Anda di halaman 1dari 13

Nama : Rahmi Nur Salamah

Kelas : 002 IPA

LK 1: Lembar Kerja Belajar Mandiri


Judul Modul Keanekaragaman Makhluk Hidup Dan Ekologi
1. Klasifikasi dan Keanekaragaman Tumbuhan
2. Klasifikasi dan Keanekaragaman Hewan
Judul Kegiatan Belajar (KB)
3. Ekologi Biologi Populasi
4. Ekologi Biologi Konservasi
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Daftar peta konsep (istilah KB 1 (Klasifikasi dan Keanekaragaman Tumbuhan)
dan definisi) di modul ini
1. Alga hijau (karofita) adalah protista fotosintetik yang
paling dekat kekerabatannya dengan tumbuhan.

2. Selulosa adalah komponen struktural dinding sel pada


sebagian besar alga hijau, suatu karakteristik yang juga
dimiliki oleh tumbuhan.

3. Karofita merupakan satu-satunya alga yang memiliki


peroksisom yang komposisi enzimnya sama dengan
peroksisom pada tumbuhan.

4. Lumut hati (liverwort) merupakan tumbuhan yang kurang


menyolok mata dibandingkan dengan lumut daun.

5. Hutan tropis merupakan rumah bagi spesies lumut hati


dengan keanekaragaman yang paling besar.

6. Chormophyta (tumbuhan berkormus) artinya sudah


dapat dibedakan mana akar, batang dan daun.

7. Generasi sporofit (diploid) adalah tumbuhan yang lebih


besar dan lebih kompleks dalam pergiliran generasi.

8. Gametofit pakis, yaitu tumbuhan kecil yang tumbuh persis


di bawah permukaan tanah.

9. Paku purba merupakan salah satu jenis tumbuhan paku


yang hampir punah.

10. Likofita adalah tumbuhan tropis yang tumbuh pada pohon


sebagai epifit-tumbuhan yang menggunakan organisme
lain sebagai subtrat, akan tetapi bukan parasit.

11. Likofita adalah sporofit, generasi diploid.


12. Sfenofita/Equisetinae, yang anggotanya umum disebut
ekor kuda (horsetail), adalah garis keturunan tumbuhan
tak berbiji kuno lainnya yang sampai ke radiasi tumbuhan
vaskuler awal pada masa Devon.

13. Ginkgo adalah satu-satunya spesies yang masih hidup


dari divisi Ginkgophyta. Tumbuhan ini memiliki daun
seperti kipas yang warnanya berubah keemasan dan
rontok pada musim gugur, suatu sifat yang tidak umum
bagi gymnosperma.

14. Konus, yang merupakan kumpulan sporofit yang


menyerupai sisik.

15. Pohon pinus adalah suatu sporofit.

16. Biji adalah salah satu ciri khas dari Angiosperma


(tumbuhan berbiji tertutup).

17. Trakeid adalah sel yang memanjang dan meruncing yang


berfungsi membantu proses mekanis dan pergerakan air
ke bagian atas tumbuhan tersebut.

18. Bunga (flower) adalah struktur reproduksi Angiospermae.

19. Bunga adalah suatu tunas yang mampat dengan empat


lingkaran daun yang termodifikasi; kelopak (sepal),
mahkota (petal), benang sari (stamen), dan putik (karpel).

20. Kelopak daun adalah mahkota (petal), berwarna carah


pada sebagian besar bunga.

21. Ujung putik adalah kepala putik (stigma) yang lengket


untuk menerima serbuk sari.

22. Buah (fruit) adalah ovarium yang sudah matang.

23. Kacang polong adalah contoh buah, dengan biji (bakal biji
yang sudah matang, polong itu sendiri) terbungkus dalam
ovarium yang telah mantang (kulit polong).

24. Penyerbukan silang (cross pollination) yaitu perpindahan


serbuk sari bunga suatu tumbuhan ke bunga tumbuhan
lain dalam spesies yang sama.

25. Butir serbuk sari adalah suatu gametofit jantan yang telah
matang, menjulurkan suatu tabung yang tumbuh ke
bawah tangkai kepala putik.
26. Mikropil yaitu lubang pada integumen bakal biji, dan
melepaskan dua sel sperma ke dalam kantong embrio

KB 2 (Klasifikasi dan Keanekaragaman Hewan)

1. Klasifikasi mahluk hidup adalah suatu cara memilah dan


mengelompokkan menjadi golongan atau unit tertentu,
contohnya memisahkan hewan berdasarkan memiliki
tulang belakang, hewan yang bertelur atau berranak dan
lainnya.
2. Kunci dikotomi yaitu suatu kunci yang membantu para
peneliti untuk mengidentifikasi suatu jenis mahluk hidup.

3. Kunci determinasi yaitu suatu kunci yang digunakan untuk


mengidentifikasi mahluk hidup berupa keterangan ciri-ciri
mahluk hidup. Contohnya, jika disajikan empat jenis
mahluk hidup akan ada klasifikasinya berdasarkan ada
tidaknya tulang belakang, hewan menyusuin, memiliki kaki
dan sebagainya.

4. Naturalis yaitu sebuah aplikasi Android dan ios untuk


mengidentifikasi tanaman dan hewan di sekitar kita,
aplikasi ini merupakan kolaborasi antara California
Academy of Sciences dan National Geografic Society.

5. Filogeni yaitu suatu kajian yang menghubungkan antara


kelompok organisme yang dikaitkan dengan peoses
evolusi yang terjadi. Contohnya Choanoflagellates
termasuk nenek moyang dari hewan. Hewan adalah
eukariota multiseluler, heterotrofik.

6. Metamorfosis yaitu proses perkembangan biologi pada


hewan yang melibatkan perubahan penampilan fisik dan/
atau struktur setelah kelahiran atau penetasan.
 Metamorfosis sempurna terjadi karena bentuk larva
berbeda dengan bentuk imagonya (hewan dewasa).
Tahapan metemorfosis sempurna yaitu telur – larva –
pupa/nimfa – imago. Contohnya:katak, nyamuk, lalat
dan kupu-kupu
 Metamorfosis tidak sempurna terjadi hanya 3 tahapan.
Tahapan metemorfosis tidak sempurna yaitu telur –
pupa/nimfa – imago. Contohnya:kutu daun, jangkrik
dan rayap.

7. Dunia Hewan/Kingdom Animalia terdiri dari Invertebrata


dan Vertebrata.

8. Hewan tidak bertulang belakang (Avertebrata)


1) Parazoa mempunyai ciri yaitu hidup di perairan,
memiliki pori banyak, struktur tubuhnya keras,
berwarna putih atau bahkan ada yang berwarna
merah, coklat dan sebagainya, bentuknya ada yang
seperti batang berongga dan ada juga bentuk lain yang
seperti mangkuk atau kipas. Contohnya Spons yaitu
hewan yang sesil (menempel), tidak memiliki saraf
atau otot, tetapi masing-masing sel dapat mengindera
dan bereaksi terhadap perubahan lingkungan, tubuh
spons sederhana, mirip dengan suatu kantung yang
berpori atau berlubang-lubang, hampir semua spons
adalah pemakan suspensi (yang juga dikenal sebagai
makan dengan cara memfilter).
Berdasarkan sifat spikulanya, Filum Porifera dibagi
menjadi 3 kelas:
a) Kelas Calcarea, contohnya Leucosolenia sp., Scypha
sp., Cerantia sp., dan Sycon gelatinosum.
b) Kelas Hexatinellida, contohnya Hyalonema sp.,
Pheronema sp., dan Euplectella suberea.
c) Kelas Demospongia, contohnya Suberit sp., Cliona
sp., Microciona sp., Spongilla lacustris, Chondrilla
sp., dan Callyspongia sp.
2) Radiata mempunyai ciri-ciri dapat bercahaya pada
keadaan gelap, tidak memiiki mesoderm dan memiliki
konstruksi tubuh yang relatif sederhana, memiliki
rongga ini berfungsi sekaligus sebagai mulut dan anus,
mempunyai bangun dasar tubuh seperti polip yang
sesil dan medusa yang mengambang, memiliki
tentakel di sekitar mulut untuk menangkap mangsa
dan mendorog makanan kedalam gastrovaskuler,
contohnya hidra, ubur-ubur dan anemon laut. Filum
Cnidaria dibagi kedalam tiga kelas utama:
a) Kelas Scypozoa, contohnya Lions Mane Jelly dan
Aurelia Aurita
b) Kelas Anthozoa, contohnya Anemon Laut
c) Kelas Hydrozoa, contohnya Hidra

3) Aselomata mempunyai ciri-ciri tidak memiliki rongga


tubuh, yaitu ruang antara dinding tubuh dan saluran
pencernaan, memiliki banyak bentuk, sebagai spesies
parasit. Contohnya cacing. Kelas-kelas pada Filum
Platyheminthes:
a) Kelas Turbellaria, contohnya Dugesia tigrina
b) Kelas Monogenea dan Trematoda, contohnya
Monogenea
c) Kelas Cestoidea, contohnya Cacing pita

4) Pseudoselomata mempunyai ciri-ciri yang sangat kecil


yang terdapat paling banyak di air tawar, beberapa di
antaranya hidup di laut atau di dalam tanah lembap,
ukurannya berkisar dari sekitar 0,5 sampai 2,0 mm,
lebih kecil dari banyak Protista, termasuk hewan
multiseluler dan memiliki sistem organ khusus
termasuk saluran pencernaan sempurna. Contohnya
cacing Gilig.

5) Selomata: Protostoma
Garis keturunan Protostoma hewan selomata terbagi
menjadi beberapa filum, yang meliputi Mollusca,
Annelida, dan Arthropoda.
a) Filum Nemertea: cacing proboscis atau cacing
berbelalai.
b) Filum-filum Lophophorata: Bryozoa, Phoronida,
dan Brachiopoda memiliki tentakel bersilia di
sekeliling mulutnya
c) Filum Mollusca: anggota filum Mollusca memiliki
kaki berotot, massa viseral, dan suatu mantel
seperti Keong atau bekicot dan slug (sejenis siput
tak bercangkang), tiram, remis, gurita, dan cumi-
cumi.
d) Filum Annelida: anggota filum Annelida adalah
cacing bersegmen Annelida berarti “cincin kecil”,
dan tubuh bersegmen yang mirip dengan
serangkaian cincin yang menyatu merupakan ciri
khas filum Annelida, contohnya cacing tanah dan
lintah.
e) Filum Arthropoda: anggota filum Arthropoda
memiliki segmentasi regional, tungkai bersendi,
dan eksoskeleton Diperkirakan bahwa populasi
Arthropoda dunia, yang meliputi Crustacea, laba-
laba, dan serangga, berjumlah sekitar 1018
individu.
6) Selomata: Deuterostoma yaitu memiliki ciri khas yaitu
pembelahan secara radial, perkembangan selom dari
arkenteron, dan pembentukan mulut pada ujung
embrio yang berlawanan arah dengan blastopori.
Anggota hewan ini yaitu Filum Echinodermata dan
Filum Chordata. Anggota Filum Echinodermata
memiliki sistem pembuluh air dan simetri radial
sekunder. Di antara 7.000 atau lebih anggota filum
Echinodermata, semuanya adalah hewan laut, dibagi
menjadi enam kelas: Asteroidea (bintang laut),
Ophiuroidea (bintang mengular), Echinoidea (bulu babi
dan sand dollar), Crinoidea (lili laut dan bintang bulu),
Holothuroidea (timu laut), dan Concentrychycloidea
(aster laut). Aster laut yang baru ditemukan baru-baru
ini, hidup pada kayu yang terendam air di laut dalam.

9. Hewan Vertebrata memiliki tengkorak dan tulang


punggung, yang mengelilingi dan melindungi tali saraf,
merupakan bagian dari kerangka aksial vertebrata, yaitu
struktur penyokong utama sumbu, atau batang tengah,
tubuh. Hewan Vertebrata ada lima kelompok, yaitu Pisces,
Amphibia, Reptilia, Aves, dan Mammalia.
a) Superkelas Agnatha: Vertebrata Tak Berahang.
Superkelas Agnatha meliputi hewan-hewan mirip ikan
yang telah punah, disebut ostrakoderma (“berkulit
cangkang”), yang dibungkus oleh beberapa lempengan
bertulang sebagai pelindung, umunya berukuran kecil
dengan panjang kurang dari 50 cm, sebagian besar
tidak memiliki sirip yang berpasangan dan sebenarnya
merupakan hewan yang tinggal di dasar perairan yang
bergeliat di sepanjang hamparan arus atau dasar laut,
tetapi ada juga beberapa spesies yang lebih aktif dan
memiliki sirip berpasangan, mulut mereka berbentuk
bundar atau berupa bukaan mirip celah dan tidak
memiliki rahang sebagai penyedot lumpur atau
pemakan suspensi. Contoh hewan seperti Hagfish dan
Lamprey.
b) Superkelas Gnathostomata I yaitu vertebrata dengan
rahang, anggota Superkelas Gnathostoma (“mulut
berahang”) menggantikan sebagian besar hewan
Agnatha, memiliki dua pasang anggota badan
berpasangan, rahang vertebrata bersendi dan dapat
bergerak ke atas dan ke bawah (secara dorsoventral),
memiliki celah insang sebagai tempat utama
pertukaran gas dengan lingkungan eksternal. Contoh
hewan seperti ikan. Vertebrata Kelas Chondrichthyes,
hiu dan kerabatnya, disebut ikan bertulang rawan
karena mereka memiliki endoskeleton yang relatif
lentur yang terbuat dari tulang rawan dan bukan
tulang keras. Beberapa spesies hiu adalah hewan
ovipar (bertelur) dan ovovvipar (bertelur dan beranak).
c) Superkelas Gnathostomata II seperti Tetrapoda
(hewan berkaki empat). Keanekaragaman mamalia
diwakili oleh tiga kelompok utama: monotrema
(mamalia yang bertelur), marsupial (mamalia
berkantung) dan mamalia eutheria (berplasenta).
Monotrema – platipus dan echidna adalah mamalia
bertelur yang masih hidup saat ini. Hewan monotrema
memiliki rambut dan menghasilkan susu. Opossum,
kanguru, bandicoot dan koala adalah contoh dari
Mamalia marsupial, pada sebagian besar spesies, anak
yang masih menyusu tinggal di dalam sebuah kantung
induk yang disebut marsupium. Untuk mamalia
eutheria memiliki masa kehamilan yang lebih lama.
Anak hewan eutheria menyelesaikan perkembangan
embrioniknya di dalam uterus, yang dihubungkan ke
induknya melalui plasenta.

KB 3 (Ekologi Biologi Populasi)

a. Jenis-jenis Simbiosis Sebagai Bentuk Interaksi antar


Makhluk hidup
1. Simbiosis adalah merupakan semua jenis interaksi
biologis jangka panjang dan dekat antara dua
organisme biologis yang berbeda atau sebuah hubungan
timbal balik diantara dua makhluk hidup yang berbeda,
baik itu mutualisme, amensalisme, komensalisme,
atau parasitisme.

2. Simbiosis dibedakan menjadi dua kategori diantaranya


yaitu:
a. Ektosimbiosis adalah bentuk hubungan antara dua
organisme yang berbeda jenis dimana organisme
yang satu hidup di bagian luar organisme lainnya.
b. Endosimbiosis adalah bentuk hubungan antara dua
organisme yang berbeda jenis dimana organisme
yang satu hidup di bagian dalam organisme yang lain.

3. Simbiosis mutualisme yaitu hubungan sesama makhluk


hidup yang saling menguntungkan antar kedua pihak.
4. Simbiosis parasitisme yaitu hubungan sesama makhluk
hidup dimana pihak yang satu mendapat keuntungan
namun merugikan pihak lainnya.

5. Simbiosis komensalisme merupakan hubungan sesama


makhluk hidup dimana pihak yang satu mendapat
keuntungan namun pihak lainnya tidak dirugikan dan
pula tidak diuntungkan.

6. Simbiosis amensalisme merupakan hubungan sesama


makhluk hidup yang mana satu pihak dirugikan dan pihak
lainnya tidak diuntungkan dan tidak dirugikan.

b. Interaksi Mahkluk Hidup dengan Lingkungannya

7. Kamuflase adalah pertahanan pasif yang membuat calon


mangsa sulit ditemukan karena warna latar belakangnya
yang hampir sama.

8. Mimikri adalah suatu peristiwa di mana peniru


menghasilkan kemiripan superfisial dengan spesies lain,
spesies yang menjadi model peniruannya.

9. Relung ekologis adalah jumlah total penggunaan


organisme itu atas sumberdaya biotik dan abiotik dalam
lingkungannya.

10. Pengaruh interaksi antar spesies atas struktur komunitas


dan keberagamannya:
a) Pemangsa dapat mengubah struktur komunitas
dengan cara membatasi kompetisi di antara spesies-
spesies mangsa.
b) Mutualisme dan parasitisme dapat mempunyai
dampak yang luas terhadap komunitas.
c) Kompetisi antarspesies mempengaruhi populasi
banyak spesies dan dapat mempengaruhi struktur
komunitas.
d) Hubungan yang kompleks di antara interaksi-interaksi
antarspesies dan adanya keragaman
e) lingkungan merupakan ciri struktur komunitas.

11. Suksesi adalah suatu proses perubahan yang disebabkan


oleh gangguan dalam komunitas.

c. Hubungan Antara Populasi Makhluk Hidup dengan


Kebutuhan Hidupnya
12. Kepadatan populasi adalah jumlah individu per satuan
luas atau volume.

13. Penyebaran adalah pola jarak antara individu di dalam


batas geografis populasi.

14. Patch adalah sebidang tanah kecil yang berbeda dari


yang lain terutama karena ditumbuhi jenis tumbuhan
yang berbeda.

15. Demografi adalah kajian mengenai faktor-faktor yang


mempengaruhi pertumbuhan dan penurunan populasi.

16. Faktor-faktor pembatas populasi :


1) Faktor-faktor yang bergantung pada kepadatan
mengatur pertumbuhan populasi dengan cara yang
bervariasi sesuai dengan kepadatan.
2) Kejadian dan kehebatan faktor-faktor yang tidak
bergantung pada kepadatan, tidak berhubungan
dengan kepadatan populasi.
3) Gabungan faktor-faktor yang bergantung pada
kepadatan dan yang tidak bergantung pada
kepadatan, kemungkinan membatasi pertumbuhan
sebagian besar populasi.
4) Beberapa populasi memiliki siklus ledakan dan siklus
penurunan yang beraturan.
17. Lingkungan beralur kasar adalah lingkungan dengan
patch-patch yang ada (relatif terhadap ukuran dan
aktivitas organisme), sehingga suatu individu organisme
dapat membedakan dan memilih patch yang
diinginkannya di antara patch-patch yang ada tersebut.

18. Lingkungan beralur halus lingkungan di mana patch-


patch yang ada relatif kecil terhadap ukuran dan aktivitas
suatu organisme, dan organisme tersebut bahkan tidak
bisa berperilaku seolah-olah patch-patch itu ada.

KB 4 (Ekologi Biologi Konservasi)

27. Polusi
 Polusi adalah penambahan materi ke udara, air, dan
tanah yang dapat membahayakan bagi kesehatan
manusia serta mengancam keberadaaan makhluk hidup
lainnya.
 Polutan adalah zat atau bahan yang dapat
mengakibatkan pencemaran.
 Jenis-jenis polutan dibagi menjadi
 polutan alamiah (contoh : letusan gunung berapi) dan
 polutan yang disebabkan oleh aktivitas manusia
(contoh : penggunaan bahan bakar, dan lainnya).
 Contoh Efek Negatif Polusi :
 menurunnya kemampuan alam,
 membahayakan tatanan kehidupan alami
 membahayakan kesehatan manusia, merusak benda
berharga dan gangguan lainnya terhadapa indra
seperti bising, bau, mengubah rasa serta penglihatan.
 Faktor yang mempengaruhi derajat bahaya dari
polutan :
 Komposisi kimia yang terkandung didalamnya
 Konsentrasi polutan
 Persistensi atau keberadaan di alam

28. Pencemaran
Menurut tempat terjadinya, pencemaran dibagi 3 :
 Pencemaran udara
 Pencemaran air
 Pencemaran tanah

29. Aktivitas yang menyebabkan polusi :


 Gangguan siklus kimia
 Memindahkan materi dari satu lingkungan ke
lingkungan lain yang mengakibatkan kelebihan materi
pada suatu daerah dan kekurangan materi pada
daerah lainnya, sehingga mengganggu keseimbangan
siklus kimia pada kedua lingkungan tersebut.
 Ketidakseimbangan siklus kimia mengakibatkan
pencemaran air dan tanah
 Eutrofikasi, pencemaran air yang disebabkan karena
penumpukan polutan di perairan (aktivitas pertanian,
rumah tangga, industri)
 Magnifikasi biologis, penumpukan senyawa paling
tinggi pada tingkat trofik paling tinggi. Contohnya DDT
dan PCB
 Perubahan komposisi udara di atmosfer
 Keberadaan gas-gas diatmosfer (H20, CO2, O3, CH4, N2O,
dan CFCs) meyebabkan suhu bumi nyaman. Senyawa
tersebut menjaga agar panas dari matahari tidak semua
sampai ke bumi (dikenal dengan greenhouse effect).
Tetapi ketika senyawa tersebut meningkat
mengakibatkan Pemanasan Global.
 Dampak pemanasan global:
 Kerusakan terumbu karang
 Peningkatan temperaturan laut
 Hilangnya gunung es
 Perubahan musim
 Perubahan habitat dan keanekaragaman biologis
 Menurunnya kesuburan tanah

30. Siklus Nitrogen


78% gas diatmosfer adalah nitrogen. Nitrogen merupakan
unsur yang tidak mudah bereaksi dengan unsur lain
sehingga dalam pemanfaatannya diperlukan tahapan
proses agar dapat dimanfaatkan.
 Fiksasi Nitrogen, proses perubahan nitrogen menjadi
ammoni (NH3). Proses ini dibantu oleh mikroorganisme
diazotrof , Azetobacteraceae.
 Asimilasi, penyerapan nitorgen dalam bentuk ion
nitrit/nitrat dari tanah melalui rambut akar tanaman,
selain itu juga dengan bantuan rhizobia, nitrogen
berasimilasi dalam bentuk ion amonium langsung dari
nodul.
 Amonifikasi, terjadi ketika tumbuhan/hewan mati dan
nitrogen drubah menjadi amonium (NH4+) oleh bakteri
dan jamur.
 Nitrifikasi, konversi amonia menjadi nitrat oleh bakteri
yang hidup dalam tanah (Nitrosomonas, Nitrobacter).
 Denitrifikasi, proses reduksi nitrat untuk kembali menjadi
gas nitrogen (N2), untuk menyelesaikan siklus nitrogen.
DIlakukan oleh bakteri Pseudomonas dan Clostridium
dalam kondisi anaerobik.
 Oksidasi amoniak anaerobik, nitrit dan amonium di
konversi lans=gsung ke elemen (N2) das nitrogen (proses
biologis)

31. Siklus Fosfor


Merupakan proses fosfor menyebar ke dalam lapisan
litosfer, hidrosfer, dan biosfer.
 Tahapan siklus fosfor :
a) Pencucian
b) Absorpsi oleh tumbuhan dan hewan
c) Dekomposisi

32. Strategi/Solusi Penanganan Pencemaran Lingkungan


a) Penanganan pencemaran lingkungan secara terpadu
 Mengeluarkan kebijakan yang preventif untuk
menangani pencemaran lingkungan
 Memanfaatkan bahan yang ramah lingkungan
 Bioremediasi dengan 2 metode yaitu:
 Bioaugmentasi, penambahan mikroorganisme
pengurai kedalam tumpahan minyak untuk melengkapi
populasi mikroba yang secara alami sudah ada didalam
lingkungan yang terpapar tumpahan minyak
 Biostimulasi, merangsang pertumbuhan bakteri
pengurai hidrokarbon dengan menambahkan nutrien
atau mengubah habitatnya.
b) Konservasi pada Tingkat Spesies dan Populasi
 Mempertahankan keanekaragaman genetik
 Perlindungan terhadap habita untuk menjaga
keberadaan populasi
c) Konservasi pada Tingkat Komunitas, Ekosistem, dan
Bentang Alam

2 Daftar materi yang sulit KB 1 (Klasifikasi dan Keanekaragaman Tumbuhan)


dipahami di modul ini 1. Membuat kunci dikotomi
2. Membuat kunci determinasi

KB 2 (Klasifikasi dan Keanekaragaman Hewan)


3. Kunci determinasi hewan
4. Pengelompokkan hewan ciri-ciri yang hampir sama
dengan ciri-ciri hewan lain sehingga sulit dalam
pengelompokkannya

KB 3 (Ekologi Biologi Populasi)


5. Tabel tentang karakteristik populasi ideal terseleksi oleh r
(oportunistik) dan terseleksi oleh K (kesetimbangan).

KB 4 (Ekologi Biologi Konservasi)


6. Akibat Pemanasan Global
7. Siklus Nitrogen

3 Daftar materi yang sering KB 1 (Klasifikasi dan Keanekaragaman Tumbuhan)


mengalami miskonsepsi 1. Tumbuhan vaskuler tak berbiji

KB 2 (Klasifikasi dan Keanekaragaman Hewan)


Pengelompokkan hewan yang memiliki ciri-ciri yang hampir
sama dengan ciri-ciri hewan lain

KB 3 (Ekologi Biologi Populasi)


Menganalisis contoh simbiosis komensalisme dan
amensalisme.

KB 4 (Ekologi Biologi Konservasi)


Tahapan dalam siklus nitrogen, dan siklus fosfor

Anda mungkin juga menyukai