Anda di halaman 1dari 8

Nama : Syavira Azzahra

Npm : 1706103010070
Kelas : 01
Mata Kuliah : Ekologi Tumbuhan

SIMBIOSIS

Simbiosis merupakan interaksi biologis antara satu makhluk hidup dengan makhluk
hidup lainnya. Terlepas dari apakah mahkluk hidup itu bermanfaat, berbahaya, atau tidak
berpengaruh pada satu sama lain. Makhluk hidup yang melakukan ini disebut simbion. Simbiosis
dibagi menjadi beberapa macam, yaitu:

a. Simbiosis Mutualisme
Simbiosis mutualisme adalah hubungan antara dua organisme yang berbeda jenis namun
saling menguntungkan satu sama lain. Dalam hubungan ini, artinya kedua organisme sama-sama
tidak ada yang dirugikan. Kerugian bagi keduanya justru adalah ketika simbiosis itu tidak
dilakukan. Oleh karena itu kehadiran makhluk hidup lain menjadi begitu penting bagi mereka
yang mengalami simbiosis jenis ini.
Simbiosis mutualisme ini ada juga yang merupakan kewajiban. Artinya organisme yang
terlibat membutuhkan satu sama lain untuk bertahan hidup. Contoh simbiosis mutualime dapat
dilihat di sekitar kita, baik pada hewan, tumbuhan, bakteri, bahkan manusia.
Contohnya:
Kupu-kupu dan lebah dengan bunga
Dalam hubungan ini, kupu-kupu atau lebah tidak menjadi satu-satunya pihak yang
diuntungkan, karena mendapatkan sari makanan dari bunga. Bunga juga mendapatkan
manfaat atau keuntungan serupa berkat simbiosis ini. Dalam hal ini keberadaan kupu-kupu
dan lebah membantu bunga dalam proses penyerbukan.

Bakteri rhizobium leguminosarum dan tanaman polong-polongan


Sebagian dari kita mungkin bertanya-tanya, kok bisa? Ya, bakteri Rhizobium leguminosarum
adalah bakteri yang berfungsi menyuburkan tanah dengan cara mengikat Nitrogen yang
terdapat dalam udara bebas. Nah, dengan adanya bakteri ini, tanaman polong-polongan
menjadi lebih subur. Bakteri Rhizobium sendiri akan mendapatkan makanan dari tanaman
polong-polongan.

Manusia dengan bakteri


Dalam hal ini bakteri yang dimaksud adalah bakteri E. Coli yang ada di usus Besar. Dengan
adanya bakteri ini di dalam tubuh, manusia dapat mengurangi pertumbuhan bakteri jahat dan
mempercepat proses pembusukan di dalam usus besar. Sedangkan bagi bakteri E. Coli sendiri
mendapat keuntungan karena bisa mendapat makanan dari sisa-sisa makanan pada usus besar.

Lalat dengan bunga raflesia


Bunga raflesia atau bunga bangkai mungkin identik dengan bau yang tidak sedap, paling tidak
bagi kita manusia. Namun bagi lalat, ini adalah tempat yang paling “indah” lantaran bisa
dihinggapi untuk mencari makanan. Bagi bunga raflsia sendiri, keberadaan lalat ini memberi
keuntungan lantaran dapat membantunya dalam proses penyerbukan. Tidak jauh berbeda lah
dengan hubungan antara kupu-kupu dan bunga

Burung bangau dengan kuda nil


Bukan tanpa sebab hubungan antara burung bangau dan kuda nil disebut sebagai hubungan
yang menguntungkan. Di satu sisi, kebiasaan burung bangau yang suka memakani kutu-kutu
dan parasit yang ada di punggung kuda nil adalah keuntungan karena membuat tubuh kuda nil
menjadi bersih dan terhindar dari kutu. Bagi burung bangau, kutu-kutu dan parasit yang ada di
badan kuda nil bisa mengeyangkan perut, karena ini adalah makanan.

b. Simbiosis Parasitisme
Simbiosis parasitisme adalah ketergantungan yang terjadi ketika pihak yang satu
mendapat keuntungan namun merugikan pihak lainnya. Biasanya, simbiosis parasitisme
melibatkan organisme parasit seperti kutu, cacing, jamur, bakteri, benalu dan lain-lain.
Organisme parasit yang berukuran lebih kecil dan dapat berkembang biak lebih cepat ini
membutuhkan makhluk hidup lain untuk kelangsungan hidupnya, baik itu untuk sekedar menjadi
tepat tinggal atau sumber makanan.
Contohnya:
Parasit dengan inangnya
Berbagai mikro organisme penyakit yang hidup pada manusia, hewan dan tumbuhan bersifat
parasit. Parasit hidup dan mendapatkan makanan dari inangnya, yaitu tubuh manusia, hewan,
ataupun tumbuhan. Tetapi parasit tidak memberikan apa-apa kepada inangnya tersebut.

Nyamuk dan manusia


Contoh lainnya dari hubungan yang hanya menguntungkan satu pihak (parasitisme) ini adalah
hubungan nyamuk dan manusia. Dimana nyamuk akan menggigit dan menghisap darah
manusia. Jenis nyamuk tertentu bahkan bisa menyebarkan penyakit mematikan seperti demam
berdarah atau malaria. Bagi nyamuk, hubungan ini menguntungkan karena bukan saja
mendapat darah tetapi juga dapat berkembang biak. Namun bagi manusia, hubungan ini
merugikan karena dapat terserang penyakit berbahaya.

Sapi dengan cacing hati


Hampir mirip dengan hubungan manusia dan nyamuk, hubungan antara sapi dan cacing hati
juga merupakan salah satu contoh simbiosis parasitisme. Dengan berdiam di tubuh sapi,
cacing akan mendapat keuntungan berupa makanan dari sapi. Sementara sapi akan mengalami
kerugian karena kesehatannya menjadi terganggu dan membuat terserang penyakit.

Lalat dengan buah


Lalat yang biasa berurusan dengan buah atau biasa disebut lalat buah merupakan jenis lalat
yang sering mengerumuni buah-buahan. Hubungan antara lalat dan buah-buahan termasuk
simbiosis parasitisme lantaran adanya lalat di buah bisa membuat buah-buahan menjadi
busuk. Bagi lalat, ini menguntungkan karema bisa bertelur dan berkembang biak di dalam
buah.

Tikus dengan manusia/petani


Tikus dan manusia termasuk contoh simbiosis parasitisme lainnya, khususnya bagi mereka
yang berprofesi sebagai petani. Adanya tikus sebagai salah satu hama di lingkungan
persawahan dapat merugikan petani karena dapat menyerang padi. Sementara tikus
diuntungkan karena mendapat makanan.

c. Simbiosis Komensalisme
Pengertian simbiosis komensalisme adalah sebuah interaksi antara dua makhluk hidup
yang menguntungkan salah satu organisme, sementara organisme lain tidak dirugikan dan tidak
diuntungkan. Artinya, salah satu makhluk hidup akan diuntungkan sementara makhluk hidup lain
tidak terpengaruh.
Contohnya:
Anggrek dengan pohon mangga
Dalam interaksi antara Anggrek dan pohon mangga, anggrek mendapat keuntungan karena
memiliki tempat untuk tumbuh, mendapatkan sinar matahari, air serta zat-zat untuk
melakukan proses fotosintesis,dengan menempel pada pohon mangga. Sementara pohon
mangga tidak dirugikan atau pun diuntungkan dari keberadaan tumbuhan anggrek ini.

Remora dengan ikan hiu


Ikan remora mempunyai semacam alat pengisap yang memungkinkannya dapat menempel
pada ikan hiu atau ikan Iainnya yang lebih besar. Dengan menempel seperti itu, sisa makanan
hiu yang berupa remah-remah dimanfaatkan oleh ikan remora. lkan remora juga diuntungkan
karena terhindar dari predator-nya. Sementara itu, kehadiran ikan remora tidak mengganggu
ikan hiu. Ikan Hiu tidak diuntungkan, tidak juga dirugikan.

Rayap dengan protozoa berflagella


Dalam kasus ini, protozoa berflagella hidup di dalam saluran pencernaan rayap dan mencerna
selulosa dari kayu untuk kemudian menjadi molekul-molekul karbohidrat yang lebih
sederhana sehingga dapat dicerna. Protoza berflagella akan mendapat keuntungan dari
interaksi tersebut karena dapat berlindung di dalam tubuh rayap, sementara rayap tidak akan
mendapat pengaruh apapun.

Udang dengan timun laut


Hubungan antara udang dan mentimun laut juga merupakan salah satu contoh simbiosis
komensalisme. Ini lantaran udang memiliki kebiasaan untuk menunggangi mentimun laut,
dengan tujuan memperoleh sisa-sisa makanan dari mahkluk laut tersebut. Bagi udang, ini
menguntungkan karena memungkinkannya mendapatkan sisa-sisa makanan, sementara
mentimun laut interaksi ini tidak berpengaruh. Tidak menguntungkan, tidak juga merugikan.

Katak dan pepohonan


Contoh lainnya dari simbiosis komensalisme bisa dilihat pada interaksi antara katak dan
pepohonan. Dimana Katak menggunakan daun dan bagian-bagian pohon lain sebagai tempat
berteduh dan berlindung dari hujan atau badai. Bagi Katak, hal ini tentu menguntungkan.
Namun demikian pohon tidak diuntungkan, tidak pula dirugikan. Dengan kata lain, tidak
terpengaruh sama sekali.

d. Simbiosis Komensalisme
Berbanding terbalik dengan simbiosis komensalisme, Amensalime merupakan hubungan
antara dua makhluk hidup dimana satu pihak dirugikan sedangkan pihak lain tidak dirugikan dan
juga tidak diuntungkan (tidak terpengaruh apa-apa).
Contohnya:
Dinoflagellata dengan fitoplankton
Dinoflagellata adalah mikroorganisme yang termasuk golongan alga. Hubungan antara
mikroorganisme ini dengan fitoplankton termasuk dalam simbiosis amansalisme lantaran
Dinoflagellata menghasilkan senyawa alelokimia yang bisa menyebabkan kematian pada
fitoplankton dan binatang laut lainnya. Dinoflagellata juga menyebabkan air laur menjadi
kemerah-merahan. Bagi Fitoplankton dan binatang laut lainnya ini jelas merugikan.
Dinoflagellata sendiri tidak mengalami kerugian ataupun keuntungan dari kejadian ini.

Pohon pinus dengan tumbuhan lainnya


Dalam menerapkan pola interaksi dengan lingkungannya, pohon pinus diketahui
menghasilkan senyawa alelopati yang dapat menggagu kelangsungan hidup tumbuhan di
sekitarnya. Ini sebabnya di sekitar pohon pinus jarang sekali ditemukan pohon-pohon lainnya,
selain sejenis rumput-rumputan. Tanaman yang rentan terhadap senyawa alelokimia dari
tanaman lainnya dapat mengalami gangguan pada proses perkecambahan, pertumbuhan, serta
perkembangannya.

Brokoli dengan kembang kol


Hubungan lainnya yang hanya merugikan satu pihak namun tidak menguntungkan pihak
lainnya bisa dilihat pada hubungan antara brokoli dan kembang kol. Disini residu brokoli
dapat mencegah fungi Verticillium penyebab penyakit layu pada beberapa tanaman sayur,
contohnya kembang kol dan brokoli sendiri. Dalam hal ini pihak yang dirugikan adalah
kembang kol, sementara brokoli tidak mendapat pengaruh apapun.

Gulma dengan tanaman padi


Gulma merupakan tumbuhan pengganggu yang dapat menurunkan hasil tanaman yang
dibudidayakan bila tidak dikendalikan secara efektif. Gulma menyaingi tanaman dalam
pengambilan unsur hara, air, ruang dan cahaya. Pada tanaman padi, gulma sering kali menjadi
masalah yang cukup serius karena dapat mengganggu dan berpengaruh terhadap
produktuvitas hasil panen. Pada simbiosis ini tanaman padi mengalami kerugian, sedangkan
gulma tidak dirugikan dan tidak diuntungkan.

Tumbuhan lamtoro dengan gandum atau kunir


Tanaman Leucaena yang ditanam secara bersilangan dengan tanaman pangan di dalam sistem
tumpang sari dapat mengurangi hasil panen gandum dan kunir, namun meningkatkan hasil
panen jagung dan padi. Pada hubungan ini, gandum dan kunir sebagai pihak yang dirugikan
sedangkan lamtoro tidak dirugikan dan tidak diuntungkan.

e. Simbiosis Protokooperasi
Simbiosis protokooperasi merupakan jenis sismbiosis yang mirip dengan simbiosis
mutualisme, namun ada beberapa poin yang berbeda. Simbiosis protokooperasi merupakan
hubungan timbal balik antara dua makhluk hidup yang bersifat menguntungkan, namun interaksi
tersebut tidak akan mengganggu kelangsungan hidup kedua makhluk hidup tersebut, sehingga
bukan menjadi prioritas utama interaksi tersebut harus dilakukan.
Contohnya:
Hubungan kerbau dengan burung jalak
Contoh pertama dari simbiosis ini adalah hubungan antara kerbau dengan burung jalak.
Sebelumya, hubungan antara kerbau dengan burung jalak ini lebih dikenal sebagai sismbiosis
mutualisme. Namun setelah ada kategori sismbiosis protokooperasi ini maka hubungan
kerbau dengan burung jalak adalah contoh dari sismbiosis ini. Burung jalak hinggap di tubuh
kerbau untuk memakan kutu- kutu kerbau. Keduanya sama- sama untung karena burung jalak
mendapat makan sementara kerbau akan berkurang kutunya. Namun, hal ini tidak menjadi
keharusan bagi jalan karena jalak bisa mencari di tempat lain sementara kerbau juga tidak
akan terganggu apabila jalak tidak memakan kutunya.

Hubungan gajah dengan burung bangau


Sama seperti dengan jalak dan kerbau, burung bangai seringkali ditemukan hinggap di tubuh
gajah untuk membantu menghilangkan kutu dan sela kulit mati yang ada di tubuh gajah.
Namun hal ini tidak menjadi keharusan karena bangau bisa mencari di tempat lain.
Hubungan burung oxpecker dengan zebra
Burung Oxpecker hinggap di tubuh zebra untuk memakani kutu mereka. Keduanya saling
diuntungkan, namun apabila tidak terjadi maka tidak akan mempengaruhi kehidupan
keduanya, karena burung oxpecker bisa mencari di tempat lain.

Hubungan burung plover dengan buaya


Burung plover merupakan burung yang memakan daging sisa predator seperti buaya.
Sehingga burung ini mencari makanan di sela- sela mulut dan gigi buaya. Hal ini
mengutungkan bagi buaya karena bisa membersihkan mulut dan giginya. Namun hal ini juga
tidak menjadi keharusan bagi burung plover untuk mencari makan di mulut buaya.

Bunga dengan serangga


Contoh lainnya dari simbiosis protokooperasi adalah bunga dengan serangga. Memang benar
bahwa dalam proses penyerbukannya, bunga dibantu oleh serangga. Namun selain serangga,
bunga juga dibantu oleh beberapa faktor lain seperti jenis- jenis angin, jenis- jenis air atau
burung. Sehingga hal ini menyatakan bahwa interaksi antara serangga dan bunga bukanlah
interaksi yang mutlak.

F. Predasi
Predasi adalah interaksi biologis di mana predator (organisme yang berburu) memakan
mangsanya (organisme yang diserang). Predasi adalah bentuk interaksi antarorganisme yang
salah satu berperan sebagai predator (pemangsa) dan yang lainnya sebagai prei (mangsa). Predasi
dapat dilihat dengan jelas pada rantai makanan dan jaring-jaring makanan, yaitu peristiwa makan
dan dimakan antara konsumen I dan konsumen II, konsumen II dan konsumen III, dan
seterusnya.
Contohnya:
Singa dengan kijang
Seperti yang telah diketahui di rantai makanan makhluk hidup bahwa siklusnya akan terus
berputar hingga terciptanya keseimbangan ekosistem di wilayah tersebut. Pada contoh kali ini
kita akan mencontohkan kijang yang akan diburu oleh singa di alam liar. Singa yang ada di
alam liar tentunya tidak akan mendapatkan makanan secara cuma cuma, dalam arti akan ada
orang yang memberi makan. Akan tetapi singa singa tersebut akan berburu atau sebagai
predator bagi kijang yang melintas di daerah kekuasaannya. Dalam memangsa mangsanya
tersebut, biasanya singa akan berburu secara berkelompok, akan tetapi beberapa diantarnya
akan berburu sendirian. Bagi singa yang berburu secara berkelompok ataupun sendirian tentu
memiliki segi positif dan negatifnya. Bagi mereka yang berburu secara berkelompok, maka
satu ekor kijang tersebut mau tidak mau harus dibagi dengan singa yang ikut berburu dan
apabila masih tersisa, biasanya mereka membawanya untuk anak anaknya. Sedangkan bagi
mereka yang berburu sendirian tentu akan mendapatkan asupan makanan lebih banyak.
Harimau dengan rusa
Hubungan yang terjadi antara harimau dengan rusa sangat tidak bagus. Hubungan yang terjadi
diantara mereka dapat dikatakan sebagai contoh simbiosis predasi. Dalam sebuah ekosistem
alam liar harimau yang berperan sebagai predator akan memburu rusa sebagai makanannya
untuk mencukup kebutuhan atau untuk bertahan hidup. Dalam kondisi seperti harimau
merupakan konsumen tingkat pertama yang akan memburu rusa, akan tetapi harimau juga
akan berlomba dengan singa ketika memburu seekor rusa yang melintas di dekat mereka.
Yang perlu diperhatikan disini adalah siklusnya, apabila harimau hanya bergantung pada rusa
saja pada nantinya rusa yang berada di alam bebas tersebut perlahan akan berkurang dan
apabila mereka tidak beregenerasi atau membuat keturunan baru, maka yang ditakutkan
adalah rusa tersebut menjadi punah. Padahal hingga saat ini keberadaannya di dunia semakin
sedikit dan termasuk dalam hewan yang harus dilindungi karena keberadaannya yang sudah
jarang ditemukan.

Ular dengan tikus


Tikus merupakan hewan sekaligus hama bagi para petani sawah ataupun petani lainnya. Hal
ini dikarenakan tikus tersebut merusak tanaman mereka bahkan mencuri hasil panen para
petani tersebut. Untuk meminimalisir kerugian yang akan ditanggung, mereka para petani
berusaha membasmi tikus tersebut dengan cara menggunakan predator agar lebih ramah
lingkungan jika dibandingkan dengan menggunakan bahan bahan kimia yang terkadang
malah ikut merusak tanaman mereka. Para petani tersebut menggunakan ular untuk
memangsa para tikus.Biasanya ular yang mereka sebar di wilayah yang terserang oleh tikus
sudah dijinakkan terlebih dahulu, jadi mereka aman jika dilepas di alam bebas, akan tetapi
harus tetap diawasi agar tidak menimbulkan hal hal yang tidak diinginkan. Dengan adanya
ular yang berada disekitar lahan pertanian tersebut tentu akan mengurangi tikus tikus yang
berkeliaran disekitar lahan pertanian dan tentunya akan memberikan keuntungan bagi para
petani.

Kucing dengan tikus


Dalam tingkat organisasi makhluk hidup kucing masih satu famili dengan harimau, yaitu
sama sama famili Felidae. Kucing biasa memiliki kemampuan pendengaran yang baik,
matanya sangat awas apabila ada seekor mangsa yang melintas dan memiliki cakar yang
tajam yang siap untuk menerka mangsanya. Mereka akan berburu ketika merasa lapar atau
memang ada tikus yang ada disekitar tempat mereka. Beberapa kucing terkadang memangsa
tikus tidak langsung dimakan, akan tetapi digunakan untuk bermain terlebih dahulu.

Elang dengan Tikus


Elang yang berada di alam bebas selain memburu ular liar, mereka juga memburu tikus liar
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Elang yang memiliki mata sangat tajam tentu akan
sangat mudah apabila ada pergerakan dari seekor tikus yang berkeliaran di sabana yang luas.
Sehingga hal ini memudahkan bagi elang sebagai predator untuk memburu buruannya
tersebut. Karena apabila elang mengandalkan ular saja untuk mencukupi kebutuhannya, maka
ular akan punah. Selain itu proses reproduksi ular juga terbilang lebih lama jika dibandingkan
tikus yang sangat cepat proses reproduksi dan regenerasinya. Dalam rantai makanan, elang
sendiri menempati posisi yang paling tinggi dibandingkan hewan lainnya yang sama sama
memburu ular ataupun tikus. Sehingga persaingan di alam bebas sangatlah ketat dan beberapa
diantarnya mengalami seleksi alam yang menyebabkan terjadinya perbedaan warna bulu atau
bahkan bentuk paruhnya.

Anda mungkin juga menyukai