Anda di halaman 1dari 22

Tumbuhan Gymnospermae memiliki akar, batang, dan daun yang jelas.

Akarnya merupakan akar


tunggang. Pada akar tidak tampak pembatas yang jelas antara kaliptra dan ujung akar. Akar
Gymnospermae juga dapat mengalami pertumbuhan menjadi semakin membesar karena memiliki
kambium. Daun Gymnospermae berbentuk pipih, lebar, dan lancip seperti jarum. Daun
Gymnospermae yang pipih dan lebar, mengalami diferensiasi sehingga memiliki epidermis,
mesofil, dan tulang daun. Contoh Gymnospermae adalah Cycas revoluta, Ginkgo biloba, Pinus,
Sequoia, Welwitschia mirabilis, dan Gnetum gnemon.

Gymnospermae bereproduksi secara seksual. Gymnospermae belum memiliki bunga


sesungguhnya. Bakal bijinya terletak pada daun buah atau makrosporofil yang disebut strobilus
betina. Serbuk sari terletak pada mikrosporofil. Mikrosoporofil itu sendiri, terletak pada bagian
yang disebut strobilus jantan. Gymnospermae memiliki daur hidup yang mirip dengan paku
heterospora.

[caption id="" align="aligncenter" width="529" caption="Siklus hidup Gymnospermae"]

[/caption]

Gymnospermae dikelompokkan menjadi empat divisi, yakni Pinophyta, Cycadophyta,


Ginkgophyta, dan Gnetophyta.
a) Divisi Pinophyta (Coniferophyta)
Anggota divisi ini sebagian besar berupa pohon dan memiliki daun tunggal berbentuk jarum atau
linear. Strobilus jantan dan strobilus betina terdapat di ketiak daun dan pada cabang yang sama.
Strobilus betina jika sudah matang akan membentuk runjung atau conus. Terdapat sejumlah
sisik runjung yang sifatnya seperti kulit dan mengeras. Contoh spesies divisi ini adalah Pinus
merkusii. Tumbuhan tersebut adalah tumbuhan asli Indonesia dari Sumatera Utara yang hijau
sepanjang tahun (evergreen).

[caption id="" align="alignright" width="174" caption="(a) Salah satu contoh anggota


Cycadophyta yaitu Cycas rumphii (pakis haji). (b) Anggota divisi Ginkgophyta yang masih ada,
yaitu Ginkgo biloba. (c) Salah satu anggota divisi Gnetophyta, yaitu Gnetum gnemon

(melinjo)."] [/caption]

b) Divisi Cycadophyta
Tumbuhan divisi ini sebagian besar menyerupai pohon palem dengan daun majemuk menyirip dan
terdapat pada bagian ujung dari batang utama sehingga membentuk mahkota daun. Umumnya
berumah dua dan berkelamin satu. Strobilus atau runjung yang merupakan
kumpulan mikrosporofil atau kumpulan megasporofil juga terdapat di bagian ujung dari batang
dan diliputi daun majemuk. Contoh spesies divisi ini adalah Cycas rumphii. Pohon ini dapat
memiliki ketinggian sekitar 6 m, batang berlendir, empulur banyak dan mengandung tepung.
Daun mudanya menggulung seperti daun paku.

c) Divisi Ginkgophyta
Tumbuhan divisi ini hanya diwakili oleh spesies Ginkgo biloba. Daunnya mirip kipas dengan
tangkai yang panjang tulang daun bercabang. Berumah dua dan mengeluarkan bau tidak sedap.
Tumbuhan ini terkenal sebagai tanaman obat.
d) Divisi Gnetophyta
Tumbuhan divisi ini dianggap paling tinggi tingkat perkembangan evolusinya dari Gymnospermae
dan dianggap pula sebagai tumbuhan peralihan antara Gymnospermae dan Angiospermae.
Anggotanya merupakan tumbuhan memanjat, liana, atau pohon. Berupa pohon berumah dua dan
jarang yang berumah satu. Daunnya tunggal dan berhadapan letaknya dengan urat daun menyirip.
Bunga betina berupa bulir yang tersusun dalam lingkaran. Buah mempunyai biji yang diliputi oleh
integumen luar yang mengeras dan integumen dalam yang lembut. Di bagian luar diliputi oleh
perhiasan bunga yang tebal atau berdaging. Contoh spesies divisi ini adalah Gnetum gnemon
(melinjo). Daun dan biji melinjo sering digunakan sebagai sayuran untuk dimakan.

http://dpengertian.blogspot.co.id/2012/05/tumbuhan-biji-terbuka-gymnospermae.html

LAPORAN PRATIKUM DENDROLOGI

CONIFERALES DAN CYCADALES

DOSEN PEMBIMBING :

Dr.Ir. HAMZAH . M.si

DISUSUN OLEH :

YOGA RANANDA

D1D011118
JURUSAN KEHUTANAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS JAMBI

2012/2013

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.LATAR BELAKANG

Gymnospermae artinya tumbuhan biji telanjang atau biji terbuka. Istilah ini digunakan karena
bakal biji tumbih-tumbuhan ini tidak tertutup oleh daun buah. Berdasarkan catatan geologis
dalam kerangka waktu teori evolusi, tumbuhan gymnospermae sudah muncul pada zaman karbon
atau kira-kira 345 juta tahun yang lalu. Sebagian besar anggota gymnospermae sudah menjadi
fosil. Pada umumnya semua Gymnospermae mempunyai habitus sebagai perdu dan pohon tidak
ada yang berupa herba. Jumlah spesiesnya mencapai720 spesies.

Tumbuhan Biji Terbuka (Pinophyta atau Gymnospermae) Tumbuhan biji terbuka adalah
tumbuhan yang bijinya tidak ditutup oleh bakal buah. Berdasarkan fosil yang ditemukan,
tumbuhan ini sudah ada sejak 345 juta tahun lalu. Sebagian besar anggotanya sudah menjadi
fosil.

Gymnospermae merupakan tunbuhan yang juga memiliki jaringan pembuluh, yaitu xylem dan
floem. Gymnospermae memiliki beberapa ordo, meliputi 3 ordo yang telah punah yaitu
Pteridospermae, Bennetiales, dan cordaitales. Sedangkan 4 ordo lagi merupakan Gymnospermae
masa kini, yaitu ordo Cycadales, Ginkgoales, Coniferales, dan Gnetales.

Pada pratikum kali ini, kami membahas mengenai ordo cycadales dan coniferales. Bentuk dan
bagaimana ciri dari masing-masing ordo tersebut.
1.2.TUJUAN

 Untuk mengetahui perbedaan-perbedaan antara satu family


 Untuk mengetahui bagaiman ciri-ciri morfologi dari satu tumbuhan.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Ciri-ciri tumbuhan biji terbuka adalah:

1. Pada umumnya perdu atau pohon, tidak ada yang berupa herba Batang dan akar
berkambium sehingga dapat tumbuh membesar
2. Bentuk perakaran tunggang
3. Daun sempit, tebal dan kaku
4. Tulang daun tidak beraneka ragam
5. Tidak memiliki bunga sejati
6. Alat perkembangbiakannya berbentuk kerucut yang disebut strobilus atau runjung.
7. Alat kelamin terpisah, serbuk sari terdapat dalam strobilus jantan dan sel telur terdapat
dalam strobilus betina.
Coniferales

Coniferales artinya tumbuhan pembawa kerucut, karena alat reproduksi jantan atau betina berupa
strobilus. Ada dua strobilus, yaitu strobilus biji atau strobilus betina dan strobilus jantan strobilus
serbuk sari.seperti halnya tumbuhan gymnospermae yang lain. Meskipun Coniferales banyak
ditemukan pada zaman sekarang, sebenarnya merupakan tumbuhan purba yang pernah hidup
dominant pada zaman karbon atas ( 345 juta tahun lalu). Anggota Coniferales merupakan
tumbuhan `evergreen` (selalu hijau ).

Adapun ciri umum ordo Coniferales adalah

1. Tanaman berupa pohon, daun berbentuk jarum, serta ada yang berumah satu dan berumah
dua.
2. Pohon pinus dan cemara banyak hidup di Eropa bagian pegunungan. Di Eropa tanaman
pinus dan cemara disebut evergreen, artinya daunnya tetap hijau sepanjang masa.

Ordo Coniferales memiliki 4 famili, yaitu:

1. Familia Araucariaceae

Genus : Araucaria, Agathis

Ciri-ciri familia Araucariaceae:

1) Evergreen trees, mengandung resin.

2) Daun tersusun spiral atau 2 tingkat, kaku, serupa paku, linear atau ovatus, sering meruncing.

3) Strobilus uniseksualis, terminalis atau aksilar.

Strobilus jantan dgn banyak mikrosporofil masing-masing dengan 4-19 mikrosporangia.


Strobilus betina mirip gada atau bulat, dengan ovulum soliter dengan bagian memipih serupa
sayap.

4) Kecambah dengan 2-4 cotyledon.

Contoh : Araucaria sp. dan Agathis alba

Araucaria sp.:

Agathis alba:

1. Familia Podocarpaceae
Ciri-ciri familia Podocarpaceae :

1) Terdapat di belahan bumi selatan.

2) Perdu atau pohon; daun tersusun spiral atau berseling, bentuk menyerupai sisik, serupa jarum
sampai lancealatus.

3) Strobilus uniseksualis, dioecious, aksilaris

Strobilus jantan berbentuk conus dengan banyak mikrosporofil, dua mikrospangia pada tiap
mikrosporofil. Strobilus betina hanya memiliki satu sampai beberapa ovuli yang soliter, sering
dengan pembungkus sukulen epimatium (homolog dengan sisik pembawa ovuli) atau tertanam
dalam arilus bentuk cawan (Phyllocladus).

4) Mikropil pada Podocarpus menghadap ke bawah.

Contoh : Podocarpus imbricatus, Podocarpus polystachyus

Podocarpus sp betina dan jantan

1. Familia Pinaceae

Genus : Pinus

Ciri-ciri familia Pinaceae :

1) Pohon berkayu, strobilus bentuk conus.

2) Daun bentuk jarum & berkelompok atau serupa sisik, daun dan sisik tersusun spiral, sisik dan
braktea lepas.

3) Tiap sisik dengan dua (2) biji bersayap.

4) Strobilus jantan dan betina dalam satu pohon; strobilus jantan lebih kecil dari pada strobilus
betina (berkayu), terletak aksilaris.

5) Penyerbukan & penyebaran biji dengan bantuan angin.

6) Serbuk sari dengan dua gelembung udara.

7) Cotyledon banyak.

Contoh : Pinus merkusii

Strobilus betina pada Pinus merkusii


Klasifikasi : Pinus
Divisi : Coniferophyta
Kelas : Pinopsida
Bangsa : Pinales
Suku : Pinaceae
Marga : Pinus
Jenis : Pinus merkusii

1. Familia Cupressaceae

Genus : Cupressus

Ciri-ciri familia Cupressaceae :

1) Daun bentuk sisik dan tersusun berhadapan atau berseling, sisik dan braktea bersatu.

2) Tiap braktea dengan sejumlah biji kecil tanpa sayap.

3) Strobilus jantan dan betina dalam satu pohon, strobilus jantan berbentuk kerucut, strobilus
betina berbentuk bulat, terletak aksilaris.

4) Penyerbukan & penyebaran biji dengan bantuan hewan.

5) Cotyledon banyak.

Contoh : Cupressus sp., Juniperus communis, Thuja gigantean

Cupressus sp.

Contoh tumbuhan Coniferales :

Agathis alba (damar), Pinus merkusii (pinus), Cupressus sp., Araucaria sp., Sequoia sp.,
Juniperus sp. dan Taxus sp.

Manfaat:

Tumbuhan dari ordo ini banyak dimanfaatkan oleh manusia. Misalnya, batang pinus digunakan
untuk bahan industri kertas dan korek api. Sedangkan damar digunakan untuk minyak terpentin
dan obat – obatan. Selain itu, cemara juga dapat digunakan sebagai tanaman hias.

Cycadales,

Ordo ini dicirikan dengan bentuk dan susunan daun yang mirip dengan pohon palem. Batang
tidak bercabang, akar serabut, dan ujung daun mudanya menggulung seperti daun tumbuhan
paku muda, termasuk dalam tumbuhan berumah dua. Alat kelamin jantan dan alat kelamin betina
terdapat pada pohon yang berbeda. Pohon jantan mempunyai tongkol dengan kotak-kotak berisi
serbuk sari. Pohon betina membentuk daun buah yang pipih yang pada lekukan tepi daun buah
terdapat bakal biji.Ordo ini beranggotakan sembilan genus yang masih hidup sampai sekarang
dan meliputi sekitar 100 spesies. Meskipun tumbuhan ini tidak ditemukan dalam fosil diduga
sudah muncul pada zaman trias sampai kapur awal. Tanda-tanda khas golongan ini adalah batang
tidak bercabang, daun majemuk tersusun sebagai tajuk di pucak pohon. Cycadales baik
ditemukan baik di wilayah tropic maupun subtropik, misalnya Zamia dan Cycas rumphii (pakis
haji).

Adapun ciri – ciri umum dari ordo Cycadales adalah :

1. Berupa pohon, seperti kelapa sawit dengan pertulangan daun sejajar. Batang tidak
bercabang, daunnya majemuk, tersusun sebagai tajuk di puncak pohon.
2. Berumah dua, artinya ada tanaman jantan yang menghasilkan strobilus jantan dan
tanaman betina yang menghasilkan strobilus betina pada tanaman yang berbeda.
Anggota ini menghasilkan strobilus yang besar. Meskipun demikian, rata – rata
reproduksinya rendah. Dari 15 – 20 strobilus yang dihasilkan tumbuhan Cycas jantan,
hanya satu atau dua saja yang siap melepaskan serbuk sarinya. Strobilus jantan ini
menghasilkan aroma yang membuat serangga tertarik untuk datang. Setelah datang,
serangga tersebut akan memakan strobilus dan berkembang biak. Pada saat yang sama,
strobilus betina menghasilkan bau yang dapat mengusir serangga yang datang kepadanya.
Setelah beberapa waktu, strobilus betina menghasilkan aroma yang justru menarik
serangga yang berasal dari strobilus jantan. Sambil membawa mikrospora dari strobilus
jantan, serangga tersebut menuju strobilus betina dan terjadilah polinasi.
3. Daun berbagi menyirip, tersusun roset batang, daun muda menggulung.
4. Mirip palma berkayu berbentuk pohon atau semak.
5. Strobilus terminalis, uniseksualis, dioecious.
6. Strobilus jantan mengandung banyak sekali mikrosporofil yang tersusun spiral dengan
mikrosporangia pada permukaan bawah.
7. Gamet jantan (spermatozoid) motil, di lingkungan air, penting untuk penyerbukan.
8. Jumlah ovuli dua atau lebih pada tiap megasporofil.
9. Megasporofil mirip bulu ayam, tersusun longgar di ujung batang atau tersusun rapat dan
kompak.

PAKIS HAJI

Klasifikasi Pakis Haji

Kingdom : Plantae (tumbuhan)

Subkingdom : Tracheobionta (berpembuluh)


Superdivisio : Spermatophyta (menghasilkan biji)

Divisio : Cycadophyta (sikas)

Kelas : Cycadopsida

Ordo : Cycadales

Familia : Cycadaceae

Genus : Cycas

Spesies : Cycas rumphii Miq

Pakis haji berbentuk seperti kelapa sawit dan sering digunakan untuk tanaman hias. Jenis ini
dapat ditemukan di daerah tropis dan subtropis. Pakis haji (aji) atau populer juga dengan nama
sikas adalah sekelompok tumbuhan berbiji terbuka yang tergabung dalam marga pakis haji atau
Cycas dan juga merupakan satu-satunya genus dalam suku Cycadaceae.

Pakis haji berhabitus mirip palem, namun sebenarnya sangat jauh kekerabatannya. Kemiripan ini
berasal dari susunan anak daunnya yang tersusun berpasangan. Semua pakis haji berumah dua
(dioecious) sehingga terdapat tumbuhan jantan dan betina. Serbuk sari dihasilkan oleh tumbuhan
jantan darirunjung besar yang tumbuh dari ujung batang. Alat betina mirip daun dengan biji-biji
tumbuh dari samping. Alat betina tumbuh dari sela-sela ketiak daun. Walaupun ia disebut
“pakis”, dan daun mudanya juga mlungkerpakis sejati, pakis haji sama sekali bukan anggota
tumbuhan berspora tersebut.

BAB III

METODE PRATIKUM
3.1. WAKTU DAN TEMPAT

Adapun pratikum dendrologi ini dilaksanakan pada tanggal 31 oktober 2012, pada hari
rabu yang bertempat di laboratorium sumber daya hutan pada pukul 12.30 samapai dengan
selesai.

3.2. ALAT DAN BAHAN

ALAT

 BUKU GAMBAR A3
 ALAT TULIS
 GUNTING
 SLOTIP

BAHAN

 KELAPA
 SAWIT
 PINANG
 MELINJO
 AGATHIS ALBA
 SALAK
 PINUS

3.3. PROSEDUR KERJA

1. Disiapkan alat dan bahan


2. Ditempatkan objek pada buku gambar
3. Dituliskan klasifikasi masing-masing pada objek
4. Diamati dan ditulis
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

NO GAMBAR PEMBAHANSAN

1 Tanaman ini termasuk paada tanaman coniferales dan termasuk kedalam familia
araucariaceae. Pinang merah ini bijinya bijinya bewarna merah dan bentuk
daunnya sama dengan bentuk pinang biasa.

2
Kelapa termasuk pada tanaman cycadales yang jumlah ouli dua atau lebh pada
tiap megasporofil.

Cemara termasuk kepada tanamana coniferales yang pohonnya berkayu yang


3
bentuk daunnya menjarum.

4 Pinus termasukpada tanaman coniferales. Pada familia pinaceae, pohonnya


berkayu yang bentuk daunnya jarum berkelompok atau serupa sisik sebuksari
dengan dua gelembung udara.

NO GAMBAR PEMBAHASAN

5
Tanamn melinjo ini termasuk tanaman cycadales yang mirip palma berbentul
pohon semak.

Tanamn aren ini termasuk tanaman cycadales beruoa pohon dengan pertunangan
daun sejajar . batang tidak bercabang daunnya majemuk
6

Tanaman damar ini termasuk tanaman coniferales dan termasuk kedalam


tanaman yang berfamili Arau canaceae yang mengandung resin. Daun tersusun
7 spiral atau 2 tingkat.

Tanaman kelapa sawit ini termasuk tanaman cycadales. Pertulangan daunnya


sejajar batang dan daunnya majemuk.
8

KLASIFIKASI
1. CAMARA 1. PINANG MERAH

Kingdom : Plantae Kingdom : Plantae

Divisi : Coniferophyta Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Pinopsida Kelas : Liliopsida

Ordo : Pinales Ordo : Aracales

Famili : araucarlaceae Famili : Aracaceae

Genus : Araucaria Genus : Cyrtantachya

Spesies : Araucaria heterophyta Spesies : Cyrtantachya lakka

1. AREN 1. KELAPA

Kingdom : Palantae Kingdom : Palantae

Divisi : Magnoliophyta Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Liliopsida Kelas : Liliopsida

Ordo : Aracales Ordo : Aracales

Famili : Aracaceae Famili : Aracaceae

Genus : Arenga Genus : Cocos

Spesies : Arenga pinnata Spesies : Cocos nurifera

1. DAMAR 1. MELINJO

Kingdom : Plantae Kingdom : Plantae


Divisi : Coniferrohyta Divisi : Gnetophyta

kelas : Pinopsida Kelas : Gnetapsida

Ordo : pinales Ordo : Gnetelese

Famili : Araucaria Famili : Gnetoceae

Genus : Agathis Genus : Gnetum

Spesies : Agathis damara Spesies : Gnetum gnemon

1. KELAPA SAWIT 1. PINUS

Kingdom : Palantae Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta Divisi : Coniferrohyta

Kelas : Liliopsida kelas : Pinopsida

Ordo : Aracales Ordo : pinales

Famili : Aracaceae Famili : Pinaceae

Genus : Elacia Genus : Pinus

Spesies : Elacia guinensis Spesies : Pinus merkusi

BAB V

KESIMPULAN
Adapun kesimpulan pada pratiku kali ini ialah :

 Coniferales artinya tumbuhan pembawa kerucut, karena alat reproduksi jantan atau betina
berupa strobilus. Ada dua strobilus, yaitu strobilus biji atau strobilus betina dan strobilus
jantan strobilus serbuk sari
 Cycadales Ordo ini dicirikan dengan bentuk dan susunan daun yang mirip dengan pohon
palem. Batang tidak bercabang, akar serabut, dan ujung daun mudanya menggulung
seperti daun tumbuhan paku muda, termasuk dalam tumbuhan berumah dua

https://yogarananda.wordpress.com/2012/11/23/coniferales-dan-cycadales/

Tumbuhan Biji Terbuka (Gymnospermae)


Entri ini telah di terbitkan di Biologi SMA Kelas 10 dan telah ditandai Plantae Tumbuhan Biji Enrico Libert
on Januari 6, 2016 sebesar Tentorku

Laman ini adalah tampilan standar. Akses versi seluler cepat laman ini di: Tumbuhan Biji Terbuka
(Gymnospermae) (untuk menghemat pemakaian data).
FacebookTwitterGoogle+PinItShortURL

Tumbuhan biji terbuka (Gymnospermae) adalah kelompok parafiletik yang terdiri dari empat
filum/divisi, yaitu: konifer (Coniferophyta), sikas (Cycadophyta), ginkgo (Ginkgophyta), dan
Gnetophyta. Istilah “Gymnospermae” berasal dari bahasa Yunani (γυμνός gymnos, “telanjang”
and σπέρμα sperma, “biji”), hal ini disebabkan karena bakal biji (ovulum) tumbuhan ini tidak
memiliki lapisan luar (terbuka). Keadaan biji “telanjang” ini berbeda dengan ovulum pada
tumbuhan biji tertutup (Angiospermae), yang tertutup oleh ovarium. Gymnospermae ini
bukanlah takson resmi yang memiliki peringkat, tetapi merupakan kelompok untuk menyebutkan
tumbuhan yang berbiji terbuka. [1]

Daftar isi
Bab ini membahas (1) ciri-ciri; dan (2) klasifikasi tumbuhan biji terbuka (Gymnospermae); serta
keempat divisi tersebut: (3) Coniferophyta; (4) Cycadophyta; (5) Ginkgophyta; dan
(6) Gnetophyta.

Ciri-Ciri Tumbuhan Biji Terbuka (Gymnospermae)


Tumbuhan biji terbuka tidak memiliki bunga. Gametofitnya terdapat pada bagian yang berbentuk
kerucut/runjung (cone) yang disebut strobilus. Ovulum pada Gymnospermae tidak dibungkus
oleh ovarium. Hal ini sangat berbeda pada Angiospermae yang ovulumnya dibungkus oleh
ovarium. Selanjutnya pada Angiospermae, ovulum berkembang menjadi biji dan ovarium
berkembang menjadi buah. Pada tumbuhan berbiji terbuka, biji pada strobilus tidak terbungkus
oleh daun buah, sehingga nampak dari luar.
Ovulum tumbuhan biji | Photo by Tameeria is not licensed (Public Domain)

Ciri-ciri Gymnospermae yang lain sama seperti tumbuhan biji (Spermatophyta) pada umumnya
yang telah dijelaskan pada bab evolusi, yaitu: [2][3][4]

 Fase sporofit yang dominan dan reduksi pada gametofit.


 Heterospora: megasporangium menghasilkan megaspora yang berkembang menjadi gametofit
betina, dan mikrosporangium menghasilkan mikrospora yang berkembang menjadi gametofit
jantan.
 Tidak memerlukan sumber air eksternal untuk fertilisasi, karena serbuk sari disebarkan melalui
udara atau dibawa oleh serangga.

Klasifikasi Tumbuhan Biji Terbuka (Gymnospermae)


Dari 12 filum/divisi tumbuhan hijau, empat diantaranya merupakan kelompok tumbuhan berbiji
terbuka, yaitu: [2][3][4]

1. Divisi Cycadophyta
2. Divisi Ginkgophyta
3. Divisi Coniferophyta
4. Divisi Gnetophyta

Belum jelas bagaimana empat divisi ini terkait antara satu dengan yang lainnya.

Divisi Cycadophyta
Sebanyak 300 spesies sikas yang hidup memiliki runjung besar dan daun seperti daun palem
(palem adalah tumbuhan biji tertutup). Sporanya heterospora dan spermanya berflagel (motil),
tidak seperti kebanyakan tumbuhan biji. Ini mengindikasikan bahwa sikas merupakan keturunan
dari nenek moyang tumbuhan berpembuluh tanpa biji (yang memiliki sperma motil). Sikas
melimpah pada masa Mesozoik yang dikenal sebagai masa sikas dan juga masa dinosaurus.
Mungkin pada masa itu dinosaurus menggunakan biji sikas sebagai sumber makanan. Saat ini
sikas berada dalam bahaya karena mereka tumbuh dengan sangat lambat, juga karena perusakan
habitat oleh ulah manusia. [5]

Pakis haji (Cycas rumphii) | Photo by C T Johansson is licensed under CC-BY-SA-4.0

Divisi Ginkgophyta

Divisi ini hanya berisi satu jenis spesies, yaitu Ginkgo biloba. Lalu kemana spesies lainnya?
Spesies yang lain sudah punah dan hanya menyisakan Ginkgo biloba ini. Ginkgo memiliki spora
yang heterospora, serta memiliki sperma berflagel seperti sikas. Ini adalah pohon hias populer di
kota-kota karena mentolerir polusi udara dengan baik. Tetapi, pihak penata kota hanya akan
menanam Gingko yang menghasilkan serbuk sari, bukan yang menghasilkan biji. Biji Gingko
menyerupai buah plum kecil dengan bungkus luar yang “berdaging” dan berbau busuk. Konon
ekstrak pohon Gingko dapat memperlancar peredaran darah. [6]
Apabila Anda menyukai artikel Tentorku, bantu Tentorku untuk tumbuh di
www.facebook.com/tentorku/

FAQ: Apa khasiat Ginkgo biloba?


Ekstrak daun Ginkgo biloba (GBE) sering diklaim dapat meningkatkan fungsi kognitif, namun penelitian
tidak bisa membuktikan khasiat tersebut pada daya ingat atau daya konsentrasi orang yang sehat. Akan
tetapi pada orang yang sakit, ekstrak daun Ginkgo biloba mungkin bermanfaat. Ekstrak ini disebut EGb
176, dan telah beberapa kali diteliti kemungkinannya untuk dapat menyembuhkan penyakit Alzheimer
dan demensia. Penelitian terhadap ekstrak Gingko memberikan hasil yang beragam (mixed result), ada
hasil penelitian yang mendukung, namun ada juga yang menyangkal khasiat ekstrak Ginkgo. Sementara
ini tidak ada bukti yang kuat (konsensus) untuk khasiat yang lain seperti: mengobati hipertensi, masalah
kognitif terkait menopause, pemulihan pasca stroke, dll. [6]

Ginkgo biloba | Photo by Liné1 is licensed under CC-BY-SA-3.0

Divisi Coniferophyta

Divisi ini merupakan divisi terbesar dari Gymnospermae. Divisi ini memiliki anggota kira-kira
delapan family, 68 genus, dan 630 spesies hidup. Konifer merupakan tumbuhan yang
heterospora, spora non-motil sehingga untuk mencapai bakal biji harus melalui buluh serbuk
sari (pollen tube). Hampir semua jenis konifer memiliki runjung keras (berkayu), tetapi beberapa
juga ada yang lunak (berdaging). Daun kebanyakan berduri atau bersisik. Anggota konifer
banyak yang merupakan pohon besar, seperti Sequoiadendron giganteum dan Pinus longaeva.
Pohon pinus juga sering digunakan untuk menggambarkan reproduksi tumbuhan berbiji terbuka.
Siklus hidup pinus (konifer) | Photo by Jhodlof, JJ Harrison, Beentree, & RoRo is licensed under
CC-BY-SA-3.0

Siklus hidup tumbuhan pinus: [7]

1. Untuk membuahi ovum, runjung jantan mengeluarkan serbuk sari yang dibawa oleh angin pada
runjung betina. Runjung jantan maupun betina dapat ditemukan dalam satu tumbuhan yang
sama.
2. Serbuk sari jatuh pada mulut ovulum (penyerbukan), lalu sperma menuju ovum melalui buluh
serbuk sari untuk melakukan fertilisasi (pembuahan).
3. Bakal biji yang telah dibuahi (zigot) bertumbuh menjadi embrio.
4. Integumen mengeras untuk membentuk kulit biji yang melindungi embrio.
5. Biji yang matang jatuh ke tanah.
6. Biji berkecambah dan tumbuh menjadi tumbuhan dewasa.
7. Ketika tumbuhan sudah dewasa, runjung kembali diproduksi dan siklus dimulai kembali.

Divisi Gnetophyta

Divisi ini memiliki tiga genus yang sangat berbeda, yaitu Gnetum, Ephedra, dan Welwitschia.
Ketiga genus ini dikelompokkan bersama-sama berdasarkan data molekuler. Sama seperti
konifer, Gnetophyta heterospora dan memiliki sperma yang non-motil. Akan tetapi, Gnetophyta
merupakan satu-satunya kelompok tumbuhan berbiji terbuka yang memiliki elemen pembuluh
(vessel element) pada xilem. Jenis sel xilem ini biasa ditemukan pada tumbuhan biji tertutup
(Angiospermae), yang membedakan “kayu lunak” Gymnospermae dengan “kayu keras”
Angiospermae. Tumbuhan melinjo (Gnetum gnemon) merupakan salah satu contoh anggota
kelompok ini yang sangat berguna untuk membuat aneka masakan dan emping. [8]

FAQ: Apa manfaat emping melinjo?


Emping melinjo tentu saja bermanfaat untuk cemilan dan pelengkap masakan. Untuk membahas
manfaat melinjo, maka kita harus meneliti bahan dasarnya (bukan yang sudah dibuat cemilan). Ada ahli
yang berpendapat bahwa strobilus melinjo memiliki zat resveratrol, yang memiliki sifat antibakteri dan
antioksidatif. Masih terkait dengan melinjo, emping melinjo sering dikaitkan dengan penyakit asam urat
(uric acid). Ini terjadi karena biji melinjo memiliki kandungan purin yang relatif tinggi (walaupun tidak
setinggi daunnya). Meskipun demikian, penelitian Hiroyuki Konno dkk. tahun 2013, menemukan justru
ekstrak biji melinjo menurunkan kadar asam urat. Sementara ini belum ada bukti yang kuat (konsensus)
akan manfaat melinjo. (8)

https://www.tentorku.com/tumbuhan-biji-terbuka-gymnospermae/

Anda mungkin juga menyukai