Anda di halaman 1dari 6

SIMBIOSIS BIOTA LAUT

(Makalah Bioekologi Simbion Laut)

Oleh
Muhammad Yusuf Azhari 1814221023

PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN


JURUSAN PERIKANAN DAN KELAUTAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2021
I. Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Simbiosis adalah hubungan timbal balik antara dua makhluk hidup yang saling berdampingan.
Kata simbiosis berasal dari bahasa Yunani yaitu sym artinya dengan, dan biosis artinya
kehidupan. Simbiosis merupakan suatu pola interaksi yang erat antara dua organisme yang
berlainan jenis, sedangkan simbion adalah sebutan untuk makhluk hidup yang melakukan
simbiosis.

Dalam kehidupan setiap organisme tidak terlepas dari adanya interaksi. Interaksi merupakan
suatu jenis tindakan yang terjadi ketika dua atau lebih makhluk hidup mempengaruhi atau
memiliki efek satu sama lain. Setiap organisme tidak dapat hidup sendiri, karena setiap
organisme tersebut membutuhkan bantuan dari organisme lainnya. Setiap interaksi yang terjadi
akan memberikan manfaat atau kerugian yang berdampak bagi setiap organisme yang saling
berinteraksi. Salah satu dampak dari interaksi yaitu pada pengaruh kehidupan dan kecepatan
pertumbuhan suatu populasi.

1.2 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Dapat mengetahui apa itu Simbiosis
2. Dapat mengetahui berbagai macam simbiosis yang ada di organisme laut
II. ISI

2.1 Pengertian Simbion


Hubungan interspesifik ada yang bersifat simbiosis ada yang non-simbiosis. Hubungan simbiosis
adalah hubungan antara dua individu dari dua jenis organisme yang keduanya selalu bersama-
sama. Simbiosis berasal dari bahasa Yunani yaitu “sym” yang berarti dengan dan “biosis” yang
berarti kehidupan. Simbiosis adalah hubungan antar makhluk hidup dengan makhluk hidup yang
lainnya. Berdasarkan pada definisi tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa simbiosis
merupakan hubungan antara makhluk hidup yang satu dengan yang lainnya yang hidup secara
bersama-sama. Contoh dari simbiosis adalah Flagellata yang hidup dalam usus rayap. Flagellata
itu mencerna selulosa kayu yang dimakan rayap. Dengan demikian rayap dapat menyerap
karbohidrat yang berasal dari selulosa itu. Hubungan non-simbiosis adalah hubungan antara dua
individu yang hidup secara terpisah, dan hubungan terjadi jika keduanya bertemu atau
berdekatan. Contohnya adalah kupu-kupu dengan tanaman bunga. Bunga akan terbantu dalam
penyerbukan yang disebabkan terbawanya serbuk sari bunga oleh kaki kupu-kupu dengan tidak
sengaja ke bunga yang lain pada saat kupu-kupu mengisap nectar dari bunga tersebut. Simbiosis
sebagai hidup bersama antara dua individu dari dua jenis organisme, baik yang menguntungkan
maupun yang merugikan.

2.2 Macam-macam Simbiosis


Ada beberapa macam simbiosis yaitu sebagai berikut :
1. Mutualisme
2. Parasitisme
3. Komensalisme
4. Amensalisme

2.2.1 Simbiosis Mutualisme


Simbiosis Mutualisme adalah hubungan antara dua organisme yang berbeda jenis namun saling
menguntungkan satu sama lain. Dalam hubungan ini, artinya kedua organisme sama-sama tidak
ada yang dirugikan. Kerugian bagi keduanya justru adalah ketika simbiosis itu tidak dilakukan.
Oleh karena itu kehadiran makhluk hidup lain menjadi begitu penting bagi mereka yang
mengalami simbiosis jenis ini. Simbiosis mutualisme ini ada juga yang merupakan kewajiban.
Artinya organisme yang terlibat membutuhkan satu sama lain untuk bertahan hidup. Contoh
simbiosis mutualime dapat dilihat di sekitar kita, baik pada hewan, tumbuhan, bakteri, bahkan
manusia.
Contoh :
Ikan badut dan anemone laut memiliki hubungan yang cukup harmonis lho. Keduanya menjalin
hubungan yang saling menguntungkan, atau biasa disebut dengan istilah simbiosis mutualisme.
Dalam interaksi keduanya, anemone laut selalu diuntungkan dengan keberadaan ikan badut.
Ikan badut yang hidup disekitar anemone laut akan memakan alga dan berbagai hewan
invertebrate kecil yang dapat membahayakan kelangsungan hidup anemone. Begitu pula ikan
badut sangat merasa diuntungkan karena mereka mendapat makanan dari anemone.
Hubungan harmonis keduanya pun tak hanya berhenti disitu. Konon, fases ikan badut juga dapat
membantu kesuburan dari anemone laut lho. Ikan badut yang tinggal di sekitar anemone laut pun
juga akan mendapat perlindungan anemone dari predator laut yang hendak memangsanya.
Ikan badut yang memiliki cahaya terang ditubuhnya akan memancing ikan-ikan kecil untuk
mendatangi anemone. Dimana ikan-ikan kecil yang terjebak dan mengalami kelumpuhan akan
menjadi santapan bagi anemone. Sisa-sisa makanan dari anemone ini akan menjadi santapan bagi
ikan badut.

2.2.2 Simbiosis Parasitisme


Simbiosis paratisme merupakan hubungan interaksi antara 2 (dua) makhluk hidup yang saling
menguntungkan salah satu organisme dan merugikan organisme lainnya. Parasit merupakan
organisme yang diuntungkan, sedangkan inang merupakan organisme yang dirugikan. Simbiosis
ini mengambil makanan dan cadangan makanan makhluk lain agar dapat bertahan hidup,
disamping itu menggunakan makhluk hidup lain sebagai pelindung diri. Hal ini dapat
mengakibatkan kerugian yang dialami inang secara permanen. Untuk parasit yang hidupnya di di
dalam Tubuh Inang maka kemudian disebut dengan sebutan Endoparasit, dan untuk parasit yang
hidup di Luar Tubuh Inang itu disebut dengan Ektroparasit.
Contoh:
Ikan mutiara dengan teripang. Ikan mutiara merupakan jenis mesoparasite. Mendeteksi bahan
kimia yang dilepaskan oleh teripang dan memasuki teripang ketika berpatisipasi dalam
pertukaran gas dan nafas di dalam air. Teripang berupaya untuk mengeluarkan ikan mutiara
dengan cara mengeluarkan sebagian besar dari saluran pencernaan melalui anus mereka. Hal ini
dapat merugikan untuk teripang.

2.2.3 Simbiosis Komensalisme


Simbiosis komensalisme adalah interaksi antara dua makhluk hidup berlainan jenis, salah satu
makhluk hidup diuntungkan dan makhluk hidup yang lain tidak dirugikan, misalnya, simbiosis
antara anggrek dan pohon mangga serta antara ikan hiu dan ikan remora.
Contoh:
Hubungan antara udang dan timun laut juga termasuk dalam salah satu contoh hewan yang
mengalami komensalisme organisme laut. Interaksi biologis mereka, yaitu udang biasanya akan
menunggangi mentimun laut. Tujuan hal tersebut adalah untuk memperoleh sisa-sisa makanan
dari timun laut.

Sehingga udang akan memperoleh keuntungan berupa mendapatkan makanan dari sisa-sisa
makanan dari timun laut. Sedangkan timun laut tidak akan mendapatkan keuntungan maupun
kerugian dengan kehadiran udang.

2.2.4 Simbiosis Amensalisme


Berbeda dengan simbiosis mutualisme yang menguntungkan kedua belah pihak, bahkan tidak
ada pihak yang diuntungkan pada simbiosis amensalisme ini.Pada simbiosis amensalisme, salah
satu pihak akan dirugikan, sementara pihak lainnya tidak akan dirugikan maupun diuntungkan
karena keberadaannya.
Contoh :
Dinoflagellata merupakan mikroorganisme yang termasuk pada kelompok alga. Namun,
dinoflagellata ini memiliki bentuk dan penampilan yang cukup unik dan menyerupai alga pada
umumnya. Beberapa di antaranya menyerupai bentuk diatome. Dinoflagellata dikenal sebagai
mikroorganime yang memiliki sel tunggal, ternyata ia juga dapat menghasilkan senyawa
alelokimia yang akan memberikan dampak buruk bagi binatang laut lainnya seperti fitoplankton.
Senyawa alelokimia yang dihasilkan tersebut dapat mengubah warna air laut menjadi kemerah-
merahan. Senyawa tersebut menyebabkan fitoplankton terganggu karena air laut tidak
mengandung oksigen yang bersih. Selain itu, hal tersebut juga dapat membunuh fitoplankton
tersebut.

Sehingga hubungan antara dinofalgellata dengan fitoplankton juga termasuk dalam contoh
simbiosis amensalisme. Hal ini disebabkan oleh dinoflagellata yang tidak diuntungkan maupun
dirugikan dengan keberadaan fitroplankton. Sedangkan fitoplankton merasa dirugikan dengan
keberadaannya.

Anda mungkin juga menyukai