Anda di halaman 1dari 10

Tahukah kamu bahwa ribuan ikan di laut di tangkap dan ratusan

ton sayuran dipanen untuk di konsumsi? Pernahkah kamu


berpikir bahwa apabila sumber daya alam hayati terus
menerus digunakan dapat mengalami kepunahan?

Supaya dapat memahami lebih lanjut tentang


perkembangbiakan atau reproduksi hewan dan tumbuhan, ayo
semangat mempelajari bab ini!

PERKEMBANGBIAKAN PADA TUMBUHAN


Secara umum, proses reproduksi/ perkembangbiakan makhluk hidup dibagi menjadi

aseksual dan seksual.

Vegetatif/ aseksual Generatif/ seksual

 Lebih sering terjadi pada  Terjadi baik pada Tumbuhan

Tumbuhan. maupun Hewan

 Tidak melibatkan pertemuan gamet  Melibatkan pertemuan gamet

jantan dan gamet betina. jantan dan betina.

Pada bab ini akan dipelajari berbagai macam cara reproduksi kelompok besar

tumbuhan, yaitu tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae), tumbuhan berbiji

terbuka (Gymnospermae), tumbuhan paku (Pteridophyta) dan Lumut (Bryophyta).

Penasaran bukan dengan penjelasan dan contoh setiap golongan tumbuhan? Ayo kita

pelajari pembahasannya dengan seksama!

Perbedaan tumbuhan Gymnospermae dan Angiospermae

Pembeda Gymnospermae Angiospermae


Alat reproduksi Strobilus Bunga
Pembuahan Tunggal Ganda
Ovarium Tidak ada Punya
Biji Terbuka Dilindungi daun buah
Bentuk daun Jarum,helaian Bervariasi
Batang Berkambium Dikotil : Berkambium
Monokotil : tidak
Akar Tunggang Dikotil : tunggang

1
Monokotil : serabut
1. REPRODUKSI TUMBUHAN ANGIOSPERMAE

Tumbuhan Angiospermae atau tumbuhan biji tertutup adalah tumbuhan yang

memiliki ciri bakal biji berada dalam bakal buah (ovarium). Bakal buah adalah

bagian putik yang membesar yang tersusun oleh daun buah (karpel). Bakal buah

selanjutnya akan berkembang menjadi buah dan bakal biji berkembang

menjadi biji. Tumbuhan Angiospermae mengalami reproduksi aseksual dan

reproduksi seksual.

a. Reproduksi Aseksual/ Vegetatif


Reproduksi tumbuhan secara vegetatif disebut juga reproduksi aseksual

karena tumbuhan dapat menghasilkan individu baru tanpa me libatkan

proses fertilisasi (proses peleburan inti sel sperma de ngan inti sel telur

sehingga membentuk zigot). Tumbuhan dapat melakukan reproduksi aseksual

karena tumbuhan memiliki sel-sel yang memiliki kemampuan untuk berkembang

menjadi berbagai jenis sel penyusun jaringan dan organ tumbuhan yang disebut

sel meristem. Keturunan yang dihasilkan dari reproduksi aseksual memiliki

sifat atau karakter yang sama dengan sifat induk.

Cara reproduksi aseksual pada Angiospermae dibagi lagi menjadi 2, yaitu alami
dan buatan.

Alami Buatan
1. Tunas (pisang, tebuh, pohon pinang Mencangkok
dan bambu). Menempel/Okulasi
2. Spora (Lumut dan tumbuhan paku) Menyambung atau Enten
3. Tunas adventif (cocor bebek) Merunduk
4. Stolon / geragih (pegagan, Stek
strawberry, semanggi) Kultur jaringan
5. Rizoma / rimpang (Kunyit, jahe,
Bangle, lengkuas dan tebuh.
6. Umbi batang (kentang, ubi jalar)
7. Umbi lapis (bawang-bawangan dan
bunga tulip).

b. Reproduksi Seksual/ Generatif

2
Pada bagian sebelumnya telah dibahas tentang reproduksi tumbuhan

secara aseksual. Organ tumbuhan seperti akar, batang, dan daun yang

digunakan sebagai alat reproduksi. Pada reproduksi seksual, digunakan sel

kelamin yaitu sel sperma dan sel telur dan proses fertilisasi untuk

menghasilkan biji. Biji dapat tumbuh dan berkembang menjadi tumbuhan baru.

Bagian bunga yang digunakan untuk berkembang biak secara seksual adalah

putik dan benang sari. Alat kelamin bunga berupa putik dan benang sari. Putik

merupakan alat kelamin betina dan benang sari merupakan alat kelamin jantan.

Benang sari tersusun oleh tangkai sari (filamen) dan kepala sari

(anthera). Proses mikrosporogenesis /pembentukan serbuk sari/pollen

terjadi di dalam sporangium/lokuli anthera melalui pembelahan meiosis.

Struktur bunga dikotil dan monokotil

 Proses menempelnya serbuk sari ke kepala putik disebut

penyerbukan (polinasi). Tumbuhan membutuhkan perantara untuk

melakukan penyerbukan antara lain dengan bantuan lebah, semut, dan

burung. Ternyata serbuk sari dapat berasal dari bunga itu sendiri

maupun dari bunga lain. Berdasarkan asal serbuk sari, penyerbukan dapat

dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu:

3
 autogamy/ sendiri, yaitu jika serbuk sari yang menempel pada putik berasal

dari bunga itu sendiri

 geitonogamy/ tetangga, yaitu jika serbuk sari yang menempel pada putik berasal

dari bunga lain pada tumbuhan itu juga

 allogamy/xenogamy/ silang, yaitu jika serbuk sari yang menempel pada kepala

putik berasal dari bunga tumbuhan lain dan tumbuhan asal polen masih tergolong

jenis yang sama.

 Hybridogamy/ bastar, yaitu jika serbuk sari yang menempel pada kepala putik

berasal dari bunga pada tumbuhan lain yang berbeda jenis atau setidaknya

memiliki satu sifat beda.

 Pembuahan/ fertilisasi

Pada GYMNOSPERMAE terjadi pembuahan tunggal ( hanya terbentuk biji)

Pada ANGIOSPERMAE terjadi pembuahan ganda ( terbentuk biji dan

buah)

Pembuahan pada tumbuhan angiospermae merupakan pembuahan ganda.

Disebut pembuahan ganda karena terjadi dua pembuahan. Pembuahan pertama

terjadi antara sel telur dengan sperma 1 membentuk zigot dan pembuahan

kedua antara inti kandung lembaga sekunder dengan sperma 2 yang akan

menjadi endosperm.

Berikut adalah siklus hidup dari angiospermae :

4
2. Reproduksi Tumbuhan Gymnospermae

Tumbuhan yang bijinya tidak tertutup kulit buah atau berbiji terbuka disebut

tumbuhan Gymnospermae. Pohon pinus, pohon ginkgo, dan pakis haji juga

tergolong Gymnospermae. Apakah bunga pada tumbuhan Gymnospermae sama

dengan bunga pada tumbuhan Angiospermae?

Tumbuhan Gymnospermae tidak memiliki bunga seperti halnya tumbuhan

Angiospermae. Namun, tumbuhan Gymnospermae memiliki alat reproduksi

seksual (generatif) yang disebut strobilus atau runjung. Pada tumbuhan

pinus dan melinjo terdapat dua jenis strobilus dalam satu pohon yaitu

strobilus jantan dan strobilus betina.

Pada tumbuhan pakis haji strobilus jantan dan betina terpisah atau tidak berada

dalam satu pohon.

5
Tumbuhan Gymnospermae dapat bereproduksi secara aseksual. Tumbuhan

Gymnospermaeyang dapat bereproduksi secara aseksual misalnya tumbuhan

pakis haji dan pinus. Tumbuhan pakis haji dapat reproduksi dengan

menggunakan tunas yang disebut bulbil. Tumbuhan pinus dapat berkembangbiak

dengan menggunakan tunas akar.

Tunas akar (pinus) dan bulbil (pakis haji)

3. Reproduksi Tumbuhan Paku (Pteridophyta)

Tubuh tumbuhan paku tergolong tumbuhan kormus, sudah mempunyai akar,

batang dan daun, umumnya tumbuh di tempat lembab (higrofit), Daun

muda biasanya menggulung, daun tumbuhan yang berfungsi untuk fotosintesis

disebut tropofil, sedang yang berfungsi membentuk spora disebut spotofil.

Batang biasanya berupa stolon, tetapi ada pula yang berupa pohon. Sudah

terdapat epidermis, korteks dan stele.

Reproduksi aseksual biasanya dengan stolon dan membentuk tunas bagi

tumbuhan yang berupa pohon.

Reproduksi seksual dengan membentuk embrio pada gametofit.

6
Pembuahan terjadi melalui perantaraan air untuk membawa sel sperma menuju

archegonium. Reproduksi secara seksual diawali dengan pembuahan antara sel

gamet jantan yang berlagel dan sel telur di dalam arkhegonium. Gametofit

akan mengalami kemunduran setelah zigot tumbuh dan berkembang

membentuk embrio. Embrio selanjutya tumbuh dan berkembang menjadi sporofit

dewasa.

4. Reproduksi Tumbuhan Lumut (Briophyta)

Tubuh tumbuhan lumut masih berupa thallus, artinya tidak memiliki akar,

batang, dan daun sejati, akan tetapi memiliki bagian yang menyerupai akar

yang disebut rhizoid. Lumut merupakan tumbuhan darat sejati, bentuknya kecil

dan panjang, hidup di tempat yang lembab atau basah seperti di bebatuan,

tanah, dan dinding tua. Sebagai tumbuhan peralihan antara tumbuhan

berthallus dan tumbuhan berkormus, mampu berfotosintesis, tidak

mempunyai berkas pengangkut. Gametofit merupakan fase dominan.

Reproduksi aseksual dengan cara fragmentasi, tunas,dan gemma.

Reproduksi seksual, fase zigot dan embrio yang sangat singkat. Sporofit tumbuh

menumpang pada gametofit.

Siklus hidup lumut hati adalah sebagai berikut:

7
PERKEMBANGBIAKAN PADA HEWAN

Sama seperti pada tumbuhan, hewan juga mempunyai 2 jenis perkembang-

biakan yaitu aseksual dan seksual. Untuk hewan tingkat rendah dapat bereproduksi

secara aseksual dan aseksual. Sedangkan hewan tingkat tinggi hanya bereproduksi

secara seksual saja.

Aseksual Seksual

 Pembelahan biner (Monera, Protista)  Ovipar (bertelur)

 Pembelahan ganda (Plasmodium)  Vivipar (beranak)

 Tunas/ Budding (Hydra)  Ovovivipar, contohnya ikan paus,

 Fragmentasi (Planaria) ikan pari dan beberapa jenis ular

 Partenogenesis (Lebah madu)

METAMORFOSIS

Metamorfosis diartikan sebagai perubahan bentuk dan struktur dari larva ke

dewasa, dibagi menjadi metamorfosis sempurna dan tidak sempurna.

Metamorfosis sempurna Metamorfosis tidak sempurna


Perubahan hewan yang sangat berbeda Perubahannya tidak terlalu berbeda
bentuknya dibandingkan pada saat lahir. bentuknya saat lahir sampai dewasa

8
Siklusnya : Siklusnya :
Telur —larva — pupa (kepompong) — Telur — nimfa — imago (dewasa)
Imago (dewasa)

Contohnya : kupu-kupu, nyamuk, lalat


Contohnya : kecoak (lipas), jangkrik, dan
dan katak
belalang

9
DAFTAR PUSTAKA

Rudyatmi, Ely dkk. 2017. Sumber Belajar Penunjang PLPG 2017. Jakarta :

Kemendikbud Dirjen GTK

Zubaidah, Siti dkk. 2018. Buku Guru Ilmu Pengetahuan Alam Kelas IX. Jakarta:

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (hal:138-172)

Zubaidah, Siti dkk. 2018. Ilmu Pengetahuan Alam Kelas IX Semester 1. Jakarta:

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (hal:52-118)

http://www.mikirbae.com/2016/01/siklus-hidup-hewan.html

10

Anda mungkin juga menyukai