Anda di halaman 1dari 6

Nama : Sintiya Anugrah Rante Lembang

NIM : 1814142019
Kelas : Biologi Sains A

Tugas Metode Penelitian (Review artikel)

ARTIKEL BIOLOGI LINGKUNGAN


“INTERAKSI KOMPONEN BIOTIK DAN ABIOTIK DI AREA WISATA
ALAM COBAN RAIS”

Interaksi adalah hubungan antara organisme yang satu dengan lainnya.


Komponen biotik dengan abiotik yang saling berinteraksi membentuk ekosistem.
Interaksi antarkomponen yang terjadi di dalam ekosistem menentukan
pertumbuhan populasi setiap organisme dan berpengaruh terhadap perubahan
serta perkembangan struktur komunitas biotik. Interaksi antarkomponen
ekosistem dapat berupa interaksi antarorganisme, antarpopulasi, dan
antarkomunitas. Dalam tulisan ini akan dibahas mengenai interaksi
antarkomponen yang ada di area wisata alam Coban Rais.

Coban Rais merupakan salah satu wahana wisata alam yang terletak di
dusun Dresel, desa Oro-oro Ombo, Batu, Malang. Coban Rais memiliki tinggi 20
Meter dan terletak di ketinggian sekitar 1025 meter dari permukaan laut di lereng
Gunung Panderman. Dengan tinggi 1025 meter diatas permukaan laut, Coban
Rais tentu memiliki udara yang dingin dan sejuk, alamnya pun juga masih asri.

Coban Rais juga merupakan bumi perkemahan. Jarak yang di tempuh dari
bumi perkemahan ke air terjun sekitar 3,5 Km dengan waktu tempuh sekitar 1
sampai 1,5 jam. Akses menju air terjun terbilang cukup sulit karena berupa jalan
setapak kecil, jalan berbatu, bahkan beberapa kali harus menyeberangi sungai. Di
sebelah kiri terdapat jurang dengan kedalaman sekitar 50 s.d 75 meter. Jalan yang
dilalui juga menanjak meskipun tidak terlalu terjal. Sepanjang perjalanan terdapat
pohon-pohon dan terkadang harus menyingkirkan perdu yang merintangi jalan.

Komponen biotik yang ada di Coban Rais berupa seluruh makhluk hidup
yang ada di dalamnya baik berupa hewan, mikroorganisme, tanaman dan
serangga. Sedangkan komponen abiotiknya berupa tanah, air, temperatur, cahaya
matahari, bebatuan, dll. Kedua komponen ini saling berinteraksi membentuk satu
ekosistem yang di dalamnya terdpat beberapa pola interaksi. Pola interaksi yang
terdapat di area wisata Coban Rais bermacam-macam yang dibedakan atas
interaksi antar-organisme atau antar-individu, interaksi antar-populasi, dan
interaksi antar-komunitas. Namun yang dijumpai di area tersebut kebanyakan
berupa interaksi antar-organisme.

1)      Interaksi Antar-Organisme
Interaksi antar-individu atau antar-organisme adalah suatu hal yang mutlak sebab
suatu individu tak akan pernah lepas dari individu lainnya. Interaksi antar-
individu tersebut bisa dengan mudah dijumpai di dalam sebuah populasi atau
suatu komunitas.

a.    Netral

Merupakan hubungan yang tidak saling meng-ganggu antar organ-isme dalam


habitat yang sama, hal ini bersifat netral yaitu tidak diuntungkan dan juga tidak
dirugikan. Contoh yang berhasil dijumpai di area Coban Rais adalah hubungan
antara lalat dengan tumbuhan. Lala t tidak mengambil makanan dari tumbuhan,
begitu pun sebaliknya. 
b.   Simbiosis

Simbiosis adalah hubungan antar makhluk hidup dari spesies yang berbeda yang
hidup bersama. Simbiosis dibedakan menjadi:

 Komensalisme
Secara sederhana, simbiosis komensalisme diartikan sebagai bentuk hubungan
antara dua makhluk hidup yang berbeda jenis dimana makhluk hidup yang satu
diuntungkan dan di lain pihak makhluk hidup lainnya tidak diuntungkan tetapi
tidak pula dirugikan. Simbiosis komensialisme ini memang hanya
menguntungkan salah satu pihak namun makhluk hidup yang ada di dalamnya
tetap bisa berinteraksi satu sama lain dan hidup berdampingan. Adapun contoh
simbiosis komensialisme yang paling mudah kita temukan di keseharian kita
adalah bunga anggrek dan pohon di mana ia melekat dan hidup. Bunga anggrek
tersebut, meski hidup menempel pada pohon, tetapi ia sanggup membentuk dan
membuat makanannya sendiri. Oleh sebab itu, secara teknis, ia hanya hidup
“menumpang” dan bukan menjadi parasit pada pohon. Dengan demikian,
keberadaannya sama sekali tidak merugikan juga memberi keuntungan pada
pohon tempat ia melekat.Dalam perjalanan menuju Coban Rais tidak berhasil
ditemui contoh simbiosis ini.

 Mutualisme

Simbiosis mutualisme merupakan pola interaksi atau hubungan antara dua


organisme dengan jenis yang berbeda dimana keduanya mendapatkan keuntungan
dari hubungan tersebut. Contoh yang ber-hasil ditemui di kawasan Coban Rais
adalah lumut kerak (lichenes). Lumut kerak yang umumnya hidup menempel pada
kulit pohon atau batu-batuan sebenarnya merupakan dua organisme berbeda jenis
yang hidup bersama. Dua organisme tersebut adalah ganggang dan jamur.
Ganggang dapat berfotosintesis sehingga dapat memberikan makanan dan oksigen
kepada jamur karena jamur tidak mampu melakukan fotosintesis.

Sebaliknya, jamur berperan memberikan air dan mineral-mineral yang akan di-
serap melaui rizoid kepada ganggang. Air dan mineral-meneral tersebut
digunakan oleh ganggang sebagai bahan untuk fotosintesis. Dengan demikian,
kehidupan bersama keduanya saling menguntungkan.

Dalam kehidupan sehari-hari simbiosis mutualisme dapat dilihat pada hubungan


antara kupu-kupu maupun lebah dengan bunga. Bunga akan terbantu dalam
penyerbukan yang disebabkan terbawanya serbuk sari bunga oleh kaki kupu-kupu
dengan tidak sengaja ke bunga yang lain. Kupu-kupu maupun lebah mendapat
keuntugan berupa madu dari bunga yang dihisapnya. 

 Parasitisme
Simbiosis parasitisme adalah hubungan antara dua makhluk hidup yang meng-
akibatkan makhluk hidup yang satu mendapatkan ke-untungan, sedangkan makhluk
hidup lainnya mengalami kerugian. Di kawasan Coban Rais ditemui be-berapa
tanaman yang daun-nya berlubang akibat dimakan ulat. Ini dapat dijadikan sebagai
salah satu contoh parasitisme. Ulat memperoleh makan dari tanaman sedangkan
tanaman dirugikan.
 
c.    Predasi
Predasi merupakan interaksi antara pemangsa (predator) dengan mangsanya
(prey). Hubungan antara pemangsa dan hewan yang dimangsanya sangatlah erat,
pemangsa tidak akan dapat hidup jika tidak ada mangsa. Selain itu, pemangsa juga
berperan sebagai pengontrol populasi mangsa. Dari pengamatan yang dilakukan di
area dijumpai beberapa burung yang memakan serangga-serangga kecil. Burung
disini berperan sebagai predator dan serangga kecil sebagai mangsa atau prey.

2)      Interaksi Antar-Populasi
Interaksi antar-populasi merupakan bentuk hubungan antara populasi organisme
satu dengan organisme lainnya. Interaksi yang terjadi dapat secara langsung
maupun tidak langsung. Yang termasuk dalam interaksi ini adalah kompetisi dan
alelopati.

a.    Alelopati

Alelopati adalah hu-bungan atau interaksi antar-organisme, yang mana ke-


beradaan satu organisme dapat menghambat per-tumbuhan atau perkembang-an
organisme lainya melalui pelepasan toksin atau racun. Contoh dari interaksi ini
adalah Alang- alang menghasilkan senyawa fenol, asam valinik dan karbolik yang
dapat menghambat pertumbuhan tanaman lain. Contoh lain yang ditemui adalah
tanaman pinus mensekresi zat yang menyebabkan tanah sekitarnya menjadi terlalu
asam untuk pertumbuhan tanaman jenis lainya.

b.   Kompetisi
Kompetisi adalah hubungan antara dua individu untuk memperebutkan satu
macam sumberdaya, sehingga hubungan itu bersifat merugikan bagi salah satu
pihak. Sumberdaya yang diperebutkan berupa makanan, energi dan tempat
tinggal. Persaingan ini terjadi pada saat populasi meledak sehingga hewan akan
berdesak-desakan di suatu tempat tertentu. Dalam kondisi demikian biasanya
hewan yang kuat akan mengusir yang lemah dan akan menguasai tempat itu
sedangkan yang lemah akan beremigrasi atau mati bahkan punah.

3)      Interaksi Antar-Komunitas
Interaksi antar-komunitas merupakan interaksi yang terjadi antara komunitas satu
yang terdiri dari beberapa populasi yang berbeda dengan komunitas yang satunya
di suatu daerah. Di kawasan Coban Rais terdapat komunitas sungai yaitu berupa
sungai-sungai kecil yang ditemui di sepanjang rute menuju air terjun. Komunitas
sungai tersebut berinteraksi dengan komunitas daratan yang ada didekatnya.

Anda mungkin juga menyukai