Anda di halaman 1dari 42

Ekologi dan ekonomi pht 2

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS
TADULAKO
ARAS KEPUTUSAN
EKONOMI PENGENDALIAN
HAMA
• Konsep Aras Ekonomi
– Konsep Aras Ekonomi pertama kali dikenalkan
oleh Stern dan kawan-kawan dari
Universitas California pada tahun 1959. 
– Konsep ini terdiri atas konsep Kerusakan
Ekonomi (EconomicDamage), Aras Luka
Ekonomi (Economic Injury Level), Ambang
Ekonomi (Economic Threshold) dan Aras
Keseimbangan Umum .
Lanjuta
Gambar ini menunjukkan letak 3 Aras Ekonomi pada keadaan
n
populasi hama yang normal yaitu semua Aras Ekonomi berada di atas
Aras Keseimbangan Umum.
Lanjuta
n
• Konsep Aras Ekonomi muncul dan berkembang
karena pada waktu itu masyarakat (petani) cenderung
untuk menggunakan insektisida secara berlebihan
tanpa menggunakan dasar yang rasional. 
• Insektisida digunakan secara terjadwal menurut umur
tanaman secara ekonomi dengan alasan preventif
tetapi tidak efisien dan mengandung risiko besar bagi
kualitas lingkungan, oleh karena itu perlu ditetapkan
landasan ekonomi dan ekologi yang dapat digunakan
untuk  memutuskan kapan dan di mana pestisida
harus digunakan
Lanjuta
n
• Konsep Aras Ekonomi didasarkan pada pengamatan
OPT dengan melihat jenis OPT, stadia OPT,  tingkat
kepadatannya, tingkat serangannya dan fase
pertumbuhan tanaman. 
• Berdasarkan pengamatan ini dapat dilihat besarnya
tingkat kerusakan yang akan terjadi sehingga dapat
diputuskan tindakan pengendalian  yang akan dilakukan.
• Penggunaan pestisida kimia organik sintetik hanya dapat
dibenarkan apabila populasi OPT sudah di atas Aras
Ambang Ekonomi.  
Lanjuta
n
• Kerusakan Ekonomi
– Untuk memahami konsep Aras Ekonomi maka perlu
diketahui tentang Luka (injury) dan Kerusakan (damage). 
– Menurut Untung (2003 : 67) dan Sunoto (2003 :
3) Luka adalah setiap bentuk penyimpangan fisiologis
tanaman sebagai akibat aktivitas atau serangan OPT, jadi
terpusat pada OPT dan aktivitasnya.  
– Kerusakan adalah kehilangan yang dirasakan oleh tanaman
akibat serangan OPT antara lain dalam bentuk penurunan
kuantitas dan kualitas produksi, jadi terpusat pada tanaman
dan tanggapannya terhadap pelukaan oleh OPT.  Luka
tanaman dapat mengakibatkan kerusakan.   
Lanjuta
n
• Stern et.al. (1959) cit. Untung (2003 : 67)
menyatakan Kerusakan Ekonomi adalah
tingkatan kerusakan tanaman akibat
serangan hama yang membenarkan adanya
pengeluaran biaya untuk tindakan pengendalian
secara buatan dengan pestisida. 
• Tindakan pengendalian dapat dibenarkan apabila
jumlah biaya pengendalian lebih rendah dari
pada besarnya nilai kehilangan potensial yang
diderita tanaman  karena adanya populasi hama.
Lanjuta
• Aras Luka Ekonomi
n
– Aras Luka Ekonomi (ALE)  adalah keadaan
dimana kepadatan populasi terendah yang dapat
mengakibatkan kerusakan ekonomi.  Menurut
Mumford dan Norton (1982) cit. Untung (2003 :
67) bahwa dasar konsep Aras Ekonomi adalah
konsep Titik Impas (BreakEeven Concept) dalam
pengendalian hama.  Pada titik impas ini terjadi
kerusakan ekonomi yaitu pada ALE, sehingga
apabila dilakukan pengendalian hama di atas
titik impas masih akan menguntungkan.  
– Sebaliknya apabila dilakukan di bawah titik
impas  maka hanya akan merugikan petani
karena besarnya nilai kehilangan hasil yang
diselamatkan lebih rendah daripada biaya
pengendalian yang dikeluarkan. 
Lanjuta
n
• Ambang Ekonomi
– Ambang Ekonomi (AE) merupakan istilah yang
sudah dikenal dan digunakan untuk pengambilan
keputusan pengendalian hama sesuai dengan
konsep Pengelolaan Hama Terpadu (PHT). 
– Menurut Stern dkk. (1959)  AE merupakan
kepadatan populasi hama yang memerlukan
tindakan pengendalian untuk mencegah terjadinya
peningkatan populasi berikutnya yang dapat
mencapai Aras Luka Ekonomi (ALE). 
Lanjuta
n
• Dalam konsep AE lebih menekankan aspek
 pengambilan keputusan kapan dan di mana
petani harus menggunakan pestisida agar
tindakan tersebut efektif menurunkan
populasi hama dan mencegah kerugian lebih
lanjut serta meningkatkan keuntungan usaha tani
Lanjuta
n

• Ambang Ekonomi secara konsepsi


letaknya harus di bawah garis
Aras Luka Ekonomi (ALE), hal ini
karena apabila
populasi hama telah mencapai
garis AE kemungkinan populasi
akan meningkat terus sehingga
dapat melewati garis AE
Lanjuta
n
• Stern dkk. (1959) cit. Untung (2003 : 72)
menyatakan agar populasi hamatidak mencapai
ALE  harus diadakan tindakan pengendalian
pada aras populasi  di garis AE. 
• Penentuan AE dan ALE adalah AE harus di
bawah ALE, hal ini dimaksudkan agar petani
masih mempunyai waktu untuk menanggapi
perubahan yang terjadi di lapangan. 
Lanjuta
n
• Misalnya apabila dari perhitungan
diketahui ALE dari larva penggerek
batang padi adalah 5 larva/rumpun
maka dapat kita tentukan nilai AE
adalah 4 larva/rumpun tanaman.     
Lanjuta
n
• Penentuan Ambang Ekonomi
• Penentuan Ambang Ekonomi suatu OPT didasarkan
pada : jenis OPT, yaitu apabila OPT tersebut merupakan OPT
utama maka nilai AE  cukup tinggi, misalnya hama
Wereng (Nephotettix virescens) nilai Ambang Ekonominya
adalah 5 nimfa pertunas pada saat tidak ada serangan penyakit
Tungro, jika ada serangan Tungro maka  1 nimfa pertunas;
 jenis tanaman yaitu menyangkut Nilai Ekonomi tanaman,
apakah dipanen daunnya, bunganya, buahnya, akarnya atau
keseluruhan tanaman.
Lanjuta
n
• Ambang Ekonomi untuk setiap OPT berbeda
karena setiap OPT secara biologi dan ekologi
tidak sama.  Ada Opt yang menyerang tanaman
pada fase pembibitan, fase pertumbuhan
vegetatif dan fase generatif pada saat pengisian
bulir dan polong.  Ada pula OPT yang
menyerang sepanjang umur hidup tanaman.
Lanjuta
n

• Jenis tanaman yang


dibudidayakan oleh
petani dapat
mempengaruhi nilai
Ambang Ekonomi dari
OPT, artinya tanaman
yang memiliki nilai
ekonomi tinggi akan
Lanjuta
n
• Monitoring Organisme Pengganggu Tanaman
(OPT)
• Monitoring OPT adalah suatu kegiatan mengamati
dan mengawasi perkembangan setiap OPT dan
komponen-komponen penyusun agroekosistem. 
Pengamatan dilakukan untuk menentukan nilai
Ambang Ekonomi dari OPT, sehingga sedikit saja
terjadi kenaikan populasi suatu OPT akan cepat
diantisipasi dengan melakukan pengendalian yang
dianggap cocok untuk kondisi demikian.
Lanjuta
n
• Monitoring perlu dilakukan terutama pada
daerah-daerah yang berpotensi meledaknya
suatu populasi hama, terutama untuk hama-
hama utama dan hama potensial yang mudah
meledak poplasinya apabila kondisi
mendukung.  Monitoring dapat dilakukan secara
terjadwal yang dilakukan sejak tanam sampai
menjelang panen. 
Lanjuta
n

•  Monitoring ditujukan untuk mengawasi


dinamika populasi hama sehingga apabila
terjadi kenaikan populasi hama mendekati
Aras Ambang Ekonomi petani sudah bisa
menentukan keputusan pengendalian yang
akan dilakukan.
Lanjuta
n
• Tindakan Pengendalian Baru Dilakukan Apabila
dengan Tindakan tsb diperoleh Manfaat Ekonomi

Pemantauan → Populasi Hama di lahan



Aras Keputusan Pengendalian Tercapai

Pengendalian secara ekonomik dapat
dipertanggungjawabkan
Lanjuta
n

• Satuan Aras Keputusan Pengendalian


• Jumlah individu hama per satuan atau per unit
sampel, exp : 5 ekor wereng / rumpun
• Prosentase atau intensitas serangan, exp : 10%
kerusakan anakan sebelum berbunga karena
PBP.
Lanjuta
n
• Akibat Serangan Hama
– Perubahan fisiologis → Kerusakan tanaman
(Biologi)
– Penurunan hasil (Ekonomi)
• Aras Ekonomi dalam pengendalian
menghubungkan parameter biologi dan ekonomi
• Latar Belakang Konsep Aras Ekonomik
• Muncul dan berkembang karena adanya
kecenderungan penggunaan pestisida
berlebihan :
–Sistem penyemprotan berjadwal
–Tujuan preventif
• Tidak efisien (ekonomis) & beresiko
terhadap kualitas lingkungan (ekologis).
Lanjuta
n
 Jadi perlu pengelolaan pestisida, sehingga muncul
pertanyaan :
 Pada aras populasi berapakah serangan hama
dianggap merusak ?

 Pada aras populasi berapakah pengendalian dengan
pestisida perlu dilakukan ?
→ Salah satu pendorong munculnya Konsep Aras
Ekonomik
Lanjuta
n
• Konsep Pengendalian Hama Terpadu (Stern, 1959),
termasuk Konsep Aras Ekonomik
• Dalam Konsep Aras Ekonomik terdapat :
– Konsep Kerusakan Ekonomik
* (Economic Damage)
– Konsep Aras Luka Ekonomik
* (Economic Injury Level)
– Konsep Ambang Ekonomik
* (Economic Threshold)
Lanjuta
n
• Luka & Kerusakan Tanaman (Main, 1977)
– Luka (Injury) :
Setiap bentuk penyimpangan fisiologis
tanaman sebagai akibat aktivitas atau
serangan hama.
– Kerusakan (Damage) :
Kehilangan yang dirasakan oleh tanaman
akibat serangan hama, a.l. dalam bentuk
penurunan kuantitas & kualitas.
Lanjuta
n

• Kerusakan Ekonomik :
– Tingkatan kerusakan tanaman akibat serangan
hama yang membenarkan adanya pengeluaran
biaya untuk tindakan pengendalian secara buatan
(pestisida).
– Biaya pengendalian yang dikeluarkan = Nilai
kehilangan hasil potensial yang dapat diselamatkan
oleh usaha pengendalian tersebut.
Lanjuta
n

• Aras Luka Ekonomik (ALE) :


– Kepadatan populasi hama terendah yang dapat
mengakibatkan kerusakan ekonomik.
– Konsep ALE (Stern) menurut Numford & Norton
(1982) : merupakan titik impas dalam
pengendalian hama (Break - even Concept).
Lanjuta
n
ALE – Titik Impas
Diperoleh Keuntungan

Penyemprotan pestisida

ALE – Titik Impas
(tercapai Kerusakan ekonomik) ↓
Penyemprotan pestisida

Diperoleh Kerugian
Lanjuta
n

• Nilai Kehilangan Hasil


Potensial (Rp) =
Berat kehilangan hasil potensial
(Penurunan hasil akibat serangan
hama)
(dalam satuan berat)
X
Harga produksi (Rp / satuan berat)
Lanjuta
n
• Pada saat ALE – Titik Impas :
Nilai Kehilangan Hasil (Rp)
=
Biaya Pengendalian (Rp / ha)

Nilai kehilangan hasil potensial yang terjadi pada


titik impas disebut

Ambang Pendapatan
(Gain Thershold)
Lanjuta
n
• Ambang Pendapatan Ambang
Pendapatan (ton / ha) :

Biaya Pengelolaan (Rp / ha)


------------------------------------------
Harga Produk (Rp / ton)
Lanjuta
n
• PENGHITUNGAN ALE
1. ALE berada pada aras populasi dimana
nilai kehilangan hasil yang dapat
diselamatkan (NKH) = Biaya
pengendalian (B)
2. NKH = H x BKH H : Harga produksi
(Rp/kg) BKH : Berat Kehilangan Hasil
tanaman karena adanya populasi
tersebut (kg/ha)
Lanjuta
n
3. BKH = P x L x R
P : Kepadatan populasi hama (populasi hama/ha)
L : Besarnya luka tanaman per individu hama (%
defoliasi)
R :Berat kerusakan tanaman per unit luka tanaman
(misal : pengurangan berat tanaman per %
defoliasi)
Lanjuta
n

• Jadi NKH = H x P x L x R
4. ALE terjadi pada waktu NKH = B,
Sehingga diperoleh persamaan : NKH =
B = H x P x L x R ALE merupakan aras
populasi sehingga ALE ↔ P.
Lanjuta
n
• Jadi dari persamaan tersebut dapat diperoleh nilai
ALE sebagai berikut :
B
ALE = ---------------- → P pada titik impas
HxLxR adalah ALE
Lanjuta
n

5. Apabila tindakan pengendalian hama yang


dilakukan tidak dapat menekan kehilangan
hasil sepenuhnya (100%) tetapi hanya 90%
atau 0,9 dalam perhitungan perlu dimasukkan
faktor koreksi (K) sehingga :
B
ALE = --------------------
HxLxRxK
Lanjuta
n
• Untuk beberapa jenis hama terutama
yang mempunyai alat mulut penghisap
tidak dapat dibedakan antara L (luka) dan
R (kerusakan atau kehilangan hasil)
• Karena kedua variabel ini untuk
kelompok hama tersebut sulit untuk
diukur
Lanjuta
n
• Untuk menghitung besarnya penurunan hasil dapat
digunakan metode regresi linier dengan
menghubungkan jumlah serangga dan hasil.
Y = a + bx
Y = hasil per ha
a = konstanta (intersep y)
b = kehilangan hasil per serangga hama
x = jumlah hama / daerah
Lanjuta
n
• Ambang Ekonomi (AE) Kepadatan populasi
hama yang memerlukan tindakan pengendalian
untuk mencegah terjadinya peningkatan populasi
yang dapat mencapai ALE
• AE merupakan Aras Keputusan Tindakan
Pengendalian, jadi :
• AE = Ambang Tindakan = Ambang
Pengendalian
Lanjuta
n
• Ambang Ekonomi (AE) letaknya di bawah
Aras Luka Ekonomi (ALE)
• Pertimbangan ekonomik → ALE
• Segi operasional → AE
• Penetapan AE harus didasarkan pada
penetapan ALE
U
YO
NK
HA
T

Anda mungkin juga menyukai