Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

INTERAKSI MAKHLUK HIDUP


DAN LINGKUNGANNYA

Disusun oleh:

ALAINA TUANA SAHRA


KELAS : VII.5

SMP NEGERI 2 SUNGGUMINASA


KABUPATEN GOWA
2018
0
1
INTERAKSI MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGANNYA

Manusia hidup di bumi tidaklah sendirian, melainkan bersama mahkluk lain


yaitu tumbuhan, hewan dan jasad renik. Mahkluk hidup yang lain itu bukanlah sekedar
kawan hidup yang hidup bersama secara netral atau pasif terhadap manusia, melainkan
hidup manusia itu terkait erat pada mereka. Tanpa mereka manusia tidaklah dapat
hidup.
Kenyataan ini dapat kita lihat dengan mengandaikan di bumi ini tidak ada
hewan dan tumbuhan. Dari manakah kita mendapat oksigen dan makanan? Sebaliknya
seandainya tidak ada manusia, tumbuhan, hewan dan jasad renik akan dapat
melangsungkan kehidupannya. Karena itu anggapan bahwa manusia adalah mahkluk
yang paling berkuasa sebenarnya tidak benar. Seharusnya kita menyadari bahwa kitalah
yang membutuhkan mahkluk hidup yang lain untuk kelangsungan hidup kita dan
bukannya mereka yang membutuhkan kita untuk kelangsungan hidup mereka.
Ekosistem adalah kesatuan interaksi antara makhluk hidup dengan
lingkungannya. Ekosistem juga dapat diartikan sebagai hubungan timbal balik yang
komplek antara organisme dengan lingkungannya. Ilmu yang mempelajari ekosistem
disebut Ekologi.
Dalam ekosistem itu terdiri dari dua komponen yaitu komponen abiotik dan
biotik :
a. Komponen abiotik, yaitu terdiri dari benda-benda mati seperti air, tanah, udara,
cahaya, matahari dan sebagainya.
b. Komponen biotik, yaitu terdiri dari mahkluk hidup seperti hewan, tumbuhan dan
manusia.
Berbicara soal ekosistem, pasti tak akan pernah lepas dari pola interaksi yang
dibangun oleh komponen-komponen yang ada di dalamnya. Komponen tersebut, baik
itu abiotik dan biotik, saling terkait satu sama lainnya. Masing-masing komponen tak
bisa berdiri secara sendiri-sendiri sehingga pada akhirnya membentuk sebuah kesatuan
harmoni. Interaksi dalam ekosistem ini pada akhirnya akan melibatkan beberapa pola
yakni interaksi antar-individu atau antar-organisme, interaksi antar-populasi serta
interaksi antar-komunitas. Interaksi yang seimbang dan selaras akan berujung pada
keseimbangan ekosistem yang menghasilkan harmoni.

A. INTERAKSI ANTAR KOMPONEN EKOSISTEM


Interaksi antarkomponen biotik dalam ekosistem dapat dibedakan menjadi dua
macam, yaitu berikut ini:
1. Interaksi intraspesifik, yaitu interaksi antarindividu dalam satu spesies. Sebagai
contoh misalnya dalam koloni lebah madu (Aphis sp) atau pada koloni rayap
(Termit). Pada masing-masing koloni terdapat pembagian kerja yang sangat rapi
antara ratu, prajurit, maupun pekerja.
2. Interaksi interspesifik, yaitu interaksi antar individu yang berbeda spesies.
Contohnya dalam sebuah hutan, sinar matahari sedikit mencapai lantai hutan. Dan
karena itu spesies-spesies yang berbeda dari tumbuhan harus bersaing untuk
mendapatkan sinar yang tersedia itu. Lumut dan paku-pakuan dapat dapat toleransi
terhadap bayangan sedangkan rumput-rumput tidak dapat, karena itu rumput-
rumput biasanya tidak ditemukan lagi karena persaingan ini.

2
a. Interaksi Antar Organisme atau Antar-individu
Memahami interaksi dalam ekosistem harus dimulai dari pengamatan terhadap
interaksi antara individu yang satu dengan individu lainnya atau organisme yang satu
dengan organisme lainnya. Interaksi ini adalah suatu hal yang mutlak sebab suatu
individu tak akan pernah lepas dari individu lainnya. Interaksi antar-individu tersebut
bisa dengan mudah dijumpai di dalam sebuah populasi atau suatu komunitas. Interaksi
antar organisme dapat dikategorikan sebagai berikut:
1) Netral
Hubungan tidak saling mengganggu antarorganisme dalam habitat yang sama yang
bersifat tidak menguntungkan dan tidak merugikan kedua belah pihak, disebut
netral. Sehingga dalam interksi ini kedua populasi tidak saling terpengaruh dengan
adanya interksi itu (Dzaki Ramli, 1989, 143) Contohnya : walang sengit, dan
burung gelatik. Walang sengit mengisap buah padi muda. Burung gelatik makan
biji padi. Walaupun sama-sama makan biji padi, namun mereka tidak menggangu
yang lain, dan tidak pernah bersaing.
2) Simbiosis
Simbiosis berasal dari bahasa Yunani sym yang berarti dengan dan biosis
yang berarti kehidupan. Simbiosis merupakan interaksi antara dua organisme yang
berbeda jenis (A. Suyitno dan Sukirman, 2006). Simbiosis ini diartikan sebagai
suatu pola hubungan bersama antara dua mahluk hidup yang berbeda jenis, dalam
hubungan yang erat (Gembong T, 1977, 25)). Simbiosis ini kemudian dibagi lagi ke
dalam 3 kelompok, antara lain:
a. Simbiosis mutualisme
Simbiosis merupakan interaksi antara dua organisme yang berbeda jenis
(A. Suyitno dan Sukirman, 2006). Sedangkan mutualisme adalah cara dua
organisme biologis berinteraksi di mana setiap individu saling menguntungkan.
Jadi, Simbiosis Mutualisme adalah cara hidup bersama antara dua jenis
organisme yang berbeda dan saling menguntungkan ( Saktiono,2006).
Simbiosis mutualisme dapat dilakukan secara alami seperti
simbiosis mutualisme lebah madu dengan wijen dan juga dapat dilakukan
dengan cara bantuan manusia atau simbiosis mutualisme buatan seperti
simbiosis mutualisme antara bakteri Synechoccus sp dengan tanaman kedelai
dimana membutuhkan bantuan manusia untuk menyemprotkan bakteri tersebut.
Saat ini didalam agroekologi simbiosis mutualisme ini telah banyak di
usahakan sebagai teknologi yang ramah lingkungan sehingga dapat
meningkatkan produktitas.
Interaksi antara Tanaman Wijen dengan lebah madu yang menghasilkan
hubungan simbiosis mutualisme. Dengan bantuan penyerbukan oleh lebah
madu, hasil wijen dapat meningkat, sedangkan bagi lebah madu dengan
mengonsumsi tepung sari wijen ketahanan dan masa hidupnya dapat
meningkat.
Interaksi antara Tanaman Kedelai dengan bakteri Synechoccus sp yang
menghasilkan hubungan simbiosis mutualisme. Bakteri pada tanaman ini
mengambil sedikit nutrisi pada kedelai untuk pertumbuhannya, namun tidak
mengganggu siklus hidup tanaman tersebut. Sedangkan pada tanaman kedelai
mendapatkan keuntungan karena bakteri tersebut mampu meningkatkan
pertumbuhan dan memperluas ukuran daun sehingga hasil fotosintesis yang
dihasilkan pada tanaman kedelai lebih tinggi (Soedrajad & Avivi, 2005).

3
b. Simbiosis Parasitisme
Hubungan ini melibatkan dua mahluk hidup berbeda jenis dimana
tercipta hubungan yang menguntungkan dan merugikan. Mahluk hidup yang
dirugikan disebut inang dan yang mendapat keuntungan disebut dengan parasit.
Parasitisme merupakan hubungan yang mengambarkan satu organisme yang
dikenal sebagai parasit yang hidup dalam atau pada organism lain, yang dikenal
dengan nama host (inang) untuk mendapatkan makanan (Dzaki Ramli, 1989,
146).
Contoh hubungan ini adalah Simbiosis parasitisme antara Benalu dan
pohon inang. Benalu termasuk tumbuhan biji dan bedaun hijau. Akar tumbuhan
itu tidak sempurna sehingga tidak mampu menyerap air dan hara langsung dari
tanah. Untuk memenuhi kebutuhan akan air dan hara, benalu menumpang pada
ranting tumbuhan jenis lain. Akarnya berupa alat isap yang disebut haustoria
yang menembus kulit masuk ke jaringan pengangkat. Dari jaringan itulah
benalu menyerap air dan hara yang terlarut di dalamnya. Dengan demikian,
tumbuhan inang mengalami kerugian karena air dan hara yang akan digunakan
untuk hidupnya diserap oleh benalu. Akibat dari kegiatan benalu tersebut,
biasanya ujung ranting tanaman yang ditumpanginya mengecil, kurus, dan
akhirnya mati.

Berdasarkan cara mendapatkan makanannya dikenal ada dua jenis


parasit, yaitu:
 Parasit sejati, yaitu parasit yang hidupnya sepenuhnya
bergantung kepada hospesnya, termasuk pula kebergantungan dalam
menyelesaikan daur hidupnya. Contoh parasit sejati ialah tumbuhan tali putri
(Cuscuta filiformis), karena ia tidak mengandung klorofil atau tidak dapat
berfotosintesis sehingga kehidupannya bergantung kepada tumbuhan lain.
 Semi-parasit, yaitu parasit yang hidupnya tidak sepenuhnya
bergantung kepada organisme lain, karena ia sendiri dapat berfotosintesis,
hanya sebagian bahan yang diperlukan bersumber kepada organisme lainnya
atau memerlukan hospes. Contohnya: benalu (Loranthus sp.) dan paku
picisan (Drymoglossum heterophylla).
Simbiosis parasitisme terbagi 2, yaitu:
 Ektoparasit yaitu parasit yang tumbuh di luar tubuh inang, contoh
angrek pohon dan inangnya, kutu di rambut manusia, jamur di kulit
organisme, dll
 Endoparasit yaitu parasit yang tumbuh di dalam tubuh inang, ulat
pengerek batang, parasit malaria, cacing pita, dll

4
c. Simbiosis Komensialisme
Komensalisme berasal dari bahas latin cum = dengan, bersama-sama dan
mensa = meja. Sehingga dalam hal ini komensalisme organisme yang satu
mendapat keuntungan dan organisme yang lain sedikit pun tidak dipengaruhi
oleh hubungan ini (kelompok kerja yayasan studi kurikulum biologi, 1980, 64).
Hubungan yang satu ini melibatkan dua mahluk hidup yang berbeda dimana
yang satu diuntungkan dan yang lainnya tidak dirugikan. Simbiosis
komensialisme ini memang hanya menguntungkan salah satu pihak namun
makhluk hidup yang ada di dalamnya tetap bisa berinteraksi satu sama lain dan
hidup berdampingan.
Contoh hubungan ini adalah tanaman anggrek dan pohon tempat ia hidup,
ikan hiu dengan ikan remora dan masih banyak lagi lainnya. Bunga anggrek bisa
menempel dan “numpang hidup” di pohon mangga misalnya, namun si anggrek
mampu membuat makanannya sendiri sehingga ia sama sekali tidak merugikan
pohon mangga. Sementara itu pola hubungan ikan hiu dan remora juga terbilang
unik sebab ikan ini melekat pada ikan hiu dengan pertolongan semacam alat
penghisap yang terdapat diujung kepalanya. Keadaan ini tidak mempengaruhi
ikan hiu. Ikan remora mendapat keuntungan yaitu untuk bergerak ikan remora
tidak perlu mengeluarkan energy banyak karena kemana-mana terbawa oleh
ikan hiu. Selain itu ikan remora dapat ikut makan bagian-bagian kecil dari
magsa ikan yang terbawa arus sampai didekatnya (kelompok kerja yayasan studi
kurikulum biologi, 1980, 64).
3) Predasi
Predasi adalah hubungan atau interaksi antarorganisme yang mana satu
organisme memakan organisme lainya. Organisme yang memakan disebut
Predator sedangkan yang dimakan disebut Mangsa. Hubungan ini sangat erat
karena tanpa mangsa, predator tidak dapat hidup. Sebaliknya, predator juga
berfungsi pengontrol populasi mangsa agar tidak terjadi ledakan populasi. Dalam
rantai makanan, predator menempati posisi sebagai konsumen sekunder. Pemangsa
ini untuk memenuhi kebutuhan makanan demi kelangsungan hidupnya.
4) Antibiosis
Antibiosis adalah interaksi antara makhluk hidup, salah satu makhluk
hidupnya mengeluarkan zat antibiotik yang dapat membahayakan makhluk hidup
yang lain. Antibiosis pada tumbuhan disebut alelopati, (Ari, , 225)
Hubungan antara makhluk hidup disebut sebagai hubungan antibiosis jika
salah satu organisme mengeluarkan sekret kimiawi yang mampu merusak bahkan
membunuh makhluk hidup yang lainnya. Interaksi ini dapat menyebabkan salah
satu organisme lebih unggul dalam persaingan untuk mendapatkan kebutuhan
makanan atau organisme yang satu mengeluarkan zat yang dapat mematikan
organisme yang lainnya.
Sebagai contohnya, adanya jamur penicillium sp yang dapat menghambat
pertumbuhan bakteri dan jamur yang ada di sekitar. Jamur ini mengeluarkan zat
kimia berupa antibiotika yang disebut penicillin. Juga Pohon-pohon tertentu akan
mengeluarkan zat kimia, sehingga tumbuhan lain tidak dapat hidup di bawahnya.
5) Kompetisi
Kompetisi merupakan macam interksi dua organisme mengambil kebutuhan
yang sama yang jumlahnya terbatas, dan dalam proses ini kedua spesies itu saling
mengalahkan satu sama lain (Dzaki Ramli, 1989, 143). Adanya persaingan untuk
mendapatkan sumber yang terbatas terjadinya hubungan atau interaksi dalam
bentuk kompetisi. Antara organisme yang satu dengan yang lain terjadi persaingan

5
untuk memperoleh kebutuhan hidupnya, seperti makanan, cahaya matahari, tempat
berlindung dan sebagainya. Dalam persaingan itu muncul berbagai cara untuk
menyesuaikan diri dengan lingkungannya, baik penyesuaian struktur maupun
tingkah laku agar dapat melangsungkan kehidupannya. Persaingan tersebut dapat
dibedakan menjadi dua yaitu:
 Kompetisi intra spesifik, yaitu persaingan antar individu satu spesies. Contoh :
persaingan antara kambing dengan sapi di padang rumput.
 Kompetisi antar spesifik, yaitu persaingan antara individu yang berbeda
spesiesnya. Contoh : persaingan antara rumput teki, rumput gajah, dan ilalang
dalam memperebutkan lahan.
Persaingan akan semakin hebat apabila antar organisme yang bersaing
tersebut mempunyai kebutuhan yang hampir sama. Apabila antara dua spesies yang
berkompetisi terjadi persaingan yang semakin kuat,maka salah satu diantaranya
akan kalah.

b. Interaksi antar populasi


Hubungan antara populasi membentuk suatu komunitas. Interaksi antar populasi
ini dapat bersifat menguntungkan, merugikan, netral dan sebagainya. Contohnya dapat
diambil dari kompetisi intraspesifik yang dalam cakupan populasi, kompetisi ini terjadi
jika antar populasi terdapat kepentingan yang sama sehingga terjadi persaingan untuk
mendapatkan apa yang diperlukan, seperti pada persaingan antara populasi kambing
dan populasi sapi di padang rumput.

c. Interaksi antar komunitas


Komunitas adalah kumpulan populasi yang berbeda di suatu daerah yang sama
dan saling berinteraksi. Contoh interaksi antar komunitas, misalnya komunitas sawah
dan sungai. Komunitas sawah disusun oleh bermacam-macam organisme, misalnya
padi, belalang, burung, ular, dan gulma. Komunitas sungai terdiri dari ikan, ganggang,
zooplankton, fitoplankton, dan dekomposer. Antara komunitas sungai dan sawah terjadi
interaksi dalam bentuk peredaran nutrien dari air sungai ke sawah dan peredaran
organisme hidup dari kedua komunitas tersebut. Interaksi antarkomunitas cukup
komplek karena tidak hanya melibatkan organisme, tapi juga aliran energi dan
makanan.

d. Interksi antar ekosistem


Interaksi antara komunitas dengan faktor abiotik membentuk suatu system yang
dikenal sebagai lingkungan atau ekosistem. Interaksi tersebut dapat berupa proses
memakan dan dimakan sehingga terjadi pemanfaatan energi dan daur ulang materi.
Interaksi dalam ekosistem yang melibatkan komunitas sangat kompleks sebab tak
hanya melibatkan bermcam-macam organisme tetapi juga melibatkan aliran makanan
juga energi. Misalnya pada daur ulang karbon yang melibatkan dua jenis ekosistem
yang berbeda misalnya antara ekosistem laut dan juga darat.
Dengan adanya interaksi-interaksi tersebut, suatu ekosistem dapat mempertahankan
keseimbangannya. Pengaturan untuk menjamin terjadinya keseimbangan ini merupakan
ciri khas suatu ekosistem. Apabila keseimbangan ini tidak diperoleh maka akan
mendorong terjadinya dinamika perubahan ekosistem untuk mencapai keseimbangan
baru.
Dalam ekosistem terjadi interaksi antara komponen biotik dan abiotik mulai dari
tingkat individu sampai lingkup biosfer. Interaksi ini ditampilkan dalam pemanfaatan
oksigen untuk bernafas, pemanfaatan cahaya matahari pada tumbuhan. Interaksi terjadi

6
antara individu dengan lingkungan bertujuan untuk mempertahankan kelangsungan
hidupnya. Dalam hal interaksi, semua organisme memerlukan energi dalam bentuk
energi kimia. Perpindahan energi yang berbentuk makanan diubah strukturnya ke dalam
energi kimia melewati urutan makan dan dimakan yang disebut sebagai rantai
makanan.

KESIMPULAN

Ekosistem adalah kesatuan interaksi antara makhluk hidup dengan


lingkungannya. Ekosistem juga dapat diartikan sebagai hubungan timbal balik yang
komplek antara organisme dengan lingkungannya Berbicara soal ekosistem, pasti tak
akan pernah lepas dari pola interaksi yang dibangun oleh komponen-komponen yang
ada di dalamnya Interaksi dalam ekosistem ini pada akhirnya akan melibatkan beberapa
pola yakni interaksi antar-individu atau antar-organisme yang dikategorikan yaitu
netral, simbiosis (simbiosis mutualisme, simbiosis parasitisme dan simbiosis
komensalisme), predasi, antibiosis dan kompetisi, interaksi antar-populasi serta
interaksi antar-komunitas. Interaksi yang seimbang dan selaras akan berujung pada
keseimbangan ekosistem yang menghasilkan harmoni.
Interaksi antarkomponen biotik dalam ekosistem dapat dibedakan menjadi dua
yaitu interaksi intraspesifik dan interaksi interspesifik.

Anda mungkin juga menyukai