Anda di halaman 1dari 11

Praktikum biologi 2011

Praktikum 1

PORIFERA
a. Pengertian porifera

Salah satu contoh dari porifera adalah sponsa. Sponsa merupakan hewan yang
hidup menempel pada suatu substrat di laut. Telah diketahui kira-kira 2500 spesies, ada
beberapa yang hidup di air tawar, tetapi sebagian besar hidup di laut. Nama filum ini
dari kenyataan bahwa tubuh porifera mempunyai pori-pori. Air beserta makanan masuk
melalui pori kedalam rongga di dalam tubuh dari hewan akhirnya keluar melalui
oskulum. Air yang telah disaring ini akan dibuang melalui oskulum.

Tubuh sponsa terdiri dari dua lapisan sel, diantara kedua lapisan tersebut terdapat
bagian yang tersusun dari bahan yang lunak disebut mesoglea. Sel-sel yang membentuk
lapisan dalam mempunyai
flagea, yang mengalir
sel-sel ini dapat
menangkap partikel
makanan. Bentuk
sponsa ditentukan oleh
kerangka tubuh.
Kerangka tersusun dari
spikula. Spikula
tersebut dari sel-sel
yang terdapat dalam
mesoglea. Spikula
tersusun dari silika atau
kapur (kalsium
karbonat).

Beberapa sponsa tidak memiliki serabut-serabut yang lentur dari zat yang disebut
spongin.

b. Ciri-Ciri Umum Dari Porifera


1. Sudah merupakan Metazoa (Metazoa tingkat rendah). Walaupun tubuhnya
sudah berdiri dari banyak sel tetapi jaringan tabuhnya masih sederhana
karena :
a. Belum mempunyai organ tubuh yang khusus,
b. Belum mempuntai sistem saraf yang menanggapi rangsang adalah sel-sel
individual,
c. Belum mempunyai saluran pencernaan makanan yang khusus.
2. Dinding tubuhnya berpori-pori (maka disebut porifera) dan sudah mempunyai
sistem canol.
3. Dinding tubuhnya terdiri dari 2 lapis antara lain :
a. Epidermis

April, 03 April 2011 1


Praktikum biologi 2011

b. Dermis
4. Tubuh dilengkapi kerangka yang berupa Spicula-spiclua yang berasal dari :
a. Kapur (CaCO3);
b. Silicat (H9Si3O2);
c. Campuran kapur + silikat
5. Tempat hidup
a. Dilaut (kebanyakan);
b. Air tawar (beberapa).

c. Cara perkembangbiakan
1. Asexual
a. Membentuk kuncup
Kuncup tumbuh menjadi besar dan kemudian ada yang :
Lepas dari induknya dan menjadi porifera baru.
Tetap melekat pada induknya sehingga membentuk koloni.
b. Membentuk butir gemmulae
Butir gemmulae ini berasal dari sel archeochyte yang berada dalam
menaglea.
Kemudian butir gemmulae ini di bungkus dengan spycula sehingga
menjadi resisten/tahan terhadap keadaan buruk dan terbentuklah
semacam cyste. Dengan demikian
gemmulae ini tahan terhadap
kekeringan.
Jika kekeringan induk porifera
akan pecah berhamburan tetapi
butir gemmulae ini bisa tetap
tahan hidup.
Jika keadaan lingkungan baik
maka gemmulae ini menjadi
porifera baru.
2. Seksual
Ada yang hermaphrodite (sel
kelamin terdapat pada satu
individu); Siklus hidup/daur Obelia (HIDROZOA)
Ada yang sel kelaminnya terpisah
pada individu yang berbeda (alat kelamin jantan dan betina);
Baik ovum maupun spermatozoid berkembang dari sel-sel archeochyte
yang ada dalam mesenchym;
Sel kemudian akan tinggal dalam Mesenchyn yang nantinya akn dibuahi
oleh spermatozoid;
Setelah terjadi pembuahan maka terjadilah zigot;
Zigot membelah lagi menjadi larva yang berbantuk getar dan disebut
Amphleblastula;
Amphleblastula akan keluar dair induknya bersama aliran air melalui
osculum dan untuk sementara waktu berenang-renang;

April, 03 April 2011 2


Praktikum biologi 2011

Jika sudah mendapatkan tempat perlekatan maka akan tumbuh menjadi


porifera baru.

COELENTERATA
a. Pengertian Coelenterata
Coelenterata berasal dari bahasa Yunani, yaitu coelenteron yang artinya
rongga. Jadi, coelenterata adalah hewan invertebrata yang memiliki rongga tubuh.
Rongga tersebut di gunakan sebagai alat pencernaan (gastrovaskuler).
Namun, filum coelenterata lebih di kenal dengan nama Cnidaria. Kata
Cnidaria berasal dari bahasa Yunani, cnido yang berarti penyengat karena sesuai
dengan cirinya yang memiliki sel penyengat. Sel penyengat tersebut terletak
padac tentakel yang terdapat di sekitar mulutnya.

b. Ciri- Ciri Coelenterata


Merupakan hewan multiseluler Invertebrata;
Habitatnya di laut atau di air tawar;
Struktur tubuhnya radial simetris;
Memiliki sel-sel knidosit/knidoblast yang berisi organel-organel penyengat;
Tubuh simetris radial;
Tubuhnya terdiri dari kantong dan rongga gastrovaskuler untuk mencerna
makanan;
Memiliki mulut yang sekaligus sebagai anus;
Memiliki tentakel yang berfungsi untuk menangkap mangsanya;
Memiliki bentuk tubuh polip dan medusa.

Gambar Cnidaria Medusa Gambar Cnidaria Polip

c. Cara Hidup Coelenterata


Coelenterata hidup secara heterotrof dengan memangsa plnkton dan hewan
kecil lainnya yang berada di air. Coelenterata melumpuhkan mangsanya dengan

April, 03 April 2011 3


Praktikum biologi 2011

menggunakan tentakelnya yang dimiliki sel knidosit. Setelah mangsanya lumpuh,


tentakelnya menggulung dan membawa mangsa ke mulut.
Coelenterata umunya hidup di air, baik itu air laut ataupun air tawar.
Sebagian besar hidup berkoloni atau soliter. Coelenterata yang berbentuk polip
hidup soliter aatau berkoloni di dasar air. Polip tidak dapat berpindah tempat.
Sedangkan coelenterata yang berbentuk medusa dapat melayang bebas di
dalam air.

d. Reproduksi Coelenterata
Reproduksi pada coelenterata terjadi secara aseksual dan seksual.
Reproduksi secara aseksual dilakukan dengan membentuk tunas berupa polip
yang hidup berkoloni di dasar air. Sedangkan reproduksi seksual pada
coelenterata dilakukan dengan pmebentukan gamet. Gamet dihasilkan oleh
seluruh coelenterata berbentuk medusa dan beberapa berbantuk polip.

April, 03 April 2011 4


Praktikum biologi 2011

Tugas Praktikum 2

PLANARIAN ANATOMY

a. Ciri-ciri umum platyhelminthes


Platyhelminthes memiliki yubuh pipih, lunak dan epidermis bersilia. Cacing pipih ini
merupakan hewan trpoblastik yang tidak mempunyai rongga tubuh (acoelomata).
Hidup biasa di air tawar, air laut dan tanah lembab. Adapula yang hidup sebagai parasit
pada hewan dan manusia. Cacing parasit ini mempunyai lapisan kutikula dan siliayang
hilang setelah dewasa
Cacing pipih belum mempunyai sistem peredaran darah dan sistem pernafasan.
Sedangkan sistem pencernaannya tidak sempurna tanpa anus. Contoh platyhelminthes
adalah planaria. Planaria mempunyai sistem pencernaan yang terdiri dari mulut, faring,
usus (intestine) yang bercabang tiga yakni satu cabang ke arah anterior dan dua cabang
lagi kebagiaqn samping tubuh. Percabangan ini berfungsi untuk peredaran bahan
makanan dan memperluas bidang penguapan. Planaria tidak memiliki anus pada
saluran pencernaan makanan sehingga buangan yang tidak tercerna dikeluarkan
melalui mulut.
Sistem ekskresi pada cacing pipih terdiri
atas dua saluran ekskresi yang memanjang
bermuara ke pori-pori yang letaknya berderet-
deret pada bagian dorsal (punggung). Kedua
alat ekskresi tersebut bercabang-cabang dan
berakhir pada sel-sel api. (flame cell).
Sistem saraf berupa tangga tali yang
terdiri dari sepasang ganglion otak di bagian
anterior tubuh. Kedua ganglia ini dihubungkan
oleh serabut-serabut saraf melintang dan dari
masing-masing ganglion membentuk tangga
tali saraf yang memanjang ke arah posterior.
Kedua tali saraf ini bercabang-cabang
keseluruh tubuh.
Reproduksi pada cacing pipih seperti planaria dapat secara aseksual dan secara
seksual. Reproduksi secara aseksual (vegetatif) dengan regenerasi yakni memutuskan
bagian tubuh. Sedangkan reproduksi seksual (generatif) dengan peleburan dua sel
kelamin pada hewan yang bersifat hemafrodit. Sistem reproduksi seksual pada planaria
terdiri atas sistem reproduksi betina meliputi ovum, saluran ovum, kelenjar kuning telur.
Sedangkan reproduksi jantan terdiri atas testis, pori genital dan penis.

b. Penggolongan platyhelminthes

Platyhelminthes (cacing pipih) dibedakan menjadi tiga kelas, yaitu Turbellaria,


Trematoda, dan Cestroda.

1. Kelas Turbellaria

April, 03 April 2011 5


Praktikum biologi 2011

Hewan dari kelas turbellaria memiliki tubuh bentuk tongkat atau bentuk rabdit
(Yunani : rabdit = tongkat). Hewan ini biasanya hidup di air tawar yang jernih, air
laut atau tempat lembab dan jarang sebagai parasit.
Hewan ini mempunyai kemampuan yang besar untuk beregenerasi dengan cara
memotong tubuhnya. Contoh tumbuhan turbellaria adalah planaria dengan
ukuran tubuh kira-kira 0,5 - 0,10 cm dan bipalium yang mempunyai panjang
tubuh sampai 60 cm dan hanya keluar di malam hari. Permukaan tubuh planaria
bersilia dan kira-kira di tengah mulut terdapat proboscis (tenggorok yang dapat
ditonjolkan keluar).
2. Kelas termatoda
Hewan trmatoda memiliki tubuh yang diliputi kutikula dan tak bersilia. Pada
ujung anterior terdapat mulut dengan alat penghisap yang dilengkapi kait. Tubuh
dengan panjang kurang lebih 2,5 cm dan lebar 1 cm serta simetris bilateral.
Trematoda termasuk tewan hemafrodit, dan sebagai parasit pada vertebrata
baik berupa ektoparasit (pada ikan) maupun sebagai endoparasit. Contoh hewan
trematoda adalah cacing hati parasit pada manusia (chlonorchis sinensis) serta
Schistosoma Japonicum (cacing darah).
Daur hidup beberapa cacing kelas termatoda
Cacing dewasa bertelur didalam saluran empedu dan kantong empedu sapi
atau domba. Kemudian telur keluar ke alam bebas bersama feses domba. Bila
mencapai tempat basah, telur ini akan memetas menjadi larva bersilia yang
disebut mirasidium. Mirasidium akan mati bila tidak maqsuk ke dalam tubuh
siput air tawar (Lymnea Auricularis- rubigranosa).
Di dalam siput ini, mirasidium tumbuh menjadi sporokista (menetap dalam
tubuh siput selama 2 minggu. Sporokista akan menjadi larva berikutnya
disebut redia. Hal ini berlangsung secara partenogenesis.
Redia akan menuju jaringan tubuh siput dan berkembang menjadi larva
berikutnya yang di sebut serkaria yang mempunyai ekor. Dengan ekornya
serkaria dapat menembus jaringan tubuh siput dan keluar berenang dalam
air.
Di luar tubuh siput, larva dapat menempel pada rumput untuk beberapa
lama. Serkaria melepaskan ekornya dan menjadi metaserkaria.
Metaserkaria membungkus diri berupa kista yang dapat bertahan lama
menempel pada rumput atau tumbuhan air sekitarnya.
Apabila rumput tersebut termakan oleh domba, maka kista dapat
menembus dinding ususnya, kemudian masuk kedalam hati, saluran
empedu dan dewasa disana untuk beberapa bulan.
Dalam daur hidup cacing hati ini mempunyai dua macam tuan rumah yaitu :
1. Inang perantara, yaitu siput air
2. Inang penetap, yaitu hewan bertulang belakang pemakan rumput seperti
sapi dan domba.
I. Daur Hidup Chlonorchis Sinensis
Daur hidup chlonorchis sinensis sama seperti Fasciola hepatica, hanya saja
serkaria pada cacing ini masuk kedalam daging ikan air tawar yang
berperan sebagai inang sementara. Struktur tubuh chlonorchis sinensis

April, 03 April 2011 6


Praktikum biologi 2011

sama seperti tubuh pada Fasciola hepatica hanya berbeda pada cabang
usus lateral yang tidak berranting.
II. Daur hidup Schistosoma japonicum (cacing darah )
Cacing daraah ini parasit pada manusia, babi, biri-biri,kucing dan
binatang pengerat lainnya. Cacing dewasa dapat hidup dalam
pembuluh balik (vena) perut.
Tubuh cacing jantan lebih besar dan dapat menggulung sehingga
menutupi tibuh betina yang lebih ramping. Cara daur hidup Schistosoma
Japonicum :
Cacing darah ini bertelur pada pembuluh balik (vena) manusia
kemudian menuju poros usus (rektom) dan ke kantong air seni (vesica
urinaria), lalu telur keluar bersama tinja dan urine.
Telur akan berkembang menjadi mirasidium dan masku kedalam
tubuh siput. Kemudian dalam tubuh siput akan berkembang menjadi
serkaria yang berekor bercabang. Serkaria dapat masuk kedalam
tubuh manusia melalui makanan dan minuman atau menembus kulit
dan dapat menimbulkan penyakit Schistomiasis (banyak terdapat di
Afrika dan Asia). Penyakit ini menyebabkan kerusakan dan kelainan
fungsi pada hati, jantung, limfah, kantong urine, dan ginjal.
3. Kelas Cestoda (cacing Pita)
Ciri- ciri Cestoda
Kelas cacing pita (cestoda) memiliki tubuh bentuk pipih, panjang antara 2
3 cm dan terdiri dari bagian kepala (skoleks) dan tubuh (strobila). Kepala
dilengkapi dengan lebih dari dua alat penghisap.
Cacing ini biasanya hidup sebagai parasit dalam usus vertebrata dan tanpa
alat pencernaan.

c. Peranan Platyhelminthes Bagi Kehidupan


Planaria dapat dimanfaatkan untuk makanan ikan. Agar terhindar dari infeksi
cacing parasit (cacing pita) sebaiknya dilakukan beberapa cara, antara lain :
a. Memutuskan daur hidupnya,
b. Menghindari infeksi dari larva cacing,
c. Tidak membuang tinja sembarangan ( sesuai dengan syarat-syarat hidup
sehat),dan
d. Tidak memakan daging mentah atau setengah matang (masak daging
sampai matang).

April, 03 April 2011 7


Praktikum biologi 2011

Filum Platyhelminthes, Nemathelminthes, dan Annelida


1. Alat dan bahan : awetan cacing pipih, cacing perut, dan cacing tanah; lup; pinset dan
jarum; papan parafin/baki bedah; dan penggaris.
2. Langkah kerja :
a. Amati ketiga cacing tersebut satu demi satu.
b. Tuliskan hasil pengamatan anda dalam tabel.

Objek yang
No. Cacing Pipih Cacing Perut Cacing Tanah
Diamati
Memanjang,pipih,
Bilateral dilapisi
bersimetri bilateral, Gililk, panjang,
oleh kutikula,
1. Bentuk tubuh tidak bersegmen dengan simetri
bersegmen-
dan tidak memiiki bilateral
segmen.
leher.
Antara ruas
yang satu
Tidak
2. Segmentasi Tidak bersegmen dengan yang
bersegmen
lain saling
berhubungan
3. Panjang tubuh 2-5 cm 20-40 cm
4. Letak anus Tidak memiliki anus
Terdapat dilapisan
5. Letak mulut
dalam
Letak alat Terdapat dilapisan Diantara
6. Terdapat diruas
kelamin tengah lubang anal

c. Buatlah kesimpulan !
Jawab :
Filum platyhelminthes, nemathelminthes, dan annelid merupakan satu
kelompok cacing, akan tetapi ketiga kelompok cacing tersebut memiliki
beberapa cirri khas yang berbeda-beda, baik dari segi fisiologi, morfologi,
maupun dari segi anatomi. Akan tetapi cetiga cacing ini memiliki peran
bagi makhluk hidup di alam ini.
d. Diantara ketiga cacing tersebut manakah yang tidak merugikan ? Jelaskan !
Jawab :
Di antara cacing pipih, cacing perut, dan cacing tanah yang tidak
merugikan adalah cacing tanah karena cacing tanah tidak bersifat
parasit melainkan mempunyai banyak manfaat diantaranya dapat
menggemburkan tanah, untuk makanan ternak maupun ikan dan yang
mulai berkembang saat ini yaitu cacing tanah di jadikan sebagai obat
untuk menyembuhkan penyakit tifus.

April, 03 April 2011 8


Praktikum biologi 2011

Tugas Praktikum 3
Filum Mollusca Dan Arthropoda
a. Alat dan bahan : papan bedah, gunting, pinset, bekicot, kerang, udang, dan cumi-
cumi.
b. Langkah kerja :
1) Amatilah hewan-hewan yang sudah anda amati tersebut, baik morfologi
maupun anatominya.
2) Gambar dan beri keterangan hasil pengamatan tersebut. Tuliskan
cirri/karakternya, masukkan dalam table berikut.
Hewan
No Ciri/Karakter
Bekicot Kerang Udang Cumi-cumi
1. Cangkang
2. Kepala -
Organ yang ditemukan
dikepala:
a. Antena

b. Mata

3.
c. Mulut

d. Gigi

e. Tentakel

f. Tangan
4. Alat gerak berupa kaki
5. Alat pernapasan Ingsang Ingsang Ingsang Ingsang
6. Alat ekskresi Ginjal Ginjal Clefridium
Dilaut,
Dilaut, Dilaut,
didarat,
7. Habitat diair sungai, Dilaut
diair
tawar danau
tawar
3) Apakah semua hewan tersebut mempunyai kepala ? hewan apa yang mudah
ditentukan daerah kepalanya ?
Jawab :
Tidak, karena kerang tidak mempunyai kepala, dan hewan yang
mudah ditentukan daerah kepalanya adalah cumi-cumi karena bdan
dan kepalanya terpisah dengan sangat jelas.

4) Berbentuk apakah kaki dan insang kerang ?


Jawab :

5) Apakah cumi mempunyai cangkang ? Dapatkah anda menentukan bagian


anterior dan posteriornya ? Ciri apa saja yang menandai bagian tersebut ?
Jawab :
Tidak, bagian anterior dan posteriornya adalah

April, 03 April 2011 9


Praktikum biologi 2011

Ulangan Harian 4
I. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, d, atau e di depan
jawaban yang paling tepat !

1. Hewan berikut termasuk 4. Untuk membuat mutiara,


Arthopoda : diperlukan kerang mutiara dan
1. Kupu-kupu 3. Capung benda asing berupa arang yang
2. Nyamuk 4. Belalang diselipkan diantara . . . .
a. Lapisan nakreas dan prismatic
Keempat hewan tersebut b. Lapisan nakreas dan mantel
mempunyai persamaan ciri dan c. Insang dan mantel
sifat . . . . d. Nakreas dan insang
a. Tubuh terbagi tiga bagian dan e. Lapisan prismatik dan mantel
mulut bertipe penggigit
b. Kaki tiga pasang dan 5. Jenis hewan yang memiliki dua
bermetamorfosis sempurna macam cara produksi, seksual dan
c. Bersauap dan mulut bertipe aseksual adalah . . . .
penghisap a. Taenia saginata
d. Dada terdiri dari tiga ruas dan b. Lumbricus terrestris
metamorphosis sempurna c. Hydra viridis
e. Tubuh terdiri dari tiga bagian d. Nereis vexillosa
dan dapat terbang e. Hirudo medicinalis

2. Akar bahar (Auplexaura 6. Cacing yang menginfeksi hati


antiphates) banyak digunakan manusia dengan inang perantara
untuk mencegah rematik dan ikan air air tawar adalah . . . .
sebagai perhiasan, mempunyai a. Fasciola hepatica
rangka yang tersusun dari . . . . b. Planaria sp.
a. Zat kapur c. Schistosoma japonicum
b. Zat tanduk d. Clonorchis sinensis
c. Zat kersik e. Ascaris lumbricoides
d. Zat besi
e. Tulang 7. Binatang laut termasuk hewan
Achinodermata. Pergerakan
3. Contoh spesies Porifera yang binatang laut dilakukan oleh . . . .
dimanfaatkan sebagai spon untuk a. Sistem gastrobaskular
mandi adalah . . . . b. Sistem ambulakral
a. Euplectella c. Sistem tentakel
b. Spongia d. Amboid
c. Clathina e. Pseudopodia
d. Pheronema
e. Sycon 8. Anggota filum annelida yang dapat
menghasilkan zat anti koagulan
adalah . . . .
a. Nereis virens
April, 03 April 2011 10
Praktikum biologi 2011

b. Lycidice oele 13. Golongan vertebrata yang bersifat


c. Tubifex sp. poikiloterm dan mengalami
d. Lumbricus terestris ekskuvikasi adalah . . . .
e. Hirudo medicinalis a. Amfibi
b. Reptilia
9. Mollusca yang merugikan karena c. Aves
merusak batu bangunan d. Mamalia
adalah . . . . e. Agnatha
a. Achatina fulica
b. Mylitus edulis 14. Jenis amfibi yang dimanfaatkan di
c. Teredo navalis bidang kedokteran untuk diambil
d. Venus marcenaria racunnya sebagai penguat jantung
e. Vivivarus javanica adalah. . . .
a. Rana pipiens
10. Parasit di bawah ini dapat b. Ichthyosis glutinosus
menginfeksi tubuh kita melalui kulit, c. Bufo marmus
kecuali . . . . d. Megalobatrachus sp.
e. Ranoda sp.
a. Wuchereria bancrofti
b. Ancylostomo duodenale 15. Ditemukan seekor hewan dengan
c. Brugia malayi ciri-ciri: berparuh, bertelur,
d. Necator americanus mengeram, tubuh berambut,
e. Ascaris lumbricoides berglandulamammae tanpa puting
susu, hewan tersebut adalah . . . .
a. Monotremata
11. Bagian dari sistem ambulakral b. Insektivora
berupa keping dengan lubang di c. Aves
bagian dorsal sebagai tempat d. Marsupiala
masuknya air kedalam sistem e. Rodentia
ambulakral adalah . . . .
a. Pilorus
b. Madreporit
c. Badan tiedman
d. Osikula
e. Kanalis sirkumoralis

12. Hama wereng disebabkan oleh


serangga golongan . . . .
a. Hemiptera
b. Diptera
c. Coleoptera
d. Orthoptera
e. Isoptera

April, 03 April 2011 11

Anda mungkin juga menyukai