Anda di halaman 1dari 6

4 Jenis Simbiosis (Mutualisme, Komensalisme,

Amensalisme, Parasitisme)
Antara manusia yang satu dengan manusia lainnya saling membutuhkan. Hubungan ini juga
terjadi pada makhluk hidup lain seperti hewan dan tumbuhan. Hubungan timbal balik antara
makhluk hidup yang satu dengan makhluk hidup yang lainnya disebut dengan simbiosis.
Simbiosis diambil dari bahasa Yunani, yaitu sym yang berarti dengan dan biosis yang berarti
kehidupan. Pada pembahasan kali ini, idschool akan mengulah 4 jenis simbiosis (mutualisme,
komensalisme, amensalisme, dan parasitisme).
Hubungan timbal balik antar makhluk hidup tidak selalu menguntungkan. Untuk itu, jenis
simbiosis dibedakan menjadi 4 (empat) jenis, yaitu mutualisme, komensalisme, amensalisme,
dan parasitisme. Keempat jenis simbiosis tersebut memiliki karakteristik masing-masing yang
akan kita bahas lebih detail nanti.

Langsung saja masuk dalam ulasan simbosis yang pertama, yaitu simbiosis mutualisme.

Simbiosis Mutualisme

Hubungan timbal balik yang terjadi pada simbiosi mutualisme adalah saling menguntungkan.
Timbal balik antar individu yang termasuk jenis simbiosis mutualisme terjadi pada dua individu
yang sama-sama mendapatkan untung. Sesuai dengan namanya, mutualisme, masing-masing
individu akan mendapatkan mutu (untung). Berbagai contoh simbiosis mutualisme dapat dilihat
pada ulasan berikut.
Contoh Simbiosis Mutualisme
1. Kupu-kupu dan Bunga

Kupu-kupu yang hinggap pada bunga dan mendapatkan makanannya berupa nektar.
Ketika kupu-kupu hinggap pada bunga sepatu, kaki kupu-kupu menyentuh putik dan serbuk
sari. Hal ini menyebabkan serbuk sari jatuh ke putik, sehingga dapat terjadi penyerbukan.
2. Ikan Badut dengan Anemon Laut

Ikan badut dan anemon laut membentuk simbiosis mutualisme. Anemon laut memberikan
perlindungan kepada ikan badut dari serangan predator. Sedangkan ikan badut memakan
parasit berbahaya pada anemon laut sehingga bersih dari kotoran.

3. Bakteri E. Coli pada Usus Besar Manusia


Interaksi yang terjadi antara bakteri Escherihia coli di dalam usus besar manusia sebagai
bakteri alami yang tinggal di dalam tubuh manusia merupakan bentuk interaksi simbiosis
mutualisme. Bakteri Escherihia coli di dalam usus besar manusia berperan dalam
pembusukan makanan dan membantu pembentukan vitamin K. Sedangkan bakteri
Escherihia coli mendapatkan makanan dari proses pembusukan makanan di dalam usus
besar manusia.

4. Burung Pelatuk dan Semut

Semut membantu burung pelatuk menjaga telurnya, sedangkan semut mendapatkan


sarang sebagai tempat berlindung dari predator.
5. Bunga Rafflesia dan Lalat

Keberadaan lalat disekitar bunga rafflesia membantu proses penyerbukan pada bunga
tesebut. Bunga Rafflesia mengeluarkan sari manis yang bermanfaat bagi lalat.

6. Rayap dan Flagellata


Flagellata hidup di usus rayap, peran flagellata di dalam usus rayap adalah menghasilkan
enzim selulase yang berperan dalam membantu rayap mencerna kayu. Rayap juga
mendapatkan keuntungan karena proses pencernaannya menjadi terbantu.

7. Petani dan Burung Hantu


Keberadaan burung hantu di sekitar ladang petani dapat mengurangi populasi tikus.
Burung hantu mendapat untuk berupa makanan. Sedangkan petani diuntungkan karenanya
berkurangnya hama tikus yang dapat merusak tanaman padi.

8. Buaya dan Burung Plover


Burung plover memakan sisa-sisa makanan yang terdapat pada mulut buaya. Sehingga,
burung plover mendapat untung karena mendapatkan makanan. Dan buaya mendapat
untung karena burung plover membantu membersihkan mulutnya.

9. Kantong Semar dan Kelelawar


Kelelawar mendapat untung karena kantong semar melindungi kelelawar dari sinar
matahari pada waktu siang hari. Sedangkan kantong semar mendapat untung berupa
makanan dari kotoran kelelawar.

10. Burung Oxpecker dengan Zebra


Hubungan timbal balik antara burung oxpecker dengan zebra sama seperti hubungan
burung jalak dengan kerbau, yaitu simbiosis mutualisme. Pada burung jalak mendapat
untuk dengan memakan kutu pada kerbau dan kerbau mendapat untuk karena terbebas
dari kutu. Hal yang sama juga terjadi pada burung oxpecker pada zebra.

11. Semut dan Kutu Daun


Kutu daun diuntungkan karena semut dapat mengatur proses pembibitan kutu daun, semut
akan membawa kutu daun ke padang rumput, dan semut dapat melindungi kutu daun dari
predator. Keuntungan yang di dapat semut adalah mendapatkan zat gula yang dihasilkan
kutu daun.
12. Semut dan Pohon Jambu
Semut dapat melindungi pohon jambu dari serangan hama tanaman dan pohon jambu
dapat menjadi sarang buat semut.
Pembahasan selanjutnya adalah simbiosi komensalisme.

Simbiosis Komensalisme

Hubungan timbal balik, di mana satu pihak mendapatkan untung sedangkan pihak lain tidak
dirugikan maupun diuntungkan. Berbagai contoh simbiosis komensalisme akan diberikan pada
ulasan materi di bawah.

Contoh Simbiosis Komensalisme


1. Ikan Remora dengan Ikan Hiu
Ikan remora berada disekitar pada ikan hiu agar tidak dimangsa oleh ikan yang lebih besar
darinya. Sedangkan ikan hiu tidak mendapat keunutngan dari ikan remora yang berada
disekitarnya.

2. Tanaman Anggrek pada Pohon Rambutan


Tanaman Anggrek hidup menumpang pada pohon rambutan tanpa mengganggu proses
tumbuh pohon tersebut. Tanaman anggrek mendapatkan tempat untuk tumbuh sehingga
diuntungkan. Sedangkan pohon rambutan tidak mendapat untung atau mengalami rugi.

3. Udang dengan Timun Laut


Udang dapat memperoleh sisa makanan yang berada di sekitar timun laut. Keberadaan
udang tidak mengganggu timun laut. Sehingga, timun laut tidak merasa diuntungkan atau
dirugikan dengan keberadaan udang di sekitarnya.

4. Bulu Babi dan Ikan Goby


Bentuk ikan goby adalah kecil dan tipis. Biasanya, ikan goby akan berlindung diantara duri-
duri bulu babi yang beracun untuk berlindung dari serangan predator.

5. Tanaman Sirih pada Pohon Jambu


Tanaman sirih tumbuh dengan cara merambat pada pohon jambu. Pohon jambu hanya
berperan sebagai tumpangan untuk tanaman sirih. Tanaman sirih dapat menghasilkan
makanan sendiri untuk dirinya, sehingga tidak mengganggu proses tumbuh pohon jambu.
Kesimpulannya, tanaman sirih mendapat untung dan pohon jambu tidak mendapat untung
dan tidak juga dirugikan. Sehingga, simbiosi yang terjadi adalah simbiosis komensalisme.
Sekarang kita beralih pada pembahasan simbiosis amensalisme.

Simbiosis Amensalisme

Hubungan timbal balik, di mana satu pihak dirugikan sedangkan pihak lain tidak dirugikan
maupun diuntungkan. Berbagai contoh simbiosi amensalisme yang ada di lingkungan sekitar
dapat dilihan pada materi di bawah.
Contoh Simbiosis Amensalisme
1. Gulma dan Tanaman Produksi
Gulma dapat menghambat pertumbuhan padi karena ia menghalangi padi dari sinar
matahari. Dlam kasus ini, gulma tidak mendapat untung atau mengalami rugi. Sedangkan
padi merasa dirugikan karena tidak mendapatkan cukup cahaya matahai. Sehingga,
simbiosis yang terjadi adalah simbiosis amensalisme.

2. Jamur Penicilin dan Bakteri Gram Positif


Jamur penicilin mengeluarkan senyawa alelopati yang dapat menghambat perkembangan
bakteri gram positif. Sehingga, jamur penicillin dapat menghambat perkembangan bakteri
gram positif. Pada kasus ini, jamur tidak dirugikan dan bakteri gram positif mengalami
kerugian karena menghambat proses tumbuhnya.

3. Pohon Walnut dengan Tumbuhan Disekitarnya


Pohon walnut memiliki senyawa alelopati, yaitu senyawa yang sifatnya dapat merusak
ataupun menghambat pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan yang berada
disekitarnya. Sehingga, tumbuhan yang berada di sekitar pohon walnut akan merasa
dirugikan.

4. Tumbuhan Lamtoro dengan Gandum


Tumbuhan lamtoro mengeluarkan senyawa yang memberikan dampak buruk bagi gandum.
Jadi, gandum akan dirugikan dengan adanya tumbuhan lamtoro.

5. Lantana dengan Gulma Anggur


Tanaman lantana dapat menghasilkan senyawa alelopati, senyawa yang memberikan
dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan dari gulma anggur. Gulma anggur
disekitar tanaman lantana dirugikan dengan adanya tanaman lantana. Sedangkan tanaman
lantana tidak untung dan tidak rugi, sehingga termasuk dalam jenis simbiosi amensalisme.

6. Brokoli dengan Kubis


Brokoli memiliki senyawa residu yang dapat membuat kubis menjadi cepat membusuk.
Brokoli dan kubis yang disimpan berdekatan akan membuat kubis cepat membusuk.
Dalalm kasus ini, kubis dirugikan, dan brokoli tidak dirugikan atau diuntungkan.

7. Pohon Pinus dengan Tumbuhan Disekitarnya


Simbiosis pohon pinus dengan tumbuhan disekitarnya sama dengan pohon walnut dengan
tumbuhan disekitarnya. Pohon pinus juga dapat menghasilkan senyawa alelopati seperti
pohon walnut. Sehingga, proses tumbuh tumbuhan di sekitar pohon pinus akan terganggu.
Pohon pinus tidak mengalami rugi atau untung. Sedangkan tumbuhan di sekitar pohon
pinus mengalami kerugian.

8. Dinoflagellata dengan Fitoplankton


Dinoflagella dapat mengeluarkan senyawa alelokimia yang dapat memberikan dampak
buruk bagi fitoplankton. Senyawa alelokimia yang dikeluarkan dinoflagellata dapat
mengubah warna air laut menjadi kemerah-merahan. Sehingga menyebabkan fitoplankton
dan binatang laut menjadi terganggu. Fitoplankton dan binatang laut dirugikan karena air
tidak mengandung oksigen yang bersih. Sedangkan Dinoflagellata tidak mengalami
pengaruh apapun.
9. Rumput Teki dengan Tumbuhan di sekitarnya
Rumput teki dapat mengeluarkan senyawa yang beracun. Senyawa tersbut dapat
menghambat proses tumbuh tumbuhan disekitarnya. Rumput teki juga mengambil unsur
penting untuk tumbuh dari tanah tempat tumbuhan lain disekitarnya. Hal ini tentu saka
merugikan tumbuhan di sekitar rumput teki. Sedangkan rumput teki tidak mengalami
kerugian atau merasa diuntungkan.
Pembahasan yang terakhir tentang jenis simbiosis adalah simbiosis parasitisme. Simak ulasan
lengkapnya di bawah.

Simbiosis Parasitisme

Hubungan timbal balik antar individu, di mana satu pihak mendapatkan untung sedangkan pihak
yang lain dirugikan.

Contoh Simbiosis Parasitisme


1. Cacing Tambang pada Usus Manusia
Cacing tambang pada usus manusia memakan sari makanan yang terdapat di sana.
Sehingga menyebabkan manusia tersebut kekurangan gizi. Cacing tambang mendapat
untuk karena mendapatkan makanan dari manusia, sedangkan manusianya mengalami
kerugian karena sari makanannya diambil.

2. Tali Putri pada Tanaman Pagar


Tali putri termasuk tumbuhan yang tidak dapat membuat makanan sendiri. Sehingga,
keberadaan tali putri pada tanaman pagar akan mengambil makanan yang dihasilkan
tanaman pagar. Tanaman pagar akan mengalami kerugian sedangkan tali putri mendapat
untung. Simbiosis yang terjadi adalah simbosis parasitisme, satu untung dan satu rugi.

3. Benalu pada Pohon Jambu Air


Benalu memiliki akar hisap yang kuat sehingga dapat menyerap sari makanan pada
tumbuhan yang ditumpanginya, dalam kasus ini adalah pohon jambu air, sehingga pohon
jambu air mengalami kekrugian. Benalu mendapat untung karena memperoleh makanan
dari pohon jambu air dan jambu air akan dirugikan karena sari makanan yang
dihasilkannya diambil benalu.

https://idschool.net/sd/4-jenis-simbiosis-mutualisme-komensalisme-amensalisme-parasitisme/

Anda mungkin juga menyukai