip-prinsip Ekologi dan Organisasi Ekosistem Komonitas dan


Lingkungan.Jakarta : PT Bumi Aksara.

Anda mungkin juga menyukai