Anda di halaman 1dari 6

Gymnospermae

Tumbuhan Gymnospermae merupakan tumbuhan vascular (berpembuluh) dengan biji yang


terlanjang atau terbuka, juga tidak memiliki bunga dan buah.

Ciri-ciri tumbuhan Gymnospermae, antara lain:


1. Gymnospermae adalah tumbuhan yang akan hijau sepanjang waktu tanpa bergantung
pada musim, seperti pohon cemara yang tetap hijau saat salju tiba.
2. Memiliki kayu yang lebih lunak dengan bentuk daun yang seperti sisik ataupun duri.
3. Habitus tidak terlalu beragam seperti angiospermae, pada umumnya perdu atau pohon
dan tidak ada yang berupa herba. Hanya ada satu spesies yang berbentuk tanaman
rambat yaitu Gnetum.
4. Mempunyai akar, batang, dan daun sejati. Bentuk perakaran tunggang.
5. Gymnospermae memiliki batang yang tegak lurus dan bercabang-cabang. Daunnya
jarang yang berdaun lebar, jarang yang bersifat majemuk, dan system pertulangan
daunnya tidak banyak ragamnya. Hal ini sangat berbeda dengan karakteristik daun yang
terdapat pada angiospermae yang sistem pertulangannya beraneka ragam
6. Gymnospermae tidak memiliki xylem. Batang dan akar berkambium sehingga dapat
tumbuh membesar. Akar dan batang tersebut selalu mengadakan pertumbuhan
menebal sekunder. Berkas pembuluh pengangkutan kolateral terbuka. Xilem pada
gymnospermae hanya terdiri atas trakeid saja sedangkan floemnya tanpa sel-sel
pengiring.
7. Alat kelamin terpisah, serbuk sari terdapat dalam strobilus jantan dan sel telur terdapat
dalam strobilus betina.
8. Endosperma gymnospermae selalu bersifar haploid
9. Benih gymnospermae berada dalam sebuah kerucut (runjung) dengan kelamin tunggal.
10. Bakal biji tak terlindungi oleh daun buah dan dihasilkan di runjung. Setiap biji
mengandung bakal tumbuhan, yaitu embrio yang terbentuk oleh suatu proses reproduksi
seksual. Sesudah bertunas embrio ini tumbuh menjadi tumbuhan dewasa
11. Sperma atau sel kelamin jantan menuju ke sel telur atau sel kelamin betina melalui
tabung serbuk sari yang hanya terdapat pada tumbuhan berbiji terbuka.
12. memiliki pigmen hijau (klorofil) yang penting untuk fotosintesis yaitu suatu proses dasar
pembuatan makanan pada tumbuhan.

Pinus Damar Pakis Haji Melinjo


Siklus Hidup Gymnospermae

Seperti yang telah dijelaskan di atas, bahwa gymnospermae merupakan tumbuhan


vaskular yang menghasilkan biji dalam rujung misalnya seperti pohon pinus dan cemara. Dalam
siklus hidup gymnospermae memiliki generasi sporofit dominan. Dari gametophyta dan sporofit
generasi baru berkembang pada tanaman induk sporofit. Rujung terbentuk pada tanaman
sporofit dewasa, dalam rujung jantan terdapat spora yang berkembang menjadi gametofit
jantan. Setiap gametofit jantan terdiri dari beberapa sel tertutup dalam sebutir serbuk sari,
sedangkan dalam rujung betina spora betina berkembang menajdi gametofit betina. Dari setiap
gametofit betina akan menghasilkan telur dalam sebuah bakal biji. Penyerbukan dapat terjadi
saat serbuk sari ditransfer dari rujung jantan ke betina.
Apabila saat sperma berjalan dari serbuka sari ke telur sehingga pembuahan dapat
terjadi maka hasilnya yaitu zigot diploid. Zigot tersebut akan terus berkembang menjadi embrio
dalam biji yang membentuk dari ovula di dalam rujung jantan.Apabila benih berkecambah
mungkin dapat tumbuh menjadi pohon sporofit dewasa, yang dapat mengulang kembali siklus
hidup gymnospermae.
Angiospermae
Tumbuhan Angiospermae merupakan tumbuhan vascular (berpembuluh) yang memiliki bunga
dan buah dengan biji tertutup dimana bijinya dibungkus oleh ovarium. Tumbuhan angiospermae
hadir dalam 80% dari keseluruhan tumbuhan hijau yang ada dipermukaan bumi.
Ciri-ciri tumbuhan Angiospermae, antara lain:
1. Angiospermae adalah tumbuhan yang bergantung pada musim seperti pohon manga
dan durian yang berbuah pada musim tertantu.
2. memiliki kayu yang keras dengan daun yang lebar dan pipih,
3. Habitus sangat beragam, ada berbentuk yang merambat, pohon, liana dan sebagainya.
4. Angiospermae memiliki pembuluh xylem dalam batangnya
5. Endosperma angiospermae selalu bersifar triploid
6. Benih angiospermae berkembang didalam ovarium dan terlindungi oleh seluruh struktur
bunga dengan kelamin ganda
7. Mempunyai akar tunggang dan serabut, Contoh tumbuhan angiospermae yang berakar
tunggang adalah pohon mangga, sedangkan tumbuhan berakar serabut yang termasuk
angiospermae ialah anggrek.
8. Angiospermae merupakan tumbuhan berbiji yang mengalami pembuahan ganda.
Setelah mengalami pembuahan bakal biji akan berubah menjadi bakal biji yang
sesungguhnya. Kemudian biji akan berubah menjadi bakal buah, yang kemudian
menjadi buah. Buah kemudian mulai berkembang saat terjadi penyerbukan Grameds.
9. Angiospermae mempunyai buah berdaging tebal. Daun buah yaitu karpelum atau
kerpela merupakan alat penyusun kelamin betina (putik) pada bunga yang dimiliki
tumbuhan angiospermae. Setangkai putik dapat tersusun dari satu daun buah atau
beberapa daun buah yang melekat satu sama lain.
10. Angiospermae memiliki struktur tubuh yang lengkap, yaitu terdiri dari akar, batang, daun,
dan bunga. Ukuran batangnya sendiri berbeda-beda, ada yang berukuran sangat kecil
seperti Wolfia (genus tanaman berbunga terkecil di dunia), dan ada yang berukuran
sangat besar seperti pada pohon gom yang biasanya dimanfaatkan getahnya.
11. Bentuk tulang daunnya bervariasi, Ada berbagai macam variasi bentuk tulang daun
dalam tumbuhan angiospermae yaitu bentuk menyirip, lurus, dan menjari. Contoh
tumbuhan yang mempunyai bentuk tulang daun menyirip yaitu daun jambu biji, daun
mangga, daun jambu air, dan daun ketapang. Contoh tumbuhan yang mempunyai
bentuk tulang daun lurus yaitu tebu, daun kelapa, dan daun nanas. Tumbuhan dengan
bentuk tulang daun menjari yaitu daun pepaya, daun melon, dan daun singkong.
12. Pembuahan ganda adalah proses yang terjadi pada pembentukan biji tumbuhan
angiospermae (berbiji tertutup). Sebagai contoh pohon mangga, jeruk, dan semangka.
Mengapa disebut pembuahan ganda? Karena terjadi dua pembuahan pada proses
pembentukan biji. Pembuahan pertama menghasilkan zigot dan pembuahan kedua
menghasilkan endosperma (cadangan makanan).
13. Mempunyai batang berkambium dan tidak berkambium: Contoh tumbuhan
angiospermae dengan kambium yaitu mangga, jambu, dan mahoni. Contoh tumbuhan
angiospermae yang tidak berkambium yaitu jagung, pepaya, dan tebu.
14. Bunga pada angiospermae terdiri dari kelopak, mahkota, benang sari dan putik:
a. Bunga pada tumbuhan angiospermae terdiri dari Kelopak bunga yang merupakan
bagian bunga paling luar yang menyelimuti mahkota ketika masih kuncup.
b. Kelopak bunga berfungsi untuk melindungi mahkota bunga ketika masih kuncup dan
akan terbuka jika mahkota mekar.
c. Mahkota bunga berfungsi membantu proses reproduksi pada tumbuhan.
d. Fungsi utama dari benang sari adalah untuk menghasilkan serbuk sari sebagai
rumah gamet jantan, atau sel kelamin, yang diperlukan untuk reproduksi.
e. Putik berfungsi sebagi alat kelamin betina pada bunga, putik sendiri tersusun atas
daun-daun yang telah melalui metamorfosis.

Siklus Hidup Tumbuhan Angiospermae


Selama hidupnya tumbuhan melalui dua tahapan generasi, yaitu generasi gametofit dan
sporofit. Generasi gametofit adalah generasi penghasil gamet. Generasi sporofit adalah
generasi penghasil spora. Dalam siklus hidup tumbuhan, generasi haploid (n) bergiliran dengan
generasi diploid (2n), sehingga dikatakan tumbuhan mengalami pergiliran generasi atau
metagenesis.

Sel telur terdapat di dalam bakal biji. Peleburan sel telur dan sp*rma mengakibatkan bakal biji
berkembang menjadi biji. Sel kelamin terbentuk dari perkembangan spora yang bersifat haploid
(n). Hasil peleburan bersi fat diploid (2n). Biji akan tumbuh menjadi tumbuhan baru. Tumbuhan
baru akan memiliki akar, batang, daun, dan pada suatu saat terbentuk bunga. Tumbuhan ini
bersifat diploid dan dikenal dengan generasi sporofit (penghasil spora).

Pada bagian ujung benang sari terdapat kepala sari (antera). Pada antera inilah serbuk sari
dibentuk. Bila serbuk sari menempel pada kepala putik akan membentuk buluh serbuk sari dan
menghasilkan dua inti sperma yang haploid, dua inti sperma yang haploid inilah yang disebut
gamet jantan. Pada bagian pangkal putik adalah ovarium atau bakal buah. Di dalam bakal buah
terdapat bakal biji. Di dalam bakal biji inilah terdapat kantung lembaga yang tersusun atas 7 sel
dan 8 inti yang haploid, yaitu 3 sel antipoda, 2 sel sinergid, 1 sel telur, 1 sel kandung lembaga
sekunder. Masing-masing sel mempunyai satu inti haploid kecuali sel kandung lembaga
sekunder yang mempunyai 2 inti haploid. kantung lembaga inilah yang disebut gametofit betina.
Tumbuhan Monokotil

Tumbuhan monokotil merupakan tumbuhan yang memiliki biji tunggal atau tidak terbelah.
Ciri-ciri tumbuhan monokotil, antara lain:
1. Berbiji tunggal atau berkeping satu
2. Tidak membelah saat berkecambah
3. Akarnya serabut
4. Daunnya berbentuk halus dan bertulang sejajar
5. Batang tidak bercabang dan beruas-ruas
6. Ujung batang dilindungi oleh koleoptil
7. Sebagian besar memiliki bunga yang tersusun dari mahkota bunga, kelopak bunga dan
benang sari dengan jumlah 3
8. Tidak punya kambium pada batang maupun akarnya

Contoh tumbuhan monokotil bisa kamu temukan pada jagung, kunyit, jahe, anggrek, pisang,
nanas, kelapa, pacing hingga padi.
Tumbuhan Dikotil

Tumbuhan monokotil merupakan tumbuhan yang memiliki biji berkeping dua.

Ciri-ciri tumbuhan dikotil, antara lain:


1. Memiliki biji berkeping dua
2. Membelah saat berkecambah
3. Akar tunggang
4. Memiliki batang bercabang
5. Tulang daun oval atau berjari
6. Tidak memiliki tudung akar
7. Batang berkambium
8. Akar dan batang memiliki bentuk yang membesar
9. Memiliki xylem dan floem
10. Bagian bunga tersusun dari mahkota bunga, kelopak bunga dan benang sari dengan jumlah
2,4 atau 5 atau kelipatan

Contoh tumbuhan dikotil adalah tumbuhan bergetah seperti tanaman karet, pohon jarak,
tumbuhan kacang-kacangan seperti kedelai, kacang panjang, cabai, tomat, bunga matahari,
lamtoro, putri malu, jengkol, kakao hingga cabai.

Anda mungkin juga menyukai