Anda di halaman 1dari 6

Nama : Lois enda perangin angin

Nim : D1A020128

Kelas : K

Mata kuliah : Ekologi Tanaman

Tugas 2

1. Simbiosis adalah semua jenis interaksi biologis jangka panjang dan dekat
antara dua organisme biologis yang berbeda, baik itu mutualisme,
komensalisme, atau parasitisme. Organisme yang terlibat tersebut,
masing-masing disebut simbion, bisa berasal dari spesies yang sama atau
berbeda. Jadi, simbiosis antara mikroorganisme adalah interaksi antara
mikroorganisme dengan tanaman dalam jangka waktu yang panjang

2. simbiosis komensalisme adalah sebuah interaksi antara dua makhluk


hidup yang menguntungkan salah satu organisme, sementara organisme
lain tidak dirugikan dan tidak diuntungkan. Artinya, salah satu makhluk
hidup akan diuntungkan sementara makhluk hidup lain tidak terpengaruh.
Simbiosis mutualisme antara mikroorganisme dengan tanaman adalah
hubungan dimana mikroorganisme mendapat keuntungan dan si tanaman
tidak mendapat kerugian ataupun sebaliknya

Contoh : Tanaman paku akan melekat pada pohon mangga agar dapat
memperoleh sinar matahari yang cukup untuk melakukan fotosintesis. Pohon
mangga tidak diuntungkan dan tidak dirugikan dalam hubungan ini.
3. Berbanding terbalik dengan simbiosis komensalisme, Amensalime
merupakan hubungan antara dua makhluk hidup dimana satu pihak
dirugikan sedangkan pihak lain tidak dirugikan dan juga tidak diuntungkan
(tidak terpengaruh apa-apa).

Contoh : Gulma merupakan tumbuhan pengganggu yang dapat menurunkan


hasil tanaman yang dibudidayakan bila tidak dikendalikan secara efektif.
Gulma menyaingi tanaman dalam pengambilan unsur hara, air, ruang dan
cahaya. Pada tanaman padi, gulma sering kali menjadi masalah yang cukup
serius karena dapat mengganggu dan berpengaruh terhadap produktuvitas
hasil panen. Pada simbiosis ini tanaman padi mengalami kerugian, sedangkan
gulma tidak dirugikan dan tidak diuntungkan.

4. Simbiosis mutualisme adalah hubungan antara dua organisme berbeda


jenis yang saling menguntungkan. Tidak ada yang dirugikan dalam
simbiosis ini. Keduanya baru akan mengalami kerugian jika simbiosis
tidak dilakukan.

Contoh : bakteri Rhizobium leguminosarum adalah bakteri yang berfungsi


menyuburkan tanah dengan cara mengikat Nitrogen yang terdapat dalam
udara bebas. Nah, dengan adanya bakteri ini, tanaman polong-polongan
menjadi lebih subur. Bakteri Rhizobium sendiri akan mendapatkan makanan
dari tanaman polong-polongan.

5. Parasitisme

Simbiosis parasitisme adalah ketergantungan yang terjadi ketika pihak


yang satu mendapat keuntungan namun merugikan pihak lainnya.
Contoh : Kutu daun atau dikenal juga dengan nama 'afid' atau 'aphid' merupakan
jenis serangga kecil pemakan getah tanaman. Mereka hidup secara berkelompok
dan berperan sebagai hama tanaman.

Kutu daun biasanya hidup di tumbuhan-tumbuhan dan merugikan tumbuhan


yang ditinggalinya.

Keuntungan akan didapatkan oleh kutu daun berupa getah makanan yang
diperoleh. Sementara tumbuhan yang ditinggali akan dirugikan karena diserap
oleh kutu daun.
6. Pemangsaan atau predasi adalah interaksi biologis ketika suatu organisme
pemangsa, membunuh dan memakan organisme yang lain yang merupakan
mangsanya. Ini adalah salah satu dari jenis perilaku makan umum yang
mencakup parasitisme dan pemangsaan mikro dan parasitoidisme
Contohnya :
Tumbuhan kantong semar memakan serangga yang hinggap diatasnya

Tugas 3

Bakteri Ralstoniasolanacearum

Bakteri Ralstonia merupakan salah satu patogen tular tanah (soil borne) dimana
tanah menjadi media tumbuh dan berkembang biak. Bakteri Ralstonia bekerja
dengan cara mengeluarkan enzim penyebab busuk di wilayah sekitar perakaran
sehingga menyebabkan tanaman cabai layu

Gejala Serangan

 Sebagian tanaman mengalami layu bagian daunnya pada siang hari, namun
pada sore hari akan segar kembali. Gejala ini akan berlanjut dimana
tanaman akan benar-benar layu, daun menguning dan rontok tidak hanya
di siang hari, tetapi pada pagi dan sore hari, pada akhirnya tanaman cabai
mati.
 Kalau anda penasaran, untuk memastikan bahwa itu layu bakteri, cobalah
mengambil batang tanaman yang layu tersebut lalu belahlah kemudian
anda masukkan dalam air. Jika beberapa saat muncul cairan bewarna
kuning kecoklatan maka bisa dipastikan itu adalah gejala serangan
bakteri Ralstonia.
 Gejala diatas adalah gejala khas pada penyakti layu yang disebabkan oleh
bakteri saja, tentu anda tidak akan menemukan pada tanaman cabai yang
layu karena jamur Fusarium, nematoda Meloidogyneatau karena faktor
fisiologis (kekeringan).

Penyebaran

 Melalui tanah (soil borne)


 Melalui aliran air (water borne)
 Melalui benih (seed borne)
 dan melalui alat, tanah yang terbawa pada alat atau sentuhan tangan yang
sebelumnya berinteraksi dengan patogen tersebut.

Pengendalian

 Menghindari timbulnya perlukaan pada bagian tanaman terutama akar


karena akan menyebabkan infeksi bakteri.
 Melakukan rotasi tanaman dengan tanaman selain cabai atau se-
familyseperti tomat, kentang dan terung dalam waktu yang lama, untuk
memutus siklus bakteri, sampai keberadaan, pertumbuhan dan
perkembangannya dipastikan hilang.
 Pengaturan sistem drainase yang baik, hindari adanya genangan air lahan
penanaman untuk menghindari potensi perkembangan bakteri.
 Aplikasi agen hayati Trichodermasp yang berfungsi sebagai biopesticide,
fungisida dan bakterisida alami. Trichoderma sp bersifat parasit terhadap
jenis jamur, bakteri dan patogen lain, dan bekerja dengan cara menghambat
pertumbuhan dan penyebaran patogen tular tanah.
 Aplikasi kimia dengan bakterisida yang berbahan
aktif StreptomisinSulfat dan Dazomet (Basamid GR).

Anda mungkin juga menyukai