Oleh :
Nama
NIM
Kelas
Asisten
Prodi
:
:
:
:
:
I.
DEKOMPOS
ER
BAWANG
ULAT
GRAYAK
Burung
Burung kecil
pemakan ulat
II.
1.1
Bawang Merah
KONSUMEN 1
Menurut ( Syamsu.2016 ) Konsumen Tingkat 1 ( satu ) adalah makhluk hidup
yang memperoleh makanan atau enegi langsung dari produsen Pada komoditas
bawang merah ulat grayak Spodoptera exigua hubner menjadi konsumen tingkat
satu sekaligus sebagai hama utama bagi bawang merah
Ulat Grayak ( Spodoptera exigua hubner)
Hama ini menyerang tanaman pada malam hari, ulat grayak ini berasal dari telur
serangga spodoptera litura yang berwarna putih kelabu, telur diletakkan didaun
hijau, telur berwarna putih seperti kapas, lama masa injubasi sekitar 3 hari. Telur
menetas menjadi larva kecil dan masuk ke daun bawang merah dan makan dari
dalam daun, daun terlihat transparan dan berlubang bagian yang dimakan. Larva
kecil bersembunyi didalam daun dan bila sudah besar bersembunyi didalam tanah.
Pada serangan hebat dapat menghabiskan daun bawang merah dalam 2 malam.
(Hisam.2016)
Konsumen Tingkat 2
Konsumen tingkat 2 ( dua ) adalah makhluk hidup yang memperoleh makanan
dari konsumen tingkat 1 konsumen tingkat 2 juga dapat menjadi musuh alami bagi
konsumen tingkat satu yang tergolong menjdi hama seperti burung pemakan ulat
yang memakan ulat grayak pada tanaman bawang merah.
Konsumen Tingkat 3
Konsumen tingkat 3 ( tiga ) adalah makhluk hidup yang memperoleh makanan
dari konsumen tingkat 2 seperti burung predator yang memakan burung lebih
kecil dari ukuranya
Pengertian Pengurai
Pengurai adalah makhluk hidup yang menguraikan kembali zat-zat yang semula
tedapat dalam tubuh hewan dan tumbuhan yang telah mati. Pengurai membantu
proses penyuburan tanah
Cara Pengendalian
Untuk pengendalian dapat dilakukan dengan menggunakan insektisida tabor yang
berbahan aktif karbofuran ( furadan, regent ) dengan dosis 10-12 kg/ha. Untuk
caranya ditabur ditanah atau dicampur saat pemupukan. Dapat juga menggunakan
musuh alami misalnya Tritaxys braurei, Cuphocera varia dan jamur misalnya
Botrytis sp.
Ulat Grayak ( Spodoptera litura )
Hama ini menyerang tanaman pada malam hari, ulat grayak ini berasal dari telur
serangga spodoptera litura yang berwarna putih kelabu, telur diletakkan didaun
hijau, telur berwarna putih seperti kapas, lama masa injubasi sekitar 3 hari. Telur
menetas menjadi larva kecil dan masuk ke daun bawang merah dan makan dari
dalam daun, daun terlihat transparan dan berlubang bagian yang dimakan. Larva
kecil bersembunyi didalam daun dan bila sudah besar bersembunyi didalam tanah.
Pada serangan hebat dapat menghabiskan daun bawang merah dalam 2 malam.
Cara Pengendalian
Untuk pengendalian dapat dilakukan dengan mengambil telur,ulat grayak dari
daun dan dengan melakukan penyemprotan insektisida lannete hijau dan untuk
ulat yang besar dengan menggunakan insektisida berbahan aktif klorfenapir.
Lalat Penggorok Daun ( Liriomyza Chinensis )
Hama ini bila menyerang tanaman bawang merah menusukkan telurnya ke daun
tanaman tersebut, dengan ditandai bintik-bintik kecil lurus seperti ujung jarum.
Selang 2 hari bintik-bintik itu membentuk garis lurus seperti berwarna putih dan
lama-kelamaan daun mulai mengering. Bila serangan terlalu hebat hingga ke akar
akan menyebabkan busuk dan mengeluarkan belatung.
Cara Pengendalian
Untuk pengendalian dapat dilakukan dengan menyemprotkan insektisida berbahan
aktif Abamectin ( demolish, agrimec ).
Tungau
Hama ini menyerang pada daun tanaman bawang merah dengan cara menghisap
cairan pada daun sehingga daun menjadi kering dan akhirnya mati. Biasanya jenis
hama ini menyerang tanaman bawang merah pada saat musim kemarau.
Berkembang sangat pesat saat udara mulai panas. Untuk serangan yang begitu
hebat daun terlihat kering dalam 3 hari dan tanaman pun menjadi mati.
Cara Pengendalian
Untuk pengendalian dapat dilakukan dengan menggunakan insektisida berbahan
akatif Fenpropatrin ( meotrin 50 ec ) dengan dosis 20-30 ml/17 liter air, dengan
interval 5 hari.
Daftar Pustaka
Hisam.2016.Tanaman Bawang Merah Anda Terserang Hama Dan
Penyakit !! Ini Cara Pengendaliannya.
(http://www.ruangtani.com/pengendalian-hama-dan-penyakit-