Anda di halaman 1dari 15

RANGKUMAN MATERI IPA KELAS 6

HUBUNGAN ANTARA MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA

A. Simbiosis
Hubungan antarmakhluk hidup yang khas disebut simbiosis. Di alam dikenal tiga macam kehidupan
simbiosis yaitu simbiosis mutualisme, simbiosis parasitisme, dan simbiosis komensalisme.
1. Simbiosis mutualisme
Simbiosis mutualisme adalah hubungan antara dua jenis makhluk hidup yang saling menguntungkan.
Contoh :
a. hubungan serangga dan tumbuhan berbunga.
Serangga seperti kupu-kupu, lebah, dan kumbang mengambil nektar dari bunga untuk makanannya,
serangga membantu proses penyerbukan pada bunga.
b. Kerbau dengan burung jalak
Jalak mendapat keuntungan berupa kutu sebagai makanan, sedangkan kerbau merasa nyaman
karena tidak gatal. Satu lagi keuntungan yang diperoleh kerbau, yaitu adanya peringatan akan
bahaya. Burung jalak akan segera terbang jika mengetahui adanya ancaman.
c. Buaya dengan burung Clover
Burung clover membersihkan kotoran dan sisa makanan di mulut buaya, sementara burung clover
mendapatkan makanan.
d. Tumbuhan dengan cacing
Tumbuhan sangat terbantu oleh adanya cacing tanah yang yang membuat lubang-lubang di dalam
tanah. Air dan udara yang diperlukan tumbuhan menjadi lebih mudah meresap dan diserap oleh
akar. Sebaliknya cacing tanah mendapatkan makanan dari daun-daun kering berguguran yang
kemudian membusuk.
e. jamur dengan ganggang
Ganggang mampu berfotosintesis untuk menyediakan makanan bagi ganggang tersebut dan bagi
jamur. Jamur menyediakan sarana untuk berfotosintesis, yaitu sebagai penyedia air dan karbon
dioksida. Simbiosis mutualisme antara jamur dan ganggang akan membentuk lumut kerak.
f. burung tertentu yang memangsa ulat yang berada di daun-daun suatu tumbuhan.
selain mendapatkan makanan, Burung tersebut membantu tumbuhan karena daunnya tidak menjadi
santapan ulat.
g. Akar tanaman polong – polongan dengan bakteri Rhizobium radicicola

2. Simbiosis komensalisme
Simbiosis komensalisma adalah hubungan ketergantungan antara makhluk hidup, di mana satu
pihak diuntungkan namun pihak yang lain tidak dirugikan. Contohnya adalah sebagai berikut:
a. Ikan remora dengan ikan hiu.
Ikan-ikan kecil yang disebut remora, menempel pada tubuh ikan hiu. Remora mendapatkan sisa-sisa
makanan dari ikan hiu. Selain itu, remora dapat bepergian ke manapun tanpa takut dimangsa oleh
ikan-ikan besar lain. Hiu tidak diuntungkan maupun dirugikan.
b. Anggrek dan berbagai jenis paku-pakuan hidup menumpang pada tumbuhan lain.
Anggrek dan paku-pakuan mendapatkan tempat hidup yang dapat terjangkau sinar matahari yang
membantu mereka berfotosintesis. Tumbuhan yang ditumpangi tidak diuntungkan maupun
dirugikan.
3. Simbiosis parasitisme
Simbiosis parasitisma adalah hubungan ketergantungan yang hanya menguntungkan salah satu
pihak. Contohnya adalah sebagai berikut:
a. Benalu yang hidup di pohon inang.
Selain menumpang hidup, benalu juga mengambil makanan dari tumbuhan inang yang
ditumpanginya. Akibatnya tumbuhan yang ditumpangi mengalami kerugian karena kehilangan zat-
zat makanan dan pertumbuhannya terganggu.
b. Tumbuhan tali putri yang menumpang pada tumbuhan lain.
Tumbuhan tali putri tidak bisa membuat makanan sendiri. Tumbuhan ini menghisap zat-zat makanan
dari tumbuhan yang ditumpanginya sehingga menghambat pertumbuhan inangnya.
c. Kutu kepala dengan kulit kepala manusia
d. Jamur panu dengan kulit manusia

B. Ekosistem
Satu makhluk hidup yang menempati areal tertentu disebut dengan individu. Bila ada sekelompok
makhluk hidup atau individu yang sejenis menempati areal atau wilayah tertentu, maka disebut
sebagai populasi. Kumpulan populasi yang hidup bersama ini akan membentuk komunitas.
Hubungan saling ketergantungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya disebut ekosistem.
Dalam ekosistem ada makhluk hidup dan tidak hidup. Komponen yang hidup seperti manusia, ikan,
tumbuhan, dan ayam disebut komponen biotik. Sedangkan komponen yang tidak hidup seperti batu,
air, oksigen, dan karbondioksida disebut Komponen abiotik. Sebagai contoh, dalam ekosistem laut
terdapat air, ikan, rumput laut, dan batu karang.
Ada dua macam ekosistem yang harus kamu ketahui, yaitu: ekosistem alam dan ekosistem buatan.
Ekosistem alam adalah ekosistem yang sudah ada di dalam alam. Contohnya: hutan, padang pasir,
laut, sungai, dan danau. Ekosistem buatan terbentuk karena dibuat oleh manusia, atau karena
campur tangan manusia. Contoh ekosistem buatan manusia adalah: sawah, ladang, kebun, taman,
kolam, akuarium, dan lain-lain.
Pada sebuah ekosistem terdapat banyak komponen. Komponen-komponen ekosistem itu, sebagai
berikut.
1. Produsen
Semua tumbuhan hijau adalah produsen dalam sebuah ekosistem. Produsen artinya penghasil, yaitu
menghasilkan bahan-bahan organik bagi makhluk hidup lainnya. Contoh produsen adalah padi, ubi,
singkong, sagu, jagung, dan tomat.
2. Konsumen
Konsumen adalah pemakai bahan organik yang dihasilkan oleh produsen. Berikut ini beberapa
tingkatan konsumen menurut apa yang dimakannya.
a. Konsumen Tingkat I
Konsumen tingkat I adalah makhluk hidup yang memperoleh energi langsung dari produsen.
b. Konsumen Tingkat II
Konsumen tingkat II adalah makhluk hidup yang memperoleh makanan dari konsumen tingkat I.
c. Konsumen Tingkat III
Konsumen tingkat III adalah makhluk hidup yang memperoleh makanan dari konsumen tingkat II.

3. Pengurai
Pengurai berperan menguraikan makhluk hidup yang telah mati. Hasil uraiannya berupa zat hara di
dalam tanah. Zat hara digunakan oleh tumbuhan sebagai sumber makanan.. Hasil kerja pengurai
dapat membantu proses penyuburan tanah. Contoh pengurai adalah bakteri dan jamur.
4. Komponen Abiotik
Komponen abiotik adalah tempat tumbuhan hijau (produsen) tumbuh. Kesuburan lingkungan abiotik
ditentukan oleh kerja pengurai. Hubungan antarkomponen dalam ekosistem dapat dilihat pada
bagan berikut.

Autotrof dan Heterotrof


Autotrof adalah organisme yang dapat membuat makanan sendiri (berfotosintesis).Organisme yang
termasuk kelompok ini, misalnya tumbuhan hijau, alga (ganggang), lumut, tumbuhan paku dan
sebagian bakteri dan di alam bertindak sebagai produsen.
Heterotrof adalah organisme yang tidak dapat membuat makanan sendiri.
Organisme heterotrof dibagi menjadi :
1. Herbivora adalah hewan pemakan tumbuhan, contoh : sapi, kambing, kuda, kerbau.
2. Karnivora adalah hewan pemakan daging, contoh : harimau, kucing, anjing, elang.
3. Omnivora adalah organisme pemakan tumbuhan dan hewan , contoh : manusia, gorilla,
simpanse, orangutan, ayam, tikus dan sebagainya.
4. Dekomposer (Pengurai) adalah organisme yang berperan menguraikan makhluk hidup yang
telah mati, contoh : fungi (jamur) dan bakteri.

C. Rantai Makanan
Tumbuhan hijau dapat membuat sendiri makanannya melalui fotosintesis dan disebut sebagai
produsen. Manusia dan hewan tidak dapat membuat makanannya. Mereka memakan tumbuhan
atau hewan lain sehingga disebut konsumen. Hubungan makan dan dimakan ini membentuk rantai
makanan. Rantai makanan adalah perjalanan makan-dimakan dengan urutan tertentu. Dalam rantai
makanan terjadi perpindahan energi.
Perhatikan gambar berikut!

Belalang sebagai pemakan produsen (rumput) disebut sebagai konsumen tingkat pertama. Katak
yang memakan konsumen tingkat pertama (belalang) disebut sebagai konsumen tingkat kedua. Ular
sebagai konsumen tingkat ketiga dan elang disebut sebagai konsumen tingkat keempat. Rantai
makanan akan berhubungan antara yang satu dengan yang lainnya membentuk jaring-jaring
makanan.

Urutan peristiwa makan dan dimakan di atas dapat berjalan seimbang dan lancar bila seluruh
komponen tersebut ada. Bila salah satu komponen tidak ada, maka terjadi ketimpangan dalam
urutan makan dan dimakan tersebut.
Perjalanan makan dan dimakan dari produsen sampai ke konsumen terakhir tersebut, dapat kita
gambarkan sebagai sebuah piramida. Agar rantai makanan dapat terus berjalan, maka jumlah
produsen harus lebih banyak dibandingkan jumlah konsumen. konsumen kesatu harus lebih banyak
daripada konsumen kedua, dan begitulah seterusnya.

D. Dampak Perubahan Lingkungan terhadap Makhluk Hidup


Pengaruh perubahan lingkungan pada makhluk hidup bermacam-macam. Bila perubahan itu
menguntungkan, maka makhluk hidup akan semakin berkembang. Bila perubahan lingkungan itu
merugikan, makhluk hidup harus bertahan. Dengan kata lain ia harus mampu menyesuaikan diri atau
melakukan adaptasi.Apabila ingkungan di sekitar makhluk hidup itu rusak, makhluk hidup akan
mengalami kesulitan untuk bertahan hidup.
Contohnya adalah masuknya bahan beracun ke dalam perairan, misalnya deterjen. Deterjen dalam
jumlah sedikit, dapat dinetralkan oleh air sungai. Deterjen yang terlalu banyak, dapat mematikan
ikan-ikan di sungai. Jikapun ikan-ikan tersebut tidak mati, zat racun akan terkumpul dalam tubuh
ikan, sehingga akan berbahaya bila ikan tersebut dikonsumsi manusia.
Beberapa contoh peristiwa alam yang merugikan, antara lain, gempa bumi, gunung meletus, dan
banjir.
Pencemaran air banyak menimbulkan kerugian-kerugian, antara lain, kerusakan lingkungan hidup,
banyak hewan dan tumbuhan air yang mati karena kekurangan oksigen, terjadi pendangkalan akibat
menumpuknya sampah di sungai, saluran air menjadi tidak lancar sehingga dapat mengakibatkan
banjir, dan munculnya berbagai penyakit seperti muntaber, tifus, kolera, disentri, dan penyakit gatal-
gatal pada kulit.
Hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya pencemaran air, antara lain, jangan
membuang limbah buangan pabrik dan sampah ke sungai, mengadakan penertiban pembuangan
sampah, dan membersihkan aliran sungai.
Hutan mempunyai peran yang sangat penting dalam kehidupan. Misalnya, dijadikan tempat
perlindungan hewan, melindungi tanah dari bahaya erosi, dan mencegah terjadinya pencemaran
udara. Akibat yang ditimbulkan karena adanya penebangan pohon dan kebakaran hutan, antara lain:
a. permukaan tanah menjadi gersang, tandus, serta keras;
b. banyak hewan dan tumbuhan yang mati;
c. terjadinya gangguan keseimbangan lingkungan, yaitu kekeringan yang sangat panjang,
kekurangan bahan pangan, dan kemiskinan.
RANGKUMAN MATERI MATEMATIKA KELAS 6
Bab 1 Bilangan Bulat
1. Operasi hitung bilangan bulat
a. Operasi hitung campuran
Aturan pengerjaannya adalah perkalian atau pembagian dikerjakan terlebih dahulu,
kemudian mengerjakan penjumlahan atau pengurangan. Misalnya:
(-50) + (-5) × 25 – (-75) : 25 = (-50) + (-125) – (-3)
= (-175) – (-3)
= (-172)
b. Menentukan FPB dan KPK dengan faktorisasi prima
Misalnya: FPB dan KPK dari 360, 180, dan 450 = . . . .
Faktorisasi prima dari 360 = 23 × 32 × 5
Faktorisasi prima dari 180 = 22 × 33 × 5
Faktorisasi prima dari 450 = 2 × 32 x 52
FPB dari 360, 180, dan 450 = 22 × 32 × 5 = 180
KPK dari 360, 180, dan 450 = 23 × 33 × 52 = 5.400
2. Bilangan pangkat tiga dan akar pangkat tiga
a. Bilangan pangkat tiga
Bilangan pangkat tiga adalah bilangan hasil pemangkatan tiga, misalnya 8, 27, dan
64.
b. Penarikan akar pangkat tiga

Misalnya: =....
c. Operasi hitung bilangan pangkat tiga
Misalnya:
1) 103 +253 =1000 + 15625 =16625
2) 453 – 53 =91125 – 125 = 91000
3) 203 x 83 = 8000 x 512 = 4096000
1603 =4096000
4) 803 : 203 = 512000 : 8000 = 64
43 = 64
d. Operasi hitung bilangan akar pangkat tiga
Misalnya:

1)

2)
3)

4)
Bab 2 Debit
1. Debit adalah volume zat cair yang mengalir tiap satu satuan waktu.
2. Debit dapat ditentukan dengan persamaan berikut.

Bab 3 Luas dan Volume

1. Luas bangun datar

2. Volume bangun ruang


Bab 4 Data
1. Membaca data dan diagram
a. Data adalah keterangan yang benar dan nyata yang dapat dijadikan dasar suatu
kesimpulan.
b. Membaca diagram
Misalnya:
Dari diagram berikut, dapat diketahui bahwa mata pelajaran yang banyak disukai
siswa kelas VI adalah pelajaran Matematika dan Olahraga.

2. Mengolah dan menyajikan data dalam bentuk tabel Misalnya, data nilai ulangan Matematika
kelas VI adalah sebagai berikut.
8 9 9 5 1 6 7
5 9 7 8 10 5 5 8
Data di atas diurutkan dari terkecil menjadi:
5 5 5 5 6
7 7 8 8 8
9 9 9 10 10
Data yang telah diurutkan disajikan dalam bentuk tabel frekuensi berikut.

3. Menafsirkan data
Pemilik sebuah taman bermain akan menutup taman bermainnya sekali seminggu. Berikut
ini merupakan data jumlah pengunjung sebuah taman bermain.

Berdasarkan data di atas, pemilik taman bermain memutuskan menutup taman bermainnya
pada hari Senin. Karena jumlah pengunjung pada hari Senin paling sedikit.
Bab 5 Pecahan
1. Menyederhanakan pecahan
Bentuk paling sederhana dari suatu pecahan adalah pecahan yang senilai dengan pecahan
tersebut tetapi sudah tidak dapat lagi dibagi oleh bilangan bulat kecuali 1.
Misalnya, bentuk paling sederhana dari adalah
2. Mengurutkan pecahan
Misalnya:

a.

Diurutkan dari yang paling kecil:


b. 0,2; 0,13; 0,215; 0,07
Diurutkan dari yang paling kecil: 0,07; 0,13; 0,2; 0,215.
3. Mengubah bentuk pecahan ke bentuk desimal
Misalnya:

50 % = 0,5
4. Nilai pecahan suatu bilangan
Misalnya:

dari 20 = x 20 = 15
35% dari 170 = 59,5
5. Operasi hitung pecahan
Cara mengerjakan operasi hitung campuran pada pecahan sama dengan cara mengerjakan
operasi hitung campuran pada bilangan cacah dan bilangan bulat. Perkalian dan pembagian
dikerjakan terlebih dahulu, kemudian penjumlahan atau pengurangan. Misalnya:

6. Perbandingan
Perbandingan selalu ditulis dalam bentuk pecahan paling sederhana.
7. Skala

Bab 6 Bidang Koordinat


1. Membuat denah
Gambar-gambar yang dicantumkan pada denah tempat adalah tempat-tempat yang penting
saja.
Hal-hal yang perlu dicantumkan pada denah antara lain:
a. arah mata angin dan
b. keterangan gambar
2. Menentukan letak tempat pada denah atau peta
Misalnya, letak kota Surakarta pada peta Jawa Tengah adalah 110o BT – 111o BT, 7o LS –
8o LS.
3. Letak titik pada koordinat kartesius
Koordinat kartesius digunakan untuk menentukan letak titik pada bidang datar. Letak titik
pada bidang datar ditentukan berdasarkan sumbu X dan Y dan ditulis (x, y).
Bab 7 Penyajian dan Pengolahan Data
1. Menyajikan data
Suatu data dapat ditampilkan dalam berbagai bentuk. Misalnya, data tentang warna
kesukaan siswa kelas VI dapat disajikan dalam bentukbentuk berikut.
a. Tabel frekuensi

Tabel Warna Kesukaan Murid Kelas VI

b. Diagram gambar

c. Diagram batang

d. Diagram lingkaran
2. Pengolahan data
Misalnya, nilai ulangan Larasati adalah sebagai berikut.
8 9 7 1 0 9 9 1 0 8 9 1 0
a. Nilai tertinggi = 10
Nilai terendah = 5
b. Modus = 9, karena nilai 9 yang paling sering muncul.

c. Rata-rata hitung =
3. Menafsirkan pengolahan data
Misalnya, terdapat dua kelompok belajar. Untuk mengetahui kelompok mana yang lebih
pintar, kita gunakan hasil pengolahan data. Berikut ini merupakan data nilai kedua

kelompok.
Berdasarkan tabel di atas, dapat kita ketahui bahwa kelompok A memiliki nilai yang lebih
beragam. Sedangkan kelompok B memiliki nilai yang hampir sama. Meskipun demikian, nilai
rata-rata kedua kelompok adalah sama, yaitu 7. Dengan demikian, dapat kita katakan bahwa
kedua kelompok sama-sama pintar.
RANGKUMAN MATERI INDONESIA KELAS 6
Pelajaran 1 Apa Hobimu?
1. Ketika menyimak cerita, usahakan mengetahui tema dan amanat cerita itu.
Tema adalah pokok persoalan yang mendasari cerita. Tema dirumuskan dalam sebuah
kalimat pernyataan. Tema dapat dirumuskan setelah kita membaca keseluruhan isi cerita.
Amanat adalah pesan moral yang terkandung dalam cerita.
2. Setiap hari kamu memperoleh informasi dari berbagai sumber. Misalnya, dari televisi,
koran/majalah, dan radio. Agar kamu terampil berbicara, kamu harus bisa menyampaikan
kembali informasi/pesan yang kamu peroleh.
Caranya:
a. ingat-ingat atau catat pokok-pokok informasi yang hendak kamu sampaikan,
b. sampaikan informasi itu kepada orang lain dengan bahasa yang runtut, baik, dan
benar,
c. ucapkan dengan lafal yang jelas dan dengan nada yang meyakinkan.
3. Kamu dapat menanggapi informasi dari kolom di majalah atau surat kabar yang kamu baca.
Caranya:
a. baca dan pahami informasinya,
b. sampaikan tanggapanmu dengan bahasa yang santun dan alasan yang logis.
(Tanggapan bisa berupa pertanyaan, saran, atau kritik).
4. Pada waktu mendaftar menjadi anggota suatu perkumpulan, kamu diminta mengisi formulir.
a. pahami dahulu isi formulir itu,
b. isilah dengan tulisan yang jelas dan mudah dibaca sesuai dengan data dirimu
masing-masing berdasarkan ketentuan pengisian yang ada.
Pelajaran 2 Mari Berhemat
1. Membuat ringkasan teks. Caranya:
a. baca naskah asli seluruhnya secara berulang-ulang,
b. catat gagasan-gagasan utamanya secara urut,
c. susun ringkasan berdasarkan gagasan-gagasan utama tersebut dengan
mempertahankan susunan gagasan aslinya.
2. Mendengarkan cerita dan menentukan latar. Latar adalah segala keterangan mengenai
waktu, ruang/tempat, dan suasana terjadinya cerita. Latar dibedakan menjadi:
a. latar waktu; zaman terjadinya peristiwa atau waktu penceritaan.
b. latar tempat; tempat berlangsungnya peristiwa dalam cerita.
3. Setelah membaca informasi dari berbagai sumber, kamu harus bisa memberi tanggapan.
Caranya lihat rangkuman bab I nomor 1.
4. Menyampaikan pesan atau informasi. Caranya:
a. catat informasi-informasi penting dari berita yang kamu simak,
b. sampaikan informasi-informasi penting itu kepada orang lain dengan
memperhatikan:
1) keruntutan informasi,
2) kejelasan isi informasi,
3) kejelasan pelafalan,
4) kewajaran dalam menyampaikan informasi.
Pelajaran 3 Pekerjaan yang Mulia
Pelajaran 4 Pengembangan Sumber Energi
1. Menulis hal-hal penting/pokok dari teks yang dibacakan. Caranya:
1. simak teks yang dibacakan,
2. catat dengan cepat hal-hal penting dari teks yang kamu simak.
2. Menyusun percakapan tentang berbagai topik. Caranya:
1. tulis nama pelaku-pelakunya,
2. tulis tuturan yang diucapkan setiap pelaku dalam tanda petik (“….”),
3. setiap kalimat dalam tuturan dimulai dengan huruf kapital,
4. antara nama pelaku dengan isi tuturan diberi tanda titik dua (:).
3. Menulis wesel pos.
Wesel pos tersedia di kantor-kantor pos, dan tidak diperjualbelikan secara umum. Wesel pos
digunakan untuk mengirimkan uang melalui kantor pos.
Caranya:
1. ambil blangko wesel pos di kantor pos,
2. isi blangko itu secara lengkap:
tanggal pengiriman uang,
jumlah uang yang dikirim,
nama dan alamat lengkap pengirim,
nama dan alamat lengkap orang yang dituju/dikirimi uang,
isi pesan (maksimal 20 kata), serta
tanda tangan dan nama terang pengirim.
4. Mendengarkan pembacaan teks. Caranya:
1. dengarkan pembacaan teks baik-baik,
2. catat pokok-pokok isi teks,
3. ceritakan kembali isi teks dengan kata-katamu sendiri berdasarkan pokok-pokok isi
yang telah kamu catat.
Pelajaran 5 Awas Bencana
1. Mendengarkan pembacaan teks. Caranya:
a. menyimak pembacaan teks dengan cermat,
b. mencatat hal-hal penting/pokok dari teks yang disimak,
c. menceritakan kembali isi teks.
2. Menyusun percakapan tentang berbagai topik yang sedang hangat dibicarakan banyak
orang. (Lihat rangkuman Pelajaran 4 nomor 2, halaman 62)
3. Membaca laporan hasil pengamatan. Langkah-langkahnya:
a. membaca laporan hasil pengamatan dengan cermat,
b. mencatat pokok-pokok isi laporan,
c. mencatat cara penyajiannya,
d. menceritakan isi laporan dan cara penyajiannya.
4. Mengubah puisi ke dalam bentuk prosa. Langkah-langkahnya:
a. baca puisi secara berulang-ulang dan pahami isinya,
b. tambahkan kata-kata atau tanda baca pada tempat-tempat tertentu yang sesuai,
c. ubah puisi ke dalam bentuk prosa.
Pelajaran 6 Transportasi Itu Penting
1. Menyimpulkan isi berita radio/televisi. Langkah-langkahnya:
a. menyimak berita dengan baik dan menentukan pokok-pokok isi berita,
b. menyimpulkan isi berita berdasarkan pokok-pokok isi,
c. menyampaikan kesimpulan isi berita kepada orang lain.
2. Membacakan puisi karya sendiri. Caranya:
a. menulis puisi,
b. membaca puisi (dalam hati) berulang-ulang lalu membenahi pilihan-pilihan kata
yang kurang tepat, c. memberi judul puisi,
c. membacakan puisi karya sendiri dengan:
 pengucapan yang jelas,
 intonasi (lagu kalimat) yang tepat,
 jeda yang tepat, dan
 ekspresi yang tepat.
3. Menemukan makna tersirat teks. Caranya:
a. membaca teks secara teliti,
b. memahami isi teks,
c. menemukan makna tersirat/tersembunyi dari teks yang dibaca.
4. Menulis surat resmi. Bagian-bagian surat resmi meliputi:
a. kop surat,
b. nomor dan hal surat,
c. tanggal surat,
d. alamat tujuan,
e. bagian pembuka surat,
f. bagian isi,
g. bagian penutup,
h. tanda tangan dan nama pengirim surat.
Pelajaran 7 Lingkungan Sekolah
1. Menceritakan isi drama pendek. Langkah-langkahnya:
a. menyimak drama,
b. memahami garis besar isinya,
c. menceritakan isi drama kepada orang lain.
2. Melaporkan isi buku.Caranya:
a. catat data buku, yang meliputi judul buku, nama pengarang, penerbit, tahun terbit,
jumlah bab, dan jumlah halaman,
b. baca kata pengantar dalam buku,
c. baca daftar isi,
d. catat garis besar isi buku dengan membacanya sekilas pada isi buku,
e. laporkan identitas dan isi buku secara jelas dan runtut.
3. Drama mempunyai unsur-unsur intrinsik, yang meliputi tokoh dan perwatakannya, latar,
tema, alur/jalan cerita, dan amanat.
– Tokoh adalah pelaku dalam drama. Perwatakan tokoh dapat diketahui melalui perkataan
dan perbuatan tokoh.
– Latar adalah tempat, waktu, dan suasana terjadinya peristiwa. Latar dibedakan atas latar
waktu, latar tempat, dan latar suasana.
– Tema adalah gagasan pokok atau ide yang mendasari pembuatan naskah drama.
– Alur/jalan cerita adalah rangkaian peristiwa dalam cerita drama yang saling berhubungan.
– Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan pengarang.
Unsur-unsur intrinsik dapat dipahami dengan membacanya berulang-
ulang secara bersungguh-sungguh.
4. Menyusun naskah pidato.Langkah-langkahnya:
a. menentukan tema atau pokok pembicaraan,
b. mendaftar pokok-pokok isi pidato,
c. menentukan tujuan pidato,
d. menyusun kerangka pidato,
e. mengembangkan kerangka pidato menjadi naskah pidato.
Pelajaran 8 Budi Pekerti
1. Menyimpulkan isi berita. Langkah-langkahnya:
a. menyimak berita dengan saksama,
b. mencatat pokok-pokok isi berita,
c. merangkaikan pokok-pokok isi berita menjadi kesimpulan.
2. Berpidato. Caranya:
a. menyampaikan pidato dengan sikap dan gaya yang wajar (boleh berdasarkan teks
yang telah dipersiapkan, boleh tidak berdasarkan teks),
b. mengucapkan kata demi kata dalam pidato dengan intonasi yang tepat,
c. berbicara dengan memperhatikan irama, ritme, dan tempo sehingga suara yang
dikeluarkan terdengar indah dan berirama,
d. memahami kondisi dan situasi pendengar.
3. Menentukan alur drama. Alur/jalan cerita adalah rangkaian peristiwa dalam cerita (drama)
yang saling berhubungan.
Alur terdiri atas beberapa bagian, yaitu:
a. eksposisi/pemaparan; bagian alur tempat pengarang mulai mengenalkan tokoh-
tokohnya.
b. pertikaian, tahap alur yang menggambarkan mulai adanya pertikaian, baik
antartokoh maupun pada diri seorang tokoh,
c. Klimaks, yaitu tahap alur yang menggambarkan bahwa persoalan yang dihadapi
tokoh mencapai puncaknya.
d. leraian, yaitu tahap alur yang menggambarkan bahwa persoalan mulai menurun,
e. penyelesaian, yaitu tahap yang menggambarkan bahwa persoalan selesai.
Secara sederhana, alur dibedakan menjadi bagian awal, bagian tengah, dan bagian akhir.
Jenis alur ditentukan berdasarkan urutan penyajian peristiwa-peristiwa dalam cerita (drama).
Jenis alur dibedakan menjadi:
f. Alur maju, jika peristiwa-peristiwa dalam drama disampaikan secara progresif/maju
dari awal, tengah, hingga akhir.
g. Alur mundur, jika peristiwa-peristiwa dalam drama disampaikan secara
regresif/mundur yang diawali dari bagian penyelesaian, dan berangsur-angsur
mundur hingga ke bagian permulaan.
h. Alur campuran, jika peristiwa-peristiwa disampaikan secara maju dan mundur.
4. Menulis surat resmi.
 Penulisan surat resmi harus memperhatikan: bentuk surat, bagian-bagian surat, dan
bahasa surat.
 Bagian-bagian surat resmi meliputi: kop/kepala surat, nomor surat, lampiran,
hal/perihal, tanggal surat, alamat tujuan surat, salam pembuka, batang tubuh surat
(pembukaan, isi, penutup), salam penutup, tanda tangan dan nama pengirim surat,
serta tembusan.
 Surat resmi harus ditulis dengan bahasa baku dengan pilihan kata yang tepat,
kalimat yang jelas, dan mudah dipahami.
Pelajaran 9 Lingkungan Hidup
1. Membaca teks/cerita dan menemukan makna tersirat. Caranya:
a. bacalah teks/cerita dengan saksama,
b. rumuskan temanya,
c. rumuskan amanat/makna tersirat dari teks/cerita itu.
2. Menyimpulkan isi berita yang didengar. Langkah-langkahnya:
a. dengarkan berita,
b. catat pokok-pokok isinya,
c. buat kesimpulan berdasarkan pokok-pokok isi,
d. sampaikan kesimpulanmu kepada orang lain.
3. Menulis naskah pidato atau sambutan. Langkah-langkahnya:
a. menentukan tema pidato/sambutan,
b. mendaftar pokok-pokok isi sambutan,
c. menentukan tujuan sambutan,
d. menyusun kerangka sambutan,
e. mengembangkan kerangka menjadi pidato/sambutan.
4. Setelah menulis pidato, diharapkan kamu bisa presentasi. Presentasi adalah pengucapan
penyampaian pidato. Caranya (lihat rangkuman pelajaran 8 nomor 2).

Anda mungkin juga menyukai