Anda di halaman 1dari 21

MORFOLOGI FISIOLOGI

TUMBUHAN
01FARE001
KELOMPOK 1
AJENG FAUZIAH ( 221030490215 )
ALVIH TRI ANGGARI ( 221030490263 )
AMALIA RAHMAWATI ( 221030490230 )
AMELIA RAHMANDA ( 221030490214 )
AN NISAA ASY ASUURA ( 221030490316 )
ANDY FATIKA S ( 221030490396 )
PEMBAHASAN :
- KLASIFIKASI TUMBUHAN TINGKAT
TINGGI
- PENGELOMPOKKAN TUMBUHAN
TINGKAT TINGGI
- TERMINOLOGI MORFOLOGI
- KARAKTERISTIK TUMBUHAN
APA ITU TUMBUHAN
TINGKAT TINGGI ?
Tumbuhan tingkat tinggi
adalah tumbuhan yang sudah
mempunyai akar, batang, dan
daun sejati serta alat
perkembangbiakan yang
sudah jelas yaitu biji.
KLASIFIKASI TUMBUHAN
TINGKAT TINGGI
Tumbuhan yang tingkat perkembangannya lebih
tinggi, yaitu tumbuhan tingkat tinggi
(Phanerogamae), dimasukkan dalam satu divisio,
Spermatophyta yang terbagi atas dua takson :

a. Gumnospermae

b. Angiospermae
A.Gymnospermae
Gymnospermae adalah tumbuhan yang memiliki biji terbuka.
Gymnospermae berasal dari bahasa Yunani, yaitu gymnos yang
berarti telanjang dan sperma yang berarti biji, sehingga
gymnospermae dapat diartikan sebagai tumbuhan berbiji terbuka.
Tumbuhan berbiji terbuka merupakan kelompok tumbuhan
berbiji yang bijinya tidak terlindung dalam bakal buah (ovarium).

Secara harfiah Gymnospermae berarti gym = telanjang dan


spermae = tumbuhan yang menghasilkan biji. Pada tumbuhan
berbunga (Angiospermae atau Magnoliphyta), biji atau bakal biji
selalu terlindungi penuh oleh bakal buah sehingga tidak terlihat
dari luar. Pada Gymnospermae, biji nampak (terekspos) langsung
atau terletak di antara daun-daun penyusun strobilus atau
runjung.
Ciri-ciri tumbuhan berbiji
terbuka/Gymnospermae

Akar : Batang Daun Biji


Tunggang, Memliki cambium Tidak terlalu lebar Bakal biji tidak
Tebal terlindungi oleh bakal
berkambium, Terdapat trakeid buah
terdapat trakeid, Batang tua/muda Kaku
Terjadi pembuahan
berkalipatra dengan tidak memiliki Seperti jarum tunggal
batas antara ujung floeterma ( sarung
akar dengan tepung ), yaitu
kalipatrea tidak jelas endodermis yang
menghasilkan zat
tepung
Klasifikasi Gymnospermae
Kelas
gycadinae

Kelas Kelas
Ginkyoinae cordaltinae

Kelas
pteridospermae

Kelas Kelas
Coniferinae Bennettinae

Kelas
Gnetinae
B. Angyospermae
Angiospermae berasal dari dua kata yaitu angios yang mempunyai
arti tertutup sedangkan sepermae yang mempunyai arti biji.
Sehingga dapat kita simpulkan bahwa angiospermae merupakan
golongan tumbuhan yang dapat menghailkan biji. Serta dilindungi
dengan karpel atau daun buahnya serta pembuahannya ganda.
Memiliki alat perkawinan yang berupa bunga atau disebut juga
Anthophyta. Angiosperma juga mempunyai nama lain yaitu
Magnoliophyta.
CIRI-CIRI ANGYOSPERMAE
• Bakal biji selalu dibungkus bakal buah.
• Memiliki bunga.
• Terdiri dari rumbuhan berkayu dan batang basa.
• Memiliki akar tunggang atau serabut.
• Batang ada yang bercabang dan ada yang tidak bercabang.
• Umumnya berdaun tunggal, majemuk, atau lebar dengan komposisi yang
beragam.
KLASIFIKASI ANGYOSPERMAE
Kelas Monocotyledoneae
(monokotil) Kelas Dycotyledoneae
(dikotil)

- Setiap biji memiliki kotiledon


- Pada setiap bijinya terdapat kutiledon - Akarnya tersusun dalam system akar tunggang
- Akarnya tersusun dalam system akar serabut - Batang dan akarnya berkambium
- Akar dan batang tidak berkambium - Akar dan batangnya dapat tumbuh melebar
- Pertumbuhan akar dan batang tidak dapat melebar - Susunan tulang menjari
- Susunan tulang daun sejajar/melengkung - Jumlah mahkota dan kelopak bunga pada
umumnya berkelipatan empat atau lima dan berbelah
- Jumlah mahkota dan kelopak bunga dua
- Ujung akar dan batang tidak mempunyai pelindung
TUMBUHAN MONOKOTIL DAN DIKOTIL
SPERMATOPHYTA
Tumbuhan berbiji atau Spermatophyta (Yunani, sperma=biji ,
phyton=tumbuhan) adalah kelompok tumbuhan yang memiliki ciri khas biji,
sebagai bagian yang berasal dari bakal biji, di dalamnya terkandung calon
individu baru, yaitu lembaga. Lembaga sendiri akan berbuah setelah terjadi
penyerbukan atau persarian yang kemudian diikuti oleh pembuahan.

Tumbuhan berbiji jugamerupakan heterospora. Membetuk struktur


megasporangia dan mikrosporangia yang berkumpul pada suatu sumbu
pendek. Misalnya struktur seperti konus atau strobilus pada konifer dan bunga
pada tumbuhan berbunga. Seperti halnya tumbuhan lain, spora pada tumbuhan
berbiji dihasilkan melalui meiosis di dalam sporangia. Akan tetapi, pada
tumbuhan berbiji, megaspora tidak dilepaskan melainkan dipertahankan.
CIRI-CIRI SPERMATOPHYTA

● Memiliki biji sebagai alat reproduksi.


● Termasuk dalam kelompok cormophyta berbiji.
● Memiliki alat kelamin yang jelas dan bisa menghasilkan embiro.
● Bersifat fotoautotrof.
● Memiliki berkas pembuluh.
● Habitat di darat dan ada juga yang mengapung di air.
MANFAAT SPERMATOPHYTA
Hampir setiap bagian dari spermatofit dapat dimanafaatkan manusia untuk kebutuhan
sehari-hari, misalnya saja pada:
1. Kumis kucing, jati, mahoni, dan pinus sebagai peneduh, penyimpan air, penyerap
karbon dioksida, dan sumber oksigen.
2. Berbagai jenis bunga digunakan untuk dekorasi, upacara adat dan agama, serta
bahan pembuatan kosmetik.
3. Sebagai bahan dasar pakaian, contohnya pada rami dan kapas. Untuk bahan
bangunan, contohnya pada jati, meranti, dan sana keling.
4. Sebagai tanaman hias, misalnya cempaka, mawar, kembang sepatu, kaktus, bunga
matahari, bunga sedap malam, bunga gladiol, anggrek, dan lain-lain.
TERMINOLOGI
MORFOLOGI
MORFOLOGI
Morfologi tumbuhan merupakan ilmu yang mempelajari bentuk fisik dan struktur
tubuh dari tumbuhan, morfologi berasal dari bahasa Latin morphus yang berarti
wujud atau bentuk, dan logos yang berarti ilmu. Morfologi tumbuhan berbeda
dengan anatomi tumbuhan yang secara khusus mempelajari struktur internal
tumbuhan pada tingkat mikroskopis. Morfologi tumbuhan berguna untuk
mengidentifikasi tumbuhan secara visual, dengan begitu keragaman tumbuhan
yang sangat besar dapat dikenali dan diklasifikasikan serta diberi nama yang
tepat untuk setiap kelompok yang terbentuk, ilmu yang mempelajari klasifikasi
serta pemberian nama tumbuhan adalah taksonomi tumbuhan.
SEJARAH PERKEMBANGAN
Morfologi tumbuhan diperkenalkan pertama kali oleh ilmuwan berkebangsaan
Jerman yaitu Johann Wolfgang von Goethe pada tahun 1790. Sejarah
perkembangan morfologi tumbuhan berpusat di Jerman, selain Goethe tokoh
lain yang paling berpengaruh antara lain yaitu: Wilhelm Hofmeister, Karl von
Goebel, Walter Zimmermann, dan Wilhelm Troll. Metode yang digunakan oleh
Goethe adalah morfologi komparatif atau tipologi yang berpandangan bahwa
meskipun organ pada tumbuhan berbunga menunjukkan keragaman, terdapat
sebuah bentuk rancangan dasar yang disebut Bauplan yang mendasari
keragaman bentuk tubuh tumbuhan tersebut. Studi morfologi di Jerman
melibatkan perbedaan pandangan dan perdebatan oleh masing-masing
ilmuwan.
Goethe yang hanya bisa menerima konsep jenis tumbuhan sedangkan
Zimmermann yang hanya menerima kelompok secara alami terbentuk
melalui evolusi serta berasal dari nenek moyang yang sama. Pada saat
yang sama, Agnes Arber pada tahun 1950 mempublikasikan
kelompok alami tumbuhan, yang berangkat dari pandangan bahwa
perkembangan tumbuhan akan terjadi terus-menerus. Sejak pertama
kali diperkenalkan oleh Goethe sampai melalui sejarah perdebatan
antar ilmuwan, konsep morfologi tumbuhan telah berkembang dan
diterima secara umum bahwa tumbuhan merupakan organisme yang
berkembang melibatkan aspek dasar botani yaitu: morfologi, dimensi,
fungsi, dan anatomi; Fungsinya pun berkembang selaras dengan
evolusi organisme moyangnya.
KARAKTERISTIK
TUMBUHAN
EUKARIOTIK ( ORGANISME
DENGAN SEL YANG
KOMPLEK YANG TERDIRI
ATAS BAHAN-BAHAN TERDIRI ATAS BANYAK SEL
GENETIKA DISUSUN (MULTISELULER )
MENJADI NUKLEI YANG
TERIKAT MEMBRAN )

MEMILIKI KLOROFIL ATAU


MEMILIKI DINDING SEL ZAT HIJAU DAUN DAN
TERSUSUN DAN MENYIMPAN CADANGAN
SELULOSA MAKANAN DALAM BENTUK
AMILUM ATAU PATI

MENGALAMI PERGILIRAN
KETURUNAN DALAM
SIKLUS NYA, MEMILIKI
ALAT REPRODUKSI
MULTISELULER, DAPAT
BEREPRODUKSI, SECARA
SEKSUAL DAN ASEKSUAL
TERIMAKASI

Anda mungkin juga menyukai