Anda di halaman 1dari 3

Simbiosis Komensalisme

Hubungan timbal balik, di mana satu pihak mendapatkan untung sedangkan pihak lain tidak
dirugikan maupun diuntungkan. Berbagai contoh simbiosis komensalisme akan diberikan pada
ulasan materi di bawah.

Contoh Simbiosis Komensalisme


1. Ikan Remora dengan Ikan Hiu
Ikan remora berada disekitar pada ikan hiu agar tidak dimangsa oleh ikan yang lebih besar
darinya. Sedangkan ikan hiu tidak mendapat keunutngan dari ikan remora yang berada
disekitarnya.

2. Tanaman Anggrek pada Pohon Rambutan


Tanaman Anggrek hidup menumpang pada pohon rambutan tanpa mengganggu proses
tumbuh pohon tersebut. Tanaman anggrek mendapatkan tempat untuk tumbuh sehingga
diuntungkan. Sedangkan pohon rambutan tidak mendapat untung atau mengalami rugi.

3. Udang dengan Timun Laut


Udang dapat memperoleh sisa makanan yang berada di sekitar timun laut. Keberadaan udang
tidak mengganggu timun laut. Sehingga, timun laut tidak merasa diuntungkan atau dirugikan
dengan keberadaan udang di sekitarnya.

4. Bulu Babi dan Ikan Goby


Bentuk ikan goby adalah kecil dan tipis. Biasanya, ikan goby akan berlindung diantara duri-duri
bulu babi yang beracun untuk berlindung dari serangan predator.

5. Tanaman Sirih pada Pohon Jambu


Tanaman sirih tumbuh dengan cara merambat pada pohon jambu. Pohon jambu hanya
berperan sebagai tumpangan untuk tanaman sirih. Tanaman sirih dapat menghasilkan
makanan sendiri untuk dirinya, sehingga tidak mengganggu proses tumbuh pohon jambu.
Kesimpulannya, tanaman sirih mendapat untung dan pohon jambu tidak mendapat untung dan
tidak juga dirugikan. Sehingga, simbiosi yang terjadi adalah simbiosis komensalisme.

Sekarang kita beralih pada pembahasan simbiosis amensalisme.

Simbiosis Amensalisme
Hubungan timbal balik, di mana satu pihak dirugikan sedangkan pihak lain tidak dirugikan maupun
diuntungkan. Berbagai contoh simbiosi amensalisme yang ada di lingkungan sekitar dapat dilihan
pada materi di bawah.

Contoh Simbiosis Amensalisme


1. Gulma dan Tanaman Produksi
Gulma dapat menghambat pertumbuhan padi karena ia menghalangi padi dari sinar matahari.
Dlam kasus ini, gulma tidak mendapat untung atau mengalami rugi. Sedangkan padi merasa
dirugikan karena tidak mendapatkan cukup cahaya matahai. Sehingga, simbiosis yang terjadi
adalah simbiosis amensalisme.

2. Jamur Penicilin dan Bakteri Gram Positif


Jamur penicilin mengeluarkan senyawa alelopati yang dapat menghambat perkembangan
bakteri gram positif. Sehingga, jamur penicillin dapat menghambat perkembangan bakteri
gram positif. Pada kasus ini, jamur tidak dirugikan dan bakteri gram positif mengalami kerugian
karena menghambat proses tumbuhnya.

3. Pohon Walnut dengan Tumbuhan Disekitarnya

Pohon walnut memiliki senyawa alelopati, yaitu senyawa yang sifatnya dapat merusak
ataupun menghambat pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan yang berada disekitarnya.
Sehingga, tumbuhan yang berada di sekitar pohon walnut akan merasa dirugikan.

4. Tumbuhan Lamtoro dengan Gandum


Tumbuhan lamtoro mengeluarkan senyawa yang memberikan dampak buruk bagi gandum.
Jadi, gandum akan dirugikan dengan adanya tumbuhan lamtoro.

5. Lantana dengan Gulma Anggur


Tanaman lantana dapat menghasilkan senyawa alelopati, senyawa yang memberikan dapat
menghambat pertumbuhan dan perkembangan dari gulma anggur. Gulma anggur disekitar
tanaman lantana dirugikan dengan adanya tanaman lantana. Sedangkan tanaman lantana
tidak untung dan tidak rugi, sehingga termasuk dalam jenis simbiosi amensalisme.

6. Brokoli dengan Kubis


Brokoli memiliki senyawa residu yang dapat membuat kubis menjadi cepat membusuk. Brokoli
dan kubis yang disimpan berdekatan akan membuat kubis cepat membusuk. Dalalm kasus ini,
kubis dirugikan, dan brokoli tidak dirugikan atau diuntungkan.
7. Pohon Pinus dengan Tumbuhan Disekitarnya
Simbiosis pohon pinus dengan tumbuhan disekitarnya sama dengan pohon walnut dengan
tumbuhan disekitarnya. Pohon pinus juga dapat menghasilkan senyawa alelopati seperti
pohon walnut. Sehingga, proses tumbuh tumbuhan di sekitar pohon pinus akan terganggu.
Pohon pinus tidak mengalami rugi atau untung. Sedangkan tumbuhan di sekitar pohon pinus
mengalami kerugian.

8. Dinoflagellata dengan Fitoplankton


Dinoflagella dapat mengeluarkan senyawa alelokimia yang dapat memberikan dampak buruk
bagi fitoplankton. Senyawa alelokimia yang dikeluarkan dinoflagellata dapat mengubah warna
air laut menjadi kemerah-merahan. Sehingga menyebabkan fitoplankton dan binatang laut
menjadi terganggu. Fitoplankton dan binatang laut dirugikan karena air tidak mengandung
oksigen yang bersih. Sedangkan Dinoflagellata tidak mengalami pengaruh apapun.

9. Rumput Teki dengan Tumbuhan di sekitarnya


Rumput teki dapat mengeluarkan senyawa yang beracun. Senyawa tersbut dapat
menghambat proses tumbuh tumbuhan disekitarnya. Rumput teki juga mengambil unsur
penting untuk tumbuh dari tanah tempat tumbuhan lain disekitarnya. Hal ini tentu saka
merugikan tumbuhan di sekitar rumput teki. Sedangkan rumput teki tidak mengalami kerugian
atau merasa diuntungkan.

Pembahasan yang terakhir tentang jenis simbiosis adalah simbiosis parasitisme. Simak ulasan
lengkapnya di bawah.

Sumber: https://idschool.net/sd/4-jenis-simbiosis-mutualisme-komensalisme-amensalisme-parasitisme/

Anda mungkin juga menyukai