Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tumbuhan yang ada di dunia ini banyak macam dan jenisnya.
Secara kasat mata, tumbuhan dapat dibagi menjadi tumbuhan yang
menghasilkan biji dan tumbuhan yang tidak menghasilkan biji. Tumbuhan
biji disebut juga spermatophyta yang dapat dibedakan menjadi tumbuhan
berbiji tertutup (Angiospermae) dan tumbuhan berbiji terbuka
(Gymnospermae). Angiospermae sendiri dibedakan menjadi tumbuhan
berkeping satu (monokotil) dan tumbuhan berkeping dua (dikotil). Biji
merupakan alat untuk melestarikan keturunan tumbuhan yang
bersangkutan. Biji biasanya dihasilkan oleh tumbuhan yang berbunga.
Selain untuk perkembangbiakan, biji juga merupakan tempat penyimpanan
cadangan makanan yang digunakan oleh organisme lain untuk memenuhi
kebutuhan makanannya.
Sedangkan potensi tanaman sebagai obat pada masyarakat modern
ini, masyarakat belum begitu tahu tentang manfaat apa saja yang dapat kita
peroleh dari tanaman herbal untuk kesehatan, itu dikarenakan masyarakat
lebih mengenal obat – obatan dari bahan kimia, baik karena anjuran dari
resep dokter. Contoh nyata penggunaan tanaman herbal dalam zaman
moderen ini seperti Jeruk Nipis yang mampu mengobati penyakit demam,
dan batuk dengan kandungan fellandren dan sitral digunakan dalam obat
batuk Komix Jeruk Nipis, Daun Jambu biji mengobati penyakit diare
dengan kandungan komponen flavonoid seperti tanin sehingga digunakan
dalam komposisi obat Diapet. Itu adalah beberapa contoh tanaman herbal
yang digunakan untuk beberapa penyakit ringan namun sering terjangkit di
dalam masyarakat sehingga menjadikan obat herbal tersebut sangat
bermanfaat selain karena faktor mudah didapatkan di alam, harganya
cendrung lebih terjangkau, dan tidak memiliki efek samping seperti halnya
yang diakibatkan oleh obat – obatan kimia.

1
B. Rumusan Masalah
1. Ciri-ciri tumbuhan berbiji terbuka ?
2. Klasifikasi tumbuhan berbiji terbuka?
3. Ciri-ciri tumbuhan berbiji tertutup?
4. Klasifikasi tumbuhan berbiji tertutup?
5. Gambar perbedaan Monokotil dan dikotil ?
6. Contoh suku dan peran tumbuhan Monokotil ?
7. Apakah ada pengaruh tanaman herbal bagi kesehatan ?
8. Tanaman herbal apa sajakah yang dapat kita gunakan sebagai obat?

C. Tujuan
1. Mengetahui ciri dari tumbuhan berbiji terbuka
2. Memahami klasifikasi tumbuhan berbiji terbuka
3. Mampu menjelaskan Ciri-ciri tumbuhan berbiji tertutup
4. Bisa mengklasifikasi tumbuhan berbiji tertutup
5. Memahami gambar perbedaan Monokotil dan dikotilkj
6. Mengetahui Contoh suku dan peran tumbuhan Monokotil
7. Memberikan penjelasan tentang kelebihan obat herbal bagi kesehatan.
8. Tahu tentang tanaman apa saja yang dapat digunakan sebagai obat.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Spermatophyta ( Tumbuhan Berbiji )

Tumbuhan berbiji yaitu klompok tumbuhan yang hidup di darat,


mempunyai akar, batang dan daun sejati, Tracheophyta, Autotrof, serta
menghasilkan biji. Tumbuhan biji tertinggi berupa pohon dengan tinggi
melebihi 100 meter misalnya pohon conifer (sequoiaadendron giganteum)

1. Ciri-ciri tumbuhan berbiji :

a. Habitus atau perawakan tumbuhan berbiji sangat bervariasi, yaitu


pohon misalnya : Jati, duku, kelapa, beringin, cemara. Perdu
misalnya : mawar, kembang merak, kembang sepatu.
b. Cara hidup : Fotoautotrof artinya mengola makanan sendiri dengan
bantuan cahaya matahari.
c. Habitat : Tumbuhan berbiji kebanyakan hidup di darat namun
tumbuhan berbiji ada yang hidup mengapung di air, misalnya : Teratai
d. Reproduksi : Terjadi secara Aseksual (Vegetatif) dan Seksual (
Generatif )
a) Vegetatif  yaitu terjadinya individu baru tanpa didahului
peleburan dua sel gamet. Dibedakan menjadi dua macam yaitu
Vegetatif alami: (Rhizoma akar tunggal, Sloton atau gragih umbi
batang, umbi lapis umbi akar, tunas dan adventif ) dan Vegetative
buatan ( Mencangkok, stek, okulasi, merunduk )
b) Generatif yaitu terjadinya individu baru yang didahului dengan
peleburan dua sel gamet, yang disebut pembuahan ( Fertilisasi )
pembuahan akan terjadi kalau didahului proses penyerbukan. 

3
2. Klasifikasi Tumbuhan Berbiji
a. Tumbuhan Berbiji Terbuka ( Gymnospermae )
Gymnospermae yaitu tumbuhan yang bijinya tidak di tutupi oleh bakal
buah.

1). Ciri-ciri Tumbuhan Berbiji Terbuka ( Gymnospermae)

Berakar tunggang
Belum memiliki bunga sejati (hanya berupa strobilus jantan dan
betina)
Memiliki batang, akar, dan daun sejati
Gymnospermae tidak memiliki mahkota bunga
Memiliki daun yang kaku tetapi tebal, ada yang berbentuk seperti
jarum, namun ada juga yang tipis seperti lembaran
Akar dan batang berkambium
Bakal biji berada diluar sehingga tidak dilindungi oleh daun buah
Gymnospermae berumah satu hanya memiliki dua strobilus ( strobilus
jantan dan betina), sedangkan gymnospermae berumah dua juga
memiliki satu strobilus.
Sporofil jantan dan sporofil betina letaknya terpisah
Tidak memiliki pembungkus biji, sehingga biji tumbuhan ini terlihat
atau berada pada permukaan daun buah
Tumbuhan jenis ini adalah tanaman berkayu
Pohon dapat tumbuh besar dan bercabang
Termasuk dalam tumbuhan heterospora ( dapat menghasilkan dua jenis
spora)
Memiliki akar lateral yang cukup kuat untuk menopang batang pohon

2). Klasifikasi Tumbuhan Berbiji Terbuka (gymnospermae)               

(a) Coniferophyta (konifer)

Coniferophyta merupakan divisi dengan anggotanya yang masih

dapat dijumpai sampai sekarang. Tumbuhan konifer umumnya tidak

mengalami gugur daun, daunnya berbentuk seperti jarum, berupa pohon,

memiliki strobilus yang berbentuk seperti kerucut. Strobilus pada

tumbuhan konifer ada dua, yaitu strobilus jantan dan strobilus betina.

Strobilus jantan menghasilkan serbuk sari yang mengandung sperma. Dan

strobilus betina merupakan strobilus biji yang mengandung sel telur.

4
Penyerbukan tumbuhan konifer ini umumnya dibantu oleh angina,

dimana angina menyebabkan serbuk sari dari strobilus jantan akan jatuh

dan menempel pada bakal biji yang terdapat pada sisik strobilus betina.

Lalu, sel sperma yang terdapat di dalam serbuk sari akan bertemu dengan

sel telur yang ada di dalam bakal biji dengan bantuan buluh serbuk.

Selanjutnya, terjadilah fertilisasi yang membentuk biji dengan sayap tipis

dan biji ini dapat diterbangkan oleh angin kemana saja. Jika biji tersebut

jatuh di tempat yang sesuai atau tepat maka biji tersebut akan tumbuh

menjadi kecambah, dan akan berkembang menjadi tumbuhan baru. Contoh

tumbuhan konifer: Pinus, Cupressus, Araucaria, Agathis, Sequoia,

Juniperus, Taxus.

Gambar 1: Pohon pinus

(b). Cycadophyta (sikas)

Cycadophyta merupakan anggota divisi yang paling primitif dari

anggota lainnya. Tumbuhan ini banyak ditemukan di daerah tropis hingga

sub-tropis. Ciri yang paling khas dari tumbuhan ini adalah batangnya yang

tidak bercabang, dan memiliki daun yang majemuk (di dalam satu tangkai

daun terdapat banyak daun atau lebih dari satu). Hampir semua anggota

dari tumbuhan ini berumah dua atau alat kelamin jantan dan kelamin

5
betina berada di pohon yang berbeda. Pohon betina membentuk daun buah

yang menyerupai tangkai dan agak pipih, pada tepinya terdapat lekukan-

lekukan yang berisi bakal biji. Sedangkan, pada pohon jantan terdapat

kantung yang berisi serbuk sari. Salah satu contoh tumbuhan dari divisi ini

adalah Cycas rumphii (pakis haji).

Gambar 2: Pohon Pakis Haji

(c). Ginkgophyta (ginkgo)

Anggota dari divisi Ginkgophyta yang masih ada adalah Ginkgo

biloba (Ginkgo). Tumbuhan ginkgo berasal dari cina. Tumbuhan ginkgo

berupa pohon besar, yang mana ketinggiannya dapat mencapai > 30 meter.

Daunnya bertangkai panjang dan lebar menyerupai kipas, dengan belahan

yang berlekuk pada bagian dalam. Tulang daun menggarpu. Tumbuhan


ginkgo berumah dua atau alat kelamin jantan dan betina tidak berada

dalam satu pohon. Tumbuhan ini memiliki biji yang berkulit keras,

berwarna kuning, berukuran kira-kira sebesar kelereng, dan memiliki

aroma yang tidak enak. Pada bijinya terdapat kulit luar yang keras dan

berdaging yang biasanya dimanfaatkan sebagai obat asma, mengatur

tekanan darah dan dapat dijadikan ramuan untuk suplemen menjernihkan

daya ingat.

6
Gambar 3: Pohon Bilobo (ginkgo)

(d). Gnetophyta (gnetum/melinjo)

Divisi gnetophyta memiliki strobilus jantan yang tersusun secara

majemuk, daunnya berhadapan. Seluruh pembuluh terdapat pada kayu

sekunder dan tidak ada saluran resin. Contoh dari divisi ini adalah Gnetum

gnemon atau melinjo. Alat kelaminnya berada pada satu pohon atau

berumah satu, tetapi letak bunga jantan dan bunga betina terpisah. Bijinya

berbentuk bulat telur dan biasanya akan berwarna merah jika sudah masak.

Gam

bar 4 :PohonMelinjo (https://id.wikipedia.org/wiki/Melinjo)

b. Tumbuhan Berbiji Tertutup ( Angiospermae )

Angiospermae  berasal dari 2 kata yaitu Angios yang artinya


tertutup dan sperma yang artinya biji. Sehingga kita dapat simpulkan

7
Angiospermae yaitu golongan tumbuhan yang menghasilkan biji dan
tumbuhan berbiji tertutup atau tumbuhan yang bijinya terdapat di dalam
bakal buah . Angiospermae mempunyai nama lain Magnoliophyta dan
lawannya yaitu Gymnospermae.

1) Ciri-ciri Yang Dimiliki Tumbuhan Berbiji Tertutup


(Angiospermae)
Tumbuhan angiospermae memiliki bunga sejati
Biji dilindungi oleh bakal buah
Daun buah berdaging tebal
Tubuh terdiri dari akar, batang, daun, dan bunga
Bunga terdiri kelopak, mahkota, benang sari dan putik
Bentuk dan ukuran tubuh berbeda-beda
Memiliki akar tunggang dan serabut
Bentuk tulang daun bervariasi
Reproduksi secara generatif dan vegetative
Batang berkambium dan tidak berkambium
Makroskopik membentuk putik
Terjadinya pembuahan ganda
Pembuluh Xylem terdiri dari trakea dan trakeida
Makroskofil dan mikrosporofil terpisah dan bersatu

2). Klasifikasi Tumbuhan Berbiji Tertutup ( Angiospermae )

Berdasarkan jumlah keping lembaganya, tumbuhan angiospermae


di bagi menjadi dua kelas, yaitu Monocotyledonae (berkeping satu) dan
Dycotyledonae (berkeping dua)

(a). Monocotyledonae (monokotil)

Tumbuhan monokotil memiliki ciri-ciri antara lain, yaitu:

 bijinya memiliki satu daun lembaga;

 sistem akar serabut;

 batang tidak berkambium;

 bentuk tulang daun melengkung atau sejajar;

 jumlah mahkota bunga berkelipatan tiga.

8
Gambar 5: Struktur biji dan kecambah monokotil pada biji jagung

(b). Tumbuhan monokotil memiliki beberapa suku sebagai berikut:

Suku Poaceae, contohnya padi (Oryza sativa), jagung (Zea mays).


Suku Cyperaceae, contohnya rumput teki (Cyperus rotundus).
Suku Orchidaceae, contohnya anggrek merpati (Dendrobium
crumenatum).
Suku Palmae, contohnya kelapa (Cocos nucifera).
Suku Liliaceae, contohnya lidah buaya (Aloe vera) dan bawang
putih (Allium sativum).
Suku Zingiberaceae, contohnya jahe (Zingiber officinale) dan
bunga tasbih (Canna hibrida).
Suku Musaceae, contohnya pisang (Musa paradisiaca).

Gambar 6: Perbedaan struktur akar Monokotil dan


Dikotil(www.perbedaan.com)

9
(c). Manfaat dari tumbuhan monokotil bagi kehidupan manusia ialah
sebagai:

Untuk bahan makanan (padi, jagung, ubi kayu, gandum).


Sebagai penghasil gula (tebu).
Untuk tanaman hias atau bumbu masak (bawang, jahe, kunyit).
Untuk obat-obatan (sirih, jahe).
Untuk bahan bangunan dan alat rumah tangga (bambu)

Gambar 8. Perbandingan Ciri Tumbuhan Dikotil dan Monokotil


(www.perbedaan.com)

Gambar 9: Pembeda batang Monokotil dan Dikotil

10
Tabel 1: Perbedaan antara Monokotil dan Dikotil

B. Potensi Tanaman Sebagai obat

1. Potensi pengembangan tanaman obat di Indonesia 

Beragam dan mudahnya bahan untuk tumbuhan obat yang


sesuai untuk penderita penyakit di Indonesia, rasio resiko-kegunaan
yang lebih menguntungkan penderita, dan adanya kelemahan obat-
obatan kimia sintetis menjadikan tumbuhan obat memiliki prospek dan
peluang yang tinggi untuk dikembangkan. Potensi yang besar tersebut
harus dimanfaatkan sebaik-baiknya agar nantinya dapat memberikan
arti bagi pengembangan kesehatan di Indonesia. Harus benar-benar
dipikirkan agar penggunaan tanaman obat dapat menunjang kebutuhan
akan obat-obatan yang semakin mendesakdan untuk mendapatkan obat
pengganti jika resistensi obat terjadi secara meluas. 

11
Produksi tanaman obat hasil penambangan hutan.
Lebih dari 80% tanaman obat yang berada di dunia tumbuh di wilayah
Indonesia. Diantara 28.000 spesies tanaman yang ada, sudah ada lebih
dari 1000 spesies tanaman yang telah dimanfaatkan sebagai tanaman
obat. Banyak diantara beragam jenis tumbuhan obat yang telah
dimanfaatkan tersebut sebenarnya bukanlah tanaman budidaya yang
utama. Dan bahkan, tidak jarang tanaman obat yang telah
dikembangkan tersebut sebenarnya adalah tumbuhan liar ataupun
gulma-gulma yang mengganggu tanaman budiaya utama.  Sumber
tumbuhan obat hasil hutan untuk industri jamu khususnya di pulau Jawa
sebagian besar merupakan hasil dari Taman Nasional Meru Bitri
(TNMB) dan Hutan Saradan-Madiun. Potensi tanaman obat yang
terdapat di TNMB mencakup 239 jenis tanaman obat yang terbagi ke
dalam 78 famili. Masyarakat di wilayah ini sudah memanfaatkan 85
jenis tanaman obat. akibatnya, keberadaan beberapa jenis tanaman obat
mulai langka. Beberapa jenis yang mulai langka tersebut adalah pule
pandak (Rauwolfia serpentine), bidara upas (Merremia mimosa), jati
belanda (Guazuma umifolia), pulasari (Alyxia reindwartii), kemukus
(Piper cubeba), dan gadung (Dioscorea hispida). Masyarakat di sekitar
Perhutani Saradan, Kabupaten Madiun juga telah memanfaatkan lebih
dari 44 jenis tanaman obat. 
Produksi tanaman obat hasil budidaya
Jenis tumbuhan obat yang telah dibudiayakan petani baru 13 dari
sekitar 283 jenis yang direkomendasikan oleh Badan POM, yaitu jahe,
legkuas, kunyit, kencur, lempuyang, temu lawak, temu ireng, keji
beling, dringo, kapu laga, temu kunci, mengkudu, dan sambiloto.
Wilayah pengambangan tersebar di berbagai sentra produksi antara lain
Sumatra Utara, Riau, Jambi, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah,
Yogyakarta, Jawa Timur, Banten, Bali, Kalimantan Barat, Kalimantan
Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, dan Gorontalo. Daerah
penghasil utama adalah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur yang
mencapai 70-90% dari produksi nasional. 

12
Tanaman yang digunakan untuk bahan baku industri obat
tradisional ini adalah golongan tanaman rempah seperti lada, pala,
jintan, dan ketumbar. Namun, karena digunakan sebagai jamu, maka
tanaman-tanaman tersebut digolongkan ke dalam tumbuhan obat.
Industri Kecil Obat Tradisional (IKOT) cenderung menggunakan bahan
tanaman mengarah pada trend pemanfaatan tanaman obat. Industri Obat
Besar/Menengah Tradisional (IOT) menghasilkan produk yang
sebagian besar dalam bentuk jamu dan bahan baku yang digunakan
masih bertumpu pada tanaman yang memiliki khasiat beragam,
dibudidayakan dalam skala luas dan system budidayanya relatif telah
dilakuan petani. 
Industri besar dan menengah non jamu
Tumbuhan obat yang digunakan biasanya digunakan untuk industri
makanan, minuman, farmasi, dan kosmetik yang berupa ekstrak bahan
alami atau fitofarmaka. Pada industri besar dan menengah non jamu,
tanaman obat yang memiliki serapan terbesar adalah ketumbar, kunyit,
lengkuas, jahe, sereh wangi, jinten, adas manis, dan temulawak.
Tabel 2 : Tanaman Obat dan Khasiat bagi Kesehatan
Nama Tanaman
(nama ilmiah)
No Gambar Tanaman Khasiat dari Tanaman

 Mengatasi masalah pencernaan.


 Mengurangi mual
1 JAHE  Mengurangi rasa sakit
 Membantu detoksifikasi dan
(Zingiberofficinale) mencegah penyakit kulit.
 Melindungi Anda dari kanker.
 Anti peradangan.

13
 Lengkuas Mencegah Kanker.
 Meningkatkan Fungsi dan Jumlah
Sperma.
2 LENGKUAS
 Bertindak sebagai Agen Anti-
Inflamasi.
(Alpinia galangal)  Antibakteri dan Anticular.
 Antioksidan Tinggi.
 Mendukung Kesehatan Otak.
 Mengatasi Sakit Perut dan
Masalah Pencernaan.

 Sebagai ramuan anti peradangan


tubuh.
 Mengobati penyakit asam
3 KUNYIT
lambung.
 Mengurangi gas pada pencernaan.
(Curcuma longa)  Meredakan sakit akibat irritable
bowel syndrom.
 Mengurangi mual.
 Meredakan diare.

 Obat untuk masuk angin.


 Menghilangkan darah kotor.
 Mengobati radang lambung.
4 KENCUR
 Mengobati keseleo.
 Mengobati mulas pada perut.
(Kaempferia  Sebagai obat batuk.
galangal)
 Mengobati diare.

 Melembutkan kulit tubuh dan


wajah.
 Mengurangi ketombe.
5 LEMPUYANG
 Mengobati cacingan.
 Mengobati malaria.
(Zingiberzerumbet)  Mengobati wajah yang berjerawat.
 Menyembuhkan kaki bengkak
pada ibu pasca melahirkan.
 Meredakan sakit empedu.

14
 Meredakan sakit pinggang atau
encok.
 Melangsingkan tubuh
 Melawan kanker
 Mengatasi demam
 Mengobati wasir
 Mengatasi iritasi karena alergi
 Mengobati batuk rejan
 Mengatasi tekanan darah rendah
 Meredakan nyeri karena rematik

 Memelihara Fungsi Hati.


 Mengurangi Radang Sendi.
 Melawan Penyakit Kanker.
6 TEMULAWAK
 Menurunkan Lemak Darah.
 Mengatasi Masalah Pencernaan.
(Curcuma  Melancarkan ASI.
zanthorrhiza)
 Gangguan lambung.
 Risiko gangguan empedu.

7  Menambah nafsu makan.


TEMU IRENG  Membantu mengatasi penyakit
kulit.
(Curcuma  Menyuburkan kandungan.
aeruginosa)  Mengatasi nyeri saat haid.
 Pembersih darah paska
melahirkan.
 Meredakan batuk dan sesak nafas.
 Menghilangkan racun dalam
tubuh.
 Mengobati cacingan.

15
 Diabetes mellicus
 Liver (sakit kuning)
 Kencing batu
8 KEJI BELING
 Kencing kurang lancer
 Batu kandung kencing
(Strobilanthes  Batu kandung empedu
crispa)
 Wasir, Tumor, Sembelit
 Kencing manis

 Akar → menghilangkan
kecanduan rokok
 Tepung akarnya →
9 DRINGO menyembuhkan pilek
 Encok
(Calami Rhizoma)  Rematik
 Bengkak
 Demam

 Kesehatan Pencernaan dan Perut.


Kapulaga kaya akan kandungan
serat yang mampu mencegah
10 KAPU LAGA sembelit.
 Sirkulasi Darah. Serat dan kalium
(Amomum yang terkandung dalam kapulaga
hampir seimbang.
compactum)  Membantu Mengobati Gastritis.
 Mencegah Osteoporosis.
 Meredakan Sakit Otot.
 Kesehatan Ginjal.
 Mencegah Kanker.
 Mengobati Flu dan Batuk.

16
 Mengobati luka memar, Linu,
Bengkak
 Mengobati peradangan
11 TEMU PUTIH
 Melancarkan peredaran darah
 Menambah nafsu makan
(Curcuma  Penyakit kanker
 Mengatasi stress/kecemasan
zedoaria)
 Gejala arthritis
 Sakit maag
 Mengobati miom

 Meredakan sakit kepala.


 Menurunkan tekanan darah tinggi.
MENGKUDU  Melancarkan pencernaan.
12
 Anti inflamasi.
(Morinda citrifolia)  Meningkatkan sistem kekebalan
tubuh.
 Anti bakteri.
 Membantu Menurunkan
Kolesterol.
 Mencegah Kanker.

 Anti mikroba
 Keputihan
 Masuk angin
13 TEMU KUCING
 Sukar buang air kecil
 Panas dalam
 Penambah stamina
 Perangsang ASI

17
 Mengobati malaria
 Menurunkan gula darah
SAMBILOTO  Mengatasi sakit kepala
14
 Demam
(Andrographis  Sakit gigi
paniculata)  Penyakit tifus
 Mengobati luka akibat gigitan ular
berbisa/sengatan serangga
(www.manfaat.co.id)

15 Daun Lidah Penyubur rambut, obat sakit kulit,


Buaya (Aloe penyembuh luka, peredam rasa
barbadensis) panas pada luka bakar

16 Adas Menghilangkan dingin, pereda


nyeri sendi, menurunkan kadar
(Foeniculum asam urat tinggi, menahan rasa
Vulgare Mill) mulas, pelega perut, penambahan
rasa alami, mengatasi batu dan
sariawan pada
mulut(www.perbedaanterbaru.blog
spot.com)

18
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah membuat makalah ini penulis dapat menyimpulkan bahwa


Tumbuhan Berbiji terbagi menjadi dua, yaitu :

1. Tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae) yaitu tumbuhan yang bijinya


tidak di tutupi oleh bakal buah.

2. Tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae) yaitu tumbuhan yang bijinya


terdapat di dalam bakal buah.

Berdasarkan jumlah keping bijinya tumbuhan berbiji dibagi menjadi


dua kelas yaitu:

a) Tumbuhan berkeping biji satu (Monocotyledonae)


b) Tumbuhan berkeping biji dua (dikotyledonae)

Sedangkan pada Tanaman obat adalah tanaman yang memiliki


khasiat obat dan digunakan sebagai obat dalam penyembuhan maupun
pencegahan penyakit. Dalam segi penyembuhan meskipun tanaman herbal
umumnya lebih lambat dalam pengobatan penyakit dibanding penyembuhan
menggunakan Obat – obatan kimia, namun pengobatan secara tradisional
menggunakan tanaman herbal jauh lebih aman bagi tubuh dengan sangat
sedikit efek samping yang ditimbulkannya, bebas racun, mudah di produksi,
menghilangkan akar penyakit, mudah diperoleh, murah dan mempunyai
banyak khasiat.

19
DAFTAR PUSTAKA

Abdurahman, Deden. 2008. Biologi Kelompok Pertanian. Bandung. PT. Grafindo


Media Pratama.

Campbell, Neil A. dkk. 2003. Biologi Edisi Kelima Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Campbell,Neil.A.& Jane B. Reece.2008.Biologi.Jakarta:Erlangga

Falahuddin,Irham.dkk.2014.Biologi Dasar.Palembang:ExcellentPublishing
Palembang

Santoso, Djoko. 2006. Ensiklopedia Tumbuhan. Jakarta: Exact


.

Samsoeri Effendi, Ensiklopedi Tumbuh-tumbuhan. (Surabaya: KARYA ANDA:


1993

Susilowarno, Gunawan. dkk. 2007. Biologi. Jakarta: PT. Grasindo 176

Smith, Cryptogamic Botany :Bryophyta ang Pteridophyta, (New York:1979

Tjitrosoepomo,Gembong. 1989. Taksonomi Tumbuhan :Schizophyta,Thallophyta,

Bryophyta, Pteridophyta, Yogyakarta: Gaja MadaUniversity Press


2010. Taksonomi Tumbuhan(Spermatophyta). Yogyakarta: Gaja MadaUniversity
Press

www.manfaat.co.id

www.perbedaanterbaru.blogspot.com

20

Anda mungkin juga menyukai