Disusun oleh :
Kelompok 4
Semester : 2 (Dua)
Dosen 1. Dr. Yetty Hastiana, M.Si.
Pengampuh : 2. Dr. Sri Wardhani, M.Si.
3. Dr. Astrid S.W. Sumah, M.Si.
Syukur alhamdulillah, penulis sampaikan puji dan syukur kehadiran Allah SWT.
Yang telah memberikan taufik dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ilmiah ini dengan baik.
Makalah ilmiah ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan yang sangat
bermanfaat bagi penulis serta menambah wawasan bagi pembaca.
Namun penulis pada akhirnya menyadari bahwa makalah ilmiah ini belum
sempurna dan banyak sekali keterbatasannya, baik terkait dengan studi literatur atau
pustaka sebagai informasi dalam makalah. maka dari itu penulis mengucapkan
terimakasih dan mengharapkan kritik dan saran agar penulis dapat meningkatkan
penulisan makalah selanjutnya
Penulis
BAB I
TINJAUAN PUSTAKA
b) Simbiosis Mutualisme
Hubungan anatar makhluk hidup yang saling menguntungkan.
Contohnya hubungan antara jamur dan pohon yang ditumpanginya
dimana jamur menempel pada pohon dan mengambil semua makanan
dari pohon yang ditumpanginya dengan mengeluarkan serbuk tetapi
jika serbuk dari pohon dekeluarkan terus makan akan membuat pohon
menjadi berlubang tetapi hal ini tidak membuat pohon mati karena
jamur mengambil serbuk makanan dari sel-sel pohon yang telah mati
sedangkan yang hidup tidak dihinggapi. Maka dalam proses simbiosis
ini bukan hanya jamur yang di untungkan tetapi pohon juga karena
pohon dapat berkembangbiak dengan sel-sel yang masih hidup.
c) Simbiosis Komensalisme
Simbiosis yang menguntungkan satu pihak sedangkan pihak lain tidak
mendapatkan keuntungan. Contohnya Hubungan antara tanaman anggrek
dengan tumbuhan inangnya. Dalam proses interaksi ini jamur membantu
pertumbuhan anggrek karena anggrek tidak bisa tumbuh dengan
sendirinya maka dari itu harus adanya bantuan jamur untuk
menempelkan benang-benang jamur pada bagian anggrek agar dapat
tumbuh. Anggrek pada simbiosis ini diuntungkan tetapi jamur tidak
diuntungkan maupun dirugikan
d) Simbiosis Amensalisme
Simbiosis yang menyebabkan satu pihak dirugikan dan pihak lainya tidak
diuntungkan maupun dirugikan. Salah satu contoh amensalisme adalah
interaksi alelokemis, yaitu penghambatan satu organisme oleh organisme
lain melalui pelepasan produk metabolisme seperti padi dan gulma.
e) Simbiosis Kompetisi
Simbiosis yang saling merugikan bagi kedua pihak biasanya hal ini
terjadi karena persaingan dalam merebutkan makanan. Contohnya adalah
tanaman jagung dan gulma.
f) Simbiosis Netralisme
Hubungan yang tidak menguntungkan maupun merugikan bagi
keduanya.
2. Interaksi Tumbuhan dengan Komunitas
Komunitas merupakan kumpulan dari berbagai populasi yang hidup
pada suatu waktu dan daerah tertentu yang saling berinteraksi dan
mempengaruhi satu sama lain. Komunitas memiliki derajat keterpaduan
yang lebih kompleks bil adibandingkan dengan individu dan populasi.
Dalam ekologi hutan, satuan vegetasi yang dipelajari atau diselidiki berupa
komunitas tumbuhan yang merupakan asosiasi konkret dari semua spesies
tetumbuhan yang menempati suatu habitat. Hasil analisis komunitas
tumbuhan diajikan secara deskripsi mengenai komposisi spesies dan
struktur komunitasnya. Struktur suatu komunitas tidak hanya dipengaruhi
oleh hubungan antarspesies, tetapi juga oleh jumlah individu dari setiap
spesies organisme. Hal yang demikian itu menyebabkan kelimpahan relatif
suatu spesies dapat mempengaruhi fungsi suatu komunitas, bahkan dapat
memberikan pengaruh pada keseimbangan sistem dan akhirnya
berpengaruh pada stabilitas komunitas itu sendiri (Heddy, dkk., 1986).
Dalam komunitas, semua organisme merupakan bagian dari
komunitas dan antara komponennya saling berhubungan melalui
keragaman interaksinya. Interaksi antarkomponen ekologi dapat
merupakan interaksi antarorganisme, antarpopulasi, dan antarkomunitas:
a) Netral
Hubungan Tidak saling mengganggu antara organisme tumbuhan
dalam habitat yang tidak bersifat menguntungkan dan tidak merugikan
kedua belah pihak. Contohnya Pohon pinus dan pohon jati.
b) Kompetisi
Inetraksi bersaing antar individu tumbuhan dengan individu tumbuhna
lainnya dalam hal penggunaan sumber daya alam dan pemenuhan
kebutuhan seperti nutrisi, air, cahaya, ruang, dll. Dimana kompetisi
akan muncul jika individu tumbuhan mempunyai daur hidup dan
keperluan yang sama maupun yang berbeda jenis. Tumbuhan yang
lebih efisien memanfaatkan sumber daya untuk bertahan dan yang
lainya tersingkir. Contohnya Pergantian jenis tumbuhan selama
suksesi dalam bentuk seal-selarnya dari jenis oportunis sampai ke
jenis keseibangan.
c) Amensalisme
Hubungan antara individu populasi yang satu merasa dirugikan
sedangkan populasi yang lain tidak dirugikan. Contohnya Alelopati
merupakan interaksi antar populasi bila populasi yang satu
menghasilkan zat yang dapat menghalangi tumbuhnya populasi lain
misalnya disekitar pohon walnut jarang ditumbuhi tumbuhan lain
karena tumbuhan ini menghasilkan zat yang bersifat toksik.
d) Komensalisme
Merupakan hubungan antara dua organisme tumbuhan yang berbeda
spesies dalam bentuk kehidupan bersama untuk berbagi sumber
makanan salah satu spesies yang di untungkan dan spesies laninnya
tidak dirugikan. Contohnya Anggrek dengan pohon yang
ditumpanginya.
e) Mutualisme
Interaksi obligator yang diperlukan oleh kedua belah pihak yang
berintekasi karena keduanya saling memerlukan Contohnya bakteri
Rhizobium yang hidup pada akar kacang-kacangan.
f) Tumbuhan Penumpang
Kelompok tumbuhan yang memanfaatkan tumbuhan lain sebagai
tempat hidup dengan menempel, berbeda dengan parasit tumbuhan ini
mempunyai akar untuk menghidap air dan nutrisi yang terlarut dan
mampu menghasilkan makanan sendiri. Epifit ini Cuma emerlukan
peneduhan dan kelembapan dai rumbuhan lain sehingga mempu
bertahan di saat kekeringan. Contohnya Pteridaceae.
g) Parasitisme
Hubungan anatar organisme yang berada pada spesies bila salah satu
organisme hidup pada organisme lain dengan mengambil makanan
dari inganya sehingga bersifat merugikan inangnya. Contohnya benalu
dengan pohon inang.
3. Interaksi Hewan dan Tumbuhan dalam Komunitas
a) Perusakan
Interaksi antar tumbuhan dengan hewan dimana tumbuhan dirugikan
karena tumbuhan sebagai bahan makanan bagi hewan pemakan
tumbuhan (Herbivora) dan hewan pemakan tumbuhan dan daging
(Omnivora). Hewan memakan tumbuhan secara keseluruhan ataupun
hanya sebagian selain dimakan tumbuhan juga diinjak oleh hewan
yang secara tidak langsung bisa mengakibatkan kerusakan pada
tumbuhan dan menyebabkan dampak yang buruk bagi tumbuhan.
b) Penyerbukan Oleh Hewan
Penyerbukan atau Polinasi merupakan suatu peristiwa jatuhnya serbuk
sari ke kepala putik. Pada beberapa tumbuhan penyerbukannya di
bantu oleh perantara (Polinator) bisa manusia, angin, dan hewan.
Hewan yang bisa menjadi Perantara pada proses penyerbukan
tumbuhan adalah:
1) Hewan kelompok serangga dengan penyerbukan Entomogami
A. Kesimpulan
Adapun yang dapat disimpulkan dari makalah ini bahwa interaksi antara dua
makhluk hidup
1. Simbiosis merupakan bentuk interaksi antara makhluk hidup satu sama lain.
Simbiosis terbagi menjadi sismbiosis mutualisme, komensalisme,
parasitisme, amensalisme, kompetisi, dan netralisme
2. Komunitas merupakan kumpulan beberapa populasi yang tinggal pada
waktu dan tempat yang bersamaan. Adapun macam-macam interaksi yang
terjadi pada komunitas ini yaitu netral, kompetisi, amensalisme,
komensaslisme, mutualisme, tumbuhan penumpang, dan parasitisme.
3. Selanjutnya interaksi hewan dan tumbuhan dalam suatu komunitas dapat
menghasilkan perusakan, penyerbukan, dan munculnya tumbuhan
insektivora (pemakan hewan).
DAFTAR PUSTAKA
Heddy, S., S.B Soemitro, dan S. Soekartomo. 1986. Pengantar Ekologi. Jakarta :
Rajawali
Wolf, Larry dan S.J McNaughton. 1990. Ekologi Umum. Yogyakarta : UGM press
http://zaifbio.wordpress.com/2009/01/30/deskripsi-dan-analisis-vegetasi-
floristikadan-non-floristika
LAMPIRAN