Anda di halaman 1dari 78

GYMNOSPERMAE-ANGIOSPERMAE

CIRI KARAKTERISTIK SPERMATOPHYTA:


1. Dapat menghasilkan biji
2. Sperma menuju ke telur melalui tabung serbuk
sari
3. Memiliki jaringan pembuluh yang rumit
4. Hampir semua memiliki klorofil
5. Bipolar / dwipolar
6. Heterospor
7. Multiseluler / bersel banyak
8. Tumbuhan kormus sejati (akar, batang, dan
daun)
9. Dibagi menjadi 2: Gymnospermae dan
Angiospermae
GYMNOSPERMAE
Gymnos = telanjang/terbuka ;
Sperma = biji  tumbuhan
berbiji telanjang / terbuka.

Biji tidak dibungkus oleh daging


buah. Biji hanya ditutupi oleh kulit
biji

Sering disebut non-flowering


plants

Mlinjo (Gnetum gnemon)


Ciri-ciri Tumbuhan Gymnospermae
1. Habitus perdu atau pohon
2. „Bunga‟ masih sederhana, uniseksualis, perianth/ perhiasan belum
ada.
Organ kelamin berupa :
- mikrosporofil (~stamen)  membentuk strobilus („bunga‟)
jantan
- megasporofil (~karpelum)  membentuk strobilus betina
4. Berkas pengangkutan tipe kolateral terbuka ada kambium
5. Ovulum mempunyai integumen, tanpa funikulus, biji dengan 1
embrio  kotiledon >2
betina

jantan
Gymnospermae terbagi menjadi 7 klas :
1. Klas Pteridospermae (fosil)
2. Klas Cycadineae
3. Klas Benettitinae (fosil)
4. Klas Cordaitinae (fosil)
5. Klas Ginkgoineae
6. Klas Coniferae
7. Klas Gnetinae
PERBEDAAN
GYMNOSPERMAE DAN ANGIOSPERMAE
Gymnospermae Angiospermae
Habitus Semak, perdu atau pohon sistem Semak, perdu, pohon, sistem
akar tunggang akar serabut dan akar tunggang
Bermacam-macam, bercabang
Batang Tegak lurus, bercabang-cabang atau tidak
Kebanyakan berdaun lebar,
Daun Jarang berdaun lebar, jarang tunggal atau majemuk dengan
bersifat majemuk komposisi yang beraneka ragam
Beraneka ragam sistem
Sistem pertulangan tidak banyak pertulangan
ragamnya Bunga ada tersusun dari sporofil
Bunga Bunga sesungguhnya belum plus bagian-bagian lain
ada, sporofil terpisah-pisah atau
membentuk strobilus betina dan
jantan Makrosporofil (daun buah)
Makrosporofil (daun buah) membentuk badan yang disebut
dengan bakal biji putik dengan bakal biji di
(makrosporangium) yang dalamnya (tidak tampak)
nampak menempel padanya Makrosporofil dan mikrosporofil
Makro dan mikrosporofil terpisah (benang sari) terpisah atau
terkumpul pada satu bunga
PERBEDAAN GYMNOSPERMAE DAN
ANGIOSPERMAE
Gymnospermae Angiospermae

Penyerbukan Hampir selalu dengan Bernacam-macam (autogami,


anemogami anemogami, hidrogami,
zoidiogami, dll)
Serbuk sari jatuh (pada tetes Serbuk sari jatuh pada kepala
penyerbukan) langsung pada putik
bakal biji
Jarak waktu antara penyerbukan Jarak waktu antara penyerbukan
sampai pembuahan relatif sampai pembuahan relatif
panjang pendek
Sel Kelamin Jantan Sel Kelamin Jantan berupa Sel Kelamin Jantan berupa inti
spermatozoid yang masih sperma (inti generatif) yang tidak
bergerak aktif bergerak aktif
Anatomi Akar dan batang berkambium, Ada yang berkambium ada yang
selalu mengadakan pertumbuhan tidak,
menebal sekunder, berkas Ada yang menebal sekunder ada
pembuluh pengangkutan koleteral yang tidak
terbuka Berkas pembuluh pengangkutan
ada yang kolateral terbuka, ada
yang kolateral tertutup, ada yang
bikolateral
PERBEDAAN GYMNOSPERMAE DAN
ANGIOSPERMAE

Gymnospermae Angiospermae
Anatomi Xilem terdiri atas Xilem terdiri atas
trakeida saja trakea dan trakeida
Floem dengan sel-sel
Floem tanpa sel-sel pengiring
pengiring
GYMNOSPERMAE
 Terdapat 750 spesies
 Berupa pohon atau perdu
 Jaringan xilem relatif sederhana
(trakeid, jejari empulur, saluran
damar)
 Daunnya berbentuk jarum dan
ada yang lebar dan tipis
 Akarnya tunggang dan serabut
 Reproduksi dengan runjung
 Ada yang evergreen dan
meranggas
KLASIFIKASI GYMNOSPERMAE

 Terdapat 11 ordo,
 4 ordo yang masih
hidup adalah:
1. Cycadales
2. Ginkgoales
3. Coniferales
4. Gnetales
CYCADALES
Cycas Revoluta
Terdiri dari 9 genus
Tidak bercabang,
daun-daun majemuk,
tersusun sebagai tajuk
Berumah dua
Penyerbukan angin
Tumbuhan tropik dan
subropik
Klas : Cycadinae (Cycadopsida)
Ordo : Cycadales
Familia : Cycadaceae, Zamiaceae
Ciri :
- habitus pohon atau perdu, menyerupai
“palm”, ada tuber
- daun majemuk pinatus, seperti mahkota di
ujung batang, daun muda menggulung.
- tumbuhan dioecious,
- bakal biji pada megasporofil  strobilus
betina
- polen pada mikrosporofil  strobilus jantan
- biji drupa berwarna merah

1. Cycas rumphii (pakis haji)


2. Cycas revoluta
CYCADALES - CYCADACEAE

Cycas rumphii (Pakis haji) Cycas revoluta (Mawar jambe)


CYCADALES - ZAMIACEAE

Zamia furfuracea
GINKGOALES
Ginkgo Biloba Hanya memiliki 1
species yaitu, ginkgo
biloba
Tahan terhadap
angin dan salju
Termasuk tumbuhan
meranggas
Dapat dimasak
Dapat dibuat obat
Klas Ginkgoinae
Ordo Ginkgoales
Familia Ginkgoaceae
Ciri : - pohon tinggi, bercabang, dioecious, terdapat resin
- daun tunggal tersebar
- buah/biji “drupa”
Sudah hampir punah, hanya tersisa satu spesies saja : Ginkgo
biloba

Ginkgo biloba
- Hampir punah, ditemukan sisa beberapa
pohon pada kuil-kuil di Cina dan Jepang
- Sekarang sudah diperbanyak dan dijadikan
pohon peneduh dan untuk obat
- daun mengandung flavonoid (glikosida
flavonoid) dan terpenoid diterpen lakton),
digunakan untuk mengatasi penyakit
Alzheimer
Ginkgo biloba

Maidenhair tree

Biji Ginkgo
CONIFERALES
Picea abies
Terdiri dari 600 spesies
Kebanyakan evergreen
Hidup pada kawasan
tropik dan subtropik
Peranan : bahan papan,
hiasan, akarnya kuat
Klas Coniferae
Ordo Coniferales
Ciri : ordo dominan dalam Gymnospermae
habitus pohon, perdu, daun seperti jarum atau sisik
floem tidak memiliki sel pengiring; xilem mengandung saluran resin
monoecious atau dioeciaous
Familia : Pinaceae, Cupressaceae, Araucariaceae,
Taxaceae, Taxodiaceae dan Podocarpaceae
1. Familia Pinaceae
Ciri : pohon kadang- kadang perdu
daun berbentuk jarum, tersusun spiral
mengandung oleo resin pada akar, batang dan daun
Pinus palustris, P.merkusi, Laryx decidua, Abies balsamea
Pinus strobus – daun berbentuk jarum

strobilus

Pinus banksiana Pinus nigra


2. Familia Cupressaceae
(Cypress family)
Ciri : pohon kecil / perdu, percabagan “diffuse”(menyebar/tdk beraturan)
daun seperti sisik triangularis, berhadapan, persisten.
Mikrosporofil berisi 2-6 mikrosporangium,
Megasporofil berisi banyak megasporangium.
Terdapat resin pada batang

Juniperus californica
Daun berbentuk sisik
3. Familia Taxaceae
Ciri : habitus pohon, perdu, monoecious/dioecious,
daun linier tersusun spiral/berseling,
mikrosporofil berisi 3-8 mikrosporangium,
ovula tidak dalam strobilus; tertutup arilus.
Taxus baccata, T. brevifolia
Mengandung taxol (paclitaxel) untuk
OBAT KANKER
4. Familia Araucariaceae
Ciri : daun lebar, lanset, tersusun spiral
Agathis australis, A.alba; Araucaria araucana

Araucaria araucana
5. Familia Taxodiaceae
Ciri : pohon besar, daun linier, biji bersayap
Sequoia sempervirens, S.gigantea,
Taxodium distichum
sudah berumur ribuan tahun
GNETALES
Gnetum Gnemon

Terdiri dari 3
genus
Berakar tunggang
Ordo ini
mempunyai xilem
yang mendekati
Angiospermae
Klas Gnetinae
Ordo Gnetales
Ciri : daun tunggal berhadapan, useksualis, tidak ada saluran
resin
sudah memiliki trakea  menyerupai Angiospermae
Familia : Ephedraceae, Gnetaceae, Welwitschiaceae

1. Familia Ephedraceae
Ciri : berupa perdu, batang berklorofil, daun tanpa klorofil,
oposita
atau daun direduksikan.
Spesies : Ephedra sinica, E.equisetina
- telah digunakan untuk obat asma di Cina
sejak dahulu
dengan nama “ma hwang”
- mengandung alkaloid efedrina : bronkodilator,
stimulan SSP
Ephedra sinica Efedrina, disalahgunakan
untuk
sintesis ecstasy
2. Familia Gnetaceae
Ciri : perdu atau pohon menyerupai dikotil

Gnetum gnemon
(biji melinjo)
2. Familia Welwitschiaceae
hidup di gurun, berumur ratusan tahun

Welwitschia mirabilis di gurun Namibia


SOME EXAMPLE OF GYMNOSPERMAE

Cycass rumphii Pinnus mercusii Ginko biloba


ANGIOSPERMAE
Bunga dengan bakal biji didalam
bakal buah
Biji tertutup
Monokotil : 1 kotiledon
Dikotil : 2 kotiledon
Struktur: akar, batang, daun
Reproduksi: penyerbukan sendiri,
serumah, silang
CIRI-CIRI TUMBUHAN DIKOTIL :
 Memiliki 2 kotiledon / berkeping 2
 Akarnya tunggang

 Batangnya bercabang dan berkambium

 Xilem dan floemnya teratur

 Daunnya tunggal / majemuk

 Duduk daun tersebar, berkarang, dan berhadapan


bersilang
 Bunganya kelipatan 2, 4, 5

 Dikotil diklasifikasikan menjadi 13 famili


SOME EXAMPLES OF DYCOTS

Anemone Cleome Hibiscus rosa-sinensis

Lantana Catharanthus Ixora Allamanda


MAGNOLIACEAE
 Contoh: cempaka
Liriodendron tulipifera
putih, cempaka
kunin-jingga
 Sebagai tanaman hias

 Tersebar di belahan
bumi utara pada
zaman Kapur Atas

Ranunculaceae  Contoh: Ranunculus Acris,


Caltha palustris Clematis Faniculata
 Di daerah beriklim sedang
dan kutub utara
 Sebagai bumbu dapur
 Dapat digunakan sebagai
obat
CARYOPHILLACEAE PAPAVERACEAE
California poppy
Silene patifolia

 Contoh: Cheliotonium
 Contoh: anyelir majus
 Peranan: sebagai pengganti  Hidup di tempat yang
sabun beriklim sedang di belahan
bumi utara
CRUCIFERAE ROSACEAE
Alopecurus pratensis
Rosa arvensis

 Contoh: Iberis umbellata,  Contoh: Rosa hibrida


Brassica oleracea (kubis), (mawar), Pyrus
dan Nasturtium indicum communis (pir)
(tempuyung)  Terdiri dari 300 species
 Terdiri dari 300 spesies  Digunakan sebagai
 Sebagai tanaman hias, bahan pangan
ramuan obat, dan makanan  Sebagai tanaman hias
MALVACEAE  Contoh : Hibiscus
Malva parviflora sabdafiffa, Gossypium
obtusfolium
 Terdiri dari 1000 spesies
 Peranan : tanaman hias,
digunakan kapasnya,
pembuatan sirup

Ferocactus pilosus  Contoh: Cereus


jamacaru, C.
peruvianus, C.
grandiflorus
 Terdiri dari 1500 jenis
spesies
Cactaceae
LEGUMINOCEAE
 Contoh : Delonix regia
(bunga), Acacia farnesianana
(perdu)
 Terdiri dari 1500 genus,
12000 spesies
 Peranan : bahan pangan,
makanan ternak, bahan zat
pewarna.

Umbelliferae
 Contoh : ketumbar, jintan,
seledri, jinten putih.
 Terdiri dari 3000 jenis
 Peranan : tumbuhan
herba
LABIATAE SOLANACEAE

 Contoh : daun poko,  Contoh : tomat, terong,


Lavandula officinalis, cabai, tembakau.
Caromaticus.  Terdiri dari 2000 jenis.
 Terdiri dari 4000 jenis  Peranan : terdapat
 Peranan : herba semusim tumbuhan beracun, dan
dan tahunan sumber obat-obatan.
COMPOSITAE
Aster Alpinus
 Contoh : selada,
andewi, dahlia,
solidago.
 Terdiri dari 20000
spesies
 Peranan : Sebagai
penghasil madu dan
tanaman hias
CIRI-CIRI TUMBUHAN MONOKOTIL :
1. Memiliki 1 daun lembaga / kotiledon.
2. Akarnya serabut
3. Batang kebanyakan tidak bercabang tapi
berbuku-buku dengan ruas tampak jelas.
4. Batang tidak berkambium.
5. Letak xilem dan floem tidak beraturan
6. Daun tunggal berupih
7. Tulang daun sejajar dan melengkung.
8. Bunga berjumlah kelipatan 3.
9. Diklasifikasi menjadi 4 famili
PERBEDAAN DIKOTIL DAN MONOKOTIL
SOME EXAMPLES OF MONOCOTS

Eichornia

Canna

Cyperus Cymbidium
GRAMINEAE PALMAE

 Hidup di iklim tropik  Hidup di iklim tropik


hingga kutub dan sedang.
 Contoh : padi, jagung,  Contoh : sagu, kelapa,
bambu. enau.
 Peranan : menjadi bahan
 Peranan : sumber pangan di daerah
utama makanan. tropika.
ORCHIDACEAE ZINGIBERACEAE
 Contoh : jahe, kunyit.
 Peranan : obat-obatan jamu
dan bumbu dapur.

 Mencakup 17500 spesies


 Peranan : tanaman anggrek
adalah tanaman hias dan
pewangi.
Subdivisi Angiospermae
Kelas Monocotyledoneae

ARECACEAE (PALMAE)
• Pohon berbatang tegak atau tumbuhan memanjat
• Daun kaku, majemuk menyirip atau berbentuk
kipas
• Bunga beraturan, kecil, malai atau bongkol
• Buah batu, nut atau berry
• Anggotanya lebih dari 200 marga, di tropika dan
sub-tropika
• Kelompok tumbuhan pinang-pinangan/palem
Contoh jenis :

1. Cocos nucifera (kelapa)


2. Arenga pinnata (aren)
3. Areca catechu (pinang)
4. Elaeis guineensis (kelapa sawit)
5. Borassus flabellifer (lontar)
6. Metroxylon sagu (sagu)
7. Nypa fruticans (nipah)
8. Salacca zalacca (salak)
9. Daemonorops rubra (rotan getah)
10. Calamus manan (rotan manau)
11. Calamus caesius (rotan sega)
12. Corypha umbraculifera (gebang)
SAGU (METROXYLON SAGU)
 Istilah
lain : Rumbia
 Bahasa Inggris : Sago Palm

 Spesies lain : Metroxylon rumphi, Metroxylon


squarrosum
 Tumbuh merumpun dengan akar rimpang yang
panjang dan bercabang yang menjulur di permu-
kaan tanah
 Berasal dari Maluku dan Papua
Sagu (Metroxylon sagu)
Sagu (Metroxylon sagu)
KELAPA (COCOS NUCIFERA)
 Nama lain : coconut (Inggris), cocotier (Perancis), kelapa,
nyiur (Indonesia), Kambil, kerambil, klapa (Jawa)
 Termasuk jenis tanaman palma yg mempunyai buah
berukuran cukup besar. Batang pohon kelapa berdiri tegak
dan tidak bercabang. Tinggi dapat mencapai 10-14 m
bahkan lebih.
 Daunnya berpelepah, panjang dapat mencapai 3-4 m lebih
dengan sirip-sirip lidi yg menopang tiap helaian, daun
tersusun majemuk, menyirip sejajar tunggal
 Buah terbungkus dengan serabut dan batok, diameter 10-
20 cm, bahkan lebih
 Akar serabut, tebal dan berkayu, membentuk bonggol,
adaftif pada lahan berpasir pantai
Kelapa
PINANG (ARECA CATECHU)
 Bahasa Inggris : Betel palm, betel nut tree
 Daerah : pineung (Aceh), pining (Batak Toba), penang,
jambe, bua, ua, wua, pua, fua, hua
 Batang lurus langsing, dapat mencapai ketinggian 25
meter dengan diameter 15 cm
 Tajuk tidak rimbun, pelepah daun berbentuk tabung
dengan panjang 80 cm, tangkai daun pendek, helaian
daun panjangnya sampai 80 cm, dengan ujung sobek dan
bergerigi
 Buah : buni bulat telur terbalik memanjang, merah oranye,
panjang 3,5-7 cm, dinding buah berserabut. Biji 1
berbentuk telur dan memiliki gambar seperti jala
Buah
Pinang
Pohon, buah, dan biji pinang
Pinang Merah
KELAPA SAWIT (ELAEIS GUINEENSIS)
 Habitus : Pohon, tinggi dapat mencapai 24 m.
Akar serabut mengarah ke bawah dan samping.
 Daun tersusun majemuk menyirip. Daun
berwarna hijau tua dan pelepah sedikit lebih
muda. Batang diselimuti bekas pelepah hingga
umur 12 thn. Setelah 12 thn, pelapah yg
mengering akan terlpeas sehingga penampilan
mirip dengan kelapa.
 Bunga jantan dan betina terpisah namun berada
dlm 1 pohon dan memiliki waktu pematangan
berbeda sehingga sangat jarang terjadi
penyerbukan sendiri
KELAPA SAWIT (ELAEIS GUINEENSIS)
 Bunga jantan memiliki bentuk lancip dan panjang
sementara bunga betina terlihat lebih besar dan
mekar
 Buah bergerombol dalam tandan yg muncul dari
tiap pelepah.
 Buah : eksoskarp (kulit buah berwarna
kemerahan dan licin); mesokarp (serabut buah);
endokarp (cangkang pelindung inti)
 Syarat tumbuh : daerah tropis, ketinggian 0-500
mdpk, kelembaban 80-90%, curah hujan stabil
2000-2500 mdpl
Kelapa sawit
LONTAR (BORASSUS FLABELLIFER)
 Istilah lain : Siwalan/tal, lonta, ental, taal, dun tal, jun
tal, tala, lontara, lontoir, maggita, manggitu.
 Berasal dari Sulawesi Selatan
 Habitus :Pohon kokoh kuat dengan tinggi 15-30 m,
diameter 60 cm
 Daun besar, terkumpul di ujung batang membentuk
tajuk yg membulat. Helaian daun serupa kipas
bundar, berdiameter hingga 1,5 m. Sisi bawah daun
terdapat lapisan lilin. Tangkai daun mencapai 1 m
dengan pelepah yg lebar dan hitam dibagain
atasnya. Sisi tangkai dengan deretan duri yg
berujung dua
LONTAR (BORASSUS FLABELLIFER)
 Bunga dalam tongkol 20-30 cm dengan
tangkai sekitar 50 cm. Buah bergerombol
dalam tandan, hingga 20 butir, bulat berpeluru
berdiameter 7-20 cm, hitam kecoklatan
kulitnya dan kuning daging buahnya bila tua.
Berbiji tiga butir dengan tempurung yg tebal
dan keras
 Kegunaan : bahan kerajinan, kipas, tikar, topi,
keranjang, tenunan untuk pakaian dan
sasando, bahan bangunan, nira lontar, buah
dimakan
Pohon dan buah
lontar (Borassus
flabellifer)
di P. Timor
Tanaman siwalan
di Kec. Bancar,
Kab. Tuban, Jatim
Buah Lontar (Siwalan) Legen (air nira lontar)
Penjual minuman
dari air nira lontar
(di Kupang)
Sasando dan topi
orang Flores dari
daun lontar
Rotan gunung
(Plectocomia gigantea)
di hutan Cibodas
SALAK (SALACCA ZALACCA)
 Famili : Arecaceae
 Genus : Salacca

 Spesies : Salacca zalacca

 Inggris : snake fruit

 Berbentuk perdu/hampir tidak berbatang, berduri banyak,


melata dan beranak banyak, tumbuh menjadi rumpun
yang rapat dan kuat.
Buah salak
(Salacca zalacca)
ROTAN MANAU (CALAMUS MANAN MIQ)
 Tumbuh batangnya merambat di antara batang
dan ranting pohon, tumbuh tunggal tidak
merumpun. Warna batang kuning lansat,
diameter berkisar 25 mm, panjang ruas 35 cm,
total panjang batang bila merambat dewasa
mencapai 40 m.
 Penyebaran alami : Thailand, semenanjung
Malaya, Sumatera, kalimantan.
 Pembudidayaan hanya melalui biji
 Daun rotan manau manjemuk menyirip, tiap
daun terdiri dari kurang lebih 40 pasang anak
daun
AREN (ARENGE PINATA)
 Habitus : Pohon, tinggi dapat mencapai 25 m
dan diameter dapat mencapai 65 m, batangnya
tidak berduri, tidak bercabang. Tangkai daun
aren panjangnya dapat mencapai 1,5 m, helaian
daun dapat mencapai 1,45 m, lebar 7 cm dan
bagian bawah daun ada lapisan lilin
 Penyebaran alami : India, Srilangka, Burma,
Bangladesh, Thailand, laos, Malysia, Vietnam,
hawai, Philipina, Guam, berbagai pilau di sekitar
Pasifik, Indonesia (khususnya di daerah
perbukitan dan lembah)
AREN (ARENGE PINATA)
 Nama daerah : bakjuk/bakjok (Aceh), pola/paula (Karo),
bagot (Toba), agaton / bargat (Mandailing), anau /
neluluk / nanggong (Jawa), aren/kawung (Sunda), hanau
(Dayak), onau (Toraja), mana / nawa-nawa (Ambon)
 Kegunaan : konservasi, produksi (akar, batang, daun,
bunga, buah)

Anda mungkin juga menyukai