[/caption]
(melinjo)."] [/caption]
b) Divisi Cycadophyta
Tumbuhan divisi ini sebagian besar menyerupai pohon palem dengan daun majemuk menyirip dan
terdapat pada bagian ujung dari batang utama sehingga membentuk mahkota daun. Umumnya
berumah dua dan berkelamin satu. Strobilus atau runjung yang merupakan
kumpulan mikrosporofil atau kumpulan megasporofil juga terdapat di bagian ujung dari batang
dan diliputi daun majemuk. Contoh spesies divisi ini adalah Cycas rumphii. Pohon ini dapat
memiliki ketinggian sekitar 6 m, batang berlendir, empulur banyak dan mengandung tepung.
Daun mudanya menggulung seperti daun paku.
c) Divisi Ginkgophyta
Tumbuhan divisi ini hanya diwakili oleh spesies Ginkgo biloba. Daunnya mirip kipas dengan
tangkai yang panjang tulang daun bercabang. Berumah dua dan mengeluarkan bau tidak sedap.
Tumbuhan ini terkenal sebagai tanaman obat.
d) Divisi Gnetophyta
Tumbuhan divisi ini dianggap paling tinggi tingkat perkembangan evolusinya dari Gymnospermae
dan dianggap pula sebagai tumbuhan peralihan antara Gymnospermae dan Angiospermae.
Anggotanya merupakan tumbuhan memanjat, liana, atau pohon. Berupa pohon berumah dua dan
jarang yang berumah satu. Daunnya tunggal dan berhadapan letaknya dengan urat daun menyirip.
Bunga betina berupa bulir yang tersusun dalam lingkaran. Buah mempunyai biji yang diliputi oleh
integumen luar yang mengeras dan integumen dalam yang lembut. Di bagian luar diliputi oleh
perhiasan bunga yang tebal atau berdaging. Contoh spesies divisi ini adalah Gnetum gnemon
(melinjo). Daun dan biji melinjo sering digunakan sebagai sayuran untuk dimakan.
http://dpengertian.blogspot.co.id/2012/05/tumbuhan-biji-terbuka-gymnospermae.html
DOSEN PEMBIMBING :
DISUSUN OLEH :
YOGA RANANDA
D1D011118
JURUSAN KEHUTANAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
2012/2013
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.LATAR BELAKANG
Gymnospermae artinya tumbuhan biji telanjang atau biji terbuka. Istilah ini digunakan karena
bakal biji tumbih-tumbuhan ini tidak tertutup oleh daun buah. Berdasarkan catatan geologis
dalam kerangka waktu teori evolusi, tumbuhan gymnospermae sudah muncul pada zaman karbon
atau kira-kira 345 juta tahun yang lalu. Sebagian besar anggota gymnospermae sudah menjadi
fosil. Pada umumnya semua Gymnospermae mempunyai habitus sebagai perdu dan pohon tidak
ada yang berupa herba. Jumlah spesiesnya mencapai720 spesies.
Tumbuhan Biji Terbuka (Pinophyta atau Gymnospermae) Tumbuhan biji terbuka adalah
tumbuhan yang bijinya tidak ditutup oleh bakal buah. Berdasarkan fosil yang ditemukan,
tumbuhan ini sudah ada sejak 345 juta tahun lalu. Sebagian besar anggotanya sudah menjadi
fosil.
Gymnospermae merupakan tunbuhan yang juga memiliki jaringan pembuluh, yaitu xylem dan
floem. Gymnospermae memiliki beberapa ordo, meliputi 3 ordo yang telah punah yaitu
Pteridospermae, Bennetiales, dan cordaitales. Sedangkan 4 ordo lagi merupakan Gymnospermae
masa kini, yaitu ordo Cycadales, Ginkgoales, Coniferales, dan Gnetales.
Pada pratikum kali ini, kami membahas mengenai ordo cycadales dan coniferales. Bentuk dan
bagaimana ciri dari masing-masing ordo tersebut.
1.2.TUJUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pada umumnya perdu atau pohon, tidak ada yang berupa herba Batang dan akar
berkambium sehingga dapat tumbuh membesar
2. Bentuk perakaran tunggang
3. Daun sempit, tebal dan kaku
4. Tulang daun tidak beraneka ragam
5. Tidak memiliki bunga sejati
6. Alat perkembangbiakannya berbentuk kerucut yang disebut strobilus atau runjung.
7. Alat kelamin terpisah, serbuk sari terdapat dalam strobilus jantan dan sel telur terdapat
dalam strobilus betina.
Coniferales
Coniferales artinya tumbuhan pembawa kerucut, karena alat reproduksi jantan atau betina berupa
strobilus. Ada dua strobilus, yaitu strobilus biji atau strobilus betina dan strobilus jantan strobilus
serbuk sari.seperti halnya tumbuhan gymnospermae yang lain. Meskipun Coniferales banyak
ditemukan pada zaman sekarang, sebenarnya merupakan tumbuhan purba yang pernah hidup
dominant pada zaman karbon atas ( 345 juta tahun lalu). Anggota Coniferales merupakan
tumbuhan `evergreen` (selalu hijau ).
1. Tanaman berupa pohon, daun berbentuk jarum, serta ada yang berumah satu dan berumah
dua.
2. Pohon pinus dan cemara banyak hidup di Eropa bagian pegunungan. Di Eropa tanaman
pinus dan cemara disebut evergreen, artinya daunnya tetap hijau sepanjang masa.
1. Familia Araucariaceae
2) Daun tersusun spiral atau 2 tingkat, kaku, serupa paku, linear atau ovatus, sering meruncing.
Araucaria sp.:
Agathis alba:
1. Familia Podocarpaceae
Ciri-ciri familia Podocarpaceae :
2) Perdu atau pohon; daun tersusun spiral atau berseling, bentuk menyerupai sisik, serupa jarum
sampai lancealatus.
Strobilus jantan berbentuk conus dengan banyak mikrosporofil, dua mikrospangia pada tiap
mikrosporofil. Strobilus betina hanya memiliki satu sampai beberapa ovuli yang soliter, sering
dengan pembungkus sukulen epimatium (homolog dengan sisik pembawa ovuli) atau tertanam
dalam arilus bentuk cawan (Phyllocladus).
1. Familia Pinaceae
Genus : Pinus
2) Daun bentuk jarum & berkelompok atau serupa sisik, daun dan sisik tersusun spiral, sisik dan
braktea lepas.
4) Strobilus jantan dan betina dalam satu pohon; strobilus jantan lebih kecil dari pada strobilus
betina (berkayu), terletak aksilaris.
7) Cotyledon banyak.
1. Familia Cupressaceae
Genus : Cupressus
1) Daun bentuk sisik dan tersusun berhadapan atau berseling, sisik dan braktea bersatu.
3) Strobilus jantan dan betina dalam satu pohon, strobilus jantan berbentuk kerucut, strobilus
betina berbentuk bulat, terletak aksilaris.
5) Cotyledon banyak.
Cupressus sp.
Agathis alba (damar), Pinus merkusii (pinus), Cupressus sp., Araucaria sp., Sequoia sp.,
Juniperus sp. dan Taxus sp.
Manfaat:
Tumbuhan dari ordo ini banyak dimanfaatkan oleh manusia. Misalnya, batang pinus digunakan
untuk bahan industri kertas dan korek api. Sedangkan damar digunakan untuk minyak terpentin
dan obat – obatan. Selain itu, cemara juga dapat digunakan sebagai tanaman hias.
Cycadales,
Ordo ini dicirikan dengan bentuk dan susunan daun yang mirip dengan pohon palem. Batang
tidak bercabang, akar serabut, dan ujung daun mudanya menggulung seperti daun tumbuhan
paku muda, termasuk dalam tumbuhan berumah dua. Alat kelamin jantan dan alat kelamin betina
terdapat pada pohon yang berbeda. Pohon jantan mempunyai tongkol dengan kotak-kotak berisi
serbuk sari. Pohon betina membentuk daun buah yang pipih yang pada lekukan tepi daun buah
terdapat bakal biji.Ordo ini beranggotakan sembilan genus yang masih hidup sampai sekarang
dan meliputi sekitar 100 spesies. Meskipun tumbuhan ini tidak ditemukan dalam fosil diduga
sudah muncul pada zaman trias sampai kapur awal. Tanda-tanda khas golongan ini adalah batang
tidak bercabang, daun majemuk tersusun sebagai tajuk di pucak pohon. Cycadales baik
ditemukan baik di wilayah tropic maupun subtropik, misalnya Zamia dan Cycas rumphii (pakis
haji).
1. Berupa pohon, seperti kelapa sawit dengan pertulangan daun sejajar. Batang tidak
bercabang, daunnya majemuk, tersusun sebagai tajuk di puncak pohon.
2. Berumah dua, artinya ada tanaman jantan yang menghasilkan strobilus jantan dan
tanaman betina yang menghasilkan strobilus betina pada tanaman yang berbeda.
Anggota ini menghasilkan strobilus yang besar. Meskipun demikian, rata – rata
reproduksinya rendah. Dari 15 – 20 strobilus yang dihasilkan tumbuhan Cycas jantan,
hanya satu atau dua saja yang siap melepaskan serbuk sarinya. Strobilus jantan ini
menghasilkan aroma yang membuat serangga tertarik untuk datang. Setelah datang,
serangga tersebut akan memakan strobilus dan berkembang biak. Pada saat yang sama,
strobilus betina menghasilkan bau yang dapat mengusir serangga yang datang kepadanya.
Setelah beberapa waktu, strobilus betina menghasilkan aroma yang justru menarik
serangga yang berasal dari strobilus jantan. Sambil membawa mikrospora dari strobilus
jantan, serangga tersebut menuju strobilus betina dan terjadilah polinasi.
3. Daun berbagi menyirip, tersusun roset batang, daun muda menggulung.
4. Mirip palma berkayu berbentuk pohon atau semak.
5. Strobilus terminalis, uniseksualis, dioecious.
6. Strobilus jantan mengandung banyak sekali mikrosporofil yang tersusun spiral dengan
mikrosporangia pada permukaan bawah.
7. Gamet jantan (spermatozoid) motil, di lingkungan air, penting untuk penyerbukan.
8. Jumlah ovuli dua atau lebih pada tiap megasporofil.
9. Megasporofil mirip bulu ayam, tersusun longgar di ujung batang atau tersusun rapat dan
kompak.
PAKIS HAJI
Kelas : Cycadopsida
Ordo : Cycadales
Familia : Cycadaceae
Genus : Cycas
Pakis haji berbentuk seperti kelapa sawit dan sering digunakan untuk tanaman hias. Jenis ini
dapat ditemukan di daerah tropis dan subtropis. Pakis haji (aji) atau populer juga dengan nama
sikas adalah sekelompok tumbuhan berbiji terbuka yang tergabung dalam marga pakis haji atau
Cycas dan juga merupakan satu-satunya genus dalam suku Cycadaceae.
Pakis haji berhabitus mirip palem, namun sebenarnya sangat jauh kekerabatannya. Kemiripan ini
berasal dari susunan anak daunnya yang tersusun berpasangan. Semua pakis haji berumah dua
(dioecious) sehingga terdapat tumbuhan jantan dan betina. Serbuk sari dihasilkan oleh tumbuhan
jantan darirunjung besar yang tumbuh dari ujung batang. Alat betina mirip daun dengan biji-biji
tumbuh dari samping. Alat betina tumbuh dari sela-sela ketiak daun. Walaupun ia disebut
“pakis”, dan daun mudanya juga mlungkerpakis sejati, pakis haji sama sekali bukan anggota
tumbuhan berspora tersebut.
BAB III
METODE PRATIKUM
3.1. WAKTU DAN TEMPAT
Adapun pratikum dendrologi ini dilaksanakan pada tanggal 31 oktober 2012, pada hari
rabu yang bertempat di laboratorium sumber daya hutan pada pukul 12.30 samapai dengan
selesai.
ALAT
BUKU GAMBAR A3
ALAT TULIS
GUNTING
SLOTIP
BAHAN
KELAPA
SAWIT
PINANG
MELINJO
AGATHIS ALBA
SALAK
PINUS
NO GAMBAR PEMBAHANSAN
1 Tanaman ini termasuk paada tanaman coniferales dan termasuk kedalam familia
araucariaceae. Pinang merah ini bijinya bijinya bewarna merah dan bentuk
daunnya sama dengan bentuk pinang biasa.
2
Kelapa termasuk pada tanaman cycadales yang jumlah ouli dua atau lebh pada
tiap megasporofil.
NO GAMBAR PEMBAHASAN
5
Tanamn melinjo ini termasuk tanaman cycadales yang mirip palma berbentul
pohon semak.
Tanamn aren ini termasuk tanaman cycadales beruoa pohon dengan pertunangan
daun sejajar . batang tidak bercabang daunnya majemuk
6
KLASIFIKASI
1. CAMARA 1. PINANG MERAH
1. AREN 1. KELAPA
1. DAMAR 1. MELINJO
BAB V
KESIMPULAN
Adapun kesimpulan pada pratiku kali ini ialah :
Coniferales artinya tumbuhan pembawa kerucut, karena alat reproduksi jantan atau betina
berupa strobilus. Ada dua strobilus, yaitu strobilus biji atau strobilus betina dan strobilus
jantan strobilus serbuk sari
Cycadales Ordo ini dicirikan dengan bentuk dan susunan daun yang mirip dengan pohon
palem. Batang tidak bercabang, akar serabut, dan ujung daun mudanya menggulung
seperti daun tumbuhan paku muda, termasuk dalam tumbuhan berumah dua
https://yogarananda.wordpress.com/2012/11/23/coniferales-dan-cycadales/
Laman ini adalah tampilan standar. Akses versi seluler cepat laman ini di: Tumbuhan Biji Terbuka
(Gymnospermae) (untuk menghemat pemakaian data).
FacebookTwitterGoogle+PinItShortURL
Tumbuhan biji terbuka (Gymnospermae) adalah kelompok parafiletik yang terdiri dari empat
filum/divisi, yaitu: konifer (Coniferophyta), sikas (Cycadophyta), ginkgo (Ginkgophyta), dan
Gnetophyta. Istilah “Gymnospermae” berasal dari bahasa Yunani (γυμνός gymnos, “telanjang”
and σπέρμα sperma, “biji”), hal ini disebabkan karena bakal biji (ovulum) tumbuhan ini tidak
memiliki lapisan luar (terbuka). Keadaan biji “telanjang” ini berbeda dengan ovulum pada
tumbuhan biji tertutup (Angiospermae), yang tertutup oleh ovarium. Gymnospermae ini
bukanlah takson resmi yang memiliki peringkat, tetapi merupakan kelompok untuk menyebutkan
tumbuhan yang berbiji terbuka. [1]
Daftar isi
Bab ini membahas (1) ciri-ciri; dan (2) klasifikasi tumbuhan biji terbuka (Gymnospermae); serta
keempat divisi tersebut: (3) Coniferophyta; (4) Cycadophyta; (5) Ginkgophyta; dan
(6) Gnetophyta.
Ciri-ciri Gymnospermae yang lain sama seperti tumbuhan biji (Spermatophyta) pada umumnya
yang telah dijelaskan pada bab evolusi, yaitu: [2][3][4]
1. Divisi Cycadophyta
2. Divisi Ginkgophyta
3. Divisi Coniferophyta
4. Divisi Gnetophyta
Belum jelas bagaimana empat divisi ini terkait antara satu dengan yang lainnya.
Divisi Cycadophyta
Sebanyak 300 spesies sikas yang hidup memiliki runjung besar dan daun seperti daun palem
(palem adalah tumbuhan biji tertutup). Sporanya heterospora dan spermanya berflagel (motil),
tidak seperti kebanyakan tumbuhan biji. Ini mengindikasikan bahwa sikas merupakan keturunan
dari nenek moyang tumbuhan berpembuluh tanpa biji (yang memiliki sperma motil). Sikas
melimpah pada masa Mesozoik yang dikenal sebagai masa sikas dan juga masa dinosaurus.
Mungkin pada masa itu dinosaurus menggunakan biji sikas sebagai sumber makanan. Saat ini
sikas berada dalam bahaya karena mereka tumbuh dengan sangat lambat, juga karena perusakan
habitat oleh ulah manusia. [5]
Divisi Ginkgophyta
Divisi ini hanya berisi satu jenis spesies, yaitu Ginkgo biloba. Lalu kemana spesies lainnya?
Spesies yang lain sudah punah dan hanya menyisakan Ginkgo biloba ini. Ginkgo memiliki spora
yang heterospora, serta memiliki sperma berflagel seperti sikas. Ini adalah pohon hias populer di
kota-kota karena mentolerir polusi udara dengan baik. Tetapi, pihak penata kota hanya akan
menanam Gingko yang menghasilkan serbuk sari, bukan yang menghasilkan biji. Biji Gingko
menyerupai buah plum kecil dengan bungkus luar yang “berdaging” dan berbau busuk. Konon
ekstrak pohon Gingko dapat memperlancar peredaran darah. [6]
Apabila Anda menyukai artikel Tentorku, bantu Tentorku untuk tumbuh di
www.facebook.com/tentorku/
Divisi Coniferophyta
Divisi ini merupakan divisi terbesar dari Gymnospermae. Divisi ini memiliki anggota kira-kira
delapan family, 68 genus, dan 630 spesies hidup. Konifer merupakan tumbuhan yang
heterospora, spora non-motil sehingga untuk mencapai bakal biji harus melalui buluh serbuk
sari (pollen tube). Hampir semua jenis konifer memiliki runjung keras (berkayu), tetapi beberapa
juga ada yang lunak (berdaging). Daun kebanyakan berduri atau bersisik. Anggota konifer
banyak yang merupakan pohon besar, seperti Sequoiadendron giganteum dan Pinus longaeva.
Pohon pinus juga sering digunakan untuk menggambarkan reproduksi tumbuhan berbiji terbuka.
Siklus hidup pinus (konifer) | Photo by Jhodlof, JJ Harrison, Beentree, & RoRo is licensed under
CC-BY-SA-3.0
1. Untuk membuahi ovum, runjung jantan mengeluarkan serbuk sari yang dibawa oleh angin pada
runjung betina. Runjung jantan maupun betina dapat ditemukan dalam satu tumbuhan yang
sama.
2. Serbuk sari jatuh pada mulut ovulum (penyerbukan), lalu sperma menuju ovum melalui buluh
serbuk sari untuk melakukan fertilisasi (pembuahan).
3. Bakal biji yang telah dibuahi (zigot) bertumbuh menjadi embrio.
4. Integumen mengeras untuk membentuk kulit biji yang melindungi embrio.
5. Biji yang matang jatuh ke tanah.
6. Biji berkecambah dan tumbuh menjadi tumbuhan dewasa.
7. Ketika tumbuhan sudah dewasa, runjung kembali diproduksi dan siklus dimulai kembali.
Divisi Gnetophyta
Divisi ini memiliki tiga genus yang sangat berbeda, yaitu Gnetum, Ephedra, dan Welwitschia.
Ketiga genus ini dikelompokkan bersama-sama berdasarkan data molekuler. Sama seperti
konifer, Gnetophyta heterospora dan memiliki sperma yang non-motil. Akan tetapi, Gnetophyta
merupakan satu-satunya kelompok tumbuhan berbiji terbuka yang memiliki elemen pembuluh
(vessel element) pada xilem. Jenis sel xilem ini biasa ditemukan pada tumbuhan biji tertutup
(Angiospermae), yang membedakan “kayu lunak” Gymnospermae dengan “kayu keras”
Angiospermae. Tumbuhan melinjo (Gnetum gnemon) merupakan salah satu contoh anggota
kelompok ini yang sangat berguna untuk membuat aneka masakan dan emping. [8]
https://www.tentorku.com/tumbuhan-biji-terbuka-gymnospermae/