Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PROTOZOLOGI

MENGIDENTIFIKASI CILIATA PADA RUMEN SAPI

OLEH:

NAMA: RASDIANA MUSYARRAFAH

NIM: 21901033

KELAS: A21

PROGRAM STUDI DIII ANALIS KESEHATAN

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS INDONESIA TIMUR

2022/2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr,wb

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-nya penulis
berada dalam keadaan sehat wal’afiat, sehingga dapat menyusun makalah ini sebagai tugas.
Semoga makalah ini akan bermanfaat bagi pembaca. Makalah ini bertujuan untuk mendorong
semangat belajar bagi pembacanya dan mendorong semangat moril untuk memahami dan
mendalami hak asasi manusia yang berhubungan dengan kesehatan.

Akhir kata penyusun menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna dan penyusun akan
sangat berterima kasih akan saran dan kritik untuk menyempurnakan makalah penulis.

Wassalamualaikum wr,wb

Makassar, 18 Januari 2023

Rasdiana Musyarrafah
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Protozoa berasal dari kata proto dan zoion yang artinya hewan pertama.
Protozoahanya memiliki satu sel, sudah terlihat jelas inti sel (satu atau lebih) dan juga
tidakmemiliki organ atau jaringan. Beberapa protozoa biasanya hidup di air tawar, air
payau,air laut, dan tanah. Cara hidup protozoa ada yang hidup bebas dan parasit
terhadaphewan lain.

Umumnya pada protozoa hanya memiliki satu nukleus, tetapi ada juga yang
lebih.Seperti pada Arcella vulgaris atau Opalina ranarum Secara umum ciliata
mempunyaidua tipe nukleus dan umumnya bulat tetapi ada juga yang berbentuk oval,
misalnya pada Paramecium. Balantidium coli contoh spesies yang memiliki bentuk
nukleusseperti ginjal. Bentuk monilitiform terdapat pada Spirostonum. Pada
prinsipnyanukleus memiliki struktur vasikula dan granular.Terdapat dua vakuola pada
protozoa, yaitu vakuola makanan dan vakuolastasionari. Pada vakuola stasionari
terdapat cairan-cairan kristal, butiran-butiranminyak, dan materi lainnya yang ada
pada protozoa. Sementara itu vakuola makanandan vakuola kontraktil hanya terdapat
pada protozoa air tawar, tetapi tidak terdapat pada protozoa yang hidup parasit dan
hidup di air laut. Vakuola kontraktil berfungsisebagai alat eksresi dan juga mengatur
tekanan osmotik tubuh

B. RUMUSAN MASALAH
Mengidentifikasi ciliata pada rumen sapi.

C. TUJUAN
Mahasiswa mampu mengetahui struktur Protista pada rumen sapi
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian ciliata

Ciliata merupakan protista bersel satu yang permukaan tubuhnya di tumbuhi


rambut getar. Ciliata berasal dari kata cillium (rambut getar), sedangkan Ciliophora
bergerak menggunakan silia (rambut getar), sehingga ciliata dan ciliophora merupakan
hewan yang bergerak dengan menggunakan alat bantu rambut getar (cilia) pada suatu
fase hidupnya, yang digunakan sebagai alat gerak dan mencari makanan.

Ciliata merupakan protozoa yang bergerak dengan menggunakan silia atau rambut
getar. Umumnya, protozoa ini hidup di dalam air buangan yang banyak mengandung zat
organik, sehingga sering disebut juga sebagai infusoria atau dalam bahasa latinnya
infundere yang artinya menuang.

B. Ciri-ciri ciliata

Ciri-ciri ciliata yaitu sebagai berikut:


1. Ciliata atau Ciliophora/Infosoria bergerak dengan cilia (rambut getar).
2. Sebagian besar Ciliata berukuran mikroskopis, tetapi sepesies yang terbesar
berukuran 3 mm sehingga dapat dilihat dengan mata telanjang
3. Cilia terdapat pada seluruh permukaan sel atau hanya pada bagian tertentu.
4. Cilia membantu pergerakan makanan ke sitostoma. Makanan yang terkumpul di
sitostoma akan dilanjutkan ke sitofaring. Apabila telah penuh, makanan akan
masuk ke sitoplasma dengan membentuk vakuola makanan.
5. Bentuk tubuhnya tetap tidak berubah-ubah, oval.

C. Struktur ciliata
1. Kebanyakan ciliata berbentuk asimetris kecuali primitif, simetrinya radial.
2. Tubuhnya diperkuat oleh pelikel, yaitu lapisan luar yang tersusun dari sitoplasam
padat.
3. Tubuhnya diselimuti oleh Silia. Silia yang menyelubungi seluruh permukaan
tubuh utama disebut silia somatic.
4. Ciliata mempunyai organel yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan air
dalam tubuhnya, yaitu vakuola kontraktil.
5. Ciliata tidak mempunyai struktur khusus pertukaran udara dan sekresi nutrisi dan
cara makan. Ciliata memilki mulut atau sitosom yang terbuka menjadi saluran
pendek. Di sitofaring pada hewan primitif, mulut terletak di ujung interior tetapi
pada kebanyakan Ciliata, bagian tersebut diganti oleh bagian posterior. Fungsi
silia pada mulut ialah untuk menghasilkan aliran makanan dan mendorong
partikel makanan menuju sitofaring. Contoh anggota Cilliata yang terkenal
misalnya Paramaecium.
Terdapat dua macam mulut pada ciliata yaitu:
a. Mulut membran berombak: merupakan ciliata yang menyatu dalam barisan
panjang.
b. Membran yang berupa barisan pendek dari cilia yang bersatu membentuk
piringan.

D. Reproduksi ciliata
Cara reproduksi ciliata dapat dilihat pada Paramaecium. Paramaecium
berkembang biak sama seperti yang lain, yaitu dengan cara aseksual dengan pembelahan
biner dan dengan cara seksual melalui konjugasi.

1. Aseksual
Paramaecium berkembang biak dengan cara pembelahan biner. Satu sel
membelah menjadi dua, kemudian menjadi 4, dan 8, dan seterusnya. Pembelahan ini
di awali dengan pembelahan makronukleus, setelah itu terjadi penggentingan
membran plasma dan akhirnya terbentuk dua sel anak.

2. Seksual
Pada reproduksi seksual terjadi dengan cara konjugasi. Reproduksi secara
konjugasi ini menghasilkan Ciliata dengan sifat kombinasi baru (kombinasi genetik).
Paramaecium juga dapat berkembang biak secara kawin (seksual), yaitu dengan cara
konjugasi.
Adapun mekanisme konjugasi pada Paramecium adalah sebagai berikut :
a. Dua sel Paramecium yang cocok saling berdekatan, kemudian saling berlekatan
pada sebagian tubuhnya.
b. Miktonukleas dengan kromosom diploid (2n) pada masing-masing sel membalah
secara meisosis sehingga masing-masing sel memiliki empat mikronukleus yang
haploid (n). Namun, tiga mikronukleus akan hancur.
c. Satu mikronukleus haploid (n) yang tersisa, kemudian melakukan pembelahan
mitosis menjadi 2 mikronukleus yang haploid
d. Pasangan mikronukleus pada setiap sel kemudian saling bertukar mikronukleus
satu sama lain.
e. Mikronukleus yang didapatkan dari sel lain akan menyatu dengan mikronukleus
dari sel asal, membentuk mikronukleus yang diploid (2n) dengan sifat genetik
campuran (rekomendasi genetik). Penyatuan mikronukleus dari individu yang
berbeda tersebut dikenal singami.
f. Pasangan sel Paramecium kemudian berpisah. Mikronukleus diploid (2n) pada
setiap sel kemudian membelah secara mitosis tiga kali secara berturutturut
sehingga menghasilkan 8 mikronukleus yang diploid (2n).
g. Makronukleus yang asli pada masing-masing sel akan hancur. Empat
mikronukleus diploid (2n) kemudian berkembang menjadi empat makronukleus
diploid (2n) yang baru dengan cara replikasi DNA berulangulang. Empat
mikronukleus diploid (2n) lainnya tetap sebagai empat mikronukleus diploid (2n).
h. Setiap sel kemudian membelah dua kali tanpa disertai pembelahan nucleus,
sehingga setiap satu sel akan menghasilkan empat sel anak yang identik dan
memiliki satu makronukleus diploid (2n) dan satu mikronukleus diploid (2n).
hasil dari satu kali proses konjugasi yang dilakukan oleh dua sel Paramecium
dihasilkan delapan sel anak diploid (2n) dengan kombinasi kromosom antara
kedua induknya. Sebagian besar Ciliata hidup di air tawar maupun air laut,
terutama yang banyak mengandung sisa-sisa tumbuhan dan hewan atau sampah
organik.

E. Klasifikasi ciliata

Berdasarkan distribusi atau pola persebaran silia (rambut getar), maka Ciliata
dikelompokkan menjadi dua golongan, yaitu Ciliata dengan silia yang tersebar merata di
seluruh permukaan tubuh (ex. Coleps, Bursaria, Paramaecium, Stentor, Calpoda dan
Prorodon) dan Ciliata dengan silia yang terlokalisasi atau hanya terdapat di bagian-bagian
tubuh tertentu (ex. Acineto, Didinium, Stylonichia, dan Vorticela).
1. Paramaecium

Ujung depan tubuh tumpul, sedangkan belakang meruncing hingga bentuknya


seperti sandal atau sepatu.

2. Vorticella

Bentuk seperti lonceng, bertangkai panjang dengan bentuk lurus atau spiral yang
dilengkapi silia sekitar mulutnya. Hidup di air tawar, menempel dengan tangkai
batang yang bersifat kontraktil pada substrak. Makananya berupa bakteri atau sisa-
sisa bahan organik yang masuk bersama aliran air melalui celah mulutnya.

3. Didymium
Didinium merupakan predator pada ekosistem perairan yaitu pemangsa
Paramaecium.

4. Stentor

Bentuk seperti terompet dan menetap di air tawar yang tergenang atau mengalir.
Makanan hewan ini adalah Ciliata yang ukurannya lebih kecil

5. Balantidium coli

Balantidium coli merupakan protozoa usus manusia yang terbesar dan satusatunya
golongan ciliata manusia yang patogen, menimbulkan balantidiasis atau ciliate
dysentri. Organisme ini dijumpai pada daerah tropis dan juga daerah subtropis.
BAB III

PEMBAHASAN

A. Waktu praktikum
Praktikum ini dilakukan pada kamis 12, januari 2023

B. Tempat praktikum
Praktikum ini dilakukan di Laboratorium Bakteriologi Universitas Indonesia Timur

C. Alat praktikum
1. Mikroskop 1 buah
2. Objek glass 4 buah
3. Cover glass 4 buah
4. Mikropipet 2 buah
5. Tip blue dan kuning
6. Kapas
7. Ose 4 buah
8. Spiritus 1 buah
9. Korek 1 buah

D. Bahan praktikum
1. Rumen sapi
2. Metylen blue
3. Nacl 0,09%

E. Pembahasan
A. Rumen Sapi
Pada penelitian kami pada tanggal 12 Januari 2023 ditemukan genus Charonina,
Isotricha, Oligoisotricha, Entodinium, Eodinium pada sampel rumen sapi

Anda mungkin juga menyukai