Anda di halaman 1dari 6

Nama : Gina Novi Triana

NIM : 1911050071

TUGAS PENDAHULUAN PARASITOLOGI I

A. Host
1. Hospes Definitive : Hospes tempat paraisit hidup, tumbuh menjadi dewasa dan
berkembang secara seksual. Hospes ini mengeluarkan parasit dewasa. Contoh
manusia sebagai hospes definitive dari cacing gelang ( Ascaris lumbricoides )
2. Hospes Perantara / Intermediet : Hospes tempat parasit tumbuh menjadi bentuk
infektif yang siap di tularkan kepada manusia. Hospes tempat berkembangnya
stadium muda parasit ( larva ). Contoh :
a. Manusia sebagai hospes perantara dari parasit malaria, karena stadium sexual
berada dalam tubuh nyamuk Anopheles.
b. Mnausia bertindak selaku hospes perantara bagi parasit yang hospes definitifnya
hewan.
3. Hospes reservoar : Hospes insidental dari parasit secara alami hidup pada hewan.
Hewan yang bertindak sebagai definitif bagi parasit yang hidup pada manusia.
Contoh : Kera
4. Hospes Paratenik : Hewan yang mengandung stadium infektif ( larva ) parasit tanpa
menajdi dewasa pada hospes definitif. Contoh : Cacing Tanah, Cacing Syngamus
Trachealis.
5. Hospes Obligat : hospes utama yang mengandung parasit, namun ada spesies lain
yang dapat sebagai hospes yang mengandung parasit dewasa. Contoh :Vespula
Acadica
6. Hospes Incidental : Bila suatu spesien secara kebetulan dapat mengandung parasit
dewasa, padahal hospes yang sesungguhnya adalah spesies lain. Contoh : manusia
dan kuda adalah inang buntu bagi virus West Nile, yang siklus hidupnya biasanya
antara nyamuk culicine dan burung.Manusia dan kuda dapat terinfeksi, tetapi tingkat
virus dalam darah mereka tidak cukup tinggi untuk menularkan infeksi ke nyamuk
yang menggigit mereka.
7. Hospes Alternative : Hospes utama yang mengandung parasit namun ada spesies lain
yang dapat sebagai hospes yang mengandung parasit dewasa. Contoh : Lalat rumah (
Musca domestica )
B. Simbiosis
1. Simbiosis Parasitisme

Parasitisme adalah bentuk interaksi simbiosis yang mana satu organisme


diuntungkan dan organisme lain dirugikan, parasit, organisme yang diuntungkan
mengambil nutrisi dari organisme lain, sedangkan inang, merupakan organisme yang
dirugikan.Inang seringkali merupakan tempat tinggal sekaligus sebagai sumber
makanan bagi parasit. Dengan kata lain, parasit memiliki ketergantungan yang sangat
tinggi terhadap kondisi organisme lain yang dijadikan sebagai inangnya.

Beberapa contoh simbiosis parasitisme:

• Cacing pita-Manusia
• Cacing pita sebagai parasit dan manusia sebagai inang. Cacing pita dewasa
hidup dalam usus manusia kemudian hidup dengan mengambil nutrisi dari
manusia. Cacing pita dapat masuk ke dalam tubuh manusia apabila manusia
memakan daging sapi atau babi yang mengandung larva cacing pita di
dalamnya.
• Kutu-Manusia-Mamalia
• Kutu biasa tinggal di rambut manusia atau di bulu mamalia kemudian menjadi
parasit dengan menghisap darah dari inang. Sebenarnya kutu tidak begitu
berbahaya, yang menjadi berbahaya adalah ketika kutu yang tinggal di inang
yang memiliki penyakit tertentu kemudian berpindah ke inang yang lain.
• Larva tawon dan Ulat Catalpa
Ulat catalpa yang menjadi inang bagi larva tawon.Tawon dewasa menyengat
ulat, menginjeksikan telur mereka. Telur tersebut kemudian menetas dan
memakan ulat dari dalam tubuh, begitu berhati-hati sehingga tidak
mengganggu bagian vital dari sang ulat. Hingga pada akhirnya mereka
muncul dan membuat kepompong dimana larva tersebut akan menjadi
dewasa. Secara teknik tawon merupakan parasitoid, karena tidak seperti
parasit lainnya, serangga ini membunuh inangnya.
2. Komensalisme
Simbiosis yang menyebabkan yang satu diuntungkan dan yang lainnya tidak
dirugikan. Dalam interaksi ini salah satu organisme tidak akan terusik dengan
keberadaan organisme lainnya.
Beberapa contoh simbiosis Komensalisme:
• Tanaman anggrek dan pohon tempat ia hidup
Bunga anggrek bisa menempel dan “numpang hidup” di pohon mangga
misalnya, namun si anggrek mampu membuat makanannya sendiri sehingga ia
sama sekali tidak merugikan pohon
• Ikan Hiu dan ikan remora
Sementara itu pola hubungan ikan hiu dan remora juga terbilang unik sebab
remora akan mendapatkan sisa makanan yang dikonsumsi oleh hiu dan hal
tersebut sama sekali tidak merugikan si hiu.
• Cattle Egred dan hewan ternak
Hewan ternak yang memakan rumput, akan sekaligus menyibakkan serangga
yang tersembunyi di rumput. Burung akan mengikut hewan ternak
tersebut, sehingga ketika hewan ternak makan maka serangga yang
kemudian tersibak akan dimakan oleh burung.
3. Mutualisme
Mutualisme merupakan bentuk simbiosis dimana kedua spesies mendapatkan
keuntungan, melalui simbiosis ini spesies dapat meningkatkan kemampuan mereka
dalam bertahan dan berkembang. Pada bentuk hubungan mutualisme tertentu lebih
kepada pengeksploitasian satu sama lain (Smith, Ecology & Field Biology).
Beberapa contoh simbiosis mutualisme:
• Lebah dan bunga
Lebah terbang dari bunga yang satu ke bunga yang lain untuk mengumpulkan
nektar, sebagai sumber makanan bagi lebah, maka lebah mendapatkan
keuntungan. Sebaliknya bagi bunga lebah dapat membantu proses
penyerbukan, karena ketika lebah mengumpulkan nektar dari satu bunga maka
tanpa sengaja serbuk sari dari bunga akan menempel pada lebah. Kemudian
ketika lebah kemudian pindah ke bunga lain serbuk sari tersebutakan jatuh di
putik bunga lain, sehingga proses penyerbukan terjadi.
• White-winged dove dan Saguaro Kaktus
Kaktus menyediakan makanan bagi burung dove dalam bentuk buah dari
tanaman kaktus. Burung dove mengkonsumsi buah tersebut, kemudian
terbang dan kemudian menjatuhkan biji tanaman kaktus di tempat yang baru,
sehingga kaktus akan tumbuh ditempat baru tersebut.
• Yucca plants and yucca moth
Sama halnya dengan serangga sebagai agen penyebar benih lainnya, ngengat
membantu dalam perkembangbiakan tanaman yucca. Ngengat biasa
meletakkan telur pada tanaman yucca kemudian ketika larva ngengat menetas
dan menjadi dewasa, benih tanaman yucca akan terbawa oleh ngengat,
sehingga tanaman yucca bisa tumbuh di tempat lain.
4. Amensalisme
Amensalisme yaitu interaksi anatara dua spesies atau lebih yang berakibat salah
satu dirugikan, sedangkan pihak lainnya tidak terpengaruh yaitu tidak rugi dan tidak
untung.
Beberapa contoh simbiosis amensalisme:
• Brokoli dengan kembang kol
Hubungan lainnya yang hanya merugikan satu pihak namun tidak
menguntungkan pihak lainnya bisa dilihat pada hubungan antara brokoli dan
kembang kol.Disini residu brokoli dapat mencegah fungi Verticillium
penyebab penyakit layu pada beberapa tanaman sayur, contohnya kembang
kol dan brokoli sendiri.Dalam hal ini pihak yang dirugikan adalah kembang
kol, sementara brokoli tidak mendapat pengaruh apapun.
• Pohon pinus dengan tumbuhan lain
Dalam menerapkan pola interaksi dengan lingkungannya, pohon pinus
diketahui menghasilkan senyawa alelopati yang dapat menggagu
kelangsungan hidup tumbuhan di sekitarnya. Tanaman yang rentan terhadap
senyawa alelokimia dari tanaman lainnya dapat mengalami gangguan pada
proses perkecambahan, pertumbuhan, serta perkembangannya.
• Dinoflagellata dengan Fitoplankton
Dinoflagellata adalah mikroorganisme yang termasuk golongan
alga.Hubungan antara mikroorganisme ini dengan fitoplankton termasuk
dalam simbiosis amansalisme lantaran Dinoflagellata menghasilkan senyawa
alelokimia yang bisa menyebabkan kematian pada fitoplankton dan binatang
laut lainnya.Dinoflagellata juga menyebabkan air laur menjadi kemerah-
merahan.Bagi Fitoplankton dan binatang laut lainnya ini jelas
merugikan.Dinoflagellata sendiri tidak mengalami kerugian ataupun
keuntungan dari kejadian ini.
C. Parasitisme
Kategori parasite berdasarkan pembagian parasitisme:
a. Tempat hidup
1) Ectoparasite (ectozoa) : yaitu : parasit yang hidup di luar tubuh hospes.
2) Endoparasite (entozoa) : yaitu : parasit yang hidup di dalam tubuh
hospes.
b. Sifat hidup
1) Patogenik parasite (parasit patogen) yaitu : parasit yang hidup dalam
hospes dan menimbulkan kerusakan pada jaringan/organ hospes
2) Pseudoparasite yaitu : suatu benda asing yang pada pemeriksaan mirip
seperti parasit
3) Spurious parasite (parasit koprosoik) yaitu : parasit yang berada berada
dalam usus hospes dan melewati sal cerna tanpa menimbulkan gejala
infeksi pada hospes
c. Waktu
1) Temporary parasite (parasit temporer) yaitu : parasit yang hidup dalam
hospes hanya untuk sementara saja (hanya pada saat membutuhkan
makanan).
2) Permanent parasite (parasit permanen) yaitu : parasit yang sepanjang
hidupnya berada di dalam tubuh hospes.
d. Cara hidup
1) Facultative parasite (parasit fakultatif) yaitu : parasit yang selain hidup
parasitik di tubuh hospes mampu hidup bebas di luar tubuh hospes
2) Obligatory parasite (parasit obligat) yaitu : parasit yang harus selalu
hidup di dalam tubuh hospes dan tidak bisa hidup di luar tubuh
hospes.
3) Insidental parasite (parasit isidentil) yaitu : parasit yang hidup parasitik
pada hospes yg sebenarnya bukan hospes alaminya

DAFTAR PUSTAKA

Srisasi Gandahusada dkk, 2013, Parasitologi Kedokteran, Edisi ke 4, Badan Penerbit


FKUI:Jakarta.

Soedarto, 2008, Parasitologi Klinik, Airlangga University Press: Surabaya

Soedarto, 2011, Buku Ajar Parasitologi Kedokteran, Sagung Seto:Jakarta

https://realsoepardi.blogspot.com/2018/09/parasit-jenis-siklus-hidup-dan-cara.html

https://en.wikipedia.org/wiki/Host_(biology)

https://www.academia.edu/25697384/Pengantar_Parasitologi

Anda mungkin juga menyukai