Anda di halaman 1dari 5

+

PERJANJIAN KERJASAMA
ANTARA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
DAN
SMP ISLAM AL-GHOZALI
TENTANG
PENYELENGGARAAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN S-1
KEPENDIDIKAN, PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN PENDIDIKAN
PROFESI GURU, DAN PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU
SEKOLAH MITRA
NOMOR : 041/UN40.R1.1.D/HK/2021
NOMOR : 011/B/SMPIAG/IX/2021

Pada hari ini senin, tanggal tiga puluh satu bulan mei tahun dua ribu dua puluh satu, yang
bertanda tangan di bawah ini:

1. Dr. Asep Suryana, M.Pd. : Kepala Divisi Pendidikan Profesi Guru


dan Jasa Keprofesian (PPGJK) Direktorat
Pendidikan Universitas Pendidikan
Indonesia (UPI), berkedudukan di Jalan
Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung, dalam
hal ini bertindak untuk dan atas nama
Rektor UPI, selanjutnya disebut PIHAK
KESATU.

2. Maulida Fauziyah, S.Pd : Kepala Sekolah SMP Islam Al-Ghozali


berkedudukan di Jl. Raya Cihideung, Kec.
Pasawahan, Kab. Purwakarta, dalam hal
ini bertindak untuk dan atas nama SMP
Islam Al-Ghozali, Selanjutnya disebut
PIHAK KEDUA.

PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA selanjutnya secara bersama-sama disebut


PARA PIHAK. PARA PIHAK sepakat untuk mengadakan Perjanjian Kerja Sama dalam
penyelenggaraan Program Pengalaman Lapangan S-1 Kependidikan, Program
Pengalaman Lapangan Pendidikan Profesi Guru, dan peningkatan profesionalisme guru
sekolah mitra.
Pasal 1

MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dan tujuan Perjanjian Kerja Sama ini adalah untuk saling mendukung dan
memfasilitasi upaya penyelenggaraan Program Pengalaman Lapangan S-1
Kependidikan, Program Pengalaman Lapangan Pendidikan Profesi Guru, dan
peningkatan profesionalisme guru sekolah mitra.

Pasal 2
RUANG LINGKUP

Ruang Lingkup Perjanjian Kerja Sama meliputi penyelenggaraan Program Pengalaman


Lapangan S-1 Kependidikan, Program Pengalaman Lapangan Pendidikan Profesi Guru,
dan peningkatan profesionalisme guru sekolah mitra..

Pasal 3
PELAKSANAAN

(1) PIHAK KESATU senantiasa mengadakan koordinasi dengan semua unsur terkait
dalam penyelengaraan program sebagaimana dimaksud pada pasal 2.
(2) Penyelenggaraan program sebagaimana dimaksud pada pasal 2 dilaksanakan dengan
menggunakan SDM serta sarana dan prasarana yang dimiliki oleh PARA PIHAK
(3) Waktu pelaksanaan program sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 2 disesuaikan
dengan situasi dan kondisi program akademik para pihak

Pasal 4
HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK KESATU

(1) PIHAK KESATU dapat menggunakan fasilitas PIHAK KEDUA dalam rangka
pelaksanaan program sebagaimana yang dimaksud pada pasal 2.
(2) PIHAK KESATU mengusulkan jumlah peserta Program Pengalaman Lapangan S-1
Kependidikan dan Program Pengalaman Lapangan Pendidikan Profesi Guru.
(3) PIHAK KESATU berkewajiban:
a. Menyerahkan peserta PPL sebelum pelaksanaan dimulai;
b. Mengangkat guru-guru yang akan difungsikan sebagai guru pembimbing/
pamong dalam pelaksanaan program pengalaman lapangan bagi mahasiswa S-1
Kependidikan dan pelaksanaan program pengalaman lapangan bagi mahasiswa
PPG
c. Menyelenggarakan pembekalan yang diikuti oleh kepala sekolah, guru pamong
dan dosen pembimbing;
d. Membayar honor dan transport guru pamong setelah berakhirnya pelaksanaan
program pengalaman lapangan bagi mahasiswa S-1 Kependidikan dan program
pengalaman lapangan bagi mahasiswa PPG;
e. Mensupervisi penyelenggaraan program pengalaman lapangan bagi mahasiswa
S-1 Kependidikan dan program pengalaman lapangan bagi mahasiswa PPG;
f. Menyelenggarakan seminar, workshop, dan atau diklat dalam rangka peningkatan
mutu kinerja profesonal guru pamong, kepala sekolah, dan dosen pembimbing
g. Membantu guru pamong dalam upaya mendapatkan pengakuan bahwa
pelaksanaan tugas sebaga guru pamong merupakan bagian dari tugas
profesionalnya sebagai pendidik

Pasal 5
HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK KEDUA

(1) PIHAK KEDUA berhak memperoleh fasilitasi dari PIHAK KESATU dalam
rangka penyelenggaraan program sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 2
(2) PIHAK KEDUA berhak MENUNJUK dan MENUGASKAN guru yang akan diberi
tugas sebagai pembimbing/pamong bagi mahasiswa S-1 Kependidikan dalam
pelaksanaan program pengalaman lapangan kependidikan.
(3) PIHAK KEDUA berhak mendapat bantuan dan atau dukungan dari PIHAK
KESATU dalam upaya mendapatkan pengakuan dari pihak yang berwenang bahwa
pelaksanaan tugas sebagai guru pamong merupakan bagian dari tugas profesionalnya
sebagai pendidik
(4) PIHAK KEDUA berkewajiban:
a. Memfasilitasi penyelenggaraan program pengalaman lapangan pendidikan bagi
mahasiswa S1 Dik dan program pengalaman lapangan bagi mahasiswa PPG;
b. Mengikuti rapat-rapat koordinasi dan atau pembekalan yang diselenggarakan oleh
PIHAK KESATU
c. Memantau kinerja guru pamong dalam pelaksanaan tugasnya sebagai bagian dari
tugas profesionalnya sebagai pendidik di sekolah yang bersangkutan ;
d. Memantau kegiatan mahasiswa dalam plaksanaan kegiatan di sekolah;
e. Melaporkan perkembangan mahasiswa dalam pelaksanaan tugas kegiatan di
sekolah

Pasal 6
PEMBIAYAAN DAN JANGKA WAKTU

(1) Biaya yang diperlukan untuk penyelenggaraan program sebagaimana yang pada
pasal 2 ditanggung sesuai dengan kemampuan anggaran PIHAK KESATU.
(2) Perjanjian Kerja Sama ini berlaku dari tahun 2021 sampai dengan tahun 2025.

Pasal 7
BERAKHIRNYA PERJANJIAN KERJA SAMA

Dengan mengesampingkan ketentuan Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-Undang


Hukum Perdata, PARA PIHAK sepakat bahwa Perjanjian Kerja Sama ini berakhir
bilamana:
a. Telah berakhir jangka waktunya;
b. Salah satu pihak melanggar ketentuan dalam Perjanjian Kerja Sama ini.
Pasal 8
PERSELISIHAN

(1) Apabila dikemudian hari terdapat perselisihan dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja
Sama ini, PARA PIHAK sepakat untuk menyelesaikannya secara musyawarah dan
mufakat.

(2) Apabila cara penyelesaian permasalahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak
membawa hasil yang diharapkan, PARA PIHAK sepakat untuk menyelesaikannya
dengan cara mediasi, dimana PARA PIHAK masing-masing menunjuk seorang
wakilnya dan seorang lainnya yang ditunjuk secara bersama-sama oleh PIHAK
KESATU dan PIHAK KEDUA.

(3) Keputusan Mediator sebagaimana dimaksud pada ayat (2) merupakan keputusan
akhir yang mengikat kedua belah pihak (final and binding).

Pasal 9
FORCE MAJEURE

(1) PARA PIHAK sepakat bahwa Perjanjian Kerja Sama ini tidak berakhir dengan
terjadinya force majeure.

(2) Yang dimaksud dengan force majeure sebagaimana dimaksud pada ayat (1), meliputi
keadaan-keadaan sebagai berikut:
a. Bencana alam, seperti banjir, kebakaran, gempa bumi, longsor, dan kejadian-
kejadian lain diluar kemampuan manusia;
b. Huru-hara, seperti kerusuhan sosial, perang, dan kejadian lain yang ditimbulkan
oleh manusia namun berada di luar kemampuan PARA PIHAK untuk
mengatasinya;
c. Perubahan kebijakan Pemerintah, yang secara langsung ataupun tidak langsung
mempengaruhi pelaksanaan kerja sama.

(3) Apabila Perjanjian Kerja Sama ini tidak diimplementasikan sebagai akibat (force
majeure), maka pihak yang terkena force majeure harus memberitahukan kepada
pihak lainnya dalam jangka waktu yang layak mengenai ketidakmampuan dalam
melaksanakan kewajibannya, sehinga berdasarkan alasan tersebut kegiatan atau
sebagian dari kegiatan akan ditunda selama berlakunya force majeure.

Pasal 10

LAIN-LAIN

Hal-hal yang belum dan/atau belum cukup diatur dalam Perjanjian Kerja Sama ini akan
ditetapkan kemudian berdasarkan kesepakatan PARA PIHAK, yang dituangkan dalam
perjanjian tambahan (Addendum) sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian
Kerja Sama ini.

Pasal 11

PENUTUP

Demikian Perjanjian Kerja Sama ini dibuat dan ditandatangani di Bandung pada hari,
bulan dan tahun tersebut di atas dalam rangkap 2 (dua) bermaterai cukup, masing-masing
mempunyai kekuatan hukum yang sama.

PIHAK KEDUA, PIHAK KESATU,

MATERAI
10.000

Maulida Fauziyah, S.Pd Dr. Asep Suryana, M.Pd.


NIP. - NIP. 19720321 199903 1 002

Anda mungkin juga menyukai