Nim : 048394572
1.
Evolusi dapat terjadi karena adanya variasi genetik dan seleksi alam. Variasi genetik pada dasarnya
terjadi karena adanya mutasi gen, rekombinasi gen, hanyutan gen, dan aliran gen.
Masih mengutip dari Modul Kemdikbud Tema 16: Mutasi Genetik dan Teori Evolusi, berikut ini
penjelasannya.
1. Mutasi Gen
Mutasi adalah perubahan yang terjadi mendadak dalam kromosom. Mutasi menyebabkan
terbentuknya variasi sifat-sifat dalam suatu populasi.
Kemudian, terjadilah seleksi alam yang menghasilkan organisme dengan sifat adaptif terhadap
lingkungannya. Mutasi gen sifatnya dapat menguntungkan atau merugikan bagi kelestarian
spesies.
2. Rekombinasi Gen
Rekombinasi gen adalah peristiwa pembentukan susunan gen baru. Rekombinasi gen dapat terjadi
saat peristiwa pindah silang pada fase profase I dari meiosis I.
3. Hanyutan Genetik
Hanyutan genetik merupakan peristiwa perubahan frekuensi gen dalam suatu populasi. Hal ini
terjadi karena adanya populasi kecil yang berpisah dari populasi asalnya. Akibatnya, akan ada gen-
gen tertentu yang memiliki jumlah banyak, sedikit, atau bahkan menghilang dari populasi.
4. Aliran Gen
Aliran gen merupakan peristiwa pertukaran gen antar populasi yang disebabkan oleh proses
imigrasi dan emigrasi pada populasi. Sebagai contoh, seekor kumbang merah melakukan imigrasi
ke populasi kumbang cokelat.
Kemudian, apabila terjadi perkawinan, akan ada gen baru pada populasi kumbang cokelat.
2.
1. Monera
Monera merupakan makhluk hidup prokariot atau tidak mempunyai inti sel. Kingdom monera
terdiri atas bakteri dan ganggang biru hijau. Hampir semua bakteri bersel satu dengan ukuran yang
sangat kecil. Bakteri hanya mampu dilihat dengan mikroskop yang berkekuatan pembesaran
tinggi. Secara umum terdapat tiga bentuk bakteri, yaitu lonjong atau bulat (kokus), batang atau
silinder (basilus), dan spiral atau sekrup (spirilus). Bakteri ada yang hidup dalam tubuh kita,
seprti di dalam usus, kulit, mulut, hidung, dan bagian tubuh lainnya. Bakteri juga terdapat di udara,
air, dan tanah. Bakteri ada yang menguntungkan manusia, misalnya bakteri yang hidup di dalam
usus manusia bisa membantu menguraikan sisa-sisa makanan yang sudah tidak dibutuhkan oleh
tubuh. Beberapa jenis bakteri juga bisa membantu dalam pembuatan makanan, misalnya
pembuatan yogurt. Bakteri-bakteri saprofit menguntungkan karena membantu menguraikan
sampah dan sisa-sisa makhluk hidup yang telah mati. Namun, tidak semua bakteri menguntungkan
manusia, ada beberapa jenis bakteri yang justru bisa menimbulkan penyakit. Ganggang biru hijau
lebih menyerupai tumbuhan karena mengandung klorofil sehingga bisa berfotosintesis. Ganggang
ini biasanya ditemukan di sembarang tempat yang berkelembapan cukup, misalnya di laut, kolam,
selokan, bahkan sumber air panas. Ganggang ini bisa mengotori air minum, menyebabkan bau dan
warna sehingga rasanya tidak enak.
2. Protista
Protista merupakan makhluk hidup bersel satu yang sudah mempunyai membran inti (eukariotik).
Makhluk hidup yang termasuk protista adalah protozoa dan ganggang (kecuali ganggang biru
hijau). Anggota kingdom protista ada yang bergerak dengan rambut getar (cilia). Gerakan dari
rambut getar dapat mendorong sel untuk bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain. Makhluk
hidup yang bergerak dengan rambut getar disebut Ciliata. Salah satu contoh
dari Ciliata adalah Paramaecium. Selain rambut getar, ada pula protista yang bergerak dengan
flagel (sulur yang menyerupai cambuk) dan kaki semu. Euglena merupakan contoh protista yang
bergerak dengan flagel. Euglena bisa membuat makanan sendiri dengan bantuan cahaya matahari
seperti tumbuhan karena la mempunyai klorofil. Sedangkan contoh protista yang bergerak dengan
kaki semu adalah Amoeba. Gerakan dari kaki semu ini menyebabkan Amoeba mempunyai bentuk
yang berbeda-beda.
3. Fungi
Tubuh jamur ada yang terdiri atas satu sel dan ada pula yang terdiri atas banyak sel. Jamur tidak
mempunyai klorofil sehingga tidak dapat berfotosintesis untuk membuat makanannya sendiri.
Jamur memperoleh makanan dari lingkungannya. Jamur banyak hidup di tempat-tempat yang
lembap dan terdapat sumber makanan. Jamur ada yang hidup sebagai saprofit dan ada pula yang
bersifat parasit. Beberapa jenis jamur bermanfaat bagi manusia, misalnya ragi yang digunakan
dalam
pembuatan tempe dan roti. Ada juga Penicillium yang bisa menghasilkan penisilin (antibiotik).
Selain itu, ada juga jamur yang bisa menyebabkan penyakit pada tanaman budi daya, misalnya
penyakit busuk akar dan kutil pada tanaman kentang, bahkan ada pula jenis jamur yang beracun.
4.Plantae
Lumut, tumbuhan paku, dan tumbuhan berbiji merupakan contoh-contoh makhluk hidup yang
termasuk dalam Kingdom Plantae. Lumut bisa kita temukan di tempat-tempat yang lembap atau
basah. Lumut ada yang tumbuh di atas tanah, bebatuan, dan ada pula yang tumbuh pada pohon-
pohon besar. Lumut mempunyai daun dan batang tetapi tidak mempunyai akar yang sebenarnya.
5. Animalia
Kingdom animalia terdiri atas hewan-hewan. Hewan tidak bisa membuat makanan sendiri, tetapi
mengambil makanan dari tumbuhan atau hewan lain.Terdapat beraneka ragam hewan yang hidup
di dunia ini dengan berbagai bentuk tubuh, warna tubuh, tempat hidup, dan perbedaan ciri-ciri
yang lainnya. Berdasarkan tulang belakangnya ada dua kelompok hewan, yaitu hewan avertebrata
(hewan tidak bertulang belakang) dan hewan vertebrata (hewan yang bertulang belakang). Kupu-
kupu, belalang, siput, dan cacing adalah contoh hewan-hewan tak bertulang belakang. Sedangkan
ikan, burung, katak, ular, dan sapi adalah contoh-contoh hewan bertulang belakang.
3.
1.Reproduksi secara aseksual, terjadi dengan pembentukan kuncup atau tunas pada jamur
uniseluler, serta pemutusan benang hifa (fragmentasi miselium) dan pembentukan spora aseksual
(spora vegetatif) pada jamur multiseluler.
2. Reproduksi secara seksual, dilakukan oleh spora seksual. Spora seksual dihasilkan secara
singami. Singami terdiri dari 2 tahap, yaitu tahap plasmogami (penyatuan plasma sel) dan tahap
kariogami (penyatuan inti sel).