Anda di halaman 1dari 15

III.

SPERMATOPHYTA (TUMBUHAN BIJI)

1. Cara Hidup dan Habitat Tumbuhan Biji


Umumnya bersifat fotoautotrof karena memiliki klorofil untuk berfotosintesis. Ada juga yang
tidak berklorofil sehingga hidup parasit pada tumbuhan lain, seperti Cuscuta sp. (tali putri).
Dendrophthoe pentandra, Scurrula antropurpurea (benalu) bersifat setengah parasit, karena
mendapatkan air dan mineral dari tumbuhan lain, tetapi memiliki klorofil untuk fotosintesis.

Gambar : Parasit tali putri (Cuscuta sp)

Gambar : Benalu cengkeh / kemladean (Dendrophthoe pentandra

Spermatophyta kelompok tumbuhan yang beradaptasi paling baik di darat, meskipun ada yang
hidup di air, misalnya teratai dan enceng gondok. Hidup bebas di tanah, epifit di pohon
(Coelognyne pandrata / anggrek hitam), atau parasit pada tumbuhan lainnya.

Gambar : Anggrek hitam (Coelognyne pandrata)


2. Ciri-ciri Tumbuhan Biji
Biji digunakan sebagai alat perkembangbiakan.
Tumbuhan kormus sejati karena sudah dapat dibedakan antara akar, batang, daun, buah dan
biji.
Memiliki berkas pembuluh xilem dan floem, yang halus memanjang dari akar melalu batang
menuju daun.
Berkembangbiak secara vegetatif dan generatif
Bentuk tubuh dibedakan atas :
- Semak (berbatang pendek, merayap, berumpun). Contoh : Cyperus rotundus (rumput teki)
dan serai (Andropogon nardus).
- Perdu (seperti pohon, batang kecil dan pendek. Contoh : bunga pukul empat (Mirabilis
jalapa) dan cabai (Capsicum anuum)
- Pohon (berbatang besar dan tinggi). Contoh : jambu air (Eugenia aquae) dan jati (Tectona
grandis)
- Liana (melilit pada pohon lain). Contoh : rotan (Calamus rotang)
Berdasarkan letak bakal biji (bijinya), Spermatophyta dikelompokan atas :
- Gymnospermae atau Phynopyta (tumbuhan biji terbuka), bakal bijinya tidak terlindungi
oleh daun buah, atau bijinya pada bilah-bilah strobilus bentuk sisik.
- Angiospermae atau Magnoliophyta (tumbuhan biji tertutup), bakal bijinya terlindungi
oleh daun buah.

3. Klasifikasi Tumbuhan Biji


A. Gymnospermae (Tumbuhan Biji Terbuka)
Bijinya tidak terbungkus atau tidak dilindungi oleh daun buah.
1) Ciri-ciri Gymnsopermae
Sistem perakarannya akar tunggang
Batang bercabang-cabang. Umumnya batang memiliki saluran resin.
Akar dan batang berkambium sehingga dapat membesar.
Bunga sesungguhnya tidak ada. Strobilus yang tersusun dari daun-daun buah disebut
strobilus betina, strobilus yang tersusun dari serbuk sari disebut strobilus jantan.

2) Siklus Hidup Gymospermae


Fase Sporofit
Tanaman Gymnospermae diploid dewasa, akan berfotosintesis dan menghasilkan
strobilus jantan (penghasil serbuk sari) dan strobilus betina (penghasil ovum) yang akan
berkembang pada tumbuhan yang sama (berumah satu) atau tumbuhan berbeda
(dioecious). Ketika berada di tanaman yang sama, Strobilus betina akan diproduksi di
bagian atas cabang, sedangkan strobilus jantan penghasil serbuk sari bisa ditemukan di
bagian bawah. Sporofil strobilus jantan mengandung mikrospora, sedangkan sporofil
betina membentuk megaspora. Keduanya akan berperan penting pada fase atau generasi
berikutnya yaitu gametofit.
Fase Gametofit
Proses penyerbukan Gymnospermae terjadi melalui angin dan bahan alami. Butir serbuk
sari yang mengandung sel sperma akan dibawa ke gametofit betina dari sel telur yang
berovulasi, melalui angin atau serangga, serbuk sari ini akan menyebar. Yang pada
akhirnya akan membentuk tabung serbuk sari.
Tabung serbuk sari mengirimkan sel sperma untuk membuahi sel telur, menghasilkan
sporofit dan dibungkus dalam biji berbentuk embrio. Ketika kondisi yang
menguntungkan tiba, benih akan disebarkan melalui angin dan hujan. Mereka menyebar
ke berbagai tempat, di mana sporofit berkecambah dan berkembang menjadi tanaman
baru.
Jadi, siklus hidup Gymnospermae dimulai dengan tanaman induk penghasil spora, yang
bergantian dengan generasi gametofit dengan durasi yang singkat, dan kemudian akan
kembali ke fase sporofit.
Gambar : Siklus Hidup Gymospermae

3) Klasifikasi Gymnospermae
a. Cycadinae
Tumbuhan biji primitif. Habitatnya di daerah tropis dan subtropis. Tubuhnya mirip
pohon palem. Akar tumbuhan ini bersimbiosis dengan alga biru (Anabaena), sehingga
dapat mengikat nitrogen dari udara.
Contoh : Cycas rumphii (pakis haji), Cycas revulota, dan Zamia floridana.

Gambar : Cycas rumphii (pakis haji), Cycas revulota, dan Zamia floridana.

b. Coniferae
Coniferae berperan sebagai sumber bahan kertas, kayu lunak dan bahan bangunan,
bahan pernis, terpentin dan tinta cetak.

Gambar : Pinus merkusii (pohon pinus), Agathis dammara (damar)


Contoh : Pinus merkusii (pohon pinus), Agathis dammara (damar), Podocarpus
neriifolius (ki putri).

Gambar : Podocarpus neriifolius (ki putri).

c. Gnetinae
Daunnya tunggal, dengan duduk daun berhadapan. Batang berkayu tanpa saluran
resin. Bunganya majemuk dengan berbentuk bulir
Contoh : Gnetum gnemon (melinjo), Ephedra sinica dan Welwitschia mirabilis (yang
sangat langka yang berada dalam wilayah negara Namibia dan Angola)

Gambar : Gnetum gnemon (melinjo) dan Welwitschia mirabilis

Gambar : Ephedra sinica


d. Ginkgoinae
Merupakan pohon yang tinggi, mempunyai daun berbentuk kipas, dengan tangkai
panjang. Daun akan meranggas pada musim gugur.
Contoh : Ginkgo biloba, tumbuhan berasal dari Tiongkok. Daunnya dimanfaatkan
sebagai obat dan buahnya sebagai suplemen (bahan makanan tambahan).

Gambar : Ginkgo biloba

4) Manfaat Gymnospermae
Bahan industri kertas dan bahan kayu bangunan, contohnya : Podocarpus sp., Pinus sp.,
Sequoia sp. dan Agathis sp.
Obat-obatan, contohnya : Gynkgo biloba
Bahan kosmetik, contohnya : Gynkgo biloba
Bahan makanan, contohnya : Gnetum gnmeon (melinjo)
Tanaman hias, contohnya : Cycas rumphii, Dioon edule
Bahan industri terpentin, contohnya : Pinus sp.

B. Angiospermae (Tumbuhan Biji Tertutup)


1) Ciri-ciri Angiospermae
Ukuran tubuh bervariasi, mulai dari tumbuhan tingginya 100 meter sampai tumbuhan
yang rendah, seperti rumput-rumputan.
Memiliki bunga yang sesungguhnya. Bunga organ reproduksi tumbuhan biji tertutup.
Bagian-bagian dasar bunga yaitu kelopak, mahkota, putik dan benang sari.
Bakal biji atau biji tidak tampak karena ditutupi oleh daun buah.
Pembuahan ganda.
Perbedaan tumbuhan dikotil dan monokotil :
2) Siklus Hidup Angiospermae

Pembuahan ganda adalah proses pembuhan yang terjadi pada tumbuhan berbiji
tertutup dimana akan terjadi 2 proses pembuahan untuk menghasilkan embrio dan
cadangan makanan.
Pembuahan pada tumbuhan adalah proses meleburnya (menyatunya) inti sperma
dan ovum yang terjadi di dasar putik untuk membentuk embrio tumbuhan. Dalam
tumbuhan tingkat tinggi dikenal 2 macam pembuahan yaitu pembuahan tunggal dan
pembuahan ganda. Pembuahan tunggal terjadi pada gymnospermae (tumbuhan
berbiji terbuka) sedangkan pembuahan ganda akan terjadi pada angiospermae
(tumbuhan berbiji tertutup).
Angiospermae mengalami pembuahan ganda untuk membentuk embrio dan
cadangan makanan (endosperma). Disebut pembuahan ganda karena memang terjadi
dua kali proses pembuahan yaitu:
Peleburan inti generatif 1 dengan ovum (sel telur) membentuk zigot yang
akan berkembang menjadi embrio.
Peleburan inti generatif 2 dengan inti kandung lembaga sekunder membentuk
endosperma (cadangan makanan).
Pembuahan akan diawali terlebih dahulu oleh proses penyerbukan, yaitu jatuhnya
serbuk sari pada kepala putik. Inti sel dalam serbuk sari akan membelah membentuk
inti vegetatif, inti generatif 1, dan inti generatif 2. Setelah beberapa saat, serbuk sari
akan berkecambah membentuk tabung serbuk sari (pollen tube) sebagai jalan menuju
kantung embrio.
Tabung serbuk sari akan tumbuh dari kepala putik hingga menuju kantong embrio
sebagai jalan bagi inti generatif 1 dan inti generatif 2 menuju kantong embrio.
Pertumbuhan tabung serbuk sari diatur oleh sinyal kimiawi yang dikeluarkan oleh
jaringan putik
Kantung embrio terdapat pada dasar putik dan merupakan tempat
terjadinya pembuahan. Inti sel serbuk sari nantinya akan berjalan di sepanjang
tabung serbuk sari untuk mencapai kantung embrio tersebut.
Inti vegetatif akan berjalan di depan inti generatif karena berperan sebagai penunjuk
jalan bagi kedua inti generatif tersebut. Setelah sampai di kantung embrio, inti
generatif 1 akan membuahi ovum membentuk zigot dan inti generatif 2 akan
membuahi inti kandung lembaga sekunder membentuk endosperma
Kedua inti generatif sama-sama memiliki kemampuan membuahi ovum [2], namun
yang akan membuahi ovum kemudian disebut inti generatif 1 dan yang lainnya
disebut inti generatif 2.
Sel telur yang bersifat haploid (n) akan dibuahi inti generatif 1 yang bersifat haploid
(n) sehingga akan menghasilkan zigot yang bersifat diploid (2n). Inti kandung
lembaga sekunder akan dibuahi oleh inti generatif 2 sehingga terbentuk endosperma.
Endosperma bersifat triploid (3n) karena merupakan penyatuan 2 inti kandung
lembaga sekunder dan inti generatif 2 yang masing-masing bersifat haploid.
Zigot nantinya akan berkembang menjadi embrio calon individu baru, sedangkan
endosperma merupakan cadangan makanan bagi perkembangan
embrio. Endosperma akan digunakan sebagai sumber makanan pertama pada proses
perkecambahan biji.

3) Klasifikasi Angiospermae
a. Dicotyledoneae
Beberapa familia (suku) dikotil antara lain :
Memiliki kotiledon atau daun lembaga dua pada bagian biji.
Pada waktu berkecambah biji akan terbelah.
Sistem perakaran tunggang.
Daun tunggal atau majemuk dengan susunan tulang daun menyirip atau menjari.
Batang bercabang-cabang. Buku-buku dan ruas-ruas tidak tampak jelas.
Batang dan akar bekambium, sehingga dapat membesar (terjadi pertumbuhan
sekunder)

1. Papilionaceae (Suku kacang-kacangan)


Mahkota bunganya berbentuk kupu-kupu.
Pada akarnya terdapat bintil-bintil yang jadi tempat hidup bakteri Rhizobium
radicula. Bakteri ini penting fungsinya, karena ia dapat mengikat nitrogen yang
dibutuhkan oleh tumbuhan.
Bentuk buahnya buah polong
Contoh : kacang tanah (Arachis hypogaea), orok-orok (Crotalaria juncea), kacang
hijau (Vigna radiata), kacang kedelai (Glicine max), kembang telang (Clitoria
ternatea).
2. Mimosaceae
Tumbuhan berupa semak atau perdu. Batang berduri, daun majemuk menyirip
ganda, bunga majemuk berbentuk bonggol, dan buah berupa polong.
Contoh : putri malu (Mimosa pudica), petai cina (Leucaena leucocephala), petai
(Parkia speciosa), jengkol (Archidendron pauciflorum), kaliandra merah (Calliandra
calothyrsus).

3. Malvaceae
Tubuh tanaman berupa perdu atau pohon, tumbuh tersebar luas di daerah tropis
dan subtropis.
Contoh : Pohon kapas (Gossypium hirsitum), kapuk randu (Ceiba pentandra).

4. Myrtaceae
Kelompok tumbuhan ini ada yang dikonsumsi sebagai buah segar. Daging buah
kombinsi rasa asam dan manis.
Contoh : Jambu biji (Psidium guajava), jambu air (Syzygium aquaeum), jambu bol
(Syzygium malaccense).
5. Solanaceae
Ciri khas bunga pada kelompok tumbuhan ini seperti terompet, bintang atau corong.
Contoh : Terung (Solanum melongena), kentang (Solanum tuberosum), cabai
(Capsicum frutescens), tomat ( Solanum lycopersicum), kecubung (Datura metel).

6. Casuarinaceae
Batang umumnya berkayu, berbuku-buku dan cabang mudanya warna hijau.
Contoh : Cemara laut (Casuarina equisetifolia), cemara (Casuarina excelsa)
7. Moraceae
Ciri khas suku ini dapat dilihat dari daunnya yang relatif tebal.
Contoh : Pohon beringin (Ficus benjamina), pohon ara(Ficus carica), pohon nangka
(Artocarpus heterophyllus), cempedak (Artocarpus integra)
8. Cactaceae
Bentuk batangnya bervariasi tebal dan berdaging dan berair (tumbuhan sukulen)
dan unik, daun tereduksi menjadi bulu / rambut.
Contoh : Kaktus (Cereus jamacaru), kaktus paskah (Hatiora gaertneri), (Opuntia
cochemmilifera)

9. Piperceae
Tumbuhan kelompok ini umumnya hidup di daerah tropis berupa terna, berkayu
dan tumbuh memanjat, mempunyai akar perekat.
Contoh : Sirih (Piper betle), merica / lada (Piper ningrum)
b. Monocotyledoneae
Tumbuhan biji berkeping satu.
Pada waktu berkecambah, biji tidak terbelah.
Susunan tulang daun sejajar atau melengkung.
Sistem perakaran serabut.
Batang tidak bercang-cabang.
Buku-buku pada batang dan ruas-ruas batang tampak jelas.
Bagian-bagian bunga berjumlah tiga atau kelipatannya.
Akar tidak berkambium, sehingga tidak terjadi pertumbuhan sekunder.

Beberapa familia (suku) monokotil antara lain :


1. Liliaceae
Mempunyai umbi lapis, merupakan tumbuhan basah.
Contoh : bawang merah (Allium cepa), sayur kucai (Allium schoenoprasum), dan
bunga tulip (Tulipa acuminata).

2. Orchidaceae
Memiliki bunga yang indah, hidup epifit dengan menempel pada batang tanaman
lain.
Contoh : tanaman hias anggrek bulan (Dendrobium phalaenopsis), pengharum
makanan vanili (Vanilla planifolia).
3. Poaceae (Gramineae)
Kelompok jenis rumput-rumputan, batang berongga dan berbuku-buku.
Contoh : ilalang (Imperata cylindrica) dan padi ( Oryza sativa).

4. Musaceae
Berbagai jenis pisang dibudidayakan sebagai bahan makanan atau tanaman hias.
Tumbuhan berupa terna besar, batang semu terdiri atas upih daun yang balut-
membalut, daun lebar dengan ibu tulang daun besar. Bunga membentuk tandan
dengan bunga betina terletak di bagian pangkal dan bunga jantan terletak di bagian
ujung perbungaan.
Contoh : pisang (Musa paradisiaca), pisang hias : pisang kipas (Ravenala
madagascariensis), pisangan Bali (Heliconia colinsiana).
5. Palmaceae (Araceae)
Umumnya batang berukuran tinggi, besar dan tidak bercabang, dan berakar serabut.
Contoh : Pinang (Areca catechu ), Kelapa (Cocos nucifera), Kelapa sawit (Elaeis
guineensis ), Sagu (Metroxylon sagu ), salak ( Zalacca edulis).

6. Zingiberaceae
Kelopok tumbuhan ini, biasanya dijadikan sebagai bumbu dan obatan-obatan.
Tumbuhan berupa terna dengan rimpang yang menyerupai umbi, batang pendek di
atas tanah, daun tunggal dan lebar yang terdiri atas helaian daun, tangkai daun dan
pelepah daun.
Contoh : Jahe (Zingiber officinale), lengkuas (Alpinia galanga), kunyit (Curcuma
longa)
4) Manfaat Angiospermae
Tumbuhan dapat membuat makanannya sendiri dengan proses fotosintesis. Makanan yang
dibuat tumbuhan digunakan untuk melakukan aktivitas sehari-hari dan untuk tumbuh dan
berkembang, sedangkan sisanya disimpan sebagai cadangan makanan. Cadangan makanan
ini kemudian dimanfaatkan oleh makhluk hidup lainnya. Oleh karena itu, makhluk hidup
baik secara langsung maupun tidak langsung sangat tergantung kepada tumbuhan.
Manfaat tumbuhan bagi kehidupan manusia, antara lain :
1. Pohon jati dan eboni sangat dibutuhkan oleh masyarakat karena kayunya ungul
untuk dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan bangunan, mebel, kapal laut,
jembatan.
2. Biji Ginkgo biloba berfungsi untuk menajamkan daya ingat. Dalam bijinya terdapat
zat yang dapat konsentrasi seseorang sehingga informasi yang masuk ke otak dapat
diingat dengan mudah.
3. Sifat totipotensi tumbuhan dimanfaatkan pada teknik kuktur jaringan sehingga
dapat dihasilkan tumbuhan dalam waktu yang singkat dan dalam jumlah yang
banyak.
4. Enceng gondok akan menjadi gulma bila terjadi eutrofikasi. Jika batangnya
dikeringkan, disamak dan dianyam, dapat digunakan untuk membuat barang-
barang seperti tas, tikar, mebel dan tirai.
5. Dengan teknik radiasi dan induksi zat kimia kolkisin pada biji, jumlah kromosom
tubuh digandakan sehingga ukuran tubuh akan melebihi ukuran normal dan buah
tidak berbiji.
6. Tanaman tagetes menghasilkan senyawa tiofen yang aman bagi manusia, tetapi
racun bagi hama. Dengan mengekstrak tiofen dari daun, batang, akar dan bunga
dapat dijadikan insektisida, nematisida dan fungisida.

Anda mungkin juga menyukai