PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tumbuhan yang ada di dunia ini banyak macam dan jenisnya.
Secara kasat mata, tumbuhan dapat dibagi menjadi tumbuhan yang
menghasilkan biji dan tumbuhan yang tidak menghasilkan biji. Tumbuhan
biji disebut juga spermatophyta yang dapat dibedakan menjadi tumbuhan
berbiji tertutup (Angiospermae) dan tumbuhan berbiji terbuka
(Gymnospermae). Angiospermae sendiri dibedakan menjadi tumbuhan
berkeping satu (monokotil) dan tumbuhan berkeping dua (dikotil). Biji
merupakan alat untuk melestarikan keturunan tumbuhan yang
bersangkutan. Biji biasanya dihasilkan oleh tumbuhan yang berbunga.
Selain untuk perkembangbiakan, biji juga merupakan tempat penyimpanan
cadangan makanan yang digunakan oleh organisme lain untuk memenuhi
kebutuhan makanannya.
Sedangkan potensi tanaman sebagai obat pada masyarakat modern
ini, masyarakat belum begitu tahu tentang manfaat apa saja yang dapat kita
peroleh dari tanaman herbal untuk kesehatan, itu dikarenakan masyarakat
lebih mengenal obat – obatan dari bahan kimia, baik karena anjuran dari
resep dokter. Contoh nyata penggunaan tanaman herbal dalam zaman
moderen ini seperti Jeruk Nipis yang mampu mengobati penyakit demam,
dan batuk dengan kandungan fellandren dan sitral digunakan dalam obat
batuk Komix Jeruk Nipis, Daun Jambu biji mengobati penyakit diare
dengan kandungan komponen flavonoid seperti tanin sehingga digunakan
dalam komposisi obat Diapet. Itu adalah beberapa contoh tanaman herbal
yang digunakan untuk beberapa penyakit ringan namun sering terjangkit di
dalam masyarakat sehingga menjadikan obat herbal tersebut sangat
bermanfaat selain karena faktor mudah didapatkan di alam, harganya
cendrung lebih terjangkau, dan tidak memiliki efek samping seperti halnya
yang diakibatkan oleh obat – obatan kimia.
1
B. Rumusan Masalah
1. Ciri-ciri tumbuhan berbiji terbuka ?
2. Klasifikasi tumbuhan berbiji terbuka?
3. Ciri-ciri tumbuhan berbiji tertutup?
4. Klasifikasi tumbuhan berbiji tertutup?
5. Gambar perbedaan Monokotil dan dikotil ?
6. Contoh suku dan peran tumbuhan Monokotil ?
7. Apakah ada pengaruh tanaman herbal bagi kesehatan ?
8. Tanaman herbal apa sajakah yang dapat kita gunakan sebagai obat?
C. Tujuan
1. Mengetahui ciri dari tumbuhan berbiji terbuka
2. Memahami klasifikasi tumbuhan berbiji terbuka
3. Mampu menjelaskan Ciri-ciri tumbuhan berbiji tertutup
4. Bisa mengklasifikasi tumbuhan berbiji tertutup
5. Memahami gambar perbedaan Monokotil dan dikotilkj
6. Mengetahui Contoh suku dan peran tumbuhan Monokotil
7. Memberikan penjelasan tentang kelebihan obat herbal bagi kesehatan.
8. Tahu tentang tanaman apa saja yang dapat digunakan sebagai obat.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2. Klasifikasi Tumbuhan Berbiji
a. Tumbuhan Berbiji Terbuka ( Gymnospermae )
Gymnospermae yaitu tumbuhan yang bijinya tidak di tutupi oleh bakal
buah.
Berakar tunggang
Belum memiliki bunga sejati (hanya berupa strobilus jantan dan
betina)
Memiliki batang, akar, dan daun sejati
Gymnospermae tidak memiliki mahkota bunga
Memiliki daun yang kaku tetapi tebal, ada yang berbentuk seperti
jarum, namun ada juga yang tipis seperti lembaran
Akar dan batang berkambium
Bakal biji berada diluar sehingga tidak dilindungi oleh daun buah
Gymnospermae berumah satu hanya memiliki dua strobilus ( strobilus
jantan dan betina), sedangkan gymnospermae berumah dua juga
memiliki satu strobilus.
Sporofil jantan dan sporofil betina letaknya terpisah
Tidak memiliki pembungkus biji, sehingga biji tumbuhan ini terlihat
atau berada pada permukaan daun buah
Tumbuhan jenis ini adalah tanaman berkayu
Pohon dapat tumbuh besar dan bercabang
Termasuk dalam tumbuhan heterospora ( dapat menghasilkan dua jenis
spora)
Memiliki akar lateral yang cukup kuat untuk menopang batang pohon
tumbuhan konifer ada dua, yaitu strobilus jantan dan strobilus betina.
4
Penyerbukan tumbuhan konifer ini umumnya dibantu oleh angina,
dimana angina menyebabkan serbuk sari dari strobilus jantan akan jatuh
dan menempel pada bakal biji yang terdapat pada sisik strobilus betina.
Lalu, sel sperma yang terdapat di dalam serbuk sari akan bertemu dengan
sel telur yang ada di dalam bakal biji dengan bantuan buluh serbuk.
dan biji ini dapat diterbangkan oleh angin kemana saja. Jika biji tersebut
jatuh di tempat yang sesuai atau tepat maka biji tersebut akan tumbuh
Juniperus, Taxus.
sub-tropis. Ciri yang paling khas dari tumbuhan ini adalah batangnya yang
tidak bercabang, dan memiliki daun yang majemuk (di dalam satu tangkai
daun terdapat banyak daun atau lebih dari satu). Hampir semua anggota
dari tumbuhan ini berumah dua atau alat kelamin jantan dan kelamin
5
betina berada di pohon yang berbeda. Pohon betina membentuk daun buah
yang menyerupai tangkai dan agak pipih, pada tepinya terdapat lekukan-
lekukan yang berisi bakal biji. Sedangkan, pada pohon jantan terdapat
kantung yang berisi serbuk sari. Salah satu contoh tumbuhan dari divisi ini
berupa pohon besar, yang mana ketinggiannya dapat mencapai > 30 meter.
dalam satu pohon. Tumbuhan ini memiliki biji yang berkulit keras,
aroma yang tidak enak. Pada bijinya terdapat kulit luar yang keras dan
daya ingat.
6
Gambar 3: Pohon Bilobo (ginkgo)
sekunder dan tidak ada saluran resin. Contoh dari divisi ini adalah Gnetum
gnemon atau melinjo. Alat kelaminnya berada pada satu pohon atau
berumah satu, tetapi letak bunga jantan dan bunga betina terpisah. Bijinya
berbentuk bulat telur dan biasanya akan berwarna merah jika sudah masak.
Gam
7
Angiospermae yaitu golongan tumbuhan yang menghasilkan biji dan
tumbuhan berbiji tertutup atau tumbuhan yang bijinya terdapat di dalam
bakal buah . Angiospermae mempunyai nama lain Magnoliophyta dan
lawannya yaitu Gymnospermae.
8
Gambar 5: Struktur biji dan kecambah monokotil pada biji jagung
9
(c). Manfaat dari tumbuhan monokotil bagi kehidupan manusia ialah
sebagai:
10
Tabel 1: Perbedaan antara Monokotil dan Dikotil
11
Produksi tanaman obat hasil penambangan hutan.
Lebih dari 80% tanaman obat yang berada di dunia tumbuh di wilayah
Indonesia. Diantara 28.000 spesies tanaman yang ada, sudah ada lebih
dari 1000 spesies tanaman yang telah dimanfaatkan sebagai tanaman
obat. Banyak diantara beragam jenis tumbuhan obat yang telah
dimanfaatkan tersebut sebenarnya bukanlah tanaman budidaya yang
utama. Dan bahkan, tidak jarang tanaman obat yang telah
dikembangkan tersebut sebenarnya adalah tumbuhan liar ataupun
gulma-gulma yang mengganggu tanaman budiaya utama. Sumber
tumbuhan obat hasil hutan untuk industri jamu khususnya di pulau Jawa
sebagian besar merupakan hasil dari Taman Nasional Meru Bitri
(TNMB) dan Hutan Saradan-Madiun. Potensi tanaman obat yang
terdapat di TNMB mencakup 239 jenis tanaman obat yang terbagi ke
dalam 78 famili. Masyarakat di wilayah ini sudah memanfaatkan 85
jenis tanaman obat. akibatnya, keberadaan beberapa jenis tanaman obat
mulai langka. Beberapa jenis yang mulai langka tersebut adalah pule
pandak (Rauwolfia serpentine), bidara upas (Merremia mimosa), jati
belanda (Guazuma umifolia), pulasari (Alyxia reindwartii), kemukus
(Piper cubeba), dan gadung (Dioscorea hispida). Masyarakat di sekitar
Perhutani Saradan, Kabupaten Madiun juga telah memanfaatkan lebih
dari 44 jenis tanaman obat.
Produksi tanaman obat hasil budidaya
Jenis tumbuhan obat yang telah dibudiayakan petani baru 13 dari
sekitar 283 jenis yang direkomendasikan oleh Badan POM, yaitu jahe,
legkuas, kunyit, kencur, lempuyang, temu lawak, temu ireng, keji
beling, dringo, kapu laga, temu kunci, mengkudu, dan sambiloto.
Wilayah pengambangan tersebar di berbagai sentra produksi antara lain
Sumatra Utara, Riau, Jambi, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah,
Yogyakarta, Jawa Timur, Banten, Bali, Kalimantan Barat, Kalimantan
Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, dan Gorontalo. Daerah
penghasil utama adalah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur yang
mencapai 70-90% dari produksi nasional.
12
Tanaman yang digunakan untuk bahan baku industri obat
tradisional ini adalah golongan tanaman rempah seperti lada, pala,
jintan, dan ketumbar. Namun, karena digunakan sebagai jamu, maka
tanaman-tanaman tersebut digolongkan ke dalam tumbuhan obat.
Industri Kecil Obat Tradisional (IKOT) cenderung menggunakan bahan
tanaman mengarah pada trend pemanfaatan tanaman obat. Industri Obat
Besar/Menengah Tradisional (IOT) menghasilkan produk yang
sebagian besar dalam bentuk jamu dan bahan baku yang digunakan
masih bertumpu pada tanaman yang memiliki khasiat beragam,
dibudidayakan dalam skala luas dan system budidayanya relatif telah
dilakuan petani.
Industri besar dan menengah non jamu
Tumbuhan obat yang digunakan biasanya digunakan untuk industri
makanan, minuman, farmasi, dan kosmetik yang berupa ekstrak bahan
alami atau fitofarmaka. Pada industri besar dan menengah non jamu,
tanaman obat yang memiliki serapan terbesar adalah ketumbar, kunyit,
lengkuas, jahe, sereh wangi, jinten, adas manis, dan temulawak.
Tabel 2 : Tanaman Obat dan Khasiat bagi Kesehatan
Nama Tanaman
(nama ilmiah)
No Gambar Tanaman Khasiat dari Tanaman
13
Lengkuas Mencegah Kanker.
Meningkatkan Fungsi dan Jumlah
Sperma.
2 LENGKUAS
Bertindak sebagai Agen Anti-
Inflamasi.
(Alpinia galangal) Antibakteri dan Anticular.
Antioksidan Tinggi.
Mendukung Kesehatan Otak.
Mengatasi Sakit Perut dan
Masalah Pencernaan.
14
Meredakan sakit pinggang atau
encok.
Melangsingkan tubuh
Melawan kanker
Mengatasi demam
Mengobati wasir
Mengatasi iritasi karena alergi
Mengobati batuk rejan
Mengatasi tekanan darah rendah
Meredakan nyeri karena rematik
15
Diabetes mellicus
Liver (sakit kuning)
Kencing batu
8 KEJI BELING
Kencing kurang lancer
Batu kandung kencing
(Strobilanthes Batu kandung empedu
crispa)
Wasir, Tumor, Sembelit
Kencing manis
Akar → menghilangkan
kecanduan rokok
Tepung akarnya →
9 DRINGO menyembuhkan pilek
Encok
(Calami Rhizoma) Rematik
Bengkak
Demam
16
Mengobati luka memar, Linu,
Bengkak
Mengobati peradangan
11 TEMU PUTIH
Melancarkan peredaran darah
Menambah nafsu makan
(Curcuma Penyakit kanker
Mengatasi stress/kecemasan
zedoaria)
Gejala arthritis
Sakit maag
Mengobati miom
Anti mikroba
Keputihan
Masuk angin
13 TEMU KUCING
Sukar buang air kecil
Panas dalam
Penambah stamina
Perangsang ASI
17
Mengobati malaria
Menurunkan gula darah
SAMBILOTO Mengatasi sakit kepala
14
Demam
(Andrographis Sakit gigi
paniculata) Penyakit tifus
Mengobati luka akibat gigitan ular
berbisa/sengatan serangga
(www.manfaat.co.id)
18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
19
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, Neil A. dkk. 2003. Biologi Edisi Kelima Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Falahuddin,Irham.dkk.2014.Biologi Dasar.Palembang:ExcellentPublishing
Palembang
www.manfaat.co.id
www.perbedaanterbaru.blogspot.com
20