Abstrak
Ekosistem berisi berbagai macam komponen, baik biotik maupun abiotik. Setiap komponen
tersebut terkait satu sama lainnya, masing- masing komponen tidak dapat berdiri sendiri sehingga
pada akhirnya terbentuklah suatu interaksi. Interaksi pada ekosistem dapat terjadi antara
komponen biotik dengan komponen biotik dan juga antara komponen biotik dan komponen
abiotik. Interaksi antar komponen biotik melibatkan berbagai macam organisme dan juga
memberikan pengaruh tertentu. Interaksi tersebut dilakukan sebagai usaha suatu organisme untuk
memenuhi kebutuhan akan makanan dan untuk mempertahankan hidup.
Bentuk interaksi antar komponen biotik ini bermacam-macam, dapat berupa persaingan
(kompetisi), pemangsaan (predasi), dan kerjasama (simbiosis). Persaingan (kompetisi) terjadi
diantara beberapa organisme yang membutuhkan bahan makanan yang sama. Selain melakukan
persaingan, beberapa organisme mendapatkan makanan dengan memangsa organisme lain. Pola
interaksi semacam ini disebut pemangsaan (predasi). Organisme yang memakan organisme lain
disebut predator atau pemangsa, sedangkan organisme yang dimakan disebut mangsa.
The word symbiosis literally means "together life". It refers to organisms that live in close
approximation; often one cannot live without the other. In extreme cases, one organism actually
lives inside the other organism (Marietta College, 2008). Istilah symbiosis berarti hidup bersama,
istilah ini mengacu pada organisme yang hidup sangat dekat, bahkan kadang suatu individu tidak
dapat hidup tanpa individu yang lain. Bahkan pada beberapa kasus, satu organisme hidup di dalam
organisme lainnya. Simbiosis sendiri berasal dari bahasa Yunani, terdiri dari dua kata sym yang
berarti dengan, dan biosis yang berarti kehidupan, sehingga dari kata tersebut simbiosis dapat
diartikan sebagai interaksi yang kuat antara makhluk hidup yang berbeda jenis yang hidup
berdampingan dalam waktu tertentu.
Simbiosis merupakan suatu pola hubungan antara dua makhluk hidup yang berbeda jenis.
When individuals oftwo or more species live in direct and intimate contact with one another, their
relationship is called symbiosis (Campbell and Reece, 2007: 1202). Ketika individu dari dua atau
lebih spesies hidup secara langsung dan berhubungan dengan satu dan lainnya, maka hubungan ini
disebut sebagai simbiosis.
B. Terbentuknya Simbiosis
Bentuk hubungan interaksi ini dapat berupa cara suatu organisme untuk bertahan sehingga
menyebabkan satu organisme yang tidak dapat hidup tanpa organisme lain (obligate) atau berupa
hubungan dimana keberadaan suatu organisme tidak begitu penting bagi organisme lain
(facultative). Simbiosis sangatlah luas dan penting dalam kehidupan bagi banyak organisme dan
memiliki peran ekologis yang penting dalam ekosistem alam.
C. Jenis Simbiosis
1. Parasitisme
a) Karakteristik parasitisme
Parasitisme adalah bentuk interaksi simbiosis yang mana satu organisme diuntungkan
dan organisme lain dirugikan, parasit, organisme yang diuntungkan mengambil nutrisi dari
organisme lain, sedangkan inang, merupakan organisme yang dirugikan. Arbi dan Vimono (2010:
228) mengungkapkan bahwa di dalam hubungan parasitisme, organisme parasit memanfaatkan
organisme lainnya (inang) sebagai tempat hidup untuk melangsungkan sebagian besar siklus
hidupnya. Inang seringkali merupakan tempat tinggal sekaligus sebagai sumber makanan bagi
parasit.
Pada dasarnya organisme parasit tidak membunuh inang pada saat parasit tersebut
mengambil keuntungan dari inangnya, bahkan walaupun parasit tersebut memiliki sifat pathogen
(menyebabkan penyakit). Namun pada beberapa kasus tertentu terdapat organisme parasit yang
dapat membunuh inangnya. Parasit yang tinggal di dalam tubuh inangnya disebut endoparasite,
sedangkan parasit yang hidup di luar tubuh inang disebut ektoparasit. Selain itu terdapat juga
istilah definitve host, yaitu organisme yang yang menjadi inang bagi parasit dewasa, sedangkan
intermedieate host merupakan organisme yang menjadi inang bagi juvenile parasit. Definitve host
biasanya merupakan predator dari intermedieate host dan siklus kehidupannya akan lengkap ketika
definitve host memakan intermedieate host, melepaskan bentuk larva untuk menempati tempat
tinggal baru.
2. Komensalisme
a) Karakteristik Komensalisme
Simbiosis yang menyebabkan yang satu diuntungkan dan yang lainnya tidak
dirugikan. Dalam interaksi ini salah satu organisme tidak akan terusik dengan keberadaan
organisme lainnya.
3. Mutualisme
a) Karakteristik Mutualisme
Mutualisme merupakan bentuk simbiosis dimana kedua spesies mendapatkan
keuntungan, melalui simbiosis ini spesies dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam
bertahan dan berkembang. Pada bentuk hubungan mutualisme tertentu lebih kepada
pengeksploitasian satu sama lain (Smith, Ecology & Field Biology).
Mutualisme kebanyakan terbentuk dan berkembang dari asosiasi yang negatif,
seperti pemangsa. Pada dasarnya organisme yang berada pada lingkungan seperti ini memiliki dua
pilihan: melarikan diri dari lingkungan tersebut atau beradaptasi. Sehingga terjadi hubungan antar
organisme yang kemudian dapat membuat satu sama lain saling menguntungkan.
Mutualisme dapat ditemukan dengan beberapa fungsi, seperti: mutualisme sebagai
hubungan untuk memperoleh nutrisi, mutualisme sebagai hubungan untuk perlindungan,
mutualisme sebagai hubungan untuk membantu proses penyerbukan dan mutualisme yang
berperan dalam proses mempertahankan diri.
1. Simbiosis merupakan bentuk hubungan interaksi antara dua organisme dari dua spesies
yang berbeda yang mana interaksi tersebut dapat saling menguntungkan, menguntungkan
yang satu dan merugikan yang lain, atau dapat juga menguntungkan organisme satu dan
tidak memberikan pengaruh apapun terhadap organisme yang lain.
2. Simbiosis dapat terbentuk ketika dua organisme dari dua spesies hidup sangat dekat dan
berdampingan, sehingga organisme tersebut saling berinteraksi dan tercipta hubungan yang
menyebabkan ketergantungan. Kebanyakan organisme yang terlibat dalam interaksi
simbiosis hanya mengerti bahwa interaksi yang terjadi diantara mereka merupakan
mekanisme bertahan hidup, cara organisme tersebut untuk mempertahankan kelangsungan
hidup mereka, perilaku yang merupakan insting dalam menghadapi seleksi alam.
3. Segala interaksi baik yang merugikan, menguntungkan dengan yang lain tidak berpengaruh
apapun, ataupun salah satu untung dan lainnya rugi, merupakan simbiosis. Berdasarkan
kualitas hubungan tersebut, simbiosis dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu simbiosis
mutualisme, simbiosis parasitisme, dan simbiosis komensalisme Simbiosis Spesies A
Spesies B Mutualisme Diuntungkan Diuntungkan Komensalisme Diuntungkan Tidak
terpengaruh Parasitisme Diuntungkan Dirugikan
DAFTAR PUSTAKA
Agus Krisno. 2011. Pemanfaatan Rhizobium sp Guna Menyuburkan Tanah Untuk Meningkatkan
Kualitas Pertanian di Indonesia. Diambil pada tanggal 28 Maret 2016 dari
www.aguskrisnoblog.wordpress.com
Begon, Harper, and Townsend. 1990. Ecology, Individual, Population, and Communities.
Melbourne: Blackwell Scientific Publications
Grabianowski. 2013. How Symbiosis Works. Diambil pada tanggal 28 Maret 2016 dari
www.science.howstuffworks.com/life/evolution/symbiosis.htm
Marietta College. 2008. Symbiosis. Diambil pada tanggal 28 Maret 2016 dari www.marietta.edu
Wikispace. 2013. Organism Interaction. Diambil pada tanggal 28 Maret 2016 dari
www.wikispace.com