PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Interaksi adalah suatu jenis tindakan yang terjadi ketika dua atau lebih
objek mempengaruhi atau memiliki efek satu sama lain. Ide efek dua arah ini
penting dalam konsep interaksi, sebagai lawan dari hubungan satu arah pada
sebab akibat. Kombinasi dari interaksi-interaksi sederhana dapat menuntun
pada suatu fenomena baru yang mengejutkan. Dalam berbagai bidang ilmu,
interaksi memiliki makna yang berbeda (Ariebowo,2009).
Pengertian Interaksi menurut Hormans adalah suatu kejadian ketika
aktivitas atau sentimen yang dilakukan oleh seseorang terhadap individu lain
diberi ganjaran (reward) atau hukuman (punishment) dengan menggunakan
suatu aktivitas atau sentimen oleh individu lain yang menjadi pasangannya.
Konsep pengertian interaksi yang dikemukakan oleh Hormans yaitu suatu
tindakan yang dilakukan oleh seseorang dalam suatu interaksi merupakan
suatu stimulus bagi tindakan individu lain yang menjadi pasangannya (Lestari
ES., 2006).
Menurut Shaw, Pengertian Interaksi ialah suatu pertukaran antarpribadi
yang masing-masing orang menunjukkan perilakunya satu sama lain dalam
kehadiran mereka dan masing-masing perilaku memengaruhi satu sama lain.
Thibaut dan Kelley mengemukakan pengertian interaksi, Interaksi adalah
suatu peristiwa saling memengaruhi satu sama lain ketika dua orang atau lebih
hadir bersama, yang kemudian mereka menciptakan suatu hasil satu sama lain
atau berkomunikasi satu sama lain. Jadi, tindakan setiap orang bertujuan untuk
memengaruhi individu lain terjadi dalam setiap kasus interaksi (Michael,
1994).
Dalam setiap pernyataan suatu kejadian menurut sistem biologi dan
ekologi, organisme (bahasa Yunani: organon yang berarti alat) adalah
kumpulan molekul-molekul yang saling memengaruhi sedemikian sehingga
berfungsi secara stabil dan memiliki sifat hidup.Istilah organisme kompleks
mengacu pada organisme yang memiliki lebih dari satu sel. nama lainya yang
sering disebut selain organisme adalah makhluk hidup Organisme terdiri dari
manusia ,tumbuhan, hewan, serta mikro organisme (Michael, 1994).
Ekosistem berisi berbagai macam komponen, baik biotik maupun abiotik.
Setiap komponen tersebut terkait satu sama lainnya, masing- masing
komponen tidak dapat berdiri sendiri sehingga pada akhirnya terbentuklah
suatu interaksi. Interaksi pada ekosistem dapat terjadi antara komponen biotik
dengan komponen biotik dan juga antara komponen biotik dan komponen
abiotik. Interaksi antar komponen biotik melibatkan berbagai macam
organisme dan juga memberikan pengaruh tertentu. Interaksi tersebut
dilakukan sebagai usaha suatu organisme untuk memenuhi kebutuhan akan
makanan dan untuk mempertahankan hidup (Odum, E.P., 1971).
Bentuk interaksi antar komponen biotik ini bermacam-macam, dapat
berupa persaingan (kompetisi), pemangsaan (predasi), dan kerjasama
(simbiosis). Persaingan (kompetisi) terjadi diantara beberapa organisme yang
membutuhkan bahan makanan yang sama. Selain melakukan persaingan,
beberapa organisme mendapatkan makanan dengan memangsa organisme lain.
Pola interaksi semacam ini disebut pemangsaan (predasi). Organisme yang
memakan organisme lain disebut predator atau pemangsa, sedangkan
organisme yang dimakan disebut mangsa (Wirakusumah, S. 1003).
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu interaksi antar organisme ?
2. Bagaimana interaksi tersebut dapat terjadi ?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui interaksi antar organisme
2. Mengetahui bagaimanan interaksi terjadi
BAB II
PEMBAHASAN
dapat hidup tanpa individu yang lain. Bahkan pada beberapa kasus, satu
organisme hidup di dalam organisme lainnya. Simbiosis sendiri berasal
dari bahasa Yunani, terdiri dari dua kata sym yang berarti dengan, dan
biosis yang berarti kehidupan, sehingga dari kata tersebut simbiosis dapat
diartikan sebagai interaksi yang kuat antara makhluk hidup yang berbeda
jenis yang hidup berdampingan dalam waktu tertentu.
Simbiosis merupakan suatu pola hubungan antara dua makhluk hidup
yang berbeda jenis. When individuals oftwo or more species live in direct
and in-timate contact with one another, their relationship is called
symbiosis (Campbell and Reece, 2007: 1202). Ketika individu dari dua
atau lebih spesies hidup secara langsung dan berhubungan dengan satu dan
lainnya, maka hubungan ini disebut sebagai simbiosis.ini diartikan sebagai
suatu pola hubungan bersama antara dua mahluk hidup yang berbeda jenis.
Simbiosis terjadi karena suatu organisme tidak dapat hidup sendiri,
saling membutuhkan satu sama lain, sehingga kemudian mereka saling
berinteraksi, walaupun interaksi tersebut dapat merugikan salah satu
organisme. Beberapa bentuk simbiosis sangat rumit sehingga sangat sulit
untuk
menjelaskan
mana
organisme
yang
memulai
atau
yang
a) Predasi Sejati
Predasi sejati adalah ketika predator membunuh dan memakan
mangsanya. Beberapa predator jenis ini, seperti jaguar, membunuh
mangsa yang berukuran besar. Mereka merobeknya terpisah dan
rusa, maka mereka dapat mengurangi jumlah tanaman atau rumput dalam
ekosistem. Penurunan tingkat produsen kemudian dapat memiliki efek
yang merugikan pada seluruh ekosistem.
E. Netralisme
Netralisme adalah hubungan antara makhluk hidup berbeda jenis yang
tidak saling mempengaruhi, meskipun makhluk hidup tersebut berada
dalam habitat yang sama. Disebut Netralisme ialah jika terjadi perbedaan
dalam jenis asupan pakannya. Netralisme bentuk interaksi tidak saling
mengganggu antar organisme dalam habitat yang sama yang bersifat tidak
menguntungkan dan tidak merugikan kedua belah pihak.
Pendapat ahli lainya bahwa Netralisme adalah hubungan antar mahluk
hidup berbeda jenis yang tidak saling mempengaruhi, meskipun mahluk
hidup tersebut berada dalam habitat yang sama. Namun pada dasarnya
hubungan yang benar-benar netral tidak ada,sebab organisme memerlukan
gas,ruangan,air,dan cahaya yang sama serta mengeluarkan sisa-sisa yang
dapat mengganggu organisme lain.
Contohnya netralisme adalah antara kambing dan burung hantu di
suatu habitat kebun,kambing makan rumput siang hari,sedangkan Burung
hantu makan tikus dan serangga di malam hari,Jadi,walaupun kambing
dan Burung hantu hidup di habitat yang sama,keduannya tidak saling
mempengaruhi secara langsung karena mereka mempunyai nisia yang
berbeda. Contohnya, interaksi antara kucing dan ayam di kebun. Kucing
dan ayam tidak saling mempengaruhi karena mempunyai jenis makanan
yang berbeda di antara yang satu dengan yang lain. Hubungan ini tidak
bersifat saling menguntungkan ataupun saling merugikan.
F. Kompetisi
Kompetisi berasal dari kata competere yang berarti mencari atau
mengejar sesuatu yang secara bersamaan dibutuhkan oleh lebih dari satu
pencari. Persaingan (kompetisi) pada tanaman menerangkan kejadian yang
zat
hara
yang
tersedia
tidak
mencukupi
bagi
pertumbuhan tanaman.
Penyebaran tanaman
Untuk menyebarkan tanaman dapat dilakukan dengan
penyebaran biji atau melalui rimpang (akar tunas). Tanaman
yang penyebarannya dengan biji mempunyai kemampuan
bersaing yang lebih tinggi daripada tanaman yang menyebar
dengan rimpang. Namun persaingan yang terjadi karena factor
penyebaran
tanaman
sangat
dipengaruhi
factor-faktor
tertentu
didalam
mendukung
dinaungi
oleh
tumbuhannya
yang
terdahulu
serta
yang
berjalur
fotosintesis
C4
lebih
efisien
menggunakan air, suhu dan sinar sehingga lebih kuat bersaing berebut
cahaya pada keadaan cuaca mendung. Oleh karena itu penting untuk
memberantas gulma dari familia Cyperaceae dan Gramineae (Poaceae)
di sekitar rumpun-rumpun padi yang berjalur C3.
G. Alelopati
Alelopati berasal dari bahasa Yunani, allelon yang berarti "satu sama
lain" dan pathos yang berarti "menderita". Alelopati didefinisikan sebagai
suatu fenomena alam dimana suatu organisme memproduksi dan
penggunaan
herbisida
sintetik
yang
berbahaya
bagi
oleh
Bapak
Botani,
Theophrastus, sejak tahun 300 SM. Dia menuliskan tentang buncis yang
dapat membunuh populasi gulma di sekitarnya. Pada tahun 1 setelah
Masehi, seorang cendikiawan dan naturalis Roma bernama Gaius
Plinius Secundus menuliskan tentang bagaiman buncis dan jelai dapat
berefek "menghanguskan" ladang. Selain itu, dia juga mengemukakan
bahwa pohon Walnut bersifat toksik (beracun) terhadapat tumbuhan
lain. Pada tahun 1832, Augustin Pyramus De Candolle, seorang ahli
botani dan naturalis mengemukakan bahwa tanah dapat menderita
"sakit" kemungkinan diakibatkan oleh senyawa kimia yang dikeluarkan
oleh tanaman. Penemuan mengenai alelopati semakin jelas ketika pada
tahun 1907-1909, dua orang ilmuwan bernama Schreiner dan Reed
berhasil mengisolasi senyawa fitotoksik kimia dari tanaman dan tanah.
Konsep mengenai alelopati dikemukakan pada tahun 1937 oleh Hans
Molisch, seorang ahli fisiologi tanaman asal Austria.
Alelopati pada tanaman atau Tumbuhan dapat menghasilkan
senyawa alelokimia yang merupakan metabolit sekunder di bagian akar,
rizoma, daun, serbuk sari, bunga, batang, dan biji. Fungsi dari senyawa
alelokimia tersebut belum diketahui secara pasti, namun beberapa
DAFTAR PUSTAKA
Ferdinand F, Ariebowo. 2009. Praktis Belajar Biologi 1. Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.
Kistinnah I, Lestari ES. 2006. Biologi Makhluk Hidup dan Lingkungannya.
Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Michael. 1994. Metode Ekologi untuk Penyelidikan Lapangan dan Laboratorium.
UI Press . Jakarta.
Naughhton.1973. Ekologi Umum edisi Ke 2. UGM Press Yogyakarta
Odum, E.P. 1971. Dasar-dasar Ekologi (diterjemahkanTjahjono, S. dan
Srigandono, B)Yogyakarta: Penerbit Universitas Gajah Mada.
Wirakusumah, S. 1003. Dasar-dasar Ekologi bagi populasi dan Komunitas. UIPress:Jakarta
MAKALAH AGROTEKNOLOGI
134150016
134150069