Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM

SIMBIOSIS & EKOSISTEM


Mata Kuliah Praktikum IPA SD
Dosen Pengampu : Drs. Hery Kresnadi, M.Pd

Disusun Oleh :
Sopia (F1081221011)
Nur Affni (F1081221009)
Dinda Puspitasari (F1081221069)

4 A REGULER
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt. yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas yang berjudul “Laporan Simbiosis &
Ekosistem” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari laporan ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata
kuliah Praktikum IPA SD. Selain itu, laporan ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang simbiosis dan ekosistem bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Terlebih dahulu, kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs. Hery Kresnadi,
M.Pd sebagai dosen pengampu mata kuliah Praktikum IPA di SD yang telah memberikan tugas
ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, terima kasih atas bantuannya
sehingga sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.

Kemudian, kami menyadari bahwa tugas yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun kami butuhkan demi
kesempurnaan laporan ini.
KEGIATAN PRAKTIKUM
SIMBIOSIS
1. Simbiosis Parasitisme
a. Tujuan
Mengidentifikasi simbiosis parasitisme di lingkungan sekitar.
b. Alat dan Bahan
1) Alat-alat tulis.
2) Lembar pengamatan.
3) Lingkungan sekitar.
c. Cara Kerja
1) Siapkan alat bahan yang diperlukan.
2) Pergilah ke lingkungan sekitar tempat tinggal Anda, jika ada pergilah ke kebun
atau hutan terdekat.
3) Cobalah identifikasi beberapa simbiosis parasitisme yang terjadi antara hewan
dengan tumbuhan, antara hewan dengan hewan; atau antara tumbuhan dengan
tumbuhan.
4) Temukan setidaknya 5 hubungan yang terjadi!
5) Tuliskan hasil identifikasi Anda pada Lembar Kerja (Tabel 1.7) yang ada di
bagian akhir modul ini.
6) Cobalah analisis makhluk hidup mana yang dirugikan dan mana yang
diuntungkan.
7) Jenis keuntungan dan kerugian apa yang terjadi pada hubungan simbiosis
tersebut?
8) Tuangkan hasilnya dengan melengkapi Tabel 1.7.
d. Pertanyaan
1) Apakah hubungan antara kutu anjing dengan anjing merupakan hubungan
parasitisme? Jelaskan!
2) Di antara hubungan parasitisme yang Anda temukan, adakah yang menyebabkan
kematian pada inangnya? Jelaskan!

2. Simbiosis Komensalisme
a. Tujuan
Mengidentifikasi simbiosis komensalisme di lingkungan sekitar.
b. Alat dan bahan
1) Alat-alat tulis
2) Lembar pengamatan
3) Lingkungan sekitar
c. Cara kerja
1) Siapkan alat bahan yang diperlukan.
2) Pergilah ke lingkungan sekitar tempat tinggal Anda, jika ada pergilah ke kebun
atau hutan terdekat.
3) Cobalah identifikasi beberapa simbiosis komensalisme yang terjadi antara hewan
dengan tumbuhan, antara hewan dengan hewan, atau antara tumbuhan dengan
tumbuhan.
4) Temukan setidaknya 3-5 hubungan yang terjadi!
5) Tuliskan hasil identifikasi Anda pada Lembar Kerja (Tabel 1.8) yang ada di
bagian akhir modul ini.
6) Cobalah analisis makhluk hidup mana yang diuntungkan dan mana yang tidak
diuntungkan ataupun dirugikan.
7) Jenis keuntungan apa saja yang diperolehnya? Jelaskan!
Tuangkan hasilnya dengan melengkapi Tabel 1.8.
d. Pertanyaan
Apakah hubungan komensalisme dalam kadar tertentu dapat menyebabkan kerugian
pada inangnya? Jelaskan dan berikan contohnya!

3. Simbiosis Mutualisme
a. Tujuan
Mengidentifikasi simbiosis mutualisme di lingkungan sekitar.
b. Alat dan bahan
1) Alat-alat tulis.
2) Lembar pengamatan.
3) Lingkungan sekitar.
c. Cara kerja
1) Siapkan alat bahan yang diperlukan.
2) Pergilah ke lingkungan sekitar tempat tinggal Anda, jika ada pergilah ke kebun
atau hutan terdekat.
3) Cobalah identifikasi beberapa simbiosis mutualisme yang terjadi antara hewan
dengan tumbuhan, antara hewan dengan hewan, atau antara tumbuhan dengan
tumbuhan.
4) Temukan setidaknya 5 hubungan yang terjadi!
5) Tuliskan hasil identifikasi Anda pada Lembar Kerja (Tabel 1.9) yang ada di
bagian akhir modul ini.
6) Jenis keuntungan apa saja yang diperoleh oleh setiap spesies anggota simbiosis
tersebut? Jelaskan!
7) Tuangkan hasilnya dengan melengkapi Tabel 1.9.
d. Pertanyaan
Di dalam tubuh kita, sebenarnya banyak terjadi simbiosis, coba Anda sebutkan
beberapa contoh simbiosis mutualisme yang ada di tubuh kita! Jelaskan keuntungan
bagi organisme tersebut dan apa pula keuntungannya bagi tubuh kita.
HASIL PRAKTIKUM
SIMBIOSIS

1. Simbiosis Parasitisme
a. Hasil pengamatan
Tabel 1.7.
Hasil pengamatan simbiosis parasitisme

Jenis hubungan Pihak yang dirugikan Pihak yang diuntungkan


No parasitisme
Jenis Jenis Jenis Jenis
makhluk kerugian makhluk kerugian
hidup hidup

b. Pembahasan:
Simbiosis parasitisme adalah hubungan antara dua spesies di mana satu
spesies (parasit) mendapat manfaat dari hubungan tersebut sementara
spesies lainnya (inang) merugi. Parasit biasanya memanfaatkan inangnya
untuk sumber makanan, tempat tinggal, atau sebagai tempat berkembang
biak. Contoh umum parasit meliputi cacing usus, kutu, tungau, dan protozoa
seperti Plasmodium yang menyebabkan malaria pada manusia. Ada juga
parasit lain yang mempengaruhi tumbuhan, seperti jamur penyebab penyakit
pada tanaman.
Simbiosis parasitisme dapat memiliki dampak yang merugikan pada inang.
Hal ini dapat berupa penurunan kesehatan, gangguan dalam fungsi fisiologis,
bahkan kematian inang. Selain itu, parasitisme juga dapat menyebabkan
dampak ekonomi yang signifikan, seperti kerugian dalam produksi pertanian
atau kerugian finansial dalam industri peternakan.
c. Kesimpulan
d. Jawaban Pertanyaan
1) …
2) …

2. Simbiosis Komensalisme
a. Hasil Pengamatan
Tabel 1.8.
Hasil pengamatan simbiosis komensalisme
Jenis hubungan Pihak yang diuntungkan Jenis makhluk
No simbiosis hidup yang
Jenis makhluk Jenis keuntungan tidak untung
hidup dan tidak rugi

b. Pembahasan:
Simbiosis komensalisme adalah hubungan antara dua spesies di mana satu
spesies (komenal) mendapat manfaat dari hubungan tersebut tanpa
memberikan manfaat atau merugikan spesies lainnya (host). Organisme
komensal biasanya menggunakan host sebagai sumber makanan,
perlindungan, atau tempat tinggal tanpa memberikan dampak signifikan
pada host. Pada pengamatan yang kami lakukan, salah satu contoh dari
symbiosis komensalisme yang kami temukan adalah sarang burung. Sarang
burung berfungsi sebagai rumah atau tempat tinggal bagi burung sedangkan
sarang itu sendiri tidak mendapat keuntungan maupun kerugian dari burung.
Simbiosis komensalisme memiliki kontribusi penting dalam ekosistem.
Mereka dapat membantu dalam pemeliharaan kebersihan, misalnya, dengan
membersihkan parasit atau sisa makanan dari tubuh inang. Selain itu,
hubungan komensalisme juga dapat memberikan perlindungan atau tempat
tinggal bagi organisme komensal, yang juga memiliki dampak positif pada
ekosistem secara keseluruhan.
c. Kesimpulan
d. Jawaban pertanyaan
1) …
2) …
3) …

3. Simbiosis Mutualisme
a. Hasil pengamatan
Tabel 1.9.
Hasil pengamatan simbiosis mutualisme

Jenis hubungan Pihak I yang diuntungkan Pihak II yang diuntungkan


No simbiosis
Jenis Jenis Jenis Jenis
makhluk keuntungan makhluk keuntungan
hidup hidup
b. Pembahasan:
Simbiosis mutualisme adalah jenis interaksi antara dua organisme yang
berbeda di mana kedua organisme tersebut saling menguntungkan satu
sama lain. Dalam hubungan mutualisme, kedua pihak mendapat manfaat dari
interaksi tersebut dan hubungan ini dapat berlangsung dalam berbagai
bentuk dan tingkat ketergantungan. Contoh simbiosis mutualisme dapat
ditemukan di berbagai ekosistem. Misalnya hubungan antara tumbuhan dan
bakteri atau fungi dalam akar mereka, di mana tumbuhan menyediakan
karbohidrat untuk bakteri atau fungi dan sebagai balasannya, bakteri atau
fungi membantu tumbuhan dalam menyerap nutrisi dari tanah. Contoh
lainnya termasuk hubungan mutualisme antara kupu-kupu dan bunga, di
mana kupu-kupu membantu dalam penyerbukan bunga dan bunga
menyediakan nektar sebagai sumber makanan bagi kupu-kupu.
Hubungan mutualisme memainkan peran penting dalam menjaga
keseimbangan ekosistem. Mereka membantu dalam sirkulasi nutrien,
penyerbukan tumbuhan, dekomposisi materi organik, dan berkontribusi pada
keanekaragaman hayati dalam suatu habitat.
c. Kesimpulan
d. Jawaban Pertanyaan
1) …
2) …
3) …
KEGIATAN PRAKTIKUM
EKOSISTEM

1. Ekosistem Darat
a. Tujuan
Membandingkan komponen-komponen yang terdapat pada ekosistem darat alami dan
buatan.
b. Alat dan Bahan
1) Seperangkat alat tulis.
2) Loup/kaca pembesar.
3) Barometer.
4) Lingkungan sekitar.
c. Cara Kerja
1) Tentukan ekosistem darat alami di sekitar tempat tinggal atau sekolah tempat
Anda mengajar yang akan kita amati komponenkomponennya.
2) Setelah Anda temukan tempatnya, kemudian amati komponenkomponen
abiotiknya meliputi suhu udara, pencahayaan, angin, jenis/warna tanah.
3) Untuk mengetahui suhu udara gunakan barometer, sementara untuk mengetahui
keadaan pencahayaan, angin, atau tanah Anda dapat memperkirakannya saja.
4) Catat semua data pada Tabel 2.1 dalam Lembar Kerja di belakang modul ini.
5) Setelah mengamati komponen abiotik, Anda perhatikan komponen biotiknya.
Catatlah semua makhluk hidup yang ada di ekosistem tersebut.
6) Mulailah mencatat jenis tumbuhan sebagai produsen yang ada. Jika dapat
lengkapi dengan nama latinnya.
7) Catat semua jenis hewan sebagai konsumen yang Anda temui di ekosistem
tersebut, baik yang tetap maupun yang hanya singgah (hewan terbang).
8) Amati lebih teliti hewan-hewan kecil yang mungkin terdapat di dalam tanah/dekat
permukaan, atau pada sela-sela daun/batang. Gunakan kaca pembesar jika perlu.
9) Semua data dicatat pada Tabel 2.2 dalam Lembar Kerja di belakang modul ini.
10) Sebagai pembanding, tentukan suatu ekosistem darat buatan yang ada di sekitar
tempat tinggal atau sekolah tempat mengajar Anda.
11) Lakukan semua kegiatan dari nomor 2 sampai dengan nomor 8 seperti di atas.
Kemudian semua data dicatat pada Tabel 2.3 dan Tabel 2.4 dalam Lembar Kerja
di belakang modul.
12) Buat kesimpulan umum tentang perbedaan pada kedua tipe ekosistem tersebut.
d. Pertanyaan
Menurut pendapat Anda ekosistem manakah yang mempunyai jenis komponen biotik
lebih banyak? Mengapa demikian? Jelaskan secara singkat!
2. Ekosistem Perairan
a. Tujuan
Mengamati komponen-komponen yang terdapat pada ekosistem perairan.
b. Alat dan bahan
1) Alat tulis.
2) Loup/kaca pembesar.
3) Barometer.
4) Termometer.
5) Lingkungan sekitar.
c. Cara Kerja
1) Tentukan satu ekosistem perairan alam atau buatan yang ada di sekitar tempat
tinggal atau sekolah tempat mengajar Anda.
2) Amati komponen abiotiknya seperti pada percobaan 1 di atas. Catat semua data
pada Tabel 2.5 dalam Lembar Kerja di belakang modul ini.
3) Amati pula komponen biotiknya seperti pada percobaan 1. Catat data yang
diperoleh pada Tabel 2.6 dalam Lembar Kerja di belakang modul ini.
4) Buat kesimpulan secara singkat.
d. Pertanyaan
Jelaskan menurut pendapat Anda perbedaan apa yang tampak jelas antara ekosistem
darat pada percobaan 1 dengan ekosistem perairan ini.

3. Rantai Makanan, Jaring-jaring Makanan, dan Piramida Ekologi


a. Tujuan
Menentukan rantai makanan, jaring-jaring makanan, dan piramida ekologi dalam
ekosistem darat dan ekosistem perairan.
b. Alat dan Bahan
1) Alat tulis.
2) Lingkungan sekitar.
c. Cara Kerja
1) Ekosistem darat
a) Perhatikan data pada Tabel 2.2 atau Tabel 2.4 dari percobaan 1 (pilih salah
satu). Buatlah bagan rantai makanan pertama dari komponen biotiknya, mulai
dari tumbuhan sebagai produsen pada urutan pertamanya.
b) Tentukan jenis hewan pertama sebagai konsumen 1 (herbivor) pada urutan
kedua. Selanjutnya tentukan jenis hewan kedua sebagai konsumen 2
(karnivor) pada urutan ketiga, dan seterusnya.
c) Buat beberapa bagan rantai makanan sesuai dengan urutannya, sehingga
semua jenis tumbuhan maupun hewan yang ada sudah terdapat di dalamnya.
d) Dari beberapa rantai makanan yang sudah ada dan saling berinteraksi, buatlah
jaring-jaring makanannya.
e) Bagan semua rantai makanan dan jaring makanan dibuat pada Gambar 2.1 dan
Gambar 2.2 dalam Lembar Kerja di belakang modul ini.
f) Dari bagan semua rantai makanan yang ada pada ekosistem ini, kelompokkan
komponen biotiknya ke dalam tingkat trofik. Catat data tersebut pada Tabel
2.7 dalam Lembar Kerja di belakang modul ini.
g) Dari data pada Tabel 2.7, buat bagan piramida ekologinya berdasarkan
kelompok tingkatan trofik komponen biotiknya pada Gambar 2.3 dalam
Lembar Kerja di belakang modul ini.
2) Ekosistem Perairan
a) Untuk ekosistem perairan, buat bagan rantai makanan dan jaring-jaring
makanannya berdasarkan data pada Tabel 2.6. Caranya sama seperti yang
dilakukan pada ekosistem darat, poin a) sampai dengan d).
b) Bagan semua rantai makanan dan jaring makanan dibuat pada Gambar 2.4 dan
Gambar 2.5 dalam Lembar Kerja di belakang modul ini.
c) Dari bagan semua rantai makanan yang ada pada ekosistem ini, kelompokkan
komponen biotiknya ke dalam tingkat trofik. Catat data tersebut pada Tabel
2.8 dalam Lembar Kerja di belakang modul ini. c) Dari data pada Tabel 2.8,
buat bagan piramida ekologinya pada Gambar 2.6 dalam Lembar Kerja di
belakang modul ini.
d) Buat kesimpulan mengenai rantai makanan, jaring-jaring makanan maupun
bagan piramida ekologi dari kedua tipe ekosistem ini.
d. Pertanyaan
1) Komponen apakah yang sama-sama terdapat pada ekosistem darat maupun
ekosistem perairan? Jelaskan!
2) Ditinjau dari data yang diperoleh, pada ekosistem mana lebih banyak jenis
komponen biotiknya? Mengapa demikian?
HASIL PRAKTIKUM
EKOSISTEM

1. Ekosistem Darat
a. Hasil pengamatan
Tabel 2.1.
Komponen abiotik ekosistem darat alami

No Komponen abiotik Kondisi/keadaan

Tabel 2.2.
Komponen biotik ekosistem darat alami

No Jenis tumbuhan Jenis hewan Pengurai

Tabel 2.3.
Komponen abiotik ekosistem darat buatan

No Komponen abiotik Kondisi/keadaan

Tabel 2.4.
Komponen biotik ekosistem darat buatan

No Jenis tumbuhan Jenis hewan Pengurai


b. Pembahasan:
Ekosistem darat adalah suatu sistem ekologis yang terdapat di daratan bumi,
termasuk di dalamnya berbagai organisme dan lingkungan fisiknya. Ekosistem darat
dapat berupa hutan, padang rumput, gurun, pegunungan, tundra, dan berbagai
habitat lainnya. Komponen-komponen ekosistem darat dapat dibagi menjadi dua
kategori utama: biotik dan abiotik.
Komponen abiotik dalam ekosistem darat alami meliputi unsur-unsur non-hidup
yang memengaruhi ekosistem dan organisme yang hidup di dalamnya. Komponen
abiotik ini sangat beragam dan berperan penting dalam menentukan karakteristik,
distribusi, dan keberlanjutan ekosistem darat. Berikut adalah beberapa komponen
abiotik utama dalam ekosistem darat alami: iklim, tanah, air serta cahaya matahari.
Komponen biotik dalam ekosistem darat alami terdiri dari semua organisme hidup
atau makhluk hidup yang mendiami ekosistem tersebut. Komponen ini sangat
beragam dan mencakup berbagai tingkatan trofik, jenis, dan peran dalam ekosistem.
Berikut adalah contoh komponen biotik utama dalam ekosistem darat alami:
tumbuhan, hewan, mikroorganisme, serangga, burung danmamalia, serta reptil.
Komponen abiotik dalam ekosistem darat buatan merujuk pada unsur-unsur non-
hidup yang dibuat atau dimodifikasi oleh manusia dalam lingkungan darat.
Ekosistem darat buatan mencakup berbagai struktur dan infrastruktur yang dibangun
manusia untuk berbagai tujuan, seperti pemukiman, pertanian, perkotaan, dan
industri. Berikut adalah contoh komponen abiotik utama dalam ekosistem darat
buatan: bangunan, jalan, pertanian atau kebun, sistem irigasi, dan penyediaan energi.
Komponen biotik dalam ekosistem darat buatan merujuk pada semua organisme hidup atau
makhluk hidup yang mendiami lingkungan darat yang telah dimodifikasi atau dibangun oleh
manusia. Meskipun ekosistem darat buatan sering kali memiliki pengaruh manusia yang
dominan, mereka tetap memiliki beragam organisme yang berinteraksi di dalamnya. Berikut
adalah contoh komponen biotik utama dalam ekosistem darat buatan: tumbuhan, hewan,
serangga, Tanaman Akuatik dalam Kolam atau Waduk

c. Kesimpulan
d. Jawaban pertanyaan
Menurut pendapat saya, ekosistem hutan hujan tropis memiliki jenis komponen
biotik yang lebih banyak dibandingkan dengan ekosistem lainnya. Hal ini disebabkan
oleh beberapa faktor: seperti keanekaragaman hayati, lapaisan vegetasi, interaksi
simbiosis, faktor iklim dan hidrologi. Hutan hujan tropis dikenal sebagai salah satu
ekosistem dengan keanekaragaman hayati tertinggi di dunia, Keanekaragaman ini
menghasilkan beragam komponen biotik yang mendukung ekosistem yang
kompleks. Hutan hujan tropis memiliki beberapa lapisan vegetasi, termasuk lapisan
kanopi, subkanopi, dan lapisan bawah hutan. Keanekaragaman hayati dalam hutan
hujan tropis memungkinkan terjadinya berbagai jenis interaksi simbiosis antara
organisme. Iklim tropis yang lembap dan curah hujan yang tinggi memberikan
kondisi yang sangat cocok bagi pertumbuhan dan perkembangan berbagai jenis
organisme. Kondisi iklim ini juga memungkinkan keberlangsungan siklus kehidupan
yang kompleks dalam ekosistem hutan hujan tropis.

2. Ekosistem Perairan
a. Hasil pengamatan
Tabel 2.5.
Komponen abiotik ekosistem perairan

No Komponen abiotik Kondisi/keadaan

Tabel 2.6.
Komponen biotik ekosistem perairan

No Jenis tumbuhan Jenis hewan Pengurai

b. Pembahasan
Ekosistem perairan mencakup semua lingkungan air di Bumi, termasuk sungai,
danau, rawa, lautan, dan perairan pesisir. Ekosistem perairan merupakan salah satu
yang paling penting di Bumi karena memiliki peran vital dalam menjaga
keseimbangan lingkungan global dan menyediakan berbagai manfaat bagi manusia.
Komponen abiotik dalam ekosistem perairan meliputi berbagai unsur non-hidup
yang memengaruhi lingkungan perairan. Ini mencakup faktor-faktor seperti suhu air,
salinitas (kadar garam), kejernihan air, arus air, kedalaman, dan komposisi kimia air.
Faktor-faktor ini memainkan peran penting dalam menentukan kondisi lingkungan di
dalam perairan dan memengaruhi kehidupan organisme yang hidup di dalamnya.
Komponen biotik dalam ekosistem perairan meliputi semua organisme hidup atau
makhluk hidup yang mendiami perairan. Ini termasuk tumbuhan air, fitoplankton
(ganggang mikroskopis), zooplankton (organisme mikroskopis lainnya), ikan, amfibi,
reptil, burung air, mamalia air, dan berbagai organisme lainnya. Organisme-
organisme ini saling berinteraksi dalam rantai makanan dan jaring makanan
kompleks dalam ekosistem perairan.
c. Kesimpulan
d. Jawaban Pertanyaan
1. Karena lingkungan perairan yang begitu kaya nutrisi
mereka lebih mendukung kehidupan daripada
ekosistem darat.
2. Lingkungan perairan jauh lebih stabil daripada
lingkungan darat, dengan fluktuasi kecil di suhu dan
variabel lainnya,
3. Organisme air jarang terkena kekeringan sementara
organisme terestrial sering terkena kekeringan dan
biasanya relatif tahan terhadap kekeringan,
4. Oksigen kadang-kadang merupakan faktor pembatas
sebuah habitat perairan tapi ini jarang terjadi di
habitat darat,
5. Cahaya dapat menjadi faktor pembatas dalam
beberapa habitat perairan, tetapi dalam banyak
lingkungan darat hampir tidak pernah ada
kekurangan cahaya,
6. Hewan darat dipengaruhi jauh lebih oleh gravitasi,
sementara air mendukung organisme air.

3. Rantai makanan, jaring-jaring makanan, dan piramida ekologi


a. Hasil Pengamatan
1) Ekosistem darat
Rantai makanan 1:
Rantai makanan 2:
Rantai makanan 3:
Gambar 2.1.
Bagan jaring-jaring makanan pada ekosistem darat.

Tabel 2.7.
Tingkat trofik komponen biotik pada ekosistem darat.

Tingkat Trofik
No Pengurai
1 2 3 4
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Gambar 2.3.
Bagan piramida ekologi pada ekosistem darat
2) . Ekosistem perairan
Rantai makanan 1:
Rantai makanan 2:
Rantai makanan 3:

Gambar 2.4.
Bagan rantai makanan pada ekosistem perairan.

Gambar 2.5.
Bagan jaring-jaring makanan pada ekosistem perairan.

Tabel 2.8.
Tingkat trofik komponen biotik pada ekosistem perairan.
Tingkat Trofik
No Pengurai
1 2 3 4
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Gambar 2.6.
Bagan piramida ekologi pada ekosistem perairan.

b. Pembahasan
Rantai makanan adalah urutan transfer energi dan nutrien melalui serangkaian
organisme dalam ekosistem, dimulai dari produsen (tumbuhan) dan berlanjut melalui
konsumen (hewan herbivora dan karnivora) dan pemangsa yang lebih tinggi. Setiap
tingkat trofik dalam rantai makanan disebut sebagai pemakan utama yang
mendapatkan energi dari organisme sebelumnya dalam rantai tersebut. Contohnya,
sebuah rantai makanan di hutan bisa dimulai dengan tumbuhan sebagai produsen,
diikuti oleh belalang sebagai konsumen primer (herbivora), kemudian ular sebagai
konsumen sekunder (karnivora), dan burung rajawali sebagai konsumen tersier
(pemangsa tingkat tinggi).
Jaring-jaring makanan adalah representasi yang lebih kompleks dari interaksi
makanan dalam ekosistem, di mana organisme tidak hanya memiliki satu pasangan
pemangsa dan mangsa tetap. Sebaliknya, organisme cenderung memiliki beberapa
pemangsa dan mangsa potensial, menciptakan hubungan yang lebih kompleks
dalam ekosistem. Jaring-jaring makanan mencerminkan keragaman dan kompleksitas
dalam hubungan makanan antar organisme dalam suatu komunitas.
Piramida ekologi adalah model grafis yang mengilustrasikan struktur dan
produktivitas ekosistem. Biasanya, piramida ekologi memiliki tiga tingkat: produsen
(tumbuhan), konsumen primer (herbivora), dan konsumen sekunder (karnivora).
Piramida ini menggambarkan bahwa energi dan biomassa menurun seiring dengan
kenaikan tingkat trofik. Dengan kata lain, hanya sebagian kecil energi yang ditransfer
dari satu tingkat trofik ke tingkat trofik berikutnya. Ini disebabkan oleh hilangnya
energi melalui proses metabolisme, pernapasan, dan aktivitas harian organisme.
Piramida ekologi menggambarkan prinsip dasar dalam ekologi, yaitu bahwa energi
dalam ekosistem cenderung terdegradasi seiring waktu dan jumlah organisme yang
dapat dijaga oleh ekosistem terbatas oleh jumlah energi yang tersedia.
c. Kesimpulan
d. Jawaban Pertanyaan
1) …
2) …
3) …

Anda mungkin juga menyukai