KELAS VII 2
DISUSUN OLEH
KHAIRUL IHAM
CONTOH:
1. CACING PITA DAN MANUSIA
Contoh simbiosis parasitisme yang pertama bisa dijumpai pada pola hubungan antara cacing
pita dengan manusia. Cacing pita mendapat keuntungan karena memakan usus manusia
secara gratis.
Manusia justru mendapat kerugian karena sari-sari makanan yang seharusnya digunakan
dalam metabolisme manusia jadi berkurang akibat keberadaan cacing pita. penyakit yang
disebut taeniasis dan sistiserkosis. Biasanya penderita akan mengalami pusing dan mual.
2. INTERAKSI TALI PUTRI DAN INANGNYA
Saat awal-awal tali putri bersimbiosis dengan tumbuhan inangnya, tali putri hanya membelit,
melilit, dan kemudian hanya sedikit mengisap sari makanan dari tumbuhan inang. Kebutuhan
nutrisi, air, dan mineral untuk melanjutkan kehidupannya diambil dari tumbuhan inang.
Semakin lama tali putri tidak hanya “sedikit menghisap” nutrisi dari inangnya. Bahkan, tali
putri juga dapat beradu memperebutkan area dan pembagian cahaya matahari dengan
inangnya. Padahal awalnya hanya ia hanya melilitkan sulurnya pada bagian bawah tangkai
tumbuhan inang.
Selanjutnya secara perlahan ia dapat bergerak naik dan secara bergerombol “hinggap” dan
menutupi tumbuhan inang. Hingga akhirnya tumbuhan inangnya menjadi layu, kering, dan
mati.
3. Interaksi Benalu dengan Inangnya
Pola interaksi benalu dan inangnya juga termasuk salah satu contoh simbiosis parasitisme.
Benalu sesungguhnya memiliki klorofil dan dapat melakukan proses fotosintesis secara
mandiri. Namun ia mengambil alih air dan unsur hara (mineral) yang berasal dari inangnya.
Tumbuhan inang seperti nangka dan cempedak sangat dirugikan kerena digunakan untuk
perkembangan tanaman benalu.
Cacing tambang yang hidup di di dalam usus terlampau merugikan manusia. Mereka
menyerap darah manusia melalui pori usus dan mengakibatkan manusia mengalami gejala
anemia (kekurangan darah). Dari sistem tersebut, mereka mendapatkan keuntungan karena
bisa mendapatkan makanan untuk pertumbuhannya.
Di dalam tubuh manusia, cacing tambang ini bergerak bersamaan dengan aliran darah. Ia
menuju jantung kemudian paru-paru, tenggorokan, dan tertelan masuk ke dalam usus. Pada
bagian usus ini, larva cacing tambang yang telah dewasa menghisap darah. Setiap satu ekor
cacing tambang jenis N. Americanus dapat menyerap darah sebanyak 0,00 hingga 1 cc setiap
harinya.
5. KUTU DAN BINATANG TEMPAT DIA TINGGAL
Kutu yang tinggal di tempat lebih kurang rambut akan menghisap darah hewan atau manusia
lewat kulit kepalanya. Selain meraih makanan bersama menghisap darah secara gratis, kutu
juga meraih keuntungan karena meraih tempat ia tinggal. Adapun hewan atau manusia yang
ditumpanginya justru mendapat kerugian karena mereka merasakan gatal dan merasa tidak
nyaman.
6. RAFFLESIA ARNOLDI DAN INANGNYA
Bunga Rafflesia Arnoldi adalah bunga asli Bengkulu yang ternyata berwujud parasitisme. Ia
tidak memiliki akar, batang, maupun daun. Tanaman ini mendapatkan makanan dengan cara
menyerap makanan yang dihasilkan dari proses fotosintesis tumbuhan inang. Karena itu
inangnya merasa dirugikan sebab jumlah makanannya berkurang
Sedangkan sapi sebagai inangnya merasa dirugikan karena kesehatannya bisa terganggu dan
menyebabkan penyakit.
11. Lalat Buah dan Buah-buahan
Lalat buah menyerang dengan menyuntikkan telur mereka ke dalam buah. Hal ini akan
membawa dampak pada buah. Sehingga buah akan menjadi busuk dan rontok sebelum
sanggup dipetik. Sasaran utama dari lalat buah adalah tanaman buah, terasa dari cabai, tomat,
pare, mentimun, terong, melon, nangka, jeruk, apel, jambu air, jambu biji, dan lain
sebagainya
Lalat buah yang menyerang adalah lalat betina. Lalat tersebut menyerang dengan
menusukkan alat peletak telurnya (ovipositor) ke dalam buah. Tujuannya adalah untuk
menempatkan telur-telur mereka di dalam buah. Dimana setelah itu telur-telur tersebut akan
menetas menjadi larva dan berkembang.
Larva inilah yang akan merusak daging buah. Sehingga buah menjadi busuk dan gugur
sebelum tua/masak. Buah yang gugur ini bisa menjadi biang serangan generasi selanjutnya
terkecuali jika dilakukan pemusnahan dengan segera.
Ikan Pearl biasanya hidup di di dalam kloaka (membrn pernapasan) Timun Laut. Ikan ini
masukke dalam tubuh Timun Laut melalui anusnya dan kemudian terus masuk hingga
menuju kloaka. Setelah ikan Pearl behasil menerobos membran pernapasan, ia akan tinggal di
dalamnya.
Ikan pearl akan memakan jaringan pernapasan dan gonad yang dimiliki Timun Laut, tetapi
Timun Laut tidak akan mati karena mereka mempunyai kemampuan regrenatif
untukmenumbuhkan organ-organnya yang hilang. Saat Ikan Pearl meninggalkan Timun Laut
untuk menari makan, mereka mengikuti aroma kimia dari tubuh Timun Laut. Sehingga
membuat mereka bisa kembali lagi ke anus Timun Laut