Anda di halaman 1dari 52

KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN PAKU

I K Ginantra

 Tumb. Darat yang lebih maju dari lumut


 Beberapa perkembangan paku dibanding lumut:
 Sudah ada pembuluh (xylem dan floem
 Sudah ada akar, batang dan daun (kormus)
 Sporofit yang dominan
 Adaptasi lebih luas
 Telah teridentifikasi sekitar 13.000 jenis
 Ukuran bervariasi dari kecil(paku air) s/d bentuk pohon
 Habitat di tanah (terutama tanah lembab), pasir, epifit, air
 Terdapat di daerah tropis, subtropis, sampai artik
 Catatan fosil, paku muncul sekitar 425 juta t.y.l (jaman Devon).
 Pada jaman Carbon (300 juta t.y.l) paku vegetasi dominan
KLASIFIKASI PAKU

Beberapa kelompok paku secara struktur memiliki kesamaan:


- Tumbuhan berpembuluh yang tidak berbiji
- Menghasilkan spora sebagai alat reproduksinya

Sesuai Kode International Tatanama Tumbuhan


Paku dikelompokkan menjadi 4 Divisi :

1. Psilophyta (paku purba, paku telanjang)


2. Lycopodiophyta (rane, paku rambat, paku kawat)
3. Equisetophyta (paku ekor kuda)
4. Filicophyta/ Polypodiophyta (paku sebenarnya, paku daun)
I. Divisi Psilophyta
- Sebagian besar sudah punah (berupa fosil)
- Umum disebut paku telanjang (sporofitnya tidak punya daun atau
ada yang punya daun (mikrofil)
- Terdiri dari satu Kelas (Psilopsida),
- Tertdiri dari dua Ordo : Psilophytales (sudah punah semua) dan
Psilotales

Psilotum nudum
DIVISI II. LYCOPODIOPHYTA

CIRI :
- Batang/rhizom dan akarnya bercabang-cabang menggarpu
- daun-kecil-kecil agak keras (mikrofil)
- daun tak bertangkai (bertulang satu/urat daun satu)
- daunnya banyak tersusun spiral
- mikrofil dijadikian petunjuk bahwa kelompok paku ini dianggap
masih dekat dan garis keturunan dengan paku Psilophyta.

Divisi ini terdiri dari 3 kelas, (sekitar 1.000 jenis di alam)


1. Lycopodiopsida (paku kawat)
2. Sellaginellopsida (paku lumut)
3. Isoetopsida
Lycopodium cernuum Isoetes sp

Beberapa contoh paku


dari divisi
LYCOPODIOPHYTA Sellaginella
lepidophyla
 Divisi III. Equisetophyta (paku ekor kuda)

Ciri-ciri :
- Anggotanya ada yang hidup di rawa-rawa, di darat/lembab
- Sporofitnya berupa batang/cabang yang berbuku-buku, bagian
tubuh di bawah tanah berupa Rhizom dengan akar-akarnya.
- Daun berbentuk jarum keluar dari buku-buku batang
- Sporofil terbentuk di ujung batang/cabang, berbentuk
kerucut/gada
- Heterospora (makro dan mikro-spora)
- Protalum jantan mengeluarkan spermatozoid berbentuk skrup
dengan banyak flagel.
- Embrio bersifat eksoskopik
* Ordo ini terdiri dari 1 famili : Equisetaceae, satu genus
Equisetum, dengan sekitar 25 spesies.

* contoh : Equisetum fluviatile, E. debile, E. arvense


Equisetum laevigatum Equisetum arvense Equisetum sylvaticum
Divisi IV. Polypodiophyta/Filicophyta

Terdiri dari 1 kelas, 3 anak kelas (subclass)


- Marattiidae
- Ophioglossidae
- Polypodiidae
Mencakup sekitar 12.000 jenis
Circinate vernation
pada daun muda
Merupakan paku yang sebenarnya (true fern)
- secara ekologi paling luas penyebarannya (tanah, air, epifit,
pasir, rawa-rawa)
- semua anggotanya memiliki daun yang lebih besar (makrofil)
- pada daun/ental yang masih muda menggulung pada bagian
ujungnya (circinate vernation)
- Urat daun banyak
Angiopteris smithii

Helminthostachys zeylanica
Paku merambat/bentuk hidup liana

Lygodium circinatum
(paku hata)
Paku Tiang/paku pohon

Cyathea sp.
Paku air

Pilularia,
Marsilea crenata
Paku air

Salvinia natans
Paku epifit

Platycerium coronarium
(simbar menjangan)
Asplenium nidus (paku sarang
burung
Beberapa Pemanfaatan Paku untuk obat

 Pyrrosia piloselloides (paku sisik naga): untuk obat gatal-gatal pada kulit,
air rebusannya utk pencuci cacar air
 Diplazium esculentum (paku sayur): obat penurun panas, ramuan setelah
bersalin
 Drynaria quercifolia (paku kepala tupai): obat bengkak, obat demam
 Lycopodium phlegmarium (paku rantai) : obat cuci rambut
 Pyrrosia sp. (paku pipis/duduitan) : perasan airnya utk obat batuk,, sakit
pert/gangguan usus
 Equisetum sp. (paku ekor kuda) : obat diuretik (mengandung asam kersik
dan kalium tinggi)
 Lygodium circinatum (paku hata) : Obat luka
 Tectaria crenata : obat gonorhoe ditambah daun suji/kayu sugih
(Pleomele angustifolia)
Drynaria quercifolia Pyrrosia sp.
Diplazium esculentum (paku sayur) Tectaria crenata
Pyrrosia piloselloides
(paku sisi naga)
Divisi :
Pinophyta
(Gymnospermae)
Ciri umum Pinophyta

 Alat reproduksi berupa strobilus


 Biji telanjang (ovulum tanpa ovarium)
 Tidak adanya pembuahan ganda (pembuahan tunggal)
 Pada xylem terdiri dari sel-sel trakeid, tidak ada trakea
pada xylem (kecuali pada anak divisi Gnetophytina)
 Tidak ada sel pengantar /pengiring pada floem
 Adanya gametofit betina yang terdiri dari banyak sel atau
banyak nukleus
 Adanya arkegonium pada gametofit (kecuali pada Gnetum
dan Welwitscia)
 Sebagian besar merupakan tumbuhan berkayu
Kenakeragaman Fungi (Jamur)
I Ketut Ginantra

Sekitar 100.000 spesies jamur yang telah


teridentifikasi.
Secara umum jamur dikelompokkan menjadi
beberapa divisi, yaitu : Zygomycota, Ascomycota
dan Basidiomycota.
Ovules at Fertilization and with Embryo
Polen pada pinus
Anak divisi Cycadophytina
Kelas : Cycadopsida
Bangsa Cycadales
Suku : Cycadaceae
Ciri :
 Habitus berupa pohon palm atau perdu, ada yang
mempunyai tuber (genus Zamiam, Bowenia, Stangeria)
 Daun majemuk pinatus, tersusun spiral, terkumpul pada
bagian atas, daun muda menggiulung seperti daun paku
 Tumbuhan berumah dua (dioecius), strobilus terletak
terminal
 Strobilus jantan terdiri dari banyak mikrosporofil (stamen)
yang tersusun spiral
 Strobilus betina terdiri dari megasporofil yang masing-
masing mengandung 2 atau lebih ovula
Cycas

Posisi strobilus
(terminal)

Strobilus betins Strobilus jantan


dengan banyak dengan banyak
megasporofilnya mikrosporofilnya
1. Tubuh berupa pohon besar,
Ginkgoopsida batang lurus bercabang.
2. Merupakan tumbuhan berumah
Ginkgoales dua (dioseus).
Ginkgoaceae 3. Bentuk daun seperti kipas.
Tumbuh berkelompok pada
cabang batang yang pendek.
4. Pada musim panas dan semi
berwarna hijau, pada musim
gugur dan musim dingin
berwarna coklat dan daun
berguguran.
5. Bakal biji tidak dilindungi oleh
bakal buah.
6. Hanya tersisa 1 spesies, yaitu
Ginkgo biloba
Strobilus pada Ginkgo biloba
Bakal biji dan biji pada Ginkgo biloba
Bakal biji tidak terlindung buah
Coniferopsida
Ciri :
1. Merupakan tumbuhan gymnospermae yang terbesar dari
ukuran sampai jumlah anggotanya.
2. Selalu hijau sepanjang tahun/ever green.
3. Daun berbentuk jarum, dilapisi lapisan kutikula.
4. Memiliki alat reproduksi berupa konus (strobilus).
5. 1 Pohon umumnya memiliki 2 konus, konus jantan di
ujung cabang, dan konus betina di bawahnya.
6. 3 ordo :
- Voltziales (sudah punah)
- Coniferales
- Taxales
Coniferales

Suku : Podocarpaceae (Jemuju-jemujuan)


 cemara pandak
Ciri:
 Habitus perdu atau pohon
 Daun tersebar, tersusun spiral atau berhadapan, berbentuk jarum atau
lanset ( pada genus Phyllocladium dau tereduksi/cabang yang berfungsi
menjadi seperti daun disebut kladodium)
 Dioecious
 Pada strobilus jantan, tiap mikrosporofil membawa sepasang
mikrosporangia, mikrosporangia bersayap
 Strobilus betina membawa 1 ovul (jarang beberapa ovul), ovul dilapisi
epimatium yang sukulen
 Embrio dengan 2 kotiledon

Contoh : Podocarpus imbricatus Bl. (cemara pandak), P. Polystachyus


(selada)
Phyllocladus hypophyllus Hook.f
Strobilus jantan

Strobilus betina
(reseptakulum, ovul--- biji,
biji dilapisi epimatium)
Podocarpus polystachyus
Suku : Araucariaceae (damar-damaran)

 Ciri :
 Habitus pohon, mempunyai saluran resin
 Daun tersusun spiral atau dala 2 baris, linearis, ovatus atau bentuk sisik
 Dioecius atau monoecius
 Strobilus jantan terletak aksiler atau terminal pada cabang pendek
membawa banyak mikrosporofil (tiap mikrosporofil 4-16 mikrosporangia)
 Strobilus betina besar, terletak pada ujung cabang yang pendek
(membawa banyak sisi-sisik ovul/bakal biji, tiap sisik/megasporofil
umumnyamembawa satu ovul)
 Embrio dengan 2-4 kotiledon

Contoh : Agathis dammara (Lamb.) L.C.Rich


Araucaria heterophylla (Salisb.) Franco
Sisik/
megasporo
fil dengan 1
ovul pada
bagian atas
Strobilus
Betina
Strobilus
jantan

Mikrosporofil
beberapa
mikrosporangia

Agathis dammara (Sumber : Hsuan Keng, 1969; dalam Dasuki, 1991)


Suku : Pinaceae (pinus,tusam)

 Ciri :
 Habitus pohon, jarang perdu mempunya saluran resin
 Daun tunggal, linearis sampai berbentuk jarum, tersebar, dalam 2
baris atau dalam ikatan.
 Umumnya berumah satu (monoecius)
 Strobilus jantan banyak mikrosporofil, tiap mikrosporofil
mengandung 2 mikrosporangia (mikrospora bersayap)
 Strobilus betina mengandung sejumlah sisik-sisik ovul/megasporofil,
tiap sisik ovul mengandung 2 ovul pada permukaan atasnya
 Biji umumnya bersayap
 Embrio dengan 2-15 kotiledon
Pinus

Strobilus betina Strobilus jantan Habitus


Siklus
Hidup
Pinus
Gnetophytina
Gnetoopsida

1. “Bunga” berkelamin tunggal (dioseus).


2. Terdiri dari 3 bangsa/ordo, yaitu :
a. Gnetales
b. Ephedrales
c. Welwitschiales
Gnetales

Ciri :
 Habitus liana, perdu atau pohon
 Daun tunggal terletak berhadapan atau bersilangan, urat daun
menyirip atau jala dengan pola seperti daum pada dikotil
 Umumnya berumah dua
 Terdapat trakea pada xylem (kayu)
 Pada floem terdapat saluran lendir
 Strobilusnya menyerupai perbungaan
 “Perbungaan “ terdapat nodus-nodus, pada setiap nodus
terdapat braktea-braktea serupa sisik terletak dalam lingkaran
dan bersatu membentuk serupa cawan ayang disebut kupula.
Gnetum gnemon
(melinjo)

A.Strobilus jantan
B.1 “bunga” jantan
C.Strobilus betina
D.Penampang
memanjang ovul
E.Cabang

(Sumber : Vashista,
1983; dalam Dasuki,
1991)
Gnetum gnemon (melinjo)
Fungi
- Multiseluler tanpa klorofil, tanpa kromatofora (zat warna),
tetapi pada jamur yang tinggi tingkatannya terdapat
bermacam-macam zat warna, zat-zat warna tersebut
umumnya terdiri atas senyawa aromatik yang tidak
mengandung unsur N

- Cara makan heterotrof (bersifat sapropit atau parasit).

- Tubuh jamur disebut tallus. Bagian vegetatifnya berupa


benang-benang halus yang disebut hifa, yang seluruhnya
disebut miselium. Alat perkembangbiakannya berupa
spora.
- Divisi : Zygomycota, Ascomycota, Basidiomycota
Divisi : Zygomycota
(pada Buku Gembong : Phycomycetes)
Ciri:
Pada tingkatan yang lebih rendah talusnya/hifanya kecil, tidak
bercabang dan berinti satu, sedangkan yang tinggi tingkatannya
talusnya bercabang-cabang dan mempunyai banyak inti, hifa tidak
bersekat-sekat/tidak ada septa (bersifat sifonal: seperti pipa atau
buluh).

Rhizopus
stolonifer , (SEM
x2,860).
Contoh jamur dari divisi Zygomycota
Rhizopus stolonifer:
-Parasist pada buah, menimbulkan kerusakan, warna
hitam
-Kontaminasi pada roti, pada permukaan warna hitam

Symptoms of an infection caused by


Rhizopus stolonifer on
Artocarpus heterophyllus
Rhizopus oryzae

Digunakan dalam
pembuatan tempe;
-Dapat menguraikan
lemak menjadi asam
lemak dan
triglesirida
-Mampu
menghasilkan
protease
Divisi : Ascomycota
Ciri : merupakan jamur dengan
hifa yang bersekat,
menghasilkan spora dari
reproduksi seksual dalam suatu
kantong yang disebut askus.
Sedangkan spora yang
dihasilkan secara aseksual
disebut konidia yang
berkembang dalam rantai Penicillium sp. (SEM x1,560).
diujung hifa.

Candida albicans Morchella conica


Saccharomyces cerevisiae
- dalam pembuatan alkohol
Divisi Basidiomycota,
ciri :
Hifanya bersekat, mengandung inti haploid.
Mempunyai tubuh buah yang bentuknya seperti payung yang terdiri dari bagian batang dan
tudung.
Pada bagian bawah tudung tampak adanya lembaran-lembaran (bilah) yang merupakan
tempat terbentuknya basidium. Tubuh buah disebut basidiokarp (Basidiokarp ada yang
berbentuk payung, kuping, setengah lingkaran).
Ada yang brsifat parasit, saprofit, dan ada yang bersimbiosis dengan ganggang hijau dan
ganggang biru membentuk lumut kerak.
Jamur ini dapat bereproduksi secara seksual dengan basidiospora juga dapat bereproduksi
secara aseksual dengan konidiospora.
Kelompok jamur ini sering disebut :mushroom
Contoh Basidiomycota
Volvariela volvacea (jamur merang)
Auricularia auricula (jamur kuping)
Pleurotus sp. (jamur tiram)
Polyporus giganteus (jamur papan)
Amanita phaloides hidup pada kotoran ternak dan
menghasilkan racun yang mematikan
Puccinia graminis (jamur karat) parasit pada tumbuhan
graminae (jagung)
Ustilago maydis parasit pada tanaman jagung
Ganoderma aplanatum (jamur kayu)
Dunia : Fungi

Divisi: Basidiomycota

Kelas: Homobasidiomycetes

Ordo: Agaricales

Famili: Pluteaceae

Genus: Volvariella

Spesies: V. volvacea

Volvariella volvacea
Jamur Merang
Dunia: Fungi

Divisi: Basidiomycota

Kelas: Agaricomycetes

Ordo: Auriculariales

Famili: Auriculariaceae

Genus: Auricularia

Spesies: A. auricula
Auricularia auricula
Jamur kuping

Anda mungkin juga menyukai