Anda di halaman 1dari 12

i

MAKALAH EVOLUSI
ASAL-USUL KEMUNCULAN PROKARIOT

DISUSUN OLEH

KELOMPOK IV:

1. ANDI NURUL ADHAYANI (1814142011)


2. M. YUSUF (1814141015)
3. WIRDA WULAN (1814142005)

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2020

i
i

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohamnirrohiim. Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan


ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah melimpahkan rahmat-Nya berupa
kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini bisa selesai pada waktunya.
Terima kasih juga penulis ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi
dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik
dan rapi.
Penulis berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para
pembaca. Namun terlepas dari hal trsebut, penulis memahami bahwa makalah ini
masih jauh dari kata sempurna, sehingga penulis sangat mengharapkan kritik serta
saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih
baik lagi.

Makassar, 9 Februari 2020

Kelompok IV

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .....................................................................................................ii


DAFTAR ISI ....................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 1
A. Latar Belakang ...................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................................2
C. Tujuan ...................................................................................................................2
BAB II ISI ........................................................................................................................ 3
A. Definisi Sel Prokariotik .........................................................................................3
B. Ciri-ciri Sel Prokariotik .........................................................................................3
C. Asal Usul Kemunculan Sel Prokariotik ................................................................3
D. Jenis-jenis Prokariot .............................................................................................. 4
E. Evolusi Cara Makan Prokariot .............................................................................. 5
BAB III PENUTUP ......................................................................................................... 7
A. Kesimpulan ........................................................................................................... 7
B. Saran ...................................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kehidupan dimuka bumi ini bukanlah sesuatu yang muncul secara
instan. Namun dibentuk melalui sebuah proses evolusi yang sangat panjang.
Evolusi adalah penurunan atau pewarisan dengan modifikasi. Hal ini pertama
kali dikemukakan Charles Darwin bahwa seluruh spesies yang ada di muka
bumi merupakan keturunan dari spesies leluhur yang berbeda bila
dibandingkan dengan spesies yang ada saat ini. Evolusi juga bisa diartikan
sebagai perubahan komposisi genetik pada suatu populasi dari generasi ke
generasi.
Salah satu bentuk dari evolusi adalah adanya kemunculan sel
prokariotik. Menurut para ahli evolusi, berjuta-juta tahun yang lalu terdapat
monomer-monomer organik seperti air, gas hidrogen, gas amonia, gas metana
yang bergabung menjadi polimer organik atau protenoid. Protenoid akan
menjadi protobion, dimana protobion ini merupakan bahan dasar pembentuk
sel purba atau disebut progenot. Semua makhluk hidup yang hidup saat ini
merupakan hasil perkembangan sel purba ini.
Ilmu pengetahuan yang semakin modern ini banyak menghasilkan
ilmuan dan para peneliti yang kemudian berhasil mnegungkapkan sebagian
makhluk hidup di muka bumi yang tidak terlihat oleh mata manusia berserta
struktur dan penyusunnya. Bagian terkecil dari makhluk hidup yang bisa
dilihat dengan menggunakan suatu alat berupa mikroskop adalah sel. Sel
merupakan dasar dari kehidupan, karena sel tersebut merupakan tempat
mengatur dan juga tempat berlangsungnya seluruh kehidupan yang ada dalam
sel itu sendiri. Sel dapat dibagi menjadi dua yang berdasarkan ada tidaknya
organel sel, yaitu sel prokariotik dan sel eukariotik. Sel eukariotik merupakan
sel yang mempunyai organel sel atau membrane inti. Sedangkan prokariotik
merupakan sel yang tidak mempunyai organel sel atau membrane inti.

1
2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dibuat rumusan masalah
sebagai berikut.
1. Apa defenisi sel prokariotik?
2. Apa ciri-ciri khas yang dimiliki oleh sel prokariotik?
3. Bagaimana asal-usul kemunculan sel prokariotik?
4. Apa saja jenis-jenis prokariot?
5. Bagaimana evolusi prokariot?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari makalah ini
adalah sebagai berikut.
1. Mengetahui defenisi dari sel prokariotik
2. Mengetahui ciri-ciri khas yang dimiliki oleh sel prokariotik
3. Mengetahui asal-usul kemunculan sel prokariotik
4. Mengetahui jenis-jenis prokariot
5. Mengetahui evolusi prokariot
BAB II
ISI

A. Defenisi Sel Prokariotik


Prokariota atau prokaryote merupakan suatu kata yang berasl dari
Bahasa Yunani. Pro berarti sebelum dan karyone atau karnel yang berarti
nukleus. Jadi sel prokariotik merupakan sel yang belum atau tidak mempunyai
membran nukleus. Dengan demikian, substansi nukleusnya bercampur atau
mengadakan hubungan langsung dengan sitoplasma.
B. Ciri-Ciri Sel Prokariotik
1. Biasanya memiliki ukuran yang realtif kecil dan sederhana
2. Mempunyai batas berupa membrane plasma
3. Memiliki bungkus atau pelindung yang disebut dengan mesosom
4. Memiliki peptidoglikan, yaitu dinding kaku yang tersusun dari senyawa
yang unik dan hanya ditemukan pada dinding prokariotik.
5. Dapat menyekresikan sarung pelindung atau kapsul untuk perlindungan
6. Dapat memiliki struktur motil yang disebut dengan flagella.
7. Memiliki molekul DNA tunggal (sirkuler) yang terkonsentrasi pada suatu
daerah di sitiplasma yang disebut dengan nukleoid.
8. DNA tidak dikelilingi oleh protein
9. Biasanya memiliki plasmid
10. Memiliki ribosom yang tersusun atas RNA dan protein
11. Tidak memiliki struktur internal yang dikelilingi oleh membrane (organel)
12. Melakukan pembelahan diri dengan cara pembelahan biner, yaitu
membelahnya induk menjadi dua anakan yang memiliki kromosom yang
sama.
C. Asal-Usul Kemunculan Sel Prokariotik
Tahun 1920-an, A.l. Oparin dari Rusia dan J.B.S. Haldane dari Inggris
membuat hipotesis tentang dunia primitive. Atmosfer bumi dan lautan
purbakala pada masa itu memang jauh berbeda dengan kondisi bumi pada saat

3
ini. Menurut Oparin dan Haldane, pada masa itu banyak terjadi petir dan hujan
meteroit yang memungkinkan terjadinya penggabungan molekul sederhana
menjadi molekul yang lebih kompleks. Atmosfer bumi pada masa itu belum
memiliki lapisan ozon, sehingga radiasi sinar ultraviolet dapat menembus
atmosfer bumi primitif sehingga memungkinkan terbentuknya molekul
kompleks yang dapat membelah diri dan melakukan metabolisme.
Molekul DNA dan molekul RNA merupakan molekul yang dihasilkan
secara abiotik. Molekul ini kemudian membentuk koaservat, yaitu tetesan
yang stabil yang cenderung bergabung dengan sendirinya. Koaservat ini
merupakan kumpulan makromolekul yang dikelilingi oleh air, dan dapat
menyerap substrat dari lingkungannya serta dapat melepaskan hasil reaksi
metabolisme. Koaservat ini kemudian dikenal sebagai protobiont yang berasal
dari kata proto yang artinya awal dan bios yang artinya kehidupan. Jadi,
protobiont merupakan kumpulan molekul organic yang memiliki sejumlah
cirri biologis, antara lain memiliki DNA dan RNA.
Protobiont kemudian mengalami perkembangan menjadi protoplasma
dan kemudian berkembang menjadi sel prokariot awal. Prokariot merupakan
sel yang mendominasi atmosfer bumi pada masa itu dan dapat hidup di
berbagai tempat serta sangat mudah berkembang biak. Prokariot dapat hidup
di air panas, air dingin, air asin, asam, basa, di dalam tanah, dan pada sel
lainnya. Kehadiran prokariot yang melimpah di muka bumi selama milyaran
tahun merupakan awal kehidupan di bumi ini. Prokariot kemudian berevolusi
selama terus menerus, hingga menimbulkan keanekaragaman metabolisme.
D. Jenis-Jenis Prokariot
Berdasarkan cara memperoleh energi sebagai nutria pokok, maka
prokariot dikelompokkan menjadi beberapa jenis sebagai berikut.
1. Fotoautotrof, yaitu sel prokariot yang memanfaatkan energi cahaya dan
CO2 untuk menyintesis senyawa organik lain.
2. Kemoautotrof, yaitu sel prokariot yang memerlukan CO 2 sebagai sumber
karbon dan mendapatkan energi dengan cara mengoksidasi bahan
anorganik. Contohnya bakteri sulfur, genus sulfolobus.
3. Fotoheterotrof, yaitu sel prokariot yang menggunakan cahaya untuk
mneghasilkan ATP dan juga menggunakan senyawa karbon organik.
4. Kemoheterotrof, yaitu sel prokariot yang memerlukan molkeul organic
untuk sumber energi dan karbon. Misalnya, prokariot, protista, fungi,
hewan, dan tumbuhan tertentu.
E. Evolusi Cara Makan Prokariot
Evolusi cara makan prokariot memegang peranan penting dalam
perubahan lingkungan bumi purbakala. Pada awalnya banyak prokariot yang
bersifat parasit, karena lautan purbakala pada masa itu kaya akan bahan
organik sebagai nutria bagi prokariot. Prokariot ini dapat dikatakan hidup
sebagai parasit. Seiring dengan kemampuan berkembang biak prokariot, maka
lautan purba dengan cepat dipenuhi oleh sel-sel prokariot, dan banyak pula
sel-sel yang mati. Bahan organic pda sel-sel yang mati ini kemudian diuraikan
oleh prokariot saprofit. Hasil penguraian ini adalah bahan-bahan anorganik
yang dikembalikan ke lingkungan. Evolusi cara makan ini diikuti dengan
evolusi metabolisme, sehingga muncul keanekaragaman prokariot.
Pada beberapa jenis prokariot awal, terdapat pigmen penyerap cahaya
matahari (UV). Sinar UV ini sangat berbahaya bagi sel yang tumbuh di
permukaan air. Namun, prokariot sintetik ini memiliki alat metabolic untuk
mneggunkan H2O yang berlimpah sebagai pengganti H2S. hydrogen
digunakan untuk mereduksi CO2. Hasil fotosintesis adalah glukosa dan
oksigen. Prokariot sintetik ini adalah sianobakrteria awal. Sianobakteria
berevolusi antara 2,5-3,4 milyar tahun bersama prokariot lainnya. Banyaknya
oksigen yang dihasilkan oleh sianobakteria ini kemudian mengubah
lingkungan bumi awal. Bumi yang semula kekurangan oksigen menjadi bumi
yang mengandung banyak oksigen. Saat itu, lautan menjadi jenuh dengan
oksigen bebas yang terakumulasi di permukaan laut. Sebagian oksigen
bereaksi dengan besi terlarut menjadi oksida
besi lalu mengendap. Hingga suatu saat besi terlarut habis, maka O2
dibebaskan ke atmosfer.
Perubahan secara bertahap menyebabkan atmosfer bumi menjadi kaya
akan oksigen. Maka terjadilah revolusi oksigen. Atmosfer yang kaya oksigen
ini kemudian menyebabkan kepunahan prokariot anaerob yang tak dapat
beradptasi dengan lingkungan barunya. Namun, ada prokariot anaerob lain
yang dapat bertahan hidup dalam habitat yang aerob hingga saat ini yaitu
anaerob obligat. Di samping itu, muncul sel prokariot yang bersimbiosis
dengan prokariot aerob, lalu terjadilah evolusi antara simbion tersebut yang
kemudian berkembang menjadi eukariot.
BAB II
PENUTUP

A. Simpulan
Sel prokariotik merupakan sel yang belum atau tidak mempunyai
membran nukleus. Prokariot berasal dari protobiont yang kemudian
mengalami perkembangan menjadi protoplasma dan kemudian berkembanglah
menjadi sel prokariot awal yang dapat hidup di air panas, air dingin, air asin,
asam, basa, di dalam tanah, dan pada sel lainnya. Contoh prokariot paling
dikenal adalah bakteri yang umumnya parasit namun kemudian mengalami
evolusi sehingga ada pula yang dapat bermanfaat.
B. Saran
Melalui makalah ini penulis berharap para pembaca dapat mengetahui asal
usul dari kemunculan prokariot, asal dari prokariot yaitu berasal dari
protobiont yang kemudian akan mengalami perkembangan menjadi
protoplasma dan kemudian berkembang menjadi sel prokariot awal yang dapat
hidup di air panas, air dingin, air asin, asam, basa, di dalam tanah serta pada
sel yang lainnya.

7
DAFTAR PUSTAKA

Campbell, Neil A., Reece, Jane B., Urry, Lisa A., Cain, Michael L., Wasserman,
Steven A., Minorsky, Peter V., Robert, Jackson B. 2008. Biologi Edisi 8,
Jilid 2 Neil A. Campbell & Jane B. Reece. Jakarta : Penerbit Erlangga.

Lukman, Aprizal. 2008. Evolusi Sel sebagai Dasar Perkembangan Makhluk Hidup
Saat Ini. Jurnal Biospecies. 1(2) : 70.

Sudargo T, Fransisca. 2005. Evolusi dan Sistematika Makhluk Hidup. Bandung :


Universitas Pendidikan Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai