Anda di halaman 1dari 4

Nama : Sridevi Anggraini

Kelas : 1C Farmasi
PT : UNSIKA

Karakterristik Tumbuhan Divisi

1. Thallophyta
Ciri-Ciri Tumbuhan Thallophyta
Divisi ini meliputi tumbuhan-tumbuhan yang memiliki ciri utama tubuh yang
berbentuk talus. Tumbuhan talus merupakan tumbuhan yang struktur tubuhnya
masih belum bisa dibedakan antara akar, batang dan daun. Sedangkan
tumbuhan yang sudah dapat dibedakan antara akar, batang dan daun disebut
dengan tumbuhan kormus. Ciri lain dari tumbuhan talus ini adalah tersusun
oleh satu sel yang berbentuk bulat hingga banyak sel yang kadang-kadang
mirip dengan tumbuhan tingkat tinggi (sudah mengalami diferensiasi).
Perkembangbiakan pada umumnya secara vegetatif (aseksual) dan generatif
(seksual) dengan spora sebagai alat perkembangbiakannya. Perkembangbiakan
secara generatif terjadi melalui peleburan gamet yang terbentuk didalam organ
yang disebut gametangium. Cara hidup pada tumbuhan talus ada tiga cara yaitu
: autotrof (asimilasi dengan fotosintesis), heterotrof dan simbiosis.
2. Bryophyta
Asal kata Bryophyta berasal dari bahasa yunani yaitu bryon, yang berarti
“lumut”. Lumut merupakan kelompok tumbuhan yang telah beradaptasi
dengan lingkungan darat. Kelompok tumbuhan ini penyebarannya yaitu
menggunakan spora dan telah mendiami bumi semenjak kurang lebih 350 juta
tahun yang lalu.
Sebagian besar tumbuhan lumut berukuran kecil dan biasanya terdapat
pada pohon, ranting, batu, tanah kayu lapuk, dan tembok. Tumbuhan lumut ini
sangat menyukai tempat-tempat yang lembab. Hal ini karena dalam proses
reproduksi, tumbuhan-tumbuhan lumut sangat memerlukan air. Lumut ini
biasanya terdapat pada pohon, batu, kayu gelondongan, dan ditanah pada setiap
bagian dunia dan hampir semua habitat kecuali di laut. Tumbuhan ini hidup
subur pada lingkungan yang lembab dan banyak sekali dijumpai, khususnya di
hutan-hutan tropik dan ditanah hutan daerah iklim sedang yang lembab.
Ciri –ciri :
a) Akar, batang, daunnya belum sempurna karena tidak memiliki jaringan
pengangkut.
b) Mengalami pergiliran keturunan (metagenesis) antara fase sporofit (tidak
kawin) dan fase gametofit (kawin).
c) Alat kelamin jantan berupa ateridium dan alat kelamin betina berupa
arkegonium.
d) Fase sporofit menghasilkan spora sebagai alat perkembangbiakan.
e) Fase gametofitnya berupa tumbuhan lumut itu sendiri dan merupakan
fase yang paling dominan dari siklus hidupnya.
3. Pteridophyta

Tumbuhan paku merupakan suatu divisi yang anggotanya telah jelas


mempunyai kormus yaitu tubuhnya dapat dibedakan dengan jelas bagian akar,
batang, dan daun. Tumbuhan paku dapat tumbuh pada habitat yang berbeda.
Berdasarkan tempat hidupnya, tumbuhan paku ditemukan tersebar luas mulai
daerah tropis hingga dekat kutub utara dan selatan. Persebaran tersebut mulai
dari hutan primer, hutan sekunder, alam terbuka, dataran tinggi maupun dataran
rendah, lingkungan yang basah, lembab, rindang, kebun tanaman, hingga
pinggir jalan paku dapat dijumpai.

Ciri –ciri :
a) Memiiki akar, batang, dan daun sejati karena terdapat jaringan pengangkut.
b) Memiliki alat kelamin berupa anteridium (jantan) dan arkegonium (betina).
c) Mengalami metagenesis (pergiliran keturunan) antara fase saprofit dan fase
gametofit.
d) Fase sporofit menghasilkan spora yang tersimpandalam kotak spora yang
disebut dengan sorus. Fase sporofit adalah tumbuhan paku itu sendiri dan
merupakan fase paling dominan.
e) Fase gametofit merupakan fase kawin (terjadi fertelisasi) dan berupa
protalium.
4. Spermatophyta
Tumbuhan berbiji (spermatophyta) merupakan golongan tumbuhan
dengan tingkat perkembangan filogenetik tertinggi , yang sebagai ciri khasnya
ialah adanya suatu organ yang berupa biji (dalam bahasa Yunani: sperma). Biji
berasal dari bakal biji, yang dapat disamakan dengan makrosporangium. Di
dalamnya dihasilkan makrospora yang tidak pernah meninggalkan tempatnya,
dan di tempat itu selanjutnya berkembang menjadi makroportalium dengan
arkegonium serta sel telurnya. Setelah terjadi pembuahan, zigot yang terbentuk
berkembang menjadi embrio yang sementara tetap di tempat itu pula.
Sementara itu, bakal biji yang kemudian mengandung embrio berkembang
menjadi alat reproduksi yang disebut biji. Biji adalah suatu alat reproduksi
generatif atau seksual, karena terjadinya didahului oleh suatu peristiwa seksual
yaitu peleburan sel sel telur dengan sel kelamin jantan Biji mengandung
sporofit yang telah berkembang sebagian, namun tertahan perkemba- ngannya.
Sporofit itu dikelilingi oleh zat-zat makanan yang tersimpan, juga dilindungi
oleh berbagi cekaman lingkungan oleh integumen (kulit) yang kuat. Biji dan
sporofit embrioniknya dapat berada dalam keadaan dorman untuk jangka
waktu cukup lama dan lalu bergerminasi (tumbuh kembali) saat kondisinya
sesuai. Sifat-sifat semacam itu dalam sebuah struktur reproduksi sangat
meningkatkan kemungkinan untuk sintas (bertahan hidup) di habitat terestrial
yang seringkali tak bersahabat (Fried dan Hademenos, 2006)
Susunan tumbuhan berbiji terdiri atas akar, batang dan daun. Melalui
proses peleburan gamet jantan dan gamet betina, bakal biji akan menjadi biji.
Peristiwa peleburan ini disebut dengan pembuahan (fertilisasi). Berdasarkan
letak bakal bijinya, tumbuhan berbiji (spermatophyta) dapat dibagi menjadi 2
kelompok, yaitu tumbuhan biji terbuka (gymnospermae) dan tumbuhan biji
tertutup (angiospermae) (Zulfiani, 2009).
DAFTAR PUSTAKA
Sakinah.2017.Thallophyta.thallophyta. vol. 2(2): 42

Cut Raihan. 2018. Keanekaragaman Tumbuhan Lumut(Bryophyta) Di Air


Terjun Peucari Bueng Kota Jantho Kabupaten Aceh Besar Sebagai
Referensi Praktikum Matakuliah Botani Tumbuhan rendah [skripsi].
Universitas Islam Negeri Ar-raniry Darussalam, Banda Aceh.

Asih Sugiarti. 2017. Identifikasi jenis paku-pakuan (pteridophyta) di


kawasan cagar alam pagerwunung darupono kabupaten kendal
sebagai media pembelajaran sistematika tumbuhan berupa
herbarium [skripsi]. Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.

Amin Suyitno. 2017. Keanekaragaman spermatophyta di kawasan cagar


alam pagerwunung darupono kendal sebagai sumber belajar
sistematika tumbuhan berbentuk ensiklopedia [skripsi]. Universitas
islam negeri walisongo semarang

Muslihun, dkk. 2017. Bahas Tuntas Kisi-Kisi UN SMA/MA IPA 2018. PT


Gramedia Widiasarana Indonesia. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai