Anda di halaman 1dari 51

ENDOKRIN

oleh
Prof. Dr.dr IWP Sutirta Yasa M.Si

Kelenjar Endokrin Hormon


Darah
Regulasi tergantung :
Sintesis
Sekresi
Transportasi
Target Organ
Katabolisme
Metabolisme karbohidrat adalah proses kimia yang
berlangsung dalam tubuh makhluk hidup untuk
mengolah karbohidrat, baik itu reaksi pemecahan
(katabolisme) maupun reaksi pembentukan
(anabolisme).
Karbohidrat
Penting utk makhluk hidup- sbg bahan nutrisi utama
& sbg struktur dasar Metab.•
tanaman: menghasilkan KH (glukosa) mll .
fotosintesis.•
Hewan/manusia: konsumen KH utk. menghasilkan
energi.
Karbohidrat
Monosakarida: glukosa, fruktosa, galaktosa.•
Disakarida: sukrosa,laktosa,maltosa•
Polisakarida: amilum, glikogen, selulosa.
Sukrosa : mjd, 1Glukosa,2 fruktosa
Laktosa: mjd, 1 glukosa, 2 galaktosa
Maltosa : mjd 1 Glukosa 2 glukosa
Karbohidrat•
KH sederhana: monosakarida & disakarida
KH kompleks: KH rantai panjang (gabungan
3/>glukosa).•
Fungsi KH:
1.Menyediakan energi (terutama saat latihan fisik
intensitas tinggi)
2.Mengatur metabolisme lemak & protein
3.Sumber energi khusus utk sistem saraf (otak)
Karbohidrat & energi•Tempat penyimpanan
:1.Sbg glukosa darah
2.Di hati (sbg glikogen)
3.Di otot (sbg glikogen)•ATP (adenosin
triphosphate):ADP + Pi + energi
ATP Di sel: energi dibentuk dr hidrolisis ATP.
ATP--ADP + Pi + energi
Fungsi pankreas yang utama
Fungsi pankreas yang utama ada dua, yaitu
menjalankan fungsi eksokrin dan endokrin. Eksokrin
adalah kelenjar yang mengeluarkan cairan berupa
enzim. Contohnya seperti kelenjar air liur, kelenjar
keringat, kelenjar air susu (ASI), kelenjar lendir,
kelenjar sebasea (minyak), dan kelenjar air mata.
Enzim berguna untuk memecah makanan agar bisa
dicerna dan diserap oleh tubuh. beberapa enzim yang
dihasilkan pankreas adalah lipase, kemotripsin, tripsin
dan amilase. Enzim tersebut memiliki fungsinya
masing-masing
Lipase berfungsi untuk menguraikan lemak menjadi
kolesterol dan asam lemak. Kemotripsin dan tripsin
untuk mencerna protein, dan amilase berfungsi untuk
menguraikan karbohidrat
Sedangkan endokrin berperan dalam menghasikan
hormon insulin. Insulin bertugas untuk mengubah
glukosa (gula) jadi sumber energi.
DIABETES MELITUS
Penyakit Hiperglikemia
Defisiensi insulin relatif
absolut
Gangguan fungsi insulin
Sentral (Pankreas)
Perifer Genetik
Lingkungan
DM
Diabetes Mellitus Tipe 2 adalah penyakit
gangguan metabolik yang di tandai oleh kenaikan
gula darah akibat penurunan sekresi insulin oleh
sel beta pankreas dan atau ganguan fungsi
insulin (resistensi insulin). Hasil Riset Kesehatan
Dasar pada tahun 2008, menunjukan angka
kejadian Diabetes Melitus di Indonesia mencapai
57% sedangkan kejadian di Dunia diabetes melitus
tipe 2 adalah 95%.
Faktor resiko dari Diabetes melitus tipe 2
yaitu
usia, jenis kelamin,obesitas,hipertensi,
genetik,makanan,merokok,alkohol,kurang
aktivitas,lingkar perut,
Penatalaksanaan dilakukan dengan cara penggunaan
obat oral hiperglikemi dan insulin serta modifikasi
gaya hidup untuk mengurangi kejadian dan
komplikasi mikrovaskular maupun makrovaskular
dari Diabetes melitus tipe 2
The important roles of insulin and glucagon:

Insulin is secreted by the β cells of the


islets of Langerhans of the pancreas.
-HIGH blood glucose increases insulin
secretion. Glucose is stored in adipocytes
-when blood glucose falls, insulin
secretion goes down
Glucagon is secreted by the α cells of the
islets of Langerhans.
-when blood glucose goes LOW, (between
meals), glucagon is secreted.
-glucagon stimulates release of stored
glucose into the blood stream, with the
net effect of increasing blood glucose.
DM tipe 2 dan 1
Pada kondisi diabetes tipe 2, insulin tidak bekerja
semestinya sehingga gula darah naik. Pankreas juga
kehilangan kemampuan memproduksi dan
melepaskan insulin sesuai dengan kadar normal
tubuh.
Sedangkan pada diabetes tipe 1, sistem kekebalan
tubuh justru menyerang sel-sel pankreas yang
menghasilkan insulin sehingga pada penderita
diabetes tipe 1 dibutuhkan suntikan insulin seumur
hidupnya.
Diabetes
Diabetes is divided into two major subgroups:
-Type 1: Insulin-dependent diabetes
-Type 2: Non-insulin dependent diabetes
-The division is based upon whether the
blood sugar problem is caused by insulin
deficiency (Type 1) or insulin resistance (Type 2).
-Insulin deficiency relates to insufficient insulin
being made by the pancreas.
-Insulin resistance relates to a lack of
effectiveness of insulin in the presence of ample
supply of the hormone.
HORMON INSULIN
Dibuat di sel beta pankreas
Kontrol Metabolisme Karbo Hidrat
Pengaruhi : glukoneogenesis
sintesis As. lemak
As. Amino
Protein
Deteksi Hasil kerjanya berupa
Kadar Gula Darah
Glukosa di urine
INSULIN
Defisiensi / gangguan fungsi insulin dapat terjadi
melalui 3 jalan, yaitu:
a.Rusaknya sel-sel B pankreas karena pengaruh dari
luar (virus,zat kimia,dll)
b.Desensitasi atau penurunan reseptor glukosa pada
kelenjar pankreas
c.Desensitasi atau kerusakan reseptor insulin di
jaringan perifer.2
Terjadinya Hiperglikemia
pd DM
Makanan
Pemakaian Glukosa menurun
Produksi Glukosa di hati meningkat

PERANAN SENTRAL PADA


HORMON INSULIN & RESISTENSI INSULIN
Hiperglikemia
Percepat proses Degenerasi
Glukosa akan ditransformasi menjadi Advanced
Glycation end-products (AGEs), sehingga elastisitas &
stenosis, hipertropi otot polos pembuluh darah ,
inflamasi
Memicu radikal bebas, stres oksidatif, oxidative
damage sampai terjadi mikro & makro angiopati,
Neuropati
(Vincent, H.K., Taylor, A.G., 2006. Review:
Biomarker and potential mechanism
of obesity-induced oxidant stress in human.
International Journal of Obesity;30:400-18.
Foot ulcer
Goal of treatment
The primary goal is to improve the quality and quantity
of life by preventing and/or slowing the onset and
progression of the
- microvascular (retinopathy, nephropathy),
- macrovascular (coronary, cerebral, and peripheral
vascular),
- neurolopathic (sensory and autonomic neuropathy),
complications associated with diabetes.
(Vincent, H.K., Taylor, A.G., 2006. Review:
Biomarker and potential mechanism
of obesity-induced oxidant stress in human.
International Journal of Obesity;30:400-18.
PADA URINE
Glukosa positif di urine bisa :
DM atau Glukosuria
Tergantung nilai ambang ginjal
Normal =170 s.d. 180 mg %
Orang tua lebih tinggi
Pd urine keluar keton bodies
1. Aseton 2. As. Asetoasetat
3. as Beta (OH) Butirat
1+2 = Toksik CNS 3= Parah
color is then compared to a graded shade chart indicating a detection
range from negative presence of ketones up to a significant quantity
Causes of ketosis and ketonuria
Metabolic abnormalities such as diabetes, renal
glycosuria, or glycogen storage disease
Dietary conditions such as starvation, fasting, high
protein, or low carbohydrate diets, prolonged
vomiting, and anorexia
Conditions in which metabolism is increased, such as
hyperthyroidism, fever, pregnancy or lactation
Indikasi periksa
Kadar Gula Darah
Riwayat DM, follow up penyakit
Glukosuria
Obesitas
Hiper / hipo tiroid
Addison Ds
Kelainan Hormon Pituitari
Genetik
dislipidemia (HDL <35 mg/dl, TG > 250mg/dl)
Tek. Darah Tinggi ( >140 /90 mmHg)
usia tua di atas 45 th
METODE PEMERIKSAAN
KADAR GULA DARAH
TETRIMETRI (metode titrasi ; dgn jod)
Rapid test :
Reflektan Fotometer , Glukotes, Reflolux
Amperometri : Enzim Glucose dehydrogenase pd test
strip mengubah glukosa menjadi gluconolactone shg
meneruskan aliran listrik, dibaca pd jarum meter
SPEKTROFOTOMETER
* KIMIA
Glukosa + Ortho --> biru
Spektro lamda 610 nm
* ENZIMATIS (GOD-PAP)
Gluk+ O2+ H2O --> H2O2+ as.Glutamat
H2O2 + indikator ---> merah (420-470nm)
Persiapan Pemeriksaan
Kadar Gula Darah
Ada beberapa cara yaitu :
John : cukup puasa pagi hari
(WHO) puasa minimal 10 jam *
Coon : sehari sebelum periksa
diet 80 gram protein , 300 gram KH
Wilkersen : 3 hari sebelum periksa
diet 250 s.d. 300 gram KH
umum dipakai cara John
DIAGNOSIS
DIABETES MELITUS
METODE ENZIMATIS
DX . GLUKOSA 75 GRAM
PUASA 10 JAM
GEJALA : POLIDIPSI, POLIURI, BB
KOMA DIABETIKUM
Perhatikan bila pasien diinfus
Beri keterangan bila minum obat
Bahan darah atau serum se-segera mungkin
diperiksa
Konsensus Diagnosis. DM.
PERKUMPULAN ENDOKRINOLOGI INDONESIA
Ada keluhan DM :
poliuria, polidipsia,polifagia, BB menurun
kesemutan, gatal ? , mata kabur,
pria impotensia
wanita : pruritus vulvae
ditambah GDP . > 126 mg/ dl atau
GD A/R/S > 200 mg/dl
P = Puasa
A/R/S = Acak / Random / sewaktu
KONSENSUS DX. DM.
PERKUMPULAN ENDOKRONOLOGI INDONESIA
Tidak ada keluhan DM
GDP >126 mg/ dl atau
GD A/R/S >200 mg/dl
ulangi tes Gula Darah
GDP >126 mg/ dl atau
GD A/R/S >200 mg/dl
Diagnosis DM
KONSENSUS DX. DM.
PERKUMPULAN ENDOKRONOLOGI INDONESIA
Kasus meragukan
GDP 110 - 125 mg/dl
GD A/R/S 140 - 199 mg/dl

Tes Toleransi Glukosa Oral


GD 2 jam
GD 2jam > 200mg/dl --> DM
140-199 mg/dl --> TGT
(Toleransi GlukosaTerganggu)
PERSIAPAN
TTGO (WHO, 1985)
1. tiga hari sebelumnya makan biasa
2. kegiatan jasmani seperti biasa
3. puasa semalam 10-12 jam untuk kadar GDP
4. Glukosa 75gr orang dewasa
1,75 gr / Kg BB larutkan air 250 ml, minum selama/
dlm waktu 5 menit
5. Diperiksa GD 1 jam dan 2 jam
6. Istirahat, tidak merokok
(PERKENI fokus ---> GD 2 jam)
coba buat arti klinis di bawah ini
isi nama, nomor absen, Tanta tangan, kumpul, kembangkan dengan kata-
kata sendiri
Apakah artinya bila nilai hasil laboratorium seperti di
bawah ini ???
Kadar HbA1c tinggi , GD normal
………………………A…………………???
Kadar HbA1c Normal, GD tinggi
…………………………………………???
Kadar HbA1c Normal, GD normal
…………………………………………???
Kadar HbA1c Tinggi, GD tinggi
…………………………………………???
Hemoglobin Terglikosilasi
(HbA1C)
Kontrol Metabolisme jangka panjang
(4 s.d. 8 minggu)
Glukosa terikat pd Eritrosit ( +120 hari)
Glukosa sesaat tak banyak pengaruh
diukur prosen dr Hb total
Normal 4 - 5,9 %
ARTI KLINIS HbA1c
HbA1c tinggi , GD normal
-----> diet disiplin saat periksa GD
HbA1c Normal, GD tinggi
-----> peningkatan GD sesaat ??
-----> pengambilan sampel ?????
-----> puasa 10 jam ??
HbA1c Normal, GD normal
-----> diet baik , Tx baik
HbA1c Tinggi, GD tinggi
-----> diet jelek, Tx gagal
KRITERIA PENGENDALIAN DM
Baik Sedang Buruk
GDP (mg/dl) 80-109 110-139 >140
2JPP(mg/dl) 110-159 160-199 >200
HbA1C (%) 4 - 5.9 6-8 >8
Profel lemak (mg/dl)
Koles total mg/dl < 200 200-239 > 240
LDL tanpa PJK <130 130-159 > 160
LDL dgn PJK <100 100-129 > 130
HDL > 45 35-45 < 35
TG tanpa PJK < 200 200-249 > 250
TG dgn PJK < 150 150-199 > 200
Tek. Darah mmHg <140/90 140-160/90-95 >160/95
Terima kasih, jangan seperti ini

Anda mungkin juga menyukai