Anda di halaman 1dari 14

EKOFISIOLOGI TUMBUHAN DAN HEWAN

INTERAKSI TUMBUHAN DENGAN FAKTOR BIOTIK

Disusun oleh :
Kelompok 4

Nama : 1. Laras Sukma (93220004)


2. Dina Yusnita (93220009)

Semester : 2 (Dua)
Dosen 1. Dr. Yetty Hastiana, M.Si.
Pengampuh : 2. Dr. Sri Wardhani, M.Si.
3. Dr. Astrid S.W. Sumah, M.Si.

PROGRAM PASCASARJANA PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ........................................................................................................................


KATA PENGANTAR.........................................................................................................
BAB 1 TINJAUAN PUSTAKA
A. Interaksi Antar Tanaman...............................................................................................
B. Interaksi Tumbuhan Dengan Komunitas.......................................................................
C. Interaksi Hewan Dan Tumbuhan Dalam Komunitas.....................................................
BAB II KESIMPULAN
A. Kesimpulan....................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA......6
KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah, penulis sampaikan puji dan syukur kehadiran Allah SWT.
Yang telah memberikan taufik dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ilmiah ini dengan baik.
Makalah ilmiah ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan yang sangat
bermanfaat bagi penulis serta menambah wawasan bagi pembaca.
Namun penulis pada akhirnya menyadari bahwa makalah ilmiah ini belum
sempurna dan banyak sekali keterbatasannya, baik terkait dengan studi literatur atau
pustaka sebagai informasi dalam makalah. maka dari itu penulis mengucapkan
terimakasih dan mengharapkan kritik dan saran agar penulis dapat meningkatkan
penulisan makalah selanjutnya

Palembang, Mei 2021

Penulis
BAB I
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Interaksi Biotik


Interaksi antara komponen biotik dengan abiotik membentuk ekosistem.
Hubunganantara organisme dengan lingkungannya menyebabkan terjadinya aliran
energi dalam sistem itu. Selain aliran energi, di dalam ekosistem terdapat juga
struktur atau tingkat trofik, keanekaragaman biotik, serta siklus materi. Dengan
adanya interaksi-interaksi tersebut, suatu ekosistem dapat mempertahankan
keseimbangannya. Pengaturan untuk menjamin terjadinya keseimbangan ini
merupakan ciri khas suatu ekosistem. Apabila keseimbangan ini tidak diperoleh
maka akan mendorong terjadinya dinamika perubahan ekosistem untuk mencapai
keseimbangan baru. (Syamsurizal.2000).
Komponen biotik banyak dipengaruhi oleh komponen abiotik. Tumbuhan
sangat bergantung keberadaan dan pertumbuhannya dari tanah, air, udara tempat
hidupnya. Jenis tanaman tertentu dapat tumbuh dengan baik pada kondisi tanah
tertentu. Sebaran tumbuhan juga sangat dipengaruhi oleh cuaca dan iklim.
Misalnya di pantai, tanaman kelapa dapat tumbuh subur, tetapi tidak demikian di
daerah pegunungan. Sebaliknya komponen abiotik juga dipengaruhi oleh
komponen biotik. Keberadaan tumbuhan mempengaruhi Bab VI Ekologi 9
kondisi tanah, air, dan udara disekitarnya. Banyaknya tumbuhan membuat tanah
menjadi gembur dan dapat menyimpan air lebih banyak serta membuat udara
menjadi sejuk. Organisme lainnya seperti cacing juga mampu menggemburkan
tanah, menghancurkan sampah atau serasa daun, dan menjadikan pengudaraan
tanah menjadi lebih baik, sehinga semua dapat menyuburkan tanah.
B. Macam-Macam Interaksi.
Dalam komunitas, semua organisme merupakan bagian dari komunitas dan
antara komponennya saling berhubungan melalui keragaman interaksinya.
Interaksi antarkomponen ekologi dapat merupakan interaksi antarorganisme,
antarpopulasi, dan antarkomunitas.
1. Interaksi antar tumbuhan
Interaksi antara dua makhluk hidup dering disebut dengan simbiosis
dimana merupakan hubungan timbal balik antar dua makhluk hidup yang
saling berdampingan. Tetapi dalam interaksi antar makhluk hidup ini dapat
menimbulkan dampak bagi keduanya baik itu menguntungkan maupun
merugiakan. proses simbiosis ini dibagai menjadi beberapa interaksi antara
lain:
a) Simbiosis Parasitisme
Proses dimana satu pihak mendapat keuntungan dan pihak yang lain
akan dirugikan. Contohnya hubungan natar bunga raflesia dan
inangnya. Bunga rafleia menempel pada akar tanaman inangnya untuk
mengambil zat-zat makanan untuk dapat tumbuh. Tanaman inang
dirugikan karena zat-zat makanan yang seharusnya dipakai untuk proses
pertumbuhan telah diserap oleh bunga raflesia.

b) Simbiosis Mutualisme
Hubungan anatar makhluk hidup yang saling menguntungkan.
Contohnya hubungan antara jamur dan pohon yang ditumpanginya
dimana jamur menempel pada pohon dan mengambil semua makanan
dari pohon yang ditumpanginya dengan mengeluarkan serbuk tetapi
jika serbuk dari pohon dekeluarkan terus makan akan membuat pohon
menjadi berlubang tetapi hal ini tidak membuat pohon mati karena
jamur mengambil serbuk makanan dari sel-sel pohon yang telah mati
sedangkan yang hidup tidak dihinggapi. Maka dalam proses simbiosis
ini bukan hanya jamur yang di untungkan tetapi pohon juga karena
pohon dapat berkembangbiak dengan sel-sel yang masih hidup.
c) Simbiosis Komensalisme
Simbiosis yang menguntungkan satu pihak sedangkan pihak lain tidak
mendapatkan keuntungan. Contohnya Hubungan antara tanaman anggrek
dengan tumbuhan inangnya. Dalam proses interaksi ini jamur membantu
pertumbuhan anggrek karena anggrek tidak bisa tumbuh dengan
sendirinya maka dari itu harus adanya bantuan jamur untuk
menempelkan benang-benang jamur pada bagian anggrek agar dapat
tumbuh. Anggrek pada simbiosis ini diuntungkan tetapi jamur tidak
diuntungkan maupun dirugikan

d) Simbiosis Amensalisme
Simbiosis yang menyebabkan satu pihak dirugikan dan pihak lainya tidak
diuntungkan maupun dirugikan. Salah satu contoh amensalisme adalah
interaksi alelokemis, yaitu penghambatan satu organisme oleh organisme
lain melalui pelepasan produk metabolisme seperti padi dan gulma.
e) Simbiosis Kompetisi
Simbiosis yang saling merugikan bagi kedua pihak biasanya hal ini
terjadi karena persaingan dalam merebutkan makanan. Contohnya adalah
tanaman jagung dan gulma.

f) Simbiosis Netralisme
Hubungan yang tidak menguntungkan maupun merugikan bagi
keduanya.
2. Interaksi Tumbuhan dengan Komunitas
Komunitas merupakan kumpulan dari berbagai populasi yang hidup
pada suatu waktu dan daerah tertentu yang saling berinteraksi dan
mempengaruhi satu sama lain. Komunitas memiliki derajat keterpaduan
yang lebih kompleks bil adibandingkan dengan individu dan populasi.
Dalam ekologi hutan, satuan vegetasi yang dipelajari atau diselidiki berupa
komunitas tumbuhan yang merupakan asosiasi konkret dari semua spesies
tetumbuhan yang menempati suatu habitat. Hasil analisis komunitas
tumbuhan diajikan secara deskripsi mengenai komposisi spesies dan
struktur komunitasnya. Struktur suatu komunitas tidak hanya dipengaruhi
oleh hubungan antarspesies, tetapi juga oleh jumlah individu dari setiap
spesies organisme. Hal yang demikian itu menyebabkan kelimpahan relatif
suatu spesies dapat mempengaruhi fungsi suatu komunitas, bahkan dapat
memberikan pengaruh pada keseimbangan sistem dan akhirnya
berpengaruh pada stabilitas komunitas itu sendiri (Heddy, dkk., 1986).
Dalam komunitas, semua organisme merupakan bagian dari
komunitas dan antara komponennya saling berhubungan melalui
keragaman interaksinya. Interaksi antarkomponen ekologi dapat
merupakan interaksi antarorganisme, antarpopulasi, dan antarkomunitas:
a) Netral
Hubungan Tidak saling mengganggu antara organisme tumbuhan
dalam habitat yang tidak bersifat menguntungkan dan tidak merugikan
kedua belah pihak. Contohnya Pohon pinus dan pohon jati.
b) Kompetisi
Inetraksi bersaing antar individu tumbuhan dengan individu tumbuhna
lainnya dalam hal penggunaan sumber daya alam dan pemenuhan
kebutuhan seperti nutrisi, air, cahaya, ruang, dll. Dimana kompetisi
akan muncul jika individu tumbuhan mempunyai daur hidup dan
keperluan yang sama maupun yang berbeda jenis. Tumbuhan yang
lebih efisien memanfaatkan sumber daya untuk bertahan dan yang
lainya tersingkir. Contohnya Pergantian jenis tumbuhan selama
suksesi dalam bentuk seal-selarnya dari jenis oportunis sampai ke
jenis keseibangan.
c) Amensalisme
Hubungan antara individu populasi yang satu merasa dirugikan
sedangkan populasi yang lain tidak dirugikan. Contohnya Alelopati
merupakan interaksi antar populasi bila populasi yang satu
menghasilkan zat yang dapat menghalangi tumbuhnya populasi lain
misalnya disekitar pohon walnut jarang ditumbuhi tumbuhan lain
karena tumbuhan ini menghasilkan zat yang bersifat toksik.
d) Komensalisme
Merupakan hubungan antara dua organisme tumbuhan yang berbeda
spesies dalam bentuk kehidupan bersama untuk berbagi sumber
makanan salah satu spesies yang di untungkan dan spesies laninnya
tidak dirugikan. Contohnya Anggrek dengan pohon yang
ditumpanginya.
e) Mutualisme
Interaksi obligator yang diperlukan oleh kedua belah pihak yang
berintekasi karena keduanya saling memerlukan Contohnya bakteri
Rhizobium yang hidup pada akar kacang-kacangan.
f) Tumbuhan Penumpang
Kelompok tumbuhan yang memanfaatkan tumbuhan lain sebagai
tempat hidup dengan menempel, berbeda dengan parasit tumbuhan ini
mempunyai akar untuk menghidap air dan nutrisi yang terlarut dan
mampu menghasilkan makanan sendiri. Epifit ini Cuma emerlukan
peneduhan dan kelembapan dai rumbuhan lain sehingga mempu
bertahan di saat kekeringan. Contohnya Pteridaceae.
g) Parasitisme
Hubungan anatar organisme yang berada pada spesies bila salah satu
organisme hidup pada organisme lain dengan mengambil makanan
dari inganya sehingga bersifat merugikan inangnya. Contohnya benalu
dengan pohon inang.
3. Interaksi Hewan dan Tumbuhan dalam Komunitas
a) Perusakan
Interaksi antar tumbuhan dengan hewan dimana tumbuhan dirugikan
karena tumbuhan sebagai bahan makanan bagi hewan pemakan
tumbuhan (Herbivora) dan hewan pemakan tumbuhan dan daging
(Omnivora). Hewan memakan tumbuhan secara keseluruhan ataupun
hanya sebagian selain dimakan tumbuhan juga diinjak oleh hewan
yang secara tidak langsung bisa mengakibatkan kerusakan pada
tumbuhan dan menyebabkan dampak yang buruk bagi tumbuhan.
b) Penyerbukan Oleh Hewan
Penyerbukan atau Polinasi merupakan suatu peristiwa jatuhnya serbuk
sari ke kepala putik. Pada beberapa tumbuhan penyerbukannya di
bantu oleh perantara (Polinator) bisa manusia, angin, dan hewan.
Hewan yang bisa menjadi Perantara pada proses penyerbukan
tumbuhan adalah:
1) Hewan kelompok serangga dengan penyerbukan Entomogami

2) Hewan kelompok burung dengan penyerbukan Ornothogami

3) Hewan kelompok kelelawar dengan penyerbukan Kriptogami


c) Tumbuhan Karnivora (Insektivora)
Selain hewan memakan tumbuhan ada juga tumbuhan yang memakan
hewan dimana tumbuhan mampu mencerna hewan umumnya berupa
serangga seperti lalat, nyamuk, kupu-kupu, dan hewan kecil lainnya.
Tumbuhan ini biasanya memeliki kantung yang berisi cairan hasik
ekskresi berupa enzim proteolitik dan kantung merupakan modifikasi
dari organ daun dan habitatnya di pegunungan yang berhawa sejuk.
Contohnya Bunga bangkai yang bisa memakan serangga kecil yang
terbang disekitanya, Nephentes sp, Nephentes ampullaria.
BAB II
PENUTUP

A. Kesimpulan
Adapun yang dapat disimpulkan dari makalah ini bahwa interaksi antara dua
makhluk hidup
1. Simbiosis merupakan bentuk interaksi antara makhluk hidup satu sama lain.
Simbiosis terbagi menjadi sismbiosis mutualisme, komensalisme,
parasitisme, amensalisme, kompetisi, dan netralisme
2. Komunitas merupakan kumpulan beberapa populasi yang tinggal pada
waktu dan tempat yang bersamaan. Adapun macam-macam interaksi yang
terjadi pada komunitas ini yaitu netral, kompetisi, amensalisme,
komensaslisme, mutualisme, tumbuhan penumpang, dan parasitisme.
3. Selanjutnya interaksi hewan dan tumbuhan dalam suatu komunitas dapat
menghasilkan perusakan, penyerbukan, dan munculnya tumbuhan
insektivora (pemakan hewan).
DAFTAR PUSTAKA

Campbell, Neil A. 2004. Biologi. Jakarta : Erlangga

Heddy, S., S.B Soemitro, dan S. Soekartomo. 1986. Pengantar Ekologi. Jakarta :
Rajawali

Rahardjanto, Abdulkadir. 2001. Ekologi Umum. Malang : UNM Press

Syamsurizal. 2015. Pengantar Ekologi Tumbuhan. Padang: UNP Press.

Wolf, Larry dan S.J McNaughton. 1990. Ekologi Umum. Yogyakarta : UGM press
http://zaifbio.wordpress.com/2009/01/30/deskripsi-dan-analisis-vegetasi-
floristikadan-non-floristika
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai