Anda di halaman 1dari 9

Anisah Rachmawati Off D / 210331626039

1. Mengapa sel hewan memiliki komponen sel yang berbeda dengan sel tumbuhan?
Berikan pula contohnya!
2. Berikan contoh interaksi dalam ekosistem masing-masing 3 untuk interaksi yang
menguntungkan dan interaksi yang merugikan!
3. Berikan contoh masing-masing pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan
dan hewan!
4. Jelaskan perbedaan karakteristik tumbuhan lumut, tumbuhan paku, dan
tumbuhan berbunga!
5. Jelaskan perbedaan karakteristik dari aves, reptil, amfibi, Pisces, dan mamalia!
6. Berikan contoh salah satu mikroba yang dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-
hari! Kaitkan pula dengan struktur dan peran mikroba tersebut!

1. Sel tumbuhan merupakan kelompok sel eukariotik yang memiliki materi genetik (DNA)
yang dibungkus oleh membrane, sedangkan Sel hewan merupakan sel eukariotik yang
menyusun jaringan pada hewan.
Contoh :
 Lisosom
Lisosom adalah salah satu organel yang hanya dimiliki oleh hewan dengan
peran yang sangat penting. Bagian ini berperan untuk menyaring benda asing dan
kotoran yang masuk ke tubuh hewan sehingga tidak mengganggu proses
pencernaannya. Lisosom terdiri atas membran dengan ketebalan sekitar 9
nanometer yang dapat mencegah terjadinya kebocoran enzim. Membran dalam
lisosom memiliki beberapa kandungan enzim seperti hidrolitik, nuklease,
fosfatase, protease, dan lain-lain. Enzim-enzim tersebut yang membantu fungsi
kerja dari lisosom.
Tumbuhan tidak memiliki lisosom seperti halnya hewan karena tidak
melakukan proses pencernaan makanan seperti hewan dan struktur organ
pencernaan yang sangat berbeda. Proses pencernaan pada tumbuhan dilakukan
oleh vakuola.
2. Interaksi yang menguntungkan dan interaksi yang merugikan
 Interaksi yang menguntungkan
a) Interaksi antara Jamur dan akar pohon pinus.
Mendapatkan makanan yang berasal dari pohon pinus. Sedangkan
pohon pinus memperoleh unsur hara dan air lebih banyak karena adanya
jamur tersebut.
b) Interaksi antara buaya dan burung clover.
Burung clover melakukan perannya untuk membantu buaya
membersihkan sisa makanan dan kotoran di mulutnya, sementara itu
burung clover mendapatkan makanan dari mulut buaya.
c) Interaksi antara zebra dan wildebeest.
Di savana Afrika, banyak kawanan hewan yang tinggal termasuk
zebra dan wildebeest. Kedua spesies dikenal sangat akrab satu sama lain.
Kedua kawanan ini juga kerap bermigrasi bersama. Dalam memakan,
keduanya juga sering melakukan pembagian dimana zebra memakan
rumput panjang dan wildebeest memakan rumput pendek.
Dalam hubungannya dengan pemangsa, keduanya juga saling
menguntungkan satu sama lain. Wildebeest memiliki insting lebih peka,
sementara zebra memiliki penglihatan lebih tajam. Jika ada pemangsa,
keduanya akan memperingatkan satu sama lain.
 Interaksi yang merugikan
a) Interaksi antara Manusia dan cacing tambang.
Cacing tambang pada usus akan merugikan manusia karena akan
menyerap darah. Keuntungan didapatkan oleh cacing tambang yang
mendapat makanan dengan menyerap darah. Sementara manusia
mengalami kerugian dan bisa menyebabkan anemia atau kurang darah.
b) Interaksi antara kutu dan hewan
Kutu merupakan organisme berukuran kecil yang mendapat
makanan dengan menghisap darah makhluk hidup yang ia tempati,
termasuk hewan-hewan seperti kerbau, kambing, sapi atau anjing.
Keuntungan didapatkan oleh kutu karena mendapat makanan dan tempat
tinggal, sementara hewan yang ditempati akan mengalami kerugian dari
adanya kutu dan dapat menyebabkan rasa gatal.
c) Interaksi antara alang-alang dengan tanaman produksinya.
Alang-alang termasuk tanaman gulma untuk budidaya tanaman
produksi. Meski begitu, adanya alang-alang menyebabkan kerugian pada
tanaman produksinya. Keuntungan didapatkan oleh alang-alang karena
akan mendapat air, mineral, dan cahaya matahari. Sementara tanaman
produksinya akan dirugikan karena mendapat saingan untuk mendapat air
dan mineral serta dirugikan karena senyawa beracun yang disebarkan oleh
alang-alang.
3. Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan dan hewan
 Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan.
Pertumbuhan tanaman diawali dengan biji yang mulai berkecambah
biji. Kecambah kemudian berkembang menjadi tumbuhan kecil yang sempurna. Setelah
tumbuh hingga mempunyai ukuran dan usia tertentu, tumbuhan akan berkembang
membentuk bunga, buah atau biji sebagai alat perkembangbiakan.
 Contoh : 
Pertumbuhan dan perkembangan hipogeal
Pertumbuhan dan perkembangan epigeal

 Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan


Pertumbuhan pada hewan ditandai dari bertambahnya ukuran, seperti tinggi, berat,
panjang serta bentuk tubuh yang sifatnya tetap dan irreversible (tidak dapat balik ke
kondisi semula).
Perkembangan yaitu proses perubahan bentuk organ-organ yang mengarah pada
kedewasaan.
 Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan terjadi pada seluruh bagian
tubuhnya, diawali dari proses fertilisasi, yaitu proses terjadinya pembuahan sel
telur dengan sel sperma. 
    Contoh : 
Metamorfosis sempurna dan tidak sempurna (insecta)

Pertumbuhan dan perkembangan Unggas / Aves


Pertumbuhan dan perkembangan Mamalia

4. Karakteristik tumbuhan lumut, tumbuhan paku, dan tumbuhan berbunga


1) Karakteristik tumbuhan lumut 
 Umumnya hidup di tempat yang lembab dan teduh, seperti sungai dan hutan.
Mereka hidup di permukaan batuan, tanah, batang pohon, kayu lapuk, dll.
 Mengandung klorofil, sehingga bisa memproduksi atau membuat makanannya
sendiri melalui proses fotosintesis.
 Tidak memiliki akar, batang, dan daun sejati. Tapi, mereka memiliki sesuatu yang
mirip akar, disebut rizoid.
 Tumbuhan penghasil spora, dan berkembangbiak melalui gamet (gametofit).
 Organ kelamin laki-laki pada lumut disebut dengan anteridium, sedangkan organ
betinanya disebut arkegonium.
 Tidak memiliki jaringan pembuluh xilem dan floem.
 Dinding sel lumut tersusun atas selulosa.
 Mengalami dua fase kehidupan, yaitu fase gametofit (haploid) dan fase sporofit
(diploid).

2) Karakteristik Tumbuhan paku


 Akar, batang dan daun memiliki berkas pembuluh angkut berupa xilem dan
floem.
 Dapat ditemukan di air, di tempat lembab, menempel pada tumbuhan lain sebagai
epifit atau di sisa-sisa tumbuhan lain dan sampah-sampah sebagai saprofit.
 Tidak menghasilkan biji, tetapi menghasilkan spora. Spora terdapat di dalam
kotak spora atau sporangium. Kotak-kotak spora tersebut terkumpul dalam sorus.
Sorus-sorus ini kemudian berkumpul di permukaan bawah dari helaian daun.
 Mengalami pergiliran keturunan (metagenesis). Tumbuhan paku yang kita lihat
sehari-hari disebut generasi sporofit.
 Daun yang masih muda menggulung. Daun tumbuhan paku ada yang khusus
menghasilkan spora, disebut sporofil. Daun yang tidak menghasilkan spora
disebut tropofil, berfungsi untuk fotosintesis.
 Tidak berbunga.
 Umumnya memiliki rizom (batang yang terdapat di dalam tanah).
3) Karakteristik Tumbuhan berbunga
 Mempunyai akar tunggang dan serabut, Contoh tumbuhan angiospermae yang
berakar tunggang adalah pohon mangga, sedangkan tumbuhan berakar serabut
yang termasuk angiospermae ialah anggrek.
 Angiospermae merupakan tumbuhan berbiji yang mengalami pembuahan ganda.
Setelah mengalami pembuahan bakal biji akan berubah menjadi bakal biji yang
sesungguhnya. Kemudian biji akan berubah menjadi bakal buah, yang kemudian
menjadi buah. Buah kemudian mulai berkembang saat terjadi penyerbukan
Grameds.
 Angiospermae mempunyai buah berdaging tebal. Daun buah yaitu karpelum atau
kerpela merupakan alat penyusun kelamin betina (putik) pada bunga yang dimiliki
tumbuhan angiospermae. Setangkai putik dapat tersusun dari satu daun buah atau
beberapa daun buah yang melekat satu sama lain.
 Angiospermae memiliki struktur tubuh yang lengkap, yaitu terdiri dari akar,
batang, daun, dan bunga. Ukuran batangnya sendiri berbeda-beda, ada yang
berukuran sangat kecil seperti Wolfia (genus tanaman berbunga terkecil di dunia),
dan ada yang berukuran sangat besar seperti pada pohon gom yang biasanya
dimanfaatkan getahnya.
 Bentuk tulang daunnya bervariasi, Ada berbagai macam variasi bentuk tulang
daun dalam tumbuhan angiospermae yaitu bentuk menyirip, lurus, dan menjari.
Contoh tumbuhan yang mempunyai bentuk tulang daun menyirip yaitu daun
jambu biji, daun mangga, daun jambu air, dan daun ketapang. Contoh tumbuhan
yang mempunyai bentuk tulang daun lurus yaitu tebu, daun kelapa, dan daun
nanas. Dan tumbuhan yang mempunyai bentuk tulang daun menjari yaitu daun
pepaya, daun melon, dan daun singkong.
 Pembuahan ganda adalah proses yang terjadi pada pembentukan biji tumbuhan
angiospermae (berbiji tertutup). Sebagai contoh pohon mangga, jeruk, dan
semangka. Mengapa disebut pembuahan ganda? Karena terjadi dua pembuahan
pada proses pembentukan biji. Pembuahan pertama menghasilkan zigot dan
pembuahan kedua menghasilkan endosperma (cadangan makanan).
 Mempunyai batang berkambium dan tidak berkambium: Contoh tumbuhan
angiospermae dengan kambium yaitu pohon mangga, pohon jambu, dan pohon
mahoni. Contoh tumbuhan angiospermae yang tidak berkambium yaitu pohon
jagung, pepaya, dan pohon tebu.
 Bunga pada angiospermae terdiri dari kelopak, mahkota, benang sari dan putik:
o Bunga pada tumbuhan angiospermae terdiri dari Kelopak bunga yang
merupakan bagian bunga paling luar yang menyelimuti mahkota ketika
masih kuncup.
o Kelopak bunga berfungsi untuk melindungi mahkota bunga ketika masih
kuncup dan akan terbuka jika mahkota mekar.
o Mahkota bunga berfungsi membantu proses reproduksi pada tumbuhan.
o Fungsi utama dari benang sari adalah untuk menghasilkan serbuk sari
sebagai rumah gamet jantan, atau sel kelamin, yang diperlukan untuk
reproduksi.

o Putik berfungsi sebagi alat kelamin betina pada bunga, putik sendiri
tersusun atas daun-daun yang telah melalui metamorfosis.
5. Karakteristik dari aves, reptil, amfibi, Pisces, dan mamalia
Ada beberapa faktor yang mempengaruhinya.
Misalnya alat pernapasannya, cara reproduksinya dan lain sebagainya. 

 Penutup Tubuh :
1. Pisces : Sisik dan punya gurat sisi
2. Amfibi : Kulit yang lunak dan berlendir
3. Reptil : Kulit kering berupa zat tanduk
4. Aves : Bulu
5. Mamalia : Rambut

 Alat Pernapasan
1. Pisces : Insang
2. Amfibi : Paru-paru dan kulit
3. Reptil : Paru-paru
4. Aves : Paru-paru
5. Mamalia : Paru-paru

 Suhu Tubuh
1. Pisces : Poikiloterm
2. Amfibi : Poikiloterm
3. Reptil : Poikiloterm
4. Aves : Homoiterm
5. Mamalia : Homoiterm

 Ruang Jantung
1. Pisces : 2 Ruang
2. Amfibi : 3 Ruang
3. Reptil : 4 Ruang
4. Aves : 4 Ruang
5. Mamalia: 4 Ruang
6. Streptomyces griseus : menghasilkan antibiotik.
Streptomyces griseus adalah bakteri Gram-positif dari genus Streptomyces yang biasa ditemukan
di tanah. Beberapa strain (jenis) dart bakteri ini juga telah ditentukan dalam sedimen laut dalam.
Streptomyces adalah kelompok penghasil antibiotik (obat antibakteri) terbesar. Bakteri ini juga
menghasilkan zat antijamur dan antiparasit, dan senyawa bioaktif lainnya seperti Imunosupresan
(penekan daya tahan tubuh).

Anda mungkin juga menyukai